Anda di halaman 1dari 13

Putri et al. Alat Penentuan Titik Beku Larutan: Modifikasi Sistem Pendingin ….

|1

ALAT PENENTUAN TITIK BEKU LARUTAN: MODIFIKASI


SISTEM PENDINGIN

Rahmalita Tiari Putri*, Noor Fadiawati, Lisa Tania


FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1

*Corresponding author, tel: +6285269374646, email:


rahmalita@rocketmail.com

Abstract: The Apparatus To Determine Solution Freezing Point


Depression : Cooling System Modified. This research had been done to
construction of the apparatus to determine solution freezing point
depression with cooling system modified by using R&D design. Based on
design and product of the apparatus, the validator gave judgment to
suitability of the content, educational value, tool endurance, accurancy of
measurement and safety for student aspects with each of them were in
suitable criteria, expect tool efficient for use aspect. All components of the
apparatus have function properly based on functioning test to the 1st years
student of chemical education department of lampung university and
chemistry teachers’ responses in SMA N 8 Bandar Lampung. According to
the results,it could be concluded that the constructed apparatus was suitable
to use in learning.
Keywords: colligative properties, freezing point depression, cooling system
modified, practical apparatus.

Abstrak: Alat Penentuan Titik Beku Larutan : Modifikasi Sistem


Pendingin. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat penentuan
titik beku larutan dengan menggunakan desain R&D (Research and
Development). Hasil validasi desain, dan kelayakan terhadap alat
menunjukkan bahwa aspek kesesuaian dengan bahan ajar, nilai pendidikan,
ketahanan alat, ketepatan pengukuran, dan keamanan bagi siswa, memiliki
kriteria sangat layak; kecuali pada aspek efisiensi penggunaan alat. Semua
komponen alat memiliki fungsi yang baik berdasarkan hasil uji
keberfungsian terhadap mahasiswa semester awal pendidikan kimia
Universitas Lampung dan guru kimia SMAN 8 Bandar Lampung.
Berdasarkan hasil, dapat disimpulkan bahwa alat yang dikembangkan layak
digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Kata kunci: alat praktikum, modifikasi sistem pendingin, penurunan titik


beku larutan, sifat koligatif larutan.

PENDAHULUAN tergantung pada jenis partikelnya.


Sifat koligatif larutan ialah Ada beberapa sifat larutan yang
sifat-sifat larutan yang hanya termasuk dalam sifat koligatif,
ditentukan oleh jumlah partikel salah satunya adalah penentuan
dalam larutan, dan tidak titik beku larutan. Titik beku
2| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.3 Edisi Desember 2016, 1-13

larutan adalah temperature pada seharusnya dapat dilakukan baik


saat larutan setimbang dengan itu di ruang laboratorium ataupun
pelarut padatnya (Sukardjo, 1997). di tempat lain. Namun akan lebih
Konsep penurunan titik beku baik jika kegiatan praktikum
larutan tercantum dalam kurikulum dilakukan di laboratorium.
2013 Kompetensi Dasar 4.1 Tamir (1973) mengatakan,
Kimia kelas XII yaitu menyajikan bahwa pengalaman laboratorium
hasil analisis berdasarkan data per- adalah inti (core) dari proses
cobaan terkait penurunan tekanan pembelajaran kimia. Hal ini di-
uap, kenaikan titik didih, penu- perkuat juga oleh Trumper (2002)
runan titik beku, dan tekanan yang mengatakan bahwa kegiatan
osmosis larutan. Berdasarkan pembelajaran kimia di laboratori-
kompetensi dasar tersebut, untuk um dimaksudkan untuk memberi-
memperoleh data hasil per- kan pengalaman dalam meng-
cobaannya, maka sekolah harus gunakan berbagai peralatan dan
menyediakan alat praktikum dan bahan laboratorium, serta dapat
melakukan kegiatan praktikum. membantu siswa untuk pemaham-
Praktikum merupakan perco- an konseptual. Selain itu, kegiatan
baan yang ditampilkan oleh guru praktikum di laboratorium dapat
dalam bentuk demonstrasi secara melatih keterampilan siswa,
kooperatif oleh sekelompok peseta dimana tidak hanya keterampilan
didik, ataupun percobaan dan psikomotoriknya saja, tetapi juga
observasi oleh peserta didik (Kerr, keterampilan kognitif dan ke-
2005). Praktikum juga merupakan terampilan afektifnya (Wardani,
pusat pembelajaran dan pengajaran 2008).
dalam ilmu, dan kualitas kerja Berdasarkan hasil studi pene-
yang baik yang dapat membantu litian pendahuluan melalui kegiat-
mengembangkan pemahaman an wawancara terhadap 5 guru
peserta didik tentang proses ilmiah kimia dan 20 siswa SMA kelas XII
dan konsep (Dillon, 2008). IPA serta penyebaran angket
Kegiatan praktikum penting untuk analisis kebutuhan terhadap 88
dilakukan, karena dengan di- siswa SMA Kelas XII IPA Negeri
lakukannya kegiatan praktikum di Lampung menyatakan bahwa
dapat membangkitkan motivasi sebanyak 40% guru tidak me-
peserta didik dalam belajar, mem- nerapkan kegiatan praktikum
berikan kesempatan peserta didik dalam pembelajaran materi penu-
untuk mengembangkan keteram- runan titik beku larutan.
pilan yang dimiliki, dan mening- Tidak dilakukannya kegiatan
katkan kualitas belajar peserta praktikum pada materi penurunan
didik (Nuada, 2015; Salirawati, titik beku larutan dipicu dengan
2011). berbagai alasan, seperti beban
Kurangnya sarana dan pra- belajar guru yang tinggi dan
sarana yang memadai di sekolah kurangnya ruang kelas di sekolah
seperti kurangnya ruang laborato- yang berakibat pengalihfungsian
rium, dan kurangnya alat praktik- laboratorium sebagai ruang kelas
um mengakibatkan kegiatan prak- pengganti, serta tidak sesuai dan
tikum di sekolah jarang di- tidak atau belum akuratnya alat
lakukan. Kegiatan praktikum praktikum.
Putri et al. Alat Penentuan Titik Beku Larutan: Modifikasi Sistem Pendingin …. |3

Praktikum penurunan titik alat ini diaduk dan diukur suhunya


beku larutan yang dilakukan oleh menggunakan alat pengukur suhu
guru belum sesuai dengan teori hingga terjadi pembekuan
dan fenomena penurunan titik beku (Sukardjo,1997).
larutan. Ketidaksesuaian ini di- Proses pengadukan pada alat
dukung berdasarkan pada hasil Beckman ini dilakukan dengan
observasi salah satu sekolah menggunakan bahan sederhana
melalui kegiatan demonstrasi yang berupa batang kawat (karunakaran,
dilakukan oleh guru pada perco- 1978). Kelemahan pengadukan
baan penurunan titik beku larutan. dengan menggunakan batang
Percobaan yang dilakukan hanya kawat ini adalah kurangnya kon-
dengan mencampurkan garam di sisten dalam proses pengadukan
dalam wadah yang berisi es batu sehingga kemungkinan besar hasil
tanpa menggunakan larutan dan yang terbentuk tidak sesuai dengan
tanpa memperhatikan jumlah yang direncanakan.
garam yang ditambahkan untuk Alat yang pernah dikembang-
membekukan larutan. Selain itu kan oleh Beckman pernah dikem-
juga guru langsung mengukur bangkan kembali oleh Marzzaco
penurunan suhu dengan meng- (1981) dengan menggunakan labu
gunakan termometer. erlenmeyer serta menggantikan
Percobaan yang demikian batang kawat pengaduk dengan
dikatakan tidak sesuai karena pada menggunakan stirrer. Alat yang
percobaan ini hanya mengalami dikembangkan Marzacco telah
penurunan suhu, bukan mengalami dikembangkan kembali oleh
penurunan titik beku larutan. Singman (1982) dengan menggu-
Suatu larutan dapat dikatakan nakan peralatan analog dan stirrer
mengalami penurunan titik beku sebagai pengaduknya. Permasa-
larutan jika titik beku lautan lebih lahannya, tidak semua sekolah
rendah dari titik beku pelarutnya, memiliki peralatan analog seperti
sehingga titik beku larutan dapat yang digunakan pada alat dari
diamati pada keadaan atau pada miliknya Singman sehingga,
suhu dimana kristal-kristal pertama praktikum penurunan titik beku
kali mulai terbentuk, yaitu pada sulit untuk dilakukan.
saat kesetimbangan dengan Berdasarkan kelemahan-
larutan. Dalam pelarut encer, pe- kelemahan yang terdapat pada
nurunan titik beku berbanding pengembangan yang telah dilaku-
lurus dengan banyaknya molekul kan, untuk memperbaikinya maka
zat terlarut dalam massa tertentu perlu dilakukan pengembangan
pelarut (Rosenberg, 1996) alat salah satunya dengan me-
Alat praktikum penurunan ngembangkan alat dan modifikasi
titik beku larutan sebelumnya telah sistem pendingin pada praktikum
dibuat oleh Ernst otto beckman penurunan titik beku larutan.
yang dinamakan alat Beckman. Komponen alat yang akan diguna-
Rangkaian alat Beckman ini terdiri kan akan dipilih dengan meng-
atas tabung yang dikelilingi gunakan alat-alat, dan bahan-bahan
tabung lain untuk mencegah pen- yang mudah diperoleh dalam ke-
dinginan yang terlalu cepat. hidupan sehari-hari, sehingga
Larutan yang dimasukan kedalam dapat mempermudah, dan
4| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.3 Edisi Desember 2016, 1-13

memungkinkan untuk digunakan % J in persentase jawaban-i, ∑Ji


sebagai bahan pengembangan alat. jumlah skor jawaban-i, dan N
Dalam artikel ini akan di-
jumlah skor total. Hasil persentase
paparkan pengembanga alat penen-
diubah menjadi pernyataan des-
tuan titik beku larutan dengan me-
kriptif naratif (Sudjana, 2005).
modifikasi sistem pendingin.
Studi pustaka. Studi pustaka
Adanya alat praktikum yang di-
dilakukan untuk memperoleh infor-
kembangkan ini, diharapkan dapat
masi mengenai alat-alat yang telah
mempermudah siswa memahami
dikembangkan sebelumnya, dan
materi sifat koligatif larutan terkait
informasi mengenai kriteria pe-
penurunan titik beku larutan.
ngembangan alat praktikum yang
baik berdasarkan pengembangan
METODE
Desain penelitian yang digu- alat penentuan penurunan titik
nakan adalah desain penelitian dan beku larutan yang telah dikem-
bangkan.
pengembangan menurut Borg and
Gall (Setyosari, 2012). Terdapat
lima tahap yang dilakukan, tahap Perencanaan
yang dilakukan tersebut meliputi: Pada tahap ini ditentukan kri-
teria bahan-bahan yang digunakan
Penelitian dan Pengumpulan dalam pengembangan alat. Bahan-
Data bahan yang digunakan sifatnya
Studi lapangan. Studi harus mudah diperoleh, dan dapat
lapangan dilakukan untuk menge- menentukan penurunan titik beku
tahui keterlaksanaan kegiatan prak- larutan.
tikum penurunan titik beku larutan
di sekolah dan kriteria pengem- Pengembangan Format Produk
bangan alat praktikum yang di- Awal
inginkan oleh guru di sekolah. Pembuatan desain. Pembuatan
Studi lapangan dilakukan di lima desain alat penentuan titik beku
sekolah, yaitu SMAN 8 Bandar larutan yang dikembangkan dilaku-
Lampung, SMAN 1 Kotabumi, kan berdasarkan informasi kriteria
SMAN 3 Kotabumi, SMAN 4 barang penyusun komponen alat
Kotabumi, dan SMAN 1 Padang yang diperoleh pada tahap perenca-
Cermin. Data diperoleh dengan naan.
mewawancarai 5 orang guru kimia Validasi desain. Validasi
kelas XII IPA dan memberikan desain ini dilakukan untuk menge-
kuesioner kepada 108 siswa kelas tahui kelayakan desain alat hasil
XII IPA. Data yang diperoleh dari pengembangan untuk direalisasi-
hasil wawancara dan kuesioner kan menjadi alat penentuan pe-
tersebut kemudian diklasifikasikan, nurunan titik beku larutan. Validasi
ditabulasikan, dan dipersentasekan desain dilakukan dengan memberi-
jawaban yang telah diperoleh kan kuesioner kepada dua orang
dengan menggunakan rumus dosen Pendidikan Kimia FKIP
sebagai berikut: Unila sebagai validator. Aspek
Ji
penilaian yang dilakukan meliputi
%Jin = N x 100% kesesuaian dengan konsep,
kemudahan memperoleh bahan,
Putri et al. Alat Penentuan Titik Beku Larutan: Modifikasi Sistem Pendingin …. |5

kemudahan dalam penyimpanan, jawaban-I, ∑Ji adalah jumlah skor


kemudahan pemindahan, kemu- pada jawaban-i, dan N adalah
dahan pengamatan, keamanan, dan jumlah skor total pada jawaban
ketahanan, keterjangkauan biaya. pengamat (Sudjana, 2005).
Pembuatan alat. Pembuatan Rata-rata persentase tiap aspek
alat dilakukan berdasarkan hasil kelayakan alat yang diperoleh dari
desain tervalidasi dan dinyatakan hasil pengembangan dihitung
layak pada tahap validasi desain. dengan menggunakan rumus:
Penyesuaian tersebut mencakup
∑%X
pada bentuk alat serta bahan pe- ̅̅̅̅̅̅
% XI = n in
nyusun komponen alat yang ada
pada desain alat hasil pengem- dimana, % X i rata-rata persentase
bangan.
kuesioner/wawancara keseluruhan,
Validasi alat. Validasi alat di-
lakukan untuk mengetahui ke-  % X in jumlah persentase pada
layakan alat yang dikembangkan kuesioner/wawancara seluruh per-
dengan memberikan kuesioner nyataan dan jumlah pernyataan
kepada dua orang dosen Pendidik- tiap aspek (Sudjana, 2005).
an Kimia FKIP Unila sebagai Hasil persentase yang diper-
validator. Aspek penilaian yang oleh, ditafsirkan untuk memper-
dilakukan meliputi keterkaitan oleh sebuah pernyataan secara
dengan bahan ajar, nilai pendidik- kualitas. Tafsiran yang digunakan
an, ketahanan alat, efisiensi peng- berdasarkan tafsiran santoso
gunaan alat dan keamanan bagi (2010) yang disajikan pada Tabel
siswa. 1.
Uji keberfungsian. Uji
keberfungsian ini bertujuan untuk Tabel 1. Tafsiran persentase skor
mengetahui keberfungsian tiap Persentase Kriteria
komponen alat penurunan titik Skor
beku larutan yang telah dikem- 76 – 100 Sangat layak
bangkan. Uji keberfungsian ini di- 51 – 75 Layak
lakukan dengan memberikan 25 – 50 Kurang layak
kuesioner kepada 20 pengamat 0 – 25 Tidak layak
mahasiswa Pendidikan Kimia FKIP
Unila setelah melaksanakan kegiat- Uji Coba Awal
an praktikum menggunakan alat Uji coba lapangan awal di-
hasil pengembangan. laksanakan di SMA Negeri 8
Data yang diperoleh pada Bandar Lampung. Data pada uji
tahap pengembangan format coba ini diperoleh dari hasil respon
produk awal ini, diklasifikasi, di- dua guru kimia kelas XII berupa
tabulasi, dan dipersentasekan hasil wawancara terkait pelak-
jawaban yang diperoleh dengan sanakan kegiatan praktikum pe-
menggunakan rumus : nentuan penurunan titik beku
larutan menggunakan alat yang di-
Ji kembangkan. Aspek yang di-
%Jin = N x 100%
tanggapi meliputi aspek keterkait-
an dengan bahan ajar, nilai pen-
dimana % J in adalah persentase didikan, ketahanan alat, efisiensi
6| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.3 Edisi Desember 2016, 1-13

penggunaan alat, ketepatan peng- ditambahkan garam tidak dapat


ukuran dan keamanan bagi siswa. dikatakan mengalami penurunan
Data yang diperoleh pada tahap titik beku larutan, melainkan hanya
ini, selanjutnya diolah dengan cara mengalami penurunan suhu karena
yang sama pda pengolahan data suhunya hanya akan terus turun
yang dilakukan pada tahap tanpa adanya pembentukan kristal.
pengembangan format produk Selain informasi keterlak-
awal. sanaan praktikum, guru dan siswa
menyatakan perlu dikembangkan
Revisi Produk alat penurunan titik beku larutan.
Pada tahap ini dilakukan revisi Dengan dikembangkannya alat
terhadap alat penentuan penurunan praktikum tersebut, diharapkan
titik beku larutan yang dikem- proses terbentuknya kristal sesaat
bangkan berdasarkan hasil uji coba setelah larutan membeku dapat
awal. Hasil dari revisi pada tahap teramati.
ini diperoleh sebagai hasil akhir Hasil studi pustaka. Pada hasil
pengembangan alat penentuan titik studi pustaka diperoleh informasi
beku larutan dengan memodifikasi mengenai materi sifat koligatif
sistem pendingin. larutan. Titik beku larutan adalah
suhu atau temperatur pada saat
HASIL DAN PEMBAHASAN tekanan uap cairan atau larutan
Penelitian dan Pengumpulan sama dengan tekanan uap pelarut
Data padat murni. Suatu larutan jika
Hasil studi lapangan. Pada jumlah partikel zat terlarut
hasil studi lapangan diperoleh semakin banyak, maka titik beku
bahwa sebanyak 40% guru tidak larutan tersebut akan semakin tu-
melakukan kegiatan praktikum di run. Hal ini terjadi dalam pelarut
sekolah. Alasan guru tidak me- encer karena dalam pelarut encer
lakukan praktikum dikarenakan penurunan titik beku berbanding
beban belajar guru yang tinggi, dan lurus dengan banyaknya molekul
kurangnya ruang kelas di sekolah zat terlarut dalam massa tertentu
yang berakibat pengalihfungsian pelarut (Rosenberg, 1996).
laboratorium sebagai ruang kelas Pada kondisi standar yaitu
pengganti. Guru yang melakukan pada tekanan 1 atm, air mem-
percobaan penurunan titik beku punyai nilai titik beku sebesar 0˚C
larutan, Jika ditinjau dari teori (soleman, 2011). Suhu dimana
penurunan titik beku larutan, kristal-kristal pertama berada
percobaan yang dilakukan guru dalam kesetimbangan dengan
belum sesuai dengan teori dan larutan disebut titik beku larutan.
fenomena penurunan titik beku Titik beku larutan selalu lebih
larutan. rendah dari titik beku pelarut
Pada percobaan pembuatan es murni (Rosenberg, 1996).
krim, kristal yang pertama kali Selain mengenai penurunan
muncul tidak dapat teramati, titik beku larutan, diperoleh pula
sehingga penurunan titik bekunya hasil studi pustaka mengenai
juga tidak dapat ditentukan. kriteria pengembangan alat prak-
Sedangkan, pada percobaan tikum yang baik dan sesuai dengan
pengukuran suhu es setelah aspek kelayakan alat, yang terdiri
Putri et al. Alat Penentuan Titik Beku Larutan: Modifikasi Sistem Pendingin …. |7

dari aspek keterkaitan dengan harga yang relatif mahal, dan harus
bahan ajar, nilai pendidikan, ke- memiliki keahlian khusus dalam
tahanan alat, efisiensi penggunaan pengoperasiannya, sehingga untuk
alat, keamanan bagi siswa, ketepat- di sekolah sulit ditemukan keter-
an pengukuran, dan diperoleh pula sediaannya.
informasi mengenai pengembang-
an alat praktikum penurunan titik Perencanaan
beku larutan yang telah dilakukan. Alat yang dikembangkan
hasil studi pustaka terhadap mengadopsi alat dari miliknya
pengembangan alat penentuan beckman dengan memodifikasi
penurunan titik beku larutan yang sistem pendingin. Sistem pen-
telah dilakukan, didasarkan pada dingin yang akan digunakan
set alat milik Beckmann. Set alat dalam pengembangan alat ini
tersebut terdiri dari dua tabung adalah garam dapur yang jumlah
ukuran berbeda yang diletakkan konsentrasinya telah ditentukan,
dalam bejana campuran pendingin. dan wadah yang digunakan dapat
Karunakaran (1978) memodifikasi mengukur besarnya nilai penurun-
alat tersebut dengan mengganti an titik beku yang terbentuk.
kawat stirer platinum dengan Sistem pendingin yang dikem-
kawat nikel untuk menghindari bangkan ini, dibuat dengan meng-
efek supercooling. gunakan freezer yang terdapat
Set alat Karunakaran dimodi- pada mesin/alat pendingin, yang
fikasi lebih lanjut oleh Marzzacco terdapat dalam dalam kehidupan
dan Collins (1980) dengan meng- sehari-hari yang umumnya memi-
aplikasikan sistem pendingin pada liki suhu -18˚C.
sistem terbuka dan mengganti
komponen tabung dengan erlen- Pengembangan Format Produk
meyer, dan stirer kawat dengan Awal
magnetic stirer, sehingga penga- Pembuatan desain. pem-
dukan menjadi lebih konstan. buatan desain telah terjadi empat
Lebih lanjut, Singman dkk., kali perubahan desain alat prak-
(1982) memodifikasi set alat dari tikum dan dua kali desain wadah
Marzzacco dan Collins dengan sitem pendingin sampai dengan di-
menggantikan termometer merkuri hasilkan desain akhir. Adapun
dengan sebuah multimeter TRMS- desain akhir alat praktikum pe-
5000 untuk menghindari kesulitan nurunan titik beku larutan dengan
membaca suhu dan bahaya zat memodifikasi sistem pendingin
merkuri saat termometer tidak dapat dilihat pada Gambar 1.
sengaja terpecah. Desain ini dibuat dengan kondisi
Sebagian besar modifikasi alat terbuka, serta terdiri dari dua
di proses pada bagian pengukur bagian utama yaitu sistem pen-
suhu dan proses pengadukannya dingin dan reaktor inti.
yang memiliki cara kerja lebih Sistem pendingin yang di-
baik dibandingkan dengan kompo- gunakan memiliki nilai Tf sebesar
nen sebelumnya. Meskipun me- -14,508˚C. Reaktor inti yang di-
miliki kelebihan tersebut, berbagai gunakan terdiri dari modifikasi
komponen penggantinya memiliki
8| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.3 Edisi Desember 2016, 1-13

Gambar 1. Desain akhir alat penentuan titik beku larutan dengan memodi-
fikasi sistem pendingin

statif berbahan kayu yang ter- pendingin yang digunakan (es


dapat papan kecil dengan baut garam) dapat bertahan meskipun
yang tertempel yang berfungsi berada diluar freezer.
sebagai alat untuk menggantung Desain ini dirangkai dengan
termometer. melapisi lembaran aluminium
Toples kaca 500 mL diguna- dibagian dalam termos nasi atau
kan sebagai wadah pendingin. termos es beserta tutupnya, dan
Tabung reaksi digunakan untuk ditambahkan pula perekat pada -
meletakkan larutan dan pelarut bagian pinggirnya agar lembaran
yang akan ditentukan titik aluminium tidak sobek ketika
bekunya. Penjepit digunakan ditutup rapat. Bongkahan es di-
untuk menjepit tabung reaksi tambahkan dengan tujuan supaya
dengan tujuan mempermudah es garam yang diletakan didalam
proses pengamatan suhu, dan wadah penahan sistem pendingin
untuk memperkecil resiko termo- akan bertahan lebih lama.
meter bersentuhan dengan tangan.
Spatula untuk lebih meng-
homogenkan es larutan garam
yang dibekukan sebelum di-
masukan kedalam toples kaca
besar, agar tidak mengganggu
kondisi dari pelarut/larutan yang
akan ditentukan penurunan titik
bekunya. Termometer yang di-
gunakan untuk mengukur suhu Gambar 2. Wadah penahan
pada percobaan ini adalah termo- sistem pendingin
meter raksa karena termometer ini
lebih akurat dibandingkan dengan Validasi desain. Desain akhir
termometer alkohol. alat praktikum ini kemudian
Selain itu, desain alat prak- divalidasi. Hasil dari validasi
tikum juga dibuat untuk wadah desain ini dapat dilihat pada
penahan sistem pendingin yang Gambar 3. Berdasarkan hasil
terdapat pada gambar 2. Tujuan validasi desain oleh validator
dibuatnya wadah penahan sistem terhadap desain alat penentuan
pendingin yaitu, agar sistem titik beku larutan dengan
Putri et al. Alat Penentuan Titik Beku Larutan: Modifikasi Sistem Pendingin …. |9

memodifikasi sistem pendingin, untuk mengetahui keberfungsian


diperoleh kriteria rata-rata ke- dari komponen-komponen alat
layakan dengan persentase yang digunakan. Alat ini diuji
sebesar 95,83%, dan kriteria coba dengan menggunakan la-
sangat layak, sehingga desain alat rutan glukosa pada konsentrasi
penentuan titik beku larutan yang bervariasi, dan dengan
dengan memodifikasi sistem pen- menggunakan sistem pendingin
dingin sangat layak dikembang- sebanyak 3,9 m dengan nilai Tf -
kan menjadi alat praktikum 14,508˚C. Data hasil percobaan
dalam menentukan penurunan dan grafik hasi percobaan
titik beku larutan. menggunakan alat yang telah
dibuat dapat dilihat pada Tabel 2.
Berdasarkan data pada Tabel
2 dan grafik hasil percobaan pada
Gambar 4, diperoleh nilai korelasi
linier sebesar 0,8416. Hal ini
dapat dikatakan bahwa
hasil dari percobaan sesuai
dengan teori.

Keterangan
1= kesesuaian desain dengan konsep
2= kemudahan memperoleh bahan
3= keterjangkauan biaya pembuatan alat
4= kemudahan penyimpanan
5= kemudahan membawa/memindahkan
6= kemudahan pengamatan
7= keamanan bagi siswa
8= keamanan bahan yang digunakan
9= ketahanan alat

Gambar 3. Diagram hasil vali-


dasi desain
Gambar 4. Grafik uji coba alat
pembuatan dan uji coba alat.
Pembuatan alat dilakukan ber- Berdasarkan percobaan yang
dasarkan desain alat yang telah telah dilakukan, sistem pendingin
divalidasi. Setelah diperoleh alat, Yang digunakan ternyata mudah
terlebih dahulu dilakukan uji coba mencair jika diletakkan diluar
Tabel 2 . Data hasil percobaan penurunan titik beku larutan dengan
memodifikasi sistem pendingin

Keterangan:
m = molalitas; p = pelarut; dan l = larutan
10| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.3 Edisi Desember 2016, 1-13

freezer, sedangkan waktu untuk pendingin diperoleh persentase


melakukan eksperimen tergolong rata-rata nilai kriteria kelayaka
cukup lama sehingga, dibutuhkan sebesar 95,83%, dan tergolong
wadah penahan sistem pendingin dalam kriteria sangat layak.
untuk menjaga agar sistem
pendingin yang digunakan tidak
mudah mencair ketika berada
diluar freezer.
Wadah ini penahan sistem
pendingin ini dibuat dengan
menggunakan termos nasi/ termos
es yang dibagian dalamnya di
lapisi lembaran aluminium, dan
dibagian pinggirnya ditambahkan (a)
perekat supaya lembaran alumi-
nium tidak mudah sobek ketika
wadah ditutup rapat. Sebelum
ditutup rapat, wadah sistem
pendingin ditambahkan bong-
kahan es supaya sistem pendingin
yang digunakan dapat bertahan
lebih lama.
Setelah dilakukan uji dengan (b)
memasukan sistem pendingin
Gambar 5. (a) Alat praktikum,
kedalam wadah penahan sistem
dan (b) Wadah
pendingin, hasilnya sistem pen-
penahan sistem pen-
dingin yang berada diluar freezer
dingin.
dapat bertahan ± 2 jam untuk
digunakan. Gambar alat dan
sistem pendingin dapat dilihat
pada gambar 5.
Setelah komponen alat dapat
berfungsi dan hasil sesuai dengan
teori, maka selanjutnya dilakukan
validasi alat praktikum. Validasi
alat ini meliputi penilaian alat
terhadap aspek kelayakan alat keterangan:
yaitu aspek keterkaitan dengan 1= keterkaitan dengan bahan ajar
bahan ajar, nilai pendidikan, ke- 2= nilai pendidikan
tahanan alat, efisiensi penggunaan 3= ketahanan alat
4= efisiensi penggunaan alat
alat, keamanan bagi siswa dan 5= keamanan bagi siswa
kekuratan. Hasil dari validasi 6= keakuratan
alat praktikum tersebut dapat
dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Hasil validasi ahli
Hasil rata-rata penilaian kelayakan alat
validator terhadap kelayakan
alat penentuan titik beku larut- Karakteristik dari alat prak-
an dengan memodifikasi sistem tikum yang telah dikembangkan
Putri et al. Alat Penentuan Titik Beku Larutan: Modifikasi Sistem Pendingin …. |11

yaitu komponen alat meliputi dan sistem pendingin akan


modifikasi statif berbahan kayu, bertahan lebih lama.
toples kaca ±250 mL, larutan Adapun cara kerja alat ini
garam yang dibekukan dengan yaitu membuat larutan NaCl 3,9
konsentrasi sebesar 3,9 m. m sebanyak 200 ml air kedalam
Fungsi dari masing-masing plastik es dan membekukannya
alat yang digunakan diantaranya didalam freezer. larutan sukrosa
modifikasi statif berbahan kayu dengan konsentrasi 0,3 m dibuat
yang terdapat papan kecil dan dan sebanyak 5 ml larutan sukrosa
pengkait yang tertempel untuk ter- 0,3 m dimasukan kedalam tabung
mometer. Toples kaca 500 ml reaksi. Aquades sebanyak 5 ml
digunakan sebagai wadah pen- dimasukkan pula kedalam tabung
dingin, tabung reaksi digunakan reaksi yang berbeda. Termometer
untuk meletakan larutan dan pe- yang digunakan digantungkan
larut yang akan ditentukan pe- pada pengkait yang terdapat pada
nurunan titik bekunya. Penjepit modifikasi statif kayu.
digunakan untuk menjepit tabung Toples kaca diletakan di-
reaksi sehingga dapat memper- bawah statif kayu. Kemudian
mudah proses pengamatan suhu masing-masing larutan sukrosa
dan juga untuk memperkecil dan aquades yang terdapat dalam
resiko termometer bersentuhan tabung reaksi dimasukan kedalam
dengan tangan. toples kaca dan dihubungkan pada
Spatula untuk lebih meng- termometer raksa yang sudah di-
homogenkan es larutan garam gantung pada pengkait statif
yang dibekukan sebelum di- berbahan kayu. Selanjutnya, es
masukan kedalam toples kaca larutan garam 3,9 m yang sudah
besar supaya tidak mengganggu dibekukan, dihancurkan, dan di-
kondisi dari pelarut/larutan yang masukan kedalam toples kaca.
akan ditentukan penurunan titik Kemudian penurunan suhu yang
bekunya, termometer raksa di- terbentuk hingga kristal pertama
gunakan untuk mengukur suhu muncul terus diamati, dicatat
penurunan titik beku larutan. hasilnya, dan hasil yang diperoleh
Wadah sistem pendingin juga dibandingkan dengan teori.
dibuat dengan menggunakan boks Uji keberfungsian alat. Hasil
nasi yang didalamnya dan di- uji keberfungsian alat disajikan
bagian tutupnya dilapisi dengan pada Gambar 7. Berdasarkan
aluminium foil, dan ditambahkan hasil uji keberfungsian alat me-
perekat pada bagian pinggir nunjukkan seluruh komponen alat
wadah dengan tujuan supaya memiliki kriteria baik sekali
ketika ditutup, wadah akan dengan rata-rata persentase
semakin kedap dan aluminium sebesar 100%. Oleh sebab itu,
foilnya tidak mudah sobek. seluruh komponen alat penentuan
Wadah pendingin yang diguna- titik beku larutan dengan memo-
kan, di dalam wadah tersebut difikasi sistem pendingin sangat
ditambahkan lagi bongkahan es layak digunakan sebagai alat
dengan tujuan untuk menjaga praktikum penurunan titik beku
kondisi wadah agar tetap dingin larutan.
12| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.3 Edisi Desember 2016, 1-13

Hal ini menunjukan bahwa


alat praktikum penurunan titik
beku larutan dengan memodi-
fikasi sistem pendingin sangat
layak digunakan sebagai alat
praktikum penurunan titik beku
larutan dalam kegiatan praktikum
di sekolah.
Keterangan :
1= sistem pendingin; 2 = toples kaca; SIMPULAN
3 = penjepit kayu; 4 = tabung reaksi;
Berdasarkan hasil validasi
5 = termometer; 6 = papan kayu besar; 7
= papan kayu kecil; 8 = paku yang desain, validasi alat, uji keber-
menempel; 9 = lubang penahan; fungsian, dan tanggapan guru
10 = kayu penahan; 11 = wadah es; terhadap alat-alat penurunan titik
12 = Bongkahan es beku larutan dengan memo-
difikasi sistem pendingin hasil
Gambar 7. Hasil uji keberfungsi pengembangan, dapat disimpul-
an alat kan bahwa alat yang dikembang-
kan tersebut sangat layak diguna-
Uji Coba Awal
Hasil dari tanggapan guru kan dalam kegiatan pembelajaran
di sekolah.
terhadap alat praktikum berdasar-
kan aspek-aspek yang dinilai
dapat dilihat pada Gambar 8. DAFTAR R UJUKAN
Berdasarkan hasil rata-rata Baeti, N. S. 2014.
Pembelajaran Berbasis Praktikum
penilaian kedua guru terhadap
kelayakan alat praktikum pe- Bervisi Sets Untuk Meningkatkan
Keterampilan Laboratorium Dan
nurunan titik beku larutan dengan
memodifikasi sistem pendingin, Penguasaan Kompetensi. Journal
Inovasi Pendidikan Kimia. 8 (1).
memiliki kriteria kelayakan alat
dengan presentase rata-rata ke- 1260-1270.
layakan alat sebesar 100%. Brady. J. E. 1990. General
Chemistry. 5th Edition. John
Wiley&Sons. New York. –(-),
705.

Dillon, J. 2008. A Review of


the Research on Practical Work
in School Science. Score
Keterangan : Education.
1 = keterkaitan dengan bahan ajar;
2 = nilai pendidikan Karunakaran, K. 1987.
3 = ketahanan alat Beckman Freezing Point Method:
4 = efisiensi penggunaan alat
5 = keamanan bagi siswa
Easy Arresting of super-cooling.
6 = keakuratan Journal of chemical education.
55(1), 42.
Gambar 8. Diagram hasil tang-
gapan guru terhadap Kerr, S. dan Runquist, O.
kelayakan alat. 2005. Are We Serious About
Putri et al. Alat Penentuan Titik Beku Larutan: Modifikasi Sistem Pendingin …. |13

Preparing Chemists For The 21st Sudjana, N. 2005. Metode


Century Workplace or Are We Statistika Edisi keenam.
Just Teaching Chemistry?. Bandung: PT. Tarsito.
Journal of Chemical Education.
82(2), 231-239. Setyosari. P. 2015. Metode
penelitian dan pengembangan.
Marzzacco, C., dan M. Jakarta : Kencana Prenada Media
Collins. 1981. Convenient Group.
Freezing Point Depression Appa-
ratus. Journal of Chemical Shulman, L. S. and Tamir,
Education. 57(9), 650. P. 1973. Research on teaching in
the natural science. In R.M.W.T
Made, I. N., dan Harap, F. Travers (ed). Second Handbook
2015. Analisis Sarana dan of Research on Teaching.
Intensitas Penggunaan Labora- Chicago. Rand and Mc Nally.
torium Terhadap Keterampilan Soleman. 2011. Air Sebagai
Proses Sains Siswa SMA Se-Kota Sarana Peningkatan IMTAQ
Tanjungbalai. Jurnal Tabularasa. (Integrasi Kimia dan Agama).
12(1), 90-91. Jurnal Sosial dan Budaya. 8 (2).
Permatasari, E. R., Yuanita, Wardani, S. 2008.
L., dan Suyono. 2014. Pengembangan Keterampilan Pro-
Implementasi Model Pembel- ses Sains Dalam Pembelajaran
ajaran Inkuiri Terbimbing Pada Kromatologi Lapis Tipis Melalui
Materi Sifat Koligatif Larutan. Praktikum Skala Mikro. Jurnal
Jurnal Pena Sains. 1 (2), 2407- Inovasi Pendidikan. 2 (2), 317-
2311. 322.
Rosenberg, J. 1996. Kimia
Dasar. Edisi Keenam. Erlangga.
Jakarta.
Salirawati, D., Wijaya, A.,
dan Pujianto. 2011. Pelatihan
Pengembangan Praktikum IPA
Berbasis Lingkungan. Jurnal
Inotek. 15 (1). 98-99.

Santoso, Singgih. 2010.


Statistik Non Parametrik konsep
dan aplikasi dengan SPSS. PT
Elex Media Komputindo. Jakarta.
Singman, C., J.
Sophlanopoulos, dan R. Johnson.
1982. A Convenient Melting/-
Freezing Point Depression Appa-
ratus. Journal of Chemical
Education. 59(8), 682.

Anda mungkin juga menyukai