Makalah Konsolidasi (Della Yulia Okta 170420029) PDF
Makalah Konsolidasi (Della Yulia Okta 170420029) PDF
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Akuntansi Konsolidasi beserta Kasus Perusahaan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan II. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Akuntansi Konsolidasi bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Hendra Raza., S.E.,
M.Si, selaku dosen mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan II yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana laporan keuangan konsolidasi.
2. Untuk mengetahui bagaimana tujuan laporan keuangan konsolidasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana kegunaan laporan keuangan konsolidasi.
4. Untuk mengetahui bagaimana keterbatasan yang ada pada pelaporan
keuangan konsolidasi.
5. Untuk mengetahui bagaimana konsep dan standar dari pelaporan keuangan
konsolidasi.
6. Untuk mengetahui bagaimana prosedur penyusunan laporan keuangan
konsolidasi.
7. Untuk mengetahui bagaimana contoh kasus akuntansi konsolidasi pada
perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
mungkin untuk digabungkan, ditambahkan atau yang sejenisnya. Jadi, tidak ada
maksud untuk membuat sebuah laporan keuangan konsolidasi.
Secara hukum, entitas induk dan entitas anak adalah entitas-entitas yang
berbeda, bahkan undang-undang anti trust mensyaratkan arm’s length
transaction diantara entitas yang berafiliasi. Dengan persyaratan ini, entitas induk
tidak diperkenankan membedakan harga jual atau pembelian produk terhadap
entitas anak dan entitas lain yang tidak berafiliasi.
Pemegang saham yang ada dan calon pemegang saham dari induk
perusahaan umumnya mempunyai kepentingan paling besar atas laporan keuangan
konsolidasi disbanding laporan masing-masing perusahaan secara individu karena
nasib induk perusahaan dipengaruhi oleh oprasi dari anak-anak perusahaan. Ketika
anak perusahaan menghasilkan laba, laba tersebut akan diakui oleh induk
perusahaan. Dan sebaliknya, kerugian yang diterima oleh anak perusahaan juga
akan berpengaruh kepada induk perusahaan. Dengan melihat laporan keuangan
konsolidasi, pemilik dan calon pemilik lebih mampu untuk menentukan efisiensi
dari manajemen dalam memanfaatkan sumber daya yang berada pada
pengendaliannya.
contohnya, jika anak perusahaan dalam kondisi reorganisasi legal atau dalam
kepailitan; walaupun induk perusahaan memiliki kepemilikan mayoritas,
pengendalian ada pada peradilan atau trustee yang ditunjuk oleh pengadilan.
Begitupula jika anak perusahaan berada di Negara lain dan Negara tersebut
memberikan batasan pada anak perusahaan yang mencegah pengambilan laba atau
asset ke induk perusahaan, konsolidasi dari anak perusahaan tersebut tidak sesuai
karena ketidakmampuan induk perusahaan untuk mengendalikan aspek penting dari
oprasi anak perusahaan.
antar perusahaan
1. Penyiaran
• PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans Tv)
• PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (Trans 7)\
2. Situs online
PT. Agranet Multicitra Siberkom (detik.com)
3. Rumah produksi
• PT. Transinema Pictures
13
Sejarah Trans7
Trans7 berdiri dengan nama TV7 berdasarkan izin dari Dinas Perdagangan
dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000 yang
sahamnya sebagian besar dimiliki oleh Kompas Gramedia (KG) dan 12% dimiliki
Bakrie & Brothers (perusahaan konglomerat milik Aburizal Bakrie yang memiliki
antv). Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita
14
Negara Nomor 8687 sebagai PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Pada 4 Agustus
2006, Para Group melalui PT Trans Corpora resmi membeli 49% saham PT Duta
Visual Nusantara Tivi Tujuh. Dengan dilakukannya re-launch pada tanggal 15
Desember 2006, tanggal ini ditetapkan sebagai hari lahirnya Trans7. Direktur
Utama Trans7 saat ini adalah Atiek Nur Wahyuni.
Pada 15 Desember 2006 (bertepatan dengan ulang tahun Trans Corp yang
ke-5), TV7 mengubah logo dan namanya menjadi Trans7 setelah 55% sahamnya
dibeli oleh Trans Corp pada 4 Agustus 2006, yaitu dengan mengubah kata TV
menjadi Trans. Meski perubahan ini terjadi, namanya tetap menggunakan angka 7.
Sejak itu letak logonya pun diubah pula, dari posisi yang biasanya di sudut kiri atas
menjadi sudut kanan atas agar letak logonya sama dengan Trans TV yang letak
logonya selalu di sudut kanan atas.
Menjadi Trans7
Selain itu, melalui kerjasama dengan Trans TV. Manajemen pun secara
langsung diganti. Agung Adiprasetyo yang kini ditunjuk sebagai CEO Kompas
Gramedia pun ditunjuk sebagai Komisaris Trans7 hingga kini. Seiring dengan
berjalannya waktu, Redaksi dan kantor pun secara berangsur - angsur pindah dari
Wisma Dharmala Sakti di Kawasan Soedirman, Jakarta Pusat serta di
Cawang, Jakarta Timur ke Gedung Trans TV. Dengan dilaksanakannya re-launch
pada tanggal 15 Desember 2006 , TV7 resmi berganti nama menjadi Trans7
15
sekaligus menjadikan hari jadi Trans7. Semua Operasional dan Teknisi juga
digabung dengan Trans TV sebagai upaya mengurangi biaya operasional yang
mencapai Rp 15 Milyar per bulan.
Kesuksesan Trans7
Berbeda dengan saat menjadi TV7, Terhitung mulai 2007, keuntungan yang
dicapai Trans7 telah memasuki puncaknya. Bahkan, menurut BukuChairul Tanjung
si Anak Singkong pun, keuntungan Trans7 mampu mengalahkan Trans TV sebagai
saudaranya sendiri. Dan, berkat keuntungannya, Trans7 menyewa gedung sendiri
meski sudah bergabung dengan Trans TV.
2. Wishnutama 2006-2008
Sejarah Trans tv
1. Ishadi S. K. 1998-2008
yang baru berumur enam tahun, saat itu Trans TV harus melawan dominasi televisi
yang sudah lahir dan besar lebih dahulu, seperti RCTI, SCTV, dan Indosiar.
dibangun dalam kurun empat hingga lima tahun ke depan. Dia menjelaskan, khusus
Trans Studio Jakarta, Trans Corp akan membuat dua macam theme park, yaitu versi
Trans dan versi Marvel. Trans Corp memang telah membeli lisensi tokoh
komik super hero dari Marvel Entertainment. Nantinya pusat hiburan bermain dan
rekreasi tersebut akan ada di dalam satu kawasan kota mandiri yang diberi nama
Trans City.
Konsep kota mandiri sebenarnya bukan yang pertama digarap Trans Corp.
Maklum, perusahaan ini juga mengembangkan proyek serupa di Bandung. Chairul
mengatakan, Trans City akan dibangun di lahan seluas 120 hektare dengan dana
investasi hingga sekitar US$ 2 miliar. Selain Trans Studio, di Trans City tersebut
kelak akan hadir studio televisi, pusat belanja, hotel, perkantoran, dan juga
perumahan. Di bisnis media, Trans Corp juga terus berekspansi dengan membeli
situs berita online Detik.com pada Juni 2011.
Menurut Ishadi, saat ini persaingan industri media sangat ketat sehingga
mau tidak mau pemain bisnis ini harus melakukan konsolidasi. Sejumlah
perusahaan media yang juga melakukan konsolidasi secara cepat adalah MNC
Group milik Hary Tanoesoedibyo maupun Viva Group milik keluarga Bakrie.
Ishadi menambahkan, ke depan, Trans Corp akan berusaha menjadi pemimpin
pasar di industri pertelevisian nasional. "Kami bekerja keras untuk menjadi pemain
nomor satu di pasar TV Tanah Air," ujarnya. Saat ini, Trans TV memiliki pangsa
pasar sebesar 12% hingga 13% dan Trans7 memiliki pangsa sebesar 11% Di sektor
ritel, Trans Corp melalui anak usahanya PT Trans Retail juga telah mengakuisisi
40% saham PT Carrefour Indonesia dengan nilai lebih dari US$ 300 juta pada April
2010.
Dengan akuisisi itu maka Trans Retail menjadi pemegang saham terbesar
Carrefour Indonesia, sedangkan sisanya digenggam oleh Carrefour SA, sebesar
39%, Carrefour Nederland BV sebesar 9,5%, dan Onesia BV sebesar 11,5%. Ketika
itu Chairul mengungkapkan, proses akuisisi Carrefour Indonesia hanya memakan
waktu selama tiga bulan. Carrefour yang merupakan perusahaan swasta
19
multinasional yang pernah masuk ke dalam 25 besar Fortune Global 500, menurut
Chairul, sangat strategis. Selain telah menjadi perusahaan ritel terbesar di
Indonesia, pertumbuhan ekonomi dan ritel di Indonesia dipercaya akan mendorong
pundi-pundi keuangan perusahaan ini. Selain bisnis hiburan dan ritel, Trans Corp
juga merambah bisnis makanan dan minuman. Di sektor ini, Trans memiliki PT
Trans Coffee dengan merek The Coffee Bean & Tea Leaf dan es krim Baskin-
Robbins. Perusahaan ini juga memiliki lini bisnis properti melalui PT Trans
Property dengan sejumlah proyek di Bandung, Batam, dan Bali. Di
bisnis lifestyle dan jasa perjalanan, Trans memiliki PT Anta Express Tour & Travel
dan PT Trans Fashion. Perusahaan inilah yang membawa merek terkenal seperti
Prada, Miu Miu, Tod’s, Aigner, Brioni, Celio, Hugo Boss, Jimmy Choo, dan Mango
ke Indonesia.
1. Masalah Kesehatan
2. Masalah Permodalan
3. Masalah Manajemen
2. Memperkuat pendanaan
3. Pertimbangan pajak
Pada 1 Mei 2012, Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra meresmikan
Kantor Trans Corp Biro Palembang di Jalan Angkatan 45, Palembang. Kantor ini
menjadi tempat perwakilan bagi Trans TV, Trans7 dan DetikCom biro palembang.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
23
DAFTAR PUSTAKA
Beams, Floyd A and Amir Abadi Jusuf. 2004. Akuntansi Keuangan Lanjutan di
Prehallindo.
Yusuf, Sylvia Veronica, Etty R. Wulandari dan Dwi Martani. 2013. Jakarta:
Salemba empat
Beams, Floyd A., Advanced Accounting, Fifth Edition, New Jersey, Prentice Hall
Inc., 1992.
http://fredysetyawan17.blogspot.com/2013/06/konsolidasi-
peleburankonsolidasiadalah.html
24