Diajukan Oleh :
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang tumbuh di dalam leher rahim/serviks. Yaitu bagian terendah dari leher
rahim yang menempel pada puncak vagina. Kanker serviks ini dapat muncul
pada perempuan usia 35-55 tahun. Data yang di dapat dari Yayasan Kanker
meninggal dunia. Total 2,2 juta perempuan di dunia menderita kanker serviks.
menimpa kaum Hawa. Setiap tahun, tidak kurang dari 250 jiwa wanita
meninggal dunia akibat kanker serviks dan 2 setiap 2 menit, seorang wanita di
1
mengurangi insiden kanker serviks yang infasif sebesar 50% atau lebih (Tilong,
2012).
diperkirakan 90-100 diantara 100.000 penduduk per tahun. Data tersebut juga
setiap harinya diperkirakan muncul 45-50 kasus baru dan sekitar 20-25
benar serta membiasakan diri dengan pola hidup sehat. Tidak sedikit dari
mereka yang terkena kanker, datang berobat ketempat yang salah dan baru
Tingginya angka ini disebabkan oleh rendah pengetahuan dan kesadaran akan
2
yang berusia 35-55 tahun, namun dapat pula muncul pada perempuan yang
Tanjung Gusta masih banyak wanita usia subur yang tidak mengetahui tentang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan penelitian
Tahun 2013.
3
D.Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
4. Bagi Peneliti
dapat memberikan masukan mengenai hal-hal apa saja yang akan diteliti
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Defenisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
2012).
Menurut Drs. Sidi Gazalba, pengetahuan adalah apa yang diketahui atau
hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar,
insaf, mengerti dan pandai. Jadi, pengetahuan merupakan hasil proses dari
5
Pada dasarnya pengetahuan akan terus bertambah dan bervariatif
2. Fungsi pengetahuan
3. Tingkat pengetahuan
a. Tahu (know)
6
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab
itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Contoh:
anak balita.
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis
7
(membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan
sebagainya.
e. Sintesis (synthesis)
baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun
f. Evaluasi (evaluation)
anak-anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi, dapat
4. Jenis-jenis pengetahuan
8
Menurut Bakhtiar (2012), dalam kehidupan manusia dapat memiliki
dengan istilah common sense, dan sering diartikan dengan good sense,
tentang sesuatu.
5. Hakikat pengetahuan
pengetahuan, yaitu:
a. Realisme
9
Pengetahuan menurut realisme adalah gambaran atau kopi yang
sebenarnya dari apa yang ada dalam nyata (dari fakta atau hakikat).
Ajaran realisme percaya bahwa dengan sesuatu atau lain cara, ada hal-
b. Idealisme
realitas.
sebagai berikut :
Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error
10
2. Cara kekuasaan atau otoritas
membuktikan kebenarannya.
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut
penelitan, yang dewasa ini kita kenal dengan metode penelitian ilmiah
11
Menurut Mubarak (2012), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
a. Pendidikan
agar dapat memahami sesuatu hal. Tidak dapat dipungkiri bahwah semakin
banyak.
b. Pekerjaan
c. Umur
d. Minat
e. Pengalaman
12
Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau
g. Informasi
8. Sumber pengetahuan
a. Empiris
pengalamannya.
b. Rasionalisme
c. Intuisi
Menurut Henry Bergson intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman yang
13
pengetahuan simbolis, yang pada dasarnya bersifat ana lisis, menyeluruh,
d. Wahyu
9. Pengukuran pengetahuan
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari subjek
Wanita usia subur adalah wanita yang berusia 20-45 di mana organ
Wanita usia subur perlu diberikan penyuluhan penyakit menular seksual (PMS)
berfungsi dengan baik, yaitu antara umur 20-45 (sudah dan masih menstruasi
14
merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui. Dimana dalam masa ini
wanita usia subur ini harus menjaga dan merawat personal hygiene (Sarlina,
2009).
C. Kanker serviks
serviks adalah suatu proses keganasan yang terjadi pada serviks, sehingga
pengeluaran cairan vagina yang abnormal, penyakit ini dapat terjadi berulang-
dengan sel yang mengalami mutasi lalu berkembang menjadi sel displastik
sehingga terjadi kelainan epitel yang disebut displasia. Mulai dari displasia
ringan, displasia sedang, displasia berat, dan akhirnya menjadi karsinoma in-
displasia dan KIS dikenal juga sebagai tingkat pra-kanker. Dari displasia
menjadi karsinoma in-situ diperlukan waktu 1-7 tahun, sedangkan karsinoma in-
15
Menurut Dr. Puguh, semua wanita yang aktif secara seksual memiliki
risiko terinfeksi kanker serviks atau tahap awal kanker serviks, tanpa
memandang usia atau gaya hidup. Kanker serviks merupakan kanker yang
dapat mempengaruhi para wanita dengan latar belakang dan umur yang
berbeda di seluruh dunia. Jika ditarik angka rata-rata, pada usia produktif
Perubahan pada sel-sel bisa dibedakan menjadi dua, yakni lesi tingkat
Lesi tingkat rendah merupakan perubahan dini pada ukuran, bentuk, dan
rendah menghilang dengan sendirinya. Tetapi lesi lesi tingkat rendah lainnya
tumbuh menjadi lebih besar dan abnormal, serta membentuk lesi tingkat
tinggi. Displasia ringan atau neoplasia intraepitel servikal 1 (NS 1) ini sering
Pada lesi tingkat tinggi, ditemukan sejumlah besar sel prakanker yang
tampak sangat berbeda ketimbang sel yang normal. Lesi tingkat tinggi ini
sering kali ditemukan pada wanita usia 30-40 tahun. Jika sel-sel abnormal
16
menyebar lebih jauh ke dalam serviks, jaringan, maupun organ lainnya,
a. Stadium 0
Kanker hanya ditemukan pada lapisan atas dari sel-sel. Kanker serviks
b. Stadium 1
Kanker telah menyerang leher rahim di bawah lapisan atas dari sel-sel.
c. Stadium 2
d. Stadium 3
berdekatan.
e. Stadium 4
17
4. Penyebab kanker serviks
Virus (HPV). HPV tipe 16, 18, 31, 33, 35, 45, 51, 52, 56, dan 58 sering
ditemukan pada kanker dan lesi prakanker. HPV dan DNA virus yang
papiloma sering terdapat pada wanita yang aktif melakukan hubungan seksual
(Rasjidi, 2010).
dan hal ini merupakan faktor utama penyakit kanker leher rahim. Penularannya
terjadi melalui kontak seksual. Infeksi HPV sudah umum terjadi dan
kebanyakan orang dewasa pernah terinfeksi HPV. Beberapa tipe HPV dapat
menimbulkan perubahan pada sel-sel rahim berupa pada alat kemaluan, kanker
5. Faktor resiko
pada serviks. Hal ini karena usia muda sel-sel serviks belum matang.
Sel-sel tersebut tidak rentan terhadap zat-zat kimia yang dibawa oleh
sperma jika belum matang, bisa saja ketika ada ransangan sel yang
18
tumbuh tidak seimbang dengan sel yang mati. Dengan begitu maka
kelebihan sel ini bisa berubah sifat menjadi sel kanker (Aminati, 2013).
virus ini dapat terjadi baik dengan cara tranmisi melalui organ genital ke
2010).
c. Merokok
19
Sebuah penelitian menunjukan, lendir serviks pada wanita perokok
mengandung nikotin dan zat-zat lainnya yang ada dalam rokok. Zat
d. Paritas
melahirkan bayi yang dapat hidup atau tidak. Paritas yang berbahaya
adalah dengan memiliki jumlah anak lebih dari 2 orang atau jarak
perubahan sel-sel abnormal pada mulut rahim. Jika jumlah anak yang
20
f. Penggunaan kontrasepsi
g. Faktor makanan
makanan yang rendah beta karotene, retinol (vitamin A), vitamin C, dan
21
h. Terlalu sering mencuci vagina
1. Faktor alamiah
adalah usia diatas 40 tahun. Semakin tua usia seorang wanita maka
2. Faktor kerbesihan
22
3. Faktor pilihan
sebagai berikut:
sembuh.
perdarahan abnormal.
g. Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang gizi,
odema kaki, timbul iritasi kandung kemih dan poros usus besar bagian
23
7. Pencegahan kanker serviks
berikut:
a. Pencegahan primer
1. Promosi dan edukasi pola hidup sehat, pola makan sehat dan tidak
b. Pencegahan sekunder
24
2. Pasien dengan risiko tinggi, pasien yang memulai hubungan seksual
c. Pencegahan tersier
2010).
D. Kerangka konsep
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Kelurahan Tanjung Gusta Helvetia Medan Tahun 2013 dengan alat bantu
kuesioner.
1. Lokasi Penelitian
dilokasi ini banyak wanita usia subur yang kurang memahami tentang kanker
serviks dan sampel yang akan diteliti mencukupi untuk dilakukan penelitian.
2. Waktu Penelitian
26
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur
yang berusia 20-45 tahun yang yang berjumlah 160 orang di Lingkungan V
2. Sampel
27
Medan untuk menjadi responden, setelah itu memberikan penjelasan singkat
data yang diperoleh peneliti melalui data yang sudah ada sesuai kepentingan
peneliti yaitu data populasi wanita usia subur yang berusia 20-45 tahun dari
28
F. Aspek pengukuran data
dengan benar diberi kode 1 (satu), menjawab 12-15 soal diberi kode 2 (dua)
1. Pengolahan Data
29
Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui
merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi nomor
d. Tabulating
2. Analisis Data
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1 Baik 3 9,4
2 Cukup 14 43,7
3 Kurang 15 46,9
Total 32 100
31
BAB V
PEMBAHASAN
32
dapat diperoleh melalui media massa, media elektronik, pengalaman orang lain
atau pribadi dan lingkungan sekitarnya (Notoatmodjo, 2012).
33
BAB VI
A. Kesimpulan
B. Saran
Disarankan agar hasil penelitian ini dijadikan sebagai salah satu sumber
informasi mengenai kanker serviks bagi mahasiswa/i Universitas Prima
Indonesia.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
34
Disarankan bagi peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian yang
lebih menarik tentang kejadian kanker serviks agar dapat dijelaskan lagi
frekuensi, distribusi kejadian kanker serviks dan dapat menambah jumlah
sampel lebih banyak lagi.
35