Dengan menyebut nama Allah S.W.T yang Maha Pengasih lagi maha
Penyayang, Kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan nikmat kepada kami, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas laporan akhir Geologi tentang “ Analisis Bentang Alam”
dengan baik
Laporan praktikum ini telah disusun dengan semaksimal mungkin dan
dengan data yang sebenar benarnya, dalam pembuatan laporan ini terdapat
tugas tugas yang perlu atau tugas wajib, yang dapat terlaksana dengan baik, dan
saya mengucapkan terimakasih sebanyak banyaknya kepada asissten
laboratorium geologi karena telah membimbing saya dalam melakukan praktikum
dengan baik dan benar
Akhir kata saya mohon minta maaf sebesar besarnya apabila masih
terdapat beberapa kesalahan dalam pembuatan laporan ini, dikarenakan
kesempurnaan hanyalah milik Allah dan sumber pemasalahan adalah diri sendiri,
mohon kritik dan saran yang dapat menunjang laporan saya, demi membangun
saya untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Semoga kegiatan praktikum
Geologi ini bisa bermanfaat bagi saya dan saya dapat menerapkan ilmu-ilmunya
yang telah diberikan dengan baik dan sebenar benarnya
i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan..........................................................................1
1.2.1 Maksud...........................................................................1
1.2.2 Tujuan.............................................................................1
BAB IV ANALISA...............................................................................................14
BAB V KESIMPULAN........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
iii
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Geomorfologi
Geomorfologi berasal dari bahasa yunani yang artian perkatanya adalah
Geo yaitu bumi, morfo yaitu bentuk, dan logi dari kata logos berarti ilmu,
sehingga dapat disimpulkan bahwa geomorfologi merupakan ilmu yang
mempelajari tentang bentuk rupa bumi.
Menurut geomorfologi bentuk permukaan bumi selalu berubah ubah
dimulai dari saat keterbentukannya dan sampai pada saat ini. Yang berperan
dalam keterbentukan morfologi yaitu gaya geologi,yang didalam geologi terbag
menjadi dua yaitu gaya geologi endogen, dan gaya geologi eksogen
Sumber : Zukeria,2011
Gambar 2.2
iv
Pergerakan Lempeng
Tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi,
biasanya tenaga endogen ini merupakan unsur pembentukan muka bumi seperti
proses seisme, vulkanisme, tektonisme dan pembentukan gunung
2
v
Sumber : Anonym, 2015
Peta kelas lereng diperoleh melalui interpetasi pet rupa bumi Indonesia
( RBI ) dengan metode pembuatan peta lereng yang dikemukakan oleh
Wenthworth dengan rumus sebagai berikut :
(n-1) x ki
S = --------------------------------- x 100%
a x penyebut skala peta
Keterangan :
S = Besar sudut lereng
n = Jumlah kontur yang memotong tiap diagonal jaring
ki = kontur interval
a = panjang diagonal jarng dengan panjang rusuk 1 cm
vi
2. Radial Sentrifugal meupakan pola yang alirannya menyebar dari satu titik,
seperti pada puncak gunung api
vii
Sumber : Agnas, 2013
Gambar 2.8
Pola Aliran Sungai Sentripetal
6. Annular, yaitu pola aliran sungai yang arah alirannya menyebar secara
radial dari suatu titik ketinggian tertentu dan ke arah hilir aliran kembali bersatu.
7. Pararel, Sistem pengalirannya berbentuk sejajar yang terbentuk oleh
lereng yang curam/terjal.
viii
2.4 Daerah Aliran Sungai
Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat didefinisikan sebagai suatu daerah
yang dibatasi oleh topografi alami, dimana semua air hujan yang jatuh
didalamnya akan mengalir melalui suatu sungai dan keluar melalui outlet pada
sungai tersebut, atau merupakan satuan hidrologi yang menggambarkan dan
menggunakan satuan fisik-biologi dan satuan kegiatan sosial ekonomi untuk
perencanaan dan pengelolaan sumber daya alam. (Suripin, 2001).
Menurut I Made Sandy (1985), seorang Guru Besar Geografi Universitas
Indonesia; Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah bagian dari muka bumi, yang
airnya mengalir ke dalam sungai yang bersangkutan, apabila hujan jatuh.
Sebuah pulau selamanya terbagi habis ke dalam Daerah-Daerah Aliran Sungai.
Antara DAS yang satu dengan DAS yang lainnya dibatasi oleh titik-titik
tertinggi muka bumi berbentuk punggungan yang disebut stream devide atau
batas daerah aliran (garis pemisah DAS). Bila suatu stream devide itu
merupakan jajaran pebukitan disebut stream devide range. (Hallaf H.P., 2006).
ix
bervariasi dan terbentuk dari suatu cekungan menuju ke cekungan lain yang
lebih rendah.
L (km)
Ks = -----------------
A (km)
Keterangan :
Ks = Kerapatan sungai
L = panjang total sungai
A = Luas Area das
Tabel 2
Klasifikasi Kerapatan Aliran Sungai
x
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
3.1.1 Membuat Peta Morfologi
3.1.2 Membuat Peta Aliran Sungai
3.1.3 Membuat Peta Daerah Aliran Sungai
3.1.4 Membuat Peta Water Divide
3.1.5 Membuat Peta Kerapatan Sungai
3.1.6 Membuat Perhitungan Kerapatan Sungai
3.1.7 Membuat Analisa Bentang Alam
3.1.8 Membuat Peta Batas Geomorfologi
3.2 Pembahasan
3.2.1 Membuat Peta Morfologi
Gambar 3.12
Morfologi
Dalam pembuatan peta Morfologi menggunakan klasifikasi desauthnetes
yang hasilnya diperoleh dari perhitungan persen lereng, morfologi daerah calang
xi
merupakan pegunungan karna kemiringannya lebih dari 16% dan beda tingginya
diatas 100 meter
3.2.2 Membuat Peta Aliran Sungai
Gambar 3.13
Peta Aliran Sungai
Dalam pembuatan peta aliran sungai dapat menggunakan hukum v dan
ataupun dengan menggambarkan water devide terlebih dahulu, water devide
yang saling berhadapan menunjukan aliran sungai, pola aliran sungai yang
didapat adalah pola pinnate karena kemiringan lereng yang tinggi dan struktur
batuan yang keras
3.2.3 Membuat Peta Daerah Aliran Sungai
Gambar 3.14
xii
Peta DAS
xiii
Dalam pembuatan peta DAS diperlukan untuk menggambarkan water
devide karena water devide yang berlawanan merupakan sebuah punggungan
yang merupakan batas DAS
3.2.4 Membuat Peta Waterdevide
Gambar 3.15
Peta Water Devide
Dalam pembuatan water devide, haruslah tegak lurus terhadap kontur
dan mengarah terhadap elevasi yang lebih rendah
3.2.5 Membuat Peta Kerapatan Sungai
Gambar 3.16
Peta Kerapatan Sungai
xiv
Sebelum membuat peta kerapatan sungai kita harus menentukan
kerapatannya dengan menghitung panjang sungai dibagi dengan luas DAS, yang
hasilnya pada pertama yaitu 0,00927 , ks dua yaitu 0,147 dan ks tiga yaitu 0
3.2.6 Membuat Perhitungan Kerapatan Sungai
Dalam menghitung kerapatan sungai, perlu diketahu pertama kali adalah
luas DAS dan panjang sungai, kerapatan sungai dicari dengan rumus Ks= L/A
Ks1 = 4991,5 m / 52972m = 0,0927
Ks2 = 1235 m / 8360 m = 0,147
Ks3 = 0 / 9633 = 0
3.2.7 Membuat Analisa Bentang Alam
Pada daerah calang memiliki bentuk topografi menyerupai pegunungan,
dikarenakan konturnya yang rapat dan elevasi terendahnya yaitu 750 mdpl
sedangkan elevasi tertingginya yaitu 1305 mdpl, kontur yang rapat ini
menandakan lereng yang terjal yang pada saat dihitung persen lerengnya lebih
dari 16% dan beda tingginya diatas 100m yang menurut Desauthnetes masuk
kedalam klasifikasi pegunungan.
Pola aliran sungai yang terdapat pada peta yakni pola aliran sungai
pinnate dikarenakan keberadaanya berada pada kondisi lereng yang terjal dan
struktur batuan yang keras, sehingga menyebabkan anak sungai dengan sungai
induknya membentuk sudut lancip
3.2.8 Membuat Peta Batas Geologi
Gambar 3.17
Peta Batas Geomorfologi
xv
Dalam peta batas geomorfologi terdapat empat formasi batuan yang
berbeda seperti 2333 yaitu batuan sedimen karbonat intesitas tektonik tinggi dan
terbentuk dipegunungan, 1323 yaitu batuan beku basa intesitas tektonik
menengah yang terbentuk dipegunungan, 3133 yaitu batuan metamorf masif
intensitas tektonik tinggi yang terbentuk dipegunungan dan terakhir 1333 yaitu
batuan beku basa intesitas tektonik tinggi dan terbentuk dipegunungan
xvi
BAB IV
ANALISA
14
xvii
BAB V
KESIMPULAN
15
xviii
DAFTAR PUSTAKA
16
xix
FORMAT PENILAIAN
Total Nilai
xx
LAMPIRAN
xxi