2590-Article Text-5091-1-10-20131203 PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

JSIP 2 (2) (2013)

Journal of Social and Industrial Psychology


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/sip

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRES KERJA : STUDI


INDIGENOUS PADA GURU BERSUKU JAWA


Canggih Putranto

Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Fenomena stres kerja didasarkan pada penelitian yang dilakukan di dunia barat. Sementara itu
Diterima Agustus 2013 budaya mempengaruhi pemahaman dan pola perilaku individu di dalamnya. Selain itu juga
Disetujui September 2013 terdapat perbedaan mendasar antara budaya barat dengan budaya Jawa. Tujuan dari penelitian ini
Dipublikasikan Oktober adalah untuk mendefinisikan stres kerja, mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
2013 stres kerja, gejala apakah yang muncul karena stres, dan dampak stres yang ditimbulkan terhadap
________________ kinerja guru bersuku Jawa. Responden berjumlah 487 dengan karakteristik guru PNS dan non
Keywords: PNS bersuku Jawa yang berasal dari berbagai provinsi di pulau Jawa. Penelitian yang digunakan
Job Stress, Indigenous, adalah mixed method atau penelitian campuran. Hasil penelitian menunjukkan persentase sebesar
Javanese teacher 30.60% responden mendefinisikan stres kerja adalah kejenuhan kerja. Sebesar 33.61% responden
____________________ menganggap faktor utama penyebab stres adalah karena beban pekerjaan. Sebesar 50,19%
responden menjawab coping stres yang dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan positif.
Sebesar 55.44% responden menjawab gangguan kondisi tubuh sebagai dampak yang timbul akibat
stres kerja.

Abstract
___________________________________________________________________
The phenomenon of job stress are based on research conducted in the western world. Meanwhile there is also a
difference between western culture with the influence of Javanese culture and understanding individual
behavior patterns in it. The purpose of this study was to define job stress, know the factors that influence job
stress, symptoms that arise because whether job stress, and the impact of stress on teacher performance Javanese
tribes. With the characteristics of the respondent amounted to 487 PNS and non-PNS teachers Javanese tribes
originating from various provinces on the island of Javanese. Research is mixed method research or mixed. The
results showed a percentage of 30.60% of respondents define job stress is job burnout. Amounting to 33.61% of
respondents considered the main factors causing the stress is due to the work load. Amounting to 50.19% of the
respondents answered that coping with stress is to do with positive activities. Amounting to 55.44% of
respondents answered interference condition of the body as a result of the effects job stress.

© 2013 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6838
Gedung A1 Lantai 2 FIP Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: algonariyuliyanto@gmail.com

12
Canggih Putranto / Journal of Social and Industrial Psychology 2 (2) (2013)

PENDAHULUAN belum memiliki pengetahuan yang memadai


tentang pentingnya mengelola dan
Guru merupakan profesi yang berperan mengendalikan stres yang terjadi pada dirinya.
besar dan mempunyai kedudukan sangat Selama ini mereka menganggap permasalahan
penting serta strategis dalam dunia pendidikan. yang terjadi akan terselesaikan dengan
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa sendirinya serta mencoba menghindari penyebab
seorang guru memikul tanggung jawab moral stres yang mereka alami. Dan pada beberapa
dan kewajiban yang besar, sebab profesi guru guru diketahui bahwa seringkali melampiaskan
lebih menuntut untuk mencetak sumber daya pada siswa ketika sedang mengalami masalah
manusia yang benar-benar berkualitas. (Ingarianti, 2009).
Menurut Zahid, untuk menjamin Munandar menjelaskan “Stres adalah satu
kualitas layanan dalam profesi keguruan pada abstraksi. Orang tidak dapat melihat pembangkit
abad ke-21 adalah merupakan satu tantangan. stres (stressor), yang dapat dilihat ialah akibat
Dalam arus pembangunan negara yang semakin dari pembangkit stres.“ Menurut Selye
pesat, peranan dan tanggungjawab guru turut (Munandar, 2001:371-372) Pertama kali orang
menjadi lebih berat. Para guru diamanahkan mengalami stres, maka akan mengaktifkan
untuk memastikan perkembangan menyeluruh mekanisme pertahanan badan : kelenjar melepas
pelajar, mendidik anak murid dengan mengasah adrenalin, cortisone dan hormon lain dalam
bakat agar lahir satu generasi masa depan yang jumlah besar, dan perubahan yang terkoordinasi
dapat memenuhi matlamat negara (dalam berlangsung dalam system saraf pusat.
Ambotang dan Hashim, 2010:2). Menurut Hurrel (dalam Munandar,2001)
Menurut peraturan pemerintah (PP) faktor-faktor pekerjaan yang dapat
Nomor 19 tahun 2005 tentang standar Nasional menimbulkan stres dikelompokkan dalam lima
Pendidikan bab VI pasal 28 ayat 3 dinyatakan kategori besar yaitu faktor-faktor intrinsik dalam
bahwa guru sebagai agen pembelajaran pada pekerjaan, peran dalam organisasi,
jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pengembangan karier, hubungan dalam
pendidikan Anak usia dini harus memiliki pekerjaan serta struktur dan organisasi. Pertama,
empat kompetensi meliputi : (1) Kompetensi kategori faktor –faktor intrinsik dalam pekerjaan
pedagogik adalah kemampuan mengelola adalah fisik dan tugas, untuk fisik misalnya
pembelajaran siswa,(2) Kompetensi kepribadian kebisingan, panas sedangkan tugas mencakup
adalah kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, beban kerja, kerja malam dan penghayatan dari
arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi resiko dan bahaya. Kedua, peran individu dalam
peserta didik dan berakhlak mulia,(3) organisasi artinya setiap tenaga kerja
Kompetensi profesional adalah kemampuan mempunyai kelompok tugasnya yang harus
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan dilakukan sesuai dengan peraturan yang ada.
mendalam,(4) Kompetensi sosial adalah Ketiga, pengembangan karier merupakan
kemampuan pendidik sebagai bagian dari pembangkit stres potensial yang mencakup
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul ketidakpastian pekerjaan,promosi berlebih atau
secara efektif dengan siswa, sesama pendidik, promosi yang kurang. Keempat, hubungan
tenaga kependidikan, orang tua atau wali siswa dalam pekerjaan yang tidak baik terlihat dari
dan masyarakat sekitar (dalam Ambara, kepercayaan yang rendah, minat yang rendah
2010:194). dalam pemecahan masalah organisasi.
Dengan begitu banyaknya tanggung Sedangkan untuk yang ke lima yaitu struktur
jawab dan tuntutan seorang guru, profesi guru dan organisasi, kurangnya peran serta atau
menjadi salah satu profesi yang rentan terhadap partisipasi dalam pengambilan keputusan dalam
stres. Stres yang timbul dan berlangsung terus organisasi.
menerus berpotensi menimbulkan kecemasan Sementara penelitian Sutherland dan
pada diri guru. Sementara, sebagian besar guru Cooper tentang stres kerja, kepuasan, dan
13
Canggih Putranto / Journal of Social and Industrial Psychology 2 (2) (2013)

kesehatan mental di kalangan “General konstrak dan teori stres kerja yang disusun oleh
Practitioner” sebelum dan sesudah pengenalan ahli-ahli ilmu perilaku dari barat yang tentunya
kontrak baru, menunjukkan penurunan tidak lepas dari pengaruh budaya dan pola hidup
kepuasan, peningkatan kecemasan dan depresi masyarakat setempat. Sementara faktor budaya
antara dokter umum laki-laki dan perempuan. menjadi perlu untuk diperhatikan karena budaya
Dokter laki-laki memiliki tingkat kecemasan dan masyarakat setempat memperngaruhi pola
depresi lebih buruk daripada dokter umum perilaku individu. Berdasarkan permasalahan
wanita dalam memperlakukan pasien tersebut, peneliti mencoba melakukan penelitian
(Sutherland dan Cooper, 1992). mengenai stres kerja pada guru yang sesuai
Konsep hidup serta falsafah-falsafah yang dengan konteks budaya setempat, dalam hal ini
dianut masyarakat Jawa tentu akan memberikan budaya masyarakat Jawa di provinsi Jawa
pengaruh terhadap sikap dan tatacara dalam Tengah, melalui studi indigenous psychology.
berperilaku, baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun dalam lingkungan pekerjaan. Melville METODE
J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa segala sesuatu yang Berdasarkan judul penelitian maka jenis
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh penelitian yang digunakan adalah mixed method
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu atau penelitian campuran. Creswell, 2010
sendiri (id.wikipedia.org, diunduh 28 Januari (dalam Wardhana, 2013) menjelaskan mixed
2013). method, yakni menerapkan kombinasi dua
Penelitian-penelitian diatas, tentu tidak pendekatan sekaligus (kuantitatif-kualitatif).
bisa langsung digunakan sebagai acuan Dengan kata lain, Penelitian metode campuran
mengenai gambaran stres kerja di Indonesia, adalah penelitian yang melibatkan penggunaan
khususnya pada masyarakat Jawa. Hal ini dua metode, yaitu metode kuantitatif dan
karena masyarakat Jawa memiliki nilai-nilai metode kualitatif dalam studi tunggal (satu
hidup dan corak budaya yang khas, yang penelitian).
berbeda dengan nilai-nilai dan budaya Dalam penentuan subyek penelitian,
masyarakat lain. Dalam masyarakat Jawa, pemilihan subyek didasarkan pada hasil angket.
dikenal konsep hidup nerimo ing pandum, konsep Untuk lebih mempermudah peneliti dalam
ini menggambarkan sikap hidup yang serba menggali data melalui wawancara dan
pasrah dengan segala keputusan yang ditentukan terbatasnya waktu penelitian maka subyek akan
oleh Tuhan. Masyarakat Jawa memiliki dipilih oleh peneliti berdasarkan pertimbangan
stereotipe sebagai masyarakat yang sopan, halus, waktu. Alat pengumpul data kuantitatif adalah
dan menjunjung tata krama. Masyarakat Jawa angket yang memuat pernyataan definisi stres
juga dikenal sebagai masyarakat yang tertutup kerja, faktor utama penyebab stres kerja, coping
dan tidak mau berterus terang, ini karena stress, dan dampak stres kerja. Dalam penelitian
masyarakat Jawa lebih cenderung menghindari ini analisis data kuantitatif yang digunakan
konflik, mereka lebih memilih mengatakan adalah deskriptif kuantitaif dengan persentase.
“iya” walaupun hatinya menentang untuk Penggunaan teknik ini dapat menggambarkan
menghindari konflik dengan orang lain, sebagai suatu fenomena faktor – faktor yang
mana pepatah jawa yang menyebutkan wani mempengaruhi stres kerja: studi Indigenous
nglah dhuwur wekasane. pada guru bersuku Jawa di Jawa Tengah.
Berbagai penelitian mengenai stres kerja Penelitian ini menggunakan alat
yang telah dilakukan di Indonesia, kebanyakan pengumpul data berupa open-ended questionnaire
berupa penelitian-penelitian terapan yang yang disusun oleh peneliti untuk mengungkap
umumnya bersifat hubungan korelasional. stres kerja pada guru bersuku Jawa di pulau
Disamping itu, penelitian-penelitian yang Jawa, baik PNS ataupun non PNS. Hayes
dilakukan sebelumnya selalu menggunakan (dalam Rarasati et al. 2012).
14
Canggih Putranto / Journal of Social and Industrial Psychology 2 (2) (2013)

HASIL DAN PEMBAHASAN Kemudian temuan tentang berbagai


macam perilaku coping stress guru bersuku Jawa
Hasil yang dilakukan yaitu: melakukan kegiatan
positif (refresing atau berlibur, istirahat, kegiatan
Melalui hasil studi berupa angket positif lain, dan makan), introspeksi, mencari
dinamika kerja yang diberikan kepada 487 solusi, berfikir positif, religiusitas (bersabar,
responden dari guru yang berdomisili di Provinsi ikhlas, berdo’a dan lebih dalam mengingat
Jawa Tengah yang terdiri dari 4 aitem yaitu, Tuhan), meningkatkan fokus dengan tidak
definisi stres kerja, faktor utama penyebab stres menunda pekerjaan dan tetap fokus pada
kerja, Coping stress, dampak yang timbul akibat pekerjaan, dan melakukan variasi kerja. Analisis
stres. Hasil jawaban definisi stres kerja dengan yang terkait dengan coping stress dilakukan
tingkat persentase terbanyak sebesar 30.60% dengan cara membandingkan dengan teori atau
bahwa stres kerja adalah mengalami kejenuhan penelitian sebelumnya. Dalam penelitian yang
kerja. Untuk faktor penyebab stres kerja dengan dikemukakan oleh Semra Unal (2000) dalam
tingkat persentase terbanyak 33.61% guru temuannya menyatakan bahwa guru di Turki
menjawab karena beban pekerjaan. Kemudian melakukan coping stress dengan cara mengurangi
untuk Coping stress dengan tingkat persentase belajar, menambah jam olahraga, berintegrasi
terbanyak sebesar 50,19% adalah dengan secara sosial serta aktifitas budaya.
melakukan kegiatan positif. Sementara Sebesar Al-Naggar dan Chen, 2011 menyebutkan
55.44% guru menjawab gangguan kondisi tubuh mereka akan berbagi masalah dengan orang
sebagai dampak yang timbul akibat stres kerja. lain, beristirahat dengan santai dan dalam waktu
luang mereka melakukan pekerjaan rumah
Pembahasan tangga.
Sementara temuan dampak yang timbul
Berdasarkan uraian diatas dapat akibat stres adalah, guru suku Jawa mengalami
disimpulkan bahwa definisi stres kerja adalah gangguan kondisi tubuh, gangguan, dalam
kejenuhan dalam bekerja akibat dari berbagai pekerjaan dan gangguan hubungan sosial. Pada
tekanan dalam pekerjaan yang menyebabkan gangguan kondisi tubuh guru bersuku Jawa stres
perasaan tidak senang sehingga beban pekerjaan kerja mempengaruhi kondisi fisik dan psikis hal
tidak terselesaikan. Caplan et al (Wijono, ini akan berakibat pada perubahan gangguan
2010:121) mengatakan bahwa stres kerja kesehatan dan mental. Gangguan dalam
mengacu pada semua karakteristik pekerjaan pekerjaan stres kerja akan berpengaruh pada
yang mungkin memberi ancaman kepada kualitas kerja, pekerjaan menjadi terganggu dan
individu tersebut. Kahn dan Quin (Wijono kegiatan belajar mengajar siswa ikut
2010:121-122) mendefinisikan stres kerja terbengkalai sedangkan gangguan hubungan
merupakan faktor-faktor lingkungan kerja yang sosial stres kerja yang muncul pada guru
negatif seperti konflik peran, kekaburan peran, bersuku Jawa akan berdampak terganggunya
dan beban kerja yang berlebihan dalam hubungan dengan teman atau rekan kerja serta
pekerjaan. Kemudian Keenan dan Newton, keluarga. Arnold (1986) menyebutkan bahwa
1984 (Wijono, 2010:122) juga berpendapat stres ada empat konsekuensi yang dapat terjadi akibat
kerja perwujudan dari kekaburan peran, konflik stres kerja yang di alami oleh individu, yaitu
peran dan beban kerja yang berlebihan. terganggunya kesehatan fisik, kesehatan
Untuk analisis temuan penyebab stres psikologis, performance, serta mempengaruhi
kerja yang dilakukan terdapat beberapa faktor individu dalam pengambilan keputusan. (dalam
yaitu, beban pekerjaan, faktor lingkungan kerja, Muthmainah:23)
siswa, kondisi fisik/kesehatan, banyak
permasalahan, kondisi emosional, dan
kompetensi individu.
15
Canggih Putranto / Journal of Social and Industrial Psychology 2 (2) (2013)

SIMPULAN DAN SARAN Pengurusan Bilik Darjah dalam Kalangan


Guru Prasekolah. International Journal of
Simpulan Techno-Social. Volume 2 Number 2,70.
Al-Naggar, Redhwan Ahmed and Chen. 2011.
Berdasarkan hasil analisis data dan uraian Stress And Coping Strategies Among
pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan Retired People In Malaysia: A
bahwa guru bersuku Jawa mendefinisikan stres Qualitative Study. Journal of Psychiatry,
kerja adalah sebagai kejenuhan kerja. Beban Vol. 12 (2).
pekerjaan adalah penyebab stres kerja yang Ingarianti, Tri Muji. 2009. Pelatihan
dialami guru bersuku Jawa. Kemudian guru Manajemen Stres pada Guru Playgruop
bersuku Jawa menjawab coping stres yang dan Taman Kanak-kanak. Jurnal
dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan Dedikasi. Volume 6.
positif. Sementara gangguan kondisi tubuh pada Munandar, Ashar Sunyoto. 2001. Psikologi
guru bersuku Jawa adalah sebagai dampak yang Industri dan Organisasi. Jakarta:
timbul akibat stres kerja. Universitas Indonesia.
Muthmainah, Iin. 2012. Faktor-faktor Penyebab
Saran Stres Kerja di Ruangan ICU Pelayanan
Jantung Terpadu Dr. Cipto
Bagi guru diharapkan dapat mengetahui Mangunkusumo Jakarta. Skripsi (tidak
gambaran stres kerja, karena dengan mengetahui diterbitkan). Fakultas Ilmu Keperawatan
stres kerja maka guru akan diuntungkan Program Sarjana Keperawatan Depok.
sehingga dapat meningkatkan kualitas Rarasati, Niken, Hakim, dan Yuniarti. 2012.
pembelajaran yang lebih baik. Disarankan Javanese Adolescents’ Future Orientation
dengan lebih membuka diri terhadap kritik dan and Support for its Effort: An Indigenous
saran yang diterima, agar mempunyai waktu Psychological Analysis. International
luang untuk anak didik yang membutuhkan, Journal of Research Studies in
sehingga tercipta suatu atmosfer lingkungan Psychology.
kerja yang lebih kondusif, nyaman, serta Suku Jawa. Online pada
menunjang tercapainya prestasi kerja yang tinggi http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_jawa.
dan mampu menjadi panutan bagi siswa dan (diunduh 28/01/2013).
masyarakat sekitarnya. Sutherland, Valerie J dan Cooper. 1992. Job
Bagi peneliti selanjutnya untuk Stress, Satisfaction, and Mental Health
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang Among General Practitioners Before and
mempengaruhi selain stres kerja, seperti After Introduction of New Contract.
frustrasi, kekuasaan dan kepatuhan, serta faktor International journal Science and
kepribadian. Diharapkan melalui penelitian- Technology. Volume 304, 1547.
penelitian yang dilakukan, dapat mengungkap Unal, Semra. 2000. Profesional Stress of
lebih banyak hal tentang pengaruh faktor-faktor Teachers, Its Indicators and Coping
tersebut melalui study indigenous. Attitudes. Istambul : Marmara
University. International Journal
DAFTAR PUSTAKA Technology.
Wardhana, Lendra Aditya. 2013. Pemetaan
Ambara, Didith Pramunditya. 2010. Pengaruh Konflik Interpersonal Berdasar Sebab,
tingkat stres guru terhadap Manajemen Proses, Akibat, dan Solusi pada Siswa
Kelas di Sekolah Menengah atas. Jurnal kelas Xi-IPS Sma Negeri 1 Kebomas
Teknologi, Volume 1829-5282,193-204. Gresik. Jurnal BK UNESA. Volume 03
Ambotang, Said, dan Mohd Hashim. 2010. Nomor 01. 135-144.
Hubungan Iklim Kerja dan Stres dalam
16
Canggih Putranto / Journal of Social and Industrial Psychology 2 (2) (2013)

Wijono, Sutarto. 2010. Psikologi Industri &


Organisasi: Dalam Suatu Bidang Gerak
Psikologi Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Prenada Media Group.

17

Anda mungkin juga menyukai