Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kapal adalah alat atau tempat yang paling aman untuk berlindung

selama pelayaran di laut, oleh karenanya pelaut wajib senantiasa

mempertahankan untuk tetap tinggal di atas kapal dalam keadaan darurat yang

bagaimanapun parahnya.Namun demikian dalam batas tertentu kapal tidak

dapat lagi dipertahankan sebagai tempat berlindung dan tidak dapat lagi

sebagai tempat tinggal. Satu-satunya yang dapat dilakukan untuk

menyelamatkan jiwa dilaut agar tetap dapat bertahan hidup bila terjadi

musibah, adalah dengan cara meninggalkan kapal (abandon ship).

Yang dimaksud dengan keadaan darurat adalah kerusakan atau

gangguan alam,sehingga semua orang harus meninggalkan kapal dengan

menggunakan alat-alat penolong yang terdapat dikapal, secara

langsungmaupun harus terjun suatu keadaan dimana kapal mengalami

musibah, kelaut dan naik kealat penolong sampai dengan mendapatkan

pertolongan dari tim SAR di darat (PIP Semarang 14:2002) Keadaan darurat

dikapal dapat disebabkan oleh:

1. Kapal terbakar dan ledakan

2. Kapal mengalami tubrukan dengan kapal lain

3. Kapal kandas

1
2

4. Kapal terjadi kebocoran besar pada lambung bawah air

5. Kemungkinan kapal terbalik, baik yang disebabkan oleh stabilitas kapal

maupun cuaca buruk

Teknik menyelamatkan diri sendiri maupun orang lain dalam keadaan

darurat merupakan suatau pengetahuan praktis yang harus diketahui dan harus

dikuasai oleh seluruh crew kapal. Didalam proses penyelamatan dan

penanggulagan keadaan darurat awak kapal harus tahu dan paham benar akan

cara mempergunakan alat-alat keselamatan dan alat-alat pemadam kebakaran

yang ada dikapal dan berperan aktif sesuai dengan tugas dan tanggungjawab

masing-masing awak kapal berdasarkan sijil darurat (muster list).

Semua tindakan tersebut dimaksudkan agar awak kapal yang kapalnya

dalam keadaan bahaya dapat menolong dirinya sendiri maupun orang lain

ataupun dapat menyelamatkan kapal dan isinya secara cepat dan tepat, namun

pada kenyataannya banyak awak kapal yang tidak memilki pengetahuan yang

cukup tentang bagaimana cara menyelamatkan diri dilaut sehingga pada saat

keadaan bahaya/darurat di kapal, para awak kapal tidak menggunakan semua

peralatan keselamatan dikarenakan padasaat diadakan latihan keselamatan jiwa

dilaut, para awak kapal tidak melaksanakan dengan sungguh-sungguh dan

penuh kesadaran yang tinggi atau latihan dilaksanakan hanya formalitas saja

diatas kertas, tidak dilaksanakan secara sebenarnya dilapangan. Pada saat

kejadian sesungguhnya, kurang disiplin dan kurang kesiapan awak kapal dalam

menghadapi keadaan darurat akan menimbulkan resiko yang sangat fatal.


3

Dengan kenyataan ini penulis terdorong untuk membahas bagaimana

meningkatkan efektifitas dalam melaksanakan latihan keadaan darurat di atas

kapal, dengan tujuan agar para awak kapal terbiasa dan tanggap dalam

menghadapi dan menanggulangi keadaan darurat yang terjadi diatas kapal.

Pelaksanaan latihan tersebut dapat berguna saat kejadian sebenarnya sehingga

jiwa dari awak kapal, penumpang, dan lingkungan disekitarnya dapat

diselamatkan, dan menumbuhkan kesadaran awak kapal tentang pentingnya

latihan keselamatan dan latihan kebakaran dikapal.

Dari berbagai fenomena di atas, mendorong penulis untuk memilih

judul KTI : “Pelatihan Penggunaan Alat Penolong Di Atas Kapal MV. Qian

Yuan Untuk Menunjang Keselamatan Di Laut Dalam Menghadapi Keadaan

Darurat“.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis

akan merumuskan masalah dalam beberapa halsebagai berikut :

1. Bagaimana latihan keadaan darurat sudah sesuai dengan ketentuan Safety

of Life at Sea (SOLAS) 1974?

2. Bagaimana para awak kapal dapat memahami pelaksanaan latihan keadaan

darurat dan dapat menggunakan perlengkapan keselamatan dengan benar?


4

C. RUANG LINGKUP

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis memberikan batasan,

mengingat luasnya pengetahuan yang berhubungan dengan masalah ini dan

juga karena keterbatasan ilmu pengetahuan maupun pengalaman penulis yang

hanya melaksanakan praktek laut selama satu tahun. Maka dalam penyusunan

tugas akhir ini tidak mungkin untuk menguraikan secara menyeluruh, hanya

membahas mengenai keselamatan jiwa di laut yang dilaksanakan di atas kapal

MV. Qian Yuan.

D. TUJUAN DAN KEGUNAAN

Setiap kegiatan pasti dilandasi dengan tujuan yang ingin dicapai, baik

untuk mengembangkan suatu teoriatau untuk menguji atau mengkaji ulang

teori yang ada. Demikian juga dengan penelitian ini dimaksudkan untuk

memperoleh manfaat yang baik untuk penulis sebagai peneliti maupun pihak

lain yang kompeten dengan penelitian yang dilakukan untuk keselamatan di

atas kapal.

1. Tujuan

a. Untuk mengetahui bagaimana latihan darurat di atas kapal sesuai

dengan SOLAS 1974

b. Untuk mengetahui sejauh mana para awak kapal memahami

pelaksanaan latihan keadaan darurat di atas kapal


5

2. Kegunaan Penelitian

a. Sebagai acuan bagi penulis dan pelaut maupun calon pelaut saat

melaksanakan pelatihan darurat di atas kapal.

b. Sebagai bekal kemampuan untuk dapat melaksanakan praktek laut di

kapal.

E. METODE

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian mengenai pembahasan masalah ini, penulis

melaksanakannya pada saat praktek laut di perusahaan SHUN XIN

INTERNATIONAL SHIPPING., LTD, Kemudian oleh perusahaan

tersebut penulis ditempatkan dikapal MV.QIAN YUAN.

Penelitian dan pengamatan dilakukan diatas kapal MV. QIAN

YUAN. Lokasi tersebut penulis pilih karena penulis melakukan praktek

dikapal tersebut, sehingga berdasarkan pengalaman yang diperoleh, maka

penulis memilih lokasi tersebut.

2. Metodologi Penelitian

Dalam metode penulisan ini penulis menggunakan metode

deskriptif, untuk mengetahui obyek yang akan diteliti. Oleh karena itu

didalam pembahasan nanti penulis berusaha menguraikan dan menjelaskan

hasil yang diperoleh mengenai obyek penelitian, baik secara langsung dari

pengalaman penulis selama melaksanakan praktek laut (Prala).


6

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperjelas penulisan tugas akhir ini penulis mengadakan

penelitian di atas kapal MV. QIAN YUANdan pengumpulan data ini

dimaksudkan agar data yang diperoleh dapat dimengerti, maka penulis

mencari data-data dengan melakukan cara-cara sebagai berikut :

a. Pengamatan (Observasi)

Merupakan suatu Studi yang Sistematis dan yang

dipertimbangkan dengan baik melalui kejadian-kejadian pada saat

terjadi. Penulis mengadakan pengamatan secara langsung untuk

mencari kesesuaian antara keterangan-keterangan yang penulis peroleh

selama duduk di bangku kuliah (teori) dengan kejadian yang

sebenarnya. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian atau

pembuktian diatas kapal MV. QIAN YUAN.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara dipergunakan untuk memperoleh data dari orang-

orang yang merupakan sumber keterangan penulis menanyakan

langsung pada awak kapal yang penulis anggap lebih mengetahui

permasalahan ini.

Orang-orang yang saya wawancarai adalah :

1) Nahkoda

Nahkoda adalah sebagai pemimpin tertinggi diatas kapal pada

umumnya dan juga sebagai penanggung jawab manajemen diatas


7

kapal. Selain itu segala sesuatu yang harus dikerjakan diatas kapal

harus melalui persetujuannya.

2) Kepala Kamar Mesin (KKM)

Sebagai kepala kerja bagian mesin antara lain membimbing

dan mengkoordinir kerja harian dari anak buah kapal. Di samping

tanggung jawab seluruh aktivitas dalam pekerjaan di kamar mesin.

3) Anak Buah Kapal (ABK)

Dalam hal ini adalah anak buah kapal bagian mesin antara

lain :

Serang, Juru Mudi, Panjarwala dan Kelasi yang setiap individu

mempunyai kesadaran dan disiplin serta tanggung jawab yang

tinggi dalam melaksanakan pekerjaannya masing-masing.

c. Study Pustaka

Merupakan suatu cara study untuk melakukan pengamatan

dengan menggunakan referensi dan membaca buku yang ada

hubungannya dengan objek pengamatan. Di samping itu penulis

mempelajari pemasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan

penggunaan alat penolong di atas kapal.

4. Jenis Dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan dan yang digunakan dalam penyusunan

tugas akhir ini adalah data yang berupa keterangan dan informasi yang

penulis peroleh melalui observasi langsung, interviewdan study pustaka

dengan awak kapal yang bertanggung jawab.


8

Dari sumber–sumber tersebut diatas dapat diperoleh data sebagai berikut :

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Dalam hal ini

penulis mendapat data primer dengan membaca Modul alat penolong

keselamatan di atas kapal.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang tidak diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti. Data ini diperoleh dari buku–buku

yang penulis baca dan yang berkaitan dengan obyek penulisan tugas

akhir serta informasi lain yang telah disampaikan pada saat kuliah

dikampus dari semester satu sampai semester empat.

c. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang tidak berupa angka dan

merupakan informasi. Dalam penulisan ini yang termasuk data

kualitatif yaitu mengenai alat penolong di atas kapal. Berdasarkan latar

belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan pada bagian

sebelumnya, maka penelitian yang penulis lakukan dengan

menggunakan metode observasi di kapal, study pustaka yang

berhubungan dengan topik permasalahan.

d. Rancangan Penelitian

Dalam rancangan penelitian ini untuk penulisan laporan akhir

adalah untuk memudahkan penulisan dalam hal–hal yang berhubungan


9

dengan penelitian. Rancangan penelitian meliputi penelitian yang

terdiri dari pengumpulan data, pembahasan data dan kemudian

tertuang dalam penulisan.

Rancangan penelitian terdiri dari beberapa uraian yaitu :

1) Penulis mengumpulkan data dari buku-buku yang berkaitan dengan

masalah penelitian ini.

2) Penulis mengumpulkan data dengan cara mengadakan wawancara

maupun tanya jawab dengan mualim jaga.

3) Penulis menganalisa data yang sudah dikumpulkan dan membuat

kesimpulan.

4) Pada bagian akhir penyimpulan hasil analisa data.

Anda mungkin juga menyukai