Try Setiani Budi Utami, Zahidah Hasan, Mega Laksmini Syamsuddin dan Herman Hamdani
Universitas Padjadjaran
Abstrak
Kegiatan budidaya ikan koi (Cyprinus carpio) secara intensif menghasilkan limbah yang dapat menurunkan
kualitas air. Untuk memperbaiki kualitas air tersebut, salah satunya dengan cara fitoremediasi menggunakan tanaman
sayur seperti kangkung (Ipomoea aquatica) selada (Brasssica rapa chinensis, selada dan pakcoy (Brassica rapa
chinensis). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas pengaruh penerapan kangkung, selada dan
pakcoy sebagai agen fitoremediator terhadap limbah budidaya ikan koi (Cyprinus carpio) dalam sistem resirkulasi
akuaponik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2018 di Green house Ciparanje Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, Jatinangor sedangkan uji kualitas air dilakukan di Laboratorium Pusat
Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas Padjadjaran. Penelitian ini dilakukan
dengan metode eksperimental dengan dengan 3 perlakuan 4 kali ulangan. Parameter yang diamati adalah kualitas air,
produktivitas tanaman, kelulushidupan ikan (SR). Data hasil penelitian dianalisis secara ANOVA dan dideskripsikan
dengan membandingkan pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa tanaman pakcoy efektif dalam mereduksi amonia
dengan rata-rata penurunan terbesar 32,0347% serta tanaman selada mereduksi nitrat rata-rata sebesar 12,7369% dan
fosfat justru mengalami rata-rata kenaikan konsentrasi sebesar 122,5603% pada tanaman pakcoy. Selain itu, integrasi
tanaman sayur dalam system akuapionik ini mampu memberikan kondisi lingkungan yang layak untuk budidaya benih
ikan koi sehingga menghasilkan nilai survival rate tertinggi yaitu sebesar 100%.
Abstract
Intensive Koi fish (Cyprinus carpio) farming create a waste, which is can decress water quality. One of all way
for make a better quality of water is using fitoremediation by some vegetables like water spinach (Ipomoea aquatica),
lettuce (Brasssica rapa chinensis, and pakcoy (Brassica rapa chinensis). The purpose of this research was to knowing
the evectivity of using vegetables combination as an fitoremediation agent of Koi fish waste management in the
aquaponic system. This research was conducted from March to April 2018 at Green House Ciparanje Faculty of
Fisheries and Marine Sciences Universitas Padjadjaran Jatinangor, while water quality test was conducted at the
Laboratory of Research and Development Center of Natural Resources and Environment of Universitas Padjadjaran.
This research was conducted by experimental method with 3 treatments 4 replicates. The parameters observed during
research is water quality, plant productivity, survival rate (SR). The data are analyzed by ANOVA also comparing with
source of existing libraries.The results showed that pakcoy is evective in decress ammonia with the bigest average is
32,0347% and Lettuce evective in decress nitrate with the bigest average 12,7369% and phosphate unexpedtedly
increase with the bigest average 122,5603%. Beside that, integration of variety vegetabels in aquaponic system give a
good environment for koi fish farming with survival rate 100%.
81
Try Setiani Budi Utami : Fitoremediasi Limbah Budidaya Ikan Koi ....
PENDAHULUAN mereduksi limbah budidaya dalam media
Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu budidaya ikan hias dengan sistem resirkulasi,
sentra perikanan Indonesia yang memberikan sehingga kualitas air dalam kegiatan budidaya
kontribusi signifikan terhadap produksi ikan ikan dapat terjaga dengan baik.
secara nasional. Jumlah produksi ikan tersebut tak
lepas dari kegiatan budidaya baik ikan konsumsi BAHAN DAN METODE
maupun ikan hias. Salah satu ikan hias yang Waktu dan Tempat
dikembangkan dan menjadi komoditas utama Riset ini dilaksanakan pada bulan Maret –
untuk diperdagangkan ialah ikan koi, bahkan April 2018 di Laboratorium Budidaya Perikanan
menjadi komoditas andalan di beberapa daerah Ciparanje Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
diantaranya Sukabumi, Cianjur, dan Blitar serta pengujian nutrien amonia, nitrat dan fosfat
(Kursini dkk, 2015). Guna mendukung yang dilaksanakan di Laboratorium Manajemen
tercapainya target produksi koi, perlu dilakukan Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan
budidaya ikan yang intensif. Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran.
Budidaya ikan secara intensif yang
semakin meningkat perlu memperhatikan Alat dan Bahan
ketersedian lahan dan sumber air, namun Alat yang digunakan dalam penelitian ini
perkembangan pembangunan telah mengkonversi adalah sebagai berikut: bak fiber, pompa air,
lahan budidaya sehingga luasnya semakin aerator, gelas plastik, penggaris, DO meter, pH
berkurang dan diikuti dengan menurunnya meter, spektrofotometer, termometer, coolbox,
kualitas perairan, maka perlu adanya pipa dan timbangan. Bahan yang digunakan
perkembangan teknologi dan inovasi baru selama penelitian adalah tanaman selada berumur
sehingga kegiatan perikanan khususnya budidaya 1-2, rockwool, ikan koi berukuran 3-5 cm.
ikan dapat terus berlanjut. Menurut Zidni (2013)
perkembangan teknologi dan inovasi tersebut Metode
diharapkan mampu mengurangi limbah dan Metode yang digunakan adalah metode
meningkatkan produktivitas per satuan luas lahan eksperimental yaitu dengan melakukan perlakuan
budidaya. khusus terhadap variabel (tanaman pakcoy,
Salah satu inovasi yang dapat diterapkan kangkung dan selada) yang akan diteliti dengan
yaitu budidaya ikan secara intensif yang perlakuan yang sama pada setiap jenis tanaman
terintegrasi dengan tanaman melalui sistem dengan satuan penelitian yakni 3 perlakuan
akuaponik. Sistem ini dapat menghemat diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan yang
penggunaan air dalam budidaya sampai 97% dan diterapkan adalah perbedaan jenis tanaman
ramah lingkungan karena tidak menghasilkan berbeda meliputi :
limbah (Zidni, 2013). Air yang kaya nutrisi dari
Perlakuan A : Tanaman selada
wadah pemeliharaan akan disalurkan menuju
Perlakuan B : Tanaman kangkung
tanaman, kemudian dimanfaatkan sebagai hara Perlakuan C : Tanaman pakcoy
(Zidni, 2013).
Tanamann akan melakukan proses Prosedur Penelitian
penyaringan oleh akar dan batang atau yang Prosedur penelitian dibagi menjadi tahap
dikenal sebagai fitoremediasi. Pada proses persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap
fitoremediasi, limbah budidaya berfungsi sebagai pengamatan. Tahap persiapan meliputi persiapan
nutrisi bagi tanaman. Oleh karena itu penggunaan wadah tanam, pembuatan rangka, penebaran ikan
teknologi budidaya akuaponik diharapkan mampu dan penyemaian tanaman uji. Persiapan wadah
memperbaiki kualitas air pada budidaya ikan tanam yaitu pipa dengan diameter 4 inch dan
dengan kepadatan tinggi sehingga dapat panjang 4 meter diberi lubang sebagai tempat
mengurangi tingkat kematian ikan. meletakkan wadah tanam sepanjang pipa
Penyerapan hasil metabolisme ikan akan sebanyak 19 lubang. Jarak antar lubang sepanjang
berbeda-beda dari setiap tanaman. Jenis tanaman 20 cm sedangkan diameter lubang tanamnya
yang akan dimanfaatkan pada riset ini adalah adalah 7,5 cm. Pembuatan rangka yaitu besi siku
sayuran konsumsi yakni; kangkung, selada dan dipotong-potong menggunakan hingga
pakcoy yang diharapkan efektif menyerap membentuk rangka persegi panjang dengan
kelebihan unsur hara dalam media budidaya ikan panjang 3 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 2 meter.
dan meningkatkan nilai produksi. Berdasarkan ikan koi yang telah dipersiapkan di aklimatisasi
paparan yang telah dipaparkan tersebut, penelitian dahulu dalam bak pemeliharaan agar ikan dapat
ini perlu dilakukan untuk menentukan menyesuaikan dengan kondisi air yang ada. Jika
penggunaan tanaman yang paling efektif dalam rangka telah siap maka tinggal dilakukan
82
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 2 /Desember 2019 (81-88)
penyemaian selada selama tujuh hari sebelum HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian dilakukan. Suhu, DO dan pH
Tahap pelaksanaan meliputi penanaman Pengambilan data suhu, DO dan pH
tanaman uji, penyatuan rangka dengan bak, dilakukan setiap pagi dan sore hari selama
pemeliharaan dan pengecekan. Penanaman pengamatan, berikut merupakan fluktuasi rata-rata
tanaman uji yaitu memindahkan tanaman hasil nilai suhu, DO dan pH selama penelitian ;
penyemaian kedalam wadah tanam pada pipa
pemelihara tanaman. Penyatuan rangka dengan Tabel 1 . Data Rata-rata Suhu, DO dan pH
bak yaitu bak pemeliharaan ikan disatukan dengan Suhu DO pH
pipa pemelihara tanaman yang telah ditanami. pagi sore pagi sore pagi sore
Pemeliharaan dilakukan selama 4 minggu
Bak
sedangkan jika ada ikan atau tanaman yang mati 23,37 27,11 7,6 7,4 7,16 7,37
Ikan
langsung diganti dengan ikan atau tanaman stok.
A 23,64 26,82 7,2 7,2 7,37 7,52
Tahap pengamatan meliputi kualitas air,
tanaman dan ikan. Pengamatan kualitas air B 23,65 26,85 7,1 7,2 7,35 7,50
dilakukan satu minggu sekali untuk mengetahui C 23,16 26,76 7,1 7,2 7,34 7,48
pengaruh perbedaan media tanam terhadap
kandungan amonia, nitrat dan fosfat. Adapun Selama penelitian, didapatkan nilai suhu,
parameter kualitas air yang diamati yaitu pH, DO dan pH pada bak pemeliharaan dan setiap
suhu, oksigen terlarut, amonia, nitrat dan fosfat. jenis tanaman sayur tidak jauh berbeda dan masih
Sampel air pada pipa penyalur air di rangka berada dalam ambang batas sesuai SNI
penyangga tanaman diambil dari keran yang 7734(2011) untuk ikan koi. Kisaran suhu untuk
terdapat di ujung outletnya. Parameter pH, suhu pertumbuhan ikan koi adalah 20-30°C. Suhu rata-
dan oksigen terlarut diukur langsung di tempat rata tertinggi terjadi pada pengamatan di sore hari,
penelitian menggunakan pH meter, termometer namun fluktuasi kenaikan rata-rata suhu tidak
dan DO meter sedangkan amonia, nitrat dan fosfat sampai 10°C sehingga masih aman untuk ikan
diuji di laboratorium. Pengamatan terhadap yang dipelihara. Effendi (2003) menyatakan
tanaman dilakukan setiap satu minggu sekali peningkatan suhu perairan sebesar 10°C akan
dengan mengukur tinggi dan jumlah daun. Ikan menyebabkan terjadinya peningkatan konsumsi
diamati selama penelitian dengan mengukur oksigen oleh organisme akuatik sekitar 2 – 3 kali
panjang total dan menimbang bobot ikan. lipat.
Pengamatan dilakukan setiap satu minggu sekali. Oksigen terlarut dibutuhkan organisme
Pengukuran panjang dilakukan dengan hidup untuk pernafasan, proses metabolisme,
menggunakan penggaris sedangkan penimbangan dekomposisi bahan organik dan pertumbuhan.
bobot ikan digunakan timbangan analitis. Hasil pengukuran konsentrasi rata-rata oksigen
Data yang didapat dari hasil penelitian terlarut dalam air selama penelitian berkisar antara
kemudian diolah dalam tabel analisis ragam 7,1 – 7,6 mg/L. Nilai ini lebih besar dari ketentuan
(ANOVA) dan diuji dengan uji F pada taraf SNI 7734(2011) dimana konsentrasi oksigen
kepercayaan 95%. Data parameter kualitas air terlarut untuk pertumbuhan ikan koi minimal
(fisik dan kimiawi) dibandingkan dengan SNI 01- sebesar 5 mg/L. Hal ini sesuai dengan pernyataan
6139-1999 dan SNI 2375(2011) tentang kualitas Zidni et al (2013) konsentrasi oksigen terlarut
media air budidaya ikan koi, sedangkan data dalam air pada media pemeliharaan yang
pengamatan tumbuhan dianalisis dengan metode dikombinasikan dengan tanaman relatif lebih
deskriptif dengan menggambarkan kondisi tinggi dari pada media pemeliharaan tanpa
tanaman selama penelitian. Khusus data menggunakan tanaman yang disebabkan oleh
persentase penurunan konsentrasi amonia, nitrat adanya aktifitas fotosintesis pada siang hari dari
serta fosfat dihitung dari kualitas air pada bak tanaman yang menghasilkan O2.
pemeliharaan ikan dikurangi konsentrasi amonia, Nilai rata-rata pH yang diperoleh selama
nitrat serta fosfat pada outlet di setiap perlakuan. penelitian mengalami fluktuasi dengan kisaran
Berikut merupakan rumus perhitungannya : 7,16 – 7,50. Nilai ini masih memenuhi persyaratan
pH media air untuk ikan koi berdasarkan SNI
7734(2011) yakni sebesar 6,5 – 8. Meningkatnya
Reduksi nutrient = x 100% nilai rata-rata pH ini dapat disebabkan oleh
konsentrasi karbondioksida dalam perairan.
Keterangan : Perairan dengan segala aktivitas fotosintesis dan
C0 = Air inlet (air bak pemeliharaan ikan)
respirasi organisme yang hidup didalamnya
C1 = Air outlet (air pada pipa ke empat setiap
perlakuan)
83
Try Setiani Budi Utami : Fitoremediasi Limbah Budidaya Ikan Koi ....
membentuk reaksi berantai karbonat-karbonat Nilai penurunan konsentrasi amonia
sebagai berikut (Kordi dan Tancung 2007): selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.
84
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 2 /Desember 2019 (81-88)
85
Try Setiani Budi Utami : Fitoremediasi Limbah Budidaya Ikan Koi ....
86
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 2 /Desember 2019 (81-88)
Pengamatan Tanaman reproduksi (Wahyuningsih dan Barus 2006). Data
Pertumbuhan panjang tanaman hasil pengamatan pertumbuhan ikan disajikan
merupakan salah satu parameter dalam pada Gambar 10.
menentukan produktivitas tanaman. Konsentrasi Ikan dalam sistem akuaponik tumbuh
nitrogen yang mencukupi pada media tanam akan dengan baik karena bobot dan panjang tubuhnya
merangsang pertumbuhan tinggi tanaman (Junin, terus meningkat di setiap minggunya. Pada awal
2002).Setiap tanaman sayur memiliki kemampuan penebaran, bobot rata-rata benih ikan koi adalah
tumbuh yang berbeda, pertambahan panjang 0,88 gram/ekor dengan panjang 3,6 cm.
batang tanaman terjadi karena nutrisi pada media Pengukuran panjang dan bobot dilakukan setiap
mencukupi untuk pertumbuhan tanaman. Ada 3 minggu selama satu bulan dengan hasil
hal penting yang mempengaruhi pertumbuhan pertambahan bobot sebesar 3,93 gram/ekor
batang tanaman yaitu cahaya, zat pengatur dengan panjnag total 7,3 cm. Panjang tubuh ikan
tumbuh serta nutrisi. Ketersediaan air dan nutrisi yang terus bertambah setiap minggunya
mempengaruhi pertumbuhan ruas sedangkan disebabkan adanya kelebihan energi dari pakan
kurangnya cahaya dapat menyebabkan gejala yang diberikan, yakni kelebihan energi bebas
etiolasi yaitu kondisi batang yang lemah dan tidak setelah energi yang tersedia dipakan untuk
kokoh meskipun tumbuh cepat (Siswadi dan metabolisme standar, energi untuk proses
Teguh, 2015). Panjang rata-rata tanaman pada pencernaan dan energi untuk aktivitas (Gusrina
akhir pengamatan menunjukan bahwa tanaman 2008).
kangkung dapat tumbuh dengan cepat selama 4
minggu, yakni mencapai 39 cm, kemudian b. Kelangsungan Hidup Ikan
tanaman selada 19,22cm dan tanaman pakcoy Kelangsungan hidup adalah persentase
9,09cm. ikan yang hidup selama masa pemeliharaan.
Kelangsungan hidup menjadi salah satu indikator
layak atau tidaknya sistem budidaya karena
Pengamatan Ikan kelangsungan hidup berkaitan dengan baik
a. Pertumbuhan Ikan buruknya lingkungan pemeliharaan, kualitas air,
Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai tercukupinya pakan serta faktor lainnya
perubahan ukuran (panjang, berat) ikan pada (Rika,2008). Tingkat kelangsungan hidup ikan koi
waktu tertentu atau perubahan kalori yang selama 30 hari masa pemeliharann sebesar 100%.
tersimpan menjadi jaringan somatik dan
87
Try Setiani Budi Utami : Fitoremediasi Limbah Budidaya Ikan Koi ....
Tanaman selada mereduksi nitrat terbesar
dengan rata-rata persentase penurunan
12,7369.
Konsentrasi fosfat selama penelitian
mengalami kenaikan, dengan kenaikan
tertinggi terjadi pada perlakuan pakcoy
sebesar 122,5603.
Integrasi tanaman sayur dalam system
akuapionik ini mampu memberikan kondisi
lingkungan yang layak untuk budidaya benih
ikan koi sehingga menghasilkan nilai survival
rate tertinggi yaitu sebesar 100%.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi
Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan
Perairan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Kordi, M. dan Tancung. 2007. Pengelolaan
Kualitas Air Dalam Budidaya Perairan.
Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. 210 hlm.
Kursini dkk. 2015. Pengembangan Budidaya Ikan
Hias Koi (Cyprinus Carpio) Lokal Di Balai
Penelitian Dan Pengembangan Budidaya
Ikan Hias Depok. Media Akuakultur Vol. 10
No. 2 Tahun 2015: 71-78
Molleda, M. I. 2007. Water quality in
Recirculating Aquaculture System For Arctic
Charr (Salvelinus alpinus L.) Culture.
División de Cultivos Marinos, Centro de
Investigaciones Pesqueras (CIP) 5ta Ave y
246. Barlovento, Santa Fe, Ciudad de la
Habana, Cuba. 73-75 hlm.
Rika. 2008. Pengaruh Salinitas Terhadap
Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Hasil
Strain Gift dengan Strain Singapura. Skripsi.
Universitas Diponegoro. Semarang
Saptarini, P. 2010. Efektivitas Teknologi
Aquaponik dengan Kangkung Darat
(Ipomoea reptans) Terhadap Penurunan
Amonia pada Pembesaran Ikan Mas. Skripsi.
Departemen MSP FPIK IPB. Bogor.
SNI. 2001. Ikan Hias Koi (Cyprinus carpio)
Syarat Mutu dan Penanganan. Badan
Standarisasi Nasional / BSN. SNI7734-2011
(koi).
Zidni et.al. 2013. Pengaruh Padat Tebar Terhadap
Pertumbuhan Benih Lele Sangkuriang Dalam
Sistem Akuaponik. Jurnal Perikanan
Kelautan. ISSN : 2088 – 3137.
88