Oleh :
NABILAH SALSABILA
1445162631
SKRIPSI
Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mendapatkan
Gelar Sarjana Pendidikan
2020
LEMBAR PENGESAHAN
HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala nikmat rahmat,
penelitian ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mengikuti
1. Dr. Sofia Hartati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Jakarta.
2. Dr. Anan Sutisna, M.Pd selaku Wakil Dekan I Bidang Pendidikan Fakultas
5. Dr. Wahyu Sri Ambar Arum, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang
iii
6. Segenap dosen dan staf program studi Manajemen Pendidikan yang telah
7. Kepala Sekolah dan jajarannya serta seluruh staf SMKN 26 Jakarta yang
9. Ibu Elis Herry Irawati selaku ibu yang senantiasa memberi semangat untuk
saya.
10. Krisdayanti, Dhea, dan Rifa selaku teman dekat peneliti yang senantiasa
penelitian ini.
11. Kiki, Jambi, dan Fatur selaku teman seperjuangan saya dalam menyusun
skripsi ini
Nabilah Salsabila
iv
PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN KOMITMEN MENGAJAR GURU
TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS TEACHING
FACTORY DI SMKN 26 JAKARTA
(2020)
Nabilah Salsabila
ABSTRAK
Masalah yang menjadi kajian dari penelitian ini adalah mengenai efektivitas
pembelajaran berbasis teaching factory peserta didik dari sudut pandang guru. Inti
kajiannya difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas proses
pembelajaran, meliputi iklim sekolah, komitmen mengajar, dan efektivitas proses
pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, pokok masalah yang diungkap dalam
penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh iklim sekolah dan komitmen mengajar,
terhadap efektivitas proses pembelajaran. Secara parsial maupun secara bersama-
sama. Metode penelitian yang digunakan adalah Kuantitatif, dengan teknik
pengumpulan data angket skala lima kategori Likert, terhadap 44 orang guru mata
pelajaran produktif di SMKN 26 Jakarta. Teknik pengolahan data yang digunakan
adalah Regresi Linear Berganda dibantu dengan program SPSS. Teknik ini
digunakan untuk mengetahui pengaruh iklim sekolah dan komitmen mengajar
terhadap efektivitas pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan efektivitas
proses pembelajaran, iklim sekolah dan komitmen mengajar guru mata pelajaran
produktif di SMKN 26 Jakarta termasuk dalam kategori sedang, Berdasarkan hasil
penelitian, koefisien determinasi yang diperoleh 42,5% variasi variabel dependen
efektivitas pembelajaran berbasis teaching factory dapat dijelaskan oleh variasi dari
kedua variabel independen yaitu iklim sekolah dan komitmen mengajar. Dan
berdasarkan uji simulant (F) variable iklim sekolah komitmen mengajar secara
bersama-sama berpengaruh terhadap pembelajaran berbasis teaching factory di
SMKN 26 Jakarta.
Kata Kunci: Iklim Sekolah, Komitmen Mengajar, dan Efektivitas Pembelajaran
berbasis teaching factory
v
THE EFFECT OF SCHOOL CLIMATE AND TEACHER COMMITMENT ON
THE EFFECTIVENESS OF TEACHING FACTORY BASED LEARNING AT
SMKN 26 JAKARTA
(2020)
Nabilah Salsabila
ABSTRACT
The problem that becomes a study in this research was about the learning
effectiveness at Its core study is focused on factors which influenced the the
school climate, teaching commitment, and effectiveness of learning. Based on
those problems, the center problem that stated in this research is how far the
influence of school climate, and teaching commitment through the
effectiveness of learning process whether partially or together. The method that
is used in this research is quantitative research methods, by the technique of
collecting data questionnaires on the five category scale of Likert, through 44
person of teacher of vocational high school in SMKN 26 Jakarta. Meanwhile,
the technique of data analysis that is used in this research is the multiple linear
regression with SPSS programs. This technique is used to know the direct and
indirect relationship of exogenous variable through endogenous variable. This
result of research showed the effectiveness of learning process, school climate
and the teaching commitment productive teachers ini SMKN 26 JakartaBased
on the research results, the coefficient of determination obtained by 42.5% of
the variation in the dependent variable on the effectiveness of teaching factory-
based learning can be explained by the variations of the two independent
variables, namely school climate and teaching commitment. And based on the
simulant (F) test, the school climate variable teaching commitment jointly
affects the teaching factory-based learning at SMKN 26 Jakarta.
vi
DAFTAR ISI
C. Batasan Masalah........................................................................................12
A. Deskripsi Teoretik.......................................................................................17
A. Tujuan Penelitian........................................................................................61
vii
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................63
viii
DAFTAR GAMBAR
Tabel 4.13 Koefisien Hasil Uji Simulan (t) dengan SPSS .......................... 98
ix
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi ………………………………. 99
x
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
yang berkompeten dan bermutu serta bisa bersaing dalam dunia global. 1
1 Novrian Satria Perdana, “Evaluasi Pelak sanaan Pembelajaran Model Teaching factory
Dalam Upaya Peningk atan Mutu Lulus”, 2012,
(http://ejournal.stkipbudidaya.ac.id/index.php/jc/article/view/116/79), hal. 2, Diunduh tanggal 9
November 2019.
1
2
sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau
tertentu.4
berbagai komponen yang terkait, yaitu ada tujuh variabel yang perlu
SMK merupakan yang tertinggi. Angka TPT lulusan SD bulan Agustus 2019
mencapai 2,41%. Pada periode yang sama angka TPT lulusan SMK justru
berada di 10.42%.6 Hal ini miris karena pada dasarnya SMK didesain untuk
kurikulum untuk jenjang SMK masih kaku karena kurikulum yang disiapkan
kebutuhan tenaga kerja yang siap dipakai dunia usaha dan industri. Banyak
oleh Kemendikbud.
mata pelajaran yang diampu pada setiap program keahlian (miss match).
Ketiga, kerja sama antara SMK dan dunia usaha serta dunia industri
(DU/DI) sebagai tempat praktik peserta didik belum optimal. Keempat, hasil
6Tirta Citradi, “Miris! Tingk at Pengangguran Terbuk a Lulusan SMK Paling Tinggi”, 5 November
2019: CNBC Indonesia, (https://www.cnbcindonesia.com/news/20191105151115-4-
112837/miris-tingkat-pengangguran-terbuka-lulusan-smk-paling-tinggi) Diunduh pada 9 Maret
2020
5
Kelima, rasio peserta didik dengan alat atau ketersediaan sarana dan
digunakan di tempat bekerja nanti. Pihak institusi yang menjalin kerja sama
kurang optimal. Selain itu, pencairan dana sering terlambat atau terlalu
waktu yang cukup lama dikarenakan pesan dengan jumlah yang banyak.
Jumlah lulusan yang langsung bekerja sesuai bidang yang digeluti pun
kepada Bisnis.com.7
normative menjadi guru produktif dengan metode training of trainer. Hal ini
bidang yang keahlian. Program ‘upgrade’ guru ini masih belum berjalan
7 Dewi Aminatu Zuhriah, “Revitalisasi SMK: Pemerintah Akan Tambah Guru Produktif” 22
Oktober 2019, (Bisnis.com:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20191022/12/1161851/revitalisasi-smk-pemerintah-akan-
tambah-guru-produktif ) Diunduh tanggal 20 November 2019
7
magang di institusi. Jadi hanya guru yang di pilih untuk ikut magang. Dan
komitmen guru pada umumnya masih rendah, hal ini ditandai oleh adanya
belajar peserta didik di sekolah yaitu: faktor raw input (yakni faktor murid
itu sendiri) dimana tiap anak memiliki kondisi yang berbeda-beda dalam
lingkungan), baik itu lingkungan alami maupun lingkungan sosial dan faktor
pengajar).8
8 Aby Syamsudin Makmun, 2012, “Psik logi Pendidik an Perangk at Sistem Pengajaran
Pendidik an” (Bandung: Rosda Karya) hal.37
8
peserta didik, sarana, alat dan media yang tersedia, serta faktor
dalam pembelajaran adalah faktor guru dan lingkungan. Hal ini diperkuat
dengan teori John Locke yang menganggap bahwa manusia itu seperti
kertas putih, hendak ditulisi apa kertas itu sangat tergantung pada orang
9Wina Sanjaya, 2016, “Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidik an”,
Jakarta ; Prenadamedia, 2016 hlm. 52
10Ibid.,
hlm. 113
9
yang baik untuk peserta didik. Dalam konteks ini, pembelajaran tidak hanya
guru kepada peserta didik saja, tapi yang paling penting adalah bagaimana
pembentukan perilaku perlu dibantu dengan kondisi tertentu. Dalam hal ini
dengan peserta didik, antara peserta didik dengan guru, antara guru
dengan guru, bahkan antara guru dengan pimpinan sekolah. Iklim sosial-
dengan dunia luar, misalnya hubungan sekolah dengan orang tua perserta
kreatif dan tidak pernah puas dengan hasil yang telah dicapai sehingga
mengajar. Hal ini dapat membantu peserta didik untuk mendapatkan proses
pembelajaran di sekolah.
Dalam hal ini iklim sekolah dan komitmen mengajar guru mempunyai
iklim sekolah yang efektif akan mampu membentuk karakter peserta didik
Jakarta”.
B. Identifikasi Masalah
masalah yang menjadi fokus adalah iklim sekolah dan komitmen mengajar
16 Mehmet Karakus dan Battal Aslan, 2009, “Teachers Commitment Focuses: a three
dimensioned view”, Journal of Management Development: Turkey, hlm.433
12
produksi.
C. Batasan Masalah
dibatasi variabelnya. Oleh sebab itu, peneliti membatasi penelitian ini hanya
D. Rumusan Masalah
26 Jakarta?
E. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
a. Bagi Guru
efektivitas pembelajaran.
b. Bagi Sekolah
c. Bagi Peneliti
KAJIAN TEORETIK
A. Deskripsi Teoretik
Efektivitas memiliki kata dasar efektif yang berarti tepat guna. Efektivitas
kemanjuran/ kemujaraban.
yang tepat atau peralatan yang sesuai untuk pencapaian tujuan yang
17
18
organisasi.20
tercapainya tujuan suatu organisasi dan lebih mengacu pada out put
yang telah ditargetkan. Kaitannya dalam hal ini adalah efektivitas dalam
keterampilan.21
konsepsi dari dua dimensi kegiatan (belajar dan mengajar) yang harus
21Moh. Yamin, “Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran”, (Jakarta: GP Press Group,
2013) hlm. 24
22Didi Supriadie, “Komunik asi Pembelajaran”, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012) hlm.
9
23Eni Fariyatul Fahyuni, “Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurik ulum 2013”, (Sidoarjo:
didik untuk mencapai tujuan tertentu yang dapat membawa hasil belajar
jalan, upaya teknik dan strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan
dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Hal ini sejalan
ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu)
telah tercapai, atau makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi
hlm. 50
21
peserta didik.26
26 Mohammad Syarif Sumantri, ”Strategi Pembelajaran”, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015) hlm. 1
22
ditentukan.27
tujuan instruksional
27 Deski Diana, “Efek tivitas Matematik a dengan Pendek atan Problem Possing pada Pok ok
Bahasan Lingk aran Peserta didik k elas VIII-A SMPN 18 Malang”, (Malang: UNM, 2007), Skripsi
hlm.8
28 Ibid., hlm.9
23
pembelajaran.29
saja, melainkan harus pula dari segi proses dan sarana penunjang.
SDM lulusan SMK yang berkompeten yang siap terjun kedunia industri
kerja
combines the learning and working environment from which realistic and
30 DPSMK, “Tata k elola Pelak sanaan Teaching factory” (Jakarta, kemdikbud 2017) hlm.6
25
berikut.
nilai tambah dengan kualitas yang bisa diserap dan diterima oleh
masyarakat.
31 DPSMK, “Tata Kelola Pelak sanaan Teaching factory”. (Jakarta: kemendikbud, 2008)
26
a. Peserta didik
softskill.
1) Motorik (Skill)
32 Ibid., hlm.8
27
2) Kognitif (Knowledge)
3) Afektif (Attitude)
b. Guru
softskill.
c. Manajemen Sekolah
sekolah.
29
1. Standar Kompetensi
industri.
2. Peserta didik
dalam program ini. Peserta didik yang kurang dalam dua hal
termudah.
3. Media belajar
33 DPSMK, “Tata k elola Pelak sanaan Teaching factory” (Jakarta, kemdikbud 2017) hlm.12
30
b) Investasi
5. Pengajar
media pembelajaran.
2. Iklim Sekolah
fisik atmosfer. Dalam hal ini, kaitannya adalah iklim dalam organisasi
34 Richard M. Steers, “Efek tivitas Organisasi” (Jakarta: Erlangga, 2002) hal 101
32
35D.A. Timpe, Sari “Manajemen Sumber Daya Manusia: Produk tivitas” (Jakarta: Gramedia,
2002), hlm. 4.
36Davis, Gordon B, “Kerangk a Dasar: Sistem Informasi Manajemen” (Jakarta: PT. Pustaka
2004), h. 81
33
pola perilaku peserta didik, orang tua dan pengalaman personil sekolah
struktur organisasi. Iklim sekolah ini juga dapat diartikan sebagai suatu
baik di antara kepala sekolah, guru, dan diantara guru dan peserta didik.
106
34
“(a) school climate can affect many areas and people within
schools. For example, a positive school climate has been associated
with fewer behavioral and emotional problems for students, (b) school
climate in highrisk urban environments indicates that a positive,
supportive, and culturally conscious school climate can significantly
shape the degree of academic success experienced by urban
students, (c) school climate research suggests that positive
interpersonal relationships and optimal learning opportunities for
students in all demographic environments can increase achievement
levels and reduce maladaptive behavior. (d) found that a positive
school climate is associated with increased job satisfaction for school
personnel. (e) research has shown that providing a positive and
supportive school climate for students is important for a smooth and
easy transition to a new school. (f) school climate, including trust,
respect, mutual obligation, and concern for other’s welfare can have
powerful effects on educators’ and learners’ interpersonal
relationships as well as learners’ academic achievement and overall
school progress”. 41
Marshall memberikan beberapa kesimpulan mengenai
40 Supardi, “Sek olah Efek tif”, (Jakarta: Rajawali Pers 2013) hlm. 53
41 Marsgall, Megan L, “Defining Factors and Educational Influences. Center of Research on
School Climate and Classroom Management Georgia State University”, (Examining School
Climate, 2002) hlm.2
35
yang sehat dan positif, 6) interaksi dari berbagai sekolah dan faktor iklim
bekerja dan belajar, iklim sekolah yang positif merupakan suatu norma,
yang mengarah pada prestasi peserta didik yang tinggi, iklim sekolah itu
bisa diciptakan atau dibentuk yang artinya iklim sekolah yang kurang
baik bisa diubah dan dibentuk menjadi baik bila sekolah memang
belajar dan hasil belajar yang positif. Interaksi semacam ini harus selalu
42 Alexandra Loukas dan Jonna L. Murphy, “Middle School Student perceptions of School
Climate: Examining Protective Function on Subsequent Adjustmen Problems”, (Journal of
Psychology, Volume 45, issue 3, 2007) hlm. 293
37
kenyamanan.
sikap guru, hubungan harmonis antara guru dan peserta didik, serta
ini diukur melalui indikator: 1) tanggung jawab kerja tugas dan peran
38
mendidik, dan melatih peserta didik) serta tugas tambahan guru baik di
peserta didik
3. Komitmen Mengajar
a. Konsep Komitmen
43Allen N.J dan Mayer J.P, “Measurement and Antecendents of Affective, Continuance and
Normative Commitment to The Organization”, (Journal of Occupational Psychology. Vol.63.
No.1.pp) hlm.1-18
39
menyelesaikan masalahnya.
yang dibangun oleh Mowday dkk yaitu sebuah kekuatan keyakinan dari
adalah sekolah.
44R.T Mowday, L.W Porter, dan R.M Steers, “The Measurement of Organizational
Commitment”, (Journal of Vocational Behavior, Vol 12,2004) hlm. 47
45G. Moorehead dan R.w Griffin “Organization Behavior: Managing People and Organizations”,
peserta didik. Selain itu, komitmen guru juga dianggap sebagai kunci
didik.
Komitmen merupakan suatu hal yang tumbuh dalam hati, hal ini
merupakan kekuatan batin yang datang dari dalam hati seorang guru
dan kekuatan dari luar itu sendiri tentang tugasnya yang dapat memberi
seorang guru.
melalui dua cara yaitu, pertama melihat kendala yang dihadapi guru.
cara kedua yaitu guru akan tetap memilih profesi mengajar dikarenakan
memiliki motivasi yang tinggi, mau belajar, memiliki hasrat yang kuat
untuk bekerja sebagai guru, dan memiliki perasan yang kuat bahwa
yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi dalam Kalangan Guru Sek olah”, (International
Researcg Journal of Educatio and Scients (IRJES), 2017)
44
sesuai dengan hasil yang diperoleh. Boy & Pine mengatakan tekanan
yang didapat guru, baik itu dalam pengajaran atau di luar pengajaran
komitmen guru untuk mengajar agar memberikan arah dan tujuan yang
dan frustasi yang tinggi. Oleh karena itu, komitmen mengajar diperlukan
51Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP UPI, “Ilmu dan Aplik asi Pendidik an”, (PT. Imperial
Bhakti Utama, 2007) hlm.177
45
52Ibid.,
53 C. Kwok-wai, “In Service Teachers Motives and Commitment in Teaching”, (Hong Kong:
Hong Kong Teachers Centre, 2006)112-128
46
relevan dengan kondisi saat ini. Selain itu, dasar penggembangan teori
mengenai komitmen dari Meyer dan Allen telah dipakai oleh banyak
sebagai berikut:
54 Ibid., hlm. 66
48
a. Peserta didik
b. Guru
hal ini, guru atau instruktur merupakan sumber daya utama yang
Keteladanan guru cenderung akan ditiru oleh peserta didik dan hal
berkemampuan sebagai:
50
4) Role model.
c. Manajemen Sekolah
sekolah.
55 DPSMK, “Tata k elola Pelak sanaan Teaching factory” (Jakarta, kemdikbud 2017) hlm.12
51
dikelola dan dibentuk oleh sekolah yang berperan penting dalam usaha
dapat ditingkatkan oleh sikap dan perilaku positif dari para peserta didik
dan guru. Iklim sekolah berkaitan dengan lingkungan yang produktif dan
factory di sekolah.
guru terhadap pekerjaan atas dasar loyalitas dan tanggung jawab yang
disandarkan pada niat yang tulus. Hal ini berarti komitmen guru
yang tidak pernah puas dengan hasil yang telah dicapai sehingga akan
57 Jumardi Budiman, Junaidi H, dan Herkulana, “Analisis Motivasi dan Komitmen Mengajar
guru Tidak Tetap berbasis Kompensasi doi Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau” (Jurnal
Program magister, 2014)
53
perlu peningkatan pada dimensi budaya sekolah pada indikator aturan dan
norma sekolah.58
58Suhesti K, Ghufron Abdullah dan Ngurah Ayu Nyoman M, Jurnal, “Pengaruh Kepemimpinan
Kepala Sek olah dan Ik lim Sek olah Terhadap Efek tivitas Sek olah Dasar di Kecamatan Slawi”
(2017)
54
guru yang termasuk pada kategori tinggi, namun ternyata belum mampu
pekerjaan yang lebih, mungkin kerja sampai lembur, atau suatu pekerjaan
Memiliki komitmen yang kuat karena peran guru begitu banyak yaitu
karya Desvi Intan Khairani, Candra Wijaya, dan Edi Saputra. Dalan
Artinya semakin baik Komitmen mengajar guru maka semakin baik pula
D. Kerangka Berpikir
59 Abdul Haris, “Peranan Pendidik dalam Pembelajaran Berbasis Teaching factory di Sek olah
Menengah Kejuruan” (Kiat BISNIS Volume 5 No. 2:2013)
60 Desvi Intan Khairani, Candra Wijaya, dan Edi Saputra,” Hubungan Antara Kerja Tim Dan
Komitmen Mengajar Guru Terhadap Efek tifitas Kinerja Guru Di Sma Se Kecamatan Medan
Labuhan”
56
rupa agar menciptakan atmosfir yang sesuai dengan di lapangan. Mulai dari
a. Peserta didik
softskill yaitu:
1) Motorik (Skill)
2) Kognitif (Knowledge)
3) Afektif (Attitude)
b. Guru
57
hal ini, guru atau instruktur merupakan sumber daya utama yang
Keteladanan guru cenderung akan ditiru oleh peserta didik dan hal
berkemampuan sebagai:
4) Role model.
c. Manajemen Sekolah
61 DPSMK, “Tata k elola Pelak sanaan Teaching factory” (Jakarta, kemdikbud 2017) hlm.12
58
factory di sekolah.
62Jr
Sytron, Terri, R dan Ronald A. Nyman, “Key Characteristics of Middle School Perfomance”,
(RMLE Online. 31(5), 2008), hlm. 1-17
59
terus berusaha menjadi kreatif yang tidak pernah puas dengan hasil
Iklim Sekolah
(X1)
Efektivitas Pembelajaran
berbasis Teaching factory
(Y)
Komitmen Mengajar
(X2)
E. Hipotesis Penelitian
65 Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, (Bandung: Alfabeta, 2016)
hlm. 64
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
berlokasi di jalan Balai Pustaka Baru I, RT 02/RW 07, Kota Jakarta Timur,
satu sekolah. Hal ini sejalan dengan pernyataan Sumani, yang didalamnya
61
melampirkan penelitian yang dilakukan hanya berlangsung di satu
sekolah.66
Agustus 2020.
survey, dikatakan oleh Nan Lin survey adalah: “the survey is data collection
62
62
1. Populasi
kesimpulannya.69 Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan
benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang
2. Sampel
Hal ini sering dilakukan apabila jumlah populasi relatif kecil atau penelitian
69 Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D” (Bandung: Penerbit Alfabeta,
2016) hlm. 80
70 Ibid,.hlm. 83
63
guru PNS.
daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan ini kemudian disebarkan untuk diisi oleh
pada responden.
a. Definisi Konseptual
71 Ibid., hlm. 85
64
b. Definisi Operasional
yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), sangat tidak setuju
(STT) dan sangat tidak setuju (STT). Dengan bobot nilai 5-4-3-2-1.
a. Definisi Konseptual
72Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, (Bandung: Penerbit Alfabeta,
2016)
65
b. Definisi Operasional
pernyataan.73 Dalam penelitian ini akan diukur dengan lima pilihan yaitu
sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), sangat tidak setuju (STT) dan
3. Iklim Sekolah
a. Definisi Konseptual
menjadi ciri khas sebuah organisasi dalam sekolah yang terbentuk dari
sekolah.
b. Definisi Operasional
pernyataan.74 Dalam penelitian ini akan diukur dengan lima pilihan yaitu
73 Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, (Bandung: Penerbit Alfabeta,
2016)
74 Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, (Bandung: Penerbit Alfabeta,
2016)
67
sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), sangat tidak setuju (STT) dan
a. Pengujian Validitas
Pearson.
Keterangan:
N : Jumlah Sampel
Y : Skor total
68
maka butir item tidak dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian.
diperoleh sebanyak 24 butir soal valid dan 10 butir soal drop. Variabel
X1 diperoleh sebanyak 41 butir soal valid dan 2 butir soal drop. Dan
drop.
69
b. Perhitungan Reliabilitas
K ∑ σ2
𝑟
(K − 1) (𝜎2 )
Keterangan:
rhitung = 0,90-1,00.
Butir soal
Butir
variabel penelitian Indikator sebelum Final Butir
Drop
diuji
1,2,3,4,5, 1,2,7 3,4,5,6,9,
Perilaku 6,7,8,9,10 ,8 10
pembelajaran
11,12,13, 12,1 11,14,15
Iklim 14 3
Pembelajaran
Efektivitas 15,16,17, 18,1 15,16,20
pembelajaran Sistematika 18,19,20, 9,21,
berbasis teaching Pembelajaran 21,22 22
factory 13,14,15, 13,14,15,
16,17 16,17
Motivasi belajar
Waktu 18,19 18,19
sarana dan 20,21,22, 21,2 20,22
prasarana 23 3
Butir soal
Butir
variabel penelitian Indikator sebelum Final Butir
Drop
diuji
71
1,2,3,4,5, 1,2,3,4,5,
hubungan antar 6,7,8,9,11 6,7,8,9,11
kepala sekolah ,12,13,19, ,12,13,19,
dan guru 30 30
kontribusi guru 10,28 10,28
dalam
pembuatan
keputusan di
sekolah
hubungan antar 20,21,22, 20,21,22,
sesama guru di 23,24 23,24
sekolah
Iklim Sekolah Hubungan 15,16,18
antara guru
dengan peserta 15,1
didik 6 18
14,17,25, 14,17,25,
Hubungan antar 26,29 26,29
warga sekolah
hubungan guru 27 27
dan wali
peserta didik
Kondisi 31,32,33, 31,32,33,
akademik yang 34 34
terbentuk di
sekolah
Butir soal
Butir
variabel penelitian Indikator sebelum Final Butir
Drop
diuji
Keyakinan guru
meliputi
keterikatan guru
secara
1,2,3,4,5, 1,2,3,4,5,
emosional
6,7,8,9,10 6,7,8,9,10
terhadap
profesinya
sebagai
pengajar
11,12,13, 11,12,13,
keyakian atas
Komitmen 14,15,16, 14,15,16,
profesi yang
Mengajar 17,18,19, 17,18,19,
dijalani
20 20
merasa
bertanggung
jawab terhadap 21,22,23, 21,22,23,
keberhasilan 24,25,26, 22 24,25,26,
peserta didik 27,28,29 27,28,29
dan tujuan
sekolah
Kesediaan 30,31,32, 30,31,32,
untuk bertahan 33,34 33,34
72
pada profesi
mengajar
konteks ini diartikan sebagai perubahan nilai variabel. Analisis data yang
digunakan pada penelitian ini ialah analisis regresi linear berganda. Sugiyono
lebih dari satu variabel, oleh karena itu peneliti menggunakan teknik analisis
linear berganda dengan rincian iklim sekolah (X1), komitmen mengajar (X2)
data dari tiga variabel penelitian yang diperoleh berasal dari data yang
a. Uji Normalitas
normal atau tidak. Pada penelitian ini untuk menguji normalitas data,
b. Uji Linieritas
probabilitas, yaitu :
c. Uji Multikoliniearitas
antara variabel bebas (X).75 Jika terjadi korelasi, maka dapat dikatakan
regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi korelasi di
1) Nilai tolerance lebih besar (>) 0,10 maka tidak terjadi masalah
multikolinieritas.
2) Nilai VIF lebih kecil (<) 10,00 maka tidak terjadi masalah
multikolinieritas.
d. Uji Heteroskedastisitas
satu pengamatan yang lain.76 Apabila variance dari nilai residual satu
homoskedastisitas.
berdasarkan data masa lalu dan masa kini. Selain untuk mengestimasi,
76 Ibid., hlm.139
76
mana untuk mendapatkan nilai konstanta (a) dan koefisien regresi (b)
perubahan variabel satu disebabkan oleh dua atau lebih variabel yang
yang disebabkan oleh variabel iklim sekolah (X1), dan komitmen mengajar
Y = a + β1.X1 + b2.X2
Keterangan :
bentuk persen (%). Nilai koefisien determinasi ini biasanya terletak antara
0 dan 1. Bila nilainya lebih mendekati 0 maka ini artinya pengaruh variabel
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) lemah. Ini artinya sedikit sekali
variasi variabel terikat (Y) yang mampu dijelaskan oleh variabel bebas (X).
berpengaruh kuat terhadap variabel terikat. Jika ini terjadi maka banyak
variasi dari variabel terikat yang mampu dijelaskan oleh variabel bebas.
4. Uji Hipotesis
variabel bebas (X) yaitu iklim sekolah (X1) dan komitmen mengajar (X2)
sebagai berikut :
signifikansi > 5%
signifikansi < 5%
diterima dan ditolak. Dengan taraf signifikan 5%, maka uji F dilakukan
F=(R^2/K)/(1-R^2 )(n-K-1)
Keterangan :
N = Ukuran sampel
kebebasan
80
sebagai berikut :
1) Ho diterima dan Ha ditolak jika nilai Fhitung < Ftabel atau nilai
signifikan > 5%
2) Ho ditolak dan Ha diterima jika nilai Fhitung > Ftabel atau nilai
signifikan < 5%
G. Hipotesis Statistik
SMKN 26 Jakarta.
BAB IV
yang dibuat untuk dapat mengukur variabel yang akan diteliti. Indikator
berjumlah 33 butir.
responden, maka diperoleh data dengan skor tertinggi 115 dan skor
84
85
sebagai berikut:
berikut:
Histogram
Variable Y Efektivitas Pembelajaran
18 17
16
14 13
12
10
8
6
6 5
4
2
2 1
0
74,5 82,5 90,5 98,5 106,5 114,5
86
tertinggi pada rentang batas kelas 98.5 – 106.5. Frekuensi terendah pada
variabel iklim sekolah dari 44 orang responden para guru maka diperoleh
data dengan skor tertinggi yaitu 159 dan skor terendah 97 dengan
Titik
Kelas Interval Batas Kelas Frekuensi %
Tengah
101 - 112 100,5 - 112,5 106,5 2 5%
113 - 124 112,5 - 124,5 118,5 1 2%
125 - 136 124,5 - 136,5 130,5 9 20%
137 - 148 136,5 - 148,5 142,5 8 18%
149 - 160 148,5 - 160,5 154,5 17 39%
161 - 172 160,5 - 172,5 166,5 7 16%
88
Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk diagram pie sebagai berikut:
Histogram
Variabel X1 Iklim Sekolah
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
96,5 107,5 118,5 129,5 140,5 151,5 162,5
variabel iklim sekolah dari 44 orang responden para guru maka diperoleh
data dengan skor tertinggi yaitu 165 dan skor terendah 101 dengan
Histogram
Variabel (X2) Komitmen Mengajar
14
12
10
8
6
4
2
0
100,5 112,5 124,5 136,5 148,5 160,5
hasilnya
skor yang berbeda di atas 162 atau ≥ 162 sampai dengan skor
adalah 163-165.
bawah 133 ≤ 133 sampai dengan skor terendah yaitu 97. Jadi,
1. Uji Normalitas
normal atau tidak. Pada penelitian ini untuk menguji normalitas data,
mengikuti garis diagonal. Berikut hasil uji normalitas yang diolah dengan
SPSS.
92
2. Uji Linieritas
3. Uji Multikolinieritas
bebas (X). Jika terjadi korelasi, maka dapat dikatakan telah terjadi masalah
sebuah model regresi adalah dengan melihat nilai Tolerance dan nilai
1) Nilai tolerance lebih besar (>) 0,10 maka tidak terjadi masalah
multikolinieritas.
94
2) Nilai VIF lebih kecil (<) 10,00 maka tidak terjadi masalah
multikolinieritas.
toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10, sehingga dapat disimpulkan
bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas, hal ini
4. Uji Heteroskedastisitas
Ghozali, tidak terjadi heteroskedastisitas jika todak ada pola yang jelas
regresi dengan cara memasukan perubahan satu per satu, sehingga dapat
diketahui pengaruh yang paling kuat hingga yang paling lemah. Berdasarkan
hasil pengolahan data dengan bantuan SPSS diperoleh hasil analisis regresi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
E. Pengujian Hipotesis
dependen.
Berikut hasil dari uji signifikansi simultan pada penelitian ini dengan
menggunakan Uji F:
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1508,892 2 754,446 16,919 ,000 b
Residual 1828,268 41 44,592
Total 3337,159 43
a. Dependent Variable: Efektivitas Pembelajaran Berbasis Teaching Factory
b. Predictors: (Constant), Komitmen Mengajar, Iklim Sekolah
98
nilai probabilitas < 0,05 yaitu (0,000 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa
2. Jika nilai t hitung < nilai t tabel, maka variabel independen tidak
2. Jika nilai Sig. > 0,05, maka variabel independen tidak berpengaruh
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
dengan menggunakan uji simulant (F) dan uji parsial (t) yang sebelumnya
telah dilakukan uji asumsi klasik sebagai syarat dalam uji linier berganda.
sebesar 0,452 hal ini berarti 42,5% variasi variabel dependen efektivitas
dijelaskan dalam penelitian ini. Dari pengujian hipotesis didapat hasil seperti
berikut ini:
Teaching Factory
101
ini ditunjukkan dari signifikansi (Sig.) untuk variable iklim sekolah adalah
penelitian yang dilakukan oleh Suhesti K, Ghufron Abdullah dan Ngurah Ayu
Teaching Factory
SMKN 26 jakarta. Hal ini ditunjukkan dari signifikansi (Sig.) untuk variable
iklim sekolah adalah 0,496>0,05 maka HO diterima dan Ha di tolak. Hal ini
relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dian Rosdiana yang berjudul
pembelajaran.
102
ini dapat dilihat dari nilai suignifikansi (Sig.) sebesar 0,000>0,05. Maka
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 ,672 a ,452 ,425 6,678 1,757
a. Predictors: (Constant), Komitmen Mengajar, Iklim Sekolah
b. Dependent Variable: Efektivitas Pembelajaran Berbasis Teaching Factory
103
yang diajukan dari nilai Adjusted R-Square sebesar 0,452 hal ini berarti
factory dapat dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel independen yaitu
diterima dan hipotesis Ho ditolak. Oleh karena itu, berdasarkan hasil uji
Arah pengaruh dalam penelitian ini adalah positif, yakni semakin besar
iklim sekolah dan komitmen mengajar yang diperoleh maka semakin tinggi
keseluruhan sudah baik. Namun dalam hal pemberian insentif pada prestasi
guru dapat dikatakan belum berjalan secara optimal. Hal ini terlihat dari skor
butir terendah pada variabel iklim sekolah yang terdapat pada butir nomor 20
terdapat pada butir instrumen nomor 16 yaitu sebesar 207. Butir tersebut
Hal ini menunjukkan bahwa guru mendorong peserta didik untuk terampil
diperoleh data dengan kategori sedang atau sama dengan rata-rata yaitu
guru atau 77%. Dari hasil tersebut dapat dipahami bahwa guru secara garis
besar setuju bahwa iklim sekolah yang diberikan terbentuk dalam organisasi
baik. Namun, dalam hal bekerja ekstra melebihi jam kerja sebagian guru
masih merasa keberatan. Hal ini terlihat dari skor butir nomor 12 yaitu sebesar
mengajar terdapat pada butir instrumen nomor 6 yaitu sebesar 213. Butir
nilai kehiduan pada peserta didik. Hal ini menandakan rasa memiliki
mengajar diperoleh data dengan kategori sedang atau sama dengan rata-rata
yaitu sebagian besar guru mendapatkan skor antara 133 - 162, yakni
sebanyak 30 guru atau sebesar 68%. Dari hasil tersebut dapat dipahami
bahwa guru secara garis besar memiliki komitmen mengajar yang cukup
tinggi, yaitu rasa menyatu terhadap organisasi sekolah, keinginan guru untuk
106
Namun, guru kurang variatif dalam memilih metode pembelajaran. Hal ini
terlihat dari skor butir nomor 5 yaitu sebesar 169. Butir tersebut memuat
keterampilan dalam mengadakan variasi mengajar. Hal ini dapat memicu rasa
bosan atau jenuh pada diri peserta didik terhadap proses pembelajaran.
pembelajaran terdapat pada butir instrumen nomor 4 yaitu sebesar 209. Butir
dimengerti. Hal ini menandakan bahwa terbentuk komunikasi dua arah antara
sedang atau sama dengan rata-rata yaitu sebagian besar guru mendapatkan
skor antara 101-110, yakni sebanyak 26 guru atau sebesar 59%. Dari hasil
tersebut dapat dipahami bahwa guru secara garis besar memiliki komitmen
mengajar yang cukup tinggi, yaitu rasa menyatu terhadap organisasi sekolah,
factory adalah sebesar 42,5%. Dari hasil nilai tersebut memberikan gambaran
bahwa iklim sekolah dan komitmen mengajar yang diperoleh akan berdampak
terkontrol.” Menjadi salah satu pernyataan dengan poin tertinggi yaitu dengan
skor 207. Hal ini menunjukkan bahwa guru mendorong peserta didik untuk
meskipun komitmen mengajar guru yang tinggi namun belum tentu dapat
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian karya Dian Rosdiana yang
I. Keterbatasan Penelitian
sangat jauh dari kata sempurna dan masih sangat banyak kekurangan
oleh peneliti. Selain itu, juga terdapat banyak keterbatasan yang dimiliki
3. Ukuran sampel yang diambil peneliti dalam penelitian ini hanya berada
dalam satu sekolah.
A. KESIMPULAN
berbasis teaching factory dapat dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel
kesimpulan bahwa:
1. Pada hasil uji parsial (t) ditemukan bahwa variable X1 iklim sekolah
111
berbasis teaching factory di SMKN 26 Jakarta dengan taraf
signifikan 0,496.
3. Pada hasil uji F (simultan) ditemukan bahwa nilai probabilitas < 0,05
Hal ini membuktikan bahwa jika iklim sekolah dan komitmen mengajar
112
112
B. IMPLIKASI
diarahkan pada:
belajar yang variatif sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dan
ada.
penelitian ini adalah iklim sekolah dan komitmen mengajar secara bersama-
teaching factory.
C. SARAN
2. Guru, hendaknya:
a. Antar sesama guru saling menghargai satu sama lain dan menjaga
keharmonisan dalam bekerja sama.
114
DAFTAR PUSTAKA
Didin, K., & Machali, I. (2013). Manajemen Pendidikan: Konsep dan Prinsip
Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Rusdiana, & Ghazin, A. (2014). Asas Asas Manajemen. Bandung: Pustaka Seta.
Afabeta.
Yamin, Moh. (2013). Strategi dan Metode dalam Model Pembelajara., Jakarta:
GP Press Group.
LAMPIRAN
117
LAMPIRAN 1
Instrumen Penelitian
INSTRUMEN PENELITIAN
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : …..........................................................
Usia : …..........................................................
1. Mohon angket diisi oleh Bapak/Ibu guru untuk menjawab seluruh pernyataan
yang telah disediakan.
2. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang Anda pilih sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
3. Dalam menjawab pernyataan-pernyataan ini, tidak ada jawaban yang salah.
Oleh sebab itu, dimohonkan tidak ada jawaban yang dikosongkan.
4. Terima kasih atas partisipasi dan bantuan Bapak/Ibu guna mensukseskan
penelitian ini.
118
Item Peryataan untuk Variabel Efektivitas Pembelajaran Berbasis Teaching Factory (Y)
Petunjuk Pengisian Angket: Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang paling sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Ada 5 alternatif jawaban: SS = Sangat Setuju, S = Setuju, N = Netral,
KS = Kurang Setuju, TS = Tidak Setuju.
A. Kualitas Pembelajaran
Pilihan
No. Pernyataan
SS S N KS TS
1 Pada waktu memulai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) saya selalu
menyampaikan garis besar tentang materi yang akan diberikan
2 Dalam pembelajaran berbasis produksi, peserta didik terlibat langsung
dalam proses produksi baik berupa jasa maupun barang.
3 RPP yang saya susun telah diintegrasikan dengan kurikulum di dunia
usaha/dunia industri (DU/DI)
4 Pada waktu KBM saya menyampaikan materi dengan ceramah tanpa
memberikan kesempatan diskusi dan tanya jawab
5 Pada waktu KBM berakhir, saya selalu memberikan kesimpulan
/ringkasan materi
6 Saya menggunakan metode yang berbeda-beda dalam pembelajaran
untuk menentukan mana yang paling efektif
Metode pembelajaran yang saya gunakan sekarang membantu peserta
7 didik memahami dengan lebih baik dilihat dari hasil (nilai) yang
meningkat secara general
8 metode pembelajaran yang saya gunakan sudah sesuai dengan tujuan
pembelajaran
9 Skenario pembelajaran yang tertera dalam RPP dapat saya laksanakan
sepenuhnya.
10 Suasana kelas yang menegangkan menjadikan proses KBM yang lebih
kondusif
11 Untuk meningkatkan semangat belajar peserta didik saya
menggunakan media yang bervariasi
12 Saya mengkaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari
peserta didik.
13 Terjalinnya kerjasama antara sekolah dan DU/DI secara
berkesinambungan
14 Kegiatan magang membantu peserta didik untuk lebih memahami
tugasnya di DU/DI
15 Untuk menghindari kekeliruan konsep, saya melakukan crosscheck
dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
16 Saya memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan
pertanyaan.
17 Saya menkondisikan suasana kelas seperti suasana dilapangan kerja
18 Tugas atau pekerjaan peserta didik saya nilai sebagaimana adanya.
18 Saya selalu memberikan evaluasi pada akhir KBM
119
20 Saya mengembalikan tugas peserta didik setelah diperiksa.
21 Untuk mata pelajaran produksi, saya mengajar di bengkel/ruang
praktik jika diperlukan
22 Sesekali saya mengadakan pembelajaran diluar kelas agar peserta
didik tidak jenuh
23 Peserta didik lebih banyak praktik langsung dibanding hanya
mendengarkan teori dari guru
Disetiap akhir semester, saya membuat tugas praktik untuk peserta
24 didik untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimiliki peserta
didik
B. Motivasi Belajar
No. Pilihan
Pernyataan
SS S N KS TS
25 Kelas akan lebih kondusif apabila saya mengajar dengan santai
26 Saya mencari cara agar KBM dikelas menjadi menarik
Dengan metode pembelajaran yang saya gunakan, peserta didik lebih
27 antusias dalam mengerjakan tugas yang saya berikan
Selain materi belajar, saya juga selalu memberi dorongan psikologis
28 kepada peserta didik
Saya selalu memastikan peserta didik telah siap untuk mendapatkan
29 materi pembelajaran, sehingga fokus peserta didik tidak terbagi-bagi
120
Item Peryataan untuk Variabel Iklim Sekolah (X1)
Petunjuk Pengisian Angket: Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang paling sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Ada 5 alternatif jawaban: SS = Sangat Setuju, S = Setuju, N = Netral,
KS = Kurang Setuju, TS = Tidak Setuju.
A. Iklim Fisik di Sekolah
Pilihan
No. Pernyataan
SS S N KS TS
Petugas kebersihan membersihkan setiap ruang yang akan
1
digunakan
2 Petugas kebersihan sekolah melakukan perawatan terhadap seluruh
lingkungan sekolah secara berkala
3 Seluruh komponen disekolah bertanggung jawab untuk memrlihara
sarana dan prasarana yang ada di sekolah
4 Gedung sekolah di pelihara dengan baik oleh petugas sekolah
5 Masing-masing gedung dipergunakan sesuai dengan fungsinya
121
23 Kepala sekolah memberikan perhatian tentang kesulitan yang
dialami guru
24 kepala sekolah mendengarkan masalah dan keluhan yang
berhubungan dengan tugas guru
25 kepala sekolah memotivasi guru untuk melakukan tugasnya dengan
baik
26 kepala sekolah mengkritisi kinerja guru
27 kepala sekolah bersikap otoriter
28 guru-guru saling menghargai satu sama lain
29 persaingan guru sangat tinggi
30 guru tidak saling mensupport satu sama lain
31 guru memiliki hubungan kerjasama yang erat
32 guru dapat menjalin keakraban dengan pihak-pihak yang ada
dilingkungan sekolah
33 tuntutan orang tua terhadap guru terlalu tinggi
34 orang tua respect terhadap guru anak-anak mereka
35 saya merasa orang tua peserta didik ikut mendukung kegiatan
pembelajaran guru
36 Lingkungan sekolah mendorong saya untuk menciptakan potensi
saya untuk menghasilkan kinerja yang tinggi
37 situasi lingkungan kerja di tempat saya mengajar sangat baik dan
kondusif
38 saya merasakan bahwa suasana yang ada di sekolah ini sudah sesuai
dengan harapan saya
C. Akademik Sekolah
Pilihan
No. Pernyataan
SS S N KS TS
39 Sekolah melakukan pembinaan terhadap peserta didik yang
berprestasi baik dalam lomba atau kejuaraan antar sekolah
40 Sekolah melakukan pembinaan terhadap peserta didik berprestasi di
tengah-tengah masyarakat
41 Sekolah membina peserta didik agar dapat mandiri di tengah-tengah
masyarakat
42 Alumni sekolah dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang
berikutnya
43 Terjadi persaingan tinggi antar peserta didik
122
Item Peryataan untuk Variabel Komitmen Mengajar Guru (X2)
Petunjuk Pengisian Angket: Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang paling sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya. Ada 5 alternatif jawaban: SS = Sangat Setuju, S = Setuju,
N = Netral, KS = Kurang Setuju, TS = Tidak Setuju.
A. Komitmen Afektif
Pilihan
No. Pernyataan
SS S N KS TS
Menjaga nama baik sekolah merupakan prioritas saya yang
1
utama.
2 Saya tidak mengalami kesulitan dalam menerapkan visi misi
lembaga/sekolah.
3 Nilai-nilai yang diperjuangkan oleh sekolah sejalan dengan
nilai-nilai yang saya miliki.
4 Perasaan saya selalu senang saat mengajar di kelas
Saya memiliki keterikatan emosional dengan profesi saya
5
sebagai guru
Bagi saya, mengajar bukan sekedar memberikan materi didalam
6 kelas, tapi juga menanamkan nilai-nilai dalam kehidupan yang
penting kepada peserta didik
7 Saya menemukan jati diri saya sebagai pengajar
8 Menjadi seorang pengajar merupakan salah satu pengalaman
terbaik yang saya miliki
9 Saya meyakini bahwa mengajar menggunakan hati yang tulus
sangat berpengaruh dengan hasil pembelajaran
10 Saya bangga dengan profesi saya sebagai guru
B. Komitmen Normatif
Pilihan
No. Pernyataan
SS S N KS TS
11 Saya membimbing peserta didik belajar di luar jam pelajaran
tanpa menerima imbalan.
12 Saya tidak mempersoalkan kegiatan pembinaan yang
diselenggarakan lembaga/sekolah pada hari libur sekolah.
Saya jauh lebih berkembang dengan menjalani profesi sebagai
13
guru
14 Saya memiliki tanggung jawab moral untuk menghantarkan
peserta didik menuju kehidupan yang lebih baik lewat belajar
15 Saya merasa ada yang kurang jika saya berhenti mengajar dan
beralih ke profesi lain
16 Saya merasa berhutang budi pada profesi mengajar
17 Saya yakin dengan kemampuan yang saya miliki sebagai
pengajar untuk membantu mewujudkan cita-cita sekolah
Saya selalu berusaha memperdalam bidang keilmuan yang saya
18
geluti
123
19 Saya melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab
20 Bagi saya imbalan bukan menjadi halangan untuk berprestasi.
21 Saya menghindari untuk melakukan pekerjaan pribadi pada saat
jam kerja.
22 Saya turut prihatin ketika ada peserta didik yang gagal dalam
mengerjakan tugas atau mengalami penurunan nilai
23 Saya tidak mempermasalahkan untuk bekerja lebih membantu
peserta didik dalam memahami materi yang saya berikan
24 Saya tidak mempersoalkan ketika saya diminta untuk berada di
sekolah diluar waktu yang semestinya.
Sebelum mengembangkan materi pembelajaran saya terlebih
25 dahulu mengidentifikasikan kebutuhan kemampuan belajar
peserta didik.
26 Pengembangkan materi ajar saya rancang mengacu pada buku-
buku terbaru sesuai kurikulum yang berlaku.
27 Peristiwa yang terjadi pada saat proses pembelajaran saya
tuliskan dalam jurnal.
28 Saya menyediakan waktu khusus membimbing peserta didik
yang belum tuntas KKM
29 Saya membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
C. Komitmen Kontinuitas
Pilihan
No. Pernyataan
SS S N KS TS
30 Saya menolak tawaran pekerjaan di tempat lain.
31 Saya mempertahankan untuk tetap bekerja di sekolah ini
meskipun ada tawaran di tempat lain.
32 Bekerja sebagai guru pada sekolah saya saat ini adalah
keputusan yang tepat.
33 Banyak hal yang dapat saya peroleh dengan tetap bertahan pada
profesi saya sebagai guru
34 Saya sangat yakin dapat menghabiskan sisa karir saya sebagai
seorang guru
124
LAMPIRAN 2
Instrumen Penelitian Setelah Uji Coba
INSTRUMEN PENELITIAN
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : …..........................................................
Usia : …..........................................................
1. Mohon angket diisi oleh Bapak/Ibu guru untuk menjawab seluruh pernyataan
yang telah disediakan
2. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang Anda pilih sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya
3. Dalam menjawab pernyataan-pernyataan ini, tidak ada jawaban yang salah.
Oleh sebab itu, dimohonkan tidak ada jawaban yang dikosongkan.
4. Terima kasih atas partisipasi dan bantuan Bapak/Ibu guna mensukseskan
penelitian ini
125
Item Peryataan untuk Variabel Efektivitas Pembelajaran Berbasis Teaching Factory (Y)
Petunjuk Pengisian Angket: Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang paling sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Ada 5 alternatif jawaban: SS = Sangat Setuju, S = Setuju, N = Netral,
KS = Kurang Setuju, TS = Tidak Setuju.
A. Kualitas Pembelajaran
Pilihan
No. Pernyataan
SS S N KS TS
1 Saya menggunakan metode yang yang bervariatif dalam pembelajaran
untuk menentukan mana yang paling efektif.
B. Motivasi Belajar
Pilihan
No. Pernyataan
SS S N KS TS
1 Saya lebih suka mengajar dengan santai.
2 Saya mencari cara agar KBM dikelas menjadi menarik.
3 Peserta didik antusias dalam mengerjakan tugas yang saya berikan.
126
SS S N KS TS
Saya memberikan batas waktu penyelesaian dan pengumpulan laporan
1 praktisi
2 Peserta didik menyeles aikan tugas praktik sesuai waktu yang ditentukan
127
Item Peryataan untuk Variabel Iklim Sekolah (X1)
Petunjuk Pengisian Angket: Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang paling sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Ada 5 alternatif jawaban: SS = Sangat Setuju, S = Setuju, N = Netral,
KS = Kurang Setuju, TS = Tidak Setuju.
4 Kepala sekolah memberi motivasi pada guru untuk lebih giat dalam
mengembangkan diri sebagai seorang pendidik.
5 Kepala sekolah terbuka untuk berdialog dengan guru.
128
27 saya merasakan bahwa suasana yang ada di sekolah ini sudahsesuai
dengan harapan saya.
129
Item Peryataan untuk Variabel Komitmen Mengajar Guru (X2)
Petunjuk Pengisian Angket: Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang paling sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya. Ada 5 alternatif jawaban: SS = Sangat Setuju, S = Setuju,
N = Netral, KS = Kurang Setuju, TS = Tidak Setuju.
5 Saya merasa ada yang kurang jika saya berhenti mengajar dan beralih
ke profesi lain.
6 Saya merasa berhutang budi pada profesi mengajar.
130
Saya menghindari untuk melakukan pekerjaan pribadi pada saat jam
11
kerja.
4 Banyak hal yang dapat saya peroleh dengan tetap bertahan pada
profesi saya sebagai guru.
Saya sangat yakin dapat menghabiskan sisa karir saya sebagai
5 seorang guru.
131
LAMPIRAN 3
Uji Validitas Variabel Y Efektivitas Pembelajaran Berbasis Teaching Factory
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
2 5 1 5 2 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5
3 4 1 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
4 5 2 5 2 5 5 5 5 2 4 5 5 4 4 4 5
5 4 2 4 2 3 3 4 4 2 5 5 5 3 3 3 4
6 5 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5
7 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4
8 5 3 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5
9 2 4 4 3 4 2 3 5 4 4 5 5 3 5 5 5
10 5 1 5 1 5 4 5 5 1 5 5 5 4 5 5 4
11 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4
12 5 2 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 3 5 5
13 3 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 3
14 5 2 4 4 4 4 3 5 4 4 4 3 2 2 2 4
15 5 1 5 3 3 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5
16 4 2 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4
17 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 3
18 5 3 4 1 4 5 5 5 1 4 5 4 5 5 5 4
19 5 2 4 2 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 4
20 5 3 4 4 3 4 4 5 4 3 5 4 4 3 4 5
n 20
Jumlah 90 43 89 67 84 86 88 96 71 85 95 92 79 83 89 88
rhitung 0,3503 -0,2147 0,8588 0,2633 0,7607 0,4380 0,7969 0,6860 0,2941 0,3034 0,4732 0,6209 0,7437 0,5861 0,5782 0,4992
rtabel 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444
Status DROP DROP VALID DROP VALID DROP VALID VALID DROP DROP VALID VALID VALID VALID VALID VALID
132
LAMPIRAN 4
Uji Validitas Variabel X1 IklimSekolah
BUTIR PERNYATAAN
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5
2 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4
5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 3 4
6 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5
7 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5
8 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 3 5
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 4 3 5
10 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
11 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3
12 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4
13 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 5 3 4 4
14 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3
15 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4
16 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 1 4 4
19 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5
20 3 4 4 5 4 4 3 3 4 3 4 3 3 5 5 4 5
Jumlah 82 84 86 88 85 84 80 77 84 74 84 81 80 89 79 81 87
rhitung 0,705889 0,756078 0,848432 0,685902 0,874387 0,865398 0,754213 0,753756 0,723439 0,567465 0,843447 0,865181 0,756706 0,65499 0,443621 0,319139 0,699363
rtabel 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444 0,4444
Status VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID DROP DROP VALID
133
LAMPIRAN 5
Uji Validitas Variabel (X2) Komitmen Mengajar
Butir Pernyataan
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4
2 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
6 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
7 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 2 5 4 4 4
8 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5
9 5 5 5 5 5 4 3 5 3 5 5 5 3 4 5 5 5
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
12 4 4 3 3 5 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3
13 4 4 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 5
15 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5
16 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5
17 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4
19 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5
20 4 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 4 3 3 3 3 3
Jumlah 89 93 85 85 90 89 87 89 88 84 85 88 75 85 87 87 89
134
LAMPIRAN 6
0,85218
r11/22 5 r11/22 0,911958 r11/22 0,984067
135
LAMPIRAN 7
Tabel Hasil Analisis Butir Instrumen Validitas Variabel (Y) Efektivitas Pembelajaran
Berbasis Teaching Factory
136
LAMPIRAN 8
Tabel Hasil Analisis Butir Instrumen Validitas Variabel (X1) Iklim Sekolah
No X ( X - X ) ( X - X )²
137
LAMPIRAN 9
Tabel Hasil Analisis Butir Instrumen Validitas Variabel (X2) Komitmen Mengajar
No X ( X - X ) ( X - X )²
142
LAMPIRAN 14 Skor Variabel X2
No. Total
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 3 99
2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 5 89
3 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 5 4 4 4 4 87
4 4 3 4 4 4 4 4 2 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 89
5 5 5 5 5 5 5 1 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 4 5 4 5 101
6 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 107
7 5 5 3 5 5 5 5 3 4 4 4 5 4 4 1 5 5 5 5 4 4 4 5 99
8 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 102
9 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 109
10 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 104
11 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 2 5 5 5 5 5 4 5 4 106
12 5 3 2 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 107
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 1 5 5 5 5 5 4 4 4 105
14 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 93
15 4 5 3 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 5 4 3 4 90
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 1 5 5 5 5 5 4 1 5 104
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 115
18 5 4 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 4 1 5 4 5 5 5 4 4 5 102
19 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 107
20 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 89
21 4 3 4 5 5 5 4 3 5 4 5 4 4 2 1 4 4 5 5 5 5 4 5 95
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 110
23 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 1 5 1 5 4 5 5 5 5 5 5 104
24 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 2 5 4 4 4 4 4 4 4 96
25 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 1 4 4 5 2 5 5 5 5 4 5 5 5 102
26 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 3 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 107
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 114
28 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 4 109
29 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 108
30 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 110
31 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 107
32 4 3 4 4 5 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 91
33 4 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 4 1 5 5 5 5 5 5 4 5 103
34 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 108
35 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 1 5 4 5 5 5 4 4 4 105
36 4 4 3 5 5 5 3 5 5 5 3 4 5 5 4 3 5 5 4 5 5 5 3 100
37 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 109
38 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 75
39 5 4 4 5 4 4 3 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 105
40 5 4 4 4 4 4 3 5 5 3 4 5 1 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 97
41 4 4 3 5 4 3 2 2 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 81
42 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 105
43 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 101
44 4 4 4 4 5 5 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 89
n 44
∑X 203 194 186 209 209 208 175 183 202 198 181 194 178 191 128 203 203 208 205 207 198 180 192 4435 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Skor tertinggi 115
Skor Terendah 75
143
LAMPIRAN 15 Skor Variabel Y
144
LAMPIRAN 16
Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas dan Linieritas
Hubungan linier antara iklim sekolah dengan efektivitas pembelajaran berbasis teaching factory dengan taraf signifikan
0,06>0,05 dan terdapat hubungan linier antara komitmen mengajar dengan efektivitas pembelajaran berbasis teaching
factory dengan taraf signifikan 0,725 >0,05.
145
LAMPIRAN 17
Hasil Uji MUltikolineritas
Dari Tabel di atas terlihat bahwa semua variabel mempunyai nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10,
sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas, hal ini
menunjukkan variabel-variabel independen tidak saling berkorelasi.
146
LAMPIRAN 18
Tabel Hasil Uji Analisis Regresi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
147
LAMPIRAN 19
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1508,892 2 754,446 16,919 ,000b
Residual 1828,268 41 44,592
Total 3337,159 43
a. Dependent Variable: Efektivitas Pembelajaran Berbasis Teaching Factory
b. Predictors: (Constant), Komitmen Mengajar, Iklim Sekolah
1. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka disimpulkan variabel independen secara simultan berpengaruh sig nifikan
2. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka disimpulkan variabel independen secara simultan tidak berpengaruh
Maka hasilnya:
H1 : ρ1ρ2 ≠ 0: Terdapat pengaruh antara iklim sekolah (X1) dan komitmen mengajar (X2) terhadap efektivitas
148
LAMPIRAN 20
Hasil Uji T (Parsial)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
149
LAMPIRAN 21
Tabel Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 ,672 a ,452 ,425 6,678 1,757
a. Predictors: (Constant), Komitmen Mengajar, Iklim Sekolah
b. Dependent Variable: Efektivitas Pembelajaran Berbasis Teaching Fa ctory
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa koefisien determinasi yang diajukan dari nilai Adjusted R-
Square sebesar 0,452 hal ini berarti 42,5% variasi variabel dependen efektivitas pembelajaran berbasis teaching
factory dapat dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel independen yaitu iklim sekolah dan komitmen mengajar.
Sedangkan sisanya 57,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
150
LAMPIRAN 22
Data Guru Berdasarkan Usia
DATA GURU MATA PNS MATA
PELAJARAN PRODUKTIF DI
SMKN 26 JAKARTA
BERDASARKAN USIA
No. Frekue
Usia Fkum
Resp nsi
1 25 1 1
2 26 1 1
3 29 1 1 Tertua 59
4 32 1 1
5 36 1 1
Termuda 25
6 37 1 1
7 38 1 1 Range = Nilai Tertinggi - Nilai Terendah
8 39 1
9 39 1
2 59 - 25
10 40 1
2
= 34
11 40 1
12 41 1
2 Banyaknya Kelas = 1 + 3,3 log n
13 41 1
14 42 1 1 = 1 + 3,3 log 44
15 43 1 1
= 1 + 5,423
16 44 1 1
17 45 1 1 = 6,4234
18 47 1
2
= 6
19 47 1
20 48 1 1
Interval Kelas = Range/Banyaknya Kelas
21
22
49
50
1
1
1
1
FREKUENSI
= 5,293152014 25 - 30
23 51 1
24 51 1
2 = 5 7% 31 - 36
55 - 60
25 53 1 20% 5%
26 53 1
No Usia (Thn) Frekuensi Presentase
27 53 1
28 53 1 7 1 25 - 30 3 7%
29 53 1 2 31 - 36 2 5%
30 53 1 37 - 42
3 37 - 42 9 20%
31 53 1 20%
32 54 1 4 43 - 48 6 14%
33 54 1
4 5 49 - 54 15 34%
34 54 1
6 55 - 60 9 20%
35 54 1
36 55 1 ∑ 44 100%
37 55 1
4
38 55 1
39 55 1 49 - 54 43 - 48
40 56 1 1 34% 14%
41 57 1 1
42 58 1
2
43 58 1
44 59 1 1
151
LAMPIRAN 23
Data Guru Berdasarkan Jenis Kelamin
DATA GURU MATA PNS MATA PELAJARAN
PRODUKTIF DI SMKN 26 JAKARTA
BERDASARKAN JENIS KELAMIN
152
LAMPIRAN 24
Data Berdasarkan Masa Bekerja
No. Resp PENDIDIKAN TERAKHIR FREKUENSI1-10 th 11-20 th 21-30 th ≥ 31 th No. Masa Kerja Frekuensi Presentase
1 2 1 1 1-10 th 8 18%
2 3 2 11-20 th 13 30%
3 3 3 21-30 th 19 43%
4 3 3 4 ≥ 31 th 4 9%
5 4 1 44 100%
6 8 1
7 9 1
8 10 1 8 Berdasarkan Masa Kerja
9 11 1
10 12 1
11 13 1
12 15 9%
18%
13 15 1-10 th
14 15 3 11-20 th
15 16
21-30 th
16 16 2 43%
30% ≥ 31 th
17 17
18 17 2
19 19 1
20 20
21 20 2 13
22 21 1
23 23 1
24 24
25 24 2
26 25 1
27 26
28 26
29 26
30 26 4
31 28 1
32 29
33 29
34 29
35 29 4
36 30
37 30
38 30
39 30
40 30 5 19
41 31
42 31 2
43 33
44 33 2 4
153
118