Anak II
Anak II
NIM : R011181304
1. Non-diskriminasi.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat tidak boleh memberikan
perlakuan/perawatan special terhadap pasien dengan melihat kelas ekonomi, agama, ras,
maupun budaya yang dimiliki oleh pasien dan keluarga. Semua pasien harus memperoleh
perlakuan/perawatan yang sama dari perawat tanpa memandang perbedaan.
2. Kepentingan yang terbaik bagi anak
3. Hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan
4. Penghargaan terhadap pendapat anak.
Sakit dan hospitalisasi kondisi akut dapat menyebabkan krisis dalam kehidupan anak
sehingga dapat memicu munculnya stress, beberapa hal yang dapat memicu stress anak pada saat
hospitalisasi, di antaranya :
1. Bayi
- Percaya vs tidak percaya
- Perpisahan
- Nyeri
Reaksi Perilaku
- Protes
- Putus asa
- Pelepasan berinteraksi
- Reaksi tubuh total mudah dialihkan pada neonates
- Tidak kooperatif, penolakan fisik pada masa akhir bayi
Intervensi
2. Toddler
- Otonomi vs malu & ragu
- Perpisahan
- Kehilangan control – kemandirian rutin
- Cidera – nyeri tubuh
Reaksi Perilaku
- Protes
- Putus asa
- Pelepasan – perilaku regresif sedikit
- Menolak – agresif
- Tidak kooperatif verbal
- Negativism
- Tempertantrum
Intervensi
3. Pra – sekolah
- Inisiatif vs rasa bersalah
- Perpisahan
- Kehilangan control – rasa kekuatan diri
- Cidera & nyeri tubuh
Reaksi Perilaku
Intervensi
4. Usia Sekolah
- Industry vs inferioritas
- Perpisahan (orangtuam teman sebaya)
- Kehilangan control – ketergantungan, perubahan peran keluarga
- Cidera & nyeri tubuh – rasa takut terhadap sakit, tidak mampu, kematian, prosedur
area genital
Reaksi Perikaku
- Tidak terlihat protes – tidak langsung
- Perpisahan – rasa takut, kesepian, bosan, isolasi, menarik diri, depresi, marah,
bermusuhan, frustasi
- Mencari informasi
- Kaku
- Mencoba bertindak berani
- Mengkomunikasikan nyeri
Intervensi
5. Remaja
- Identitas vs difusi peran
- Kehilangan control – ketergantungan, kehilangan identitas
- Cedera dan nyeri tubuh, perubahan sexual
- Perpisahan (khususnya teman sebaya)
Reaksi Perilaku
- Penolakan
- Mendorong keluarga tetap tinggal, mendiskusikan kesukaan
- Tidak kooperatif
- Menarik diri
- Tuntutan diri
- Control diri
- Kooperatif
- Takut, cemas
- Terlalu percaya diri
- Depresi
- Kesepian
- Menarik diri
- Bosan
Intervensi
Penyakit terminal adalah suatu kondisi dimana kehidupan mendekati atau menjelang
akhir.
Tahapan konsep anak tentang diri sendiri, memerlukan informasi tentang situasinya sendiri :
Tahap 1 : penyakit adalah sakit serius, Identitas baru dari anak; “sakit”
Tahap 3 : ditandai dengan pemaham tentang tujuan dan implikasi prosedur khusus. Rasa
sejahtera mulai menghilang dan menerima diri sendir sebagai anak yang berbeda dari
anak yang lain.
Tahap 4 : penyakit dipandang sebagai kondisi permanen. Perasaan selalu menjadi orang
sakit yang tidak pernah merasa lebih baik