Anda di halaman 1dari 5

Nama : Trixi Rahmayanty

NIM : R011181304

Kelas : RB Ners A 2018

Resume Konsep Perawatan Anak di Rumah Sakit

dengan Penyakit Kronis / Terminal

A. Terdapat 4 prinsip dasar hak anak di dalam Konvensi Hak Anak

1. Non-diskriminasi.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat tidak boleh memberikan
perlakuan/perawatan special terhadap pasien dengan melihat kelas ekonomi, agama, ras,
maupun budaya yang dimiliki oleh pasien dan keluarga. Semua pasien harus memperoleh
perlakuan/perawatan yang sama dari perawat tanpa memandang perbedaan.
2. Kepentingan yang terbaik bagi anak
3. Hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan
4. Penghargaan terhadap pendapat anak.

Hak anak terdiri dari hak asih, asah dan, asuh,

B. Batasan Usia Anak

Menurut CDC batasan usia anak terdiri dari :

1. Infant (bayi) yaitu usia 0 – 1 tahun


2. Toddler usia 1 - 2 tahun
3. Toddler ( 2 – 3 tahun)
4. Pra – sekolah ( 3 – 5 tahun)
5. Usia sekolah/ middle childhood (6 – 8 tahun)
6. Usia sekolah/ middle childhood (9 – 11 tahun)
7. Remaja awal ( 12 – 14 tahun)
8. Remaja (15 – 17 tahun)

C. Anak di Rumah Sakit

Sakit dan hospitalisasi kondisi akut dapat menyebabkan krisis dalam kehidupan anak
sehingga dapat memicu munculnya stress, beberapa hal yang dapat memicu stress anak pada saat
hospitalisasi, di antaranya :

- Lingkungan yang asing


- Pemberi asuhan yang tidak dikenal
- Gangguan gaya hidup
- Prosedur perawatan/medis yang menimbulkan nyeri
- Kehilangan kemandirian

D. Reaksi Anak terhadap Stress

1. Bayi
- Percaya vs tidak percaya
- Perpisahan
- Nyeri

Reaksi Perilaku

- Protes
- Putus asa
- Pelepasan berinteraksi
- Reaksi tubuh total mudah dialihkan pada neonates
- Tidak kooperatif, penolakan fisik pada masa akhir bayi

Intervensi

- Penuhi kebutuhan fisik dengan segera


- Anjurkan orangtua untuk tetap tinggal bersama bayi
- Tenangkan anak, penuhi kebutuhan dengan kebiasaan melalui wawancara orangtua
- Berikan perawat yang konsisten dalam perawatan primer
- Lakukan teknik pengurangan nyeri
- Lakukan tindakan kenyamanan

2. Toddler
- Otonomi vs malu & ragu
- Perpisahan
- Kehilangan control – kemandirian rutin
- Cidera – nyeri tubuh

Reaksi Perilaku

- Protes
- Putus asa
- Pelepasan – perilaku regresif sedikit
- Menolak – agresif
- Tidak kooperatif verbal
- Negativism
- Tempertantrum
Intervensi

- Orang tua sekamar dengan anak


- Ekspresikan perasaan protes anak
- Terima perilaku regresif tanpa komentar
- Bicara tentang anggota keluarga
- Gabungkan rutinitas di rumah, ADL, ritual
- Anjurkan mobilitas tinggi
- Lakukan teknik reduksi nyeri
- Lakukan tindakan kenyamanan

3. Pra – sekolah
- Inisiatif vs rasa bersalah
- Perpisahan
- Kehilangan control – rasa kekuatan diri
- Cidera & nyeri tubuh

Reaksi Perilaku

- Protes tidak langsung


- Putus asa
- Pelepasan – perilaku regresif sedikit
- Afresif – fisik, verbal
- Regresi – ketergantungan, menarik diri, perasaan takut, ansietas, rasa bersalah, malu,
respon fisiologis

Intervensi

- Terima perilaku regresif


- Bantu anak adaptasi perilaku yang tepat
- Beri aktivitas bermain dan pengalihan
- Beri mainan kesenangan anak
- Terima rasa takut dan ansietas anak
- Lakukan intervensi tepat untuk menghilangkan nyeri

4. Usia Sekolah
- Industry vs inferioritas
- Perpisahan (orangtuam teman sebaya)
- Kehilangan control – ketergantungan, perubahan peran keluarga
- Cidera & nyeri tubuh – rasa takut terhadap sakit, tidak mampu, kematian, prosedur
area genital

Reaksi Perikaku
- Tidak terlihat protes – tidak langsung
- Perpisahan – rasa takut, kesepian, bosan, isolasi, menarik diri, depresi, marah,
bermusuhan, frustasi
- Mencari informasi
- Kaku
- Mencoba bertindak berani
- Mengkomunikasikan nyeri

Intervensi

- Anjurkan orangtua berkunjung atau sekamar


- Biarkan anak mengekspresikan perasaan secara verbal dan non-verbal
- Terima rasa takut dan ansietas anak, dorong untuk diskusi
- Libatkan anak dalam aktivitas sesuai perkembangan dan kondisi
- Dorong kontak dengan sebaya
- Lanjutkan untuk mengajari anak
- Lakukan intervensi tepat untuk menghilangkan nyeri.

5. Remaja
- Identitas vs difusi peran
- Kehilangan control – ketergantungan, kehilangan identitas
- Cedera dan nyeri tubuh, perubahan sexual
- Perpisahan (khususnya teman sebaya)

Reaksi Perilaku

- Penolakan
- Mendorong keluarga tetap tinggal, mendiskusikan kesukaan
- Tidak kooperatif
- Menarik diri
- Tuntutan diri
- Control diri
- Kooperatif
- Takut, cemas
- Terlalu percaya diri
- Depresi
- Kesepian
- Menarik diri
- Bosan

Intervensi

- Anjurkan orangtua untuk berkunjung atau sekamar


- Biarkan anak mengekspresikan perasaan secara verbal dan non-verbal
- Terma rasa takut dan ansietas anak, dorong untuk diskusi
- Libatkan anak dalam aktivitas sesuai perkembangan dan kondisi
- Dorong kontak dengan sebaya
- Lanjutkan untuk mengajari anak
- Lakukan intervensi tepat untuk menghilangkan nyeri.

E. Anak dengan Sakit Terminal atau Menjelang Ajal

Penyakit terminal adalah suatu kondisi dimana kehidupan mendekati atau menjelang
akhir.

Tahapan konsep anak tentang diri sendiri, memerlukan informasi tentang situasinya sendiri :

Tahap 1 : penyakit adalah sakit serius, Identitas baru dari anak; “sakit”

Tahap 2 : penemuan hubungan antara pengobatan dan pemulihan

Tahap 3 : ditandai dengan pemaham tentang tujuan dan implikasi prosedur khusus. Rasa

sejahtera mulai menghilang dan menerima diri sendir sebagai anak yang berbeda dari
anak yang lain.

Tahap 4 : penyakit dipandang sebagai kondisi permanen. Perasaan selalu menjadi orang
sakit yang tidak pernah merasa lebih baik

Tahap 5 : kesadaran bahwa hanya terdapat pengobatan jumlah terbatas. Kesadaran


langsung atau tidak langsung tentang prognosis fatal.

Anda mungkin juga menyukai