ABSTRAK
Penyakit Grave’s merupakan suatu penyakit autoimun yang melibatkan kelenjar tiroid. Pada
penyakit ini ditemukan adanya autoantibodi di sistem sirkulasi yang mengaktifkan reseptor TSH
yang juga menjadi karakteristik penyakit ini. Gejala klinis yang ditimbulkan berupa
tirotoksikosis, pembesaran kelenjar tiroid, serta gejala-gejala opthalmologis. Tirotoksikosis
dapat menimbulkan berbagai macam gejala, salah satu gejalanyayang jarang ditemukan pada
penyakit grave’s adalah parese dan paralisis. Parese dan paralisis pada penyakit grave’s dapat
disebabkan oleh dua mekanisme, yaitu Thyroid Periodic Paralysis (TPP) dan Tiroid miopati.
Kedua mekanisme penyebab kelemahan tersebut disebabkan karena kadar hormon tiroid yang
tinggi. Pengetahun mengenai penyebab dan penanganan kedua keadaan tersebut sangat penting,
karena pada kasus Thyroid Periodic Paralysis (TPP)dapat diikuti dengan gangguan fungsi
jantung, sehingga memerlukan tindakan tambahan lainnya. Sementara itu pada Tiroid miopati,
penanganannya hanya terfokus pada upaya untuk mencapai kadar hormon tiroid yang normal.
Pada laporan kasus ini akan dibahas pasien laki-laki berusia 45 tahun dengan keluhan
kelemahan pada keempat ekstremitas dengan riwayat mengalami hipertiroid sebelumnya.
Kata Kunci: Penyakit Grave’s, Thyroid Periodic Paralysis (TPP), Tiroid miopati, parese.
Keywords: Grave's Disease, Thyroid Periodic Paralysis (TPP), thyroid myopathy, paresis.
PENDAHULUAN akibatterjadinyatirotoksikosis, seperti
misalnya penurunan berat badan, sulit
Penyakit grave’s merupakan salah satu
tidur, tremor, serta pada keadaan yang
jenis penyakit autoimun yang gejala
berat dapat terjadi krisis tiroid.1,2Pada
klinisnya khas yang berkaitan dengan
kasus tertentu gejala yang timbul juga
tirotoksikosis, pembesaran kelenjar
dapat berupa kelemahan anggota badan
tiroid, serta gejala-gejala opthalmologi
yang muncul secara tiba – tiba. Keluhan
seperti eksopthalmus hingga
ini biasanya jarang ditemukan, namun
diplopia.1,2Peyakit grave’s terjadi pada
jika terjadi dapat diikuti dengan
0.5% populasi dan sebagian besar
gangguan kontraki otot jantung,
diderita oleh wanita. Jika dibandingkan
sehingga dapat mengancam nyawa
dengan penyebab hipertiroid
pasien.4
lainnya,penyakit grave’s merupakan
penyebab tersering dari hipertiroidisme, Terdapat dua mekanisme terjadinya
yaitu 70-80% dari kasus kelemahan pada pasien tirotoksikosis,
hipertiroidisme. Penyakit ini disebabkan yaitu Thyroid Periodic Paralysis(TPP)
karena adanya antibodi yang kerjanya dan Tiroid miopati. Angka kejadian
menyerupai Thyroid Stimulating keduanya sangat kecil.4Mekanisme
Hormone (TSH) yang beredar dalam terjadinya meliputi gangguan
sirkulasi. Antibodi tersebut kemudian keseimbangan ion kalium, serta
merangsang Reseptor TSH yang berada perombakan sel otot akibat kurangnya
di kelenjar tiroid, sehingga terjadi sumber energi. Penanganannya yaitu
peningkatan produksi hormon tiroid. dengan menjaga hormon tiroid agar
dalam rentang normal. Pada keadaan
Penyebab timbulnya penyakit grave’s
thyroid periodic paralsis(TPP),
masih belum diketahui secara pasti,
terutama saat keadaan gawat darurat,
namun terdapat beberapa faktor yang
kadang diperlukan pemberian kalium
berhubungan dengan peningkatan angka
tambahan.4,5
kejadiannyaseperti pada seorang
perokok.3Gejala penyakit ini sangat Walaupun keadaan parese pada
khas, yang meliputi gejala penyakit grave’s merupakan keadaan
dermatologis, dan gejala opthalmologis yang sangat jarang, namun pengetahuan
yang disertaigejala-gejala yang muncul tentang keadaan ini sangat diperlukan,
untuk dapat memberikan penanganan duabulan yang lalu benjolan tersebut
serta terapi yang tepat. Pada laporan mengecil.Pasien juga mengeluhkan
kasus ini akan dibahas pasien laki-laki adanya penurunan berat badan yang
berusia 45 tahun dengan keluhan cukup drastis dalam dua bulan terakhir,
kelemahan pada keempat ekstremitas yaitu menurun dari 58 kg menjadi 34
dengan riwayat mengalami hipertiroid kg. Pasien mengatakan nafsu makan
sebelumnya dan minum juga menurun yang
dirasakan sejak dua bulan yang lalu.
ILUSTRASI KASUS
Buang air besar dikatakan
Pasien laki-laki berusia 45 tahun datang meningkat,namunbuang air kecil masih
untuk memeriksakan dirinya ke UGD normal. Pasien memiliki riwayat
RSUP Sanglah dengan keluhan lemas hipertiroid sejak sepuluh tahun yang
yang dirasakan pada keempat lalu dan telah diberikan PTU dan
ekstremitas. Lemas tersebut sudah propanolol.Namun sejak dua bulan
dirasakan sejak dua minggu yang lalu terakhri pasien tidak meminum obatnya
dan terjadi secara terus menerus dan beralih ke pengobatan herbal.
sepanjang hari dan semakin lama Pasien tidak merokok maupun minum
semakin memberat, hingga minuman beralkohol.
mengganggu aktivitasnya sehari-hari.
Dari pemeriksaan fisik pasien
Lemas dirasakan lebih berat pada
didapatkan kompos mentis, dengan
tungkai bawahnya, sehingga pasien
tekanan darah 120/75 mmHg, Nadi 10
tidak dapat berjalan. Keluhan lemasnya
x/menit, Respirasi 22x/menit, Suhu
tersebut tidak membaik setelah pasien
Axila 36,80C, dan VAS 0. BMI pasien
beristirahat. Pasien juga mengatakan
didapatkan 13,28 kg/m2. Pada
sebelum terjadinya lemas pasien sempat
pemeriksaan status general pasien
mengeluhkan nafsu makan yang
didapatkan pada konjungtiva tidak
menurun. Pasien juga mengeluh sulit
tampak anemis, dan ikterus juga tidak
tidur yang dialami pasien sejak dua
ditemukan. Namun ditemukan
bulan yang lalu. Pasien memiliki
eksopthalmus pada kedua mata. Pada
riwayat adanya benjolan di lehernya,
pemeriksaan THT tidak ditemukan
benjolan tersebut sudah muncul sejak
adanya kelainan. Pada pemeriksaan
sepuluh tahun yang lalu dan sejak
Lehar didapatkan adanya benjolan pada
leher kanan dan kiri, dengan ukuran 10 changes (-) dengan kesan EKG
x 6 cm, konsistensi kenyaL, terfiksir, Normal. Pada pemeriksaan USG Tiroid,
tidak terdapat nyerti tekan. Pada ditemukan adanya pembesaran diffus
auskultasi leher didapatkan bruit (+). dari kelenjar tiroid sesuai dengan
Pada pemeriksaan thorax dan abdomen gambaran penyakit Grave’s.
tidak ditemukan adanya kelainan.
Pasien kemudian didiagnosis dengan
Sementara itu pada pemeriksaan
hipertiroid e.c. Grave’s disease dan
ekstremitas teraba hangat. Pada
diterapi dengan , PTU 3x 200 mg dan
pemeriksaan motorik ekstremitas atas
Propanolol 2x 20 mg pasien juga
dan bawah didapatkan tenaga 3/2, tonus
disarankan untuk menjalani operasi
flaksid/flaksid, trofik normal, dan reflek
tiroidektomi, namun pasien menolak.
fisiologis +/+, pemeriksaan sensoris
Setelah perawatan kondisi pasien
didapatkan perasa raba, tekan, suhu
membaik dan kelemahan pada kedua
serta proprioseptik masih dalam batas
tungkai bawah juga membaik.
normal. Tidak ditemukan adanya reflek
patologis. DISKUSI