Anda di halaman 1dari 13

1.

Masa praaksara antara bangsa tidak sama sesuai dengan tingkat


peradabannya. Penemuan fosil dan artefak lainnya bisa menjadi pertanda
perkembangan. Jelaskan perubahan dan kesinambungan secara time line
(kejadian dari waktu kewaktu) dari awal kehidupan masyarakat Indonesia
hingga masa pra aksara ?

Awal Kehidupan di Muka Bumi


Pada masa pra sejarah manusia belum mengenal tulisan sehingga masa ini
di sebut dengan masa pra aksara. Sejak pertama kali bumi diciptakan hingga saat
ini, bumi telah banyak sekali mengalami perubahan dan perkebangan.
Diperkirakan bumi saat ini telah berusia kurang lebih 2.500 juta tahun. Para ahli
geologi membagi masa perkembangan bumi mejadi beberapa zaman yaitu
arkeozoikum, paleozoikum, mesozoikum, neozoikum.
1) Zaman Arkeozoikum
Merupakan zaman tertua, berlangsung kira-kira 2.500 juta tahun yang
lalu. Pada masa itu bumi dalam proses pembentukan, permukaan bumi
masih sangat panas sehingga belum terdapat makluk hidup yang tinggal di
bumi.
2) Zaman Paleozoikum
Disebut juga sebagai zaman primer, berlangsung kira-kira 340 juta
tahun yang lalu. Zaman ini ditandai dengan terjadinya  penurunan suhu yang
amat derastis di bumi, bumi mendingin. Pada masa ini lah makluk hidup
pertama kali diperkirakan muncul, yaitu makluk bersel satu dan tidak
bertulang belakang seperti bakteri, serta sejenis amfibi.
3) Zaman Mesozoikum
Disebut juga sebagai zaman sekunder,  berlangsung kira-kira 140 juta
tahun yang lalu. &aman ini ditandai dengan munculnya hewan=hewan
reptile besar (dinosaurus) olah karena itu jaman ini disebut juga zaman
reptile.
4) Zaman Neozoikum
Zaman Neozoikum berlangsung kira-kira 60 juta tahun yang lalu.
Kahidupan di zaman ini mulai stabil, berkembang dan  beragam. Zaman ini
di bagi menjadi beberapa :
a. Zaman tersier, ditandai dengan mulai berkurangnya hewan-hewan besar.
telah memiliki berbagai  jenis binatang menyusui, diantaranya kera dan
monyet.
b. Zaman Sekunder, ditandai dengan munculnya tanda-tanda kehidupan
manusia purba. Zaman ini dibagi kembali menjadi 2 jaman yaitu :
a) zaman Pleistosen / Delivium (zaman es / glasial), masa ini ditandai
mulai mencairnya es di kutub utara karena perubahan iklim.
berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Pada masa inilah
kehidupan manusia mulai ada. Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang
lalu.
b) zaman Holosen / Alluvium, masa ini ditandai dengan munculnya
hamo sapiens, merupakan nenek moyang manusia modern saat ini.
Masa ini berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu.

Kehidupan Masa Praaksara


Kehidupan manusia purba pada masa praaksara senantiasa mengalami
perubahan dan perkembangan. Perubahan dan perkembangan itu dapat di
jelaskan sebagai berikut.
1) Masa berburu dan Meramu Kehidupan.
Manusia purba masa berburu dan meramu senantiasa berpindah-pindah
(nomaden). Kehidupan pada masa berburu dan meramu disebut food
gathering artinya mengumpulkan makanan yang di sediakan oleh alam tanpa
mengolah atau menanam terlebih dahulu.
2) Masa bercocok Tanam.
Pada masa ini manusia purba sudah mengenal bercocok tanam (food
producing). Namun demikian kehidupan berburu dan meramu tidak
sepenuhnya ditinggalkan.
3) Masa Perundagian (Pertukangan)
Pada masa ini manusia sudah mengenal teknologi sederhana dan  pembagian
kerja. Saat itu manusia menganal pertukangan dan pengecoran logam seperti
perunggu, tembaga dan besi sebagai barang-barang kebutuhan rumah
tangga.
Pada Masa Praaksara Seiring dengan perkembangan kemampuan berfikir,
manusia purba mulai mengenal kepercayaan terhadap kekuatan-kekuatan lain di
luar dirinya. Sistem kepercayaan yang di anut manusia pada masa prakasara
atau masa prasejarah antara lain sebagai berikut :
a. Animisme
b. Dinamisme
c. Totemisme
Berakhirnya masa praaksara tiap-tiap bangsa tidak  bersamaan. Mengapa
demikian, hal ini berkaitan erat dengan tingkat  peradaban dari bangsa-bangsa
yang bersangkutan. Bangsa Sumeria misalnya, telah mengenal tulisan sejak 4.000
SM. Bangsa Sumeria menggunakan simbol-simbol sebagai huruf yang disebut
piktogra).
Indonesia mengakhiri masa praaksara pada awal abad ke 15 Masehi. Para
pedagang India datang pada saat itu dan membawa kebudayaan dari India
berupa seni arsitektur bangunan, sistem  pemerintahan, seni sastra dan tulisan.
Tulisan tertua di Indonesia terdapat di Batu Yupa, Kutai, Kalimantan Timur.
Tulisan tersebut menggunakan huruf Pallawa.

2. Indonesia mulai berkembang setelah pada masa hindu budha, yaitu setelah
terjadinya hubungan dagang dengan India, cina, dan timur tengah. Jelaskan
mengapa pada masa praaksara hingga masa hindu budha terjadi
perkembangan dan tunjukkan bukti bukti peninggalannya ?
1) Kehidupan Masa Praaksara
Masa praaksara adalah masa manusia sebelum mengenal tulisan.
Namun, kehidupan manusia pada masa itu tetap dapat diketahui dari
beberapa peninggalan yang diketemukan. Pada masa praaksara terjadi
perkembangan, misalnya Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan
tingkat sederhana, kegiatan pokoknya adalah berburu dan mengumpulkan
makanan dengan peralatan dari batu, kayu, dan tulang. Manusia yang hidup
pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, mendiami
gua-gua terbuka yang dekat dengan sumber air dan sumber makanan.
Pada masa bercocok tanam juga sudah mulai ada usaha bertempat
tinggal menetap di suatu perkampungan yang terdiri atas tempat tinggal-
tempat tinggal sederhana yang didiami secara berkelompok. Pada masa
perundagian, mulai ditemukan bijih-bijih logam sehingga berbagai peralatan
mulai dibuat dari logam Kelompok manusia sudah lebih besar, karena hasil
pertanian dan peternakan sudah dapat memberi makan sejumlah orang yang
lebih besar pula. Jumlah anak yang banyak sangat menguntungkan, karena
mereka dapat menghasilkan makanan yang lebih banyak pula.
Masa bercocok tanam di Indonesia dimulai kira-kira bersamaan
dengan berkembangnya kemahiran mengasah alat dari batu dan mulai
dikenalnya teknologi pembuatan gerabah. Alat yang terbuat dari batu dan
biasa diasah adalah beliung, kapak batu, mata anak panah, mata tombak, dan
sebagainya. Di antara alat batu yang paling terkenal adalah beliung persegi.
Demikian pula dengan tempat tinggal, dari yang masih sangat
sederhana berbentuk bulat dengan atap dan dinding dari rumbai, perlahan-
lahan berubah sedikit demi sedikit kepada bentuk yang lebih maju dengan
daya tampung yang lebih banyak, untuk menampung keluarga mereka.
Gotong-royong merupakan suatu kewajiban yang memang diperlukan untuk
pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan tenaga orang banyak, seperti
mendirikan rumah dan membersihkan saluran air untuk bercocok tanam.
Masyarakat merasa bahwa tanah merupakan kunci dari kehidupan.
Pemujaan roh nenek moyang. Pemujaan roh leluhur maupun
kepercayaan terhadap adanya kekuatan gaib menjadi adat kebiasaan
masyarakat saat itu. Kebiasaan semacam itu lazim disebut animisme dan
dinamisme. Sudah mulai ada kepercayaan tentang hidup sesudah mati,
bahwa roh seseorang tidak lenyap pada saat orang meninggal.
Tradisi mendirikan bangunan megalitik (batu besar) muncul
berdasarkan keper-cayaan adanya hubungan antara yang hidup dengan yang
mati. Terutama karena adanya pengaruh yang kuat dari yang telah mati
terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman
Masa perundagian. Pada masa bercocok tanam, manusia sudah
berusaha bertempat tinggal menetap dengan mengatur kehidupan untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka, yaitu meng- hasilkan bahan makanan
sendiri, baik di bidang pertanian maupun peternakan. Pada masa
perundagian, semuanya mengalami kemajuan dan penyempurnaan. Pada
masa ini mulai ditemukan bijih-bijih logam sehingga berbagai peralatan
mulai dibuat dari logam.
Pada perkembangan berikutnya, perlu dibedakan golongan yang
terampil dalam melakukan jenis usaha tertentu, misalnya terampil dalam
membuat rumah kayu, pem- buatan gerabah, pembuatan benda-benda dari
logam, perhiasan, dan lain sebagainya.
Perkembangan pada masa praaksara juga dapat terlihat dari :
a. Penduduk
Manusia yang bertempat tinggal di Indonesia pada masa ini dapat
diketahui dari berbagai penemuan sisa-sisa rangka dari berbagai tempat,
antara lain di Anyer Utara Jawa Barat, Puger Jawa Timur, Gilimanuk Bali,
dan Melolo Sumba Timur. Pada masa perundagian ini perkampungan
sudah lebih besar, karena adanya hamparan pertanian, dan mereka
kemudian mulai mengadakan aktivitas perdagangan.
b. Teknologi
Pada masa perundagian ini, teknologi berkembang sangat pesat,
sebagai akibat adanya penggolongan-penggolongan dalam masyarakat.
Dengan beban pekerjaan tertentu, banyak jenis pekerjaan yang
mempunyai disiplin tersendiri sehingga semakin beraneka ragam
perkembangan teknologi yang terjadi pada masa itu. Termasuk
perkembangan perdagangan dan pelayaran. Teknologi yang berkembang
seiring dengan perkembangan kebutuhan, nampaknya menyangkut dan
melibatkan berbagai bidang yang lain. Saat itu juga sedang berkembang
teknologi peleburan, pencampuran, penempaan, dan pencetakan berbagai
jenis logam yang dibutuhkan oleh manusia. Di Indonesia, berdasarkan
temuan-temuan arkeologis, penggunaan logam sudah dimulai beberapa
abad sebelum masehi, yaitu penggunaan perunggu dan besi. Secara
berangsur-angsur dan bertahap, penggunaan kapak batu diganti dengan
logam. Namun logam tidak mudah menggeser peranan gerabah yang
masih tetap bertahan karena memang tidak semuanya dapat digantikan
dengan logam.
c. Kehidupan sosial budaya
Seni ukir dan seni hias yang diterapkan pada benda- benda
megalitik mengalami kemajuan yang pesat. Sedangkan yang sangat
menonjol pada masa perundagian ini adalah kepercayaan kepada arwah
nenek moyang, karena dipercaya sangat besar pengaruhnya terhadap
perjalanan hidup manusia dan masyarakatnya. Oleh karena itu, arwah
nenek moyang harus diperhatikan dan dipuaskan melalui upacara-
upacara. Kehidupan dalam masyarakat masa perundagian adalah hidup
yang penuh rasa setia kawan. Perasaan solidaritas ini tertanam dalam hati
setiap orang sebagai warisan dari nenek moyang

2) Kehidupan Masa Hindu Buddha


Bangsa Indonesia pada dasarnya memiliki kebudayaan asli dan tidak
begitu saja menerima segala budaya budaya asing dan masih baru. Proses
masuknya kebudayaan baru ke Indonesia terjadi karena pengaruh hubungan
dagang antara india dan indonesia. Kebudayaan yang berasal dari india
tersebut mengalami proses asimilasi atau penyesuaian dan akhirnya
membaur dengan kebudayaan asli yang dimiliki indonesia. Pengaruh
kebudayaan di masa hindu buddha di Indonesia dapat dengan jelas kita lihat
dari berbagai peninggalan sejarah di berbagai bidang.
Jika ditinjau dari keagamaan, sebelum masa hindu buddha di
indonesia telah mengenal dan menganut paham animisme dan dinamisme.
Animisme merupakan sebuah paham kepercayaan yang mempercayai suatu
benda tertentu memiliki jiwa dan roh. Sedangkan dinamisme merupakan
paham kepercayaan bahwa benda tententu memiliki kekuatan gaib. Namun,
dengan dimulainya masa hindu buddha di indonesia masyarakat mulai
meninggalkan kedua paham tersebut dan memeluk agama hindu buddha
yang diawali dengan anggota kerajaan dan diikuti oleh rakyat rakyatnya.

Perkembangan pada masa Hindu Buddha dapat terlihat dari :


a) Bidang Politik
Perkembangan dalam bidang politik sangat pesat. Pada bidang
politik sistem pemerintahan pertama kali diperkenalkan oleh orang orang
yang datang dari india. Akhirnya lahirlah kerajaan kerajaan besar seperti
Sriwijaya, Kutai, Tarumanegara dan kerajaan kerajaan bercorak hindu
buddha yang lain. Jika ditinjau dari bidang sosial, masuknya nilai nilai
kebudayaan hindu buddha ke indonesia membuat masyarakan mengenal
dan menganut aturan kasta sosial. Hal ini dibuktikan dengan adanya
pembagian kasta seperti berikut ini:
 Kasta brahmana yang diisi oleh pendeta dan sarjana.
 Kasta ksatria yang diisi oleh pejabat, prajurit dan bangsawan.
 Kasta waisya yang ditempati oleh petani, pedagang, dan pemilik
tanah.
 Kasta sudra yang ditempati pekerja kasar dan rakyat jelata.
b) Bidang Pendidikan
Di bidang pendidikan mulai muncul lembaga lembaga pendidikan
seperti asrama sebagai bentuk serta bukti pengaruh kebudayaan hindu
buddha di indonesia. Berbagai lebaga pendidikan tersebut hanya berfokus
pada satu bidang saja yakni bidang keagamaan.
Jika ditinjau dari bidang bahasa dan sastra maka kita akan
mengetahui bahwa dengan masuknya kebudayaan hindu buddha ke
indonesia maka masyarakat indonesia mulai paham dan menggunakan
bahasa sanksekerta dan huruf pallawa. Kesenian dan sastra pada masa
hindu buddha memang sangat maju dan terus berkembang, terutama
pada jaman kerajaan Kediri.
3. Banyak bukti peninggalan sosial ekonomi pada masa kerajaan hindu budha
dan islam di Indonesia. Bandingkan perubahan dan perkembangan sosial
ekonomi masa hindu budha dengan masa islam di Indonesia ?
Antara masa Hindu-Buddha dengan masa Islam terdapat sejumlah
perbandingan perubahan dan perkembangan dari beberapa aspek yakni
kepercayaan, politik, sosial, ekonomi, sastra & bahasa, arsitektur & kesenian.
Berikut penjelasannya.
1) Kepercayaan
 Pada masa Hindu-Buddha, secara berangsur-angsur terdapat peralihan
mempercayai agaka Hindu Buddha yang berasal dari India. Masyarakat
mulai menyembah dewa-dewi dan lain lain.
 Pada masa Islam, secara berangsur-angsur masyarakat mulai memeluk
agama Islam dan menjadikan Allah sebagai sembahan.
2) Politik
 Pada masa Hindu-Buddha, suatu wilayah yang luas (kerajaan) dikuasai
oleh seorang pemimpin yakni raja.
 Pada masa Islam, suatu wilayah yang luas (kesultanan) dipimpin oleh
Sultan bersama dengan para wali.
3) Sosial
 Pada masa Hindu-Buddha, hidup menetap dan berkoloni dalam suatu
wilayah yang luas disebut kerajaan. Masuknya kebudayaan Hindu
menjadikan masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta, yaitu: Kasta
Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana), Kasta Ksatria (para prajurit,
pejabat dan bangsawan), Kasta Waisya (pedagang petani, pemilik tanah
dan prajurit). Kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar).
 Pada masa Islam, hidup juga menetap dan berkoloni dalam suatu wilayah
yang luas disebut kesultanan. Pada masa ini, kasta yang sebelumnya
melekat pada masyarakat Hindu-Buddha perlahan memudar.
4) Ekonomi
 Pada masa Hindu Buddha Kehidupan ekonomi masyarakat pada zaman
ini sudah cukup baik. Manusia pada masa ini sudah melakukan
perdagangan sampai keluar dengan melalui jalur darat dengan
menggunakan kapal atau transportasi lainnya.
 Pada masa Islam, kehidupan perekonomian bergantung pada
perdagangan. Banyak kerajaan Islam yang terletak di dekat pantai. Lokasi
yang strategis ini menjadikannya mudah menjadi tempat persinggahan
pedagang yang saat itu menggunakan kapal laut.
5) Pendidikan
 Pada masa Hindu-Buddha, masyarakat mulai memiliki kebudayaan yang
tinggi, pendidikan agama di mana-mana.
 Pada masa Islam, masyarakat juga sudah mulai mengenal pendidikan.
Umumnya pendidikan berlangsung di pesantren.
6) Bahasa & Sastra
 Pada masa Hindu-Buddha, bahasa yang dipergunkaan adalah sanskerta
yang dituliskan melalui huruf pallawa. Karya sastra yang dihasulkan
berupa kitab.
 Pada masa Islam, bahasa arab baik itu lisan maupun tulisan mulai ramai
dipergunakan. Karya sastra yang dihasilkan berupa suluk, babad, hikayat,
syair.
7) Arsitektur & Kesenian
 Pada masa Hindu-Buddha, bangunan yang didirikan berupa candi
lengkap dengan patung dan berbagai arca.
 Pada masa Islam, bangunan yang ditinggalkan adalah bangunan dengan
kubah seperti masjid yang umumnya dilengkapi dengan seni kaligrafi.
Pada masa perkembangan Islam di nusatara, terjadi kemajuan dari segi
budaya.
4. Migrasi bangsa barat ke Indonesia terjadi sejak lama, Jelaskan alasan
kedatangan bangsa barat ke Indonesia dan terjadinya kolonialisme dan
imperialisme di Indonesia !
Pada awal kedatangannya, bangsa-bangsa Barat menjadikan Indonesia
sebagai tujuan perdagangan dan pelayaran. Perkembangan selanjutnya, dengan
paham dan dasar pemikiran yang mereka miliki, Indonesia dijadikan sebagai
salah satu daerah jajahan.
 Alasan Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia adalah :
1) Runtuhnya Kekaisaran Romawi
Kekaisaran Romawi mengalami kejayaan pada masa pemerintahan
Kaisar Octavianus Augustus dimana kekuasaanya hampir meliputi
selutuh Eropa, Afrika Utara dan Afrika Barat.
Namun setelah runtuhnya kekaisaran Romawi ini pada tahun 476
M berakibat pada kemunduran jalinan dagang antara Asia dengan Eropa
yang mengakibatkan kehidupan wilayah tersebut semakin merosot.
Zaman kemunduran ini disebut dengan istilah Zaman Kegelapan
(Dark Ages) dan membuat tatanan hidup bangsa-bangsa di Eropa menjadi
kacau balau.
2) Perang Salib (Perang Suci)
Perang Salib merupakan perang yang melibatkan masyarakat dari
Eropa melawan Turki Seljuk dan orang Arab.
Perang ini disebut Perang Salib oleh orang Kristen, dan Perang Suci
oleh orang Muslim. Perang ini berlangsung selama 200 tahun dan terbagi
menjadi 7 periode. Perang ini disebabkan karena perebutan kota
Yerusalem.
Akhirnya kota ini dapat direbut kembali dari tangan raja Kristen
yang telah berkuasa selama 100 tahun dalam perang Khitin, pahlawan
Islam yang terkenal ini bernama Salahuddin Al-Ayyubi.
Bangsa barat masih tidak tinggal diam, Raja Richard The Lion
Heart dari Inggris menghimbau raja-raja di Eropa untuk merebut kembali
kota Yerusalem, namun mereka gagal. Beberapa faktor penyebab Perang
Salib :
a. Adanya larangan bagi peziarah-peziarah Kristen untuk mengunjungi
Yerusalem.
b. Merebut Spanyol yang telah tujuh abad dikuasai oleh Dinasti
Umayyah.
c. Paus Urbanus berusaha untuk mempersatukan kembali gereja Roma
dengan gereja di Romawi Timur, seperti di Konstantinopel, Yerusalem,
dan Aleksandria.
3) Jatuhnya Konstatinopel ke Umat Islam
Pada tahun 1453 ketika Khalifah Utsminiyah yang berpusat di
Turki menguasai Konstatinopel yang sebelumnya termasuk wilayah
kekuasan Kerajaan Romawi-Byzantium.
Jatuhnya Konstatinopel ini dipimpin oleh Sultan Muhammad II
dan menimbulkan kesulitan bagi bangsa Eropa khususnya dalam bidang
perdagangan.
4) Penjelajahan Samudra
Bangsa Eropa terkenal dengan kemahiranya dalam pelayaran,
selain itu dalam pencarian rempah-rempah hinggan perburuan mutiara
dari timur ada juga faktor yang mendorong penjelajahan samudra, yaitu :
a. Adanya semangat penaklukan (reconquista) terhadap orang – orang
yang beragama islam.
b. Jatuhnya Kontantinople, ibu kota Imperium ke tangan Dinasti Usmani
Turki.
c. Adanya keinginan mengetahui lebih jauh mengenai rahasia alam
semesta, keadaan geografi, dan bangsa – bangsa yang tinggal di
belahan bumi lain.
d. Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah – rempah.
e. Kisah penjelajahan Marcopolo ( 1254-1324), seorang pedagang dari
Venesia, Italia ke Cina yang dituang dalam buku Book of Various
Experience.
f. Ingin memperoleh keuntungan / kekayaan yang sebanyak –
banyaknya.
g. Adanya teori Copernicus dan Galileo Galilei.
h. Ambisi 3G ( Gold, Glory dan Gospel ).
5) Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Kemajuan teknologi pada saat itu juga mendorong bangsa barat untuk
melakukan penjelahan yang pada akhirnya menemukan bumi Nusantara,
penemuan seperti kompas, navigasi dan mesiu juga menjadi hal yang
sangat penting. Hal itu dibuktikan dengan diketemukanya benua Amerika
oleh Colombus.
 Terjadinya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia
1. Kolonialisme
Kolonialisme berasal dari kata “colonus” yang artinya petani.
Istilah ini diberikan pada para petani Yunani yang pindah dari negerinya
yang tandus dan pindah ke daerah lain yang lebih subur. Para colonus
tetap menjalin hubungan dengan negara asalnya, tapi oleh negara
asal(induk) daerah tadi dianggap sebagai bagian dari negara induk dan
harus  tunduk pada negara asal (mother land). Dari sinilah muncul awal
penjajahan (imperialisme). Jadi, Kolonialisme  adalah suatu sistem
pemukiman warga suatu negara di luar wilayah induknya atau negara
asalnya. Biasanya daerah koloni terletak di seberang lautan dan kemudian
dijadikan bagian wilayah mereka.Kolonialismeadalah penguasaan oleh
suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud untuk
memperluas negara itu.
2. Imperialisme
Imperialisme adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu
negara terhadap negara lain. Penjajahan dilakukan dengan jalan
membentuk pemerintahan jajahan atau dengan menanamkan pengaruh
dalam semua bidang kehidupan daerah yang dijajah. Imperialisme adalah
sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapat
kekuasaan dan keuntungan yang lebih besar.
Walaupun kolonialisme dan imperialisme berasal dari kata dan
pengertian yang berbeda namun dalam prakteknya berarti satu yaitu
penjajahan oleh bangsa satu terhadap bangsa lain. Kolonialisme lebih
diartikan pada proses pembentukan atau penguasaan wilayah, sedangkan
imperialisme lebih diartikan pada praktek penjajahannya.
Imperialisme dan kolonialisme yang pernah mendera Indonesia
juga mengakibatkan hal lain : aktivitas pemerintahan berpusat di jawa.
Hal ini akhirnya terbawa sampai sekarang. Meskipun saat ini kita sudah
melakukan desentralisasi, tapi tetap terasa bahwa wilayah Jawa seakan
adalah pusat pemerintahan.
Disadari atau tidak, bentuk pemerintahan kita sekarang juga
merupakan “warisan” dari pemerintahan kolonial Belanda. Zaman
dahulu, sistem kepemimpinan kita bersifat pamong praja. Jabatan yang
sifatnya turun-temurun dan upetinya didapat dari rakyat.
Kolonialisme dan Imperialisme juga disebabkan oleh para bangsa
Eropa yang melakukan penjelajahan diantaranya bangsa Portugis, Inggris,
Perancis, Belanda dan Spanyol yang pernah menjajah di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai