1. Kondisi Desa
Desa Batu Menyan adalah sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Teluk
± 416,813 Ha dihiasi Pesisir Teluk Pandan dan perbukitan yang subur dan
indah. Mengalir sungai Way Cilimus, dan beberapa aliran anak sungai di
Desa Batu Menyan cukup beragam baik dilihat dari sisi kepercayaan,
masyarakat sangat harmonis dan rukun, satu sama lain saling menghargai
Desa Batu Menyan sampai saat ini di huni oleh 738 KK dengan 2677 jiwa
c. Dusun Margodalom
39
e. Dusun Ciberem
2. Kondisi Geografis
satu dari 10 desa yang ada di Kecamatan Teluk Pandan yang terletak + 10
Secara Topografi, Desa Batu Menyan dapat dibagi dalam 2 wilayah, yaitu
a. Sawah: 188 Ha
c. Pekarangan/Pemukiman: 50 Ha
d. Tegal/Kebun: 251 Ha
e. Hutan: 61 Ha
Ketapang Timur dan daerah yang tertinggi adalah di wilayah Dusun Way
daratan.
1. Kepadatan Larva
Mean SD 95% CI
2. Lingkungan Fisik
a. Suhu air
Tabel 4.2 Distribusi Suhu air di Desa Daerah Rawa Desa Batu
Menyan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung
Mean SD 95% CI
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa rata-rata suhu air di Desa
b. Kedalaman air
Mean SD 95% CI
3. Lingkungan Kimia
Mean SD 95% CI
b. Salinitas air
Tabel 4.5 Distribusi Salinitas air di Desa Daerah Rawa Desa Batu
Menyan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung
Mean SD 95% CI
Mean SD 95% CI
4. Lingkungan Biologi
a. Tumbuhan air
b. Hewan
Shapiro-Wilk
Statistic Sig.
Kepadatan Larva 0,898 0,148
Kedalaman Air 0,808 0,114
Suhu Air 0,869 0,064
pH Air 0,650 0,288
Salinitas Air 0,919 0,274
Kadar Oksigen 0,846 0,324
diteliti berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini sampel kurang
berdistribusi normal jika taraf signifikan > α (0,05). Dari hasil analisa uji
kedalaman air sebesar 0,114, suhu air sebesar 0,064, keasaman air (pH)
sebesar 0,288, salinitas air sebesar 0,274 dan kadar oksigen sebesar 0,324
2. Uji Korelasi
a. Korelasi Lingkungan Fisik dengan kepadatan Larva Nyamuk
Anopheles sp
Dari Tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa hasil analisis korelasi
larva dengan nilai korelasi (r) adalah -0,816 yang berarti semakin rendah
tingkat kedalaman maka semakin tinggi pula kepadatan larvanya, dan suhu
-0,826 yang berarti semakin rendah suhu maka semakin tinggi kepadatan
Dari Tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa hasil analisis korelasi
nilai korelasi (r) adalah -0,846 yang berarti semakin rendah nilai pH maka
kepadatan dengan nilai korelasi (r) adalah 0,744 yang berarti semakin
korelasi (r) adalah -0,548 yang berarti bahwa semakin rendah DO maka
korelasi (r) adalah -0,761 yang berarti semakin banyak hewan predator
4.3 Pembahasan
1. Kedalaman air
Lampung, Rata -rata kedalaman air sebesar 83,5 cm. Hasil uji korelasi
dengan nilai korelasi (r) adalah -0,816 yang berarti semakin rendah
dalam 1 meter dan tingkat volume air akan dipengaruhi curah hujan
air tinggi maka kepadatan larva tinggi. Hal ini sesuai dengan Pendapat
47
2. Suhu air
Hasil dari pengolahan data maka dapat diketahui bahwa suhu air
Pengaruh suhu ini berbeda bagi setiap spesies, pada suhu 26,70C masa
inkubasi ekstrinsik adalah 10-12 hari untuk P. falciparum dan 8-11 hari
48
2011).
kelarutan oksigen. Pada suhu yang ekstrim jentik Anopheles spp. tidak
kritis dan pada suhu yang sangat tinggi akan mengalami perubahan
kurang dari 10o C atau lebih dari 40o C ( Kemenkes RI, 2014).
mempengaruhi kadar CO2 yang terlarut dalam air yang diperoleh tiap
1. pH air
dengan nilai korelasi (r) adalah -0,846 yang berarti semakin rendah nilai
antara lain kegiatan fotosintesis, suhu dan terdapatnya anion dan kation.
oleh tinggi rendahnya pH. Perubahan nlai pH perairan pesisir (laut) yag
nyamuk yang dapat hidup pada pH yang berbeda misalnya An. letifer
proses nitrifikasi akan berakhir jika pH rendah. Pada ketiga tambak itu
2. Salinitas air
Rata-rata salinitas air sebesar 3,34 (‰). Hasil uji korelasi menunjukkan
Hal ini sejalan teori bahwa perairan muara sungai dan estuaria
biasanya mempunyai salinitas lebih rendah dari air laut normal dan
jenis Anopheles mampu menyesuaikan diri dan hidup dalam kondisi air
yang payau serta larva tidak dapat bertahan hidup pada kadar garam
Lampung. Rata-rata salinitas air sebesar 6,75 mg/l. Hasil uji korelasi
nilai korelasi (r) adalah -0,548 yang berarti bahwa semakin rendah DO
kadar oksigen terlarut yang lebih dari 2 mg/l, hal tersebut menunjukkan
1. Tumbuhan
terhadap kepadatan dengan nilai korelasi (r) adalah 0,841 yang berarti
tempat perindukan.
ditemukan jenis tumbuhan air berupa ganggang dan lumut serta hewan
mencari makan dan berlindung bagi larva dan tempat hinggap istirahat
perairan tersebut untuk hidup. Oksigen adalah salah satu gas yang
2. Hewan
terhadap kepadatan dengan nilai korelasi (r) adalah -0,761 yang berarti
di tempat perindukan
Jenis hewan yang ada di lokasi tambak yaitu keong, udang dan
nyamuk, makin banyak ikan maka kepadatan larva semakin kecil dan
BAB V
5.1 Kesimpulan
rata-rata suhu air sebesar 27,750c, dan rata-rata kedalaman air sebesar 83,5cm.
57
rata-rata pH air sebesar 7,5, rata-rata salinitas air sebesar 3,34%0, rata-rata
3. Jenis tumbuhan yang ada disekitar lokasi tambak yaitu tumbuhan bakau dan
sedangkan pada lagu terdapat tumbuhan pohon kelapa. Jenis hewan yang ada
di lokasi tambak yaitu keong, udang dan kepiting sedangkan pada lokasi
selokan terdapat kecebong dan lokasi lagun terdapat hewan jenis keong.
4. Kepadatan larva nyamuk Anopheles spp di Desa Daerah Rawa Desa Batu
5. Ada korelasi lingkungan fisik dengan kepadatan larva nyamuk Anopheles spp
spp di Desa Daerah Rawa Desa Batu Menyan Kabupaten Pesawaran Provinsi
larva.
58
spp di Desa Daerah Rawa Desa Batu Menyan Kabupaten Pesawaran Provinsi
5.1 Saran
5.1.2 Masyarakat
membersikan daerah tambak dan selokan dari tumbuhan air, menyebar predator
menggunakan sampel yang lebih besar dan area pengambilan sampel yang lebih