MAKALAH - Gizi Tugas Kelompok FIIKS PDF
MAKALAH - Gizi Tugas Kelompok FIIKS PDF
DosenPembimbing
DisusunOleh :
KESEHATAN SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
1
BAB I
PENDAHULUAN
Remaja adalah suatu periode transisi/peralihan dari masa anak-anak hingga masa dewasa, jadi
pada masa remaja ini manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat juga
disebut sebagai anak-anak. Usia remajadibagi 3 yaitu masa remaja awal 10-13 tahun,masa
remaja tengah 14-16 tahun dan masa remaja akhir 17-19 tahun..
Masa remaja adalah masa yang sangat khusus dalam kehidupan manusia, karena pada masa ini terjadi
proses kematangan organ reproduksi / pubertas Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang
yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh dan
buah dada, perkembangan pinggang dan tumbuh rambut halus didaerah pubis,ketiak dan
kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas
sangat menonjol dan lebih suka menghabiskan waktu diluar waktu berkumpul bersama
keluarga. Perubahan-perubahan fisik ini akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya.
gizi, baik masalah kekurangan gizi atau kelebihan gizi .Gizi pada remaja bisa menimbulkan
dampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat, misalnya penurunan konsentrasi belajar,
penurunan kesegaran jasmani. Banyak penelitian telah membuktikan banyak sekali remaja
yang mengalami masalah gizi, masalah tersebut antara lain Anemia (berkisar 40%) dan IMT
kurang dari batas normal atau kurus (berkisar 30%). Banyak faktor yang bisa menyebabkan
hal ini terjadi, tetapi dengan mengetahui faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi hal ini
2
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Mengetahui peran zat gizi bagi remaja, Mengetahui pentingnya nutrisi pada remaja,
mengetahui akibat dari kelebihan dan kekurangan gizi pada usia remaja.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Gizi atau nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam
jenis dan jumlah Yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang
beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh
baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna
makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur.
Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis
makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan
yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang,
sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-
kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging,
susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk
4
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini
mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya
Nutrisi yang tepat itu sangat penting untuk menjaga kesehatan anak remaja, agar mereka bisa
tumbuh dan berkembang dengan normal. Pola makan yang sehat juga membantu para remaja
untuk berpartisipasi lebih aktif disekolah dan beraktivitas fisik. Pada beberapa tahun
belakangan ini, telah terjadi penurunan status nutrisi dan kesehatan pada remaja. Hasil survey
menunjukkan bahwa setidaknya 18% anak-anak dan remaja yang berusia 6 - 10 tahun
Ditahun 2000, lebih dari 16% populasi yang berusia dibawah 18 tahun hidup dalam
kemiskinan, dan sebagai akibatnya, seringkali mereka tidak mendapat nutrisi yang cukup.
Banyak remaja yang mengkonsumsi kalori lebih dari yang mereka butuhkan, namun tidak
mendapat jumlah nutrisi harian yang cukup seperti yang direkomendasikan. Salah satu
keprihatinan utama mengenai anak dan remaja adalah level kalsium, potassium, serat,
Pola makan yang tidak sehat akan mengarah pada status nutrisi yang buruk dan bisa
penyebab ketiga terbesar dari berbagai penyakit kronis yang mempengaruhi sekitar 5% gadis
remaja.
Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan makan dan nutrisi pada remaja bukan cuma bisa
mempengaruhi berat badannya, namun juga kesehatannya dimasa-masa yang akan datang.
Sebagai contoh, kekurangan kalsium pada usia remaja bisa memperbesar resiko osteoporosis
saat mereka dewasa. Yang terakhir, nutrisi pada remaja itu penting karena sebagian remaja
5
1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keadaan Nutrisi
Gizi berasal dari bahasa Arab yaitu algizzai yang artinya sari pati makanan. Pola makan
dasarnya masalah gizi pada remaja timbul karena perilaku gizi yang salah, yaitu ketidak
seimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Keadaan gizi
atau status gizi merupakan gambaran apa yang dikonsumsi dalam jangka waktu cukup lama.
Keadaan gizi dapat berupa gizi kurang, gizi baik atau normal, maupun gizi lebih.
Kekurangan salah satu zat gizi dapat menimbulkan konsekuensi berupa penyakit defisiensi,
dan bila kekurangan dalam batas marginal dapat menimbulkan gangguan yang sifatnya lebih
remaja perlu perhatian khusus, terutama pada remaja perempuan karena akan menjadi calon
ibu (periode Window of Oppurtunity). Kekurangan zat besi dapat menurunkan prestasi kerja
dan prestasi belajar, selain turunnya ketahanan tubuh terhadap penyakit infeksi.
Sedangkan kekurangan vitamin A dapat menyebabkan terjadinya buta senja dan turunnya
Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keadaan nutrisi usia sekolah dan remaja:
1. Psikologis.
2. Lingkungan sekolah.
6
1.4 Keadaan Gizi Remaja Saat Ini
Cukup banyak masalah yang berdampak negative terhadap kesehatan dan gizi remaja. Di
samping penyakit atau kondisi yang terbawa sejak lahir, penyalahgunaan obat, kecanduan
alcohol dan rokok, serta hubungan seksual terlalu dini, terbukti menambah beban para
remaja. Dalam beberapa hal masalah gizi remaja serupa, atau merupakan kelanjutan dari
masalah gizi pada usia anak, yaitu anemia defisiensi besi, kelebihan dan kekuranga berat
badan. Masalah ini berpangkal pada “kegemaran yang tidak lazim, lupa makan, dan
hamil”. Hamil usia dini akan membahayakan kesehatan janin.Akibat :Masalah kesehatan
Salah satu masalah serius yang menghantui dunia kini adalah konsumsi makanan olahan,
seperti yang ditayangkan di iklan televisi, secara berlebihan. Makanan ini, meski dalam iklan
diklaim kaya akan vitamin dan mineral, sering terlalu banyak gula serta lemak, di samping
zat aditif. Konsumsi makanan sejenis ini secara berlebihan dapat berakibat kekurangan zat
gizi lain. Kegemaran pada makanan olahan yang mengandung zat ini menyebabkan remaja
1. Percepatan pertumbuhan dan perkembangan tubuh memerlukan energy dan zat gizi
2. Perubahan gaya hidup dan kebiasaan pangan menuntut penyesuaian masukan energy
7
3. Kehamilan, keikutsertaan dalam olahraga, kecanduan alcohol dan obat, meningkatkan
kebutuhan energy dan zat gizi, di samping itu tidak sedikit remaja yang makan secara
Hampir 50% remaja (Daniel, 1977) terutama remaja yang lebih tua, tidak sarapan. Penelitian
lain membuktikan masih banyak remaja (89%) yang meyakini jika sarapan memang penting.
Namun, mereka yang sarapan secara teratur hanya 60%. Remaja putri malah melewatkan dua
kali waktu makan, dan lebih memilih kudapan. Sebagian besar kudapan bukan hanya kalori,
tetapi sedikit sekali mengandung zat gizi, selain dapat mengganggu (menghilangkan) nafsu
makan. “Makanan Sampah” (junk food) kini semakin digemari oleh remaja, baik hanya
sebagai kudapan maupun “makan besar”. Disebut makanan sampah karena sangat sedikit
(bahkan ada yang tidak sama sekali) mengandung kalsium, besi, riboflavin, asam folat,
vitamin A dan C; sementara kandungan lemak jenuh, kolesterol, dan natrium tinggi. Proporsi
lemak sebagai penyedia kalori lebih dari 50% total kaloriyang terkandung dalam makanan
itu.
Masalah lain yang mungkin dapat memengaruhi gizi ialah anoreksia. Kelainan ini pada
umumnya diderita oleh remaja putri, terbanyak pada usia 14 dan 18, karena “kegilaan”
mereka hendak melangsingkan badan. Penderita kelainan ini meningkat terus dari tahun ke
tahun. Gambaran khasnya ialah kehilangan nafsu makan yang berat dan parah yang disertai
oleh amenore kronis. Anoreksia terkait dengan penyusutan berat badan serta gangguan
ovarium.
Penentuan kebutuhan akan zat gizi remaja secara umum didasarkan padaRecommended Daily
bukan kematangan. Karena itu, jika konsumsi remaja kurang dari jumlah yang dianjurkan,
tidak berarti kebutuhannya belum tercukupi. Status gizi remaja harus dinilai secara
8
perorangan, berdasarkan data yang diperoleh dari pemeriksaan klinis, biokimiawi,
Banyaknya energy yang dibutuhkan remaja dapat diacu pada table RDA. Secara garis besar,
remaja putra memerlukan lebih banyak energy ketimbang remaja putri. Pada usia 16 tahun
remaja putera membutuhkan sekitar 3.470 kkal per hari, dan menurun menjadi 2.900 pada
usia 16-19 tahun. Kebutuhan remaja putri memuncak pada usai 12 tahun (2.550 kkal),
kemudian menurun menjadi 2.200 kkal pada usia 18 tahun. Perhitungan ini didasarkan pada
penggunaan kkal per cm tinggi badan sebagai penentu kebutuhan akan energy yang lebih
baik. Perkiraan energy untuk remaja putera berusia 11-18 tahun yaitu 13-23 kkal/cm,
sementara remaja putri dengan usia yang sama yaitu 10-19 kkal/cm.
Perhitungan besarnya kebutuhan akan protein berkaitan dengan pola tumbuh, bukan usia
kronologis. Untuk remaja putera, kisaran besarnya kebutuhan ini ialah 0.29-0.32 g/cm tinggi
badan. Sementara remaja putri hanya 0.27-0.29 g/cm. Kebutuhan akan semua jenis mineral
juga meningkat. Penigkatan kebutuhan akan besi dan kalsium paling mencolok karena kedua
mineral ini merupakan komponen penting pembentuk tulang dan otot. Asupan kalsium yang
Peningkatan kebutuhan energy dan zat gizi sekaligus memerlukan tambahan vitamin di atas
kebutuhan semasa bayi dan anak. Asupan thiamin, riboflavin, dan niacin harus ditambah
sejajar dengan pertambahan energy. Vitamin ini diketahui berperan dalam proses pelepasan
vitamin B6, B12 dan asam folat. Ketiga jenis vitamin ini berperan dalam sintesis RNA dan
DNA. Untuk menjaga agar sel dan jaringan baru tidak cepat rusak, asupan vitamin A, C, dan
E juga perlu ditingkatkan disamping vitamin D karena perannya dalam proses pembentukan
tulang. Kadar vitamin C dalam serum remaja cukup rendah (Dep. Perranian AS, Guenter dkk,
1986), terutama mereka yang mematangkan sayur dan buah serta perokok.
9
1.6 Akibat Kekurangan Gizi Pada Usia Remaja
Remaja putri rentan mengalami kurang gizi pada periode puncak tumbuh kembang yang
kedua kurang asupan zat gizi karena pola makan yang salah, pengaruh dari lingkungan
pergaulan (ingin langsing). Remaja putri yang kurang gizi tidak dapat mencapai status gizi
yang optimal (kurus, pendek dan pertumbuhan tulang tidak proporsional). Kurang zat besi
dan gizi lain yang penting untuk tumbuh kembang (zinc), sering sakit-sakitan. Dari kedua
masalah status gizi remaja putri tersebut, diperlukan upaya peningkatan status gizinya, karena
remaja putri membutuhkan zat gizi untuk tumbuh kembang yang optimal dan remaja putri
Kurus merupakan masalah gizi yang umumnya lebih banyak ditemukan pada remaja
perempuan. “Kurus itu indah”, kata mereka dan sering merupakan moto bagi remaja
perempuan. Body image kurus itu indah dan cantik, merupakan salah satu penyebab anorexia
nervosa dan bulimia (keduanya merupakan keadaan buruk akibat ingin kurus, sehingga
menolak makan atau memuntahkan kembali makanan yang telah dimakan), khususnya
Peningkatan kadar hormon estrogen dan progesterone pada remaja serta hormon testosteron
pada remaja pria terjadi dengan pesat pada masa ini. Jika tidak diimbangi dengan perawatan
tubuh yang baik, terutama kebersihan badan dan asupan nutrisi yang baik, peningkatan kadar
hormon tersebut bisa mengakibatkan munculnya jerawat yang sering kali mengganggu
penampilan. Hal ini terjadi akibat kurangnya mengkonsumsi Vitamin A, C, dan E yang
Dan sering makan makanan gula dan makanan kaya akan asam lemak seperti susu, mentega,
minyak nabati. Disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya serat. Remaja yang tak
memperoleh cukup gizi yang biasa didapati pada buah-buahan dan ikan lebih rentan terhadap
kondisi paru-paru yang dibawah normal, sakit asma, batuk dan sesak nafas. Remaja dengan
asupan dan terutama vitamin C paling rendah memiliki paru-paru yang lebih lemah
10
dibandingkan dengan yang lain. Remaja yang kurang mengkonsumsi vitamin E, yang
terdapat pada minyak nabati dan kacang, lebih mungkin untuk terserang asma. Remaja yang
mengkonsumsi kurang banyak buah dan lebih sedikit asam lemak omega-3 lebih mungkin
Salah satu masalah gizi remaja yang berkaitan langsung dengan AKI adalah anemia gizi.
Anemia, dipengaruhi secara langsung oleh konsumsi makanan sehari-hari yang kurang
mengandung zat besi, selain faktor infeksi sebagai pemicunya. Anemia, terjadi pula karena
peningkatan kebutuhan pada tubuh seseorang seperti pada saat menstruasi, kehamilan,
Masalah anemia pada remaja perlu perhatian khusus, terutama pada remaja perempuan
karena akan menjadi calon ibu (periode Window of Oppurtunity). Untuk itu remaja yang
terkena anemia harus diberi suplemen zat besi. Selain itu remaja yang mengidam anemia
Peran pemerintah untuk program gizi masyarakat dengan tujuan penanggulangan masalah
Upaya-upaya pendidikan gizi pada remaja lebih efektif dilakukan di sekolah, khususnya
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA),
karena pada masa ini remaja mengalami pertumbuhan cepat (growth spurt) setelah
11
b. Program Suplementasi Gizi
Suplementasi adalah penambahan satu atau lebih unsur pada keadaan yang biasa terjadi.
Suplementasi gizi adalah satu atau lebih zat gizi yang ditambahkan ke konsumsi makanan
Contoh: melalui pemberian makanan maupun produk zat gizi seperti pil besi dan
vitamin A.
Fortifikasi adalah penambahan zat gizi tertentu ke dalam bahan makanan dengan tujuan agar
masyarakat terhindar dari defisiensi (kekurangan) zat gizi tersebut. Biasanya, zat gizi yang
ditambahkan adalah zat gizi mikro yang masih menjadi masalah di Negara bersangkutan atau
berisiko untuk menjadi masalah jika tidak dilakukan fortifikasi pada bahan makanan tersebut.
Contoh: Umumnya bahan makanan itu adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh
masyarakat dan iodium pada garam ataupun fortifikasi besi pada tepung.
d. Pemantauan BB Ideal
Contoh:
TB = 150 cm
= 50 – 5
= 45 Kg
12
2. Indeks Masa Tubuh (IMT)
IMT = BB (kg)
TB (m2)
Contoh :
BB = 60 kg
TB = 150 cm = 1,5 m
13
• Contoh Set Hidangan Untuk Remaja
HARI KE-1
BAHAN BERAT
WAKTU MENU ENERGI KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK
MAKANAN (GRAM)
PAGI NASI PUTIH NASI PUTIH 100 178 40,6 2,1 0,1
TELUR DADAR TELUR 60 150,6 0,8 9,8 11,6
APEL APEL 50 25,5 6,6 0,1 0,2
SUSU SAPI SUSU SAPI 150 91,5 6,5 4,8 5,3
SELINGAN RISOLES RISOLES 50 167,5 35,3 2,6 1,8
SIANG NASI PUTIH NASI PUTIH 150 267 60,9 3,2 0,2
GADO- GADO GADO-GADO 75 102,8 15,8 4,6 2,4
AYAM GORENG AYAM 50 87,6 0 5,3 7,3
MINYAK 10 90,2 0 10 0
JUS JERUK AIR JERUK 75 33 8,3 0,6 0,2
GULA 20 72,8 18,8 0 0
SELINGAN ES KRIM ES KRIM 100 207 20,6 4 12,5
SORE NASI PUTIH NASI PUTIH 150 267 60,9 3,2 0,2
UDANG ASAM
UDANG SEGAR 50 30,9 0 7,1 0,1
MANIS
KECAP 10 4,6 0,9 0,6 0,1
MINYAK 10 90,2 0 10 0
TUMIS BUNCIS BUNCIS 50 15,8 3,5 1,1 0,1
TAHU 50 34 0,8 3,9 2,3
MINYAK 10 90,2 0 10 0
PISANG PISANG 75 55,7 19,2 0,7 0
2061,9 299,5 83,7 44,4
HARI KE-2
BAHAN BERAT
WAKTU MENU ENERGI KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK
MAKANAN (GRAM)
PAGI NASI PUTIH NASI PUTIH 100 178 40,6 2,1 0,1
SEMUR AYAM AYAM 60 170,9 0 16,1 11,3
KECAP 10 4,6 0,9 0,6 0,1
SUSU SAPI SUSU SAPI 150 91,5 6,5 4,8 5,3
JERUK JERUK 75 33 8,3 0,6 0,2
PISANG
PISANG 50 58 15,6 0,4 0,1
SELINGAN GORENG
TEPUNG
20 72,8 15,3 2,1 0,2
TERIGU
MINYAK 10 90,2 0 10 0
SIANG NASI PUTIH NASI PUTIH 150 267 60,9 3,2 0,2
TUMIS
KANGKUNG 75 11,3 1,6 1,7 0,2
KANGKUNG
MINYAK 10 90,2 0 10 0
KEMBUNG IKAN
60 112,1 0 21,4 2,3
GORENG KEMBUNG
MINYAK 10 90,2 0 10 0
MANGGA MANGGA 75 48,8 12,8 0,4 0,2
SELINGAN JUS JAMBU JAMBU 200 101,8 23,8 0,16 0,12
14
GULA 20 72,8 18,8 0 0
SORE NASI PUTIH NASI PUTIH 150 267 60,9 3,2 0,2
PEPES TAHU TAHU 50 34 0,8 3,9 2,3
SAYUR SOP SAYUR SOP 100 104 10,5 1,8 7
SALAK SALAK 75 61,5 16 0,2 0,3
1959,7 293,3 92,66 30,12
HARI KE-3
BAHAN BERAT
WAKTU MENU ENERGI KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK
MAKANAN (GRAM)
PAGI NASI PUTIH NASI PUTIH 100 178 40,6 2,1 0,1
OPOR DAGING DAGING SAPI 60 161,3 0 14,9 10,8
SANTAN 10 7,1 0,3 0,1 0,7
PEPAYA PEPAYA 75 29,2 7,4 0,5 0,1
SUSU SAPI SUSU SAPI 150 91,5 6,5 4,8 5,3
MINUMAN
KACANG IJO 200 116,2 30 0 0
SELINGAN SARIKACANG IJO
GULA 20 72,8 15,3 2,1 0,2
SIANG NASI PUTIH NASI PUTIH 150 267 60,9 3,2 0,2
SAYUR BAYAM BAYAM 75 27,8 5,5 2,8 0,2
WORTEL 25 6,5 1,2 0,2 0,1
TEMPE GORENG TEMPE 60 119,5 10,2 11,4 4,6
MINYAK 10 90,2 0 10 0
SEMANGKA SEMANGKA 75 32 7,2 0,6 0,4
SELINGAN SINGKONG GORENG SINGKONG 100 126 30,8 1,1 0,3
MINYAK 10 90,2 0 10 0
SORE NASI PUTIH NASI PUTIH 150 267 60,9 3,2 0,2
IKAN BAKAR IKAN MAS 100 130 0 18,3 5,8
KECAP 10 4,6 0,9 0,6 0,1
LALAPAN SAYUR SLADA 50 18,6 3,6 1,8 0,2
TIMUN 50 6,4 1,4 0,4 0
KERUPUK UDANG KERUPUK 5 27,4 3,3 0,3 1,4
MINYAK 10 90,2 0 10 0
MELON MELON 75 28,7 6,2 0,5 0,2
1988,2 292,2 98,9 30,9
15
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Remaja mempunyai kebutuhan nutrisi yang lebih, karena pada saat tersebut terjadi
pertumbuhan yang pesat dan terjadi perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan
Kebutuhan gizi pada remaja lebih tinggi daripada usia anak. Namun, kebutuhan gizi pada
remaja perempuan dan laki-laki akan jelas berbeda. Hal ini disebabkan oleh adanya
tulang, dan perubahan aktifitas fisik.BKebutuhan nutrisi yang meningkat pada masa remaja
Peran pemerintah untuk program gizi masyarakat dengan tujuan penanggulangan masalah
gizi sudah banyak yang diluncurkan, antara lain program edukasi gizi, program suplementasi
gizi melalui pemberian makanan maupun produk zat gizi seperti pil besi dan vitamin A,
program fortifikasi bahan makanan seperti iodium pada garam ataupun fortifikasi besi pada
tepung.
1.2 Saran
Suatu tim interdisiplin akan lebih berhasil untuk menyelesaikan masalah remaja di klinik
pelayanan medik sebagai keseluruhan, yaitu dapat mensahkan dan membenarkan adanya
kesehatan, mempermudah dalam memeriksa nutrisi remaja secara komprehensif dan akan
menyempurnakan hasil penelitian dengan dokumen dan catatan medik yang ada.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://lingkupanilmu.blogspot.com/2016/09/makalah-gizi-remaja.html
https://www.google.co.id/search?q=latar+belakang+makalah+gizi+pada+remaja&oq=latar+b
elakang+makalah+gizi+pada+remaja&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://rentinasmawati.wordpress.com/2016/06/12/gizi-seimbang-pada-remaja/
17