Anda di halaman 1dari 7

Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Perilaku Caring Di Instalasi Rawat

Inap Ruang Bedah

Rodi Hartawan1, Priyanto2, M. Imron Rosyidi3


1,2,3 Universitas Ngudi Waluyo

Article Info Abstract


Article History: Beban kerja merupakan cermin dari tindakan keperawatan yang mampu
Accepted Nov 28th 2018 dilaksanakan secara kuantitas dan kualitas oleh seorang perawat terhadap
seorang atau sekelompok pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
Key words: Pertanyaan rutin yang sering muncul adalah pasien yang mana dan dirawat
Beban kerja perawat; oleh perawat yang mana, berapa banyak pasien yang dapat dirawat, apakah
perilaku; caring beban perawat maksimal atau optimal. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara beban kerja perawat dengan prilaku caring
di instalasi rawat inap ruang bedah . Desain pada penelitian ini adalah
deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di instalasi rawat inap
ruang bedah RSUD Ungaran yang berjumlah 30 perawat. Pengumpulan
data dilakukan menggunakan kuesioner dan formulir. Data diambil dengan
menggunakan tehnik purposive sampling, hasilnya dianalisa secara
deskriptif dan uji statistik menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian
menunjukkan perawat yang memiliki beban kerja ringan yaitu sebanyak 17
orang (56,6%), sedangkan yang memiliki beban kerja sedang yaitu 8 orang
(26,6%) dan yang memiliki beban kerja berat yaitu 5 orang (16,6%).
Perawat yang menunjukkan prilaku caring baik sebanyak 22 orang (73,3%)
dan perawat yang menunjukkan prilaku caring kurang baik yaitu 8 orang
(26,7%). dari hasil uji statistik dengan uji Chi-square menunjukkan tidak
ada hubungan antara beban kerja perawat dengan perilaku caring,
diketahui bahwa x2 hitung = 0,191 < x2 tabel = 5,991 atau berdasarkan
probabilitasnya Asymp-Sig = 0,909 > 0,05 (α) maka H0 gagal ditolak,
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antar beban kerja
perawat dengan perilaku caring.

PENDAHULUAN Kualitas pelayanan tidak terlepas dari peran


klasifikasi pasien di ruang rawat inap,
Pelayanan keperawatan sebagai integeral karena dengan klasifikasi tersebut pasien
dari sistem pelayanan kesehatan turut merasa lebih dihargai sesuai haknya dan
menentukan mutu pelayanan kesehatan. dapat diketahui bagaimana kondisi dan
Demi mendukung dan mewujudkan derajat beban kerja perawat di masing-masing
kesehatan masyarakat yang bermutu tinggi, ruang rawat. Kondisi kerja berupa situasi
profesionalisme dan kinerja tenaga kerja yang mencakup fasilitas, peraturan
kesehatan termasuk perawat perlu yang diterapkan, hubungan sosial
ditingkatkan kapasitasnya. kerjasama antar petugas yang dapat

Corresponding author:
Rodi Hartawan
Tentaralangit46@gmail.com
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 1 No 2, Nov 2018
e-ISSN 2621-5047
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 1 No 2, Nov 2018/ page 29-35 30

mengakibatkan ketidak nyamanan bagi terhadap perilaku caring di ruang rawat


pekerja. demikian juga dengan beban kerja inap RSUD Ungaran, Kabupaten Semarang.
baik secara kuantitas dimana tugas-tugas
yang harus dikerjakan terlalu banyak / METODE
sedikit maupun secara kualitas dimana
tugas yang harus dikerjakan membutuhkan Desain pada penelitian ini adalah deskriptif
keahlian. Banyaknya tugas tidak sebanding korelatif yaitu penelitian yang bertujuan
dengan kemampuan baik fisik maupun mengetahui ada tidaknya hubungan antara
keahlian dan waktu yang tersedia maka variabel bebas dan variabel terikat.
akan menjadi sumber stress (Ilyas, 2000). Penelitian dilakukan dengan menggunakan
cross sectional yaitu merupakan rancangan
Caring adalah esensi dari keperawatan yang penelitian dengan melakukan pengukuran
berarti juga pertanggungjawaban hubungan atau pengamatan sekali waktu dan pada
antara perawat – pasien, dimana perawat saat yang bersamaan
membantu berpartisipasi, membantu
memperoleh pengetahuan dan Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
meningkatkan kesehatan. Watson dalam perawat bangsal rawat inap ruang bedah RS
Barnum (1998) menyatakan caring adalah sebanyak 30 perawat.
esensi dari keperawatan dan merupakan
fokus dan sentral dari praktik keperawatan. Penelitian ini menggunakan total sampling,
sampel yang digunakan dalam penelitian ini
Data yang diperoleh Depkes RI tahun 2008 adalah seluruh perawat pelaksana yang ada
dari beberapa rumah sakit ditemukan di instalasi rawat inap ruang bedah yang
masih ada pasien yang tidak puas terhadap berjumlah 30 perawat dan termasuk dalam
pelayanan keperawatan yang diberikan, kriteria sebagai responden di dalam
salah satu penyebanya yaitu perilaku caring penelitian ini.
perawat yang masih kurang memuaskan.
Berdasarkan hasil penelitian Ardiana pada Instrumen yang digunakan dalam penelitian
tahun 2010 di RSUD Dr. H. Koesnadi ini adalah berupa angket atau kuesioner
bondowoso dari jumlah sampel sebanyak dan formulir dengan menggunakan skala
92 pasien, diperoleh hasil sebanyak 52% likert yang mengukur beban kerja dan
perawat berperilaku caring menurut perilaku caring perawat.
persepsi pasien.
Analisis univariat akan disajikan dalam
Masalah ini penting untuk diteliti karena bentuk distribusi frekuensi dan persentase
aspek caring yang diberikan petugas yang digunakan untuk mengetahui proporsi
kesehatan terhadap pasien sangatlah dan gambaran dari tiap-tiap variabel
penting. Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yaitu beban kerja dan perilaku
di atas peneliti tertarik untuk meneliti caring pada perawat.
tentang “ hubungan beban kerja perawat
terhadap perilaku caring di instlsi rawat Penelitian ini menggunakan analisa bivariat
inap ruang bedah. untuk mengetahui hubungan antara beban
kerja dengan perilaku caring pada perawat.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas,
maka rumusan masalah pada penelitian ini Analisis bivariat ini menggunakan uji
adalah “Adakah hubungan antara beban statistik non-parametrik Chi-square, karena
kerja perawat dengan perilaku caring di kedua variabel merupakan data berskala
nstalasi rawat inap ruang bedah” kategorik. Uji Chi-square dilakukan untuk
mencari hubungan beban kerja dengan
Tujuan penelitian ini adalah untuk perilaku caring.
mengetahui hubungan beban kerja perawat

Rodi Hartawan - Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Perilaku Caring Di Instalasi Rawat Inap Ruang Bedah
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 1 No 2, Nov 2018/ page 29-35 31

HASIL keputusan apakah diterima atau tidak


dengan melihat Apabila x2 hitung < x2 tabel
Tabel 1. atau berdasarkan probabilitasnya jika p-
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Berdasarkan value > 0,05 maka H0 diterima. Dari uji Chi-
Pada Penelitian Hubungan Beban Kerja Perawat
dengan Perilaku Caring di Ruang Rawat Inap
square diketahui bahwa x2 hitung = 0,191 <
Indikator Frekuensi Persentase x2 tabel = 5,991 atau berdasarkan
(%) probabilitasnya p-value = 0,909>0,05(α),
Jenis Kelamin sehingga dapat disimpulkan bahawa H0 di
 Laki-laki 9 30,0% terima yang menunjukan tidak ada
 Perempuan 21 70,0% hubungan antara beban kerja perawat
Status Kepegawaian
dengan prilaku caring perawat di instalasi
 PNS 1 46.7%
 Non PNS 16 53.3% rawat inap ruang bedah RS.
Pendidikan
 S1 13 43.3% PEMBAHASAN
 DIII 17 56.7%
Beban Kerja Beban Kerja Perawat Pelaksana
 Berat 5 16,7
 Sedang 8 26,7
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
 Ringan 17 56,6
Prilaku Caring beban kerja perawat di Ruang Rawat Inap
 Baik 22 73,3 RS sebagian besar dalam kategori
 Kurang baik 8 26,7 ringanyaitu 17 perawat atau (56,6%) dan
kategori sedang yaitu 8 perawat atau
(26,7%) yang diperoleh dari hasil observasi
Tabel 2. peneliti menggunakan formulir penelitian.
Hubungan Beban Kerja Perawat dengan Prilaku Adapun beberapa perawat yang termasuk
Caring di Ruang Rawat Inap dalam kategori berat yaitu 5 perawat atau
Beban Prilaku Caring
Kerja Baik Kurang Total
(13,3%) yang mana teradpat beberapa
baik p alsan beban kerja perawat berat
f % f % f % yatubanyak perawat yang merasa
Berat 4 13,3 1 3,3 5 13 0.191 kurangnya tenaga perawat, harapan
Sedang 6 20,0 2 6,7 8 26, pimpinan rumah sakit terhadap pelayanan
1 yang berkualitas, tuntutan keluarga untuk
Ringan 12 40,0 5 16, 17 60,
keselamatan klien, tanggung jawab dalam
7 9
melaksanakan perawatan klien, setiap saat
menghadapi klien dengan karakteristik
tidak berdaya, koma, dan kondisi terminal
Tabel diatas menunjukkan bahwa tidak
sebagai beban kerja.
selamanya beban kerja perawat yang berat
menunjukan prilaku caring yang kurang
Terdapat banyak factor yang dapat
baik, karena ada juga perawat yang
mempengaruhi bebab kerja perawat,
memilikii beban kerja ringan tetapi prilaku
termasuk didalamnya kondisi prawatan
caring kurang baik.
klien, kondisi medis klien, karakteristik
penyediaan pelayanan, intervensi
Berdasarkan hasil penelitian yang
keperawatan yang diberikan dan
dilakukan terhadap 30 perawat di instalasi
lingkungan kerja (O’Brien et al., 2002).
rawat inap ruang bedah RS dengan
Factor lain yang turut memperberat beban
menggunakan uji Chi-Square, didapatkan
kerja antara lain tingkat gaji dan jaminan
tidak ada hubungan antara beban kerja
sosial bagi pekerja yang masih relatif
perawat dengan prilaku caring di instalasi
rendah, yang berdampak pekerja terpaksa
rawat inap ruang bedah RS dibuktikan
melakukan kerja tambahan secara
dengan hasil uji Chi-Square dengan melihat
berlebihan.
x2 hitung = 0,191. Ketentuan pengambilan

Rodi Hartawan - Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Perilaku Caring Di Instalasi Rawat Inap Ruang Bedah
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 1 No 2, Nov 2018/ page 29-35 32

Menurut Gilles (1994) untuk meramalkan Perilaku Caring Perawat


beban kerja perawat di setiap unit, manaher
harus mengetahui : (a) berapa jumlah Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
pasien yang akan dirawat di rawat di unit hasil penelitian khairani (2010) yang
tersebut per hari, bulan dan tahun, (b) menyatakan bahwa lebih dari 50% perawat
apakah pasien berasal dari tipe yang masih dalam kategori tidak
berbeda baik medis maupun bedah dan caring.Berdasarkan penelitian tersebut
jumlah dari masing-masing tipe untuk menunjukan bahwa prilaku caring perawat
dirawat, (c) diagnosa medis dan keparahan masih perlu ditingkatkan. Hasil penelitian
pasien yang harus dirawat (kondisi pasien ini juga didukung oleh penelitian yang
dalam unit tersebut), (d) rata-rata lama dilakukan Zees (2012), yang menyatakan
rawat inap untuk tiap tipe pasien, (e) bahwa mayoritas perawat pelaksana
pengukuran perawatan langsung dan tidak (53,3%) rumah sakit memiliki prilaku
langsung yang disediakan untuk tiap tipe caring yang kurang. Hal ini sangat penting
pasien, (f) frekuensi masing-masing perawat menggunakan sentuhan
tindakan perawatan, dan (g) rata-rata berorientasi-tugas saat melakukan tugas
waktu yang dibutuhkan dalam pengukuran atau prosedur. Perlakuan yang ramah dan
tindakan langsung dan tidak langsung. cekatan ketika melaksanakan prosedur
keperawatan akan memberikan rasa aman.
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa Sentuhan caring adalah suatu bentuk
jumlah dan distribusi perawat, karkteristik komunikasi non-verbal, yang dapat
penyedia pelayanan, dan kondisi medis memengaruhi kenyamanan dan keamanan
pasien sangat mempengaruhi beban kerja. klien, meningkatkan harga diri, dan
Jumlah dan distribusi perawat berhubungan memperbaiki orientasi tentang kenyataan
dengan kurangnya tenaga perawat (Boyek dan Watson, 1994 dalam Potter &
dibandingkan dengan jumlah pasien. Perry, 2010).
Kondisi ini seperti yang terlihat dari total
98 perawat diruang rawat inap RSUD Menurut peneliti dari sekian perawat masih
Ambarawa, 53 perawat merasa kurangnya ada yang tidak menerapkan aspek caring
tenaga perawat dibanding dengan pasien dikarenakan tidak adanya penekanan yang
sebagai beban kerja berat, 31 perawat lebih terhadap kesungguhan dalam aplikasi
merasa harapan pimpinan rumah sakit caring, hal ini dapat dilihat dari hasil
terhadap pelayanan yang berkualitas wawancara peneliti dengan perawat yang
sebagai beban kerja berat, dan 31 perawat menunjukkan ada beberapa perawat yang
merasa setiap kali menghadapi pasien tidak mengerti akan caring, justru dari
dengan karakteristik tidak berdaya, koma, pimpinan rumah sakit lebih menekankan
dan kondisi terminal sebagai beban perawat untuk meningkatkan kemampuan
kerjaberat. Menurut Gilles (1994) dalam dalam hal tindakan keperawatan lainnya.
prasetyo (2003) semakin banyak pasien Padahal sikap caring dalam memberikan
yang ditangani seorang perawat selama asuhan keperawatan juga sangat
periode waktu tertentu, maka semakin mendukung dalam proses keperawatan.
berat atau besar beban kerja perawat Saat perawat berurusan dengan kesehatan
tersebut.Pelayanan keperawatan yang dan penyakit dalam praktiknya,
bermutu dapat dicapai salah satunya kemampuan mereka dalam pelayanan
tergantung pada seimbangnya antara semakin berkembang. Sikap keperawatan
jumlah tenaga perawat dengan beban kerja yang berhubungan dengan caring adalah
di suatu rumah sakit. kehadiran, sentuhan kasih sayang dan
selalu mendengarkan pasien. Perawat
melakukan caring dengan menggunakan
pendekatan pelayanan dalam setiap

Rodi Hartawan - Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Perilaku Caring Di Instalasi Rawat Inap Ruang Bedah
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 1 No 2, Nov 2018/ page 29-35 33

pertemuan dengan pasien (Potter & Perry, beban kerja perawat berat, sedang, maupun
2010). ringan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil Beban kerja merupakan cermin dari
penelitian yang dilakukan Mulianingsih tindakan keperawatan yang mampu
(2011), yang menunjukkan bahwa prilaku dilaksanakan secara kuantitas dan kualitas
caring perawat didominasi oleh perawat oleh seorang perawat terhadap seorang
yang memiliki criteria baik. Hal ini mungkin atau sekelompok pasien yang menjadi
terjadi karena perawat sudah mengikuti tanggung jawabnya. Pertanyaan rutin yang
pelatihan excellent service, sehingga prilaku sering muncul adalah pasien yang mana dan
caring perawat menjadi meningkat. dirawat oleh perawat yang mana, berapa
Pendidikan dan pelatihan merupakan banyak pasien yang dapat dirawat, apakah
sarana penting bagi perawat untuk dapat beban perawat maksimal atau optimal
meningkatkan mutu pelayanan salah (Kurniadi, 2013).
satunya adalah pola berfikir kritis. Perawat
harus mengembangkan kemampuan Apabila beban kerja terlalu tinggi menurut
berfikir kritis agar meningkatkan prilaku Carayon & Gurses (2005 dalam Kurniadi,
caring terhadap klien .hal ini sesuai dengan 2013) akan menyebabkan komunikasi yang
salah satu factor aratif yang dikemukakan buruk antara perawat dan pasien,
oleh Watson (2008), yaitu menggunakan kegagalan kolaborasi antara perawat dan
metode sistematis dalam pemecahan psien, tingginya drop out perawat/turn
masalah dengan menumbuhkan over, dan rasa ketidakpuasan kerja perawat.
kemampuan pengambilan keputusan secara Untuk mengetahui beban kerja maka para
ilmiah. manajer keperawatan harus mengerti
tentang jumlah pasien tiap
Analisa Bivariat hari/bulan/tahun, tingkat ketergantungan,
rata-rata hari perawatan, jenis tindakan
Tidak adanya hubungan beban kerja keperawatan dan frekuensi tiap tindakan
perawat dan prilaku caring, juga dapat serta rata-rata waktu yang dibutuhkan
dilihat pada analisa tabel silang bahwa untuk setiap tindakan (Gillies,1996 dalam
perawat yang termasuk dalam beban kerja Kurniadi, 2013).
ringan dan memiliki prilaku caring baik
sebanyak 12 perawat atau 40,0% Keterbatasan Penelitian
sedangkan perawat yang termasuk dalam
beban kerja berat dan prilaku caring yang Jumlah sampel yang diambil terbatas,
kurang baik sebanyak 5 perawat atau dimana jumlah sampel yang banyak akan
16,5%. Perawat yang termasuk dalam memberikan hasil yang lebih representatif.
beban kerja sedang dan memiliki prilaku
caring baik sebanyak 6 perawat atau 20,0% Pada penelitian ini untuk pengisian
sedangkan perawat yang termasuk dalam kuesioner hanya diperuntukan kepada
beban kerja sedang dan prilaku caring yang perawat sebagai responden tanpa
kurang baik sebanyak 2 perawat atau 6,7%. melibatkan pasien sebagai penerima jasa
Perawat yang termasuk dalam beban kerja pelayanan, yang mampu merasakan sejauh
berat dan memiliki prilaku caring baik mana perawat menerapkan aspek caring.
sebanyak 5 perawat atau 16,7% sedangkan
perawat yang termasuk dalam beban kerja Dalam penelitian ini juga tidak menganalisis
berat dan prilaku caring yang kurang baik lebih dalam faktor – faktor yang dapat
sebanyak 1 perawat atau 3,3%. Dari hasil mempengaruhi prilaku caring dan beban
analisis tabel silang diatas menunjukkan kerja perawat.
bahwa sebagian besar prilaku caring
perawat dalam kategori baik entah ketika

Rodi Hartawan - Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Perilaku Caring Di Instalasi Rawat Inap Ruang Bedah
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 1 No 2, Nov 2018/ page 29-35 34

SIMPULAN Hidayat, AAA. (2007). Metode Penelitian


Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Sebagian besar responden memiliki beban
kerja ringan sejumlah 17 perawat atau Kemenkes RI. (2012). Langkah Rumah Sakit
56,7%. Sebagian besar responden memiliki Mencapai Standar Internasional. Jakarta.
prilaku caring baik sejumlah 22 perawat http:// buk. depkes. go. id/ index. php?
atau 73,3%. option=com_content&view=article&id=197:la
ngkah-rumah-sakit-mencapai-pelayanan-
standar-internasional
Tidak ada hubungan antara beban kerja
perawat dengan perilaku caring di instalasi Kurniadi, A. (2013). Manajemen Keperawatan dan
rawat inap ruang bedah RS dengan p Value Prospektifnya. Jakarta: FKUI
= 0,191.
Liia. G, Ismanto. AY.,&Babakal. A (2013). Hubungan
Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat, Prilaku Caring Perawat Gengan Stres
diharapkan dapat terus menerapkan dan Hospitalisasi Pada Anak Usia Todler. PSIK
Fakultas Kedokteran Universitas Ratulangi
mengembangkan prilaku caring terhadap Manado. Journal Keperawatan (e-Kp) Volume
pasien, karena dengan perawat 1. Nomor 1. Agustus 2013
menerapkan prilaku caring pasien akan
merasakan kenyamanan ketika proses Mulati, NW. (2006). Pengembangan Manajemen
perawatan yang akan memberikan efek Kinerja (PMK), Konsep, Strategi dan
penyembuhan. Maka oleh karena itu, Apliksinya. Majalah Keperawatan : Nursing
Journal Of Padjadjaran University.
perawat senantiasa menyadari pentingnya
prilaku caring. Nasir, Muhith & Ideputri, ME (2011). Metodologi
Penelitian Kesehatan: Konsep Pembuatan
Bagi rumah sakit diharapkan agar Karia Tulis dan Thesis untuk Mahasiswa
senantiasa mengontrol beban kerja perawat Kesehatan. Jakarta: Nuha Medika
yang mana stabilitas beban kerja perawat
akan lebh meningkatkan efektivitas kerja Notoadmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Medika.
perawat, dengan beban kerja yang tinggi
stress perawat akan meningkat dan akan Paul, M. & Philip, B. (2009). Caring &
menyebabkan tidak maksimalnya Communicating, Hubungan Interpersonal
pemberian asuhan keperawatan termasuk dalam Keperawatan. (Alih Bahasa Oleh
caring. Widyawati dkk.). Jakarta: EGC.

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan Potter, PA & Perry, AG. (2010). Fundamental
Keperawatan (Alih Bahasa Oleh Adrina
mengembangkan metode penelitian dengan Ferderika).Jakarta: Salemba Medika.
menggunakan kualitatif, yaitu dengan
wawancara mendalam mengenai Potter, PA. & Perry, AG. (2005). Fundamental
bagaimana beban kerja perawat dan Keperawatan (Alih Bahasa Oleh Yasmin Asih
penerapan prilaku caring. dkk.). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

REFERENSI Riwidikdo, H. (2009). Statistic Untuk Peneliti


Kesehatan Dengan Aplikasi Program R Dan
SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:
EGC
Supriyantoro. (2011). Workshop Nasional
Pengembangan Pelayanan Keperawatan di
Hariyanti. dkk (2013). Hubungan Antara Beban Kerja Rumah Sakit. Batam: Kemenkes.
Dengan Stres Kerja Prawat di Instalasi Gawat http://www.buk.depkes.go.id/index.php?opti
Darurat RSUD Kabupaten Semarang: Jurnal on=com_content&view=article&id=213%3Aw
Manajemen Keperawatan. http:// search. tb. orkshop-nasional-pengembangan-pelayanan
ask. com/ search/ GGmain. jhtml? keperawatan-di-rumah-sakit-&Itemid=61
searchfor=Jurnal+Managemen+Keperawatan.

Rodi Hartawan - Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Perilaku Caring Di Instalasi Rawat Inap Ruang Bedah
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 1 No 2, Nov 2018/ page 29-35 35

Suranto, G. (2012). PPNI Miliki Peran Penting Agar Witri. Pahria, T & Ana. (2006). Makna Caring
Pasien Dapat Pelayanan Keperawatan Yang Menurut Perawat di Rumah Sakit Al Islam
Terbaik. Jakarta. Bandung. Majalah Keperawatan: Nursing
http://infopublik.org/read/21753/www.pra Journal Of Padjadjaran University
muka.or.id

Rodi Hartawan - Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Perilaku Caring Di Instalasi Rawat Inap Ruang Bedah

Anda mungkin juga menyukai