Corresponding author:
Rodi Hartawan
Tentaralangit46@gmail.com
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 1 No 2, Nov 2018
e-ISSN 2621-5047
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 1 No 2, Nov 2018/ page 29-35 30
Rodi Hartawan - Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Perilaku Caring Di Instalasi Rawat Inap Ruang Bedah
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 1 No 2, Nov 2018/ page 29-35 31
Rodi Hartawan - Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Perilaku Caring Di Instalasi Rawat Inap Ruang Bedah
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 1 No 2, Nov 2018/ page 29-35 32
Rodi Hartawan - Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Perilaku Caring Di Instalasi Rawat Inap Ruang Bedah
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 1 No 2, Nov 2018/ page 29-35 33
pertemuan dengan pasien (Potter & Perry, beban kerja perawat berat, sedang, maupun
2010). ringan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil Beban kerja merupakan cermin dari
penelitian yang dilakukan Mulianingsih tindakan keperawatan yang mampu
(2011), yang menunjukkan bahwa prilaku dilaksanakan secara kuantitas dan kualitas
caring perawat didominasi oleh perawat oleh seorang perawat terhadap seorang
yang memiliki criteria baik. Hal ini mungkin atau sekelompok pasien yang menjadi
terjadi karena perawat sudah mengikuti tanggung jawabnya. Pertanyaan rutin yang
pelatihan excellent service, sehingga prilaku sering muncul adalah pasien yang mana dan
caring perawat menjadi meningkat. dirawat oleh perawat yang mana, berapa
Pendidikan dan pelatihan merupakan banyak pasien yang dapat dirawat, apakah
sarana penting bagi perawat untuk dapat beban perawat maksimal atau optimal
meningkatkan mutu pelayanan salah (Kurniadi, 2013).
satunya adalah pola berfikir kritis. Perawat
harus mengembangkan kemampuan Apabila beban kerja terlalu tinggi menurut
berfikir kritis agar meningkatkan prilaku Carayon & Gurses (2005 dalam Kurniadi,
caring terhadap klien .hal ini sesuai dengan 2013) akan menyebabkan komunikasi yang
salah satu factor aratif yang dikemukakan buruk antara perawat dan pasien,
oleh Watson (2008), yaitu menggunakan kegagalan kolaborasi antara perawat dan
metode sistematis dalam pemecahan psien, tingginya drop out perawat/turn
masalah dengan menumbuhkan over, dan rasa ketidakpuasan kerja perawat.
kemampuan pengambilan keputusan secara Untuk mengetahui beban kerja maka para
ilmiah. manajer keperawatan harus mengerti
tentang jumlah pasien tiap
Analisa Bivariat hari/bulan/tahun, tingkat ketergantungan,
rata-rata hari perawatan, jenis tindakan
Tidak adanya hubungan beban kerja keperawatan dan frekuensi tiap tindakan
perawat dan prilaku caring, juga dapat serta rata-rata waktu yang dibutuhkan
dilihat pada analisa tabel silang bahwa untuk setiap tindakan (Gillies,1996 dalam
perawat yang termasuk dalam beban kerja Kurniadi, 2013).
ringan dan memiliki prilaku caring baik
sebanyak 12 perawat atau 40,0% Keterbatasan Penelitian
sedangkan perawat yang termasuk dalam
beban kerja berat dan prilaku caring yang Jumlah sampel yang diambil terbatas,
kurang baik sebanyak 5 perawat atau dimana jumlah sampel yang banyak akan
16,5%. Perawat yang termasuk dalam memberikan hasil yang lebih representatif.
beban kerja sedang dan memiliki prilaku
caring baik sebanyak 6 perawat atau 20,0% Pada penelitian ini untuk pengisian
sedangkan perawat yang termasuk dalam kuesioner hanya diperuntukan kepada
beban kerja sedang dan prilaku caring yang perawat sebagai responden tanpa
kurang baik sebanyak 2 perawat atau 6,7%. melibatkan pasien sebagai penerima jasa
Perawat yang termasuk dalam beban kerja pelayanan, yang mampu merasakan sejauh
berat dan memiliki prilaku caring baik mana perawat menerapkan aspek caring.
sebanyak 5 perawat atau 16,7% sedangkan
perawat yang termasuk dalam beban kerja Dalam penelitian ini juga tidak menganalisis
berat dan prilaku caring yang kurang baik lebih dalam faktor – faktor yang dapat
sebanyak 1 perawat atau 3,3%. Dari hasil mempengaruhi prilaku caring dan beban
analisis tabel silang diatas menunjukkan kerja perawat.
bahwa sebagian besar prilaku caring
perawat dalam kategori baik entah ketika
Rodi Hartawan - Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Perilaku Caring Di Instalasi Rawat Inap Ruang Bedah
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 1 No 2, Nov 2018/ page 29-35 34
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan Potter, PA & Perry, AG. (2010). Fundamental
Keperawatan (Alih Bahasa Oleh Adrina
mengembangkan metode penelitian dengan Ferderika).Jakarta: Salemba Medika.
menggunakan kualitatif, yaitu dengan
wawancara mendalam mengenai Potter, PA. & Perry, AG. (2005). Fundamental
bagaimana beban kerja perawat dan Keperawatan (Alih Bahasa Oleh Yasmin Asih
penerapan prilaku caring. dkk.). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Rodi Hartawan - Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Perilaku Caring Di Instalasi Rawat Inap Ruang Bedah
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 1 No 2, Nov 2018/ page 29-35 35
Suranto, G. (2012). PPNI Miliki Peran Penting Agar Witri. Pahria, T & Ana. (2006). Makna Caring
Pasien Dapat Pelayanan Keperawatan Yang Menurut Perawat di Rumah Sakit Al Islam
Terbaik. Jakarta. Bandung. Majalah Keperawatan: Nursing
http://infopublik.org/read/21753/www.pra Journal Of Padjadjaran University
muka.or.id
Rodi Hartawan - Hubungan Beban Kerja Perawat Dengan Perilaku Caring Di Instalasi Rawat Inap Ruang Bedah