BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan di uraikan hasil penelitian, analisa data dan
pembahasan tentang “Pengaruh Pemberian Posisi Kepala 30 Derajat Tehadap
Peningkatan Saturasi Oksigen Pada Pasien Cidera kepala Di RSUD dr Doris
Sylvanus Palangka Raya” pada tanggal 29 Mei 2019 sampai 26 Juni 2019. Hasil
yang diperoleh berupa data demografi responden yang meliputi, usia, jenis
kelamin, jenis grade cidera kepala,dirawat hari ke,dan oksigen yang di gunakan.
448
49
Visi dan misi RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya adalah Visi RSUD
dr Doris Sylvanus adalah menjadi rumah sakit terbaik dan pusat rujukan di
Kalimantan Tengah pada tahun 2010. Misi RSUD dr Doris Sylvanus adalah
meningkatkan pelayanan yang bermutu prima, meningkatkan sumber daya
manusia yang professional dan bermutu tinggi, meningkatkan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana, meningkatkan manajemen yang efektif dan
efesien.
Gambar 4.2 Ruang Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Ruang Dahlia merupakan unit pelayanan keperawatan medical bedah yang
terdiri dari petugas kesehaan sebanyak 21 perawat melayani perawatan pasien
post operasi, pasien fraktur, pasien kemoterapi, pasien luka bakar, dan pasien
diabetes mellitus.
50
Gambar 4.3 Ruang Nusa Indah RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Tahun
2019
1. Profil ruang Nusa Indah
1) Tujuan Keperawatan
“Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan berbagai macam
kasus penyakit saraf, THT, Mata, dan Gigi Mulut, Mengacu pada Standar Asuhan
Keperawatan dan Standar Operational Prosedur dan peraturan yang berlaku”.
2) Motto
Bajenta Bajorah. Memberikan pelayanan dan pertolongan kepada semua
orang dengan ramah tamah, tulus hati dan kasih sayang.
3) Sifat Kekaryaan Ruang
(1) Fokus Telaah
Ruang Nusa Indah merupakan ruang rawat inap dengan kasus penyakit
saraf, THT, Mata dan Gigi mulut. Ruang nusa indah menggunakan Metode
Asuhan Keperawatan yang di adopsi dari SP2KP (Sistem Pemberian Pelayanan
Keperawatan Profesional). Ruangan ini menggunakan pola Modifikasi Tim-
Primer (Moduler) yang mana terbagi atas 2 Tim/Grup. Masing-masing Tim/Grup
diketuai oleh perawat primer dan selanjutnya beranggotakan Perawat Asosiate
atau perawat pelaksana.
51
Gambar 4.4 Ruang Intensive Care Unit RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Tahun 2019
54
Usia
21-30 Tahun
31-40 Tahun
22% 22% 41-50 Tahun
51-60 Tahun
22%
35%
30%
Jenis
Kelamin
70% Laki-Laki
Perempuan
Di Rawat Hari
13% Ke
1-5 Hari
6-10 Hari
87%
26%
Pada bagian ini akan diuraikan data dari hasil penelitian pengaruh posisi
kepala 30 derajat terhadap peningkatan saturasi oksigen pada pasien cidera kepala
di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Tahun 2019.
1) Hasil identifikasi Observasi SpO2 sebelum diberikan posisi Kepala 30 Derajat
Terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen Di RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya.
Pre Observasi
Berat
17% Sedang-Berat
Ringan-Sedang
Normal
83%
2) Hasil identifikasi skala nyeri pasien sesudah diberikan Perubahan posisi Kepala
30 Derajat Terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen Pada Pasien Cidera Kepala
Di Ruang Dahlia RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
Berat
Sedang-Berat
Ringan-Sedang
Normal
100%
Posisi
Supinasi
Semi Fowler
48% 52% Fowler
4) Hasil identifikasi Post posisi kepala pasien sesudah diberikan posisi Kepala 30
Derajat Terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen Di RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya.
Posisi
Supinasi
Semi
Fowler
Fowler
100%
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
a
Post2_spO2 - Negative 0 .00 .00
Pre_spO2 Ranks
Positive Ranks 4b 2.50 10.00
Ties 19c
Total 23
a. Post2_spO2 < Pre_spO2
b. Post2_spO2 > Pre_spO2
c. Post2_spO2 = Pre_spO2
Test Statisticsb
Post2_spO2 - Pre_spO2
Z -2.000a
Asymp. Sig. (2-tailed) .046
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
4.2 Pembahasan
4.2.1 Mengidentifikasi saturasi oksigen sebelum di berikan posisi kepala 30
derajat pada pasien cedera kepala di RSUD dr.Doris Sylvanus
Palangka Raya.
terkumpul dilakukan uji normalitas dengan uji shapiro wilk dan didapatkan
kesimpulan bahwa data berdistribusi tidak normal (p value sebelum
intervensi=0.000 dan p value setelah intervensi 0.001) sehingga analisis bivariat
menggunakan uji wilcoxon.
Hasil penelitian di dapatkan kesamaan antara fakta dan teori. Hal ini
dikarenakan terjadi peningkatan saturasi oksigen pada pasien yang berjumlah 4
orang yang di dapatkan saturasi oksigenya 94% dan setelah di berikan posisi
kepala 30 derajat, saturasi pasien tersebut berangsur-angsur naik ke batas normal.
Menurut peneliti posisi kepala 30 derajat yang terjadi pada pasien cidera kepala
merupakan masalah aktual yang dapat menimbulkan gangguan pemenuhan
saturasi oksigen pada pasien cidera kepala dan apabila tidak tertangani secara
adekuat dapat menggangu proses peningkatan saturasi oksigen. Pemberian posisi
30 derajat dapat memperbaiki parameter hemodinamik, seperti tekanan darah
sistolik kembali ke kisaran normal dilakukan dengan cara minimal dua jam
pemberian posisi kepala 30 derajat. Disini perawat ditutut untuk mampu
memberikan penanganan dan pengembangan tehnik posisi kepala 30 derajat
dalam peningkatan saturasi oksigen pada pasien cidera kepala. Dan perawat dapat
menggunakan teknik ini sebagai sarana penigkatan saturasi oksigen pada pasien
cidera kepala di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.