Wa0052
Wa0052
keperawatan hasil
1.ketidak Tujuan : 1. Kaji status pernafasan 1. menentukan luas
efektifan pola Ketidakefektifan sesak nafas pada atau berat masalah
pernafasan pola pernafasan pengerahan tenaga yang terjadi pada
berhubungan dapat teratasi. kira kira 60% klien
dengan prenatal meskipun
penekanan Criteria hasil kapasitas vital
difragma 1. pernafasan 24 meningkat fungsi
karena x/menit pernafasan di ubah
pembesaran 2. tidak dispnea saat kemampuan
uterus 3. gerakan dada dsgrahma untuk
regular turun pada inspirasi
4. tidak terlihat berkurang pada
cuping hidung pembesaran uterus.
2. dapatkan riwayat dan 2. masalah lain
pantau masalah medis dapat terus
yang terjadi atau ada mengubah pola
sebelumnya pernafasan dan
menurunkan
oksigen jringan ibu
atau janin.
3. 21 juni 2005 S: -
14.00 O:
Klien dipasang IVFD NaCl 0,9% 20 tetes dan
DC
Suhu 37,0
A:
infeksi tetap ada
P:
Perawat perianal setiap 4 jam (lebih sering
karena ketuban telah pecah)
Berikan antibiotic sesuai indikasi
Mengajari cara mencuci tangan yang benar dan
tepat.
5. Pantau dan
gambarkan
karakter
cairan
amniotik
2. Resti terghadap Tujuan: 1. Lakukan Berikan
cidera janin b.d Dapat mengatasi pemeriksaan transversal/presentasi
hipoksia cidera pada janin leopod untuk bokong memrlukan
jaringan menentukan kelahiran semestinya
KH: posisi janin . Abnormalitas lain,
Menunjukkan DJJ dan preentasi seperti presentasi
dan pariasi/denyut janin. dagu, wajah dan
normal posterior dapat
memrlukan
Tidak adanya intervensi khusus
perubahab untuk mencegah
periodic yang persalinan lama.
tidak
menyenangkan
dalam respon 2. Dapatkan data DJJ harus direntang
terghadap dasar DJJ dari 120-160 dpm,
kontraksi uterus secara manual dengan pariasi rata-
atau rata, percepatan
elektronik. dalam respon
Pantau terghadap aktifitas
dengan maternal gerakan
sering, janin dan kontraksi
perhatikan uterus.
variasi DJJ
dan
perubahan
periodic pada
respon
terghadap
kontraksi
uterus
3. Catat Persalinan lama
kemajuan dengan perpanjangan
persalinan fase laten dapat
menimbulkan
kelelahan ibu stress
berat infeksi dan
hemorargi karena
rupture uteri,
menetapkan janin
pada resiko lebih
tinggi terghadap
hipoksia dan cedera.
4. Catat DJJ bila Perubahan pada
ketuban tekanan amniotic
pecah, dengan rupture dan
kemudian variasi deselarisasi
setiap 15 DJJ setelah robek
menit x 3. dan menunjukkan
pantau kompensasi tali pusat
perubahan yang menurunkan
periodic pada transfer oksigen ke
DJJ setelah janin.
rupture
5. Kolaborasi: Meningkatkan
Posisikan perfusi plasenta
klien pada dengan mencegah
posisi miring. sindrom hipotensi
terlentang.
3. Cemas b.d Tujuan: 1. Jelaskan Pengetahuan tentang
krisis situasi, Mampu prosedur aktivitas ini dapat
ancaman pada menunjukkan intervensi menurunkan rasa
diri berkurangnya keperawatan takut dan
sendiri/janin cemas dan mampu dan tidakan. ketidaktahuan
mengatasi kopong Pertahankan
komunikasi
KH: terbuka,
-. Menggunakan pertahan kan
tehnik relaksasi sikap optimis
dan pernafasan 2. Orientasi Membantu klien dan
efektif kan klien orang terdekat
-. Mengungkapkan dengan merasa mudah dan
pemahaman situasi pasangan lebih nyaman
individu dan pada
kemungkinan hasil lingkungan
akhir persalinan Memungkinkan klien
-. Tampak rileks, 3. Anjurkan mendapatkan
TTV ibu dalam tehnik kemungkinan
batas normal relaksasi maksimum dari
periode istirahat,
mencegah kelelahan
otot dan
memperbaiki alira
uterus
Dapat membantu
4. Anjurkan menurunkan ansietas
pengungkapa dan merangsang
n rasa takut identifikasi perilaku
dan masalah koping
TTV klien dan janin
5. Pantau dapat berubah karena
TTV ibu ansietas.m