Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstrak
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kelainan metabolik yang dikarakteristikkan dengan hiperglikemia kronis serta
kelainan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin, ataupun
keduanya. Di sebagian negara barat, lebih dari 90% DM pada anak dan remaja adalah DM tipe 1. DM tipe 1 disebabkan oleh
kerusakan sel B pankreas baik oleh proses autoimun maupun idiopatik sehingga produksi insulin berkurang bahkan terhenti.
Komplikasi yang paling sering pada DM tipe 1 adalah ketoasidosis diabetikum (KAD). Ketoasidosis diabetikum (KAD) terjadi
akibat defisiensi insulin yang beredar dan kombinasi peningkatan hormon-hormon kontraregulator yaitu katekolamin,
glukagon, kortisol, dan hormon pertumbuhan. Pada kasus dilaporkan An. MY, laki-laki, usia 15 tahun, dengan ketoasidosis
diabetikum dan DM tipe 1. Dilakukan analisis penyebab atau faktor resiko. Selanjutnya penyakit diberikan penatalaksanaan
awal KAD yaitu terapi cairan, insulin, diet, pemantauan kadar glukosa darah, serta penatalaksanaan gejala simptomatis lain
yang dirasakan. Selain itu perlu dilakukan intervensi keluarga tentang penyakit, pemberian obat, perubahan pola makan dan
gaya hidup.
Korespondensi: Ria Janita Riduan, S.Ked., alamat Jl. Teuku Umar No. 1 Penengahan Bandar Lampung, HP 081367302145, e-
mail riajanita.rj@gmail.com
Pendahuluan
Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu DM tipe 1 dan
kelainan metabolik yang ditandai dengan
DM tipe 2.
adanya hiperglikemia kronis serta kelainan
Diabetes melitus tipe 1 adalah penyakit
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
metabolik yang disebabkan oleh kerusakan sel
diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja
B pankreas baik oleh proses autoimun,
insulin, ataupun keduanya.1 Hiperglikemia
maupun idiopatik sehingga produksi insulin
merupakan kadar glukosa puasa yang lebih
berkurang bahkan terhenti. Defisiensi insulin
tinggi dari 110 mg/dL yang dapat disertai
absolut biasanya didapatkan pada pasien DM
dengan kerusakan, gangguan fungsi beberapa
tipe 1.2 Di sebagian negara barat, lebih dari
organ tubuh khususnya mata, ginjal, saraf,
90% DM pada anak dan remaja adalah DM tipe
jantung, dan pembuluh darah. Pada DM 3
1. Pada tahun 2013, terdapat sekitar 65.000
ditemukan gangguan metabolisme semua anak yang berusia <15 tahun di dunia
sumber makanan tubuh, namun kelainan menderita DM tipe 1 setiap tahunnya. 4
metabolisme yang paling utama ialah kelainan Insidensi DM tipe 1 bervariasi di tiap wilayah
metabolisme karbohidrat. Hal ini disebabkan geografis dan etnis, didapatkan hasil tertinggi
oleh karena adanya kelainan sekresi insulin, pada Finlandia yaitu 40,9/100.000 per tahun,
kerja insulin, ataupun keduanya. DM dapat sedangkan terendah pada Cina dan Venezuela
yaitu 0,1/100.000 per tahun.5
bulan yang lalu. Pasien sering merasa lapar, glukosa dalam darah tidak dapat digunakan
haus, dan ingin buang air kecil serta oleh sel untuk metabolisme karena glukosa
kesemutan. Pasien mengeluh sering kencing tidak dapat memasuki sel, akibatnya kadar
pada malam hari dan apabila berkemih urinnya glukosa dalam darah meningkat
banyak didatangi semut. Sejak masuk SMP (hiperglikemia). Pada anak sakit walaupun
pasien mulai gemuk. Satu bulan SMRS pasien tidak makan, didalam tubuh tetap terjadi
mengalami penurunan berat badan drastis dari mekanisme glukoneogenesis sehingga tetap
90 kg menjadi 68 kg. Pasien diketahui memiliki terjadi hiperglikemia.16
riwayat DM sejak 2 bulan yang lalu. Pasien Pada pemeriksaan fisik didapatkan
pernah melakukan pengobatan dan diberikan keadaan umum tampak sakit sedang,
terapi injeksi insulin 10 unit 3 kali sehari sejak 1 kesadaran gelisah, suhu 35,4 °C, frekuensi nadi
bulan yang lalu di puskesmas, namun terapi 64 x/menit, frekuensi nafas 28 x/menit. Pasien
tidak dilanjutkan. Pasien hanya menjalani diet mengalami penurunan berat badan yang
DM. Di keluarga pasien Ayah, nenek dari ayah sangat drastis dalam satu bulan. Berat badan
dan kakek dari ibu pasien menderita DM. Satu awal 90 kg, berat badan sekarang 68 kg. Tinggi
bulan yang lalu pasien memang sering badan pasien 158 cm. Status gizi pasien
memakan makanan manis. dikategorikan overweight karena indeks masa
Hal ini sesuai dengan gejala klinis KAD, tubuh pasien yaitu 27,2. Pada pemeriksaan
penderita biasanya mengalami nyeri perut, kulit turgor kulit baik. Pada pemeriksaan
mual, muntah, dehidrasi, dan hiperpnea. Nyeri abdomen ditemukan striae berwarna putih di
perut dapat menyerupai gejala klinis sekitar umbilikus dan nyeri perut. Pada
apendisitis, perforasi usus, dan pankreatitis. 12 pemeriksaan urin ditemukan urin berbau khas
Muntah pada pasien KAD disebabkan karena (aseton). Pada ekstremitas inferior kanan
asidosis metabolik, sedangkan nyeri perut ditemukan bekas luka operasi kelenjar lemak.
terjadi aki bat menurunnya perfusi Pada pemeriksaan neurologi ditemukan baal
mesenterium, dehidrasi otot dan jaringan usus pada ibu jari kaki kanan.
serta paralisis saluran cerna akibat gangguan Pada pemeriksaan penunjang
keseimbangan asam basa dan elektrolit. didapatkan Gula Darah Sewaktu (GDS) 408
Muntah dan nyeri perut ini sering mg/dl, leukosit 10.500/uL. Pada pasien
menyebabkan terjadinya salah diagnosis saat tersebut ditemukan hasil GDS >200 mg/dL. Hal
awal pasien datang.13 ini sesuai dengan kriteria diagnosis KAD yaitu
Pada penderita baru, berdasarkan terdapat hiperglikemia atau kadar gula darah
anamnesis sering didapatkan polidipsi, poliuri, >200 mg/dl.6 Pada penelitian Haryudi 2011
nokturia, enuresis serta penurunan berat yang dilakukan pada pasien DM tipe 1 Rumah
badan yang cepat dalam beberapa waktu Sakit Umum Dr. Saiful Anwar antara tahun
terakhir. Pernapasan Kussmaul tampak pada 2005 dan 2009 usia 1-14 tahun didapatkan
asidosis. Pada KAD sering juga didapatkan kadar glukosa darah terbanyak dijumpai antara
napas berbau keton. Dan pada kasus yang 300-500 mg/dl pada 14 kasus (52%), lebih dari
berat dapat terjadi penurunan kesadaran dan 500 mg/dl pada 10 (37%) kasus dan antara 200-
kejang. Pada pasien yang telah didiagnosis 300 mg/dl pada 5 (12%) kasus.17
menderita diabetes, KAD dapat dicurigai bila Diagnosis DM sudah dapat ditegakkan
terdapat keluhan nyeri perut, muntah, atau bila memenuhi salah satu kriteria, yaitu bila
malaise. Diagnosis lebih sulit pada penderita ditemukan gejala klinis poliuria, polidipsia,
baru karena kurangnya kewaspadaan terhadap polifagia, berat badan menurun, dan kadar
DMT1 dan gejala klinis yang menyerupai glukosa darah sewaktu lebih dari 200 mg/dl.
penyakit lain. Pada semua penderita harus Bila tanpa gejala, diagnosis ditegakkan bila
dicari kemungkinan adanya infeksi sebagai kadar glukosa darah sewaktu harus lebih 200
faktor pemicu KAD.6,14,15 mg/dl atau kadar gula darah puasa lebih tinggi
Ketoasidosis diabetik (KAD) dapat dari normal atau dengan tes toleransi glukosa
ditemukan pada penderita-penderita DM tipe- kadar glukosa darah puasa >140mg/dl.18-21 Pada
1 yang tidak patuh jadwal dengan suntikan pemeriksaan urinalisis ditemukan, glukosa 250
insulin, pemberian insulin dihentikan karena mg/dL, keton 300 mg/dL. Pada pasien tersebut
anak tidak makan/sakit, dan kasus baru DM ditemukan hasil glukosuria, ketonuria,
tipe-1. Kekurangan insulin menyebabkan hematuria mikroskopik, dan
proteinuria. Pada pemeriksaan kimia
J Medula Unila | Volume 7 | Nomor 2 | April 2017 | 117
Ria dan Syazili | Penatalaksanaan KAD dan DM tipe 1 pada Anak Usia 15 Tahun
menyatakan darah vena jika sedang ditandai oleh indeks glikemik dan
bahwa terdapat adanya kompleks glycemic load yang
penambahan fosfat penurunan gula QRS yang melebar rendah seperti
dalam cairan darah yang terlalu dan hiperkalemia golongan buah-
rehidrasi memiliki drastis. berat ditandai buahan, sayuran dan
manfaat klinis. Pemeriksaan dengan kompleks sereal. Pengaturan
Pemberian fosfat analisis gas darah QRS yang sangat makan yang optimal
tidak akan banyak dilakukan setiap 2 melebar.6,14,23 terdiri dari 3x makan
memberi manfaat jam dalam 12 jam Mencegah utama dan 3x
secara klinis pertama dan terjadinya KAD pemberian makanan
bahkan dapat selanjutnya merupakan suatu kecil. Keberhasilan
menimbulkan dilakukan setiap 4 langkah yang sangat kontrol metabolik
keadaan jam. Keton darah penting bagi tergantung pada
(β-hidroksibutirat) penderita DM. Tata frekuensi makan dan
hipokalsemia atau keton urin laksana DMT1 yang pengaturan
dilakukan setiap 2 komprehensif akan pemberian insulin.10
dan jam.23 Pemeriksaan menurunkan Pengaturan
hipomagnesemia.15 status neurologis kejadian insulin saat makan
,24
Pemberian dilakukan setiap berulangnya dianjurkan. Untuk
cairan dan insulin jam dan jika KAD.14,24 makanan kecil
yang adekuat tidak diperlukan tiap 20- Berulangnya KAD kecepatan insulin
saja akan 30 menit terutama pada anak dan drip 2x jumlah
membantu kalium jika didapatkan remaja lebih sebelumnya, dimulai
ekstrasel masuk ke edema serebri. disebabkan karena saat penderita
dalam sel namun Jumlah insulin yang menolak makan dan
juga membantu diberikan dan penyuntikan insulin dipertahankan
fosfat untuk masuk jumlah cairan yang atau bosan sampai setengah jam
ke intrasel.6,14,23 masuk serta keluar melakukan setelah makan, lalu
Agar tata perlu dipantau penyuntikan14,24 dan kembali ke dosis
laksana KAD dapat untuk menghindari akibat kurangnya sebelumnya. Untuk
berjalan dengan pemberian cairan pemahaman makan besar
baik maka yang tentang DMT1 oleh kecepatan insulin
diperlukan berlebihan.6,14,23 orangtua dan drip diberikan 2 kali
pemantauan yang Pemeriksaan keluarga lainnya. jumlah sebelumnya,
ketat. Selama fase elektrolit darah Infeksi (tanpa dimulai saat mulai
akut pemantauan seperti natrium, muntah dan diare) makan dan
tanda vital kalium, klorida, sangat jarang dipertahankan
dilakukan setiap magnesium dan sebagai penyebab sampai 1 jam setelah
jam. Pemeriksaan fosfat dilakukan berulangnya KAD makan. Setelah itu
gula darah sewaktu setiap 24 jam. Jika pada pasien yang kembalikan insulin
dilakukan setiap ditemukan kelainan telah memiliki ke dosis
jam dan bisa elektrolit maka pemahaman yang sebelumnya.10
dikonfirmasi dilakukan koreksi. baik tentang tata Prognosis KAD
dengan Jika laksana DM.14 adalah dubia ad
pemeriksaan gula Diet pada KAD malam terutama jika
tidak Hipokalemia sedang terdiri dari tidak dilakukan
memungkinkan ditandai oleh komposisi kalori 50- monitoring kadar
untuk melakukan adanya gelombang T 60% dari gula darah sewaktu
pemeriksaan kalium yang mendatar karbohidrat, 10-15% dan pemberian
darah maka sedangkan dari protein dan insulin secara
pemantauan kadar hipokalemi berat 30% dari lemak. adekuat. Salah satu
kalium selama ditandai dengan Jenis karbohidrat komplikasi yang
terapi dapat adanya gelombang yang dianjurkan memiliki tingkat
dilakukan melalui U yang prominen. adalah yang mortalitas yang
pemeriksaan EKG. Hiperkalemia berserat tinggi, tinggi adalah edema