TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Hukum
1. Standar Internasional
System Requirement.
System Requirement.
Management System.
Group
Astra Group
7
8
Manajemen K3
g. Regulasi pelanggan
4. Standar Perusahaan
B. Sistem Manajemen K3
menerapkan sistem manajemen keselamatan yang sudah ada baik dari dalam
APOSHO Standar 2000, DR 96311, Safety Map, VPP OSHA, ISRS, SA8000,
IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian, KK, dan
185.K/37.04/DJB/2019
C. Beban Kerja
Menurut Soleman (2011) Beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus
dipikul oleh suatu jabatan atau unit organisasi dan merupakan hasil kali antara
volume kerja dan norma waktu, dia mengembangkan beban kerja dalam 2 skala
penilaian, yaitu faktor eksternal yang terbagi atas tugas-tugas yang diberikan,
tempat kerja, dekorasi di tempat kerja, dan musik di tempat kerja (Soedarmaji,
2011)
D. Gizi Kerja
tingginya.
atau kegiatan tubuh (kira-kira 10% dari metabolisme) dan kerja otot. Dari
ketiga kebutuhan itu yang mempunyai peranan penting adalah kerja otot, dan
Kebutuhan akan kalori dan zat-zat gizi bagi pekerja laki-laki dengan jenis
pekerjaan ringan 2.400 kalori, sedang 2.600 kalori dan berat 3.000 kalori,
sedangkan untuk pekerja wanita dengan jenis pekerjaan ringan 2.000 kalori,
sedang 2.400 kalori dan berat 2.600 kalori. Kebutuhan akan kalori pekerja laki-
laki dan wanita berbeda karena pada wanita jaringan lemak bawah kulitnya
dan putih telur/protein 4 kalori. Karbohidrat, lemak dan putih telur (protein)
merupakan bahan bakar (sumber tenaga), vitamin dan mineral sebagai pengatur
sertaairsebagaipelarut.
Selain sehat menu juga harus seimbang yaitu memenuhi syarat lain:
kualitas baik (sesuai 4 sehat 5 sempurna), kuantitas cukup, proporsi zat gizi
yang mengandung energi harus seimbang, selain itu tidak bertentangan dengan
adat istiadat dan kepercayaan serta memenuhi selera makan tenaga kerja.
akibat kerja , dan gangguan kesehatan dapat dicegah. Dengan upaya kuratif dan
rehabilitatif, dampak yang timbul akibat dari kecelakaan dan penyakit yang
sendiri pelayanan kesehatan kerja dalam bentuk klinik atau rumah sakit,
F. Ergonomi
dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat
menurunkan stress yang akan dihadapi. Upaya yang dapat diterapkan antara
lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar
tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban agar sesuai dengan
“fitting the job to the worker”. Sementara itu, ILO menyatakan ergonomi
sebagai ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik
bagi pekerja dan lingkungan kerja agar mendapatkan kepuasan kerja yang
dan kesehatan kerja, ergonomi merupakan salah satu faktor yang dapat
antara fasilitas kerja yang meliputi cara kerja, posisi kerja, alat kerja, dan beban
antara lain :
13
1. Diagnosis
2. Treatment
Evaluasi dan tindak lanjut dapat dilakukan secara subjektif dan objektif.
yang sakit, nyeri bahu dan siku, keletihan, sakit kepala dan lain-lain. Secara
G. Higiene Industri
komunitas.
kebersihan dan sarana higiene di tempat kerja yang bersih dan sehat, serta
lingkungan kerja.
yang aman, sehat, dan nyaman guna mencegah kecelakaan kerja dan penyakit
Faktor fisika yaitu faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas tenaga kerja
yang bersifat fisika yang disebabkan oleh penggunaan mesin, peralatan, bahan,
gangguan dan penyakit akibat kerja pada tenaga kerja. Faktor fisika meliputi
iklim kerja, kebisingan, getaran, radiasi gelombang mikro, radiasi ultra ungu,
Faktor kimia faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas tenaga kerja yang
bersifat kimia yang disebabkan oleh penggunaan bahan kimia dan turunannya
15
di sekitar tempat kerja yang dapat mengakibatkan penyakit pada tenaga kerja.
Faktor kimia meliputi, kontaminan di udara berupa gas, uap, dan partikel.
kerja yang disebabkan oleh ketidaksesuaian antara fasilitas kerja yang meliputi
cara kerja, posisi kerja, alat kerja, dan beban angkat terhadap tenaga kerja.
aktivitas tenaga kerja yang disebabkan oleh hubungan antar personel di tempat
kerja, serta peran dan tanggung jawab tenaga kerja terhadap pekerjaannya.
faktor fisika, kimia, biologi, ergonomi, dan juga psikologi terhadap tenaga
kerja. Pengukuran lingkungan kerja dilakukan sesuai dengan metode uji yang
faktor fisika dan kimia dilakukan agar berada dibawah NAB. Sedangkan,
H. Psikologi Industri
Saat individu menjadi tenaga kerja dan berada disuatu lingkungan kerja
Saat individu merasa senang otomatis dari dalam diri individu tersebut
merasa puas atas pekerjaan yang selama ini ia tekuni. Tentu tidak semua
pekerja akan mendapat kepuasan dalam kerjanya, tidak sedikit pekerja yang
tidak puas dan memilih untuk keluar dari perusahaannya dan mencari
pekerjaan baru. Setiap tenaga kerja pasti pernah mempunyai kepuasan dan
merasa senang dengan pekerjaannya. Puas atau tidaknya seorang tenaga kerja
perlakuan yang baik, lingkungan yang nyaman, rekan kerja yang sepaham,
pemimpin yang baik, dan mendapat upah yang adil akan menumbuhkan rasa