Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DAMPAK PANDEMIK COVID-19 BAGI KALANGAN


PELAJAR
KHUSUSNYA DI KOTA PONTIANAK
KALIMANTAN BARAT

Disusun Oleh:
AURA NATASYA PUTRI
NIM:4201913010

Dosen Pembimbing:
Samuel Dendy Krisandi, SE,MM

PROGRAM STUDI D-IV ADMINISTRASI NEGARA


JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
TAHUN 2020
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada Pak Samuel Dendy Krisandi SE, MM selaku Dosen Pengampu dalam tugas ini
karena telah membantu kelancaran dalam pembuatan karya tulis ini. Kepada orang tua dan
teman-teman semua yang telah membantu dan memberi masukan dalam melaksanakan tugas
ini dan kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan serta semangat.

Dalam rangka memenuhi Tugas Makalah karya tulis ini dibuat dengan judul “Dampak
Pandemik Covid-19 Terhadap Wiraswasta Wilayah Kota Pontianak”. Oleh sebab itu, penulis
berharap dengan adanya karya tulis ini dapat meningkatkan budaya membaca dan kesadaran
bagi masyarakat terutama Anak-Anak Indonesia selaku generasi muda bangsa Indonesia.

Penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan karya tulis ini. Selain itu,
penulis berharap agar karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan tercapainya
tujuan dari penulisan karya tulis ini.

Pontianak, 14 Juli 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Tujuan Penelitian................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................
A. Pengertian COVID-19.......................................................................
B. Penyebab wabah COVID-19.............................................................
C. Pengaruh COVID-19 di kalangan pelajar........................................
D. Solusi belajar efektif di rumah..........................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan dengan situasi dan kondisi yang dialami kita sekarang, oleh karena itu
saya sebagai penulis mengangkat Penyakit Menular (Covid-19) sebagai judul makalah
saya. Penyakit menular menjadi salah satu penyebab utama kematian di Dunia.
Penyebabnya munculnya penyakit baru (new emerging disease) dan munculnya kembali
penyakit menular yang lama (re-emerging disease) membuat Indonesia menanggung beban
berlebih dalam penanggulangan penyakit (triple burden disease) (Kemenkes, 2013).
Kondisi ini semakin buruk dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat menyebabkan
beberapa penyakit infeksi akut yang berbahaya menyerang manusia seperti penyakit yang
bersumber pada binatang seperti leptospirosis (Widarso dan Wilfried, 2008).
Menurut Depkes RI Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh
infeksi bakteri yang berbentuk spiral dari genus leptospira yang patogen, dan bergerak
aktif yang menyerang hewan dan manusia. Penyakit zoonosis merupakan penyakit yang
secara alami dapat dipindahkan dari hewan verterbrata ke manusia atau sebaliknya
(Depkes RI, 2005). Angka kejadian leptospirosis di dunia sangat rendah dikarenakan
terlambatnya penanganan medis dan diagnosis oleh tenaga kesehatan (WHO, 2010).
Pelaporan penyakit leptospirosis terkendala karena sulitnya diagnosis klinis disebabkan
karena gejala awal penyakit leptospirosis karena keterbatasan pengetahuan pasien untuk
mendeteksi dini penyakit ini 2 (Velineni, 2007). Leptospirosis sering disebut dengan
Neglected Infectious Diseases (NIDs) atau penyakit infeksi yang terabaikan (Rusmini,
2011).Menurut Internasional Leptospirosis Society (ILS) Indonesia merupakan negara
dengan insiden leptospirosis berada pada peringkat 3 di bawah negara Cina dan India.
Angka kematian leptopirosis pada penderita usia 50 tahun keatas dapat mencapai 56%
(CFR). Kejadian Luar Biasa (KLB) insiden penyakit leptospirosis mencapai lebih dari 100
per 100.000 penduduk per tahun (WHO, 2010). Angka kematian leptospirosispada
penderita usia 50 tahun keatas dapat mencapai 56% ( WHO, 2010). Selain itu, terdapat
pula Virus yang sedang berkembang sekarang yang biasa disebut Virus Corona. Virus
Corona adala bagian
dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit pada hewan ataupun pada manusia.
Di indonesia, masih melawan virus Corona hingga saat ini, begitupun juga di negara-
negara lain. Jumlah kasus virus Corona terus bertambah dengan beberapa melaporkan
kesembuhan, tapi tak sedikit yang meninggal. Usaha penanganan dan pencegahan terus
dilakukan demi melawan COVID-19 dengan gejala mirip flu.Latar belakang virus Corona
atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau radang paru-paru. Kasus ini
diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai
jenisdaging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan
berbagai jenis tikus. Dengan latar belakang tersebut, virus Corona bukan kali ini saja
membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang sama-sama mirip flu, virus Corona
berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu COVID-19?
2. Bagaimana COVID-19 dapat mewabah seperti sekarang
3. Bagaimana pengaruh penyebaran COVID-19 di kalangan pelajar?
4. Bagaimana langkah Pemerintah agar proses belajar mengajar dapat berjalan?
5. Bagaimana cara agar siswa dapat belajar efektif walaupun hanya dirumah saja?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apa itu COVID-19
2. Mengetahui bagaimana COVID-19 dapat mewabah seperti sekarang
3. Mengetahui pengaruh penyebaran COVID-19 di kalangan pelajar
4. Mengetahui langkah pemerintah dalam proses belajar mengajar
5. Mengetahui bagaimana cara agar siswa dapat belajar efektif walaupun hanya dirumah
saja.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Corona Virus


Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada
manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran
pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian
luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit
Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).
SARS yang muncul pada November 2002 di Tiongkok, menyebar ke beberapa negara
lain. Mulai dari Hongkong, Vietnam, Singapura, Indonesia, Malaysia, Inggris, Italia,
Swedia, Swiss, Rusia, hingga Amerika Serikat. Epidemi SARS yang berakhir hingga
pertengahan 2003 itu menjangkiti 8.098 orang di berbagai negara. Setidaknya 774 orang
mesti kehilangan nyawa akibat penyakit infeksi saluran pernapasan berat tersebut. Sampai
saat ini terdapat tujuh coronavirus (HCoVs) yang telah diidentifikasi, yaitu:
 HcoV-229E
 HcoV-OC43
 HcoV-NL63
 HcoV-HKU1
 SARS-COV (yang menyebabkan sindrom pernapasan akut)
 MERS-COV (sindrom pernapasan Timur Tengah)

B. Bagaimana COVID-19 dapat mewabah seperti sekarang.


Virus corona baru muncul dan dikenal sebagai COVID-19 memicu wabah di Cina
pada Desember 2019, dan merebak di berbagai negara sehingga WHO
mendeklarasikannya sebagai pandemi global. Virus Corona bersifat zoonosis, artinya ia
merupakan penyakit yang dapat ditularkan antara hewan dan manusia. Rabies, Malaria,
merupakan contoh dari penyakit zoonosis yang ada. Begitu pula dengan MERS yang
ditularkan dari unta ke manusia. Selama 70 tahun terakhir, para ilmuwan telah menemukan
bahwa virus corona dapat menginfeksi tikus, tikus, anjing, kucing, kalkun, kuda, babi,
dan ternak. Terkadang, hewan-hewan ini dapat menularkan virus corona ke manusia.
Menurut World Health Organization (WHO), COVID-19 menular melalui orang yang
telah terinfeksi virus corona. Penyakit dapat menyebar melalui tetesan kecil dari hidung
atau mulut ketika seseorang yang terinfeksi virus ini bersin atau batuk. Tetesan itu
kemudian mendarat di sebuah benda atau permukaan yang lalu disentuh dan orang sehat
tersebut menyentuh mata, hidung atau mulut mereka. Virus corona juga bisa menyebar
ketika tetesan kecil itu dihirup oleh seseorang ketika berdekatan dengan yang terinfeksi
corona. WHO menambahkan gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam,
kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung
tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Gejala-gejala ini bersifat ringan dan terjadi
secara bertahap.
Virus corona yang pertama kali muncul dan menyebar ke manusia berasal dari kota
Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Setelah ditelusuri, ternyata beberapa orang yang
terinfeksi memiliki riwayat yang sama, yaitu mengunjungi pasar basah makanan laut dan
hewan lokal di Wuhan. Dilansir dari The New York Times, pasar kemudian ditutup dan
didesinfeksi, sehingga hampir tidak mungkin untuk menyelidiki hewan mana yang
mungkin merupakan asal mula yang tepat. Kelelawar dianggap sebagai sumber yang
memungkinkan, karena mereka telah berevolusi untuk hidup berdampingan dengan banyak
virus, dan mereka ditemukan sebagai titik awal untuk SARS. Ada juga kemungkinan
bahwa kelelawar menularkan virus ke hewan peralihan, seperti trenggiling, yang
dikonsumsi sebagai makanan lezat di beberapa bagian wilayah di Cina, dan mungkin
kemudian menularkan virus ke manusia. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa virus ini
memiliki urutan sekuens genetik yang mirip 88% dengan virus corona dari kelelawar. Hal
itu menjadi dugaan sementara dari mana virus corona muncul.
Di Indonesia sendiri kasus ini pertama kali ditemukan pada dua warga Depok, Jawa
Barat awal Maret lalu. Data hingga Sabtu, 28 Maret 2020 jumlah warga yang dinyatakan
positif terkena virus corona mencapai 1.155 dan 102 di antaranya meninggal dunia.
Cepatnya penyebaran virus ini di Indonesia menurut Juru Bicara pemerintah untuk
penanganan COVID-19, Achmad Yurianto karena banyak warga yang tak mengikuti
imbauan untuk tetap di rumah.
Pada tanggal 14 Februari 2020, pasien terinfeksi virus corona berdansa dengan WNA
Jepang. Pasien berusia 31 tahun ini memang bekerja sebagai guru dansa dan WNA asal
Jepang ini juga merupakan teman dekatnya. Selang dua hari, yakni 16 Februari 2020
pasien terkena sakit batuk. Pasien kemudian melakukan pemeriksaan di rumah sakit
terdekat. Namun, saat itu pasien langsung dibolehkan untuk rawat jalan atau kembali ke
rumah. Namun, sakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh. Hingga pada 26 Februari
2020, pasien dirujuk ke rumah sakit dan diminta untuk menjalani rawat inap. Pada saat
inilah, batuk yang diderita pasien mulai disertai sesak napas. Pada 28 Februari 2020,
pasien mendapatkan telepon dari temannya yang di Malaysia. Dalam sambungan telepon
tersebut, pasien mendapatkan informasi jika WNA Jepang yang merupakan temannya itu
positif terinfeksi virus corona. Kemudian pasien tersebut memberi tahu perawat rumah
sakit dan dirawat di RSPI Sulianti Saroso.
Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona
menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti:
 Percikan air liur pengidap (batuk dan bersin)
 Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi
 Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan
air liur pengidap virus corona
 Tinjau atau feses (jarang terjadi)

Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti. Namun, rata-
rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh. Di
samping itu, metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti. Awalnya,
virus corona jenis COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus corona COVID-19
merupakan virus yang beredar pada beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan
kelelawar.

Sebenarnya virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia dan menyebar
ke individu lainnya. Namun, kasus di Tiongkok kini menjadi bukti nyata kalau virus ini
bisa menyebar dari hewan ke manusia. Bahkan, kini penularannya bisa dari manusia ke
manusia.

C. Bagaimana pengaruh penyebaran COVID-19 di kalangan pelajar.


Penyebaran COVID-19 atau yang biasa dikenal olah masyarakat adalah corona sudah
berdampak dalam berbagai aspek seperti perekonomian dalam setiap negara dan juga
pendidikannya. Dampak COVID-19 tidak hanya terjadi di negara-negara maju namun juga
terjadi di negara maju, lebih tepatnya terjadi diseluruh dunia. Di indonesia sendiri dampak
COVID-19 sangatlah berpengaruh kuat. Baik itu di perekonomian dan pendidikan.
Dampak penyebaran COVID-19 di indonesia dalam hal pendidikan membuat pemerintah
kewalahan. Tidak hanya pemerintah , namun para masyarakat yang berstatus sebagai
pelajar baik itu SD, SMP, SMA, bahkan Perguruan Tinggi sekalipun merasakan bahwa
dampak penyebaran COVID-19 di indonesia sangatlah meresahkan.
Terutama di Kota Pontianak Kalimantan Barat penularan Covid-19 tidak lagi karena
yang bersangkutan baru dari luar daerah atau luar negeri, tetapi penularan di Pontianak
sudah dari warga ke warga, dalam hal ini jangan keluar rumah jika tidak berkepentingan,
selalu jaga jarak ketika bertemu seseorang, selalu menggunakan masker, dan juga selalu
mecuci tangan dengan menggunakan sabun.
Dampak pamdemik corona kini mulai merambah di dunia pendidikan, pemerintah
pusat hingga daerah memberikan kebijakan untuk meliburkan seluruh lembaga pendidikan.
Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah meluasnya penularan virus corona. Akibat dari
penyebaran virus tersebut para pelajar khusunya SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi
diliburkan sampai waktu yang telah ditentukan, para pelajar tersebut tidak semata-mata di
liburkan karena mereka juga diberikan kewajiban untuk belajar di rumah. Mereka diberi
tugas rumah dan belajar online. Hal ini menjadi tugas tambahan bagi para orang tua,
karena harus memantau perkembangan belajar anak di rumah.
Diharapkan dengan seluruh lembaga pendidikan tidak melaksanakan aktivitas seperti
biasanya, hal ini dapat meminimalisir menyebarnya penyakit COVID-19 ini. Hal serupa
juga sudah dilakukan oleh berbagai negara yang terpapar penyakit COVID-19 ini,
kebijakan lockdown atau karantina dilakukan sebagai upaya mengurangi interaksi banyak
orang yang dapat memberi akses pada penyebaran coronavirus.
Sementara itu, berdasarkan update data Covid-19 khusunya di Kota Pontianak
Kalimantan Barat, tercatat untuk orang dalam pengawasan (ODP) Dinkes Kalbar sebanyak
1.957 orang, di mana terdapat 81 orang yang selesai masa pemantauan dan satu orang yang
semula berstatus sebagai ODP menjadi pasien dalam pantauan. Adapun sebaran ODP di
Kalbar, Kota Pontianak : 166 orang, Kota Singkawang : 130 orang, Kubu Raya : 134
orang, Mempawah : 59 orang, Sambas : 571 orang, Landak : 84 orang, Bengkayang : 9
orang, Sanggau : 209 orang, Sekadau : 55 orang, Melawi : 44 orang, Sintang : 280 orang,
Kapuas Hulu : 59 orang, Ketapang : 31 orang, dan Kayong Utara : 44 orang.

D. Bagaimana langkah Pemerintah dalam proses belajar mengajar dapat berjalan.


Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) saat ini telah ada di 213 negara
dengan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 2,9 juta orang dan jumlah kematian sebanyak
202 ribu jiwa. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI saat ini tengah mengambil
kebijakan “Belajar dari Rumah” bagi para peserta didik di semua satuan pendidikan. Masih
banyak guru yang mengaku binggung mengelola pembelajaran jarak jauh. Disisi lain, banyak
siswa dengan orang tua berpenghasilan rendah, terkendala biaya kuota internet, belum lagi
tidak semua keluarga memiliki LAPTOP atau gawai yang memadai. Dalam pandangan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dampak krisis pandemi corona yang dialami sektor
pendidikan bukan berarti pemerintah harus membuat kurikulum, Mendikbud mengatakan
bahwa kurikulum sekarang bisa diberdayakan untuk pembelajaran jarak jauh. Namun yang
menjadi kendala ialah kemampuan dan pemahaman tenaga pendidik, serta keterbatasan
fasilitas. Langkah Pemerintah dalam proses belajar mengajar agar dapat berjalan yaitu
Pemerintah mendapatkan banyak bentuk dukungan yang dilakukan Kemendikbud, salah
satunya dengan menayangkan pembelajaran melalui media televisi. Yang dimulai pada hari
Senin (13/04/2020) Kemendikbud bekerja sama dengan TVRI guna meluncurkan program
“Belajar dari Rumah” sebagai alternatif belajar di tengah pandemi (COVID-19). Selain
materi pembelajaran untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Pendidikan
Menengah, Belajar dari Rumah juga menayangkan materi bimbingan untuk orang tua dan
guru serta program kebudayaan diakhir pekan, yakni setiap Sabtu dan Minggu. Kegiatan ini
dirancang untuk 3 bulan kedepan, dengan jadwal di hari Senin hingga Jumat digunakan untuk
pembelajaran dengan total durasi tiga jam per hari untuk semua tayangan dengan total
tayangan sejumlah 720 episode. Kadang beberapa Guru atau Dosen yang kreatif
menayangkan pembelajaran secara online secara berkala melalui media seperti YOU TUBE
Live Streaming, Google Meet, Zoom, dan sebagainya untuk menerapkan protokol kegiatan
belajar mengajar guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Saat pandemi sekarang
ini, umumnya Guru atau Dosen berkomunikasi, memberikan materi dan mengoreksi mata
pembelajaran atau mata kuliah peserta didik dengan memanfaatkan Laptop/gawai atau pun
juga bisa melalui SMS, WhastApp, dan sebagainya. Beberapa yang menjadi kendala adalah
tidak semua peserta didik memiliki Laptop/Smartphone. Masalah lain adalah
keterbatasan akses internet, baik dari segi ketidakmampuan orang tua untuk
membeli kuota (paket) internet maupun kondisi geografis dimana banyak
daerah yang tidak terjangkau oleh layanan penyedia internet.

Kemdikbud telah berupaya memberikan solusi atas kondisi isi, salah satunya
dengan memberlakukan Permendikbud Nomor 19 Tahun 2020 tentang
Perubahan Atas Permendikbud Nomor 8 Tahun 2020 tentang Juknis BOS
Reguler. Dalam permendikbud baru itu, diatur ketentuan bahwa dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) bisa digunakan untuk membeli pulsa internet bagi
guru dan siswa dalam mendukung pembelajaran dari rumah selama masa
darurat Covid-19. Langkah Pemerintah inilah yang dapat membantu Kalangan
Pelajar agar dapat belajar dengan nyaman dan mempermudah dengan cara
Pemerintah dapat bekerja sama dengan salah satu media televisi yaitu TVRI,
begitu juga para Guru atau Dosen dengan cara mereka sendiri agar dapat
memberikan materi pembelajaran dengan menggunakan aplikasi pembelajaran
jarak jauh.

E. Apa dampak positif dari COVID-19 bagi kalangan pelajar.


F. Bagaimana cara agar siswa dapat belajar efektif walaupun hanya dirumah saja.

Belajar dari rumah sudah menjadi rutinitas semua kalangan pelajar saat ini. Hal ini
dikarenakan Virus Covid-19 yang menjadi pandemik dan untuk semua orang. Imbas dari
adanya Covid-19 yang meresahkan ini adalah sekolah-sekolah seperti SD, SMP, SMA
bahkan Perguruan Tinggi untuk mewajibkan belajar secara media daring (online) di rumah.
Ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat
Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa
Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).
Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau
laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Pendidik dapat melakukan
pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti
WhatsAPP (WA), Telegram, aplikasi Zoom ataupun media lainnya sebagai media
pembelajaran. Dengan demikian, pendidik dapat memastikan peserta didik mengikuti
pembelajaran dalam waktu bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda. Pendidik pun
dapat memberi tugas terukur atau sesuai dengan tujuanmateri yang disampaikan kepada
peserta didik. Lalu bagaimana caranya agar kita sebagai pelajar dapat belajar secara efektif
walaupun hanya dirumah saja. Dengan cara yaitu kita bisa:
 Belajar di waktu yang tepat
Belajar di rumah membuat waktu belajar jadi lebih fleksibel, kita bisa mengatur
jam belajar sesuka hati. Pilihlah waktu belajar dimana kalian bisa lebih untuk
memahami materi. Hal ini dikarenakan setiap orang memiliki waktu fokus yang
berbeda-beda.
 Mengatur area tempat belajar menjadi nyaman
Pilihlah tempat duduk untuk belajar. Usahakan tempat duduk memiliki sandaran
dan busa yang nyaman untuk duduk. Sediakan meja yang posisinya tidak terlalu
tinggi dan rendah dari posisi dudukmu.
 Pastikan koneksi internet baik
Koneksi internet yang baik akan memudahkanmu untuk tetap terhubung dengan
guru ataupun dosen saat belajar di rumah.
 Membuat versi belajar diri sendiri
 Jika tidak memahami pembelajaran bisa belajar kelompok bersama
 Mengatur jadwal belajar

.
DAFTAR PUSTAKA:

Ini Cara Penyebaran Virus Corona COVID-19 Menurut WHO


www.cnbcindonesia.com › tech › ini-cara-penyebaran-...

Dampak Penyebaran Virus Covid-19 Terhadap Kehidupan ...


sukabumiupdate.com › detail › bale-warga › opini › 68...

Pontianak Jadi Pusat Penyebaran Virus Corona di Kalbar


republika.co.id › berita › pontianak-jadi-pusat-penyeba..

http://dindik.banyumaskab.go.id/read/31294/pembelajaran-daring-saat-pandemi-
covid19#.XwRfySgzbIV

Anda mungkin juga menyukai