Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis ini disusun sebagai syarat mengikuti
Pelelangan Konsultan pekerjaan Pekerjaan Manajemen Konstruksi Pembangunan Masjid
Raya Pekanbaru, pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Tahun Anggaran 2020.
Oleh Karenanya sebagai gambaran awal atas kemampuan konsultan tersebut maka bersama
ini akan dipaparkan Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis penanganan pekerjaan
dimaksud diatas.
RAHMATDILLAH, ST
Direktur
1.1 UMUM
ii. Peraturan Pemerintah RI Nomor 29 Tahun 2000 tanggal 30 Mei 2000 tentang
Pemerintah.
iv. Peraturan Presiden RI Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
v. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2018 tanggal 14
1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan produk bagi Konsultan MK yang
memuat masukan, kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas.
informasi yang dibutuhkan selain dari data dan informasi yang diberikan oleh
Pemberi Tugas dalam pengarahan penugasan ini.
Fasilitas Penunjang :
1). Penyediaan data dan fasilitas penunjang oleh pengguna jasa :
Peserta yang berbadan usaha harus memiliki surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi
(IUJK) dan memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan :
i. Kualifikasi Usaha : Kecil
ii. Klasifikasi : Konsultansi Lainnya
iii. Sub Klasifikasi : Tidak dipersyaratkan
Persyaratan kualifikasi Penyedia lainnya mempedomani ketentuan dalam peraturan
pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah memalui Penyedia beserta aturan turunannya.
kalender.
2. Tahap Konstruksi Fisik = 80 (delapan puluh) hari kalender.
pemeriksaan hasil perencanaan dari sudut efisiensi sumber daya dan biaya,
serta kemungkinan keterlaksanaan konstruksi.
iii. Mengendalikan program perencanaan, melalui kegiatan evaluasi program
pelelangan/ tender.
ix. mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi perencanaan, menyusun
B. Tahap Pelelangan/Tender
Pekerjaan
C. Tahap Pelaksanaan
1.11 KRITERIA
jasa manajemen konstruksi yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode etik, tata
laku profesi yang berlaku
2. Secara umum tanggung jawab Konsultan MK adalah menjaga agar proyek
Proposal ini dipersiapkan oleh PT. ABATA RENCANA KARYANUSA selaku konsultan
yang telah lulus prakualifikasi dalam Pengadaan Jasa Konsultasi di lingkungan Dinas
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan 1.
Uraian berikut memberi gambaran tentang segala yang dimiliki oleh perusahaan dan
pengalamannya yang terkait. Rincian lebih lanjut dari latar belakang perusahaan dan
aktifitasnya diberikan pada lembar-lembar berikut ini.
Gagasan pendirian PT. ABATA RENCANA KARYANUSA diilhami oleh keadaan yang
memandang perlunya usaha jasa konsultansi teknis dan manajemen. Untuk mewujudkan
gagasan tersebut, maka didirikanlah suatu badan usaha yang permanen yang berbentuk
Perseroan Terbatas. Harapan untuk menjadi besar tidaklah ditentukan pada bayangan yang
indah tetapi semata-mata bertumpu pada kenyataan yang ada, maka sejak berdiri dari
tahun ke tahun sampai saat ini titik berat dari jalannya usaha diutamakan pada pembinaan
kedalam. Setelah sekian lama berjalan, kemajuan perusahaan tercermin dalam bentuk
semakin meningkatnya kepercayaan dari instansi pemerintah maupun swasta yang
memanfaatkan jasa Konsultansi dan Konstruksi PT. ABATA RENCANA KARYANUSA,
Tetapi kepercayaan yang kami peroleh, tidaklah membuat kami berpuas diri, apalagi
menyatakan kemantapan kami dalam berusaha, oleh karena itu kami mencoba menjauhi
sifat konservatif, yang berarti kami terus mengembangkan diri dan menciptakan gagasan-
gagasan baru yang relevan dengan perkembangan di lingkungan sekitar kami. Tidak dapat
dipungkiri, bahwa suatu disiplin ilmu selalu membutuhkan disiplin ilmu lain untuk
menyelesaikan masalahnya. Dengan adanya hubungan organisasi baik kedalam maupun
keluar, kami yakin semuanya dapat dirangkum dan dengan kebersamaan akan mencapai
tujuan. Meningkatnya kepercayaan yang diberikan dan tumbuhnya partisipasi tenaga ahli
dari berbagai disiplin ilmu serta cetusan rekan seprofesi yang mempunyai cita-cita seiring,
telah menumbuhkan semangat kami dalam melaksanakan tugas dan memberikan
pelayanan jasa konsultansi dan Konstruksi.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan baik
yang diberikan oleh istansi swasta maupun pemerintah maka PT. ABATA RENCANA
KARYANUSA membuat suatu bagan/struktur organisasi perusahaan dan struktur
organisasi pelaksanaan pekerjaan. Untuk struktur organisasi perusahaan PT. ABATA
RENCANA KARYANUSA dipimpin oleh Dewan Direksi yang membawahi beberapa
bagian, seperti dijelaskan pada Gambar berikut. Untuk struktur organisasi pelaksanaan
pekerjaan akan dibentuk sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang akan dilaksanakan baik
merupakan perencanaan wilayah kota maupun perencanaan bangunan gedung dan
jembatan, yang sudah barang tentu membutuhkan suatu struktur organisasi yang berbeda.
4. Lokasi Proyek : Desa Mekar Jaya Kec. Tambusai Utara Kab. Rokan Hulu
5. Nilai Kontrak : 182.930.000,00
6. No. Kontrak : 610/CKTR/KTR-CK/PWS/VI/2011/17
7. Periode : 14/6/2011 - 12/12/2011
8. Nama Perusahaan Utama (Lead Firm) : PT. Abata Rencana Karyanusa
Alamat : Jl. Kampar Lama No. 34, Pekanbaru
Negara Asal : Indonesia
9. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing …….. Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 8.00 Orang Bulan
10. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama persahaan) …….. Orang Bulan …….. Orang Bulan
b. (nama persahaan) …….. Orang Bulan …….. Orang Bulan
3.1 UMUM
Setelah Konsultan kami mempelajari dengan seksama seluruh materi yang tercantum
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), maka secara umum kami telah dapat memahami secara
lengkap maksud dan tujuan kegiatan proyek serta lingkup pekerjaan yang merupakan
tanggung jawab Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan ini. Dokumen Penawaran
Administrasi dan Teknis sebagaimana disyaratkan pada dokumen Kerangka Acuan (KAK)
Pekerjaan Pekerjaan Manajemen Konstruksi Pembangunan Masjid Raya Pekanbaru.
Kami memahami pentingnya peran Konsultan Pengawas dalam proses Pengawasan
maka selaku Konsultan kami telah melakukan interprestasi terhadap rencana pekerjaan yang
akan dilaksanakan dari beberapa sumber informasi pihak pemberi pekerjaan serta data
sekunder. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran pekerjaan Pengawasan yang akan
dilakukan dan memperoleh hasil terbaik sesuai keinginan, kebutuhan dalam kerangka budget
yang tersedia dan jadwal yang ditetapkan.
Tanggapan Penyedia Jasa terhadap Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan Pekerjaan
Manajemen Konstruksi Pembangunan Masjid Raya Pekanbaru tahun Anggaran 2020 ini akan
disampaikan pada sub Bab 3.2 di bawah ini.
xii. Peraturan Pemerintah RI Nomor 29 Tahun 2000 tanggal 30 Mei 2000 tentang
Pemerintah.
xiv. Peraturan Presiden RI Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
xv. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2018 tanggal 14
1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan produk bagi Konsultan MK yang
memuat masukan, kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas.
2. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan MK dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang optimal sesuai KAK ini.
informasi yang dibutuhkan selain dari data dan informasi yang diberikan oleh
Pemberi Tugas dalam pengarahan penugasan ini.
Fasilitas Penunjang :
3). Penyediaan data dan fasilitas penunjang oleh pengguna jasa :
Selama 6 (enam) Bulan atau 180 (seratus delapan puluh) Hari Kalender/
Mengikuti masa pemeliharaan Konstruksi sampai dengan Serah Terima
Kedua/akhir/final hand over (FHO).
3.7 ORGANISASI
Secara umum lingkup pekerjaan Konsultan pengawas pada kegiatan Rehabilitasi dan
Renovasi Sarana Prasarana Sekolah dengan pekerjaan Pekerjaan Manajemen Konstruksi
Pembangunan Masjid Raya Pekanbaru ini hanya mencakup tahap rencana pembangunan
lokasi bangunan dan struktur bagunan fisik.
Pada tahap ini Konsultan akan bertugas untuk mengendalikan, mengkoordinasikan dan
mengawasi pelaksanaan konstruksi, termasuk menyelesaikan masalah administrasi kontrak
pemborongan, mengevaluasi dan memberikan saran terhadap program pencapaian sasaran
yang dimaksud oleh Pemilik, yaitu penyelesaian pekerjaan tepat waktu, mutu yang sesuai
dengan syarat spesifikasi teknis dan pengendalian biaya yang tidak melampaui anggaran dari
program pengadaan teknis atau metoda pelaksanaan konstruksi yang dibuat oleh Kontraktor.
Dari segi bahasa kata ‘mesjid’ berasal dari kata benda bahasa Arab, yang artinya ‘tempat
bersujud’. Kata sujud sudah menjadi kosakata Bahasa Indonesia yang berasal dari kata kerja
bahasa Arab, sajada, yang berarti ‘meletakkan kening diatas permukaan bumi untuk
beribadah kepada Allah SWT.
Mesjid menduduki posisi sentral dalam Islam dan kehidupan kaum Muslimin, tidak
hanya dalam ibadah (solat), tetapi dalam berbagai aspek kehidupan kaum muslimin. Tetapi
fungsi pokok sebuah masjid adalah untuk melakukan ibadah solat. Walaupun solat dapat
dilakukan di mana saja (karena seluruh tempat di muka bumi Allah ini adalah mesjid yang
artinya tempat bersujud), tetapi mesjid sebagai bangunan rumah ibadah tetap sangat
diperlukan karena mesjid juga berperan sebagai salah satu symbol eksistensi keberadaan
Islam.
Ada beberapa jenis mesjid, berikut ini adalah pengertian dan beberapa contoh mesjid yang
ada. Yang akan dibangun nantinya adalah jenis masjid yang jamaahnya mencakup satu kota
madya.
Betapapun sederhana bentuk bangunan dan arsitekturnya, mesjid telah hadir bersamaan
dengan penyebaran Islam di usantara. Tetapi kita tidak tahu pasti mesjid mana yang
merupakan mesjid pertama dan tertua di Indonesia. Tetapi jika kita lihat dari kerajaan Islam
pertama yang ada di Indonesia, mesjid tertua di Indonesia adalah mesjid yang berada di
kerajaan Samudra Pasai sebagai kerajaan Islam pertam di Indonesia.
Menurut Undang-undang no.5 tahun 1992, tentang “Benda Cagar Budaya”, ukuran untuk
menetapkan ‘usia’ bangunan yang sudah tua adalah 50 tahun. Jadi jika ukuran tersebut yang
digunakan, maka diperkirakan terdapat lebih dari 10000 mesjid ‘tua’ dan ‘kuno’ yang ada di
Indonesia. Ada beberapa mesjid ‘tua’ dan ‘kuno’ yang jauh melampui batas waktu yang
digariskan oleh undang-undang no.5 thaun 1992, diantaranya adalah Mesjid Baiturrahman
Banda Aceh yang berada di Aceh (1292); Mesjid Leran Pesucinan yang berada di Gresik
(1385); Mesjid Sawo Gresik yang berada di Gresik (1398); Mesjid Mapauwe yang berada di
Leihitu, Maluku Tengah (1414); Mesjid Pajunan yang berada di Cirebon (1453); Mesjid Agung
Demak yang berada di Demak (1477); dan lain-lain.
Ketika Islam mulai berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa, arsitektur Islam
diperkenalkan oleh para ‘’wali'’, sebagai orang yang dianggap dekat dengan Tuhan dan
Ada dua hal penting yang sebenarnya menjadi pertimbangan dalam membangun sebuah
mesjid. Yang pertama fungsi utama dari sebuah mesjid sebagai tempat beribadah yaitu
menyembah Allah SWT, dan yang kedua adalah aspek spasial dan arsitektur sebuah mesjid
yang dapat menjadi tempat bersosialisasi dan bersilaturahmi serta dapat meningkatkan
kekhusukan dan kesyahduan jamaah tidak hanya pada saat beribadah tetapi saat berada di
lingkungan mesjid.
Yang pertama adalah fungsi mesjid yang paling utama untuk pelaksanaan berbagai
ibadah, khususnya solat berjamaah yang dapat menampung minimal 40 orang, terdapat
mihrab untuk imam dan makmum yang mengahadap kiblat dan selebihnya adalah opsional.
Tetapi dalam perkembangannya, mesjid juga menjadi pusat berbagai kegiatan sosial
keagamaan, pendidikan, politik, kesehatan, dan yang lainnya.
Perkembangan ini dimulai ketika Nabi Muhammad hijrah dan mendirikan Negara
Madinah dan kemmudian mendirikan sebuah Mesjid Madinah yang kemudian terkenal
dengan nama Mesjid Nabawi sebagai pusat dari kegiatan negara tersebut. Seetelah Nabi
Muhammad wafat, mesjid ini tetap menjadi pusat kegiatan para khalifah. Dalam
perkembangan selanjutnya, selain menjadi pusat pertemuan para sahabat dan pemimpin
muslim lainnya, Mesjid Nabawi juga digunakan sebagai tempat berdakwah pelajaran tentang
Islam bagi orang-orang yang baru memeluk Islam. Dari sinilah awal perkembangan mesjid
sebagai salah satu pusat pendidikan Islam.
Yang kedua adalah aspek spasial dan arsitektur dari sebuah mesjid. Menurut Ira Lapidus,
seorang guru besar dari UCLA, misalanya, dalam beberapa karyanya tentang Islamic cities
Dalam karya tulis ilmiah dengan judul Kajian Multifungsi Kawasan Masjid Besar Jatinom
(Perwira, 2017) menjelaskan beberapa fungsi dan peran masjid di zaman sekarang dari
beberapa sumber diantaranya :
Masjid memiliki fungsi dan peran yang dominan dalam kehidupan umat Islam.
(Supriyanto Abdullah:1997:hal 10), beberapa di antaranya adalah
1. Sebagai tempat beribadah
Sesuai dengan namanya Masjid adalah tempat sujud, maka fungsi utamanya adalah
sebagai tempat ibadah shalat. Sebagaimana diketahui bahwa makna ibadah di dalam
Islam adalah luas menyangkut segala aktivitas kehidupan yang ditujukan untuk
memperoleh ridha Allah, maka fungsi Masjid disamping sebagai tempat shalat juga
sebagai tempat beribadah secara luas sesuai dengan ajaran Islam.
Untuk dapat mencapai tujuan proyek dan berdasarkan persyaratan yang ada dalam
Kerangka Acuan Kerja pekerjaan ini, maka lingkup pekerjaan Konsultan akan meliputi hal-hal
sebagai berikut.
1. Bantuan dalam Revisi Perencanaan
Layanan teknis ini dilakukan apabila pada Dokumen Kontrak fisik terdapat hal-hal
yang perlu disesuaikan dengan kondisi lapangan pada saat pelaksanaan konstruksi.
Untuk itu Konsultan akan melakukan kegiatan-kegiatan berikut bila diperlukan yang
meliputi:
a. Menyusun revisi perencanaan dan spesifikasi teknik
b. Membuat justifikasi teknik
c. Menyusun revisi biaya konstruksi
2. Bantuan dalam Pengawasan Detail Teknik
Pengawasan konstruksi ini akan dilakukan secara detil dan terus menerus serta hari
demi hari berupa inspeksi, kontrol, penyelesaian masalah Teknis dan pengendalian
pelaksanaan pekerjaan Kontraktor dari segikualitas, kuantitas dan waktu pelaksanaan.
Dalam hal ini kegiatanKonsultan akan meliputi :
a. Memeriksa rencana jadwal kerja Kontraktor.
b. Melakukan pengawasan detil secara terus menerus dan hari demi hari terhadap
seluruh kegiatan Kontraktor di lapangan.
c. Memeriksa, mengawasi dan membuat rekomendasi terhadap hasil pengujian
bahan dan pekerjaan terlaksana dan perencanaan campuran beton (mixed design).
Pekerjaan Manajemen Konstruksi Pembangunan Masjid Raya Pekanbaru 85 | H a l
d. Mengawasi dan memeriksa pengukuran dan perhitungan kuantitas pekerjaan.
e. Memonitor kemajuan pekerjaan.
f. Membuat teguran dan nasehat teknis terhadap penyelesaian permasalahan di
lapangan.
g. Memeriksa usulan perintah perubahan dana dan denda.
h. Memeriksa dan menandatangani sertifikat pembayaran.
i. Memeriksa gambar kerja dan gambar terlaksana.
3. Bantuan dalam Informasi dan Dokumentasi dalam Manajemen Proyek
Layanan ini diperlukan untuk mendukung manajemen proyek yang rapi dan lengkap
serta mencakup kearsipan seluruh kegiatan proyek.
Dalam hal ini, Konsultan akan melakukan kegiatan- kegiatan yang mencakup :
a. Membuat arsip dari korespondensi proyek, agenda proyek, kegiatan harian
Kontraktor, hasil pengujian mutu, data hasil perhitungan kuantitas pekerjaan,
perhitungan teknis, laporan permasalahan dan solusi, Perintah Perubahan,
addenda serta sertifikat pembayaran bulanan.
b. Menyusun laporan Review Design, Laporan Kemajuan Pekerjaan Bulanan dan
Triwulan, Laporan Kendali Mutu dan Laporan Akhir Pekerjaan.
Pengertian kami sebagai Konsultan akan kewajiban dari Manajemen Konstruksi adalah
mengendalikan, mengkoordinasikan dan mengawasi seluruh aspek pelaksanaan Pekerjaan
sehingga sasaran Pengguna Jasa dari segi mutu pelayanan, waktu pengerjaan dan biaya
pembangunan dapat terealisir.
Kami juga mengerti bahwa tugas dan kewajiban Konsultan Manajemen Konstruksi akan
mencakup tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut :
1. Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang disusun oleh
pelaksana konstruksi, yang meliputi program-program pencapaian sasaran fisik,
penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa : Tenaga Kerja, Peralatan dan
Perlengkapan, Bahan Bangunan, Informasi, Dana Program Quality Assurance/Quality
Control dan Program Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L).
2. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas serta laju
pencapaian volume pekerjaan.
Dinas
RSUD Pekerjaan
ARIFIN ACHMADUmum,
PROVINSI
Penataan RIAU
Ruang, Perumahan,
SELAKU
Kawasan Permukiman dan
PENGGUNA ANGGARAN / KUASA
Pertanahan Provinsi Riau
PENGGUNA ANGGARA
KONSULTAN KONTRAKTOR
MANAJEMEN KONSTRUKSI PELAKSANA
Keterangan :
Garis Perintah
Garis Koordinasi
Program pengendalian waktu adalah suatu program yang berisi cara dan prosedur yang
perlu diambil sebagai tindakan untuk mengatur dan mengendalikan waktu pelaksanaan
pekerjaan sehingga tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan dan penyelesaian pekerjaan bisa
dicapai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya.
1. Pengendalian Pembuatan Jadwal
Kegiatan pengendalian pembuatan jadwal meliputi:
1. Pengawasan terhadap pengklarifikasian waktu dengan jadwal utama mingguan,
harian dan khusus untuk suatu pekerjaan setiap jadwal mempunyai penanggung
jawab.
2. Pengawasan terhadap Network Planning yang telah dibuat.
Target utama dalam pelayanan jasa Konsultan Manajemen Konstruksi pada pekerjaan ini
adalah untuk menunjang penyelesaian proyek secara sempurna dan memenuhi semua
standar Spesifikasi Teknis yang telah ditetapkan di dalam dokumen Kontrak.
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas maka Konsultan Manajemen Konstruksi akan
mengembangkan prinsip dasar pengendalian mutu kedalam sebuah Quality System yang
didasari oleh standar ISO 9001: Quality System for Design/Development, Production,
Installation and Servicing.
Pengendalian mutu dapat ditinjau sebagai sebuah sarana yang sistematis dalam
menyiapkan dokumentasi bukti dengan melampirkan laporan-laporan inspeksi, testing dan
prosedur penerimaan atau penolakan bahwa pekerjaan dan material terpasang telah
memenuhi Spesifikasi Teknis serta semua kekurangan-kekurangan telah diperbaiki.
Pada dasarnya proses pengendalian mutu dapat disederhanakan menjadi proses tiga
langkah dalam mencapai mutu yang dikehendaki. Proses tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Tulis rencana kerja.
2. Lakukan pekerjaan sesuai rencana kerja.
3. Catat semua kejadian selama pekerjaan berikut hasilnya.
Pekerjaan yang terkait dapat berupa pekerjaan apa saja mulai dari pekerjaan administrasi,
pekerjaan teknis sampai dengan pembuatan proses.
Dengan menulis rencana kerja maka kegiatan menjadi bersifat lebih formal dan dapat
digunakan sebagai dasar perencanaan yang sistimatis. Kebiasan ini juga akan mempermudah
pembuatan Quality Plan serta dapat digunakan sebagai tolok ukur pada proses feedback dan
evaluasi.
Konsultan Manajemen Konstruksi akan membuat dan menerapkan sebuah Quality Plan
yang berfungsi :
1. Memberi keyakinan pada semua pihak terkait bahwa pekerjaan telah dilaksanakan
sesuai rencana.
1. Pengendalian Dokumen
Pengendalian Dokumen meliputi beberapa pengawasan terhadap :
a. Pengawasan terhadap penyimpangan, pemeriksaan dan persetujuan dokumen.
b. Dokumen yang dimaksud antara Dokumen Engineering, Testing, Desain, Fabrikasi,
Konstruksi, Pemasangan, Inspeksi Pegangan, Instruksi, Prosedur, Spesifikasi,
Manual dan Gambar.
c. Pengawasan dokumen terhadap dokumen-dokumen surat menyurat, Berita Acara,
Risalah Rapat dan Memo Dinas.
d. Pengawasan terhadap penerbitan dan pendistribusian dokumen yang efektif, baik
yang menyangkut dokumen asli, copy maupun revisi.
e. Pengawasan terhadap perubahan dokumen.
f. Pembuatan prosedur perubahan dokumen seperti prosedur pemeriksaan dan
persetujuan oleh pribadi atau organisasi yang semula menyetujui dokumen aslinya.
2. Pengendalian Desain
Kegiatan pengendalian disain antara lain meliputi :
1. Kriteria Umum
a. Pengawasan tenaga kerja
Memastikan kesiapan tenaga kerja pelaksana pekerjaan dan sisi keahlian
Memastikan kelengkapan kerja tenaga pelaksana
Memastikan keselamatan dan kesehatan kerja tenaga pelaksana
b. Pengawasan bahan kerja
Menjamin bahan yang dipergunakan sesuai dengan standar, ketentuan dan
persyaratan yang berlaku.
Menjamin bahan/material yang dipergunakan dilaksanakan/diolah sesuai dengan
ketentuan dan metode kerja.
c. Pengawasan peralatan kerja
Menjamin peralatan kerja yang dipergunakan sesuai dengan standar, ketentuan
dan persyaratan.
Menjamin peralatan yang dipergunakan tidak mengakibatkan timbulnya
kecelakaan.
Menjamin peralatan kerja yang digunakan tidak mengakibatkan kegagalan.
d. Pengawasan dampak pekerjaan
Menjamin pekerjaan tidak menimbulkan dampak tenaga kerja, lingkungan
pekerjaan maupun lingkungan sekitar lokasi pekerjaan.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, kami sebagai calon Konsultan Manajemen Konstruksi
akan merencanakan kebutuhan supervisi (pengawasan) teknis pada masa konstruksi. Rencana
ini akan dicantumkan dalam Quality Plan untuk proyek ini yang akan disusun oleh Quality
Engineer. Inspector lapangan akan mendapat briefing dan latihan dari Quality Engineer dan
para Inspector ini akan dibekali dengan pedoman-pedoman dengan sistim Check List yang
dibuat oleh Quality Engineer. Formulir Check List tersebut memuat rincian item-item yang
perlu diperhatikan dan rincian pengesetan peralatan yang diperlukan.
Dalam menjalankan pekerjaan Pekerjaan Manajemen Konstruksi Pembangunan Masjid
Raya Pekanbaruini sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi, kami telah membagi
pelaksanaan fisik konstruksi menjadi 6 (enam) kelompok utama pekerjaan yang harus
ditangani, yaitu:
Sesuai dengan lingkup pekerjaan yang disampaikan dalam Kerangka Acuan Kerja,
Konsultan akan menyusun rencana kerja yang diuraikan berdasarkan lingkup tersebut, yaitu
sebagai berikut:
4.7.2 Keluaran
drawing).;
14. Foto pelaksanaan pekerjaan;
15. Memriksa gambar kerja Terperinci (Shop Drawing) Bar chart dan S Curve serta Net
• ADMINISTRASI KEUANGAN
• OPERATOR CAD
PENGAWAS LAPANGAN
AHLI BANGUNAN QUALITY QONTROL, QUANTITY
AHLI MK AHLI ARSITEK AHLI MEKANIKAL AHLI ELEKTRIKAL (ARSITEK, MEKANIKAL DAN
GEDUNG SURVEYOR
ELEKTRIKAL)
Untuk menunjang tercapainya tujuan proyek, maka Konsultan Pengawas perlu dibantu oleh
fasilitas yang dapat mendukung pengendalian pelaksanaan pekerjaan. Salah satu alat bantu
tersebut adalah perangkat komputer lengkap dengan softwarenya, seperti Microsoft Project
atau Primavera untuk pembuatan Planning dan Schedulling serta untuk sistim pengendalian
biaya, AutoCAD untuk drafting, Microsoft Word untuk word processing, Microsoft Excell
untuk spreadsheet, Microsoft Access untuk pengolahan data. Kesemua perangkat lunak ini
akan diusahakan sedapat mungkin untuk menggunakan satu database yang sama sehingga
membentuk keseragaman data.
Dalam Kerangka Acuan Kerja (TOR) telah dijelaskan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan
Pekerjaan Manajemen Konstruksi Pembangunan Masjid Raya Pekanbaru konsultan harus
menyediakan semua fasilitas yang diperlukan, dan bentuk pelaporan yang diinginkan.
Untuk lebih memperjelas hal tersebut di atas, maka di bawah ini akan dikemukakan rincian-
rinciannya.
Jadwal tersebut disusun dengan program primavera, dengan pemakaian program tersebut
monitoring jadwal (waktu) dan biaya dapat dilaksanakan secara bersama-sama.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan pada kegiatan
Pekerjaan Manajemen Konstruksi Pembangunan Masjid Raya Pekanbaru, selengkapnya
tersaji pada tabel dibawah ini :
Struktur Organisasi serta daftar Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung beserta
kualifikasinya, minimal sebagai berikut :
PENDIDIKAN PENGALAMAN
No URAIAN JUMLAH SKA/SKT
MINIMAL MINIMAL
I TENAGA AHLI
2 Ahli Arsitek 1 Org S1. T.Arsitektur 1 Tahun Ahli Muda Arsitek (101)
Dalam Dokumen Teknis yang ditawarkan kan oleh peserta dilengkapi dengan
Curiculum Vitae (pengalaman dilengkapi dengan referensi/surat keterangan),
Ijazah, NPWP, Bukti pelunasan Pajak Tahun Terakhir (min. Tahun 2018) serta KTP
Uraian Tugas dan Jadwal Penugasan Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung
Konsultan Manajemen Konstruksi, diharapkan dapat menguraikan masing-
masing tugas dan tanggungjawab personel yang ditentukan sesuai dengan jabatan
dan profesi personil tersebut serta menyusun jadwal penugasan personel sesuai
dengan keterlibatan personel pada saat pelaksanaan dan/atau sesuai dengan rincian
biaya yang telah diperhitungkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam Harga
Perkiraan Sendiri (HPS).
Untuk memenuhi persyaratan yang dibutuhkan seperti tercantum dalam Kerangka Acuan
Kerja, maka tim Konsultan akan menugaskan beberapa tenaga ahli yang akan melaksanakan
kegiatan ini seperti dapat dilihat pada tabel berikut.
JABATAN JUMLAH
NO NAMA DALAM KUALIFIKASI ORANG BULAN
PROYEK (OB)
TENAGA AHLI
TENAGA AHLI
TENAGA PENDUKUNG
Dalam hal keperluan jumlah tenaga personil yang dibutuhkan, khususnya untuk Tenaga
Ahli, secara cermat dan jelas sudah memberikan kebutuhan yang diperlukan, sedangkan
jumlah bulan orang (man month) yang dibutuhkan tergantung dari hasil analisa teknis yang
dilakukan sendiri oleh Konsultan, dan hasilnya adalah seperti yang digambarkan pada
Jadual Penugasan Personil terlampir.
Subtotal B 6,00
Total 12,00
2) Laporan Mingguan
3) Laporan Bulanan
Pada bab sebelumnya telah diuraikan pula mengenai rencana pelaksanaan pekerjaan yang
akan dilaksanakan oleh Pihak Penyedia Jasa jika dipercaya untuk melaksanakan pekerjaan
ini. Dengan uraian yang telah disajikan sebelumnya, dan didukung oleh pengalaman Pihak
Penyedia Jasa serta dengan kesungguhan Pihak Penyedia Jasa untuk menyelesaikan
pekerjaan ini dengan baik. Pihak Penyedia Jasa percaya bahwa pekerjaan ini dapat
dilaksanakan dengan hasil sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak Pemberi Tugas,
apabila kami dipercaya untuk melaksanakan pekerjaan ini. Namun hasil baik tidak akan
dapat diraih tanpa kerjasama yang baik dari pihak Pemberi Tugas selaku pihak yang saat ini
mengetahui dengan baik kondisi daerah lokasi pekerjaan. Untuk itu, bantuan dan kerjasama
dari pihak Pemberi Tugas pekerjaan sangat diharapkan oleh Pihak Penyedia Jasa demi
suksesnya pekerjaan ini.