15.04.211 Jurnal Eproc PDF
15.04.211 Jurnal Eproc PDF
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 | Page 769
Metode SECI
didapatkan dari penelitian ini adalah berupa tacit knowledge. Gambar 3 Model Konseptual
Selain itu dengan metode SECI proses penyerapan knowledge
oleh seseorang yang memerlukan sudah pasti akan menjadi Usulan skala pengukuran kompetensi dirancang berdasarkan
knowledge baru bagi orang tersebut, karena terdapat proses hasil breakdown kompetensi yang terbagi menjadi tiga
Internalization yang merupakan proses transfer knowledge kelompok keahlian karyawan, yaitu Mechanical,
baru yang masih berbentuk explicit menjadi knowledge baru Electronical dan Electrical. Untuk merancang skala
bagi seseorang dalam bentuk tacit knowledge. Waktu yang pengukuran kompetensi, tahap awal adalah menggunakan
dibutuhkan dengan metode SECI juga relatif lebih cepat, metode SECI untuk merancang breakdown karakteristik dari
karena langsung mengonversi sebuah knowledge menjadi kompetensi karyawan keahlian Mechanical. Metode SECI
sebuah knowledge baru, bukan mengonversi data menjadi digunakan untuk mengonversi tacit knowledge supervisor dan
sebuah knowledge baru. Hal ini sesuai dengan waktu karyawan mengenai kompetensi, indikator, cara pengukuran
penelitian ini yang memiliki waktu yang sedikit untuk dan hasil pengukuran menjadi sebuah explicit knowledge,
mengonversi knowledge. Diharapkan dengan adanya sehingga knowledge dapat mudah untuk dipelajari dan
penelitian ini perusahaan dapat mengambil suatu kebijakan dipahami.
atau keputusan yang optimal. Pengolahan data dengan menggunakan metode SECI akan
menghasilkan suatu dokumentasi breakdown karakteristik
III. METODOLOGI PENELITIAN dari setiap kompetensi dan dilanjutkan dokumentasi skala
pengukuran kompetensi karyawan Mechanical,
Model konseptual pada Gambar 3 memaparkan proses Electronical, dan Electrical di Bidang Machinery and
penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan kondisi Laboratory PT Dirgantara Indonesia. Hasil yang diharapkan
existing PT Dirgantara Indonesia menunjukkan bahwa tidak dari penelitian ini yaitu dapat memberikan kemudahan
ada karakteristik kompetensi karyawan dan skala dalam pengukuran, penilaian, dan evaluasi kompetensi
pengukuran kompetensi karyawan sehingga menyebabkan karyawan dengan keahlian Electrical.
kompetensi karyawan menjadi sulit untuk diukur. Hal ini
menyebabkan penempatan karyawan tidak sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki. Dalam melakukan penempatan
kerja hendaknya mempertimbangkan faktor-faktor seperti
pendidikan, pengetahuan kerja, keterampilan kerja, dan
pengalaman kerja. Penempatan karyawan yang tidak sesuai
dengan kompetensi dapat menurunkan motivasi dan
produktifitas karyawan dalam bekerja.
Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk menghasilkan
rancangan karakteristik kompetensi dan menghasilkan
rancangan usulan skala pengukuran kompetensi untuk
kelompok keahlian Electrical PT Dirgantara Indonesia
didapatkan dari tacit knowledge expert. Metode SECI yang
selanjutnya mengubah menjadi explicit knowledge. Tacit
knowledge yang digunakan dari hasil wawancara dengan
expert kelompok keahlian Electrical kemudian dikonversi
menjadi explicit knowledge menggunakan metode SECI.
Dengan explicit knowledge yang ada, maka dapat ditentukan
karakteristik kompetensi dan skala pengukuran kompetensi
yang sesuai.
Jurnal Tugas Akhir | Fakultas Rekayasa Industri
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 | Page 774
tahap Combination dari responden yang harus dimiliki oleh karyawan untuk
Internalization Cara Key Person melakukan pekerjaannya. Wawancara akan dilakukan
Menginformasikan hasil
kepada responden untuk mengetahui tacit knowledge
rancangan karakteristik Para responden, yaitu karyawan
kompetensi terpilih dari FGD dengan keahlian Electrical dan
karyawan keahlian Electrical Supervisor mengenai karakteristik cara pengukuran kompentensi yang
kepada para responden
dimiliki oleh karyawan.
Melakukan perancangan skala
pengukuran berdasarkan hasil dari
Metode SECI yang dapat membantu
dalam pengukuran kompetensi
karyawan
Hasil
Analisis dan
rekomendasi
TAHAP KESIMPULAN
DAN SARAN
2) Penggabungan Indikator
B. Tahap Externalization Penggabungan indikator dilakukan berdasarkan knowledge
Externalization merupakan perubahan knowledge tacit-to- yang dimiliki dari setiap responden. Indikator merupakan
explicit. Kemudian dari hasil wawancara ketiga responden penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh
akan didokumentasikan menjadi explicit knowledge agar perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
lebih mudah untuk dipelajari dan diubah dalam bentuk yang pengetahuan dan keterampilan [8]. Indikator digunakan
tertulis agar knowledge yang telah didapatkan lebih mudah sebagai dasar untuk menyusun pengukuran terhadap
dipahami. Explicit knowledge dibagi berdasarkan jumlah kompetensi karyawan. Pada Tabel 4 merupakan gabungan
responden yang digunakan dan dirancang dalam sebuah indikator dari knowledge yang diberikan oleh tiga responden
tabel sehingga akan lebih mudah untuk dipelajari. Berikut pada tahap Socialization
skema externalization dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 5 Penggabungan Indikator Keahlian Electronical
Tabel 3 Kompetensi, Indikator, Cara Pengukuran dan Hasil
Pengukuran
Gambar 6 Tingkat Skala Pengukuran Kompetensi penggabungan knowledge. Masalah terakhir adalah
menerjemahkan kalimat yang diberikan oleh responden
Pengambilan keputusan dengan menggunakan lima tingkat yang terkadang tidak sesuai dengan yang diterima, oleh
skala berdasarikan teori Skala rasio yang disesuaikan karena itu diperlukan konfirmasi ulang kepada responden
dengan hasil pengukuran terpilih dan juga berdasarkan hasil agar tidak terjadi kesalahpahaman antara responden dan
diskusi dan kesepakatann dengan supervisor dan beberapa pewawancara.
karyawan keahlian Electrical. Skala pengukuran ini
diharapkan dapat mengukur kompetensi karyawan keahlian B. Analisis Tahap Externalization
Electrical secara subyektif dan menjadi standar penilaian Tahap Externalization semua knowledge yang diperoleh
yang ditetapkan oleh Bidang Machinery and Laboratory didokumentasikan agar menjadi sebuah knowledge baru
untuk mengukur kompetensi karyawan keahlian Electrical. berupa explicit knowledge. Knowledge ini akan menjadi
Setelah itu dirancang skala pengukuran untuk kompetensi bahan untuk diproses pada tahap selanjutnya. Knowledge
penggunaan multimeter digital yaitu: yang didokumentasikan berupa tacit knowledge karakteristik
kompetensi karyawan keahlian Electrical. Bagian dari
Tabel 9 Usulan Perancangan Skala Pengukuran Kompetensi karakteristik kompetensi karyawan Electrical adalah
Karyawan hanya mengetahui mengenai kompetensi umum, kompetensi khusus, indikator, cara
Skala 1 macam-macam listrik, tetapi tidak bisa pengukuran, dan hasil pengukuran.
menggunakkannya Kompetensi umum merupakan kompetensi yang harus
Karyawan hanya memahami salah satu dimiliki oleh karyawan keahlian Electrical . Terdapat 12
bagian multimeter analog dengan cara kompetensi umum yang harus dimiliki oleh karyawan
Skala 2 keahlian Electrical . Kompetensi umum ini diperoleh dari
mengukur listrik dan mampu
menggunakannya penelitian dengan judul “Perancangan Kompetensi dan Alat
Karyawan memahami dua bagian Ukur Kompetensi Karyawan Keahlian Electrical di PT
Skala 3 multimeter analog dengan cara mengukur Dirgantara Indonesia”. Knowledge pada penelitian tersebut
listrik dan mampu menggunakannya dijadikan dasar dalam melakukan wawancara pada tahap
Karyawan memahami tiga bagian Socialization.
Skala 4 multimeter analog dengan cara mengukur Kompetensi khusus merupakan breakdown dari kompetensi
listrik dan mampu menggunakannya umum (kompetensi utama yang dimiliki oleh karyawan)
Karyawan memahami seluruh bagian yang berfungsi untuk lebih memperjelas kompetensi umum
Skala 5 multimeter analog dengan cara mengukur yang dimiliki karyawan, sehingga dalam penilaian
listrik dan mampu menggunakannya kompetensi menjadi lebih tepat sesuai dengan kompetensi
karyawan tersebut. Saat mendokumentasikan kompetensi
V. ANALISIS DAN REKOMENDASI khusus ini terdapat beberapa perbedaan yang diberikan oleh
responden. Perbedaan tersebut dapat dijadikan hal yang
A. Analisis Tahap Socialization positif, karena dengan adanya perbedaan maka pada saat
Tahap Socialization menggunakan tiga responden yang penggabungan knowledge yang terdapat di dalamnya
memiliki knowledge mengenai karakteristik kompetensi menjadi lebih detail dan jelas.
karyawan. Tiga responden tersebut merupakan karyawan Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar
Bidang Machinery and Laboratory yang telah bekerja bagi karyawan. Indikator ini digunakan sebagai dasar dalam
selama lebih dari 20 tahun. Karakteristik kompetensi pengukuran kompetensi karyawan. Pada saat dilakukan
karyawan merupakan breakdown dari kompetensi umum dokumentasi tacit knowledge indikator terdapat beberapa
sampai pada hasil pengukuran yang terdiri dari kompetensi perbedaan juga. Dengan adanya perbedaan knowledge
umum, kompetensi khusus, indikator, cara pengukuran dan indikator ini maka pada saat perancangan penggabungan
hasil pengukuran. Tacit knowledge dari responden akan indikator akan terdapat indikator yang lebih jelas yang
dirubah menjadi tacit knowledge baru melalui proses nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk mengukur
wawancara yang nantinya akan berguna untuk melakukan kompetensi karyawan keahlian Electrical .
tahap selanjutnya. Setiap indikator memiliki cara pengukurannya masing-
Kendala yang dialami dalam melakukan tahap Socialization masing. Cara pengukuran merupakan bagaimana cara untuk
adalah terdapat beberapa perbedaan dari pendapat yang mengukur kompetensi karyawan dari indikator-indikator
disampaikan oleh para responden. Selain perbedaan yang telah terpilih. Setiap cara pengukuran juga memiliki
hasil pengukurannya masing-masing. Hasil pengukuran
Jurnal Tugas Akhir | Fakultas Rekayasa Industri
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 | Page 778
merupakan standar pengukuran yang dihasilkan dari cara 2. Memiliki kemampuan matematika
pengukuran. Pada saat melakukan dokumentasi cara Kompetensi ini harus dimiliki oleh seluruh karyawan pada
pengukuran dan hasil pengukuran tidak terdapat perbedaan Bidang Machinery and Laboratory, karena kemampuan
knowledge, karena setelah dilakukan konfirmasi kepada para matematika selalu digunakan dalam kegiatan. Pada
responden ternyata untuk cara pengukuran sudah terdapat karyawan keahlian Electrical kompetensi ini digunakan untuk
standar di Bidang Machinery and Laboratory PT Dirgantara memahami sistem-sistem bilangan dan memahami cara
Indonesia didukung juga dengan pengalaman yang dimiliki pengonversian sistem-sistem bilangan. Dalam memahami
oleh para responden yang telah bekerja selama 20 tahun sistem-sistem bilangan, karyawan juga harus memahami
yang menyebabkan responden telah terbiasa melakukan sistem bilangan desimal dan bilangan biner. Kemudian
knowledge yang didokumentasikan. karyawan juga harus memahami konversi bilangan desimal
Pada tahap ini secara umum terdapat satu kendala yang ke bilangan biner. Kemampuan matematika ini lebih banyak
menyebabkan proses perubahan tacit knowledge menjadi melakukan perhitungan tentang bilangan biner, karena
explicit knowledge membutuhkan waktu yang panjang. komponen-komponen pada mesin hanya ada dua pilihan,
Kendala tersebut adalah sulitnya menerjemahkan tacit nilai satu adalah untuk yang dialiri oleh arus listrik dan nilai
knowledge yang diperoleh pada tahap socialization menjadi nol yang tidak dialiri oleh arus listrik. Sistem bilangan
sebuah dokumentasi yang berbentuk explicit knowledge. desimal juga harus dipahami oleh karyawan dan
Diperlukan konfirmasi berulang-ulang agar tacit knowledge pengonversian suatu sistem bilangan terhadap sistem bilangan
dari para responden benar-benar telah terdokumentasi lainnya juga diperlukan karena sering digunakan dalam
dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan oleh program mesin.
responden.
3. Lulusan dari Bidang Mekatronika
C. Analisis Tahap Combination Karyawan Electrical harus memiliki dasar-dasar
Explicit knowledge yang telah diperoleh dari tahap pengetahuan dan keterampilan di bidang mekatronika.
externalization selanjutnya akan dirubah menjadi explicit Sebagai bukti karyawan adalah merupakan lulusan bidang
knowledge yang baru. Pada tahap ini dilakukan mekatronika, maka karyawan harus memiliki latar belakang
penggabungan knowledge dari responden yang sudah pendidikan mekatronika dan memiliki ijazah (SMK dan
berbentuk explicit knowledge menjadi sebuah rancangan sederajat/D3/S1) pada bidang pendidikan robotika dan telah
karakteristik kompetensi karyawan keahlian Electrical. lulus secara legal. Pengukuran kompetensi ini digunakan
Rancangan ini memiliki tujuan, yaitu untuk membantu pada saat rekruitasi karyawan baru, sehingga proses
supervisor ataupun karyawan melakukan pengukuran perekruitasi dapat berjalan sesuai dan efektif.
kompetensi yang dimiliki oleh karyawan keahlian
Electrical, sehingga dalam pemberian tugas, evaluasi 4. Mengetahui filosofi dan prosedur maintenance
kinerja, dan pengembangan karir karyawan dapat lebih Kompetensi ini merupakan kompetensi dasar maintenance,
efektif dan efisien dalam pelaksanaannya. sehingga karyawan Departemen Maintenance khususnya
Rancangan karakteristik kompetensi karyawan memiliki 12 pada Bidang Machinery and Laboratory harus memiliki
kompetensi umum, 12 kompetensi khusus, 12 indikator, 16 kompetensi ini. Karyawan harus mengetahui filosofi dari
cara pengukuran, dan 17 hasil pengukuran. proses maintenance dan bagaimana prosedur dari proses
maintenance.
1. Mampu menggunakan alat ukur yang berhubungan Proses maintenance pada Bidang Machinery and
dengan listrik Laboratory di PT Dirgantara Indonesia terbagi menjadi dua,
Kompetensi ini memiliki alat ukur yaitu dapat menggunakan yaitu preventive maintenance dan corrective maintenance.
alat ukur yang berhubungan dengan listrik. Alat ukur yang Pada kompetensi khusus mengetahui tentang preventive
digunakan adalah multimeter digital dan multimeter analog, maintenance, karyawan harus mengetahui definisi dari
dengan cara mengukur tegangan DC, AC, arus listrik preventive maintenance dan mengetahui prosedur dari
(ampere), dan resistor (Ohm). Hal ini dikarenakan alat ukur preventive maintenance. Pada kompetensi khusus
listrik tersebut yang digunakan oleh karyawan dalam mengetahui tentang corrective maintenance, karyawan harus
melakukan pengukuran listrik sehingga karyawan harus mengetahui definisi dari corrective maintenance dan
menguasai penggunaan alat ukur tersebut. Cara pengukuran mengetahui prosedur dari corrective maintenance.
kompetensi tersebut adalah dengan melakukan tes praktik Dalam setiap kegiatan maintenance yang dilakukan oleh
penggunaan alat ukur multimeter digital dan multimeter karyawan keahlian Electrical khususnya, kompetensi ini
analog pada karyawan. Dengan mengamati karyawan dalam pasti akan selalu digunakan sebagai pedoman untuk
membaca hasil yang tertera pada alat ukur dan menganalisis melakukan suatu kegiatan maintenance. Hal ini disebabkan
hasil pengukuran tersebut. oleh prosedur dari dua kegiatan maintenance ini memiliki
hal penting untuk dilakukan, yaitu menglasifikasikan kegiatan
preventive maintenance yang tersedia pada work
Jurnal Tugas Akhir | Fakultas Rekayasa Industri
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 | Page 779
order dan kegiatan corrective maintenance yang tersedia 220 V, sedangkan input arus listrik searah atau DC (Direct
pada request for maintenance. Current) pada mesin yaitu 24V, + 15V, dan + 5V.