Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK

MAKALAH TEORI BIOLOGI DAN TEORI PSIKOLOGIS


Sebagai Tugas Kelompok Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Dosem Pengampu: Zulfikar Muhammad, M. Kep

Oleh:

1. SISWATI NIM. 1820091


2. RIRIN RHOSIATUL K NIM. 1820101
3. HENI PURWATI NIM. 1820100
4. NINA ENDAH NIM. 1820096
5. NINA WULAN NIM. 1820089

PROGRAM STUDI PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
2019
BAB 1.
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia, oran-orang yang sudah tua (mengalami penuaan fisiologis)
disebut dengan orang lanjut usia atau biasa disingkat lansia. Menurut Undang-
Undang Nomor 13 tahun 1998 tentag Kesejahteraan Lansia, lansia
didefisinikan sebagai orang atau penduduk yang berusia diatas 60 tahun. Pada
abad 21 banyak ditemukan orang lanjut usia yang masih sehat dan tegap. Usia
atau angka harapan hidup penduduk Indonesia telah meningkat 45,7% sejak
tahun 1970 menjadi 58,9% pada tahun 1990 dan 71,7% pada tahun 2010.
Peningkatan usia harapan hidup mencerminkan makin bertambah panjangnya
masa hidup seseorang, namun kondisi masa tua yang semakin panjang
diharapkan tidak menjadi beban melainkan tetap menjadi sumber daya
manusia yang memberikan manfaat.
Lanjut usia merupakan periode penutup dalam rentang kehidupan
seseorang. Hurlock (2002) menyatakan bahwa tahap terakhir dalam
perkembangan ini terbagi menjadi usia lanjut dini berkisar pada umur 60-70
tahun dan usia lanjut yang dimulai pada usia 70 tahun sampai akhir kehidupan
Menurut Muanandar (2001), usia tua merupakan usia yang menjadikan
manusia rentan terhadap penyakit. Semua makhluk hidup memiliki silklus
kehidupan menuju tua yang diawali dengan proses kelahiran, tumbuh menjadi
dewasa, berkembang biak, menjadi tua dan akhirnya meninggal atau tutup
usia. Sedangka usia lanjut merupakan masa yang tidak bisa dielakkan bagi
orang yang dikaruniai umur panjang (Suadirman, 2011).
Teori penuaan sudah tercatat dalam teori evolusi. Pada teori evolusi,
penuaan diindikasikan sebagi hasil dari penurunan kekuatan hukum alam.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, teori-teori mengenai penuaan
muncul, lebih dari 300 teori, namun hanya beberapa yang dianggap benar
seperti: teori biologis dan teori psikologis.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan teori biologis?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan teori psikologis?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian teori biolgis
1.3.2 Untuk mengetahui pengertian teori psikologis
BAB 2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Penuaan
Proses menua merupakan perubahan yang terkait waktu, bersifat universal,
instrinsik, proresif dan detrimental yang dapat menyebabkan berkurangnya
kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan untuk bertahan hidup (Nugroho,
2008). Lansia merupakan suatu tahap dalam hidup manusia mulai dari bayi,
anak-anak, remaja, tua dan usia lanju dan bukan penyakit melainkan suatu
proses alami yang tidak bisa dihindarkan. Dapat disimpulkan lansia adalah
proses ilmiah terus menerus dan berkesinambungan yang dalam keadaan
lanjut menyebabkan perubahan anatomi, fisiologi dan biokimia pada jaringan
atau organ yang pada akhirya mempengaruhi keadaan, fungsi dan kemampuan
badan secara keseluruhan (Depkes. RI, 2005). Teori penuaan sudah tercatat
dalam teori evolusi. Pada teori evolusi, penuaan diindikasikan sebagi hasil dari
penurunan kekuatan hukum alam. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan,
teori-teori mengenai penuaan muncul, lebih dari 300 teori, namun hanya
beberapa yang dianggap benar seperti teori biologi dan teori psikologis.
2.2 Teori Biologis
Pada teori ini terdapat teori genetik dan mutasi, immunology slow theory,
teori radikal bebas, teori stres, teori rantai silang serta teori metabolisme.
a. Teori Genetik dan Mutasi
Pada teori ini dijelaskan menua terprogram secara genetik untuk spesies-
spesies tertentu. Setiap spesies memiliki suatu jam genetik sendiri dan
memilik batas usia yang berbeda-beda yang telah diputar sesuai dengan
replika tertentu. Saat spesies ini berhenti berputar, maka spesies ini akan
mati. Manusia mempunyai usia harapan hidup terlama kedua setelah
bulus.
Jenis Makhluk Umur (Tahun)
Bulus 170
Manusia 116
Kerang 80
Kakak Tua 70
Gajah 70
Burung Hantu 68
Kuda 62
Simpanse 50
Gorila 48
Beruang 47
Bangau 35
Kucing 30
Anjing 27
Sapi 20
Kelinci 18
Ayam 14
Tikus 5
Mencit 5
Kecoak 1
Nyamuk 5 bulan
Lalat 70 hari

Menua terjadi akibat perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul-


molekul DNA dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi.
b. Immunology Slow Theory
Mutasi berpeluang untuk menyebabkan berkurangya kemampuan sistem
imun tubuh mengenai dirinya sendiri. Jika mutasi merusak membran sel,
maka sistem imun tidak akan mengenalinya dan akan merusaknya.
Kondisi ini yang mendasari penigkatan penyakit autoimun pada lanjut usia
(Maryam, 2008)
c. Teori Radikal Bebas
Merupakan suatu atom molekul yang tidak stabil karena memiliki elektron
yang tidak berpasangan sehingga sangat reaktif mengikat atom atau
molekul lain yang menimbulkan berbagai kerusakan atau perubahan di
dalam tubuh. Radikal bebas menyebabkan sel tidak dapat melakukan
regenerasi (Maryam, 2008).
d. Teori Stress
Mengungkapkan bahwa menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang bisa
digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan
kestabilan lingkungan internalm kelebihan udaha dan stres yang
menyebabkan sel tubuh lelah terpakai (Maryam, 2008)
e. Teori Rantai Silang
Pada teori ini dijelaskan bahwa menua terjadi saat adanya reaksi lemak,
protein, karbohidrat elastis dan asam nukleat (molekul kolagen) dengan zat
kimia dan radiasi. Hal ini menyebabkan perubahan pada membran plasma
sehingga jaringan bersifat kaku, kurang elastis dan hilangnya fungsi sel
(Nugroho, 2008)
f. Teori Metabolisme
Percobaan pada hewan telah dibuktikan bahwa pengurangan asupan kalori
dapat menghambat pertumbuha dan memperpanjang umur. Sedangkan
peningkatan asupan kalori dapat menyebabkan kegemukan dan
memperpendek umur (Darmojo, 2011)
2.3 Teori Psikologis
Teori psikologis dipengaruhi oleh biologi dan sosiologi sehingga tidak
bisa dipisahkan dari kedua aspek tersebut. Proses penuaan terjadi secara
alamiah bersamaan dengan penambahan usia. Lansia sulit untuk berinteraksi
karena adanya penurunan intelektualitas yang meliputi persepsi, kemapuan
kognitif, memori dan belajar. Selain itu, dengan adanya penurunan fungsi
sistem sensorik maka akan terjadi penurunan kemampuan untuk menerima,
memproses dan merespon stimulus sehingga terkadang akan muncul aksi atau
reksi yang berbeda dari stimulus yang ada.
.
BAB 3.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lansia merupakan suatu tahap dalam hidup manusia mulai dari bayi, anak-
anak, remaja, tua dan usia lanju dan bukan penyakit melainkan suatu proses alami
yang tidak bisa dihindarkan. Dapat disimpulkan lansia adalah proses ilmiah terus
menerus dan berkesinambungan yang dalam keadaan lanjut menyebabkan
perubahan anatomi, fisiologi dan biokimia pada jaringan atau organ yang pada
akhirya mempengaruhi keadaan, fungsi dan kemampuan badan secara
keseluruhan
3.2 Saran
Diharapkan tenaga kesehatan terutama perawat senantiasa mengupdate ilmu
untuk memberikan pelayanan yang maksimal terutama pada lansia.

DAFTAR PUSTAKA

Darmojo. 2011. Buku Ajar Geriatic (Ilmu Kesehatan Lanjut Usia) edisi ke 4:
Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Depkes. 2005. Profil Kesehatan Indonesia 2005. Diakses pada 05 Oktober 2019
http://www.depkes.go.id
Maryam. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika
Nugroho. 2008. Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai