BAB I, II, III Edit
BAB I, II, III Edit
PENDAHULUAN
berupa gagal nafas secara spontan dan teratur beberapa saat setelah lahir
neonatus disebut asfiksia bila terdapat nilai apgar menit kelima 0-3, adanya
dan juga mempengaruhi fungsi organ vital lainnya (Gilang dkk, 2010).
nya kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir mengalami asfiksia,
hampir 1 juta dari kelahiran bayi asfiksia ini kemudian meninggal. WHO
pun pada pada tahun 2003 menyebutkan bahwa asfiksia menempati urutan
Diantara bayi yang masih bisa bertahan hidup setelah asfiksia setidaknya
cerebral palsy, retardasi mental, dan gangguan belajar (DepKes RI, 2008).
Kejadian asfiksia neonatorum masih menjadi masalah serius di
Indonesia angka kejadian asfiksia kurang lebih 40 per 1000 kelahiran hidup,
prolaps tali pusat. Faktor risiko janin yaitu prematuritas, berat badan lahir
(Depkes, 2008).
DepKes RI 2009 menyebutkan bahwa kehamilan yang terlalu muda
(≤20tahun) atau terlalu tua (≥35tahun) termasuk dalam kriteria risiko tinggi
kehamilan. Usia muda berisiko karena secara medis organ reproduksi ibu
masih belum matang dan secara mental pun masih belum siap. Pada usia tua
juga berpengaruh dalam kasus ini terutama apabila umur bayi ketika
kehamilan lebih dari 42 minggu saat melahirkan bayi juga sangat berisiko
oleh karena fungsi plasenta yang sudah tidak maksimal lagi yang
Bayi yang mengalami asfiksia kebanyakan dilahirkan dari ibu yang tidak
ibu yang melakukan skreening pemeriksaan kehamilan. Maka dari itu perlu
Dalam penelitian ini akan difokuskan pada faktor risiko ibu karena
asfiksia neonatorum. Faktor ibu yang diteliti adalah : umur ibu, masa
gestasi, paritas,penyakit ibu,ketuban pecah dini, partuslama, hipertensi
ISI
2.1 Definisi
Resusitasi BBL ialah prosedur yang diaplikasikan ada BBL yang tidak
dapat bernapas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat
setelah lahir. Istilah BBL digunakan untuk bayi yang baru lahir pada menit-menit
pertama sampai beberapa jam selanjutnya. Periode neonatal ialah periode bayi
dari lahir sampai umur 28 hari. Asfiksia ada BBL ditandai dengan keadaan
hipoksemia, hiperkarbia, dan asidosis. Menurut AAP dan ACOG 2004, asfiksia
yaitu pH <7, pada sampel darah yang diambil dari arteri umbilikal
berikut. Alveoli paru janin dalam uterus berisis cairan paru. Pada saat lahir dan
bayi mengambil napas pertama, udara memasuki alveoli paru dan cairan paru
diabsorpsi oleh jaringan paru. Pada napas kedua dan berikutnya, udara yang
masuk alveoli bertambah banyak dan cairan paru diabsorpsi sehingga kemudian
seluruh alveoli berisi udara yang mengandung oksigen. Aliran darah paru
meningkat secara dramatis. Hal ini disebabkan ekspansi paru yang membutuhkan
tekanan puncak inspirasi dan tekanan akhir ekspirasi yang lebih tinggi. Ekspansi
resistensi vaskuler paru dan peningkatan aliran darah paru setelah lahir. Aliran
intrakardial dan ekstrakardial mulai beralih arah yang kemudian diikuti oleh
menyebabkan hipertensi pulmonal resisten pada BBL, dengan aliran darah paru
berdasarkan keadaan klinis. Penilaian awal harus dilakukan pada semua BBL.