Anda di halaman 1dari 4

Media Berbagi Keperawatan, Vol. 2 No.

1 (April, 2019) E-ISSN 2548-7221

HUBUNGAN KEPUASAN PERAWAT TERHADAP SISTEM INFORMASI


KEPERAWATAN DENGAN KINERJA PENDOKUMENTASIAN PERAWAT DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS
Intan Diah Pramithasari, Ns. M.Kep
Akademi Keperawatan Serulingmas Cilacap
Email Penulis Korespondensi (K): intandiahpramithasari40@gmail.com

ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi, juga telah merambah pada aspek pelayanan kesehatan. Sistem Informasi
Keperawatan (SIKep) meupakan salah satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pelayanan
keperawatan, yang didalamnya memuat sistem pendokumentasian asuhan keperawatan. Penerapan sistem ini,
diharapakan mampu meningkatkan kinerja perawat dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan. Namun,
pengadopsian sistem tersebut belum tentu sesuai dengan apa yang diharapkan oleh organisasi. Sehingga, perlu
dilakukan pengukuran keberhasilan penerapan sistem informasi tersebut yang dapat dilihat dari kepuasan
pengguna sistem yang diharapkan mampu memberi dampak terhadap kinerja pengguna sistem tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Banyumas. Teknik sampling
yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling sehingga diperoleh jumlah sampel
sebanyak 76 orang. Sedangkan penilaian kinerja perawat diperoleh melalui observasi dokumentasi keperawatan,
yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling dan memenuhi kriteria tertentu. Hasil penelitian ini
menjukkan bahwa berdasarkan standar minimal pelayanan, kinerja perawat dalam mendokumentasikan asuhan
keperawatan berbasis komputer di RSUD Banyumas dalam kategori baik (52,6%). Sebagian besar perawat juga
cukup puas terhadap sistem pendokumentasian yang ada (65,8%). Namun dari hasil analisis, tidak terdapat
hubungan yang bermakna antara kepuasan perawat terhadap sistem dengan kinerja perawat dalam
pendokumentasian berbasis komputer.

Kata kunci : Kepuasan sistem, kinerja pendokumentasian.

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perkembangan pembangunan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi menjadi sesuatu yang tidak bisa
dihindari, serta mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia (Kusumadewi, 2009). Perkembangan tersebut,
diharapkan dapat membantu segala jenis kegiatan dalam upaya meningkatkan efisiensi, efektivitas, komunikasi,
kolaborasi dan daya saing organisasi, tidak terkecuali disektor pelayanan kesehatan (Purba, 2007).
Penerapan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) dan Sistem Informasi Keperawatan (SIKep) merupakan
bentuk pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi disektor pelayanan kesehatan. Melalui sistem ini,
informasi dapat diperoleh secara akurat, tepat waktu serta relevan guna peningkatan pengetahuan dan pelayanan
kesehatan (Kusumadewi, 2009).
SIKep merupakan kombinasi ilmu komputer, informasi dan keperawatan yang terdiri dari program
pengklasifikasian pasien, pengembangan staf, penjadwalan, laporan berjenjang dan pendokumentasian asuhan
keperawatan yang terintegrasi sebagai bukti akuntabilitas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien
(Sukihananto, 2010).
Angelina et.al (2006) menyatakan bahwa penggunaan sistem pencatatan keperawatan elektronik yang
terintegrasi dengan standar keperawatan internasional akan menghasilkan kualitas pelayanan yang baik,
berpusat pada pasien, efisien, mempermudah pengambilan keputusan serta mendukung kecakapan dan
keakuratan perencanaan keperawatan dalam clinical pathway process. Rajkovic (2006) dalam hasil
penelitiannya juga mengatakan bahwa salah satu jaminan kualitas suatu pelayanan kesehatan, bisa dicapai
dengan menggunakan sistem yang canggih diantaranya dengan menghadirkan model penyediaan data based dan
menggunakan software prototype untuk mengatur pendokumentasian keperawatan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas merupakan salah satu rumah sakit yang telah
mengembangkan SIK sejak tahun 2006. Namun, penggunaan sistem ini belum dimanfaatkan secara maksimal
oleh perawat, sistem ini hanya digunakan dalam proses pendokumentasian asuhan keperawatan saja.
Menurut hasil wawancara, evaluasi keberhasilan serta keuntungan atas pemakaian SIK belum dilakukan
oleh pihaknya, Pertimbangan besarnya biaya yang harus dihabiskan untuk proses evaluasi, serta belum adanya
tim evaluasi sistem pendokumentasian menjadi alasan belum dilakukannya proses evaluasi tersebut.

10
Media Berbagi Keperawatan, Vol. 2 No. 1 (April, 2019) E-ISSN 2548-7221

Pengadopsian sistem informasi dalam organisasi merupakan salah satu bentuk investasi yang cukup mahal.
Meskipun demikian, investasi yang mahal belum tentu sesuai dengan apa yang diharapkan oleh organisasi
(Budiyanto, 2009). Sehingga, perlu dilakukan pengukuran keberhasilan pengadopsian sistem informasi dalam
organisasi yang melibatkan pengguna sistem (Jogiyanto, 2007). Keberhasilan penerapan sistem informasi
tersebut dapat dilihat dari faktor intensitas penggunaan sistem serta kepuasan pengguna sistem yang diharapkan
mampu memberi dampak terhadap kinerja pengguna sistem tersebut (Bayu, 2013).
Berdasarkan masalah tersebut, perlu dilaksanakan evaluasi terhadap tingkat kepuasan perawat terhadap
penggunaan sistem serta dampaknya terhadap kinerja perawat khususnya dalam pendokumentasian, sehingga
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan sistem informasi yang mampu menunjang
kinerja dan pelayanan keperawatan yang ada.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan perawat terhadap penggunaan sistem serta
dampaknya terhadap kinerja perawat khususnya dalam pendokumentasian.

METODE
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Banyumas yang
berjumlah 218 orang dan tersebar di 18 ruang rawat inap.
Sampel dalam penelitian ini adalah perawat di ruang rawat inap RSUD Banyumas yang memenuhi kriteria
inklusi penelitian dan sampel dokumentasi keperawatan yang disusun oleh perawat
Teknik sampling untuk responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling
sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 76 orang. Kriteria inklusi sampel adalah perawat pelaksana ruang
rawat inap RSUD Bayumas yang telah bekerja minimal selama 1 tahun, tidak sedang cuti, tidak sedang tugas
belajar, melakukan dokumentasi keperawatan berbasis komputer dan telah mengikuti pelatihan SIK.
Teknik pengambilan jumlah sampel dokumentasi dilakukan dengan cara purposive sampling. Kriteria
inklusi sampel dokumentasi pasien adalah dokumentasi asuhan keperawatan pasien di rawat inap yang
didokumentasikan dengan sistem berbasis computer pada 1 bulan terakhir dan merupakan dokumentasi pasien
yang telah pulang.
Penilaian tingkat kepuasan perawat terhadap sistem pendokumentasian berbasis computer diperoleh
melalui kuisioner yang telah diuji coba sebelumnya pada 30 orang perawat di rumah sakit yang sama namun
terdapat di ruang yang berbeda. Kuisioner tersebut meliputi aspek tangible, reliability, assurance, flexibility dan
responsiveness system.
Sedangkan untuk penilaian kinerja perawat dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dokumentasi
keperawatan yang telah disusun oleh Depker tahun 2005. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23-29 Juni
2015.

HASIL

Analisis Univariat
1) Kepuasan perawat terhadap sistem informasi keperawatan
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang (pelanggan) setelah membandingkan antara kinerja atau
hasil yang dirasakan (pelayanan yang diterima dan dirasakan) dengan yang diharapkannya (Muadi, 2009).
Faktor kepuasan dalam penelitian ini menggambarkan tingkat kepuasan perawat terhadap sistem
pendokumentasian yang ada berupa software dan hardware yang digunakan dalam mendokumentasikan
asuhan keperawatan berbasis komputer.
Berdasarkan hasil total skor kepuasan perawat terhadap sistem, diperoleh skor minimal 13, maksimal
24 dengan rata-rata nilai 17,13, standar deviasi 2,229 dan nilai modus 18 yang dibagi dalam 3 kategori
berdasarkan kuartil yaitu kurang puas (skor < 16), cukup puas (skor 16-18) dan puas (skor > 18).

Tabel 3. Distribusi frekuensi kepuasan perawat terhadap SIK di RSUD Banyumas Juni 2015
Variabel Frekuensi Prosentase
1) Puas 8 10,5
2) Cukup puas 50 65,8
3) Tidak puas 18 23,7
Total 76 100

11
Media Berbagi Keperawatan, Vol. 2 No. 1 (April, 2019) E-ISSN 2548-7221

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar perawat merasa cukup puas
terhadap sistem (65,8%). Indeks kepuasan tersebut terdiri dari 5 kategori, yaitu: tangible, reliability,
assurance, empathy dan responsiveness sistem. Sehingga dapat dilihat gambaran tingkat kepuasan
berdasarkan kategori adalah sebagi berikut:
Tabel 4. Distribusi frekuensi kepuasan perawat terhadap SIK berdasarkan aspek
Kategori
No. Sub variabel Kurang
Puas Cukup
Puas
6 62 8
1. Tangible
7,9% 81,6% 10,5%
5 41 30
2. Reliability
6,6% 53,9% 39,5%
6 51 19
3. Assurance
8,6% 67,1% 24,4%
6 62 8
4. Flexibility
7,9% 81,6% 10,5%
7 49 20
5. Responsiveness
9,2% 64,5% 26,3%

2) Kinerja pendokumentasian Perawat di RSUD Banyumas


Hasil skoring kinerja perawat dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan, diperoleh skor
minimal 50, maksimal 100 dengan rata-rata nilai 84,70, dan standar deviasi 14,502 yang kemudian dibagi
dalam 2 kategori berdasarkan standar pelayanan minimal Depkes yaitu kinerja kurang (skor < 85), dan baik
(skor ≥ 85). Sehingga, berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar perawat di
RSUD Banyumas memiliki kinerja pendokumentasian asuhan keperawatan yang baik (52,6%).
Tabel 5. Distribusi frekuensi kinerja pendokumentasikan perawat di RSUD Banyumas Juni 2015
(n=76)
Kategori kinerja Frekuensi Persentase
a. Baik 40 52,6
b. Kurang 36 47,4
Total 76 100

Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis
bivariat ini menggunakan chi square (pada data kategorik) dengan tingkat kemaknaan 95% (alpha 5%) dengan
ketentuan yaitu ada hubungan yang bermakna apabila p value < 0,05 dan tidak ada hubungan apabila p value >
0,05.
Tabel 6. Analisis bivariat kepuasan dengan kinerja perawat dalam
mendokumentasikan asuhan keperawatan berbasis komputer
Kinerja Kinerja
Total
Variabel Baik Kurang P value
N % N % N
Kepuasan terhadap
sistem
a. Puas 5 62,5 3 37,5 8
0,659
b. Cukup puas 27 54,0 23 46,0 50
c. Tidak puas 8 44,4 10 55,6 18
Total 40 52,6 36 47,4 76

Berdasarkan analisis, didapatkan nilai p value > α. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
yang bermakna antara kepuasan perawat terhadap sistem pendokumentasian dengan kinerja perawat dalam
mendokumentasikan asuhan keperawatan berbasis komputer di RSUD Banyumas. Namun, berdasarkan proporsi
data dapat diketahui bahwa perawat dengan kinerja pendokumentasian baik didominasi oleh perawat yang
merasa puas dengan sistem pendokumentasian yang ada (62,5%).

PEMBAHASAN
Menurut Irawan yang dikutip oleh Muadi (2009), kepuasan merupakan persepsi individu terhadap produk
atau jasa yang telah memenuhi harapannya. Analisa lebih lanjut, juga terdapat pada teori Harzberg dalam
Gibson (2003) yang menyebutkan bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator instrinsik
(pencapaian prestasi, pengakuan, tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri dan kemungkinan
berkembang) dan bahwa ketidakpuasan kerja berasal dari ketidakberadaaan faktor-faktor ekstrinsik (upah,
keamanan kerja, kondisi kerja, prosedur perusahaan, mutu penyeliaan dan mutu hubungan interpersonal).

12
Media Berbagi Keperawatan, Vol. 2 No. 1 (April, 2019) E-ISSN 2548-7221

Apabila kepuasan tersebut dapat dicapai, maka akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat bagi
individu untuk bertindak dan bekerja, sehingga akan menghasilkan kinerja yang tinggi (Gibson, 2003).
Berdasarkan teori tersebut dapat dilihat bahwa sistem pendokumentasian berbasis komputer merupakan salah
satu contoh faktor ekstrinsik penggerak motivasi individu untuk menghasilkan kinerja.
Kesenjangan hasil penelitian ini dengan teori yang ada, dapat disebabkan karena adanya hubungan yang
tidak langsung antara kepuasan perawat terhadap prosedur kerja (penggunaan sistem komputer) dengan motivasi
dan kinerja perawat. Hal ini juga dijelaskan dalam teori Harzberg yang menyebutkan bahwa, keberadaan faktor-
faktor eksternal, tidak selalu memotivasi individu, tetapi ketidakberadaannya menyebabkan ketidakpuasan
(Gibson, 2003).

KESIMPULAN
Berdasarkan standar minimal pelayanan yang dikembangkan oleh Depkes, maka dapat dinyatakan bahwa
kinerja perawat dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan berbasis komputer di RSUD Banyumas dalam
kategori , baik (52,6%), sebagian besar perawat juga cukup puas terhadap system pendokumentasian yang ada
(65,8%). Namun dari hasil analisis, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kepuasan perawat terhadap
sistem dengan kinerja perawat dalam pendokumentasian berbasis komputer.

DAFTAR PUSTAKA
Sri Kusumadewi. (2009). Informatika Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Eris Lidya Purba. Akseptansi dan Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS) di RSUD
Pematangsiantar. (2007). Tesis : Universitas Gadjah Mada.
Sukihananto. Hubungan Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer Dengan Daya Berpikir Kritis Perawat
Pada Pelaksanaan Proses Keperawatan di RSUD Banyumas. (2010) Tesis : Universitas Indonesia
Angelina, et. al. Consumer-Centered Computer-Supported Care for Healthy People Journal. Building an
Innovation electronic Nursing Record Pilot Structure with Nursing Clinical Pathway. (2006) H. A. Park et.
al. (Eds.). IOS Press.
Rajkovic, et. al. Consumer-Centered Computer-Supported Care for Healthy People Journal. E-Nursing
Documentation as a Tool for Quality Assurance. (2006). H. A. Park et. al. (Eds.). IOS Press.
Budiyanto. Evaluasi Kesuksesan Sistem Informasi Dengan Pendekatan Model DeLone dan McLean. Studi
Kasus Implementasi Billing Sistem di RSUD Kabupaten Sragen. (2009) Tesis : Universitas Sebelas Maret.
Jogiyanto. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Andika Bayu S dan Izzati Muhimmah. (2013). Evaluasi Faktor-Faktor Kesuksesan Implementasi Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit di PKU Muhammadiyah Sruweng dengan Menggunakan Metode Hot-
Fit. Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed) IV. Magister Teknik Informatika, Fakultas Teknologi
Industri. Universitas Islam Indonesia.
Muadi. Hubungan Iklim dan Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Perawat Pelaksana di Instalasi
Rawat Inap BRSUD Waled Kabupaten Cirebon. (2009). Tesis : UI

Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., & Donelly, J.H. (2003). Organisasi: Perilaku struktur, proses. Jilid I. Alih
Bahasa: Ardiani Nunuk. Jakarta: Binarupa Aksara.

13

Anda mungkin juga menyukai