Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun Untuk Menyelesaikan Tugas Riset Keperawatan

Disusun Oleh Kelompok 2

Ahmad Rizal Effendi

Fajar Maulana

Iftah Soraya

Indah Oktaviani

Listy Mellani

Syipa Febri Aulia

Tingkat 3BProgram Keahlian DIII Keperawatan

JL. Mahkota Raya 32-B, Komplek Pondok Duta I, Tugu, Cimanggis, Kota Depok, Jawa
Barat 16451
TUGAS 3. MEMBUAT PROPOSAL PENELITIAN

1) Membuat kerangka/outline penelitian

JUDUL PENELITIAN
PENGARUH JUS TIMUN TERHADAP PENURUNAN KADAR HIPERTENSI *PADA LANSIA* DI KOTA
DEPOK 2020

BAB 1. PENDAHULUAN Sumber/referensi


- KasusHipertensi diIndonesia DepkesRI(2016),Lapor
terdapat24,7%pendudukasiatenggaradan23,3%pendudukindonesi ankasusHipertensi
adandiseluruhduniaberkisarsatumilliarorangyangmenderitahipert diIndonesia
ensi -
DinkesJawaBarat(201
KasusHipertensi diJawaBarat 8),Laporankesehatan
merupakanprovinsike-4dengankasushipertensiterbanyak(29,4%). Rikesdas.

Rumusan Masalah
1.ApakahkegiatanOlahragadapatmencegahhipertensidikotadepok?

2.ApakahherbalJustimundapatmenrurunkangejalakasushipertensidikotadepok?

1.1. Tujuan Penelitian


Tujuan Umum
Penelitianiniinginmelihatseberapaefektifkegiatanolahragadanherbaljustimundapatmencegah

danmenurunkankasushipertensidikotadepok.

Tujuan Khusus

a.MelihatseberapaefektifkegiatanolahragadapatmencegahkasusHipertensidikotadepok.

b.MelihatseberapaefektifherbaljustimundapatmenurunkankasushipertensidiKota depok.
1.2. Manfaat Penelitian
1.2.1. Manfaat Teoritis
Institusikesehatandapatmemberikanregulasidanpromosikesehatanterkatipencegahank

asushipertensidengancaraberolahragadanmengonsumsijustimun.

1.3.1.1 Manfaat Praktis

1.2.1.1. Bagi Institusi/masyarakat


Institusikesehatandapatmemberikanregulasidanpromosikesehatanterkatipencegahank

asushipertensidengancaraberolahragadanmengonsumsijustimun.

1.2.1.2. Bagi Mahasiswa

SebagaitambahanilmupengetahuandanrujukandalampenangankasusHipertensidimasya

rakatterutamakotadepok.

PENGARUH JUS TIMUN TERHADAP PENURUNAN KADAR HIPERTENSI * PADA LANSIA * DIKOTA
DEPOK 2020
BAB 1.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lansia merupakan proses penuaan dengan bertambahnya usia individu yang ditandai

dengan penurunan fungsi organ tubuh seperti otak, jantung, hati dan ginjal serta

peningkatan kehilangan jaringan aktif tubuh berupaotot-otot tubuh. Penurunan fungsi organ

tubuh pada lansia akibat dari berkurangnya jumlah dan kemampuan sel tubuh, sehingga

kemampuan jaringan tubuh untuk mempertahankan fungsi secara normal menghilang,

sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita

(Fatmah, 2010). Hipertensi sangat erat hubungannya dengan faktor gaya hidup dan pola

makan. Gaya hidup sangat berpengaruh pada bentuk perilaku atau kebiasaan seseorang

yang mempunyai pengaruh positif maupun negatif pada kesehatan.

Prevalensi hipertensi menurut dari data statistik terbaru (WHO,2016) Menyatakan

bahwa terdapat 24,7% penduduk asia tenggara dan 23,3% penduduk indonesia dan

diseluruh dunia berkisar satu milliar orang yang menderita hipertensi dan dua pertiga

diantaranya berada di negara berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang.

Menurut Depkes RI (2017) pada tahun 2016 menyatakan terjadi peningkatan lansia

yang menjadi hipertensi sekitar 50% Akibat perubahan gaya hidup masyarakat secara global,

seperti semakin mudahnya mendapatkan makanan siap saji membuat konsumsi segar dan

serat berkurang, kemudian konsumsi garam, lemak, gula, dan kalori, yang terus meningkat

sehingga berperan besar dalam meningkatkan angka kejadian hipertensi (DinKes Provinsi

Jabar, 2014).

Di Provinsi Jawa Barat, berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, Prevalensi hipertensi

yang didapat melalui pengukuran pada umur ≥18 tahun merupakan provinsi ke-4 dengan

kasus hipertensi terbanyak (29,4%)setelah Bangka Belitung (30,9%), Kalimantan Selatan


(30,8%), dan Kalimantan Timur (29,6%) (Riskesdas, 2013). Sedangkan pada tahun 2018, Jawa

Barat menduduki urutan ke dua sebagai Provinsi dengan kasus Hipertensi tertinggi di

Indonesia yaitu sebesar 39,6% setelah Kalimantan Selatan yaitu sebesar 44,1% (Riskesdas,

2018).

Penanganan masalah peningkatan tekanan darah dapat dilakukan dengan

menggunakan metode farmakologis (menggunakan obat) dan non farmakologis (tanpa obat)

(Myrank, 2009). Salah satu terapi nonfarmakologis yang dapat diberikan pada penderita

hipertensi adalah terapi nutrisi yang dilakukan dengan manajemen diet hipertensi.

Contohnya dengan pembatasan konsumsi garam, mempertahankan asupan kalium, kalsium,

dan magnesium serta membatasi asupan kalori jika berat badan meningkat. DASH (Dietary

Approaches to Stop Hypertension merekomendasikan pasien hipertensi banyak

mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran, meningkatkan konsumsi serat, dan minum

banyak air (Lewis et al, 2004).

B. RumusanMasalah

Beberapa penelitian mendapatkan bahwa kasus hipertensi dapat di cegah dengan

Melaksanakan kegiatan Olahraga dan dengan rutin meminum herbal Jus timun.

Terkat dengan hal tersebut, penelitian ini mengajukan rumusan

Masalah sebagai berikut:

1. Apakah kegiatan Olahraga dapat mencegah hipertensi di kota depok?

2. Apakah herbal Jus timun dapat menrurunkan gejala kasus hipertensi dikota Depok

C. Tujuan Penelitian

1. TujuanUmum

Penelitian ini ingin melihat seberapa efektif kegiatan olahraga dan herbal jus timun dapat

mencegah dan menurunkan kasus hipertensi dikota Depok.

2. TujuanKhusus
a. Melihat seberapa efektif kegiatan olahraga dapat mencegah kasus Hipertensi dikota

depok.

b. Melihat seberapa efektif herbal jus timun dapat menurunkan kasus hipertensi

diKelurahanTugu

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini ingin membuktikan dan mengembangkan teori tentang hubungan antara

Olahraga danHerbal jus timun dengankasus Hipertensi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Institusi Kesehatan

Institusi kesehatan dapat memberikan regulasi dan promosi kesehatan terkat

pencegahan kasus hipertensi dengan cara berolahraga dan mengonsumsi jus timun.

b. Bagi mahasiswa dan penelitan berikutnya

Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan rujukan dalam penangan kasus Hipertensi

dimasyarakat terutama kota depok.

Nama kelompok :

1. Amalia indriyani
2. Listy meliani
3. Indah oktaviani
4. Syipa febri
5. Ahmad rijal. E
6. Fajar maulana
7. Iftah soraya

Anda mungkin juga menyukai