Fajar Maulana
Iftah Soraya
Indah Oktaviani
Listy Mellani
JL. Mahkota Raya 32-B, Komplek Pondok Duta I, Tugu, Cimanggis, Kota Depok, Jawa
Barat 16451
TUGAS 3. MEMBUAT PROPOSAL PENELITIAN
JUDUL PENELITIAN
PENGARUH JUS TIMUN TERHADAP PENURUNAN KADAR HIPERTENSI *PADA LANSIA* DI KOTA
DEPOK 2020
Rumusan Masalah
1.ApakahkegiatanOlahragadapatmencegahhipertensidikotadepok?
2.ApakahherbalJustimundapatmenrurunkangejalakasushipertensidikotadepok?
danmenurunkankasushipertensidikotadepok.
Tujuan Khusus
a.MelihatseberapaefektifkegiatanolahragadapatmencegahkasusHipertensidikotadepok.
b.MelihatseberapaefektifherbaljustimundapatmenurunkankasushipertensidiKota depok.
1.2. Manfaat Penelitian
1.2.1. Manfaat Teoritis
Institusikesehatandapatmemberikanregulasidanpromosikesehatanterkatipencegahank
asushipertensidengancaraberolahragadanmengonsumsijustimun.
asushipertensidengancaraberolahragadanmengonsumsijustimun.
SebagaitambahanilmupengetahuandanrujukandalampenangankasusHipertensidimasya
rakatterutamakotadepok.
PENGARUH JUS TIMUN TERHADAP PENURUNAN KADAR HIPERTENSI * PADA LANSIA * DIKOTA
DEPOK 2020
BAB 1.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lansia merupakan proses penuaan dengan bertambahnya usia individu yang ditandai
dengan penurunan fungsi organ tubuh seperti otak, jantung, hati dan ginjal serta
peningkatan kehilangan jaringan aktif tubuh berupaotot-otot tubuh. Penurunan fungsi organ
tubuh pada lansia akibat dari berkurangnya jumlah dan kemampuan sel tubuh, sehingga
sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita
(Fatmah, 2010). Hipertensi sangat erat hubungannya dengan faktor gaya hidup dan pola
makan. Gaya hidup sangat berpengaruh pada bentuk perilaku atau kebiasaan seseorang
bahwa terdapat 24,7% penduduk asia tenggara dan 23,3% penduduk indonesia dan
diseluruh dunia berkisar satu milliar orang yang menderita hipertensi dan dua pertiga
Menurut Depkes RI (2017) pada tahun 2016 menyatakan terjadi peningkatan lansia
yang menjadi hipertensi sekitar 50% Akibat perubahan gaya hidup masyarakat secara global,
seperti semakin mudahnya mendapatkan makanan siap saji membuat konsumsi segar dan
serat berkurang, kemudian konsumsi garam, lemak, gula, dan kalori, yang terus meningkat
sehingga berperan besar dalam meningkatkan angka kejadian hipertensi (DinKes Provinsi
Jabar, 2014).
Di Provinsi Jawa Barat, berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, Prevalensi hipertensi
yang didapat melalui pengukuran pada umur ≥18 tahun merupakan provinsi ke-4 dengan
Barat menduduki urutan ke dua sebagai Provinsi dengan kasus Hipertensi tertinggi di
Indonesia yaitu sebesar 39,6% setelah Kalimantan Selatan yaitu sebesar 44,1% (Riskesdas,
2018).
menggunakan metode farmakologis (menggunakan obat) dan non farmakologis (tanpa obat)
(Myrank, 2009). Salah satu terapi nonfarmakologis yang dapat diberikan pada penderita
hipertensi adalah terapi nutrisi yang dilakukan dengan manajemen diet hipertensi.
dan magnesium serta membatasi asupan kalori jika berat badan meningkat. DASH (Dietary
B. RumusanMasalah
Melaksanakan kegiatan Olahraga dan dengan rutin meminum herbal Jus timun.
2. Apakah herbal Jus timun dapat menrurunkan gejala kasus hipertensi dikota Depok
C. Tujuan Penelitian
1. TujuanUmum
Penelitian ini ingin melihat seberapa efektif kegiatan olahraga dan herbal jus timun dapat
2. TujuanKhusus
a. Melihat seberapa efektif kegiatan olahraga dapat mencegah kasus Hipertensi dikota
depok.
b. Melihat seberapa efektif herbal jus timun dapat menurunkan kasus hipertensi
diKelurahanTugu
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini ingin membuktikan dan mengembangkan teori tentang hubungan antara
2. Manfaat Praktis
pencegahan kasus hipertensi dengan cara berolahraga dan mengonsumsi jus timun.
Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan rujukan dalam penangan kasus Hipertensi
Nama kelompok :
1. Amalia indriyani
2. Listy meliani
3. Indah oktaviani
4. Syipa febri
5. Ahmad rijal. E
6. Fajar maulana
7. Iftah soraya