Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ni Putu Irma Aprilawati

Npm : 17610102
Kelas : Manajemen C
Mk : Metode Penelitian

1. Coba saudara jelaskan ciri ciri hipotesis yang baik


Jawaban : ciri – ciri hipotesis yang baik merupakan sebuah keharusan bagi
sebuah penelitian yang baik. Sebuah penelitian tidak akan bisa dibilang baik
jika tidak memiliki hipotesis yang baik, begitu juga hipotesis yang baik tidak
akan dihasilkan jika tidak memiliki penelitian yang baik. Ada 5 ciri hipotesis
yang baik, sebagai berikut:
A. Merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih
Salah satu tanda hipotesis yang baik adalah harus dapat
dengan mudah membedakan antara variabel yang bebas,
variabel terikat, variabel antara, dan variabel penekan.
B. Disusun dengan jelas menggunakan kalimat deklaratif
Kalimat deklaratif adalah kalimat yang ditandai intonasi turun
dan pada umumnya mengandung makna yang menyatakan
atau memberitahukan sesuatu, dalam ragam tulis, biasanya
diberi tanda titik pada bagian akhirnya.
C. Menyatakan sesuatu yang mungkin terjadi
Karena akan digunakan sebagai pedoman untuk mencapai
tujuan tertentu, maka hipotesis harus berisi sesuatu atau
langkah-langkah yang bisa dijalankan.
D. Mampu menjelaskan kenyataan yang menjadi masalah
utama
Hipotesis harus menjadi jalan untuk memecahkan masalah
atau persoalan melalui hal-hal yang menjadi pokok
masalahnya.
E. Harus dapat diuji dengan data yang ada
Hipotesis harus dapat dijalankan dengan data-data yang
tersedia.

2. Dalam penelitian ada 5 macam bentuk – bentuk skala sikap yang perlu
diketahui, sebutkan ?

Jawaban :

A. SKALA LIKERT: digunakan untuk mengukur sikap, pendapat


dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok
orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena
sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

B. SKALA GUTTMAN: Skala pengukuran dengan tipe ini, akan di


dapat jawaban yang tegas, yaitu ya atau tidak, benar atau
salah, pernah atau tidak, positf atau negatif, dan lain-lain. Data
yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi
(dua alternatif). Jadi kalau pada skala Likert terdapat interval
1,2,3,4,5 interval, dari kata “sangat setuju” sampai “sangat
tidak setuju”, maka dalam skala Gutmann hanya ada dua
interval yaitu “setuju atau tidak setuju”.

C. SKALA THURSTONE: Skala Thurstone adalah skala yang


disusun dengan memilih butir yang berbentuk skala interval.
Setiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut, kunci skor
menghasilkan nilai yang berjarak sama. Skala Thurstone
dibuat dalam bentuk sejumlah (40-50) pernyataan yang
relevan dengan variable yang hendak diukur kemudian
sejumlah ahli (20-40) orang menilai relevansi pernyataan itu
dengan konten atau konstruk yang hendak diukur.

D. SEMANTIK DIFERENSIAL: Skala diferensial yaitu skala untuk


mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda
maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di
mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan
garis, dan jawaban yang sangat negative terletak dibagian kiri
garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh melalui
pengukuran dengan skala semantic differential adalah data
interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur
sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang.

E. PENILAIAN (RATING SCALE): Data-data skala yang


diperoleh melalui tiga macam skala yang dikemukakan di atas
adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan. Berbeda dengan
rating scale, data yang diperoleh adalah data kuantitatif
(angka) yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
Seperti halnya skala lainnya, dalam rating scaresponden akan
memilih salah satu jawaban kuantitatif yang telah
disediakan.Rating scale lebih fleksibel, tidak saja untuk
mengukur sikap tetapi dapat juga digunakan untuk mengukur
persepsi responden terhadap fenomena lingkungan, seperti
skala untuk mengukur status sosial, ekonomi, pengetahuan,
kemampuan, dan lain-lain. Dalam rating scale, yang paling
penting adalah kemampuan menterjemahkan alternative
jawaban yang dipilih responden.

3. Jelaskan pengertian accindental sampling dan berikan contohnya ?


Jawaban : accidental sampling yaitu : sampling peluang, convenience
sampling, dan sampel bebas. Teknik ini dilakukan tanpa kesengajaan peneliti
mencari sampel, namun tidak berarti dipilih random. Mendapatkan sampel
untuk keperluan penelitian dengan accidental sampling sangatlah mudah.
Sebab, hal itu bergantung pada prosentase kemungkinan dan kesediaan
objek atau subjek untuk menjadi sampel penelitian. Dengan kata
lain, convenience sampling dapat dilakukan oleh siapa pun selaku peneliti
dan individu tersebut bebas memilih target sampling tanpa batasan kriteria
khusus.
Contoh-Contoh Penelitian Menggunakan Teknik Accidental Sampling
Ada banyak peneliti atau analis yang memilih menerapkan teknik accidental
sampling. Salah satu alasannya adalah teknik ini dapat diaplikasikan untuk berbagai
macam penelitian dalam bidang berbeda.
Berikut adalah contoh pertama dari penelitian dengan accidental sampling :
Jumlah Pengunjung

Judul Minimarket “A”

–          Pengunjung

minimarket “A”.

–          Tidak ada


batasan usia,
gender, dan
spesifikasi lainnya.

–          Datang
Kriteria berkunjung antara
pukul 16.00-20.00
Sampel WIB (peak
hours konsumen).

Kesimpulan Pada waktu puncak

Penelitian kunjungan

konsumen,

minimarket “A” bisa

memeroleh pembeli

hingga 50 orang,

dengan rata-rata
pendapatan

mencapai

Rp1.000.000,-.

Contoh lain dari accidental sampling adalah :


Survei Kepuasan

Pengguna Aplikasi

Judul “B”

Jejaring sosial

media populer,

yaitu : Facebook

Media Sampling dan Twitter.

–          Semua

pengguna sosial

media Facebook

dan Twitter yang

dapat merespon

survei.

–          Pernah
dan masih
menggunakan
Kriteria Sampel aplikasi “B”.

Metode Samplin Peneliti membuat

g jajak pendapat

terbuka di

Facebook dan

Twitter dengan
pilihan jawaban

“Ya” atau “Tidak”

dengan

pertanyaan

apakah pengguna

merasa puas

dengan aplikasi

“B”.

Durasi Survei 3 Hari.

1. 45%
pengguna
menyatakan
ketidakpuasa
n mereka
terhadap
aplikasi “B”,
sedangkan
55% lainnya
menyatakan
puas.
2. Angka
ketidakpuasa
n pengguna
tersebut
dapat
dijadikan
acuan bagi
developer
untuk
melakukan
Kesimpulan perbaikan
aplikasi.
4. Selesaikan data dibawah ini dengan menggunakan perhitungan t hitung. Nilai
r = 0,6326332337 dan n= 15 didistribusikan ke dalam rumus ?
Jawaban :

5. Kalau saudara akan mengadakan penelitian apa saja isi dari proposal
penelitian saudara ?
Jawaban : Secara umum, sistematika penulisan proposal penelitian terdiri dari:

1. Nama atau Judul Proposal


2. Pendahuluan :Tujuan, Rumusan Masalah dan Manfaat Penelitian
3. Dasar Teori
4. Metode Penelitian
5. Jadwal pelaksanaan kegiatan
6. Orang-orang yang terlibat dalam proposal
7. Rincian kegiatan

Anda mungkin juga menyukai