Anda di halaman 1dari 2

Serum Kelompok Absorbansi Kadar Glukosa (mg/dL)

1
2
3 0,694 180,75
4 0,714 189,12
5
6

Pada pratikum kali ini, pemeriksaan glukosa darah menggunakan metode spektofotometri.
Spektofotometri merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan
sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik
dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube.
Glukosa dapat ditentukan kadarnya secara enzimatik, misalnya dengan penambahan
enzim glukosa oksidase ( GOD ). Pereagen yang digunakan menggunakan pereagen GOD –
PAP. Absorbansi λ dan warna absorbansi metode enzimatik intensitasnya pada λ= 546 nm
dengan warna merah (dari H2O2 yang terbentuk + peroksidase). Dengan prinsip dasar glukosa
dioksidasi oleh oksigen dengan katalis enzim glukosa oxidase (GOD) akan membentuk asam
glukonik dan hidrogen peroksida (H2O2 ). Dengan adanya oksigen, glukosa dioksidasi oleh
enzim menjadi asam glukuromat disertai pembentukan H 2O2. Enzim peroksidase ( POD )
mengakibatkan H2O2 membebaskan O2 yang mengoksidasi akseptor kromogen yang sesuai
serta memberikan warna yang sesuai pula. Kadar glukosa darah ditentukan berdasarkan
intensitas warna yang terjadi, diukur secara spektofotometri. Hidrogen peroksida akan
bereaksi dengan 4-amino antipyrin dan fenol dengan katalis peroksidase ( POD ) membentuk
quinoneimine dan air. Quinoneimine ini merupakan indikator yang menunjukkan kadar
glukosa dalam darah.
Pada praktikum ini, nilai absorbansi Blanko dan Standar sudah ditentukan yakni sebesar
0,262 dan 0,501. Maka dari itu, pada praktikum ini kami hanya perlu mencari nilai absorbansi
dari sampel dan menghitung kadar glukosa melalui rumus. Nilai absorbansi sampel yang
kami dapat sebesar 0,694 sehingga apabila dimasukkan ke dalam rumus menjadi:
mg |Sample|−|Blanko|
Glukosa [ ]=
dL |Standard|−|Blanko|
x Nilai Standard

mg 0,694−0,262
Glukosa [ ]
=
dL 0,501−0,262
x 10 0

mg 0,432
Glukosa [ ]
=
dL 0,239
x 100=180,7 5
mg |Sample|−|Blanko|
Glukosa [ ]=
dL |Standard|−|Blanko|
x Nilai Standar d

mg 0,714−0,262
Glukosa [ ]
=
dL 0,501−0,262
x 10 0

mg 0,452
Glukosa [ ]
=
dL 0,239
x 100=189,12

Pada praktikum ini hasil yang didapat kurang akurat.Seharusnya kadar glukosa untuk
sampel yang diambil setelah puasa memiliki normal sebesar …… ketidakakuratan ini
kemungkinan karena jarak pengambilan sampel dan pengukuran terlalu lama sehingga serum
darah terlalu lama terpapar udara. Selain itu dikarenakan cuvet yang belum bersih dan orang
yang diukur menderita hiperglikemia.

Anda mungkin juga menyukai