Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

“Evidence Based dalam Asuhan Ibu Nifas”

DOSEN PEMBIMBING :

Ira Titisari, M. Kes

DISUSUN OLEH :

Faizatul Azimah (P17321183026)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah yang
berjudul “Evidence Based dalam Asuhan Ibu Nifas” dapat tersusun hingga selesai.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Tidak lupa
kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Sidoarjo, 24 Agustus 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................2

DAFTAR ISI ..........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................4

1.3 Manfaat .....................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evidance Based dalam Asuhan Ibu Postnatal ........................6

2.2 Manfaat .....................................................................................................6

2.3 Karakteristik .............................................................................................7

2.4 Proses Eksplorasi Etika Pemanfaatan Evidance Based dalam Asuhan Nifas7

2.5 Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dengan Memanfaatkan Evidance Based... 8

2.6 Kebijakan Program Nasional pada Masa Nifas........................................11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…..…………………………………………………………….13

3.2 Saran……………………………………………………………………….13

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..………...…..14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang kehamilan, persalinan,
bayi baru lahir, dan kala nifas serta kembalinya alat reproduksi ke keadaan normal.
Tujuan ilmu kebidanan adalah untuk mengantarkan kehamilan, persalianan, dan kala
nifas sertapemerian ASI dengan selamat dengan kerusakan akibat persalinan sekecil-
kecilnya dan kembalinya alat reproduksi dalam keadaan normal.
Dikemukakan bahwa angka kematian perinatal lebih mencerminkan
kesanggupan suatu Negara untuk memberikan pelayanan kesehatan. Indonesia,
merupakan Negara yang angka kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang berarti
kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan segera untuk memberikan
pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan yang bersifat menyeluruh dan
lebih bermutu.
EBM didirikan Oleh RCM dalam rangka untuk membantu mengembangkan
kuat professional dan ilmiah dasar untuk pertumbuhan tubuh bidan berorietasi
akademis. EBM secara resmi diluncurkan sebagai sebuah jurnal mandiri untuk
penelitian murni bukti pada konferensi tahunan di RCM Harrogate, Inggris pada tahun
2003. Itu dirancang untuk membantu bidan dalam mendorong maju yang terikat
pengetahuan kebidanan dengan tujuan utama meningkatkan perawatan untuk ibu dan
bayi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Evidence Based dalam Asuhan Ibu Nifas ?
2. Apa manfaat dari Evidence Based dalam Asuhan Ibu Nifas ?
3. Bagaimana karakteristik Evidence Based dalam Asuhan Ibu Nifas ?
4. Bagaimana proses eksplorasi etika pemanfaatan Evidence Based ?
5. Bagaimana asuhan kebidanan ibu nifas dengan memanfaatkan Evidence Based ?

4
1.3 Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa mampu memahami konsep pada ibu nifas dan mengaplikasikannya
2. Mahasiswa mampu meningkatkan pengetahuan tentang evidence based pada masa
nifas

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evidance Based dalam Asuhan Ibu Postnatal


Evidence Based adalah hasil riset yang terbukti terpilih dan direkomendasikan
untuk mempberbaiki kualitas asuhan kebidanan. Semakin banyak bukti penelitian
yang tersedia untuk menginformasikan asuhan postnatal atau nifas yang kita berikan,
kita memiliki tugas untuk menerapkan pengetahuan maupun kompetensi asuhan ini.
Seperti yang dinyatakan dalam Kode NMC: “Anda sebagai bidan harus memberikan
asuhan berdasarkan bukti terbaik yang ada atau praktik yang terbaik”. Bukti dalam
praktik kebidanan meliputi banyak aspek (Wickham, 2004) dan keputusan yang
diambil oleh bidan tentang praktiknya akan dipengaruhi oleh serangkaian faktor.
Namun asuhan kebidanan harus didasarkan pada bukti “terbaik” sebanyak
mungkin, apa pun itu. Asuhan kebidanan berdasarkan bukti yang terbaik (evidence
based practice) adalah pelaksanaan praktik asuhan kebidanan bukan sekedar
berdasarkan kebiasaan rutinitas praktik atau pengalaman klinis saja, namun
berdasarkan bukti yang terbaik. Adapun yang dimaksud bukti yang terbaik (evidence
based) adalah hasil-hasil riset yang terbukti terpilih dan direkomendasikan untuk
memperbaiki kualitas asuhan kebidanan. Bidan harus mengikuti perkembangan
terkini dalam perawatan perineum dan menemukan bukti yang terbaik (evidence
based practice), sehingga dapat memberikan asuhan kebidanan yang tepat sesuai bukti
yang terbaik.

2.2 Manfaat
2.2.1 Manfaat bagi Tenaga Kesehatan
Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan evidence based yaitu
keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti
ilmiah, meningkatkan kompetensi (kognitif), memenuhi tuntunan dan
kewajiban sebagai profesional dalam memberikan asuhan yang bermutu, dan
memenuhi kepuasan penggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien
mengharapkan asuhan yang benar, sesuai dnegan bukti dan teori serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

6
2.2.2 Manfaat bagi Ibu Postnatal
Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan evidence based yaitu
kenyamanan bagi pasien (ibu) dalam ha mengurangi nyeri perineum serta
paling tepat dalam tahap penyembuhan.

2.3 Karasteristik
Karakteristik dari evidence based practice antara lain:
a. Semangat untuk meneliti
b. Tim dan belajar mandiri
c. Skenario klinik
d. Pertanyaan PICOT (pasien, intervensi, comparison/perbandingan dari
beberapa intervensi, outcome/hasil yang diinginkan, time/waktu untuk
intervensi)
e. Mencari bukti untuk mennjawab pertanyaan
f. Kajian kritis (sintesis)
g. Implementasi dari evidence pada praktek klinik
h. Evaluasi dan implementasi
i. Diseminasi perubahan praktek

2.4 Proses Eksplorasi Etika Pemanfaatan Evidance Based dalam Asuhan Nifas
Dalam melakukan pemanfaatan evidence based practice, etika merupakan salah
satu hal yang harus diperhatikan. Etika tersebut mengacu pada standar pelayanan
kebidanan pada masa nifas. Terdapat 3 standar dalam pelayanan dalam masa nifas,
meliputi:
a) Standar 13 : perawatan bayi baru lahir. Bidan memeriksa dan menilai bayi
baru lahir untuk memastikan pernafasan spontan mencegah hipoksia sekunder,
menemukan kelainan, dan melakukan tindakan atau merujuk sesuai dengan
kebutuhan. Bidan juga harus mencegah atau menangani hipotermia.
b) Standar 14 : penanganan pada 2 jam pertama setelah persalinan. Bidan
melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi dalam 2
jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan yang diperlukan. Disamping
itu, bidan memberikan penjelasan tentang halhal yang mempercepat pulihnya
kesehatan ibu, dan membantu ibu untuk memulai pemberian ASI.

7
c) Standar 15 : pelayanan bagi ibu dan bayi pada nifas. Bidan membagikan
pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah pada hari ketiga,
minggu kedua, dan minggu keenam setelah persalinan, untuk membantu
proses pemuihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar,
penemuan dini penanganan atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi
pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara
umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir,
pemberian ASI, imunisasi, dan KB.
2.5 Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dengan Memanfaatkan Evidance Based
2.5.1 Pengertian Masa Nifas
1. Masa nifas (puerperium) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alatalat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. masa
nifas berlangsung kirakira 6 minggu, akan tetapi, seluruh alat genital baru
pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil dalam waktu 3 bulan
(Prawirohardjo, 2009; Saifuddin, 2002).
2. Masa nifas adalah masa segera setelah kelahiran sampai 6 minggu. selama
masa ini, fisiologi saluran reproduktif kembali pada keadaan yang normal
(Cunningham, 2007).
3. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan
selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama masa
nifas 6-8 minggu (Mochtar, 2010).
4. Masa puerperium atau masa nifas dimulai setelah persalinan selesai, dan
berakhir setelah kira-kira 6 minggu (Wiknjosastro, 2005).
5. Periode pasca partum (Puerperium) adalah masa enam minggu sejak bayi
lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum
hamil (Bobak, 2004).
Dari berbagai uraian yang menjelaskan tentang pengertian masa nifas,
dapat disimpulkan bahwa masa nifas adalah dimulai setelah persalinan
selesai dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil yang berlangsung selama 6 minggu.
2.5.2 Manfaat Evidence Base
Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan Evidence Base antara lain:
1. Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti
ilmiah

8
2. Meningkatkan kompetensi (kognitif)
3. Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam memberikan
asuhan yang bermutu
4. Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien
mengharapkan asuhan yang benar, seseuai dengan bukti dan teori serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.5.3 Konsep dasar masa nifas
a. Nifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung
selama 6 minggu atau ± 40 hari .
b. Masa nifas (puerperium) adalah pulih kembali, mulai dari persalinan
selesai sampai alat – alat kandung kembali seperti pra hamil. Lamanya
masa nifas ini yaitu 6 – 8 minggu.
c. Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-
kira 6 minggu.
d. Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah
kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran
reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. Adapun tujuan
asuhan pada masa nifas adalah:
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologik
b. Melakukan scrinning secraa komprehensif, deteksi dini, mengobati
atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya
c. Memberikan pendidikan kesehatan pada ibu berkaitan dengan
gizi,menyusui, pemberian imunisasi pada bayinya, perawatan bayi
sehat dan KB
2.5.4 Perkembangan Asuhan Nifas Berdasarkan Evidence Based
A. Autokrin
Rekomendasi praktik yang perlu dilakukan oleh bidan berdasarkan evidence
based adalah sebagai berikut:
1) Pastikan posisi dan perlekatan yang benar pada payudara untuk
menjamin pengeluaran ASI secara efektif.
2) Anjurkan menyusui atas permintaan bayi (baby led feeding) dan atas
keinginan bayi (on demand).
3) Hindari pemberian makanan tambahan seperti susu formula, air atau
makanan tambahan lain, karena dapat menyebabkan keluarnya ASI
tidak teratur dan meningkatnya FIL menyebabkan menurunnya suplai
ASI.
4) Memperbanyak rangsangan pada payudara melalui aktifitas
menyusui atau memerah ASI dapat menambah tumbuhnya jaringan
sekresi payudara dan juga menginduksi laktasi.
B. Respon Neuroendokrin
Rekomendasi praktik yang perlu dilakukan oleh bidan berdasarkan
evidence based adalah sebagai berikut:

9
1) Anjurkan ibu untuk melakukan kontak skin-to-skin setelah
kelahiran selama minimal 1 jam melalui inisiasi menyusu dini
(IMD).
2) Usahakan agar bayi melakukan kombinasi menghisap, menelan
dan bernapas di payudara segera setelah dilahirkan untuk
merangsang produksi prolaktin.
3) Doronglah agar ibu menyusui secara teratur dan anjurkan juga
menyusui pada malam hari ketika kadar prolaktin berada pada
puncaknya.
4) Hindari pemisahan antara ibu dan bayi dan anjurkan perawatan
gabung (roming in).
5) Ciptakan lingkungan atau suasana relaks pada waktu menyusui
atau memerah ASI, karena stres dapat menghambat
pengeluaran hormon oksitosin (Pollard, 2015).

Kebiasaan Keterangan
Tampon Vagina Tampon vagina menyerap darah tetapi tidak
menghentikan perdarahan, bahkan
perdarahan tetap terjadi dan dapat
menyebabkan infeksi
Gurita atau sejenisnya Selama 2 jam pertama atau selanjutnya
penggunaan gurita akan menyebabkan
kesulitan pemantauan involusio rahim

Memisahkan ibu dan bayi Bayi benar-benar siaga selama 2 jam


pertama setelah kelahiran. Ini merupakan
waktu yang tepat untuk melakukan kontak
kulit ke kulit untuk mempererat bonding
attachment serta keberhasilan pemberian
ASI
Menduduki sesuatu yang panas Duduk di atas bara yang panas dapat
menyebabkan vasodilatasi, menurunkan
tekanan darah ibu dan menambah
perdarahan serta menyebabkan dehidrasi.

Asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu nifas dengan


memanfaatkan Evidence Based Practice yaitu:
a. Deteksi dini komplikasi masa postnatal
b. Persiapan pasien pulang

10
c. Home visit dalam asuhan postnatal
d. Suport sistem dalam asuhan postnatal
e. Breastfeeding
f. Peran menjadi orang tua
g. Kelompok ibu postpartum

2.6 Kebijakan Program Nasional pada Masa Nifas


Pemerintah melalui departemen kesehatan juga selalu memberikan kebijakan
dalam hal ini, sesuai dengan dasar kesehatan pada ibu pada masa nifas yakni paling
sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas. Tujuan kebijakan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Untuk menilai kesehatan ibu dan kesehatan bayi baru lahir.
2. Pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu
nifas dan bayinya.
3. Mendeteksi adanya kejadian-kejadian pada masa nifas.
4. Menangani berbagai masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu maupun
bayinya pada masa nifas.

Adapun frekuensi kunjungan, waktu, dan tujuan kunjungan tersebut, meliputi :


1. Kunjungan pertama, Waktu : 6-8 jam setelah persalinan Tujuan:
a. Mencegah perdarahan masa nifas karena persalinan antonia uteri
Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan: rujuk bila perdarahan
berlanjut
b. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga
bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
c. Pemberian ASI awal
d. Memberi supervisi kepada ibu bagaimana teknik melakukan hubungan
antara ibu dan bayi baru lahir.
e. Menjaga bayi agar tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi. Bila ada
bidan atau petugas lain yang membantu melahirkan, maka petugas atau
bidan itu harus tinggal dnegan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama
2. Kunjungan Kedua, Waktu : 6 hari setelah persalinan Tujuan:
a. Memastikan involusi uterus berjalan dengan normal.
b. Evaluasi adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.
c. Memastikan ibu cukup makan, minum dan istirahat.
d. Memastikan ibu menyusui dengan benar dan tidak ada tandatanda adanya
penyulit.
e. Memberikan konseling pada ibu mengenai hal-hal berkaitan asuhan pada
bayi

3. Kunjungan Ketiga, Waktu : 2 minggu setelah persalinan Tujuan :


a. Memastikan involusi uterus berjalan dengan normal.
b. Evaluasi adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.
c. Memastikan ibu cukup makan, minum dan istirahat.

11
d. Memastikan ibu menyusui dengan benar dan tidak ada tanda - tanda
adanya penyulit.
e. Memberikan konseling pada ibu mengenai hal-hal berkaitan asuhan pada
bayi
4. Kunjungan Keempat, Waktu : 6 minggu setelah persalinan. Tujuan :
a. Menanyakan penyulit yang ada
b. Memberikan konseling untuk KB secara dini

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

12
Untuk mengembangkan, menerapkan dan menguji nilai keefektifan
perawatan postnatal yang telah didesain ulang dibandingkan dengan
perawatan yang saat ini digunakan pada pelayanan kesehatan fisik dan
psikologis perempuan. Kesehatan perempuan pada 4 bulan dan 12 bulan
setelah melahirkan mean MCS dan EPDS skor yang secara signifikan lebih
baik pada kelompok intervensi dan proporsi perempuan dengan skor EPDS
dari 13 + (indikasi depresi mungkin) secara signifikan lebih rendah
dibandingkan dengan kontrol. Rata-rata kesehatan fisik (PCS) tidak
berbeda. Penggunaan layanan kesehatan secara signifikan kurang pada
kelompok intervensi serta morbiditas psikologis dilaporkan pada 12 bulan.
Pandangan perempuan tentang perawatan yang baik lebih positif atau
tidak berbeda. Bidan intervensi lebih puas dengan perawatan didesain
ulang dari bidan kontrol adalah dengan perawatan standar. Perawatan
intervensi dinilai efektif sejak hasil yang lebih baik dan biaya tidak
berbeda secara substansial.Perawatan postnatal yang didesain ulang
masyarakat yang dipimpin oleh bidan dan disampaikan periode yang lebih
lama, mengakibatkan peningkatan kesehatan mental perempuan pada 4
bulan setelah melahirkan, yang bertahan di 12 bulan dan pada biaya
keseluruhan setara.

3.2 Saran
Diharapkan akan adanya peningkatan jumlah bidan terlibat dalam
penelitian, akan pengetahuan berdasar bukti mengenai asuhan kebidanan
khususnya dalam memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak
dalam upaya penurunan AKIdan AKB.

DAFTAR PUSTAKA

http://pujalestari-sahdi.blogspot.com/2015/12/evidence-based-pada-masa-nifas.html
(Akses pada tanggal 24 Agustus 2020 10.40)

13
Puji Wahyuningsih, Heni. 2018. Asuhan Kebidan Nifas dan Menyusui. Jakarta.
Kemenkes RI, Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan

Rini, S & Kumala, F (2016). Panduan asuhan nifas & evidence based practice.
Deepublish, Jakarta.

https://id.scribd.com/document/386492523/MATERI-docx
(Di akses pada tanggal 24 Agustus 2020: 10.40)

Pusdiknakes – WHO – JHPIEGO, Asuhan Intrapartum, Jakarta

14

Anda mungkin juga menyukai