Anda di halaman 1dari 33

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MAN PURWOREJO

Mata Pelajaran : FISIKA

Kelas/Semester : X/MIA

Tahun Pelajaran : 2018/2019

Materi Pokok : PENGUKURAN

Alokasi Waktu : 9 x 45 menit (3 pertemuan)

A. Kompetensi Inti:

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong


royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

1.2. Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran 3.2.1 Mengidentifikasi nama besaran dan satuan
besaran fisis, ketepatan, ketelitian angka 3.2.2 Mengidentifikasi prinsip-prinsip
penting serta notasi ilmiah. pengukuran
3.2.3 Membaca alat ukur panjang dalam teknik
pengukuran.
3.2.4 Menggunakan angka penting dalam
pengukuran.

1.2. Menyajikan hasil pengukuran besaran 1.1. Mengidentifikasi alat dan bahan dalam
fisis berikut ketelitiannya dengan praktikum pengukuran panjang.
menggunakan peralatan dan teknik yang 1.2. Mempresentasikan laporan hasil
tepat serta mengikuti kaidah angka praktikum pengukuran didepan kelas.
penting untuk suatu penyelidikan
ilmiah.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran discovery learning peserta didik dapat mengidentifikasi
nama-nama besaran dan satuan, mengidentifikasi prinsip-prinsip pengukuran, membaca
alat ukur panjang dan massa dalam teknik pengukuran dan menggunakan angka penting
dalam pengukuran. Kemudian dengan kegiatan praktikum peserta didik dapat
mengidentifikasi alat dan bahan pengukuran panjang dan massa dan laporan hasil
praktikum pengukuran, dengan memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan
pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,
memberi saran dan kritik.

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Regular

 Fakta : a) Pengukuran panjang


b) Pengukuran massa
c) Pengukuran volume
d) Pengukuran waktu

 Konsep : a) Besaran dan satuan


b) Lambang dimensi
c) Pengukuran
d) Alat ukur dan ketelitiannya
e) Cara membaca hasil
f) Kesalahan-kesalahan pada pengukuran
g) Angka penting
h) Ketidakpastian hasil pengukuran

 Prinsip : a) Praktikum pengukuran sesuai dengan langkah-langkah


b) Perhitungan pada alat ukur sesuai dengan ketelitian dan aturan
angka pentiung

 Prosedur : a) Menggunakan jangka sorong


b) Menggunakan mokrometersekrup
c) Pembacaan skala pada alat ukur
d) Menuliskan hasil pengukuran
e) Melaporkan hasil pengukuran
Materi pembelajaran: Lampiran 1

E. Pendekatan/Metode/Model Pembelajaran
 Pendekatan : saintifik
 Metode :ceramah terbimbing, diskusi kelompok, penugasan, dan praktikum
 Model : Discovery learning

F. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/alat:
- Power point
- LCD
- Laptop
- Speaker
- Alat ukur(Mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup dan neraca Ohauss)
2. Sumber Belajar:
1. Yulietta Reva,S.Si.,MM dan Sahidin Dede.(2016).Fisika peminatan matematika dan
ilmu alam kelas X. Depok:CV arya duta. Halaman
2. Subagya Hari dan Wilujeng Insih.(2013).Buku Guru FISIKA SMA/MA Kelas X.PT
Bumi Aksara Jl.Sawo Raya No.18 Jakarta 13220
3. Internet.

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Pertemuan Ke-1 (3x45 menit) Waktu

Kegiatan Pendahuluan

 Mengucapkan salam
 Doa pembuka
 Guru menanyakan kehadiran peserta didik 10
 Guru meminta ketua kelas untuk mengkodisikan kelas guna mengawali kegiatan menit
pembelajaran
 Guru memberikan persepsi dengan menyampaikan “peranan dan fungsi fisika
dalam kehidupan” dan “pengukuran yang sering dilakukan dalam kehidupan”

Pertemuan Ke-1 (3x45 menit) Waktu

 Guru menyampaikan motivasi berkaitan pemanfaatan pengyukuran untuk


kehidupan.
 Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi materi kepada peserta
didik
 Guru menjelaskan prosedur pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu
discovery, diskusi, dan tanya jawab.
Pertemuan Ke-1 (3x45 menit) Waktu

Kegiatan Inti

Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah  Guru menayangkan video cara menggunakan dan
membaca hasil pengukuran dari alat ukur panjang
dan massa (mistar, jangka sorong,
mikrometerskrup, dan neraca Ohauss)
 Peserta didik mengamati video cara menggunakan
dan membaca hasil pengukuran dari alat ukur
panjang tersebut (mistar, jangka sorong,
mikrometerskrup)
 Guru menjelaskan pokok materi “besaran dan 115
pengukuran” menit
 Peserta didik menyimak penjelasan pengantar
pokok materi “besaran dan pengukuran”

Mengorganisasikan Menanya
peserta didik  Guru memancing siswa untuk mengajukan
pertanyaan secara mandiri terkait video dan
 penjelas pokok materi “besaran dan pengukuran”
 Siswa bertanya terkait video dan penjelas pokok
materi “besaran dan pengukuran”
 Siswa bertanya tentang prinsip-prinsip pengukuran.
Pertemuan Ke-1 (3x45 menit) Waktu

Kegiatan Inti

Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu  Guru meminta peserta didik membagi kelompok
dan kelompok dan berdiskusi terkait materi “besaran dan
pengukuran” guna mengumpulkan berbagai
informasi yang dapat mendukung jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan.
 Peserta didik membuat kelompok dan
mendiskusikan terkait materi “besaran dan
pengukuran” guna mengumpulkan berbagai
informasi yang dapat mendukung jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan.

Mengembangkan dan Mengkomunikasikan


menyajikan hasil  Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
karya dengan menyimpulkan point-point penting terkait
materi “besaran dan pengukuran”
 Peserta didik bersama-sama menjawab pertanyaan
yang ada didalam buku pegangan
 Guru menanyakan beberapa pertanyaan terkait
materi “besaran dan pengukuran” guna memancing
peserta didik tentang hal yang belum dipahami

Menganalisa dan Mengasosiasikan


mengevaluasi proses  Peseta didik bersama-sama menyimpulkan
pemecahan masalah terkait materi “besaran dan pengukuran” dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan.
 Peseta didik mengerjakan uji kompetensi yang
ada didalam buku pegangan terkait materi
“besaran dan pengukuran”

Kegiatan Penutup
 Guru memberikan nilai pada pekerjaan uji kompetensi yang ada didalam
buku pegangan terkait materi “besaran dan pengukuran”
10
 Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan terkait materi “besaran
menit
dan pengukuran”
 Guru meminta peserta didik untuk merangkum pokok materi “besaran dan
pengukuran” dibuku catatan individu

 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan


kerjasama yang baik
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya dan
mengingatkan untuk mempelajarinya terlebih dahulu
 Guru mengakhiri kegiatan belajar
 Salam

Pertemuan ke-2
Pertemuan Ke-2 (3x45 menit) Waktu

Kegiatan Pendahuluan

 Mengucapkan salam
 Doa pembuka
 Guru menanyakan kehadiran peserta didik
 Guru meminta ketua kelas untuk mengkodisikan kelas guna mengawali kegiatan
pembelajaran
 Guru memberikan persepsi dengan menyampaikan “prinsip-prinsip dan cara 10
membaca hasil pengukuran” menit
 Guru menyampaikan motivasi berkaitan penerapan pengukuran untuk
kehidupan.
 Guru menjelaskan prosedur pembelajaran yang akan dilaksanakan pada
pertemuan kali ini, yaitu praktikum
 Guru meminta peserta didik membuat kelompok untuk kegiatan praktikum
pengukuran

Kegiatan Inti
Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah  Guru menunjukan alat ukur panjang dan massa
(mistar, jangka sorong, mikrometerskrup, dan
115
neraca Ohauss)
menit
 Peserta didik mengamati alat ukur panjang tersebut
(mistar, jangka sorong, mikrometerskrup)
 Guru memberikan materi pengantar terkait dengan
prosedur praktikum
Pertemuan Ke-2 (3x45 menit) Waktu

Kegiatan Inti
Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
 Peserta didik menyimak penjelasan pengantar
terkait dengan prosedur praktikum

Mengorganisasikan Menanya
peserta didik  Guru memancing siswa untuk mengajukan
pertanyaan terkait dengan prosedur praktikum
 Siswa bertanya terkait dengan prosedur praktikum

Membimbing Mengumpulkan in formasi


penyelidikan individu  Guru meminta peserta didik untuk memulai
dan kelompok praktikum sesuai dengan prosedur, yaitu sebagai
wujud penerapan dan guna mendapatkan informasi
terkait materi pengukuran
 Peserta didik segera memulai praktikum sesuai
dengan prosedur, yaitu sebagai wujud penerapan
dan guna mendapatkan informasi terkait materi
pengukuran
Modul praktikum:lampiran 1
 Peserta didik membut Laporan Sementara sebagai
laporan dari kegiatan praktikum

Mengembangkan dan Mengkomunikasikan


menyajikan hasil  Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi
karya terkait hasil praktikum bersama kelompok masing-
masing
 Peserta didik mendiskusikan terkait hasil
praktikum bersama kelompok masing-masing
 Peserta didik membuat kesimpulan terkait kegiatan
praktikum

Menganalisa dan Mengasosiasikan


mengevaluasi proses  Peseta didik bersama-sama menyimpulkan
pemecahan masalah terkait kegiatan praktikum
 Peseta didik membuat Laporan Individu dari
data Laporan Sementara

Kegiatan Penutup
 Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan terkait kegiatan praktikum
 Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan Laporan Sementara dan
Laporan Individu
10
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya, yaitu
menit
presentasi hasil serta kesimpulan praktikum , dan Ulangan Harian materi
pengukuran
 Guru mengakhiri kegiatan belajar
 Salam
Pertemuan ke-3
Pertemuan Ke-3 (3x45 menit) Waktu

Kegiatan Pendahuluan

 Mengucapkan salam
 Doa pembuka
 Guru menanyakan kehadiran peserta didik
 Guru meminta ketua kelas untuk mengkodisikan kelas guna mengawali kegiatan
pembelajaran 10
 Guru memberikan persepsi dengan menyampaikan “prosedur yang benar dalam menit
kegiatan praktikum”
 Guru menyampaikan motivasi berkaitan pemanfaatan ketelitian dalam kegiatan
pengukuran
 Guru menjelaskan prosedur pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu
presentasi hasil serta kesimpulan praktikum , dan Ulangan Harian materi
pengukuran

Kegiatan Inti

Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran

Orientasi peserta didik Mengamati


kepada masalah
 Peserta didik secara berkelompok mempresentasika
hasil dan kesimpulan dari kegiatan praktikum
 Peserta didik menyimak presentasi hasil dan
kesimpulan dari kegiatan praktikum
 Guru menambahkan penjelasan dari presentasi
peserta didik
 Peserta didik menyimak tambahan penjelasan guru
Pertemuan Ke-3 (3x45 menit) Waktu

Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran

Mengorganisasikan Menanya
peserta didik
 Guru memancing siswa untuk mengajukan
pertanyaan terkait materi pengukuran
 Peserta didik bertanya terkait materi pengukuran

Membimbing Mengumpulkan in formasi


penyelidikan individu
dan kelompok  Guru meminta peserta didik untuk saling bertukar
informasi terkait materi pengukuran

 Peserta didik berdiskusi dan saling bertukar


60
informasi terkait materi pengukuran
menit

Mengembangkan dan Mengkomunikasikan


menyajikan hasil
karya  Guru memancing peserta didik supaya
menanyakan terkait materi yang belum faham

 Peserta didik bertanya terkait materi pengukuran

Menganalisa dan Mengasosiasikan


mengevaluasi proses
pemecahan masalah  Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan
soal-soal yang ada didalam buku pegangan

 Peserta didik mengerjakan soal-soal yang ada


didalam buku pegangan

60
Ulangan Harian 2
menit

Kegiatan Penutup
 Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan lembar jawaban Ulangan
Harian 2
 Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan terkait materi “besaran
dan pengukuran” 5
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya menit
dan mengingatkan untuk mempelajarinya terlebih dahulu
 Guru mengakhiri kegiatan belajar
 Salam

H. Penilaian, Pembelajaran Remidial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian:
a) Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
- Kisi-kisi soal (Lampiran 2)
- Kriteria penilaian (Lampiran 3)
- Soal pilihan ganda (Lampiran 4)
- Soal uraian/esai (Lampiran 5)

b) Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik


- Rubrik penilaian (Lampiran 6)

c) Penilaian Sikap :Observasi/pengamatan/Jurnal


- Rubrik penilaian (Lampiran 7)

2. Program Remidial
- Soal pilihan ganda (Lampiran 8)
-

Purworejo,

Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran

Khoirul Umam, M.Pd Afwi Setyowati, S.Pd.Si


NIP.197201011998031005 NIP.197805012005012002
Lampiran 1

Materi Pembelajaran
 Besaran dan satuan
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai.
Jika ditinjau dari arah dan nilainya, besaran dikelompokan menjadi dua, yaitu:
1. Besaran skalar, yaitu besaran yang hanya memiliki nilai
tanpa memiliki arah. Contoh: massa, panjang, waktu, energi, usaha, suhu, kelajuan dan
jarak.
2. Besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki nilai dan arah.
Contoh: gaya, berat, kuat arus, kecepatan, percepatan dan perpindahan.
Sedangkan, berdasarkan jenis satuannya, besaran dikelompokan menjadi dua, yaitu:
a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih dahulu dan tidak
tersusun atas besaran lain. Besaran pokok terdiri atas tujuh besaran. Tujuh besaran pokok
dan satuannya berdasarkan sistem satuan internasional (SI) sebagaimana yang tertera pada
tabel berikut:
Tabel Besaran Pokok dan Satuannya

BESARAN POKOK SATUAN SI

Massa kilogram (kg)

Panjang meter (m)

Waktu sekon (s)

Kuat Arus ampere (A)

Suhu kelvin (K)

Intensitas Cahaya candela (Cd)

Jumlah Zat mole (mol)

Sistem satuan internasional (SI) artinya sistem satuan yang paling banyak digunakan di
seluruh dunia, yang berlaku secara internasional. 
b. Besaran Turunan
Besaran turunan merupakan kombinasi dari satuan-satuan besaran pokok. Contoh besaran
turunan adalah luas suatu daerah persegi panjang. Luas sama dengan panjang dikali lebar,
dimana panjang dan lebar keduanya merupakan satuan panjang. Perhatikan tabel besaran
turunan, satuan dan dimensi di bawah ini.

Tabel Besaran Turunan dan Satuannya

BESARAN TURUNAN SATUAN SI

Gaya (F) kg.m.s-2

Massa Jenis (p) kg.m-3

Usaha (W) kg.m2.s-2


Tekanan (P) kg.m-1.s-2

Percepatan m.s-2

Luas (A) m2

Kecepatan (v) m.s-1

Volume (V) m3

B. SATUAN
Satuan adalah ukuran dari suatu besaran yang digunakan untuk mengukur. Jenis-jenis satuan
yaitu: 
a. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya secara
internasional tau disebut dengan satuan internasional (SI).
Contoh: meter, kilogram, dan detik.
Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)
Tabel Satuan Baku
BESARAN SATUAN MKS SATUAN CGS
POKOK

Massa kilogram (kg) gram (g)

Panjang meter (m) centimeter (cm)

Waktu sekon (s) sekon (s)

Kuat Arus ampere (A) statampere (statA)

Suhu kelvin (K) kelvin (K)

Intensitas
candela (Cd) candela (Cd)
Cahaya

Jumlah Zat kilomole (mol) mol

b. Satuan Tidak Baku


Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional dan hanya digunakan
pada suatu wilayah tertentu.
Contoh: depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah.

Mengonversi Satuan Panjang, Massa, dan Waktu


Setiap besaran memiliki satuan yang sesuai. Penggunaan satuan suatu besaran harus tepat,
sebab apabila tidak sesuai akan berkesan janggal bahkan lucu. Misalnya seseorang
mengatakan tinggi badannya 150ºC, orang lain yang mendengar mungkin akan tersenyum
karena hal itu salah. Demikian pula dengan pernyataan bahwa suhu badan orang yang sehat
biasanya 36 meter, terdengar janggal.
Hasil suatu pengukuran belum tentu dinyatakan dalam satuan yang sesuai dengan keinginan
kita atau yang kita perlukan. Contohnya panjang meja 1,5 m, sedangkan kita memerlukan
dalam satuan cm, satuan gram dinyatakan dalam kilogram, dari satuan milisekon menjadi
sekon. Untuk mengonversi atau mengubah dari suatu satuan ke satuan yang lainnya
diperlukan tangga konversi. Gambar di bawah menunjukkan tangga konversi panjang,
massa, dan waktu, beserta dengan langkah-langkah penggunaannya.

Tangga Konversi Panjang


Awalan Satuan dan Sistem Satuan di Luar Sistem Metrik

Di samping satuan sistem metrik, juga dikenal satuan lainnya yang sering dipakai dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya liter, inci, yard, feet, mil, ton, dan ons. Satuan-satuan
tersebut dapat dikonversi atau diubah ke dalam satuan sistem metrik dengan patokan yang
ditentukan. Konversi besaran panjang menggunakan acuan sebagai berikut:
 1 mil = 1760 yard (1 yard adalah jarak pundak sampai ujung jari tangan orang dewasa).
 1 yard = 3 feet (1 feet adalah jarak tumit sampai ujung jari kaki orang dewasa).
 1 feet = 12 inci (1 inci adalah lebar maksimal ibu jari tangan orang dewasa).
 1 inci = 2,54 cm
 1 cm = 0,01 m
Satuan mil, yard, feet, inci tersebut dinamakan satuan sistem Inggris. Untuk besaran massa
berlaku juga sistem konversi dari satuan sehari-hari maupun sistem Inggris ke dalam sistem
SI. Contohnya sebagai berikut.
 1 ton = 1000 kg
 1 kuintal = 100 kg
 1 slug = 14,59 kg
 1 ons (oz) = 0,02835 kg
 1 pon (lb) = 0,4536 kg
Satuan waktu dalam kehidupan sehari-hari dapat dikonversi ke dalam sistem SI yaitu detik
atau sekon. Contohnya sebagai berikut.
 1 tahun = 3,156 x 10pangkat 7 detik
 1 hari = 8,640 x 10 pangkat4 detik
 1 jam = 3600 detik
 1 menit = 60 detik
Di dalam sistem metrik juga dikenal sistem awalan dari sistem MKS baik ke sistem makro
maupun ke sistem mikro. Perhatikan Tabel berikut ini.
Tabel Awalan Satuan Sistem Metrik Besaran Panjang
Tabel Awalan Satuan Sistem Metrik
Penelitian jagad mikro dengan konversi sistem mikro banyak berkembang dalam bidang
teknolgi dewasa ini, contohnya teknologi nano yang menyelidiki jagad renik seperti sel,
virus, bakteriofage, dan DNA. Adapun penelitian jagad makro menggunakan konversi
sistem makro karena objek penelitiannya mencakup wilayah lain dari jagad raya, yaitu objek
alam semesta di luar bumi.
Mengonversi Satuan Besaran Turunan
Besaran turunan memiliki satuan yang dijabarkan dari satuan besaranbesaran pokok yang
mendefinisikan besaran turunan tersebut. Oleh karena itu, seringkali dijumpai satuan besaran
turunan dapat berkembang lebih dari satu macam karena penjabarannya dari definisi yang
berbeda. Sebagai contoh, satuan percepatan dapat ditulis dengan m/s2 dapat juga ditulis
dengan N/kg. Satuan besaran turunan dapat juga dikonversi. Perhatikan beberapa contoh di
bawah ini!
 1 dyne = 10pangkat-5 newton
 1 erg = 10pangkat-7 joule
 1 kalori = 0,24 joule
 1 kWh = 3,6 x 10pangkat6 joule
 1 liter = 10pangkat-3 m3 = 1 dm3
 1 ml = 1 cm3 = 1 cc
 1 atm = 1,013 x 10pangkat5 pascal
 1 gauss = 10pangkat-4 tesla

 Cara menggunakan alat ukur


Peranan pengukuran dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Seorang tukang jahit
pakaian mengukur panjang kain untuk dipotong sesuai dengan pola pakaian yang akan
dibuat dengan menggunakan meteran pita. Penjual daging menimbang massa daging
sesuai kebutuhan pembelinya dengan menggunakan timbangan duduk.
Seorang petani tradisional mungkin melakukan pengukuran panjang dan lebar sawahnya
menggunakan satuan bata, dan tentunya alat ukur yang digunakan adalah sebuah batu bata.
Tetapi seorang insinyur sipil mengukur lebar jalan menggunakan alat meteran kelos untuk
mendapatkan satuan meter.
Ketika kita mengukur panjang meja dengan penggaris, misalnya didapat panjang meja 100
cm, maka panjang meja merupakan besaran, 100 merupakan hasil dari pengukuran
sedangkan cm adalah satuannya.
Beberapa aspek pengukuran yang harus diperhatikan yaitu ketepatan (akurasi), kalibrasi alat,
ketelitian (presisi), dan kepekaan (sensitivitas). Dengan aspek-aspek pengukuran tersebut
diharapkan mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan benar.
Berikut ini akan kita bahas pengukuran besaran-besaran fisika, meliputi panjang, massa, dan
waktu.
1. Pengukuran Panjang
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran
benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk
mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan meteran kelos.
a.        Pengukuran Panjang dengan Mistar
Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk lurus,
berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris
berbentuk pita (meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan
meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau
0,1 cm.

Alat Ukur Panjang


Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar. Hal ini
untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan
dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks.

Pembacaan Skala
b. Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm
dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk
mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting
jangka sorong yaitu:
1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 1
mm.

Jangka Sorong
c. Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat
digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti
mengukur  ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil.
Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder
bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk
skala putar sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian dari mikrometer.

Mikrometer Sekrup
2. Pengukuran Massa Benda
Timbangan digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan
kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan
yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau
dua lengan. Perhatikan beberapa alat ukur berat berikut ini.
Bagian-bagian dari neraca O’Hauss tiga lengan adalah sebagai berikut:
• Lengan depan memiliki skala 0—10 g, dengan tiap skala bernilai 1 g.
• Lengan tengah berskala mulai 0—500 g, tiap skala sebesar 100 g.
• Lengan belakang dengan skala bernilai 10 sampai 100 g, tiap skala 10 g.

Neraca
3. Pengukuran Besaran Waktu
Berbagai jenis alat ukur waktu misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom,
jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang
memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.

Alat Ukur Waktu


 

 Angka penting
Angka penting adalah angka yang didapat dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka
pasti  dan angka taksiran. Nilai setiap hasil pengukuran merupakan angka penting. Seperti
keterangan di atas angka penting terdiri dari dua bagian.
Pertama angka pasti yaitu angka yang ditunjukkan pada skala alat ukur dengan nilai yang
ada.
Kedua angka taksiran yaitu angka hasil pengukuran yang diperoleh dengan
memperkirakan nilainya.
Nilai ini muncul karena yang terukur terletak diantara skala terkecil alat ukur. Dalam setiap
pengukuran hanya diperbolehkan memberikan satu angka taksiran.
Semua angka-angka hasil pengukuran adalah bagian dari angka penting. Namun, tidak
semua angka hasil pengukuran merupakan angka penting. Berikut ini merupakan aturan
penulisan nilai dari hasil pengukuran.
1. Semua angka bukan nol merupakan angka penting. Jadi, 548 memiliki 3 angka penting
dan 1,871 memiliki 4 angka penting.
2. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting. Jadi,
2,022 memiliki 4 angka penting.
3. Angka nol yang terletak di sebelah kanan tanda koma dan angka bukan nol termasuk
angka penting. Misalnya 4,500, memiliki 3 angka penting.
4. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik yang terletak di sebelah
kiri maupun di sebelah kanan koma desimal, bukan angka penting. Jadi, 0,63 memiliki
2 angka penting dan 0,008 memiliki 1 angka penting.
Penjumlahan dan Pengurangan
Oprasi penjumlahan dan pengurangan angka-angka penting, hasilnya hanya boleh
mengandung satu angka taksiran ( angka yang diragukan ).
Contoh :
a. Jumlahkan 363,219 kg, 6,43 kg dan 16,5 kg
363,219     à 9 angka taksiran
6,43            à 3 angka taksiran
16,5           à 5 angka taksiran    +
386,149    à dibulatkan 386,1 karena hanya boleh mengandung satu angka taksiran

b.  Jumlahkan 4,74 x 1014 kg dan 6,950 x 103 kg


4,74 x 104  = 4,74 x 104                  à4 angka taksiran
6,950 x 103 = 6,950 x 103      +       à 0 angka taksiran
      
       54,350 x 103 = dibulatkan 54,4 x 103 ,karena hanya boleh mengandung satu angka
dan d
alam notasi ilmiah di tulis 5,44 x 104
c. Kurangi 578,39 m dengan 312 m
578,39    à 9 angka taksiran
312   -     à 2 angka taksiran
                     266,39  = 266 m karena hanya boleh mengandung satu angka
Taksiran

d. Kurangi 5,4 x 102 m dengan 165 m


540 m     à 4 angka taksiran
165         à 5 angka taksiran
375         = 280 karena hanya boleh mengandung saatu angka taksiran
Agar jelas banyak angka pentingya, maka ditulis dalam bentuk notasi ilmiah 2,8 x 102 m
MODUL PRAKTIKUM

A. Tujuan Praktikum :
1. Mampu menggunakan alat-alat ukur dasar (mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup,
dan neraca ohauss)
2. Menentukan kepastian dalam pengukuran serta menuliskan hasil pengukuran secara
benar.

B. Landasan Teori
Pengukuran panjang harus dilakukan dengan alat ukur yang tepat. Perhatikan dilingkungan
sekitar kita, pengukuran panjang dilakukan oleh penjahit pakaian, pekerja bangunan,
pengukur tanah, atau pembuat kunci. Masing-masing profesi tadi membutuhkan alat ukur
yang berbeda. Namun pada hakekatnya mereka semua melakukan pengukura panjang, dan
masing-masing pekerjaan membutuhkan ketelitian yang berbeda sehingga alat ukur yang di
gunakan berbeda pula (Nursyamsuddin,2004).

Dalam kehidupan sehari-hari sudah sering menggunakan mistar untuk mengukur suatu
benda, berbeda dengan mikrometer sekrup dan jangka sorong. Berikut ini cara penggunaan
mikrometer sekrup, jangka sorong, dan neraca ohauss.

a. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup di tunjukan pada gambar 1. Jika skala nonius di putar lengkap 1 kali
maka rahang geser dan skala nonius maju mundur 0.5 mm. Karena skala nonius memiliki
skala 50 skala, maka ketelitian mikrometer sekrup 0.5 mm / 50 = 0.01 mm
(Kanginan,2002).Dengan demikian ketidak pastianya ∆x. ∆x = 1/2 x nilai satuan terkecil
(nst) = 1/2 x 0.001 mm = 0.005 mm.

Rahang Skala Utama


geser Skala nonius /
Benda
sekrup pemutar

Gambar 1. mengukur panjang dengan mikrometer sekrup

Maka cara menentukan nilai x (panjang benda) yaitu:

1. Perhatikan garis skala utama dengan skala nonius. Pada gambar 1. garis skala
utama adalah 7 mm lebih.
2. Perhatikan garis mendatar pada skala nonius yang berhimpit dengan garis
mendatar pada skala utama. Pada gambar 1. garis mendatar tersebut 24. maka nilai x =
7,0+( 24 x 0,01 mm ) = 7,24 mm.
Sehingga jika dituliskan. Panjang = (7,240 ± 0,005) mm.

b. Jangka Sorong

Rahang
Skala
geser
Benda Skala Utama
Nonius

Gambar 2. mengukur panjang dengan Jangka Sorong


Skala nonius memikiki panjang 9 mm dan di bagi 10 skala sehingga selisihnya 0,1
mm.atau 0,01 cm. Maka ketidak pastiannya adalah

∆x = 1/2 x 0,1 mm = 0,05 mm = 0,005 cm

cara menentukan nilai x (panjang benda) yaitu:

1. perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius.
Pada gambar 2. angka tersebut 5 cm
2. perhatikan garis nonius yag berhimpit dengan skala utama. Pada gambar 2. angka
tersebut adalah garis ke 4. ini berarti
nilai x = 5 cm + ( 5 x 0,01 cm ) = 5,05 cm.

Sehingga jika dituliskan, Panjang = (5,050 ± 0,005) cm.

c. Neraca Ohauss

Cara pakai neraca ohaus tiga lengan:


Cara membaca skala 0/100, misalkan sudah terbaca antara skala ratusan dan
puluhannya (100+20). Lalu putar skala satuannya (dalam 1 skala satuannya,
dibagi lagi 10 skala), lihat skala yang terlewatkan dari angka nol (misal 5.6 g).
 Langkah terakhir yaitu memutar skala 1/100 nya(nilainya berskala 0.01-0.1). 
Disini cara membacanya hampir sama dengan menggunakan jangka sorong. Lihat
skala nonius (0-0.1) yang sejajar dengan skala utama (skala 0-10). misalnya yang
sejajar adalah di 0.06. Terakhir dijumlahkan 100+20+5.6+0.06=125.66 g
Jadi massa benda tersebut adalah:
Massa = xo ± ketidakpastian = 125,66 gram ± 0,05 gram
Sehingga massa benda tersebut berkisar antara 125,61 gram sampai 125,71 gram.

C. Alat dan Bahan


- Mistar
- Jangka sorong
- Mikrometersekrup
- Neraca ohauss
- balok (batang) kayu atau papan
- kelereng uang logam 500 rupiah
- buku
- paralon

D. Langkah Percobaan
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melakukan pengukuran
 Mengukur benda dengan mistar,
 Mengukur benda dengan jangka sorong :
1. Menjepit benda dengan cara menggeser rahang sorong bawah agar benda
terjepit dengan rahang tetap bawah.
2. Mengencangkan rahang sorong bawah dengan memutar tombol kunci agar
benda tidak terlepas.
3. Membaca skala utama, yaitu angka yang ada sebelum angka 0.
4. Membaca skala nonius, yaitu angka pada skala nonius yang berhimpit dengan
angka skala utama.
5. Menyamakan satuan antara skala utama dan skala nonius ( misal : dalam
milimeter, atau dalam sentimeter)
6. Menuliskan hasil bacaan skala utama dan nonius
7. Menjumlahkan bacaan skala utama dan skala nonius, sehingga mendapat hasil
ukuran benda
8. Mengulang 5 kali varian pengukuran dengan benda yang sama
 Mengukur benda dengan mikrometer sekrup
1. Menjepit benda ( seperti pada gambar ) dengan cara memutar selubung luar.
2. Membaca skala utama (angka yang ada sebelum selubung luar)
3. Membaca skala nonius ( garis pada skala utama yang berhimpit pada garis di
selubungluar)http://www.jessicacindy97.blogspot.com
4. Menuliskan hasil bacaan skala utama dan nonius
5. Menjumlahkan bacaan skala utama dan nonius, sehingga mendapat hasil
ukuran benda.
6. Mengulang 5 kali varian pengukuran dengan benda yang sama
 Mengukur massa benda dengan neraca ohauss
1. Memastikan neraca ohauss dalam
keadaan seimbang (skala nol)
2. Memberikan beban yang diletakan
diatas piringan wadah beban
3. Menggeser lengan dari yang terbesar
dilanjutkan dengan lengan yang lebih kecil sampai menjadi seimbang
4. Menjumlahkan skala dari lengan
yang sudah seimbang saat diberi beban
5. Mengulang 5 kali varian pengukuran
dengan benda yang sama
3. Mencatat kesimpulan dari praktikum pengukuran
E. Tabel Pengamatan
No Alat Pengukur Benda Hasil Skala utama Nonius
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
1 Mistar ........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
2 Jangka sorong ........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
3 Mikrometersekrup ........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
Lengan Lengan Lengan
No Alat Pengukur Benda Hasil
1 2 3
........kg ........gr ........gr ........gr
........kg ........gr ........gr ........gr
1 Neraca ohauss ........kg ........gr ........gr ........gr
........kg ........gr ........gr ........gr
........kg ........gr ........gr ........gr

“Laporan Sementara Pelaksanaan Praktikum Pengukuran”

Hari, tanggal praktikum :


Kelas :
Kelompok : 1) Nama anggota (no absen)
2) Nama anggota (no absen)
3) Nama anggota (no absen)
4) Nama anggota (no absen)

1. Tujuan Percobaan :
2. Alat Dan Bahan :
3. Data Percobaan :
No Alat Pengukur Benda Hasil Skala utama Nonius
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
1 Mistar ........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
2 Jangka sorong ........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
3 Mikrometersekrup ........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
Lengan Lengan Lengan
No Alat Pengukur Benda Hasil
1 2 3
........kg ........gr ........gr ........gr
........kg ........gr ........gr ........gr
1 Neraca ohauss ........kg ........gr ........gr ........gr
........kg ........gr ........gr ........gr
........kg ........gr ........gr ........gr

Purworejo,.................

Praktikan

NB: Laporan Sementara ini harus dilampirkan pada pengumpulan Laporan Individu
“Laporan Individu Pelaksanaan Praktikum Pengukuran”
Nama :
No absen :

1. Tujuan Percobaan :
2. Dasar Teori :
3. Alat dan Bahan :
4. Langkah-langkah Percobaan :
5. Analisis Data dan Pembahasan
a. Analisis Data/Perhitungan
- Mistar
No Benda Hasil Rata-rata
1 ................. cm
2 ................. cm

- Jangka sorong
Nonius
Skala Rata-
No Benda (...x batas Hasil
utama rata
ketelitian)
1 ............. cm ... x ... cm ........ cm
2 ............. cm ... x ... cm ........ cm

- Mikrometer sekrup
Nonius
Skala Rata-
No Benda (...x batas Hasil
utama rata
ketelitian)
1 ............. cm ... x ... cm ........ cm
2 ............. cm ... x ... cm ........ cm

- Neraca ohauss
Lengan Lengan Lengan Rata-
No Benda Hasil
1 2 3 rata
1 ......gr ......gr ......gr ......kg
......kg
2 ......gr ......gr ......gr ......kg

b. Pembahasan (membahas hasil percobaan yang telah diperoleh denganmembandingkan


antara hasil percobaan dan hasil teori, sesuaikah dengan tujuan percobaan)

6. Kesimpulan (jawaban dari tujuan percobaan)


7. Daftar Pustaka
Lampiran 2

 Kisi-kisi Soal

Bentuk No
Kompetensi Dasar Indikator PK Indikator Soal
Soal Soal

3.2 Memahami  Peserta didik dapat  Menentukan


hakikat fisika menentukan besaran besaran
dan prinsip-
kelompok besaran pokok. PG 1
prinsip
pengukuran yang termasuk
(ketepatan, besaran pokok.
ketelitian, dan
aturan angka  Peserta didik dapat  Menentukan
penting). menentukan besaran pokok dan

4.2 Menyajikan kelompok besaran satuan nya


PG 2
hasil pokok dan satuan nya
pengukuran menurut Satuan
besaran fisis
berikut Internasional (SI)
ketelitiannya  Peserta didik dapat  Menentukan
dengan
menentukan besaran turunan
menggunakan
peralatan dan kelompok besaran dan satuan nya
PG 3
teknik yang turunan dan satuan
tepat serta
nya menurut Satuan
mengikuti
kaidah angka Internasional (SI)
penting untuk  Peserta didik dapat  Konversi satuan
suatu
mengkonversikan massa jenis
penyelidikan
ilmiah satuan massa jenis kedalam Satuan PG 4
kedalam Satuan Internasional (SI)
Internasional (SI)

 Peserta didik dapat  Menentukan


menentukan dimensi dimensi gaya
gaya sebagai hasil PG 5
kali percepatan
dengan massa

 Peserta didik mampu  Menentukan


menentukan bilangan bilangan angka
mana yang penting PG 6
mempunyai 4 angka
penting

 Peserta didik dapat  Menentukan massa PG 7


Bentuk No
Kompetensi Dasar Indikator PK Indikator Soal
Soal Soal

menentukan massa jenis


jenis suatu kubus jika
diketahui panjang sisi
kubus dan massa
kubus tersebut

 Peserta didik dapat  Menentukan alat


menentukan alat apa apa yang tepat
yang tepat untuk untuk mengukur PG 8
mengukur diameter diameter
dalam pipa

 Peserta didik dapat  Menentukan hasil


menentukan hasil pengukuran jangka
PG 9
pengukuran jangka sorong
sorong

 Peserta didik dapat  menentukan hasil


menentukan hasil pengukuran
pengukuran tebal koin mikrometer sekrup
PG 10
yang diukur dengan
mikrometer sekrup
dengan benar

 Peserta didik dapat  Menentukan jenis


mengidentifikasi besaran pokok dan Essay
1
nama besaran dan satuannya
satuan.

 Peserta didik dapat  Menentukan


menganalisis kelompok besaran Essay
2
penggunaan besaran turunan
pokok dan turunan

 Peserta didik dapat  Menentukan hasil


menggunakan angka hitungan sesuai Essay
3
penting dalam aturan AP
perhitungan.

 Peserta didik dapat  Menunjukkan alat


mengidentifikasi ukur dengan Essay
ketelitian paling 4
tingkat ketelitan
tinggi
dalam perhitungan.

 Pesertadidik dapat  Membaca hasil Essay 5


membaca alat ukur pengukuran
Bentuk No
Kompetensi Dasar Indikator PK Indikator Soal
Soal Soal

panjang dalam teknik panjang


pengukuran.

 Mengidentifikasi alat
dan bahan dalam
praktikum

Laporan hasil praktikum


pengukuran panjang.
 Melakukan
praktikum sesuai
langkah-langkah
praktikum dengan
benar dan teliti.
 Melakukan praktikum
dan menyusun
laporan hasil
praktikum
pengukuran.
 Mempresentasikan
laporan hasil
praktikum
pengukuran panjang.
Lampiran 3

 Kriteria Jumlah Penilaian

Jenis Jumlah Kriteria Penilaian Skor Maksimal


Soal Soal

Pilihan Jika menjawab benar skor 5


10 5 x 10 =50
Ganda Jika menjawab salah skor 0

Jika jawaban sempurna


(diketahui, ditanya, jawab)
Skor 10

Jika jawaban kurang


sempurna (diketahui,
Essay 5 10 x 5 = 50
ditanya, jawaban salah)
skor 7

Jika jawaban tidak sempurna


(diketahui saja yang benar)
Skor 5

Jumlah skor maksimal 100


Lampiran 4

 Soal Pilihan Ganda

ULANGAN HARIAN 2

Mata Pelajaran : FISIKA Materi Pokok : PENGUKURAN

Kelas : X MIA Close Book

1) Dari kelompok besaran di bawah ini, yang merupakan kelompok besaran pokok
yaitu . . . .

a. Panjang, waktu, daya, massa

b. Luas, jumlah zat, kuat arus listrik

c. Jumlah zat, kuat arus listrik, massa

d. Massa, tekanan, jumlah zat

e. Kuat arus listrik, tegangan, kecepatan

2) Dari kelompok satuan di bawah ini, yang merupakan kelompok satuan dari besaran
pokok dalam SI yaitu . . . .

a. Joule, newton, meter, sekon

b. Watt, kandela, volt, gram

c. Volt, meter/sekon, joule, ampere

d. Meter, ampere, kandela, sekon

e. Kandela, ampere, sekon, newton

3) Lihat tabel dibawah ini!

Berdasarkan tabel diatas, yang termasuk besaran turunan dan satuannya yang benar
adalah....

a.1, 2, dan 3

b.1, 3, dan 5

c.2, 3, dan 6

d.2, 5, dan 6

e.3, 4, dan 5
4) Besar massa jenis raksa ialah 13,6 gram/cm3 . Dalam satuan Sistem Internasional (SI)
besarnya adalah . . . .

a. 1,36 kg/ m3

b. 13,6 kg/ m 3

c. 136 kg/ m 3

d. 1.360 kg/ m 3

e. 13.600 kg/ m 3

5) Gaya didefinisikan sebagai hasil kali percepatan dengan massa, maka dimensi gaya
adalah . . . .

a. [M][L][T]-2

b. [M][L][T]

c. [M][L][T]-1

d. [M][L]-1 [T]

e. [M][L]2 [T]-1

6) Bilangan di bawah ini yang mempunyai 4 angka penting adalah . . . .

a. 0,043

b. 0,0430

c. 0,04300

d. 0,043000

e. 0,0430000

7) Hasil pengukuran panjang sisi suatu kubus adalah 5 cm. Jika diketahui massa kubus
tersebut adalah 250 gram. Massa jenis kubus tersebut menurut aturan angka penting
adalah . . . g/c m 3 .

a. 50

b. 10

c. 5

d. 2

e. 1

8) Suatu pipa berbentuk silinder berongga dengan diameter dalam 1,8 mm dan diameter
luar 2,2 mm. Alat yang tepat untuk mengukur diameter dalam pipa tersebut adalah . . .

a. Mistar

b. Mikrometer

c. Jangka sorong
d. Tachometer

e. Spirometer

9) Perhatikan gambar dibawah!\

Berdasarkan gambar diatas, hasil pengukurannyan adalah sebesar . .

a. 153 mm

b. 153,1 mm

c. 154 mm

d. 154,01 mm

e. 154,1 mm

10) Besarnya tebal koin yang diukur menggunakan mikrometer sekrup di bawah ini
adalah . . . .

a. 3,60 mm

b. 3,51 mm

c. 3,05 mm

d. 3,06 mm

e. 3,61 mm

Kunci Jawaban Tes Tulis

No No
1 C 6 C
2 D 7 D
3 D 8 C
4 E 9 C
5 A 10 D
Lampiran 5

 Soal Uraian

ULANGAN HARIAN 2

Mata Pelajaran : FISIKA Materi Pokok : PENGUKURAN


Kelas : X MIA Close Book
1. Jelaskan pengertian dari pengukuran.
2. Sebut dan jelaskan tiga jenis kesalahan pengukuran.
3. Benda yang tak beraturan ingin diukur massa jenisnya oleh siswa kelas X. Massa benda
diukur dengan neraca dan diperoleh nilai 350 gram. Sedangkan volumenya diukur
dengan gelas ukur sebesar 25 ml. Berapakah massa jenis benda tersebut? Perhatikan

angka pentingnya! (

4. Bacalah hasil pengukuran dengan tingkat ketelitianya pada gambar di bawah ini
Jangka sorong.

5. Bacalah hasil pengukuran dengan tingkat ketelitianya pada gambar di bawah ini

Mikrometer sekrup.
Lampiran 6

 Penilaian Keterampilan
 Penilaian Individu
- Teknik penilaian : penugasan
- Bentuk instrumen : diskusi dan presentasi
Skor Total
No Nama Kerjasama Penyampaian Pemahaman Hasil
Skor
Nilai
(5) (5) (6) (5)

totalskor
nilai =
2
- Teknik penilaian : penugasan
- Bentuk instrumen : praktikum
Skor Total
No Nama Persiapan Pelaksanaan Hasil Laporan
Skor
Nilai
(3) (7) (6) (4)

totalskor
nilai =
2
 Penilaian Kelompok
- Teknik penilaian : penugasan
- Bentuk instrumen : diskusi dan presentasi
Kelompok
No Aspek yang Dinilai (skor)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kerjasama diskusi dalam kelompok (0 – 15)
2 Hasil diskusi kelompok (0 – 30)
Presentasi hasil diskusi oleh
3 (0 – 25)
kelompok
Menaggapi pertanyaan dari
4 (0 – 15)
kelompok lain
5 Penulisan laporan hasil diskusi (0 – 15)
Nilai /total skor 100

- Teknik penilaian : penugasan


- Bentuk instrumen : praktikum
Kelompok
No Aspek yang Dinilai (skor)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Menyiapkan alat dan bahan (0 – 15)
2 Melakukan praktikum sesuai petunjuk (0 – 30)
3 Bekerja sama dalam kelompok (0 – 25)
Saling mendengarkan pendapat
4 (0 – 15)
anggotanya
5 Mencatat hasil praktikum (0 – 15)
Nilai /total skor
Lampiran 7

 Penilaian Sikap

 Instrumen Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial

Skor
Kedisiplin Kerja Kejujur Kepeduli Tanggung Total
No Nama Nilai
an sama an an jawab skor
(10) (10) (10) (10) (10)

Skor maksimal setiap sikap 10


Nilai = total skor x 2

Butir Tindak
No Nama Siswa Waktu Catatan Kejadian (+) (-)
Sikap Lanjut

 Instrumen Catatan Butir Sikap


Lampiran 8

 Soal Remidial dan Pengayaan

SOAL REMIDI 2

Mata Pelajaran : FISIKA Materi Pokok: PENGUKURAN


Kelas : X MIA Close Book

1. Jelaskan pengertian dari pengukuran.


2. Sebut dan jelaskan tiga jenis kesalahan pengukuran.
3. Benda yang tak beraturan ingin diukur massa jenisnya oleh siswa kelas X. Massa benda
diukur dengan neraca dan diperoleh nilai 350 gram. Sedangkan volumenya diukur dengan
gelas ukur sebesar 25 ml. Berapakah massa jenis benda tersebut? Perhatikan angka

pentingnya! (

4. Bacalah hasil pengukuran dengan tingkat ketelitianya pada gambar di bawah ini
Jangka sorong.

5. Bacalah hasil pengukuran dengan tingkat ketelitianya pada gambar di bawah ini
Mikrometer sekrup.

“Pada kegiatan Remidial anda hanya mengerjakan soal yang salah pada Ulangan Harian 2”

Anda mungkin juga menyukai