(RPP)
Kelas/Semester : X/MIA
A. Kompetensi Inti:
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
1.2. Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran 3.2.1 Mengidentifikasi nama besaran dan satuan
besaran fisis, ketepatan, ketelitian angka 3.2.2 Mengidentifikasi prinsip-prinsip
penting serta notasi ilmiah. pengukuran
3.2.3 Membaca alat ukur panjang dalam teknik
pengukuran.
3.2.4 Menggunakan angka penting dalam
pengukuran.
1.2. Menyajikan hasil pengukuran besaran 1.1. Mengidentifikasi alat dan bahan dalam
fisis berikut ketelitiannya dengan praktikum pengukuran panjang.
menggunakan peralatan dan teknik yang 1.2. Mempresentasikan laporan hasil
tepat serta mengikuti kaidah angka praktikum pengukuran didepan kelas.
penting untuk suatu penyelidikan
ilmiah.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran discovery learning peserta didik dapat mengidentifikasi
nama-nama besaran dan satuan, mengidentifikasi prinsip-prinsip pengukuran, membaca
alat ukur panjang dan massa dalam teknik pengukuran dan menggunakan angka penting
dalam pengukuran. Kemudian dengan kegiatan praktikum peserta didik dapat
mengidentifikasi alat dan bahan pengukuran panjang dan massa dan laporan hasil
praktikum pengukuran, dengan memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan
pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,
memberi saran dan kritik.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Regular
E. Pendekatan/Metode/Model Pembelajaran
Pendekatan : saintifik
Metode :ceramah terbimbing, diskusi kelompok, penugasan, dan praktikum
Model : Discovery learning
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Pertemuan Ke-1 (3x45 menit) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Mengucapkan salam
Doa pembuka
Guru menanyakan kehadiran peserta didik 10
Guru meminta ketua kelas untuk mengkodisikan kelas guna mengawali kegiatan menit
pembelajaran
Guru memberikan persepsi dengan menyampaikan “peranan dan fungsi fisika
dalam kehidupan” dan “pengukuran yang sering dilakukan dalam kehidupan”
Kegiatan Inti
Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Guru menayangkan video cara menggunakan dan
membaca hasil pengukuran dari alat ukur panjang
dan massa (mistar, jangka sorong,
mikrometerskrup, dan neraca Ohauss)
Peserta didik mengamati video cara menggunakan
dan membaca hasil pengukuran dari alat ukur
panjang tersebut (mistar, jangka sorong,
mikrometerskrup)
Guru menjelaskan pokok materi “besaran dan 115
pengukuran” menit
Peserta didik menyimak penjelasan pengantar
pokok materi “besaran dan pengukuran”
Mengorganisasikan Menanya
peserta didik Guru memancing siswa untuk mengajukan
pertanyaan secara mandiri terkait video dan
penjelas pokok materi “besaran dan pengukuran”
Siswa bertanya terkait video dan penjelas pokok
materi “besaran dan pengukuran”
Siswa bertanya tentang prinsip-prinsip pengukuran.
Pertemuan Ke-1 (3x45 menit) Waktu
Kegiatan Inti
Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu Guru meminta peserta didik membagi kelompok
dan kelompok dan berdiskusi terkait materi “besaran dan
pengukuran” guna mengumpulkan berbagai
informasi yang dapat mendukung jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan.
Peserta didik membuat kelompok dan
mendiskusikan terkait materi “besaran dan
pengukuran” guna mengumpulkan berbagai
informasi yang dapat mendukung jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan.
Kegiatan Penutup
Guru memberikan nilai pada pekerjaan uji kompetensi yang ada didalam
buku pegangan terkait materi “besaran dan pengukuran”
10
Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan terkait materi “besaran
menit
dan pengukuran”
Guru meminta peserta didik untuk merangkum pokok materi “besaran dan
pengukuran” dibuku catatan individu
Pertemuan ke-2
Pertemuan Ke-2 (3x45 menit) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Mengucapkan salam
Doa pembuka
Guru menanyakan kehadiran peserta didik
Guru meminta ketua kelas untuk mengkodisikan kelas guna mengawali kegiatan
pembelajaran
Guru memberikan persepsi dengan menyampaikan “prinsip-prinsip dan cara 10
membaca hasil pengukuran” menit
Guru menyampaikan motivasi berkaitan penerapan pengukuran untuk
kehidupan.
Guru menjelaskan prosedur pembelajaran yang akan dilaksanakan pada
pertemuan kali ini, yaitu praktikum
Guru meminta peserta didik membuat kelompok untuk kegiatan praktikum
pengukuran
Kegiatan Inti
Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Orientasi peserta didik Mengamati
kepada masalah Guru menunjukan alat ukur panjang dan massa
(mistar, jangka sorong, mikrometerskrup, dan
115
neraca Ohauss)
menit
Peserta didik mengamati alat ukur panjang tersebut
(mistar, jangka sorong, mikrometerskrup)
Guru memberikan materi pengantar terkait dengan
prosedur praktikum
Pertemuan Ke-2 (3x45 menit) Waktu
Kegiatan Inti
Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Peserta didik menyimak penjelasan pengantar
terkait dengan prosedur praktikum
Mengorganisasikan Menanya
peserta didik Guru memancing siswa untuk mengajukan
pertanyaan terkait dengan prosedur praktikum
Siswa bertanya terkait dengan prosedur praktikum
Kegiatan Penutup
Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan terkait kegiatan praktikum
Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan Laporan Sementara dan
Laporan Individu
10
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya, yaitu
menit
presentasi hasil serta kesimpulan praktikum , dan Ulangan Harian materi
pengukuran
Guru mengakhiri kegiatan belajar
Salam
Pertemuan ke-3
Pertemuan Ke-3 (3x45 menit) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Mengucapkan salam
Doa pembuka
Guru menanyakan kehadiran peserta didik
Guru meminta ketua kelas untuk mengkodisikan kelas guna mengawali kegiatan
pembelajaran 10
Guru memberikan persepsi dengan menyampaikan “prosedur yang benar dalam menit
kegiatan praktikum”
Guru menyampaikan motivasi berkaitan pemanfaatan ketelitian dalam kegiatan
pengukuran
Guru menjelaskan prosedur pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu
presentasi hasil serta kesimpulan praktikum , dan Ulangan Harian materi
pengukuran
Kegiatan Inti
Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Mengorganisasikan Menanya
peserta didik
Guru memancing siswa untuk mengajukan
pertanyaan terkait materi pengukuran
Peserta didik bertanya terkait materi pengukuran
60
Ulangan Harian 2
menit
Kegiatan Penutup
Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan lembar jawaban Ulangan
Harian 2
Guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan terkait materi “besaran
dan pengukuran” 5
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya menit
dan mengingatkan untuk mempelajarinya terlebih dahulu
Guru mengakhiri kegiatan belajar
Salam
2. Program Remidial
- Soal pilihan ganda (Lampiran 8)
-
Purworejo,
Materi Pembelajaran
Besaran dan satuan
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai.
Jika ditinjau dari arah dan nilainya, besaran dikelompokan menjadi dua, yaitu:
1. Besaran skalar, yaitu besaran yang hanya memiliki nilai
tanpa memiliki arah. Contoh: massa, panjang, waktu, energi, usaha, suhu, kelajuan dan
jarak.
2. Besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki nilai dan arah.
Contoh: gaya, berat, kuat arus, kecepatan, percepatan dan perpindahan.
Sedangkan, berdasarkan jenis satuannya, besaran dikelompokan menjadi dua, yaitu:
a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih dahulu dan tidak
tersusun atas besaran lain. Besaran pokok terdiri atas tujuh besaran. Tujuh besaran pokok
dan satuannya berdasarkan sistem satuan internasional (SI) sebagaimana yang tertera pada
tabel berikut:
Tabel Besaran Pokok dan Satuannya
Sistem satuan internasional (SI) artinya sistem satuan yang paling banyak digunakan di
seluruh dunia, yang berlaku secara internasional.
b. Besaran Turunan
Besaran turunan merupakan kombinasi dari satuan-satuan besaran pokok. Contoh besaran
turunan adalah luas suatu daerah persegi panjang. Luas sama dengan panjang dikali lebar,
dimana panjang dan lebar keduanya merupakan satuan panjang. Perhatikan tabel besaran
turunan, satuan dan dimensi di bawah ini.
Percepatan m.s-2
Luas (A) m2
Volume (V) m3
B. SATUAN
Satuan adalah ukuran dari suatu besaran yang digunakan untuk mengukur. Jenis-jenis satuan
yaitu:
a. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya secara
internasional tau disebut dengan satuan internasional (SI).
Contoh: meter, kilogram, dan detik.
Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)
Tabel Satuan Baku
BESARAN SATUAN MKS SATUAN CGS
POKOK
Intensitas
candela (Cd) candela (Cd)
Cahaya
Di samping satuan sistem metrik, juga dikenal satuan lainnya yang sering dipakai dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya liter, inci, yard, feet, mil, ton, dan ons. Satuan-satuan
tersebut dapat dikonversi atau diubah ke dalam satuan sistem metrik dengan patokan yang
ditentukan. Konversi besaran panjang menggunakan acuan sebagai berikut:
1 mil = 1760 yard (1 yard adalah jarak pundak sampai ujung jari tangan orang dewasa).
1 yard = 3 feet (1 feet adalah jarak tumit sampai ujung jari kaki orang dewasa).
1 feet = 12 inci (1 inci adalah lebar maksimal ibu jari tangan orang dewasa).
1 inci = 2,54 cm
1 cm = 0,01 m
Satuan mil, yard, feet, inci tersebut dinamakan satuan sistem Inggris. Untuk besaran massa
berlaku juga sistem konversi dari satuan sehari-hari maupun sistem Inggris ke dalam sistem
SI. Contohnya sebagai berikut.
1 ton = 1000 kg
1 kuintal = 100 kg
1 slug = 14,59 kg
1 ons (oz) = 0,02835 kg
1 pon (lb) = 0,4536 kg
Satuan waktu dalam kehidupan sehari-hari dapat dikonversi ke dalam sistem SI yaitu detik
atau sekon. Contohnya sebagai berikut.
1 tahun = 3,156 x 10pangkat 7 detik
1 hari = 8,640 x 10 pangkat4 detik
1 jam = 3600 detik
1 menit = 60 detik
Di dalam sistem metrik juga dikenal sistem awalan dari sistem MKS baik ke sistem makro
maupun ke sistem mikro. Perhatikan Tabel berikut ini.
Tabel Awalan Satuan Sistem Metrik Besaran Panjang
Tabel Awalan Satuan Sistem Metrik
Penelitian jagad mikro dengan konversi sistem mikro banyak berkembang dalam bidang
teknolgi dewasa ini, contohnya teknologi nano yang menyelidiki jagad renik seperti sel,
virus, bakteriofage, dan DNA. Adapun penelitian jagad makro menggunakan konversi
sistem makro karena objek penelitiannya mencakup wilayah lain dari jagad raya, yaitu objek
alam semesta di luar bumi.
Mengonversi Satuan Besaran Turunan
Besaran turunan memiliki satuan yang dijabarkan dari satuan besaranbesaran pokok yang
mendefinisikan besaran turunan tersebut. Oleh karena itu, seringkali dijumpai satuan besaran
turunan dapat berkembang lebih dari satu macam karena penjabarannya dari definisi yang
berbeda. Sebagai contoh, satuan percepatan dapat ditulis dengan m/s2 dapat juga ditulis
dengan N/kg. Satuan besaran turunan dapat juga dikonversi. Perhatikan beberapa contoh di
bawah ini!
1 dyne = 10pangkat-5 newton
1 erg = 10pangkat-7 joule
1 kalori = 0,24 joule
1 kWh = 3,6 x 10pangkat6 joule
1 liter = 10pangkat-3 m3 = 1 dm3
1 ml = 1 cm3 = 1 cc
1 atm = 1,013 x 10pangkat5 pascal
1 gauss = 10pangkat-4 tesla
Pembacaan Skala
b. Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm
dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk
mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting
jangka sorong yaitu:
1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 1
mm.
Jangka Sorong
c. Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat
digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti
mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil.
Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder
bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk
skala putar sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian dari mikrometer.
Mikrometer Sekrup
2. Pengukuran Massa Benda
Timbangan digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan
kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan
yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau
dua lengan. Perhatikan beberapa alat ukur berat berikut ini.
Bagian-bagian dari neraca O’Hauss tiga lengan adalah sebagai berikut:
• Lengan depan memiliki skala 0—10 g, dengan tiap skala bernilai 1 g.
• Lengan tengah berskala mulai 0—500 g, tiap skala sebesar 100 g.
• Lengan belakang dengan skala bernilai 10 sampai 100 g, tiap skala 10 g.
Neraca
3. Pengukuran Besaran Waktu
Berbagai jenis alat ukur waktu misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom,
jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang
memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.
Angka penting
Angka penting adalah angka yang didapat dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka
pasti dan angka taksiran. Nilai setiap hasil pengukuran merupakan angka penting. Seperti
keterangan di atas angka penting terdiri dari dua bagian.
Pertama angka pasti yaitu angka yang ditunjukkan pada skala alat ukur dengan nilai yang
ada.
Kedua angka taksiran yaitu angka hasil pengukuran yang diperoleh dengan
memperkirakan nilainya.
Nilai ini muncul karena yang terukur terletak diantara skala terkecil alat ukur. Dalam setiap
pengukuran hanya diperbolehkan memberikan satu angka taksiran.
Semua angka-angka hasil pengukuran adalah bagian dari angka penting. Namun, tidak
semua angka hasil pengukuran merupakan angka penting. Berikut ini merupakan aturan
penulisan nilai dari hasil pengukuran.
1. Semua angka bukan nol merupakan angka penting. Jadi, 548 memiliki 3 angka penting
dan 1,871 memiliki 4 angka penting.
2. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting. Jadi,
2,022 memiliki 4 angka penting.
3. Angka nol yang terletak di sebelah kanan tanda koma dan angka bukan nol termasuk
angka penting. Misalnya 4,500, memiliki 3 angka penting.
4. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik yang terletak di sebelah
kiri maupun di sebelah kanan koma desimal, bukan angka penting. Jadi, 0,63 memiliki
2 angka penting dan 0,008 memiliki 1 angka penting.
Penjumlahan dan Pengurangan
Oprasi penjumlahan dan pengurangan angka-angka penting, hasilnya hanya boleh
mengandung satu angka taksiran ( angka yang diragukan ).
Contoh :
a. Jumlahkan 363,219 kg, 6,43 kg dan 16,5 kg
363,219 à 9 angka taksiran
6,43 à 3 angka taksiran
16,5 à 5 angka taksiran +
386,149 à dibulatkan 386,1 karena hanya boleh mengandung satu angka taksiran
A. Tujuan Praktikum :
1. Mampu menggunakan alat-alat ukur dasar (mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup,
dan neraca ohauss)
2. Menentukan kepastian dalam pengukuran serta menuliskan hasil pengukuran secara
benar.
B. Landasan Teori
Pengukuran panjang harus dilakukan dengan alat ukur yang tepat. Perhatikan dilingkungan
sekitar kita, pengukuran panjang dilakukan oleh penjahit pakaian, pekerja bangunan,
pengukur tanah, atau pembuat kunci. Masing-masing profesi tadi membutuhkan alat ukur
yang berbeda. Namun pada hakekatnya mereka semua melakukan pengukura panjang, dan
masing-masing pekerjaan membutuhkan ketelitian yang berbeda sehingga alat ukur yang di
gunakan berbeda pula (Nursyamsuddin,2004).
Dalam kehidupan sehari-hari sudah sering menggunakan mistar untuk mengukur suatu
benda, berbeda dengan mikrometer sekrup dan jangka sorong. Berikut ini cara penggunaan
mikrometer sekrup, jangka sorong, dan neraca ohauss.
a. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup di tunjukan pada gambar 1. Jika skala nonius di putar lengkap 1 kali
maka rahang geser dan skala nonius maju mundur 0.5 mm. Karena skala nonius memiliki
skala 50 skala, maka ketelitian mikrometer sekrup 0.5 mm / 50 = 0.01 mm
(Kanginan,2002).Dengan demikian ketidak pastianya ∆x. ∆x = 1/2 x nilai satuan terkecil
(nst) = 1/2 x 0.001 mm = 0.005 mm.
1. Perhatikan garis skala utama dengan skala nonius. Pada gambar 1. garis skala
utama adalah 7 mm lebih.
2. Perhatikan garis mendatar pada skala nonius yang berhimpit dengan garis
mendatar pada skala utama. Pada gambar 1. garis mendatar tersebut 24. maka nilai x =
7,0+( 24 x 0,01 mm ) = 7,24 mm.
Sehingga jika dituliskan. Panjang = (7,240 ± 0,005) mm.
b. Jangka Sorong
Rahang
Skala
geser
Benda Skala Utama
Nonius
1. perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius.
Pada gambar 2. angka tersebut 5 cm
2. perhatikan garis nonius yag berhimpit dengan skala utama. Pada gambar 2. angka
tersebut adalah garis ke 4. ini berarti
nilai x = 5 cm + ( 5 x 0,01 cm ) = 5,05 cm.
c. Neraca Ohauss
D. Langkah Percobaan
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melakukan pengukuran
Mengukur benda dengan mistar,
Mengukur benda dengan jangka sorong :
1. Menjepit benda dengan cara menggeser rahang sorong bawah agar benda
terjepit dengan rahang tetap bawah.
2. Mengencangkan rahang sorong bawah dengan memutar tombol kunci agar
benda tidak terlepas.
3. Membaca skala utama, yaitu angka yang ada sebelum angka 0.
4. Membaca skala nonius, yaitu angka pada skala nonius yang berhimpit dengan
angka skala utama.
5. Menyamakan satuan antara skala utama dan skala nonius ( misal : dalam
milimeter, atau dalam sentimeter)
6. Menuliskan hasil bacaan skala utama dan nonius
7. Menjumlahkan bacaan skala utama dan skala nonius, sehingga mendapat hasil
ukuran benda
8. Mengulang 5 kali varian pengukuran dengan benda yang sama
Mengukur benda dengan mikrometer sekrup
1. Menjepit benda ( seperti pada gambar ) dengan cara memutar selubung luar.
2. Membaca skala utama (angka yang ada sebelum selubung luar)
3. Membaca skala nonius ( garis pada skala utama yang berhimpit pada garis di
selubungluar)http://www.jessicacindy97.blogspot.com
4. Menuliskan hasil bacaan skala utama dan nonius
5. Menjumlahkan bacaan skala utama dan nonius, sehingga mendapat hasil
ukuran benda.
6. Mengulang 5 kali varian pengukuran dengan benda yang sama
Mengukur massa benda dengan neraca ohauss
1. Memastikan neraca ohauss dalam
keadaan seimbang (skala nol)
2. Memberikan beban yang diletakan
diatas piringan wadah beban
3. Menggeser lengan dari yang terbesar
dilanjutkan dengan lengan yang lebih kecil sampai menjadi seimbang
4. Menjumlahkan skala dari lengan
yang sudah seimbang saat diberi beban
5. Mengulang 5 kali varian pengukuran
dengan benda yang sama
3. Mencatat kesimpulan dari praktikum pengukuran
E. Tabel Pengamatan
No Alat Pengukur Benda Hasil Skala utama Nonius
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
1 Mistar ........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
2 Jangka sorong ........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
3 Mikrometersekrup ........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
Lengan Lengan Lengan
No Alat Pengukur Benda Hasil
1 2 3
........kg ........gr ........gr ........gr
........kg ........gr ........gr ........gr
1 Neraca ohauss ........kg ........gr ........gr ........gr
........kg ........gr ........gr ........gr
........kg ........gr ........gr ........gr
1. Tujuan Percobaan :
2. Alat Dan Bahan :
3. Data Percobaan :
No Alat Pengukur Benda Hasil Skala utama Nonius
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
1 Mistar ........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
2 Jangka sorong ........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
3 Mikrometersekrup ........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
........cm ..........mm ..........mm
Lengan Lengan Lengan
No Alat Pengukur Benda Hasil
1 2 3
........kg ........gr ........gr ........gr
........kg ........gr ........gr ........gr
1 Neraca ohauss ........kg ........gr ........gr ........gr
........kg ........gr ........gr ........gr
........kg ........gr ........gr ........gr
Purworejo,.................
Praktikan
NB: Laporan Sementara ini harus dilampirkan pada pengumpulan Laporan Individu
“Laporan Individu Pelaksanaan Praktikum Pengukuran”
Nama :
No absen :
1. Tujuan Percobaan :
2. Dasar Teori :
3. Alat dan Bahan :
4. Langkah-langkah Percobaan :
5. Analisis Data dan Pembahasan
a. Analisis Data/Perhitungan
- Mistar
No Benda Hasil Rata-rata
1 ................. cm
2 ................. cm
- Jangka sorong
Nonius
Skala Rata-
No Benda (...x batas Hasil
utama rata
ketelitian)
1 ............. cm ... x ... cm ........ cm
2 ............. cm ... x ... cm ........ cm
- Mikrometer sekrup
Nonius
Skala Rata-
No Benda (...x batas Hasil
utama rata
ketelitian)
1 ............. cm ... x ... cm ........ cm
2 ............. cm ... x ... cm ........ cm
- Neraca ohauss
Lengan Lengan Lengan Rata-
No Benda Hasil
1 2 3 rata
1 ......gr ......gr ......gr ......kg
......kg
2 ......gr ......gr ......gr ......kg
Kisi-kisi Soal
Bentuk No
Kompetensi Dasar Indikator PK Indikator Soal
Soal Soal
Mengidentifikasi alat
dan bahan dalam
praktikum
ULANGAN HARIAN 2
1) Dari kelompok besaran di bawah ini, yang merupakan kelompok besaran pokok
yaitu . . . .
2) Dari kelompok satuan di bawah ini, yang merupakan kelompok satuan dari besaran
pokok dalam SI yaitu . . . .
Berdasarkan tabel diatas, yang termasuk besaran turunan dan satuannya yang benar
adalah....
a.1, 2, dan 3
b.1, 3, dan 5
c.2, 3, dan 6
d.2, 5, dan 6
e.3, 4, dan 5
4) Besar massa jenis raksa ialah 13,6 gram/cm3 . Dalam satuan Sistem Internasional (SI)
besarnya adalah . . . .
a. 1,36 kg/ m3
b. 13,6 kg/ m 3
c. 136 kg/ m 3
d. 1.360 kg/ m 3
e. 13.600 kg/ m 3
5) Gaya didefinisikan sebagai hasil kali percepatan dengan massa, maka dimensi gaya
adalah . . . .
a. [M][L][T]-2
b. [M][L][T]
c. [M][L][T]-1
d. [M][L]-1 [T]
e. [M][L]2 [T]-1
a. 0,043
b. 0,0430
c. 0,04300
d. 0,043000
e. 0,0430000
7) Hasil pengukuran panjang sisi suatu kubus adalah 5 cm. Jika diketahui massa kubus
tersebut adalah 250 gram. Massa jenis kubus tersebut menurut aturan angka penting
adalah . . . g/c m 3 .
a. 50
b. 10
c. 5
d. 2
e. 1
8) Suatu pipa berbentuk silinder berongga dengan diameter dalam 1,8 mm dan diameter
luar 2,2 mm. Alat yang tepat untuk mengukur diameter dalam pipa tersebut adalah . . .
a. Mistar
b. Mikrometer
c. Jangka sorong
d. Tachometer
e. Spirometer
a. 153 mm
b. 153,1 mm
c. 154 mm
d. 154,01 mm
e. 154,1 mm
10) Besarnya tebal koin yang diukur menggunakan mikrometer sekrup di bawah ini
adalah . . . .
a. 3,60 mm
b. 3,51 mm
c. 3,05 mm
d. 3,06 mm
e. 3,61 mm
No No
1 C 6 C
2 D 7 D
3 D 8 C
4 E 9 C
5 A 10 D
Lampiran 5
Soal Uraian
ULANGAN HARIAN 2
angka pentingnya! (
4. Bacalah hasil pengukuran dengan tingkat ketelitianya pada gambar di bawah ini
Jangka sorong.
5. Bacalah hasil pengukuran dengan tingkat ketelitianya pada gambar di bawah ini
Mikrometer sekrup.
Lampiran 6
Penilaian Keterampilan
Penilaian Individu
- Teknik penilaian : penugasan
- Bentuk instrumen : diskusi dan presentasi
Skor Total
No Nama Kerjasama Penyampaian Pemahaman Hasil
Skor
Nilai
(5) (5) (6) (5)
totalskor
nilai =
2
- Teknik penilaian : penugasan
- Bentuk instrumen : praktikum
Skor Total
No Nama Persiapan Pelaksanaan Hasil Laporan
Skor
Nilai
(3) (7) (6) (4)
totalskor
nilai =
2
Penilaian Kelompok
- Teknik penilaian : penugasan
- Bentuk instrumen : diskusi dan presentasi
Kelompok
No Aspek yang Dinilai (skor)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kerjasama diskusi dalam kelompok (0 – 15)
2 Hasil diskusi kelompok (0 – 30)
Presentasi hasil diskusi oleh
3 (0 – 25)
kelompok
Menaggapi pertanyaan dari
4 (0 – 15)
kelompok lain
5 Penulisan laporan hasil diskusi (0 – 15)
Nilai /total skor 100
Penilaian Sikap
Skor
Kedisiplin Kerja Kejujur Kepeduli Tanggung Total
No Nama Nilai
an sama an an jawab skor
(10) (10) (10) (10) (10)
Butir Tindak
No Nama Siswa Waktu Catatan Kejadian (+) (-)
Sikap Lanjut
SOAL REMIDI 2
pentingnya! (
4. Bacalah hasil pengukuran dengan tingkat ketelitianya pada gambar di bawah ini
Jangka sorong.
5. Bacalah hasil pengukuran dengan tingkat ketelitianya pada gambar di bawah ini
Mikrometer sekrup.
“Pada kegiatan Remidial anda hanya mengerjakan soal yang salah pada Ulangan Harian 2”