Anda di halaman 1dari 8

TUGAS REVIEW JURNAL

HUBUNGAN PENERAPAN TEAMWORK DENGAN KINERJA


PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI
RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT TK. II PELAMONIA
MAKASSAR.

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas KDK III – DM

DISUSUN OLEH:

SINDRA

PO.62.20.1.17.346

POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN REGULER


IV

TAHUN 2020
A. Judul
Judul jurnal yang saya ambil adalah “hubungan penerapan teamwork dengan kinerja
perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat inap rumah sakit tk.
ii pelamonia makassar.
B. Desain penelitian
Desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitik
dengan jenis penelitian Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Tk.
II peamonia Makassar.
C. Lokasi dan waktu penelitian
Lokasi penelitian diruang rawat inap Rumah Sakit TK. II Pelamonia Makassar
penelitian ini dilakukan pada tanggal 04 Desember 2017 sampai dengan 04 Januari
2018.
D. Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai interna dan bedah Rumah Sakit
Tk. II pelamonia Makassar. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Simple
Random Sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil sampel secara
acak sebagai responden atau sampel sebanyak 69 orang.
E. Teknik sampling
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling, yaitu
teknik penentuan sampel dengan mengambil sampel secara acak sebagai responden
atau sampel sebanyak 60 orang.
F. Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
G. Teknik pengumpulan data
1. Data Primer Untuk pengumpulan data primer akan dilakukan dengan
menggunakan lembar kuesioner yaitu diambil pada saat dilaksanakan penelitian
di RS Tk. II Pelamonia Makassar.
2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari tempat penelitian yaitu bagian
kepegawaian RS Tk. II Pelamonia Makassar.
H. Analisa data
1. Analisis Univariat : dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi dan
frekuensi dari variabel dependen dan independen.
2. Analisis Bivariat : dilakukan untuk melihat hubungan dari tiap variabel
independen dan variabel dependen dengan menggunakan uji statistik Chi-Square
dengan tingkat kemaknaan (α = 0,05).
I. Hasil penelitian
1. Analisis Univariat
Tabel 1 Karakteristik Responden di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.

Kelompok Umur N %
Umur
19-40 tahun 33 86,8
41-60 tahun 5 13,2
>60 tahun 0 0,0
Jenis Kelamin
Laki-laki 2 5,3
Perempuan 36 94,7
Tingkat Pendidikan
DIII Keperawatan 25 65,8
S1 Keperawatan 2 5,3
Ners 11 28,9
Lama Kerja
< 5 tahun 14 36,8
> 5 tahun 24 63,2

Berdasarkan tabel 1 Karakteristik Responden di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou


Manado , diketahui bahwa Kelompok Umur yang paling banyak yaitu umur 19-40
tahun sebanyak 33 orang (86,8%), Jenis Kelamin yang paling banyak yaitu
Perempuan sebanyak 36 orang (94,7%), Tingkat Pendidikan paling banyak yaitu
DIII Keperawatan sebanyak 25 orang (65,8%), Lama Kerja paling banyak yaitu > 5
tahun sebanyak 24 orang (63,2%).
Tabel 2 Hubungan Komunikasi dengan Kinerja Perawat Pelaksana

Kinerja perawat
pelaksana N %

Kinerja perawat 22 57,9


baik
Kinerja perawat 16 42,1
kurang baik
Total 38 100,0

Sebagian besar perawat pelaksana ada pada kinerja perawat baik sebanyak 22
orang (57,9%). Secara umum dapat dikatakan kinerja merupakan ukuran
keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan. Namun keberhasilan suatu
organisasi tidak terlepas dari pengaruh struktural organisasi yang tepat, pembagian
wewenang dan tanggung jawab yang jelas dari para pelaku atau faktor yang
berkecimpung dalam organisasi tersebut.

Tabel 3 Hubungan Peran Ketua Tim dengan Kinerja Perawat

Kinerja perawat pelaksana

Baik Buruk Total


Metode pemberian asuhan
keperawatan tim n % n % n %
Penerapan metode tim optimal 17 44,7 6 15,8 23 60,5

Penerapan metode tim kurang 5 13,2 10 26,3 15 39,5


optimal

22 57,9 16 42,1 38 100,0


Signifikan (p)=0,020

Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p =0,020. Hal ini berati bahwa
nilai p lebih kecil dari 2 a (p=0,020<a=0,05) maka dengan demikian dapat
dikatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau terdapat hubungan yang antara
penerapan metode tim dengan kinerja perawat pelaksana di Irina C1 sampai C4
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.

J. Rekomendasi penelitian
Tidak tercantum dalam penelitian

K. Pembahasan
Hubungan Komunikasi dengan Kinerja Perawat Peneliti berasumsi bahwa
penerapan komunikasi perawat di RS Tk. II Pelamonia Makassar termasuk dalam
kategori baik yaitu dari 69 responden terdapat 62 responden (89,9%) berada pada
kategori komunikasi baik tetapi masih ada 6 responden (8,7%) dengan kinerja yang
kurang baik. Hal ini bisa disebabkan karena perawat sudah menerapkan hubungan
komunikasi yang harmonis baik itu antara teman sejawat maupun kepada pasien tetapi
dalam melaksanakan pekerjaan merasa kurang dihargai sehingga bisa mempengaruhi
kinerja. Kemudian dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari 7 responden (perawat)
yang memiliki komunikasi yang kurang baik sebanyak 2 orang (2,9%) dengan kinerja
yang kurang baik sebanyak 5 orang (7,2%) . Hal ini diduga oleh karena perawat
menemukan hambatan untuk mengungkapkan kepada atasan maupun rekan kerja
mengenai informasi yang membuat posisinya tidak menguntungkan. Komunikasi
yang lemah menggambarkan bahwa penerima pesan dalam menerima pesan atau
informasi tidak disertai dengan adanya umpan balik. Akibatnya, perawat kurang
kondusif saat melakukan pekerjaannya Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang telah dilakukan oleh Rudianti Y., Handiyani H., & Sabri L (2013) tentang
peningkatan kinerja perawat pelaksana melalui komunikasi organisasi di ruang rawat
inap rumah sakit, dimana berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa ada
hubungan antara komunikasi organisasi dengan kinerja perawat pelaksana (p = 0,046;
α = 0,05). Hal ini menggambarkan bahwa pentingnya komunikasi dalam organisasi
sebagai kunci untuk mempererat anggota, sehingga saling tergantung dan bersama
memberikan pelayanan yang terbaik. Hal ini sesuai dengan pendapat Nursalam
(2015), komunikasi yang baik akan meningkatkan hubungan profesional antar
perawat dan tim kesehatan lainnya seperti dokter, ahli gizi, fisioterapis, dan lain-lain.
Komunikasi yang dimaksud disini adanya suatu kejelasan dalam pemberian informasi
dari masing-masing individu sesuai dengan kedudukannya. Menurut Cherie &
Gebrekidan (2013) menyebutkan salah satu faktor yang efektif dibangun dalam suatu
tim adalah komunikasi. Kesadaran akan karakteristik dari sebuah tim membantu
untuk mengelola kelompok secara efektif. Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang
ada, peneliti berasumsi komunikasi yang baik adalah inti dari kerja sama tim.
komunikasi yang diterapkan dengan konsisten oleh perawat dalam metode kerja tim
dapat meningkatkan motivasi perawat dalam memberikan pelayanan asuhan
keperawatan. Dengan adanya komunikasi terbuka dalam tim maka akan menimbulkan
rasa aman dan percaya diri pada perawat. Informasi yang yang jelas yang diterima
oleh setiap perawat melalui kepala ruangan maupun antar anggota anggota secara
terus menerus akan memudahkan perawat dalam bekerja sama demi pencapaian
kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan. 2. Hubungan Peran Ketua Tim
dengan Kinerja Perawat Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan dari 69
responden yang termasuk kategori peran ketua tim berpengaruh sebanyak 61 orang
(88,4%) tetapi kinerja perawat kurang baik sebanyak 7 orang (10,1%). Sehingga
peneliti berasumsi bahwa hal ini bisa disebabkan karena perawat masih menerima dan
menghargai kepemimpinan ketua tim, tetapi tidak berdampak terhadap peningkatan
kinerja anggotanya. Kemudian terdapat responden termasuk kategori peran ketua tim
kurang berpengaruh sebanyak 8 orang (11,6%) dengan berada pada kategori kinerja
kurang baik sebanyak 4 orang (5,8%). Maka peneliti beramsumsi hal ini bisa
disebabkan oleh kepemimpinan sebagai proses pengarahan dari ketua tim kepada
anggota dalam timnya kurang berdampak sehingga mengurangi motivasi perawat
untuk memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan bersama.
ja Perawat Dari hasil penelitian ini, didapatkan dari 69 responden yang
termasuk tanggung jawab personil baik sebanyak 53 orang (76,8%) tetapi berada pada
kategori kinerja kurang sebanyak 7 orang (10,1%). Sehingga peneliti berasumsi
bahwa hal ini kemungkinan dapat disebabkan oleh karena responden menilai dalam
melakukan pekerjaannya sudah didasari dengan tanggung jawab yang baik namun
hasil dari pekerjaannya belum mendapat pengakuan dari orang lain sehingga
menurunkan kualitas kerjanya. Kemudian terdapat responden termasuk dalam
kategori tanggung jawab personil kurang baik sebanyak 5 orang (7,2%) dengan
berada pada kategori kinerja baik sebanyak 4 orang (5,8%). Maka peneliti
beramsumsi bahwa hal ini dimungkinkan karena perawat berupaya memberikan
kinerja yang tinggi meskipun tanggung jawabnya kurang mendukung, namun ada
kemungkinan perawat menunjukkan kinerja tinggi karena hal lain atau terpaksa.
L. Kesimpulan
1. Ada hubungan komunikasi dengan kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan
keperawatan di ruang rawat inap RS Tk. II Pelamonia Makassar.
2. Ada hubungan peran ketua tim dengan kinerja perawat dalam melaksanakan
asuhan keperawatan di ruang rawat inap RS Tk. II Pelamonia Makassar.
3. Ada hubungan tanggung jawab personil dengan kinerja perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat inap RS Tk. II Pelamonia
Makassar..
M. Saran
1. Bagi manajemen keperawatan dalam menerapkan asuhan keperawatan tim sebagai
metode asuhan keperawatan perlunya komunikasi terbuka dalam membantu
perawat mengerti dan memahami pekerjaannya sehingga menunjukkan kualitas
pelayanan keperawatan yang lebih baik.
2. Bagi perawat ketua tim agar lebih meningkatkan dalam mengarahkan, mengawasi
dan mengembangkan kemampuan anggota tim sesuai dengan peran dan fungsi
manajemen yang ada agar perawat pelaksana dapat memberikan kontribusinya
dalam melaksanakan asuhan keperawatan secara efektif.
3. Kepada peneliti selanjutnya agar menambah variabel penelitian, yaitu variabel
independen.
N. Keterbatasan penelitian
Tidak tercantum dalam jurnal
REFERENSI:
Novita, Eunike, Alfiah, H. Abdul Latief. (2018). HUBUNGAN PENERAPAN
TEAMWORK DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT TK. II
PELAMONIA MAKASSAR. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 12 Nomor
4 Tahun 2018.  http://ejournal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/download/781/652/
diakses pada tanggal 17 Agustus 2020.

Anda mungkin juga menyukai