Anda di halaman 1dari 7

BAB II

LANDASAN KONSEP

2.1 Strategi Keputusan Tata letak

Tata letak merupakan satu keputusan penting yang menentukan

efesiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak memiliki

banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing

perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, serta

kualitas lingkungan kerja, kontrak pelanggan dan citra perusahaan. Tata

letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah strategi

yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respons cepat. Sebagai

contoh, Benetton, mendukung sebuah strategi diferensiasi dengan

menanamkan investasi besar dalam tata letak gudang yang menghasilkan

system pengiriman dan penyortiran yang cepat dan akurat pada 5.000 toko

yang dimilikinya. Tata letak pada toko Wal-Mart mendukung strategi

biaya rendah yang dilakukan pada teknik pergudangan dan tata letak.

Tujuan tata letak adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis yang

memenuhi kebutuhan persaingan perusahaan.

4
Dalam semua kasus, desain tata letak harus memepertimbangkan

bagaimana untuk dapat mencapai :

a. Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi.

b. Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik.

c. Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja

yang lebih aman.

d. Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik.

e. Fleksibilitas (bagaimanapun kondisi tata letak yang ada sekarang,

tata letak tersebut akan perlu diubah).

Semakin lama, desain tata letak perlu dipandang sebagai sesuatu

yang dinamis. Hal ini berarti mempertimbangkan peralatan yang kecil,

mudah dipindahkan, dan fleksibel. Rak panjang di toko harus dapat

dipindahkan, meja kantor dan partisi yang modular, dan rak digudang

dibuat di pabrik (tinggal pasang). Agar dapat mengatasi perubahan model

produk secara cepat dan mudah dan masih dalam tingkat produksi yang

memadai, manajer operasi harus memberikan fleksibilatas dalam desain

tata letak. Untuk fleksibilitas dalam tata letak, para manajer pekerja

mereka secara bersilang, merawat perelatan, menjaga investasi tetap

rendah, menempatkan sel kerja secara berdekatan, dan menggunakan

peralatan yang kecil dan mudah dipindahkan. Dalam beberapa hal,

peralatan yang menggunakan roda sangat tepat digunakan, untuk

mengantisipasi perubahan yang akan terjadi pada produk, proses, atau

volume produksi (Heizer & Render, 2005 : 450).

5
2.2 Tipe Tata Letak

Menurut Heizer & Render (2005 : 451) keputusan mengenai tata

letak meliputi penempatan mesin pada tempat yang terbaik (dalam

pengaruh produksi), kantor dan meja-meja (pada pengaturan kantor) atau

pusat pelayanan (dalam pengaturan rumah sakit atau department store).

Sebuah tata letak yang efektif memfasilitaskan adanya aliran bahan, orang,

dan informasi di dalam dan antar-wilayah. Untuk mencapai tujuan ini

beragam pendekatan telah dikembangkan. Di antara pendekatan tersebut,

pada bab ini akan dibahas enam pendekatan tata letak :

a. Tata letak dengan posisi tetap memenuhi persyaratan tata letak

untuk proyek yang besar dan memakan tempat seperti proses

pembuatan kapal laut dan Gedung.

b. Tata letak yang berorientasi pada proses berhubungan dengan

produksi dengan volume rendah, dan bervariasi tinggi (juga disebut

sebagai “job shop”, atau produksi terputus).

c. Tata letak kantor menempatkan para pekerja, peralatan mereka, dan

ruangan/kantor yang melancarkan aliran informasi.

d. Tata letak ritel menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan

atas prilaku pelanggan.

e. Tata letak gudang melihat kelebihan dan kekurangan antara

ruangan dan sistem penanganan bahan.

6
f. Tata letak yang berorientasi pada produk mencari utilisasi

karyawan dan mesin yang paling baik dalam produksi yang kontinu

atau berulang.

2.2.1 Tata Letak Ritel

Tata letak ritel (Ritail layout) di dasarkan pada ide bahwa

penjualan dan keuntungan bervariasi bergantung kepada produk yang

dapat menarik perhatian pelanggan. Jadi, banyak manajer operasi ritel

mencoba untuk memeperlihatkan produk-produk kepada pelanggan

sebanyak mungkin. Penelitian menunjukkan bahwa semakin besar

produk dapat terlihat oleh pelanggan, maka penjualan akan semakin

tinggi, dan tingkat pengembalian investasi juga semakin tinggi.

Manajer operasi dapat mengubah keduanya, baik dengan pengaturan

toko keseluruhan maupun alokasi tempat bagi beragam produk dalam

pengaturan toko tersebut.

Lima ide yang sangat berguna dalam menentukan pengaturan toko

secara keseluruhan :

a. Tempatkan barang-barang yang sering dibeli oleh pelanggan di

sekitar batas luar toko itulah sebabnya mengapa sering

ditemukan produk yang berbahan dasar susu pada satu bagian

supermarket bersebelahan dengan produk roti dan kue-kue.

7
b. Gunakan lokasi yang strategis untuk barang-barang yang

menarik dan memiliki nilai keuntungan besar, seperti peralatan

rumah tangga, kosmetik, dan sampo.

c. Distribusikan yang dikenal oleh pedagang sebagai “produk yang

kuat” yaitu barang - barang yang menjadi alasan utama

pengunjung berbelanja pada kedua sisi Lorong, dan letakkan

mereka secara tersebar untuk menjadikan pengunjung melihat

lebih banyak barang yang lain.

d. Gunakan lokasi di ujung Lorong karena mereka memiliki

tingkat eksposur yang tinggi.

e. Sampaikan misi dengan memilih posisi bagian yang akan

menjadi perhatian pertama bagi pelanggan.

Setelah tata letak ritel keseluruhan telah diputuskan, produk-

produk harus diatur untuk dijual. Banyak pertimbangan dalam

pengaturan ini. Walaupun demikian, tujuan utama tata letak ritel

adalah untuk memaksimalkan keuntungan luas lantai per kaki persegi

(atau, pada beberapa toko, panjang rak). Barang-barang yang berharga

mahal mungkin dapat menghasilkan penjualan yang lebih besar,

tetetapi keuntungan per kaki persegi mungkin saja lebih rendah.

Program terkomputerisasi yang sekarang tersedia membantu para

manajer dalam mengevaluasi tingkat keuntungan beragam rencana

pembelian barang.

8
Sebagai tambahan, dan masih dalam perbedaan, permasalahan

dalam tata letak disebut sebagai slotting. Biaya Slotting (slotting fees)

adalah biaya yang dibayar oleh produsen untuk menempatkan produk

mereka pada rak di rantai ritel atau supermarket. Sebagai hasil dari

perkenalan produk baru yang sangat banyak, ritel sekarang dapat

meminta hingga $25.000 untuk menemptkan sebuah produk pada

rantai usaha mereka. Selama sepuluh tahun terakhir, ekonomi di pasar,

dan teknologi telah menyajikan ritel dengan hal ini. Persaingan tempat

di rak dipercanggih dengan sistem POS dan teknologi scanner, yang

memeperbaiki manajemen dan pengendalian persediaan. Banyak

perusahaan kecil menanyakan akan legalitas dan etika biaya slotting,

dan menyatakan bahwa biaya ini menahan perkembangan produk baru,

membatasi kemampuan untuk meluaskan kemampuan untuk

meluaskan pasar, dan membebankan biaya pada pelanggan (Heizer &

Render, 2005 : 465).

2.3 Tata Letak Gudang Dan Penyimpanan

Tujuan tata letak gudang (warebouse layout) adalah untuk

menemukan titik optimal di antara biaya penanganan bahan dan biaya-

biaya yang berkaitan dengan luas ruang dalam gudang. Sebagai

konsekuensinya, tugas manajemen adalah memaksimalkan penggunaan

9
setiap kotak dalam gudang yaitu memanfaatkan volume penuhnya dengan

memepertahankan biaya penanganan bahan yang rendah.

Biaya penanganan bahan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan

transportasi barang masuk, penyimpanan, dan transportasi bahan keluar

untuk dimasukkan dalam gudang. Biaya-biaya ini meliputi peralatan,

orang, bahan, biaya pengawasan, asuransi, dan penyusutan. Tata letak

gudang yang efektif juga meminimalkan kerusakan bahan dalam gudang.

Manajemen meminimalkan jumlah sumber daya yang dihabiskan

untuk menemukan dan memindahkan bahan ditambah dengan kerusakan

pada bahan itu sendiri akibat adanya pemindahan. Beragam barang

disimpan dan sejumlah barang diambil memiliki kaitan langsung pada tata

letak yang optimal. Sebuah gudang yang menyimpan sedikit barang

memungkinkan kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan gudang yang

menyimpan beragam barang. Manajemen gudang yang modern, dalam

banyak kasus, merupakan suatu prosedur yang otomatis yang

menggunakan cutomated storage and retrieval system (ASRS).

Sebuah komponen penting dari tata letak gudang adalah hubungan

antara wilayah penerimaan/ bongkar dan wilayah pengiriman/muat. Desain

fasilitas bergantung kepada jenis barang yang dibongkar, dari mana

mereka dibongkar (truk, kereta, tongkang, dan sebagainya), dan di mana

mereka dimuat (Heizer & Render, 2005 : 468).

10

Anda mungkin juga menyukai