Anda di halaman 1dari 2

Baca Maddah Lebih Dalam,

Elisabeth atau Ivanna?

Judul : Maddah
Penulis : Risa Saraswati
Penyunting : Maria
Maria M. Lubis
Penerbit : PT. Bukune Kreatif Cipta
Tebal : 306 halaman ; 14 x 21cm
Cetakan :I
ISBN : 978-602-220
978-602-220-251-6
-251-6
Penyelaras : Syafial Rustama

Risa Saraswati lahir di Bandung, 24


Februari 1985. Selain menjadi penulis dan vokalis sebuah band, Risa juga tercatat sebagai
Pegawai Negri Sipil di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. Anak pertama dari
 pasangan Imam Sumantri dan Elly Rawilah ini mulai menekuni bidang seni yang cukup serius di
tahun 2002, dan pada 2011 mulai tergerak untuk membukukan tulisan-tulisannya. Hingga movel
ini diterbitkan, Risa tercatat sudah mengeluarkan lima album bersama band Sarasvati, dan
 beberapa karya tulis yang diantaranya mendapat predikat buku laris.

Salah satunya adalah Maddah, novel bergenre horror ciptaan Risa Saraswati ini diangkat
 berdasarkan kisah perjalanan hidupnya sebagai wanita indigo bersahabat dengan 5 sahabat yang
tidak terlihat yaitu William,Hans,Peter,Janshen dan Hendrick. Maddah merupakan novel kedua,
sekaligus sekuel dari Gerbang Dialog Danur yang dirilis pada tahun 2015. Novel ini sendiri
 berjudul Maddah yang artinya dibaca lebih dalam, keinginan dan tujuan mereka yang tak terlihat
tidak dapat diketahui bila kita manusia tidak mengerti atau tidak membaca situasi mereka
terlebih dahulu.

“Aku bahagia bisa menjalin hubungan pertemanan dengan mereka semua, tapi aku harus tetap
memijakkan telapak kakiku ke atas tanah, agar yakin bahwa sesungguhnya ada dunia nyata
dengan segudang permasalahan yang harus siap kuhadapi dalam hidupku.”

“Suatu saat nanti mereka akan pulang. Entah aku dulu, atai mereka yang lenih dulu ‘pulang’.
Aku hanya ingin semua berjalan sesuai jalurnya”
Soft cover novel ini menggambarkan ilustrasi kedua tokoh hantu utama, dipadukan
dengan warna hitam dan merah menggambarkan sisi gelap dan mistis. Penggunaan bahasa baku
namun tetap ringan memudahkan pembaca mencermati isi dan alur novel. Penulisan isi novel
yang tak kalah menarik dengan gambaran sketsa semua dan fakta menarik seluruh tokoh. Juga,
tidak ditemukan kesalahan ejaan penulisan dalam novel Keterangan yang diberikan pada novel
 juga sangat jelas dengan adanya pemisahan warna kertas untuk menandakan alur maju-mundur
yang digunakan.

 Namun, banyaknya tokoh dalam setiap bab cukup membingungkan pembaca. Teka- teki
dalam novel juga tidak dapat ditonjolkan dengan baik oleh penulis, situasi yang kurang jelas dan
menduga-duga. Walaupun telah adanya pembeda latar dan alur , ada beberapa bab yang memiliki
kurang penjelasan keadaan situasi sekitar, sehingga pembaca akan merasa kebingungan di
 beberapa bab dalam novel.

Maddah cocok untuk dibaca kalangan remaja dan dewasa. Maddah kurang cocok untuk
 pembaca anak-anak. Tidak ada peringatan umur untuk nove l ini namun beberapa bab yang
mengandung unsur kekerasan dan bahasa yang cukup vulgar. Terlihat dalam adegan
 pembunuhan, pembantaian, dan perselingkuhan.

 Novel Maddah diadaptasi menjadi sebuah film sukses pada tahun 2018, inilah yang
menjadi alasan saya memilih Maddah untuk menjadi bahan resensi. Terdapat perbedaan latar
 belakang Elisabeth dan Ivanna, dua hantu wanita yang menjadi tokoh utama yang terdapat di
cover novel Maddah dan ending pada film. Hal ini bertujuan diubah agar semua kalangan umur
dapat menyaksikan lanjutan trilogi Danur ini.

Dan menurut saya sendiri, saya tidak men yesal membaca novel ini. Keseluruhan alur di nov el
dan di film memang tidak terlalu berbeda. Namun, ada beberapa penggalan adegan menarik dan
 patut diketahui yang tidak ditampilkan dalam film Maddah, Hal ini membuat mengapa alur
dalam novel jauh lebih baik untuk dapat dicermati dan dibaca dibandingkan dengan film Maddah
itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai