Anda di halaman 1dari 3

Dosa-dosa Penyebab Datangnya Bencana1

(Ust. Abu Harits Imadudin)

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kamu
sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari dosa-dosamu,” (QS. As Syura: 30)
Masih banyak orang yang belum menyadari bahwa ada korelasi antara perbuatan dosa dengan
datangnya bencana. Padahal Allah dan RasulNya telah menjelaskan hal ini, di dalam banyak ayat
dan hadits, berikut beberapa di antaranya:
1. Dosa karena mengingkari nikmat Allah
Sungguh dahsyat dosa mengingkari nikmat yang diberikan Allah, padahal segala hal yang ada
dalam hidup kita merupakan karuniaNya, tapi kita justru menyatakan nikmat tersebut sebagai hasil
dari kecerdasan kita sendiri, atau hasil dari usaha keras yang kita lakukan. Maka tak heran jika
Allah menimpakan bencana pada orang-orang yang kufur nikmat seperti ini.
“Mereka mengetahui nikmat-nikmat Alloh, (tetapi) kemudian mereka meningkarinya dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir,” (QS. An Nahl: 83)
Dosa akibat kufur ini bisa mengakibatkan Allah menurunkan kelaparan dan ketakutan pada sebuah
negeri:
“Dan Allah Telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman
lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi
(penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; Karena itu Allah merasakan kepada mereka
pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat,” (QS. An-Nahl:
112)
2. Dosa berbuat zalim
Allah telah berjanji takkan pernah membinasakan sebuah kota melainkan disebabkan penduduk
kota tersebut dalam keadaan melakukan perbuatan zalim yang sifatnya masif.
 “Dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan
melakukan kezaliman,” (QS. Al Qhashash: 59)
Demikian pula sebuah negeri yang penduduknya banyak berbuat zalim, maka Allah akan
menimpakan azab yang pedih dan keras, entah berupa bencana alam ataupun bentuk azab
lainnya.
“Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim.
Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras,” (QS Huud:102)
3. Dosa orang-orang yang hidup mewah namun melakukan kedurhakaan
Berhati-hatilah jika kita termasuk ke dalam golongan yang Allah berikan kesempatan untuk
merasakan hidup mewah di sebuah negeri, karena jika kita melakukan kedurhakaan pada Allah,
maka hal tersebut dapat menjadi alasan bagi Allah untuk menghancurkan negeri tersebut
sehancur-hancurnya.
 “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang
yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan
dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami),
kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya,” (QS. Al Isra’ : 16)

1
Disampaikan pada pengajian Ahad Pagi Masjid jami’ Al-Badi’ Jungkare, Karanganom, Klaten
Hal ini dikarenakan Allah menjanjikan untuk melimpahkan rezeki dari langit dan bumi untuk
penduduk negeri yang beriman dan bertaqwa padaNya. Namun Allah juga telah memperingatkan
akan membalas dengan siksa atas perbuatan buruk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Allah.
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat
Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya,” (QS. Al-A’raaf : 96)
4. Dosa melakukan perbuatan zina dan memakan riba secara terang-terangan
Saat ini perbuatan zina sudah sampai pada taraf mengkhawatirkan, di mana perempuan-
perempuan menjajakan dirinya di sosial media, auratnya disingkap untuk menarik perhatian laki-
laki. Juga makin maraknya foto dan video porno yang direkam sendiri oleh para pelaku zina,
dengan tujuan disebarluaskan ke khalayak ramai. Naudzubillah. Padahal zina secara terang-
terangan merupakan perbuatan keji dan penyebab datangnya bencana untuk suatu kaum.
“Wahai sekalian kaum Muhajirin, ada lima hal yang jika kalian terjatuh ke dalamnya –dan aku
berlindung kepada Allah supaya kalian tidak menjumpainya- (niscaya akan turun kepada kalian
bencana): (1)Tidaklah nampak zina di suatu kaum, sehingga dilakukan secara terang-terangan
kecuali akan tersebar di tengah-tengah mereka tha’un (wabah) dan penyakit-penyakit yang tidak
pernah menjangkiti generasi sebelumnya,” (HR. Ibnu Majah)
Demikian juga dengan suburnya riba, seolah-olah kaum di negeri tersebut telah rela diazab jika
mereka berzina dan memakan riba secara terang-terangan.
“Apabila perbuatan zina dan riba sudah terang-terangan di suatu negeri, maka penduduk negeri itu
telah rela terhadap datangnya adzab Allah untuk diri mereka,” (HR. Hakim)
5. Dosa berbuat curang dengan mengurangi takaran dan timbangan
Banyak pedagang yang berbuat curang atas barang dagangannya. Mereka mengurangi takaran
atau timbangan sehingga bisa mengambil untung lebih dari perbuatan tersebut.
Tanpa disadari, mencurangi timbangan dapat mendatangkan bencana berupa kekeringan dan
gagal panen, serta susahnya penghidupan di suatu negeri.
“Tidaklah (suatu kaum) mengurangi takaran dan timbangan kecuali akan ditimpa paceklik,
susahnya penghidupan dan kezaliman penguasa atas mereka,” (HR. Ibnu Majah)
“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima
takaran dari orang lain, mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang
untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidakkah orang-orang itu yakin bahwa sesungguhnya
mereka akan dibangkitkan. Pada suatu hari yang besar. (Yaitu) hari (ketika) manusia berdiri
menghadap Rabb semesta alam,” (QS. al-Muthaffifîn:1-6)
6. Dosa karena tidak membayarkan zakat
Orang-orang yang menahan hartanya dari berzakat, maka hujan akan tertahan pula dari mereka,
sehingga negeri mereka akan mengalami kekeringan.
“Tidaklah (suatu kaum) menahan zakat (tidak membayarnya) kecuali hujan dari langit akan ditahan
dari mereka (hujan tidak turun), dan sekiranya bukan karena hewan-hewan, niscaya manusia tidak
akan diberi hujan,” (HR. Ibnu Majah)
7. Dosa karena membiarkan kemaksiatan terjadi padahal mampu mencegahnya
Bencana juga akan hadir di negeri yang penduduknya tidak melakukan kewajiban nahi mungkar,
serta membiarkan perbuatan keji dilakukan tanpa mencoba mencegahnya sama sekali meskipun
mereka memiliki kemampuan untuk mencegahnya.
“Tidaklah suatu kaum yang di tengah-tengah mereka dilakukan kemaksiatan, sedang mereka
mampu mencegahnya, tetapi tidak mau mencegahnya, melainkan Allah akan menimpakan adzab
secara merata kepada mereka,” (HR. Abu Dawud)
Mengapa hal ini terjadi? Mengapa kita sebagai muslim tidak diperbolehkan membiarkan saudara
kita yang lain berbuat kemungkaran?
“Perumpamaan orang-orang yang menegakkan hukum-hukum Allah dan orang-orang yang
melanggarnya bagaikan suatu kaum yang berbagi-bagi tempat di sebuah kapal, sebagian dari
mereka ada yang mendapatkan bagian atas kapal, dan sebagian lainnya mendapatkan bagian
bawahnya. Orang-orang yang berada di bagian bawah kapal, jika hendak mengambil air, melewati
orang-orang yang berada di atas mereka. Mereka berkata, “Seandainya kita melubangi bagian kita
dari kapal ini, niscaya kita tidak akan mengganggu orang-orang yang berada di atas kita.” Apabila
mereka semua membiarkan orang-orang tersebut melaksanakan keinginannya, niscaya mereka
semua akan binasa; jika  mereka mencegah orang-orang tersebut, niscaya mereka selamat dan
menyelamatkan semuanya,” (HR al-Bukhari).
8. Dosa mengumpulkan harta haram
Selanjutnya, bencana banjir dan longsor akan datang pada orang-orang yang sibuk mengumpulkan
harta haram yang diperoleh dengan cara yang tidak benar.
“Barangsiapa mengumpulkan harta dengan tidak sewajarnya (tidak benar) maka Allah akan
memusnahkannya dengan air (banjir) dan tanah (longsor),” (HR. Al-Baihaqi)
Sahabat, semoga kita tersadar bahwa bencana yang menimpa suatu kaum sangat mungkin
disebabkan dosa-dosa yang dikerjakan oleh kaum itu sendiri. Maka semoga kita tidak termasuk
orang-orang yang menjadi penyebab turunnya bencana di negeri ini. (SH)

Anda mungkin juga menyukai