Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Muhammad Fahreza Putra Djumadi

NIS : 170101049
KELAS : XIII-B Analis Kimia
TANGGAL : 26 Agustus 2020
JUDUL : ANALISA MSG (MONOSODIUM GLUTAMAT)
TUJUAN : Untuk menganalisis kandungan Penyedap Rasa sintetik dalam bahan pangan.

A. DASAR TEORI
Monosodiumglutamat (MSG) adalah molekul yang terbentuk dari logam natrium dan
gugus asam amino glutamat. Glutamat sendiri adalah asam amino non essensial yang dapat
diproduksi oleh tubuh manusia. Kadar natrium dalam MSG hanya sepertiga dari natrium pada
garam dapur. Dari kandungan natriumnya dapat dipastikan pengaruh MSG lebih lemah
dibanding garam dapur. Selain dari MSG, glutamat juga terdapat pada makanan sumber
protein nabati dan hewani (mis: susu, keju, daging, kedelai dan gandum). Apabila terdapat
kelebihan glutamat dalam tubuh maka akan diubah menjadi senyawa lain seperti alanin yang
akan diubah menjadi alpha ketoglutarat. Kemudian zat-zat metabolit tersebut akan dipakai
dalam gluconeogenesis (pembentukan glukosa).

Di Indonesia sendiri penggunaan MSG dalam makanan masih merupakan perdebatan.


Banyak yang mengatakan bahwa mengkonsumsi MSG dapat menyebabkan kebodohan hingga
kanker. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Sampai saat ini belum berhasil dibuktikan bahwa MSG
dapat menyebabkan kebodohan. Malah, Negara-negara maju seperti Singapura, Hongkong
dan Taiwan memiliki tingkat konsumsi MSG yang jauh lebih tinggi dari Indonesia. Konsumsi
MSG di Indonesia rata-rata setiap orang per tahun dalam tahun 1999 hanya 300 gram. Angka
untuk Negara maju di Asia pada tahun 1996 untuk Jepang adalah 790 gram, Korean 1250
gram, Taiwan 1800 gram, Hongkong 1300 gram dan Singapura 1600 gram. Terlihat bahwa
SDM di Negara-negara tersebut tidak lah buruk, taraf kehidupan mereka nyatanya lebih baik
serta memiliki teknologi yang lebih tinggi.

Belum pernah ada laporan bahwa ada orang yang jatuh sakit karena mengkonsusmsi
MSG, apalagi terkena kanker. Di Amerika Serikat undang-undang yang mengatur Makanan,
Obat dan Kosmetika menetapkan dalam salah satu pasal menyebutkan bahwa bahan makanan
yang bisa menimbulkan kanker pada hewan percobaan harus dilarang beredar, sekalipun
bahan makanan itu aman bagi manusia. Amerika Serikat sendiri menggolongkan MSG sebagai
“Generally Recognized as Safe” atau aman untuk dikonsumsi sehari-hari. Suatu BTP tidak
mungkin digolongkan sebagai GRAS apabila di khawatirkan akan menyebabkan suatu penyakit,
apalagi kanker.

B. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Gelas kimia 250 ml
2. Pipet ukur 25 ml
3. Pengaduk
4. Bola isap
5. Labu semprot
6. Spatula
7. Labu kjehdahl
8. Hot plate
9. Labu destilat
10. Labu ukur
11. Gelas ukur
Bahan :
1. Aquadest
2. 0.5 gr Cu-Sulfat
3. 4.5 gr Natrium Sulfat
4. Larutan H2SO4 0.1 N
5. Indikator merah metil
6. Larutan NaOH 30% dan 0.1 N
7. Sampel makanan ringan (snack)

C. PROSEDUR KERJA
1. 0.4 gr sampel dipanaskan dalam labu kjehdahl dengan 0.5 gr Cu-sulfat, 4.5gr
Natrium Sulfat dan 20 ml H2SO4 (p) sampai jernih.
2. Refluks selama 3 jam.
3. Dipindahkan dalam labu destilat.
4. Cuci dengan aquadest dan diencerkan hingga 200 ml lalu tambahkan 20 ml
NaOH 30 %.
5. Amonia yang terdestilat ditambah dalam 25 ml H2SO4 0.1 N dan indicator
merah metil sebanyak 3 tetes.
6. 2/3 volume larutan terdestilasi kemudian dititar kelebihan H2SO4 dengan
NaOH 0.1 N.

D. DATA PENGAMATAN
1. Berat sampel awal (Snack) = 0,4002 gr
2. Volume titrasi (NaOH 0,1 N) = 24 ml

E. DATA PERHITUGAN
Kadar MSG (%)
( 25 x 0,1 N ) − ( 24 x 0,1 N ) x 0,1 x 0,187
x 100
Kadar MSG = 0,4002
g
= 0,467 %

F. PEMBAHASAN
Monosodium glutamat atau MSG adalah salah satu bahan tambahan makanan
yang digunakan untuk menghasilkan flafour atau cita rasa yang lebih enak dan
lebih nyaman ke dalam masakan, banyak menimbulkan kontroversi baik bagi para
produsen maupun konsumen pangan karena beberapa bagian masyarakat percaya
bahwa bila mengkonsumsi makanan yang mengandung MSG, mereka sering
menunjukkan gejala-gejala alergi. Di Cina gejala alergi ini dikenal dengan nama
Chinese Restaurant Syndrome (CRS).
Monosodiumglutamat (MSG) adalah molekul yang terbentuk dari logam
natrium dan gugus asam amino glutamat. Glutamat sendiri adalah asam amino non
essensial yang dapat diproduksi oleh tubuh manusia. Monosodium glutamat, juga
dikenal sebagai sodium glutamat atau MSG, merupakan garam natrium dari asam
glutamat yang merupakan salah satu asam amino non-esensial paling berlimpah
yang terbentuk secara alami.
Di Indonesia penggunaan MSG terbuat dari tetes tebu dan singkong melalui
proses fermentasi. Jika dirunut dari sejasrahnya, pada awalnya MSG diambil dari
rumput laut, kemudian diubah menggunakan sumberl lain karena mengingat
keterbatasan rumput laut ap[abila dipakai terus menerus akan menyebabkan
kerusakan ekosistem laut.
Fakta bahwa MSG aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek negatif bagi
kesehatan sayangnya tidak diketahui oleh banyak masyarakat. Hal ini
dikemukakan oleh sang Penemu MSG, pada dasarnya MSG diciptakan untuk
membantu penyerapan nutrisi makanan secara maksimal oleh tubuh.
Isu-isu negatif yang beredar tidak didasari oleh kajian-kajian ilmiah yang
diakui kredibilitasnya. Ada beberapa penelitian memvonis MSG sebagai sumber
penyakit ternyata menggunakan metode penelitian yang rancu dan tidak relevan
dalam pengguaan MSG dalam kehidupan sehari-hari. Memang disepakati bahwa
usia anak-anak atau masa pertumbuhan lebih sensitif terhadap efek MSG daripada
kelompok dewasa. Sementara untuk efek terjadinya kejang dan urtikaria (gatal-
gatal dan bengkak di kulit seperti pada kasus alergi makanan), masih belum bisa
dibuktikan.
Wujudnya adalah serbuk kristal berwarna putih dan tidak berbau yang dalam
larutan terdisosiasi menjadi glutamat dan natrium. Bahan ini sangat mudah larut
dalam air, tetapi tidak bersifat higroskopis dan praktis tidak larut dalam pelarut
organik umum seperti eter. Secara umum, MSG stabil dalam kondisi pemrosesan
makanan biasa. Selama pemasakan, MSG tidak terurai, tetapi seperti asam amino
lainnya, perubahan menjadi kecokelatan atau reaksi Maillard akan terjadi bila ada
gula pada suhu yang sangat tinggi.
Dalam praktikum ini telah dilakukan analisa kadar MSG pada salah satu
makanan ringan (snack) yang sering anak-anak konsumsi. Adapun dalam
praktikum dilakukan destruksi dengan penambahan asam sulfat untuk
mengidrolisis protein yang ada pada bahan, itu dilakukan karena MSG juga asam
amino yang dapat terhidrolisis oleh asam sulfat. Kemudian dilakukan destilasi
untuk ditampungn uapnya dalam Amonia 0,1 N. lalu kelebihan Asam Sulfat di
titrasi dengan NaOH 0,1N. Dari perhitungan didapatkan kadar MSG yaitu 0,467%

G. KESIMPULAN
Dari praktikum ini kami Mahasiswa dapat :
 Monosodium glutamat juga dikenal dengan natrium glutamat atau MSG,
adalah garam sodium yang terdapat dialam dengan nama non-essential
amino acid. Glutamic acid, digunakan sebagai bahan tambahan makanan
dan umumnya dipasarkan sebagai penambah/penyedap rasa. Hampir
disetiap bahan makanan mengandung zat aditif khususnya
monosodium
glutamat atau
mononatrium glutamat yang merupakan senyawa sintetik yang dapat
menimbulkan rasa enak (flavour potentiator) atau menekan rasa yang tidak
diingankan dari suatu bahan makanan (Winarno, 1988:208)
 Mengetahui cara menganalisa kadar MSG
 Kadar MSG yang dianalisa adalah 0,467%

H. DAFTAR PUSTAKA
 http://himitepa.lk.ipb.ac.id/msg-amankah/
 http://id.wikipedia.org/wiki/Mononatrium_glutamat
 http://growupclinic.com/2012/02/23/mitos-tentang-msg-fakta-ilmiah-msg-
aman/
 http://dyandranduty.blogspot.com/2011/11/kimia-pangan-monosodium-
glutamat-msg.html
 http://radhacandrabb.wordpress.com/2012/12/09/makalah-msg-monosodium-
glutamat/
 http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/zat-
aditif/monosodium-glutamat/

Anda mungkin juga menyukai