Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PROYEK

VIRUS CORONA TERHADAP BUDAYA ETIKA DI INDONESIA

D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H

NAMA : ANISA MAHARANI PUTRI KURNIAWAN TARIGAN


KELAS : IX-1
MAPEL : SBK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan YME karena berkat dan rahmat-
Nya yang melimpah, saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Virus
Corona Terhadap Budaya Etika Di Indonesia” ini pada tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Lylis H.S. pada bidang studi SBK. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang dampak virus corona terhadap salah satu budaya di
Indonesia yaitu budaya salam-menyalam bagi para pembaca.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadarari, makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kritik dan saran saya terima agar makalah yang saya buat kedepannya
dapat lebih sempurna lagi.

Medan, 17 April 2020

Penyusun
Anisa Maharani Putri Kurniawan Tarigan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….01
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………02
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………03
A. Latar Belakang……………………………………………………………………..03
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………03
C. Tujuan……………………………………………………………………………….03
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….04
A. Pengertian Virus Corona…………………………………………………………..04
B. Gejala Virus Corona………………………………………………………………..04
C. Dampak Virus Corona Terhadap Budaya Etika di Indonesia………………….05
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………….07
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………07
B. Saran………………………………………………………………………………..08
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..09
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan
pneumonia atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga
berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis
daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan
berbagai jenis tikus.

Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar


hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan
lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak
asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu
menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru.

Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan


MERS, yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang tersebut,
virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang
sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi
lebih parah dan gagal organ.

Ternyata, virus Corona juga sangat berpengaruh terhadap budaya etika di


Indonesia. Hal tersebut terjadi karena budaya etika di Indonesia berhubungan
dengan berbagai kontak fisik, contohnya kegiatan menyalam orang yang lebih tua,
muda, maupun sebaya sebagai rasa hormat.

Oleh karena itu, kali ini saya akan memaparkan apa-apa saja dampak yang
dapat ditimbulkan oleh virus Corona terhadap budaya etika di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

- Apa itu virus Corona?

- Apa saja gejala virus Corona?

- Apa dampak virus Corona terhadap budaya etika di Indonesia?

C. Tujuan

- Untuk mengetahui pengertian dari virus corona.

- Untuk mengetahui apa-apa saja dampak yang akan ditimbulkan oleh virus
corona terhadap budaya etika yang selama ini berlangsung di Indonesia.
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Virus Corona (COVID-19)

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-


2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih
dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular
ke manusia. Walaupun lebih bayak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa
menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk
ibu hamil dan ibu menyusui.
Infeksi virus Corona disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota
Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan
telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu
beberapa bulan.
Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk
memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di
Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
untuk menekan penyebaran virus ini.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.
Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti
flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi
paru-paru (pneumonia).

B. Gejala Yang Ditimbulkan Oleh Virus Corona


Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala
flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu,
gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang
berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas,
dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus
Corona.
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi
virus Corona, yaitu:

 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)


 Batuk
 Sesak napas
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2
minggu setelah penderita terpapar virus Corona.

Penyebab Infeksi Virus Corona


Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan
virus corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti:

 Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).


 Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
 Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena
percikan air liur pengidap virus corona.
 Tinja atau feses (jarang terjadi)

Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti. Namun,
rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam
tubuh. Di samping itu, metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti.
Awalnya, virus corona jenis COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus
corona COVID-19 merupakan virus yang beredar pada beberapa hewan, termasuk
unta, kucing, dan kelelawar.

Sebenarnya virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia dan
menyebar ke individu lainnya. Namun, kasus di Tiongkok kini menjadi bukti nyata
kalau virus ini bisa menyebar dari hewan ke manusia. Bahkan, kini penularannya bisa
dari manusia ke manusia.

C. Dampak Virus Corona Terhadap Budaya Etika di Indonesia

Tidak dipungkiri bahwa dengan beredarnya kabar virus corona yang telah
menjangkiti Indonesia berdampak pada sikap masyarakat yang menjadi lebih over-
protektif terhadap lingkungan sekitarnya. Ketakutan terhadap virus corona akan
memberikan pengaruh terhadap sikap sosial masing-masing individu. Kita akan lebih
mudah menaruh curiga pada orang yang batuk, bersin, atau terlihat pucat di sekitar
lingkungan kita.

Kita akan lebih cenderung memutuskan menjauh ketimbang menanyakan


kabar atau sekadar menunjukkan bentuk kepedulian kecil lainnya. Asumsi-asumsi ini
sifatnya memang masih spekulatif, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa
ancaman virus corona ini tidak hanya akan merenggut kesehatan seseorang tetapi
juga merenggut rasa sosial kita terhadap sesama.

Ketidakmampuan kita dalam mengelola rasa curiga, takut, sikap over-protektif


dalam merespons isu corona ini memiliki potensi untuk merusak hubungan sosial
dengan individu lain. Apalagi, jika kita hidup dan aktif dalam lingkungan pergaulan di
kantor, sekolah, masyarakat, bahkan keluarga. Adalah hal yang manusiawi ketika kita
mulai memberikan respons antisipatif dalam melihat situasi. Namun, ada etika sosial
yang perlu dijunjung tinggi dan dipelihara agar hubungan dengan sesama tetap
terjaga.

Sebagai contoh, jika kita tengah mengalami kondisi badan yang kurang fit
segera berobat ke dokter. Segera gunakan alat proteksi diri seperti masker jika
hendak bersosialisasi kendati dokter tidak memberi diagnosis positif corona atau
penyakit parah lainnya. Selain itu, kita juga perlu memiliki inisiatif untuk mengurangi
interaksi bersentuhan dengan orang lain seperti berjabat tangan dan berpelukan.

Hal ini dilakukan sebagai upaya "sadar diri" dan memastikan orang lain aman
dan nyaman bersama kita. Lain halnya jika kita dalam kondisi sehat dan menemukan
orang di sekitar kita yang terlihat tidak baik-baik saja. Etika sosial kita terhadap mereka
bisa ditunjukkan dengan membujuk mereka untuk pergi ke klinik atau rumah sakit
terdekat untuk periksa, atau sekadar bertanya kabar dan memberikan nasihat secara
baik untuk menjaga kesehatan.

Tindakan-tindakan sederhana tersebut kita lakukan dengan tetap menjaga


kehati-hatian. Hal ini dilakukan sebagai wujud antisipasi kolektif, tindakan melindungi
diri dengan memastikan orang-orang di sekitar kita juga terlindungi. Sikap seperti ini
adalah cermin dari etika sosial kita terhadap sesama, bahkan dalam kondisi genting
sekalipun.

Wabah corona menjadi ketakutan kita bersama. Namun, jangan sampai wabah
ini merenggut cara kita memanusiakan sesama. Selain mengedepankan aspek
materiil seperti menjaga perilaku hidup sehat, mengenakan masker, berolahraga rutin,
dan asupan bergizi, aspek non materiil juga perlu dipelihara seperti etika sosial kita
terhadap sesama yang tercermin dari sikap peduli, saling pengertian,
dan aware dengan lingkungan sosial kita.

Corona mungkin bisa merenggut nyawa manusia, tetapi ada satu hal yang tidak
bisa direnggut olehnya; kemanusiaan.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

- Pengertian virus corona

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-


2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
disebut COVID-19.

- Gejala virus corona

Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi
virus Corona, yaitu:

 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)


 Batuk
 Sesak napas

- Dampak virus corona terhadap budaya etika di Indonesia

Beredarnya kabar virus corona yang telah menjangkiti Indonesia berdampak


pada sikap masyarakat yang menjadi lebih over-protektif terhadap lingkungan
sekitarnya. Ketakutan terhadap virus corona akan memberikan pengaruh terhadap
sikap sosial masing-masing individu. Kita akan lebih cenderung memutuskan menjauh
ketimbang menanyakan kabar atau sekadar menunjukkan bentuk kepedulian kecil
lainnya. Asumsi-asumsi ini sifatnya memang masih spekulatif, tetapi tidak menutup
kemungkinan bahwa ancaman virus corona ini tidak hanya akan merenggut
kesehatan seseorang tetapi juga merenggut rasa sosial kita terhadap
sesama.Ketidakmampuan kita dalam mengelola rasa curiga, takut, sikap over-
protektif dalam merespons isu corona ini memiliki potensi untuk merusak hubungan
sosial dengan individu lain.

B. Saran

Sebagai makhluk sosial, kita seharusnya tidak memikirkan diri sendiri demi
menyelamatkan nyawa kita. Vius corona memang menghalangi kita untuk melakukan
kontak fisik bahkan untuk berkomunikasi. Kalaupun ingin melakukan kegiatan
tersebut, kita harus sedia masker, sarung tangan, dan lain sebagainya untuk
mencegah virus corona.

Namun, adanya virus corona ini bukan berarti kita harus curiga kepada setiap
orang yang tiba-tiba terkena batuk, pilek, ataupun demam. Virus corona juga bukan
untuk membuat kita meletakkan rasa benci ataupun curiga terhadap orang lain.

Adanya virus corona ini membuat kita sadar, bahwa kita harus mencintai diri
kita sendiri dengan menjaga kesehatan kita, namun bukan berarti menjadi egois
seperti memborong produk-produk kesehatan untuk diri kita sendiri. Virus corona juga
menyadarkan kita betapa berharganya menghabiskan kebersamaan dengan orang
lain.

Oleh karena itu, kiranya setelah usai wabah virus ini, kita dapat lebih menjaga
kesehatana kita dan menghargai waktu yang kita miliki bersama orang yang kita
sayangi, seperti teman ataupun keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

- Ancaman Corona Dan Etika Sosial Kita. Nurullahi, Aditya. 03 Maret 2020.
Diakses 23 April 2020. <https://news.detik.com/kolom/d-
4923222/ancaman-corona-dan-etika-sosial-kita>

- Latar Belakang Virus Corona, Perkembangan, Hingga Isu Terkini. Widiyani,


Rosmha. 18 Maret 2020. Diakses 23 April 2020.
<https://news.detik.com/berita/d-4943950/latar-belakang-virus-corona-
perkembangan-hingga-isu-terkini>

- Virus Corona – Penyebab, Gejala, Dan Pencegahan – Halodoc. Fadli, Rizal.


20 April 2020. Diakses 23 April 2020.
<https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus>

- Virus Corona (COVID-19) – Gejala, Penyebab, Dan Mengobati – Alodokter.


Pane, Merry Dame Cristy. 22 April 2020. Diakses 23 April 2020.
<https://www.alodokter.com/virus-corona>

Anda mungkin juga menyukai