Ahmad Rafi. 21401052057, Dr. Ir. Priyagung Hartono, MT. ,Ir Margianto. MT. Program studi teknik mesin
Fakultas Teknik,Universitas Islam Malang. Jl. MT Haryono 193 malang 65145
E-mail: ahmadrafi281988@gmail.com
ABSTRAK
Penggunaan energi alam meningkat seiring dengan kebutuhan akan sarana transportasi dan
aktivitas industri. Hal ini berakibat pada peningkatan kebutuhan bahan bakar fosil dari alam, Sehingga di
perlukan upaya pengurangan energi fosil melalui peningkatan terapan energi terbarukan yang lebih murah
dan ramah lingkungan. Permasalahan sampah juga menjadi salah satu isu penting yang muncul di
masyarakat saat ini. Masalah yang sering terjadi diantaranya keterbatasan lahan tempat pembuangan akhir
Salah satu jenis sampah yang menjadi permasalahan adalah sampah plastik.yang susah di uraikan oleh
alam sehingga di perlukan upaya untuk merubah sampah plastik agar dapat di gunakan menjadi bahan
bakar dengan proses pirolisis. suhu yang di pelajari pada suhu 600 dan 700 dan membandingkan hasil
minyak dari kedua suhu tersebut dengan menguji lab mengenai nilai kalor dan densitas minyak hasil
pirolisis sehingga dapat di bandingkan dengan standart kelayakan bahan bakar yang ada di pasaran.
Kata kunci: densitas, nilai kalor, perolehan minyak pirolisis suhu 600 dan 700 ,
ABSTRACT
The use of natural energy increases along with the need for means of transportation and industrial
activities. This results in an increase in the need for fossil fuels from nature, so there is a need to reduce
fossil energy through increased application of renewable energy that is cheaper and environmentally
friendly. The problem of waste is also one of the important issues that are emerging in society today.
Problems that often occur include the limitation of land for landfill. One type of waste that becomes a
problem is plastic waste which is difficult to decipher by nature, so it takes an effort to change plastic
waste so that it can be used as fuel by pyrolysis. the temperature studied at temperatures of 600 and 700
and comparing the results of oil from both temperatures by testing the lab regarding the heating value
and density of oil produced by pyrolysis so that it can be compared with the standard feasibility of fuel on
the market.
Keywords: density, calorific value, acquisition of pyrolysis oil temperature 600 and 700 ,
PENDAHULUAN perlukan metode yang lain untuk
menanggulangi banyaknya sampah plastic salah
Penggunaan energi alam meningkat satunya dengan mengolah sampah plastic
seiring dengan kebutuhan akan sarana menjadi bahan bakar alternative dengan metode
transportasi dan aktivitas industri. Hal ini Pirolisis
berakibat pada peningkatan kebutuhan bahan Pirolisis adalah suatu proses dekomposisi
bakar fosil dari alam, Sehingga di perlukan kimia bahan organik melalui proses pemanasan
upaya pengurangan energi fosil melalui tanpa atau sedikit oksigen atau bahan lain yang
peningkatan terapan energi terbarukan yang dikonsumsi saat terjadi reaksi kimia tersebut, di
lebih murah dan ramah lingkungan. Salah satu mana material mentah akan mengalami
potensi energi terbarukan pengganti energi fosil pemecahan struktur kimia menjadi fase gas, gas
berasal dari sampah perkotaan. akan di alirkan pada pipa besi untuk di
Permasalahan sampah juga menjadi salah dinginkan sehingga terjadi perubahan wujud
satu isu penting yang muncul di masyarakat dari gas menjadi cair yang akan menjadi
saat ini. Masalah yang sering terjadi minyak pirolisis Jika dilihat dari tingkat
diantaranya keterbatasan lahan tempat kecepatan laju reaksinya, maka Pirolisis dibagi
pembuangan akhir (TPA), sedangkan produksi menjadi dua, yaitu Pirolisis primer lambat dan
sampah semakin lama semakin meningkat Pirolisis primer cepat.
seiring dengan meningkatnya populasi manusia Pirolisis primer lambat akan terjadi pada
dan perubahan pola hidup, sehingga ada kisaran suhu 150-300 . Pirolisis primer lambat
kecenderungan sampah kurang bisa di atasi biasa digunakan untuk proses pembuatan arang.
dengan baik (Sukarjo et al,2014). Menurut Pada Pirolisis primer lambat, reaksi utama yang
setatus lingkungan hidup daerah (SLDH) kota terjadi adalah proses dehidrasi. Sedangkan hasil
Surabaya (2012), volume sampah yang reaksi keseluruhan proses adalah karbon, uap
masukke TPA sebesar 10.000 m3/hari timbunan air, karbon monoksida, dan karbon dioksida.
sampah kota Surabaya tahun 2011 dengan Semakin lambat proses, semakin banyak dan
jumlah 806.794 rumah tangga yaitu 1200 semakin baik mutu karbon yang dihasilkan.
ton/hari. Komposisi sampah antara lain: sampah Pirolisis primer cepat (diatas 300 ),
organik 79,19%, sampah kertas 8,6% sampah reaksi keseluruhan menghasilkan uap air, arang,
plastik 1,64% logam 1,11% kayu dan 9,46% gas, dan 50% - 70% uap minyak Pirolisis PPO
lain lain. Salah satu jenis sampah yang menjadi (Primary Pyrolisis Oil) yang menyusun ratusan
permasalahan adalah sampah plastik. senyawa monomer, oligomer, monomer
Plastik adalah jenis sampah yang sulit di penyusun selulosa dan lignin.
uraikan oleh alam Untuk mengatasi hal tersebut Faktor-faktor atau kondisi yang
maka di adakan program daur ulang sampah mempengaruhi proses perolisis adalah:
plastik. Dengan mendaur ulang sampah plastik
dimana sampah plastik di olah dan di rubah 1. Waktu
menjadi bahan plastik yang baru. Namun proses Waktu berpengaruh pada produk
daur ulang ini hanya akan merubah sampah yang akan dihasilkan karena, semakin lama
plastik menjadi bentuk yang baru bukan waktu proses perolisis berlangsung produk
menanggulangi banyaknya sampah plastik yang dihasilkannya (residu padat, tar, dan
karena ketika produk daur ulang plastik sudah gas) makin naik. Kenaikan itu sampai
kehilangan fungsinya maka akan kembali dengan waktu tak hingga( ) yaitu waktu
menjadi sampah plastik. Maka dari itu di yang diperlukan sampai hasil padatan
residu, tar, dan gas mencapai konstan. minyak pirolisis dan hubungan densitas dengan
Nilai dihitung sejak proses isothermal nilai kalor
berlangsung. Tetapi jika melebihi waktu
optimal maka karbon akan teroksidasi oleh METODE PENELITIAN
oksigen (terbakar),menjadi karbondioksida Penelitian yang dilakukan oleh penulis
dan abu. Untuk itu pada proses perolisis menggunakan metode eksperimen yaitu untuk
penentuan waktu optimal sangatlah mengetahui proses pembuatan bahan bakar dari
penting. botol plastik jenis PET (polyethylene
2. Suhu terephthalate) pada pemanasan tabung dengan
suhu 600 dan 700 pada proses pirolisis
Suhu Sangat Mempengaruhi Produk kemudian minyak hasil pirolisis di uji dengan
Yang Dihasilkan Karena Sesuai Dengan alat uji ter standart Lab kimia dengan pengujian
Persamaan Arhenius, Suhu Makin Tinggi mutu perolehan hasil minyak, nilai kalor dan
Nilai Konstanta Dekomposisi Termal densitas mengenai pirolisis plastik dan di
Makin Besar Akibatnya Laju Perolisis analisa tentang pengaruh suhu terhadap
Bertambah Dan Konversi Naik. perolehan minyak, densitas, nilai kalor pada
3. Ukuran Partikel masing- masing suhu proses.
Ukuran partikel berpengaruh
terhadap hasil, Semakin besar SKEMA INSTALASI PROSES
ukuranpartikel.Luas permukaan persatuan
berat semakinkecil, sehingga proses akan
menjadi lambat. (Wahyudi,2001)
.
4. Berat Partikel
Semakin banyak bahan yang
dimasukkan, menyebabkan hasil bahan
bakar cair(tar) dan arang meningkat.
(Wahyudi,2001).
250 200
200 mempengaruhi perolehan minyak pirolisis.
150
100 Pengaruh Suhu Terhadap Densitas Minyak
50 Pengaruh Suhu Terhadap Densitas yaitu
0 untuk mengetahui bagaimana Densitas (Massa
550 600 650 700 750 Jenis) dari minyak plastik terhadap perbedaan
suhu (°C) pada setiap suhu.
200 0.606
0.607 0.6067
0.6065 Grafik pengaruh suhu terhadap Nilai
0.6059 kalor minyak
600
11280 11280
11270 11260
11260 11252 11240 11252
11220
11250
0.6067 0.6059
550 600 650 700 750
densitas (gram/ml)
suhu (°C)
Gambar 8 grafik hubungan densitas dengan nilai Hasil pengujian pirolisis PET pada suhu
kalor minyak menghasilkan nilai kalor sebesar
11.252kal/gram atau 47kjoule/gram sedangkan
suhu sebesar 11.290kal/gram atau
Grafik hubungan densitas dengan
47.237kjoule/gram
nilai kalor
nilai kalor (kal/gram)