Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

R DENGAN GANGGUAN
HARGA DIRI RENDAH

Disusun oleh :

DWI SETYA RAHMAWAN

P27220018101

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA

2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.R DENGAN GANGGUAN
HARGA DIRI RENDAH

A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : N. R
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 53 th
Suku/bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Status : Cerai
Alamat : Teras, Teras, Boyolali
Penanggung Jawab
Nama : Sdr. A
Umur : 22 th
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Hubungan dengan klien : Anak
Alamat : Teras, Teras, Boyolali
B. ALASAN PENUNJANG
Keluarga pasien mengatakan pasien sering melamun, tertunduk diam,
tidak mau bergaul dengan orang lain, tidak banyak bicara, dan mengurung diri
C. KELUHAN UTAMA

1. Anak pasien mengatakan pasien pernah mengalami 2 kali kegagaglan


dalam membina keluarga, pernikahan yang pertama suaminya meninggal
dunia, dan yang kedua bercerai, setelah cerai pasien menunjkkan perilaku
perasaan tidak mampu, pandangan hidup yang pesimis, penolakan
terhadap kemampuan diri, kurang memperhatikan perawatan diri,
berpakaian tidak rapi, lebih banyak melamun, bicara lambat dengan nada
suara lemah, tidak berani menatap mata, dan mengurung diri. Pasien
mengatakan malu karena tidak mempunyai keluarga yang utuh.
D. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pasien mengatakann pernah mengalami aniaya secara fisik oleh


suaminya.
2. Anggota keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
3. Pasien pernah mengalami 2 kali kegagaglan dalam membina keluarga,
pernikahan yang pertama suaminya meninggal dunia, dan yang kedua
bercerai, setelah cerai, pasien menunjkkan perilaku perasaan tidak mampu,
pandangan hidup yang pesimis, penolakan terhadap kemampuan diri,
kurang memperhatikan perawatan diri, berpakaian tidak rapi, lebih banyak
melamun, bicara lambat dengan nada suara lemah, tidak berani menatap
mata, dan mengurung diri.
E. FAKTOR PRESIPITASI
Pasien mengatakan malu karena tidak mempunyai keluarga yang utuh, dan
perasaan tidak mampu sehingga memilih untuk mengurung diri.

F. FISIK

1. Tanda-tanda vital :

TD : 120/80 mmHg,

N : 80x/menit,

S : 37,60C,

RR : 20x/menit
2. Antopometri :
TB : 154 cm,

BB : 52 Kg

3. Keluhan fisik :
Tidak ada
4. Pemeriksaan fisik :

Kepala : rambut beruban, terlihat kusut.

Mata : konjungtiva tak anemis, sklera tak ikterik, penglihatan


normal
Hidung : tak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung, hidung
simetris
Telinga : simetris, bersih, tak ada gangguan pendengaran
Mulut : bersih, gigi kotor, bau mulut
Leher : simetris, tak ada pembesaran kelenjar tiroid
Thorak : tak ada tarikan otot bantu nafas, tak ada ronkhi, wheezing
Abdomen : tak ada asites, peristaltik usus normal
Ekstremitas : tak ada oedema, tak kaku sendi/otot, rentang gerak

5. Konsep diri

a. Gambaran diri

Pasien mengatakan malu karena tidak punya suami.

b. Peran diri

Pasien merasa gagal dalam hal membina keluarga.


c. Ideal diri

Pasien mengatakan ingin mempunyai keluarga yang lengkap dan


bahagia dan menjadi ibu rumah tangga bagi suami dan anaknya.
Karena hal tersebut yang akhirnya membuat pasien pesimis
d. Harga diri

Pasien merasa minder dan malu dengan tetangganya karena tidak


punya suami.

6. Hubungan sosial

Pasien mengatakan minder. Pasien selalu mengurung diri di dalam


rumah serta selalu diam dan tidak mau bercerita

7. Spiritual

Pasien mengatakan beragama Islam dan namun tidak taat dalam


melakukan ibadah.
G. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Pasien kurang memperhatikan perawatan diri, berpakaian tidak rapi.


2. Pembicaraan
Pasien berbicara lambat tetapi dapat dipahami,dan lebih cenderung mau
diajak komunikasi hanya dengan orang yang dikenalinya.
3. Aktivitas Motorik
Pasien lebih banyak menunduk
4. Alam Perasaan
Pasien mengatakan dirinya tidak utuh lagi seperti dulu.

5. Afek

Pasien berbicara lambat tetapi dapat tercapai dan dapat dipahami.

6. Interaksi Selama Wawancara


Kontak mata kurang karena klien selalu menunduk ketika diajak ngomong
menunduk, dan lebih cenderung mau diajak komunikasi hanya dengan orang
yang dikenalinya..

7. Persepsi

Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan

8. Proses Pikir

Pasien selalu berfikiran dirinya tidak mampu dan selalu pesimis

9. Tingkat Kesadaran

Kesadaran klien composmentis, orientasi waktu, tempat dan orang baik.

10. Memori

Pasien mampu mengingat sebagian kejadian yang sudah lama berlalu.


11. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa lalunya
12. Kemampuan Penilaian

Jika diberi penjelasan, pasien ragu dalam mengambil keputusan dengan


tepat.
13. Daya Tilik Diri

Pasien menyadari bahwa dirinya jiwa nya sedang terguncang


H. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1. Masalah berhubungan dengan lingkungan : Klien menarik diri dari
lingkungan
2. Masalah dengan Ekonomi : Kebutuhan klien dipenuhi oleh anaknya.

I. ANALISA DATA

No Kelompok Data Masalah


1. DS: Harga Diri Rendah

- Pasien mengatakan selalu pesimis

- Pasien mengatakan selalu merasa tidak


bisa apa-apa

- Pasien menolak mempunyai


kemampuan apa-apa

- Keluarga pasien mengatakan pasien


sering melamun,

- Pasien hanya tertunduk diam

- Pasien tidak mau bergaul dengan orang


lain

- Pasien tidak banyak bicara,

- Pasien mengatakan malu kepada


tetangga karena tidak punya suami.

DO:

- Pasien mengurung diri


- Pasien tampak lebih banyak menunduk
- Pasien tampak tidak berani menatap mata
2 DS:
Isolasi Sosial
- Pasien mengatakan tidak mau bergaul
dengan orang lain karena malu.
DO:
- Pasien tampak tidak banyak bicara
- Pasien sering melamun
- Pasien mengurung diri di rumah
Pasien lebih cenderung mau diajak
komunikasi hanya dengan orang yang
dikenalinya.

3 DS : Defisit Perawatan Diri


- Pasien tidak mau mandi
DO :
- Pasien tampak berpakaian tidak rapi
- Pasien tampak kurang memperhatikan
penampilannya

J. Pohon Masalah
Effect Isolasi sosial

Core Problem Harga Diri Rendah Defisit


Perawa
tan Diri
Cause Koping tidak efektif

K. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Harga Diri Rendah

2. Isolasi Sosial

L. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Pasien mampu : Setelah..x pertemuan, pasien SP 1
1. Mengidentifikasi mampu : 1. Identifikasi kemampuan positif yang
kemampuan dan aspek 1. Mengidentifikasi dimiliki
positif yang dimiliki kemampuan aspek positif 2. Bantu pasien memilih kegiatan yang
2. Menilai kemampuan yang dimiliki akan dilakukan sesuai kemampuan
yang dapat digunakan 3. Latih pasien sesuai kemampuan
2. Memiliki kemampuan
3. Menetapkan atau yang dipilih
yang dapat digunakan
memilih kegiatan yang 4. Menganjurkan klien mencoba
sesuai dengan 3. Memilih kegiatan yang melakukan yang disukai
kemampuan sesuai kemampuan 5. Memberi pujian yang realistis dan
4. Melatih kegiatan yang hindarkan penilaian yang negatif
4. Melakukan kegiatan yang
sudah dipilih sesuai 6. Menganjurkan pasien memasukkan
sudah dipilih
dengan kemampuan kegiatan ke dalam jadwal harian
5. Merencanakan kegiatan 5. Merencanakan kegiatan SP 2
yang sudah dilaksanakan yang sudah dilatih 1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
2. Pilih kemampuan kedua yang dapat
dilakukan
3. Latih kemampuan yang dipilih
4. Menganjurkan memasukkan dalam
jadwal kegiatan pasien
Keluarga mampu merawat SP 1
pasien dengan HDR di Setelah ...x pertemmuan, 1. Identifikasi masalah yang
rumah dan menjadi sistem keluarga mampu : dirasakan dalam merawat pasien
pendukung yang efektif 1. Mengidentifikasi 2. Jelaskan proses terjadinya HDR
pasien kemampuan yang dimiliki 3. Jelaskan tentang cara merawat
pasien pasien
4. Main peran dalam merawat pasien
2. Menyediakan fasilitas
HDR
untuk pasien melakukan
5. Susun RTL keluarga/jadwal
kegiatan
keluarga untuk merawat pasien
3. Mendorong pasien SP 2
melakukan kegiatan 1. Evaluasi kemampuan SP 1
2. Latih keluarga langsung kepasien
4. Membantu melatih pasien
3. Menyusun RTL keluarga/jadwal
keluarga untuk merawat pasien

Klien dapat berinteraksi Setelah dilakukan tindakan SP 1     


dengan orang lain baik keperawatan selama …x24 1. Bina hubungan saling percaya
secara individu maupun kriteria hasil : 2. Identifikasi penyebab isolasi sosial
secara berkelompok 1. Klien dapat membina 3. Membantu pasien mengenal
hubungan saling percaya. keuntungan bersosial dan kerugian
2. Dapat menyebutkan tidak bersosial dengan orang lain
penyebab isolasi sosial. 4. Mengajarkan cara berkenalan
3. Dapat menyebutkan 5. Menganjurkan pasien berkenalan
keuntungan berhubungan dengan kita
dengan orang lain. 6. Memasukkan ke jadwal kegiatan
4. Dapat menyebutkan harian                                      
kerugian tidak SP 2           
berhubungan dengan 1. Bina hubungan saling percaya
orang lain. 2. Evaluasi jadwal kegiatan pasien
5. Dapat berkenalan dan 3. Beri kesempatan kepada pasien
bercakap-cakap dengan untuk mempraktekkan lagi
orang lain secara bertahap berkenalan dengan orang lain
6. Terlibat dalam aktivitas disekitarnya
sehari-hari 4. Memasukkan ke jadwal kegiatan
harian
SP 3
1. Evaluasi pelaksanaan dari jadwal
kegiatan harian pasien
2. Beri kesempatan pada pasien
mempraktekan cara berkenalan
dengan dua orang/lebih
3. Ajarkan pasien berbincang-bincang
dengan dua orang tetang topik
tertentu
4. Anjurkan kepada pasien untuk
memasukan kegiatan berbincang-
bincang dengan orang lain dalam
jadwal kegiatan harian dirumah
SP 4
a. Evaluasi pelaksanaan dari jadwal
kegiatan harian pasien
b. Jelaskan tentang obat yang diberikan
(Jenis, dosis, waktu, manfaat dan
efek samping obat)
c. Anjurkan pasien memasukan
kegiatan bersosialisasi dalam jadwal
kegiatan harian dirumah
d. Anjurkan pasien untuk bersosialisasi
dengan orang lain
Keluarga mampu merawat Setelah ...x pertemmuan, 1. Diskusikan masalah yang dirasakan
pasien dengan Isolasi Sosial keluarga mampu : kelura dalam merawat pasien
di rumah dan menjadi sistem 1. Mengidentifikasi 2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala
pendukung yang efektif pasien untuk bisa isolasi sosial yang dialami pasien
pasien bersosialisasi dan proses terjadinya
3. Jelaskan dan latih keluarga cara-cara
2. Membantu pasien
merawat pasien
bersosialisasi dengan
orang sekitar dan
melupakan semua
masalahnya

3. Mendorong pasien
melakukan kegiatan

4. Membantu melatih
pasien berkenalan
dengan lebih banyak
orang

M. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Waktu No Implementasi Evaluasi TTD
27 Juni 2020 1 DO : S:
- Pasien dibantu oleh kakak - Pasien menjawab salam dengan
pasien menceritakaan tentang suara lirih.
kejadian yang pernah - Pasien dibantu oleh kakak pasien
dialaminya menceritakaan tentang kejadian yang
DS : pernah dialaminya
- Pasien tampak selalu menunduk O:
- Pasien bercerita walaupun harus - Pasien mau berjabat tangan
dengan bujukan kakanya, - Pasien tampak terus menunduk
berbicara lambat tetapi masih A : Masalah belum teratasi
bisa dipahami. P : Lanjutkan Intervensi
Implementasi - Melakukan identifikasi kemampuan
1. Menyapa pasien dengan ramah positif
2. Memperkenalkan diri dengan - Melakukan SP I P dan SP II P
sopan
3. Menanyakan nama lengkap
serta alamat pasien
4. Menunjukan sikap empati,
jujur dan menempati janji
5. Menanyakan masalah yang
dihadapi
RTL :
- Melakukan SP I P dan SP II P
30 Juni 2020 2 - Pasien tampak tidak berani S :
menatap mata - Pasien dibantu oleh kakak pasien
- Pasien dibantu oleh kakak menceritakaan pernah mengalami 2
pasien dalam berkomunikasi kali kegagaglan dalam membina
Diagnosa Keperawatan keluarga, pernikahan yang pertama
Harga Diri Rendah suaminya meninggal dunia, dan yang
Tindakan Keperawatan : SP 1 kedua bercerai, setelah cerai, pasien
(Pasien) menunjkkan perilaku perasaan tidak
Implementasi mampu, pandangan hidup yang
1. Identifikasi kemampuan positif pesimis
yang dimiliki - Pasien menceritakan apa saja yang
2. Bantu pasien memilih kegiatan bisa dilakukan seperti mencabut
yang akan dilakukan sesuai rumput, menyapu, dan pekerjaan
kemampuan rumah lainnya
3. Latih pasien sesuai - Pasien mengatakan diantara kegiatan
kemampuan yang dipilih tersebut memilih akan melakukan
4. Menganjurkan klien mencoba kegiatan menyapu terlebih dulu
melakukan yang disukai - Pasien mengatakan mau menyapu
5. Memberi pujian yang realistis emper rumah
dan hindarkan penilaian yang - Pasien mengatakan mau
negatif memasukkan ke jadwal harian
6. Menganjurkan pasien O :
memasukkan kegiatan ke - Pasien sering menunduk saat diajak
dalam jadwal harian berbicara
RTL : - Pasien tampak memperhatikan
- Ajarkan SP II P (mencabut walaupun dengan menunduk
rumput) - Pasien tampak mau melakukan hal
- Evaluasi SP I P (menyapu) yang disukainya yaitu menyapu
- Pasien harus dipandu dalam
memasukkan kegiatan di jadwal
harian
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan pasien melakukan hobinya
setiap hari
- Lanjutkan SP II
4 Juli 2020 3 DS : S:
- Pasien mengatakan masih - Pasien mengatakan mau melakukan
merasa malu dan pesiis pekerjaan rumah
- Pasien mengatakan mencoba - Pasien mengatakan senang saat
melakukan pekerjaan rumah melakukan pekerjaan rumah
DO : - Pasien mengatakan mau
- Pasien tampak lebih tenang dari memasukkan ke jadwal harian
sebelumnya, mau dan mulai dengan sendiri
memperhatikan dengan lawan O : Masalah teratasi sebagian
bicara tanpa didampingi P :
kakaknya - Anjurkan pasien terus melakukan
- Masih sesekali menunduk kegiatan rumah
Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah
Tindakan Keperawatan : SP II P
(Pasien)
Implementasi
1. Evaluasi kegiatan yang lalu
(SP 1)
2. Pilih kemampuan kedua yang
dapat dilakukan
3. Latih kemampuan yang dipilih
4. Memberikan pujian karena
melakukannya dengan baik
5. Menganjurkan memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
pasien
RTL :
- Evaluasi SP II P
7 Juli 2020 4 DS : S:
- Keluarga pasien merasa - Keluarga pasien mengatakan mau
khawatir karena keadaan pasien berdiskusi dengan perawat perihal
- Keluarga mengatakan sudah keadaan pasien
memberi motivasi kepada pasien - Keluarga pasien tampak
tetapi tetap saja tidak berubah menjelaskan penyebab pasien begitu
DO : semenjak bercerai
- Keluarga pasien tampak merasa - Keluarga pasien mengatakan paham
gelisah melihat kondisi pasien dan akan mempraktekkannya kepada
Implementasi pasien
1. Bina hubungan saling percaya O:
2. Identifikasi masalah yang - Keluarga tampak kooperatif
dirasakan dalam merawat - Keluarga mengatakan mau
pasien mempraktekkannya setelah
3. Jelaskan proses terjadinya dijelaskan perawat
HDR A : Masalah belum teratasi
4. Jelaskan tentang cara merawat P : Intervensi dilanjutkan
pasien - Anjurkan sering mempraktekkan
5. Main peran dalam merawat kepada pasien
pasien HDR
6. Susun RTL keluarga/jadwal
keluarga untuk merawat pasien
RTL :
- Evaluasi SP I K (Keluarga)
- Menganjurkan mempraktikkan
SP II K
9 Juli 2020 5 DO : S:
- Keluarga mengatakan lebih - Keluarga mengatakan mau
tenang daripada kemarin mempraktekkan kepada pasien
DO : - Keluarga mengatakan setelah
- keluarga tampak memahami dipraktekkan pasien merasa lebih
Implementasi tenang
1. Evaluasi kemampuan SP 1 O:
2. Latih keluarga langsung - Keluarga tampak kooperatif
kepasien A : Masalah teratasi sebagian
3. Menyusun RTL P : Intervensi dilanjutkan
keluarga/jadwal keluarga - Terus mempraktekkan kemampuan
untuk merawat pasien positif pasien
RTL : - Terus dimotivasi agar mau
- Anjurkan keluarga terus melakukan pekerjaan rumah
memantau pasien
30 Juni 2020 6 DS : S:
- Pasien mengatakan tidak malu - Pasien mengatakan tidak mau
dengan tetangga dan tidak bergaul dengan orang lain karena
meninggalkan rumah merasa minder dan malu
DO : - Pasien dibantu oleh kakak pasien
- Pasien tampak mengurung diri mengatakan keuntungan berinteraksi
dirumah dengan orang lain adalah banyak
- Pasien tampak sesekali teman banyak ilmu
melamun - Pasien dibantu oleh kakak pasien
- Pasien dibantu oleh kakak mengatakan kerugian tidak
pasien dalam berkomunikasi berinteraksi dengan orang lain
Implementasi adalah tidak punya teman
a. Bina hubungan saling percaya - Pasien dibantu oleh kakak pasien
b. Identifikasi penyebab isolasi dalam belajar berkenalan
sosial O:
c. Membantu pasien mengenal - Pasien tampak sedikit lambat ketika
keuntungan bersosial dan diajak berbicara tapi mau menjawab
kerugian tidak bersosial dengan dibantu oleh kakak pasien
dengan orang lain - Pasien tampak mengerti keuntungan
d. Mengajarkan cara berkenalan berinteraksi dan kerugian tidak
e. Menganjurkan pasien berinteraksi dengan orang lain
berkenalan dengan kita - Pasien tampak menunduk dan tidak
f. Memasukkan ke jadwal berani menatap mata perawat
kegiatan harian - Pasien kurang kooperatif dan sering
Tindakan Keperawatan : SP I P menunduk dan kurang fokus pada
(Pasien) pembicaraan
RTL : A : Masalah belum teratasi
1. Melanjutkan melakukan SP II P:
P (Pasien) - Anjurkan pasien untuk sering
berkenalan dengan orang lain
- Anjurkan klien untuk memasukkan
ke jadwal kegiatan harian
4 Juli 2020 7 Tindakan Keperawatan : SP II P S :
(Pasien) - Pasien mengatakan masih mengingat
Implementasi yang diajarkan perawat kemarin
5. Bina hubungan saling percaya tentang cara berkenalan
6. Evaluasi jadwal kegiatan - Pasien mengatakan mau berkenalan
pasien dengan perawat dan teman yang lain
7. Beri kesempatan kepada O:
pasien untuk mempraktekkan - Pasien tampak mulai mau
lagi berkenalan dengan orang berkenalan dengan perawat lain
lain disekitarnya - Pasien tampak lebih semangat
8. Memasukkan ke jadwal - Mulai sedikit ada kontak mata
kegiatan harian - Pasien tampak lebih kooperatif dari
RTL : sebelumnya
1. Melanjutkan SP III P A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Evaluasi SP I dan SP II
- Ajarkan pasien berkenalan dengan
orang lain
7 Juli 2020 8 Tindakan Keperawatan : SP III P S :
(Pasien) - Pasien mengatakan masih mengingat
Implementasi SP I yaitu cara berkenalan
1. Evaluasi pelaksanaan dari - Pasien mengatakan masih
jadwal kegiatan harian pasien berkenalan dengan tetangga
2. Beri kesempatan pada pasien sebelahnya
mempraktekan cara berkenalan O:
dengan dua orang/lebih - Pasien tampak lebih kooperatif dari
3. Ajarkan pasien berbincang- sebelumnya
bincang dengan dua orang - Sedikit mulai ada kontak mata
tetang topik tertentu A : Masalah teratasi sebagian
4. Anjurkan kepada pasien untuk P : Intervensi dilanjutkan
memasukan kegiatan - Motivasi pasien agar berkenalan
berbincang-bincang dengan dengan pasien yang lain
orang lain dalam jadwal - Ajarkan pasien untuk memasukkan
kegiatan harian dirumah kegiatan berbincang bincang ke
RTL : dalam jadwal kegiatan harian
- Melanjutkan SP IV - Evaluasi SP III

Anda mungkin juga menyukai