Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PRAKTIK LAPANGAN

MATA KULIAH PERENCANAAN PROGRAM GIZI

PENGUMPULAN DATA DASAR


BIDANG GIZI

DI DESA …………., DESA ……………. DAN DESA……..


KABUPATEN………………. PROVINSI BALI

OLEH
MAHASISWA SEMESTER V PROGRAM STUDI D III

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu mencurahkan
rahmat dan karuniaNya, sehingga kami bisa menyelesaikan proposal kegiatan
praktek lapangan mata kuliah PPG perihal “PENGUMPULAN DATA DASAR
BIDANG GIZI DI DESA ………., DESA …….. DAN DESA …….,
KABUPATEN ………….” tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Direktur Poltekkes Denpasar yang telah memberikan arahan dalam
melakukan praktek lapangan ini.
2. Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar yang telah memberikan bantuan dan
fasilitas dalam praktek lapangan ini.
3. Seluruh Dosen Pengampu Mata Kuliah PPG Jurusan Gizi Politeknik
Kesehatan Denpasar yang turut memberikan arahan dan masukan yang
berguna bagi kami sebagai mahasiswa
4. Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Bali telah memberi rekomendasi
Pengumpulan data.
5.Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan politik Kabupaten Tabanan telah
mengeluarkan ijin untuk mengunpulkan data di 3 Desa se kecamatan Baturiti.
6.Kepala Desa ........telah mengijinkan bagi mahasiswa untuk mengumpulkan data
Ibu Hamil , Ibu Menyusui, Baduta dan Kader Posyandu di wilayah Desanya.
Kami menyadari bahwa kemampuan kami dalam praktek lapangan ini
sangat terbatas sekali, oleh sebab itu bimbingan dan arahan dari dosen dan
instruktur lapangan di desa sangat kami harapkan. Demikian kami sampaikan atas
bantuan semua pihak kami ucapkan terimakasi.

Denpasar, ….September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG.......................................................................... 1

B. PERMASALAHAN.............................................................................. 2

C. TUJUAN .............................................................................................. 3

BAB II KERANGKA KONSEP.......................................................................... 4

A. KURANG ENERGI DAN PRPTEIN ( KEP )..................................... 4

B. ANEMIA DEFISIENSI BESI.............................................................. 5

C. KURANG ENERGI KRONIS ( KEK )................................................ 6

D. KADER................................................................................................ 7

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN............................................................. 9

A. TEMPAT DAN WAKTU .................................................................... 9

B. JENIS KEGIATAN..............................................................................10

C. POPULASI DAN SAMPEL.................................................................10

D. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL............................................10

E. JENIS DAN CARA PENGUMPULAN DATA...................................11

F. ALAT DAN INSTRUMEN KEGIATAN.............................................12

G. CARA PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA..............................13

H. ANALISIS DATA................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besar peranannya


dalam sumber daya manusia yang berkualitas untuk rangka mengimbangi
makin ketatnya persaingan bebas di era globalisasi. Untuk mempercepat
keberhasilan pembangunan tersebut diperlukan upaya dibidang kesehatan
yang lebih dinamis dan proaktif dengan melibatkan semua sektor yang terkait,
swasta dan masyarakat.
Di Idonesia ditemukan empat masalah gizi utama yang
menggambarkan keadaan akan status gizi masyarakat yaitu, Kurang Energi
Protein, Gangguan Akibat Kekurangan Iodium, Anemia defisiensi besi serta
Kekurangan Vitamin A yang semata-mata tidak hanya disebabkan oleh satu
faktor melainkan multi faktor yag terkait erat dari berbagai faktor, dimulai dari
sosial ekonomi, tingkat pengetahuan, pelayanan kesehatan, dan sebagainya
terkait di dalamnya.
Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Denpasar sebagai salah satu
lembaga pendidikan kesehatan yang dituntut untuk tanggap terhadap berbagai
permasalahan yang dihadapi masyarakat khususnya yang berkaitan dengan
bidang gizi seperti Kurang Energi Protein, Gangguan Akibat Kekurangan
Iodium, Anemia defisiensi besi serta Kekurangan Vitamin A, dimana dituntut
untuk mampu memberikan intervensi serta pemecahan masalah gizi yang tentu
saja harus diikuti dengan pendidikan yang sasuai yang dimulai dengan
pendidikan di lingkungan kampus seperti kegiatan belajar mengajar, praktek
di laboratorium dan juga harus ditunjang oleh praktek kerja lapangan untuk
dapat secara langsung dan riil dapat mempraktekkan ilmu serta pengetahuan
yang telah didapatkan di lingkungan kampus sebagai tempat untuk
mendapatkan pendidikan, agar lebih terampil dalam menghadapi
permasalahan yang akan dihadapi setelah lulus nanti dimana akan secara
langsung berkontribusi kepada masyarakat dengan memberikan penyuluhan,
pelatihan serta konsultasi gizi.

4
Adapun program kerja praktek lapangan disini semua kegiatan
dipusatkan pada pembinaan baik sikap maupun perilaku penyuluhan,
pelatihan, serta peningkatan pengetahuan yang sebelum kegiatan Praktek
Kerja Lapangan dilaksanankan, akan dilakukan pengambilan data dasar untuk
mengetahui serta mangkaji masalah, pandangan ,sikap, perilaku, masyarakat.
Selain itu Praktek Kerja Lapangan ini juga sebagai salah satu bentuk kongkrit
dari mata kuliah di Semester V pada mata kuliah Perencanaan Program Gizi
(PPG) dan kegiatan ini akan dilaksanakan dalam bentuk pengumpulan data
dasar.

B. PERMASALAHAN

Permasalahan yang ingin diketahui pada pengumpulan data dasar ini


adalah
1. Apakah ada masalah Kurang Energi Protein pada balita di daerah
sasaran
2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi terjadinya Kurang Energi
Protein pada balita di daerah sasaran ?
3. Apakah ada masalah Anemia defisiensi Besi pada ibu hamil di daerah
sasaran?
4. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi terjadinya Anemia Defisiensi
Besi pada ibu hamil didaerah sasaran?
5. Apakah ada masalah KEK pada ibu hamil ?
6. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi terjadinya KEK ibu hamil ?
7. Bagaimana pengetahuan dan keterampilan Kader di dalam menunjang
keberhasilan Posyandu ?

C. TUJUAN

Tujuan Umum
Mengatasi prevalensi masalah gizi yang terjadi dan mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi masalah gizi tersebut.

5
Tujuan Khusus
1.Menentukan masalah gizi yang ada di masyarakat.
2.Menetapkan faktor-faktor penyebab masalah gizi di masyarakat.
3.Menyumpulkan data penunjang, seperti data monografi (penduduk, mata
pencaharian, sarana pelayanan kesehatan dll)
4.Mengolah dan menganalisis data yang telah dikumpulkan.
5.Menyajikan data secara deskriptif tentang hubungan masalah gizi dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.

6
BAB II
KERANGKA KONSEP

A. Kurang energi protein ( KEP )

Daya beli keluarga

Pengetahuan Ibu Konsumsi Energi &


Protein

Makanan tambahan di
luar rumah

Sosial budaya KEP

Kebiasaan makan

Infeksi
Pelayanan kesehatan

Hygiene dan sanitasi

Penjelasan Bagan :
Kurang energi dan protein (KEP) dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu:
kurangnya konsumsi energi dan protein serta adanya penyakit infeksi, dimana
kedua faktor tersebut secara sinergistik saling mempengaruhi. Secara tidak
langsung kurang energi dan protein juga dipengaruhi oleh 7 faktor, antara lain:
daya beli keluarga, tingkat pengetahuan ibu, makanan tambahan di luar rumah,
kebiasaan makan, sosial budaya, pelayanan kesahatan serta hygiene dan sanitasi.

7
B. Anemia defisiensi besi

Pendapatan Konsumsi
Fe
Energi
Pengetahuan Vit. C
As. folat

Ketersediaan pangan di
rumah tangga
Anemia Gizi

Pantangan makanan

Hygiene dan
sanitasi
Penyakit infeksi &
investasi cacing
Pelayanan kesehatan

Haemoroid
Perdarahan
Jarak melahirkan

Penjelasan Bagan
Anemia akibat kekurangan zat gizi besi dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu :
konsumsi Fe, Energi, Vitamin C, Asam folat, penyakit infeksi dan investasi
cacing serta pendarahan baik yang sifatnnya kronis maupun yang perdarahan
menahun. Namun bila dikaji atau diuraikan kedua faktor tersebut kurang
konsumsi Fe, Energi, Vitamin C, Asam folat, dipengaruhi secara tidak langsung
oleh pendapatan, pengetahuan, ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga dan
pantangan makanan. Untuk penyakit infeksi dan infestasi cacing dan pendarahan

8
secara tidak langsung dipengaruhi hygiene dan sanitasi, pelayanan
kesehatan,haemoroid dan jarak melahirkan.

C. Kurang energi kronis ( KEK )

Daya beli keluarga

Pengetahuan Ibu Konsumsi Energi


& Protein

Makanan tambahan di
luar rumah

Sosial budaya KEK

Kebiasaan makan

Infeksi
Pelayanan kesehatan

Hygiene dan sanitasi

Penjelasan Bagan :
Kurang Energi Kronis (KE) dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu: kurangnya
konsumsi energi dan protein serta adanya penyakit infeksi, dimana kedua faktor
tersebut secara sinergistik saling mempengaruhi. Secara tidak langsung kurang
energi dan protein juga dipengaruhi oleh 7 faktor, antara lain: daya beli keluarga,
tingkat pengetahuan ibu, makanan tambahan di luar rumah, kebiasaan makan,
sosial budaya, pelayanan kesahatan serta hygiene dan sanitasi.

9
D. Kader Posyandu.

Pendidikan

Pelatihan

Pengetahuan dan
keterampilan kader
Keaktifan posyandu

Pengalaman

Referensi/buku pegangan

Penjelasan bagan:

Pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dipengaruhi oleh faktor


secara langsung antara lain : tingkat pendidikan, pelatihan, keaktifan,
pengalaman, dan referensi atau buku pegangan.

10
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tempat dan waktu


Berdasarkan rekomendasi dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar,
serta hasil konsultasi dengan Puskesmas Sukawati I, Tampaksiring II dan Blahbatuh
II., maka di usulkan pelaksanaan Praktek Lapangan/Kerja Lapangan ini dilakukan
pada 3 (tiga) desa yakni Desa Batuan Kaler Kecamatan Sukawati, Desa Pejeng Kelod
Kecamatan Tampaksiring dan Desa Buruan Kecamatan Blahbatuh, yang memiliki
masalah gizi.
Riancian pelaksanaan kegiatannya dibagi menjadi 2 tahap yaitu :

Tahap Waktu Kegiatan

I November 2016 Mengumpulkan data dasar dan mengkaji


masalah gizi pada golongan rawan (ibu hamil,
ibu menyusui, balita, dan anak sekolah)

II Pebruari 2017 Melaksanakan Program Intervensi (Perbaikan)


Gizi sesuai dengan permasalahan yang
dijumpai .

11
B. Jenis kegiatan
Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan dalam bentuk pengumpulan data
dasar, menggunakan rancangan cross sectional, yakni identifikasi masalah beserta
faktor yang berkaitan dilakukan observasi pada waktu yang bersamaan.

C. Populasi dan sampel


Populasi di daerah sasaran yang akan kami teliti adalah keseluruhan ibu
hamil, ibu menyusui, anak balita, anak sekolah, dan Kader. Sedangkan untuk sampel
adalah 60 % dari keseluruhan ibu hamil, ibu menyusi, anak balita, dan seluruh
kader.

D. Definisi operasional variable


1. Tingkat pengetahuan gizi adalah segala sesuatu yang diketahui oleh
seseorang atau individu mengenai permasalahan gizi.
2. Daya beli adalah kemampuan seseorang atau keluarga untuk memenuhi
kebutuhan pangan maupun nonpangan yang dihitung melalui pendekatan
pengeluaran.
3. Tingkat konsumsi adalah rata-rata jumlah asupan zat gizi dalam sehari
yang dibandingkan dengan dagtar kecukupan zat gizi yang telah dianjurkan.
4. Pola makan adalah suatu kegiatan mengkonsumsi makanan yang
dilakukan berulang-ulang yang berkaitan dengan frekwensi, jumlah, dan jenis.
5. Penyakit infeksi adalah suatu keadaan dimana terjadi penyimpangan dari
keadaan normal yang disebabkan oleh virus atau pun bakteri.
6. Pelayanan kesehatan adalah suatu tempat dimana induvidu atau
masyarakat dapat memperoleh pelayanana kesehayan seperti Posyandu,
Puskesmas dll.
7. Status gizi adalah suatu kondisi yang ditunjukan akibat dari asupan,
penyerapan, dan penggunaan makanan oleh tubuh yang ditentukan
berdasarkan : BB/TB, BB/U, dan LILA.

12
8. Anemia gizi besi adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dibawah 10
mg/dL akibat dari kekurangan konsumsi zat besi.
9. KEK adalah istilah kekurangan energi dan protein yang terjadi secara
kronis pada ibu hamil
10. Pelatihan kader adalah suatu kegiatan untuk menujang dan menambah
pengetahuan serta ketrampilan para calon kader untuk melaksanakan dan
membantu petugas dalam pelayanan kesehatan.
11. Ibu hamil adalah ibu yang sedang mengandung janin dengan umur
kehamilan dari trimester I, II, III.
12. Ibu menyusui adalah ibu yang memiliki anak dan mampu menyusui
bayinya sebagai tugas seorang ibu.
13. Anak balita adalah anak yang berumur 1-5 tahun.

E. Jenis dan cara pengumpulan data


Pengumpulan data dasar akan dilaksanakan selama 5 hari pada bulan
November 2016, dimana akan diambil data primer dan data sekunder.
Data primer meliputi :
1. Data pengetahuan gizi
Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara.
2. Data pendapatan
Data dikumpulkan dengan metode wawancara mengenai pendapatan keluarga
perbulan serta jumlah uang yang dikeluarkan untuk pangan dan non pangan.
3. Data konsumsi
Data konsumsi dikumpulkan dengan metode recall (24 jam lalu).
4. Data penyakit infeksi
Data penyakit infeksi dikumpulkan dengan metode wawancara.
5. Data status gizi
Data status gizi dikumpulkan dengan melakukan pengukuran dan penimbangan.
a.Ibu hamil,dengan pengukuran LILA (Lingkar lengan atas).

13
b.Ibu menyusui dengan pengukuran TB, BB serta LILA.
c.Anak balita dengan pengukuran BB dan umur.
d.Anak sekolah dengan pengukuran TB dan BB.
6. Data Anemia defisiensi besi
Data Anemia defisiensi besi dikumpulkan mengukur kadar Hb dengan metode
Haemoque.
7. Data pengetahuan dan keterampilan kader
Data pengetahuan dan keterampilan kader dikumpulkan dengan metode
wawancara.

Data sekunder meliputi :


Pengumpulan data monografi desa yang diperoleh dari kantor kepala desa setempat
yang meliputi :
1. Jumlah penduduk
2. Mata pencaharian
3. Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
4. dan data penunjang lainnya.
Pengumpulan data dilakukan oleh mahasiswa semester III dan V Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan Denpasar.

F. Alat dan Instrumen peneitian


1. Data yang dikumpulkan melalui metode wawancara dengan metode quisioner
adalah data antara lain:
a.pengetahuan gizi
b.data pendapatan
c.data ketersediaan pangan
d.data penyakit infeksi
e.data pengetahuan dan keterampilan kader

14
2. Data yang diperoleh dengan metode pengukuran meliputi:
a.Berat badan menggunakan timbangan/dacin gantung skala 25 Kg.
b.Data Tinggi badan dengan microtoice
c.Data LILA digunakan dengan menggunakan pita Wolanski.
3. Data konsumsi dikumpulkan dengan form recall, dan SQ/FFQ.

G. Cara pengolahan dan analisis data


1.Hasil diolah dengan cara antara lain
a.Data pengetahuan
Data pengetahuan diolah dengan cara memberi skor yang kemudian
dikategorikan menjadi :
1).Baik apabila skor  80%
2).Cukup apabila skor 60-79%
3).Kurang apabila skor  59%

b.Data pendapatan
Data pendapatan diperoleh dengan pendekatan pengeluaran dan
dikategorikan sebagai berikut:
1).Mampu, apabila pengeluaran pangan < 60 %
2).Kurang mampu, apabila pengeluaran pangan  60 %
c.Data konsumsi
Data konsumsi diolah dengan mengkonversi bahan makanan yang
kemudian hasil rata-rata sehari dibandingkan dengan daftar kecukupan zat
gizi yang dianjurkan.

15
d.Data tingkat pendidikan
Data tingkat pendidikan diolah berdasarkan pendidikan formal terakhir
dan dikelompokkan berdasarkan jenjang yaitu : tidak sekolah, SD, SMP,
SMA, dan Perguruan Tinggi.
e.Data status gizi diolah dengan membandingkan dengan stadar yang ada
yaitu :
1). Ibu Hamil
Ditentukan dengan pengukuran kadar Hb menggunakan metode
Syahli atau Cyanmet Haemoglobin dan apabila kurang dari 11
gr/dl dikatakan anemia.
2). Ibu menyusui
data status gizi ibu menyusui diolah dengan LILA, dan status gizi
baik apabila LILA ibu menyusui lebih dari 23,5 cm.
3). Anak balita
Data status gizi pada anak balita menggunakan indeks BB/U,
BB/TB, TB/U, IMT/U dan membandingkan dengan standar WHO
2005.

2.Data dianalisis
Data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan distribusi frekuensi
dan table kontinyuitas dan analisis faktor-faktor resiko digunakan analisis regresi
dan korelasi menggunakan komputer.

16

Anda mungkin juga menyukai