Anda di halaman 1dari 6

IBADAH OIKUMENE KLI

18 Oktober 2019

1. PEMBUKAAN
A. LAGU ” BAPA YANG KEKAL”
Kasih yang sempurna
Telah ku trima dari Mu
Bukan karna kebaikan ku
Hanya oleh Kasih Karunia Mu
Kau pulihkan aku
Layakkan ku tuk dapat memanggil Mu Bapa
Kau bri yang ku pinta
Saat ku mencari ku mendapatkan
Ku ketuk pintu Mu dan Kau bukakan
Sbab Kau Bapa ku
Bapa yang kekal
Takkan Kau biarkan
Aku melangkah hanya sendirian
Kau selalu ada bagiku
Sbab Kau Bapaku
Bapa yang kekal...
B. DOA PEMBUKAAN
Marilah Berdoa…

2. KESAKSIAN
Kami persilahkan rekan2 yang ingin membagikan kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Supaya
dapat berdampak pada pemberian harapan atau pertumbuhan iman bagi rekan2 lain yang
mendengarkannya.

Marilah berdoa…

3. LITURGI SABDA
A. BACAAN I
2 Timotius 4: 10 – 17
Karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke
Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia. Hanya Lukas yang tinggal
dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku.

1
Tikhikus telah kukirim ke Efesus. Jika engkau ke mari bawa juga jubah yang kutinggalkan di
Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu. Aleksander, tukang
tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya
menurut perbuatannya. Hendaklah engkau juga waspada terhadap dia, karena dia sangat
menentang ajaran kita. Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorangpun yang
membantu aku, semuanya meninggalkan aku? Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas
mereka?, tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan
perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi
mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur Kepada Allah.
B. BACAAN INJIL
P: Tuhan beserta kita.
U: Sekarang dan selama – lamanya
P: Inilah Injil Tuhan Yesus Kristus Menurut Santo Lukas.
U: Dimuliakanlah Tuhan.
Lukas 10: 1 – 9
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka
berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-
Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah
kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam
kepada siapapun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah
lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak
menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak,
salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang
diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah
berpindah-pindah rumah. Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima
di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit
yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.
C. RENUNGAN
Pada Injil hari ini, sebagai murid, kita harus siap diutus dalam misi Kristus. Seperti padi
yang sudah kuning dan membutuhkan penuai, begitu pula ladang Tuhan membutuhkan
pekerja (2). Karena itu Yesus mengutus tujuh puluh murid untuk pergi memberitakan bahwa
Kerajaan Allah telah tiba. Sifat pelayanan itu sering kali mendesak dan penuh bahaya maka
2
mereka harus waspada (2-3, karena mereka bagaikan anak domba yang diutus ke tengah-
tengah serigala). Konsentrasi harus terpusat karena mereka mesti bersegera melaksanakan
tugas itu. Segala sesuatu yang mengakibatkan penundaan, harus diabaikan karena mereka
harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Mereka juga tidak boleh memusingkan diri
dengan segala keperluan yang harus mereka bawa.
Apa arti penting dari Yesus menunjuk tujuh puluh murid untuk pelayanan Firman? Tujuh
adalah angka yang signifikan pada zaman Alkitab. Musa memilih tujuh puluh tua-tua untuk
membantunya dalam tugas memimpin bangsanya keluar melalui padang gurun. Sanhedrin –
dewan pemerintahan bagi bangsa Israel – terdiri dari tujuh puluh anggota. Yesus mengutus
tujuh puluh murid untuk tugas dua kali lipat: untuk berbicara dalam nama-Nya dan bertindak
dengan kuasa-Nya. Yesus memberi mereka petunjuk bagaimana mereka melakukan
pelayanan. Mereka harus pergi dan menjadi orang tanpa tipu daya, penuh kasih dan
perdamaian, dan kesederhanaan. Mereka harus memberikan perhatian penuh kepada kabar
kerajaan Allah dan tidak dialihkan oleh hal-hal kecil lainnya. Mereka harus berjalan dalam
cahaya – hanya mengambil apa yang penting dan meninggalkan apa pun yang akan
mengalihkan perhatian mereka – dalam rangka untuk berkonsentrasi pada tugas pewartaan
firman Allah. Mereka harus melakukan pekerjaan mereka, bukan karena apa yang mereka
bisa, tetapi untuk apa yang bisa mereka berikan kepada orang lain secara bebas, tanpa
mengharapkan imbalan atau pembayaran. “Kemiskinan roh” membebaskan kita dari
keserakahan dan keasyikan atas barang dan membuat banyak ruang untuk kehadiran Tuhan.
Intinya, Tuhan ingin murid-murid-Nya menjadi tergantung pada diri-Mya dan tidak pada diri
mereka sendiri.
Meskipun tampaknya pengorbanan mereka begitu besar, belum tentu tanggapan yang
akan mereka terima selalu menyenangkan. Adakalanya mereka akan mengalami penolakan
yang mengecewakan (10-11). Namun demikian, mereka harus tetap memberitakan Kerajaan
Allah dan juga menyembuhkan orang sakit. Bila berita itu ditolak, haruslah diucapkan suatu
peringatan mengenai hukum Allah. Yang amat menggembirakan adalah bahwa Yesus
menyiratkan betapa berarti dan mulianya penugasan itu, karena penerimaan terhadap mereka
diidentikkan dengan penerimaan terhadap Allah sendiri. “Barangsiapa mendengarkan kamu
ia mendengarkan Aku dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan yang menolak
Aku ia menolak Dia yang mengutus Aku”. Ini puncak penugasan sekaligus jaminan dukungan
Yesus yang terus menerus.
Warta sukacita Injil menjadi kekuatan yang meneguhkan hidup dan perjuangan kaum kecil
di era ini. Era globalisasi dengan semangat materialisme sering kali telah ikut mereduksi
kemanusiaan orang – orang kecil. Karena itu hadir di antara mereka dan bekerja bersama
mereka, dapat menjadi inspirasi bagi para pelayan dalam mengembangkan evangelisasi kaum
marginal.

3
Mendesaknya misi Tuhan Yesus ke dunia, menyadarkan kita bahwa misi itu ditujukan untuk
semua orang, dan harus segera dilakukan! Meskipun terbayang ancaman dalam menjalani
tugas ini namun penyertaan dan dukungan dari Tuhan Yesus kiranya menghilangkan
keraguan kita.
Amin

4. PERSEMBAHAN
A. LAGU “JANJIMU S'PERTI FAJAR”
Ketika kuhadapi kehidupan ini

Jalan mana yang harus ku pilih


Ku tahu ku tak mampu

Ku tahu ku tak sanggup


Hanya Kau Tuhan tempat jawaban ku
Aku pun tahu ku tak pernah sendiri
Sebab Engkau Allah yang menggendongku
Tangan Mu membelaiku
Cintamu memuaskan ku

Kau mengangkatku

Ke tempat yang tinggi


Janjimu seperti fajar pagi hari
Yang tiada pernah terlambat bersinar
Cinta Mu seperti sungai yang mengalir
Dan ku tahu betapa dalam kasih Mu

B. DOA
Marilah berdoa…

5. DOA SYAFAAT
Bapa kami yang bertakhta di kerajaan surga. Di kesempatan kali ini, izinkanlah kami
mengucap syukur kepada-Mu. Atas hari baru, hari yang indah dan penuh harapan. Atas nafas
kehidupan yang masih bisa kami nikmati sampai dengan detik ini. Kami juga bersyukur, kami
beroleh kesempatan untuk berkumpul di gereja ini, berkumpul bersama saudara-saudara seiman,
hendak mendengarkan firmanmu serta memuliakan nama-Mu.
Berkatilah acara di hari ini, agar semuanya berjalan dengan lancar tanpa kekurangan suatu
apapun. Berkatilah seluruh rekan – rekan yang hadir dan mengambil bagian dalam acara hari ini.
Mampukanlah diri mereka, dan tumbuhkanlah dalam hati mereka semangat untuk melayani

4
dengan sepenuh hati, meskipun masih ada beberapa kekurangan, namun kami percaya, Engkau
akan membantu mereka dalam tugas pelayanannya.
Tidak lupa kami juga berdoa bagi rekan – rekan yang belum bisa hadir di tempat ini karena
suatu alasan. Kami percaya Tuhan, Engkau selalu menyertai diri mereka dalam segala aktivitas
yang mereka lakukan. Kiranya Engkau mengizinkan mereka untuk hadir berkumpul bersama
kami di lain kesempatan yang berbeda.
Melalui doa syafaat ini, kami umat Kristen berkumpul, memuji dan memuliakan nama-Mu, agar
nama-Mu selalu ditinggikan, baik di bumi maupun di surga. Dengan kerendahan hati kami mohon,
semoga orang Kristen bersatu padu dan giat mengusahakan kesatuan. Semoga seluruh
pemimpin umat-Mu semakin menyadari pentingnya rasa persatuan. Musnahkanlah sandungan
karena adanya perpecahan di antara kami. Semoga persatuan umat Kristen bisa menjadi sumber
perdamaian serta bisa menyebarkan kasih yang diteladankan Yesus Kristus bagi seluruh umat
manusia.
Bapa di surga, Engkau telah bersabda kepada para rasul-Mu. Damai Kutinggalkan bagimu,
damai-Ku Kuberikan kepadamu. Janganlah Kau pandang dosa – dosa kami, melainkan
kepercayaan umat-Mu. Dan berikanlah kami damai serta persatuan sesuai dengan kehendak-
Mu. Semoga umatmu dipererat oleh persatuan iman dan ikatan kasih. Buatlah kami menjadi satu
kawanan dengan Yesus sendiri sebagai satu – satunya gembala kami.
Tidak lupa kami juga berdoa bagi bangsa, negara dan masyarakat. Engkau telah mengisi bumi
ini dengan segala ciptaan. Dengan kebinekaan yang mewarnai kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Kami sangat mensyukuri keberagaman ini. Kendati semua ini, kami bisa tinggal
bersama sebagai satu saudara yang bisa saling mengerti, menghargai, serta saling membantu
satu dengan yang lainnya. Semoga melalui penyertaan-Mu, kami bisa saling memupuk semangat
persaudaraan kami. Jauhkanlah masyarakat kami dari adanya konflik yang bisa memicu
perpecahan dalam kehidupan kamu berbangsa dan bernegara.
Kami mohon, semoga seluruh warga masyarakat berusaha membangun masyarakat yang adil
dan makmur. Berilah kami rahmat kebijaksanaan agar kami mampu mengabdikan diri kami demi
kebenaran dan keadilan di tengah masyarakat. Tidak lupa kami juga mendoakan para pemimpin
masyarakat, agar kiranya mereka bisa menjadi pemimpin yang tidak mementingkan diri sendiri
serta mengedepankan kepentingan rakyat. Bimbinglah mereka dengan terang kebijaksanaan
sejati, agar segala kebijakan yang mereka ambil, sungguh-sungguh bermanfaat bagi orang
banyak. Dalam kehidupan beragama, sudilah Engkau menumbuhkan semangat kerukunan antar
umat beragama. Jauhkanlah kami dari sikap merendahkan penganut agama lain. Semoga semua
orang yang menghayati dan mengamalkan ajaran imannya, dan hidup dengan bertakwa.
Bantulah para pemuka agama agar tekun meneladani dan mengajak umatnya untuk saling
menghormati, mengasihi, menghargai penganut agama lain.

6. PENUTUP
5
A. DOA PENUTUP
Tuhan Yesus, kami ingin berkarya sebagai utusan-Mu. Kuatkan iman kami dan curahkan
kuasa-Mu atas kami ketika kami takut dan merasa lemah, semoga sukacita dan kebenaran
Injil mengubah hidup kami agar kami menjadi saksi Injil bagi orang-orang di sekitar kami.
Semoga kami mampu menyebarluaskan kebenaran-Mu dan cahaya-Mu kemanapun kami
pergi.
B. LAGU PENUTUP
“SENTUH HATIKU”
Betapa kumencintai
Segala yang t'lah terjadi
Tak pernah sendiri jalani hidup ini
Selalu menyertai
Betapa kumenyadari
Di dalam hidupku ini
Kau s'lalu memberi rancangan terbaik
Oleh karena kasih
BAPA, sentuh hatiku
Ubah hidupku menjadi yang baru
Bagai emas yang murni
Kau membentuk bejana hatiku
BAPA, ajarku mengerti
Sebuah kasih yang selalu memberi
Bagai air mengalir
Yang tiada pernah berhenti
Kasih Mu ya Tuhan
Tak pernah berhenti

Anda mungkin juga menyukai