Kelompok 11 OB 6 Herbal Mastikasi
Kelompok 11 OB 6 Herbal Mastikasi
Disusun oleh:
Humaira Fitriana (04031281722028)
Sayidati Mutiah (04031281722030)
M. Wisnu Subrata P (04031281722040)
Jihan Camille Azzura (04031381722069)
Adanya gangguan pada salah satu komponen dari sistem pengunyahan akan
berdampak pada komponen lainnya sehingga perlu diketahui bagaimana
fungsional dan pergerakan komponenkomponen tersebut dalam proses
pengunyahan.
2. TULANG
Agar tulang dapat berfungsi dengan optimal, osteoblas dan osteoklas harus dalam
keadaan yang seimbang. Osteoblas merupakan sel pembentukan tulang yang berfungsi
membentuk dan mensekresi kolagen dan non-kolagen organik (komponen matriks tulang)
serta mengatur proses mineralisasi (kalsium fosfat) pembentuk osteoid dan berperan dalam
proses pembentukan tulang. Osteoblas berperan dalam sintesis dan sekresi mineral ke seluruh
substansi dasar serta substansi pada daerah yang memiliki kecepatan metabolisme tinggi dan
menjadi perantara mineralisasi osteoid.
Osteoblas berkembang dari osteoprogenitor yang terdapat di bagian dalam periosteum
dan sumsum tulang. Deposisi komponen anorganik dari tulang juga bergantung pada adanya
osteoblas aktif. Osteoblas merupakan sel mononuklear yang menempel pada permukaan
tulang dan membentuk tulang baru serta letaknya bersebelahan mirip epitel selapis.8 Bila
osteoblas aktif mensintesis matriks, osteoblas memiliki bentuk kuboid sampai silindris
dengan sitoplasma basofilik. Jika aktivitas sintesis telah berkurang, maka osteoblas akan
menunjukkan bentuk gepeng serta sifat basofilia pada sitoplasmanya berkurang.
Osteoblas memengaruhi regulasi osteoklastogenesis melalui sistem regulasi OPG /
RANKL / RANK. OPG dikenal sebagai faktor diferensiasi esensial osteoklas. RANKL
mengaktifkan osteoklastogenesis melalui hubungannya dengan RANK, sementara itu, OPG
dapat menghambat aktivasi osteoklas dan meningkatkan apoptosis osteoklas. Di antara
beberapa polifenol yang mekanisme kerjanya terbukti melalui sistem OPG / RANKL /
RANK adalah isoflavon yang akhirnya mempengaruhi hubungan antara osteoblas dan
osteoklas.
Tulang memiliki beberapa macam growth factor yaitu bone morphogenetic proteins
(BMPs), transforming growth factor beta (TGF-β), insulin-like growth factors I dan II (IGF-I
dan IGF-II), platelet derived growth factor (PDGF), basic fibroblast growth factor, dan
acidic fibroblast growth factor (bFGF dan aFGF)
Tanaman tradisional dan Herbal
a. Daun dan Biji pepaya
Daun pepaya memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi seingga dapat
meningkatkan jumlah sel osteoblas. Vitamin C memiliki kemampuan dalam
merangsang pertumbuhan dan diferensiasi osteoblas.
Biji papaya mengandung komponen polifenol (asam fenol dan flavonoid) yang
cukup banyak pada papaya. Biji papaya juga mengandung alkaloid, saponin, tanin,
dan fenol. Asam fenolic dari biji papaya inilah yang dapat meningkatkan diferensisi
dan proliferasi. Flavonoid juga dapat mengembalikan densitas tulang alveolar dengan
mencegah resorbsi tulang.
Pada orang tua yang umumnya sudah mengalami osteoporosis, aktivitas ALP dan
proliferasi osteoblastic menurun. Sehingga herbal ini dapat menjadi solusinya.
Produk susu (susu, keju, yoghurt), telur, brokoli, bayam, kedelai, wortel, kiwi, anggur,
dan lain-lain.
Tabel. Herbal untuk Meningkatkan Fungsi Tulang
No Nama Kandunga Peran Keterangan
Tumbuhan n
1 Daun dan Biji Vitamin C Merangsang
Pepaya pertumbuhan dan
diferensiasi osteoblas
Flavonoid Mencegah resorbsi Mencegah
tulang pembentukan
osteoklas
2 Kulit Gallus Melanin Meningkatkan aktivitas Meningkatkan dan
gallus domesticus ALP dan menghambat menginduksi
formasi osteoklas BMPs, membuat
(proliferasi dan pensinyalan BMP
diferensiasi osteoblas) secara kuat
menginduksi
diferensiasi
osteoblas dan
pembentukan
tulang melalui
transformating
growth factor
(TGF).
3 Kunyit (Curcuma Curcumin Diferensiasi dan Curcumin dapat
Longa) proliferasi osteoblas langsung
meningkatkan
MSC
(mesenchymal
stem cells) yang
dimediasi
osteoblas dengan
pengurangan
lemak,
meningkatkan
diferensiasi
osteoblas dari
MSCs, dan
meningkatkan
aktivitas ALP
4 Jahe (Zingiber Gingerol Difrensiasi dan Meningkatkan
officinale) proliferasi osetoblas TNF-a
5 Susu, brokoli, Kalsium Penyerapan kalsium Sebagai bahan
bayam, almond regenerasi tulang
4. OTOT
Otot adalah sebuah organ kontraktil yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang
menggerakkan tulang. Serabut-serabut otot atau disebut juga myofibril akan
berkontraksi sehingga dapat menghasilkan gerak. Sel otot berasal dari stem cell
myoblast yang akan berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi myofibril penyusun
serabut otot. Untuk pembentukan sel-sel otot, diperlukan komponen-komponen
penyusunnya seperti kasein, kalsium, dan fosfor. Otot juga memerlukan
neurotransmitter seperti asetilkolin dan dopamin agar impuls dari otak dapat
disampaikan ke otot.
Tanaman Tradisional dan Herbal untuk Meningkatkan fungsi Otot
a. Ginseng
Ginsenoside Rg1 berperan sebagai growth factor bagi stem cell sel
myoblast untuk berproliferasi lalu berdiferensiasi menjadi myofibril penyusun
serabut otot. Ginsenoside juga berfungsi sebagai pencegah antrofi otot dengan
mengaktifkan Akt/mTOR signaling sehingga atrofi otot tidak terjadi.
b. Yogurt
Yogurt merupakan hasil olahan susu sapi yang difermentasi oleh suatu
bakteri tertentu. Perbedaannya dengan susu biasa, yogurt mengandung lebih
banyak protein berupa casein, tinggi kadar kalsium dan fosfor yang
merupakan sumber utama bagi myoblast untuk berproliferasi dan membentuk
sel-sel otot baru.
c. Ginkgo Biloba
Ginkgo biloba merupakan tanaman yang berasal dari cina. Sejak lama ginkgo
biloba terkenal denga khasiatnya sebagai obat untuk gangguan ingatan.
Ekstrak ginkgo biloba mengandung zat aktif Querecetin dan Kamferol yang
berfungsi sebagai pemicu peningkatan produksi dopamin, serotonin, dan yang
paling utaman dalam otot yaitu neurotransmitter asetil-kolin. Peningkatan
kadar asetil-kolin membuat peningkatan kerja otot akan makin baik.
5. SARAF
Sel saraf yaitu neuron harus dapat menyampaikan rangsang dari otak agar komponen
mastikasi dapat bekerja dengan baik. Diperlukan proliferasi dari neural stem cell
menjadi neural progenitor cells lalu neural precursor cell dan kemudian menjadi
neuroblast sehingga akan terbentuk sel neuron. Selain itu, diperlukan juga
neurotransmitter seperti dopamin dan asetilkolin agar impuls dapat disampaikan
dengan cepat dan baik.
Tabel tanaman tradisional dan herbal yang berfungsi meningkatkan fungsi saraf
Kehr J, Yoshitake S, Ijiri E, Koch E, Noldner M, Yoshitake T. Gingko biloba leaf extract
(Egb 761) and its specific acylated flavonol constituents increase dopamine and
acetylcholine levels in the rat medial prefrontal cortex: possible implications for the
cognitive enchancing properties of Egb 761. Int Psychogeriatr, 2012, 25-34
Ga-Yeon Go et al. Ginsenoside Rg1 from Panax ginseng enchances myoblast differentiation
and myotube growth. J Ginseng Res. 2017, 41(4): 608-614.
Tarkeshwar D., Garima S., Swati K., Bhooshan S.Y., & Alakh N.S. (2018). Role of Herbal
Drugs on Neurotransmitters for treating Various CNS Disorders: A review. Indian
Journal of Traditional Knowledge. Vol 17(1),
S Keshava Bhat, D Ashwin, S Mythri and Sukesh Bhat. (2017). Arecanut (Areca catechu L)
decreases Alzheimer’s disease symptoms: Compilation of research works. Journal
of Medicinal Plants Studies 2017; 5(5): 04-09