Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ILMU SOSIAL & BUDAYA DASAR

Memahami Hakikat dan Makna Lingkungan Bagi Kesejahteraan

DOSEN PENGAMPU : Budi Mulyono,M.Pd

Kelompok 6

Adrikah Azizah Nurohmah P07134220036

Atikah Aliyah Rohmah P07134220037

Ita Qiyamulaili Warsito P07134220038

Khoirru Nissa Nurul P07134220034

Larasati Arfiandani P07134220042

Muhammad Hafiz Anshari P07134220039

Sarah Adiba P07134220040

Silvia S. Budiman P07134220035

FAKULTAS ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

A​ssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Selawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan
syafa’atnya di akhirat.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini,
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yaitu


khususnya kepada Dosen Ilmu Sosial Budaya Dasar kami yang telah
membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian makalah kami , sekian dan terima kasih.

Yogyakarta,13 Agustus 2020


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan (​milieu) memiliki hubungan dengan manusia. Lingkungan


memengaruhi sikap dan perilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia
akan memengaruhi lingkungan tempat hidupnya. Hubungan antara lingkungan
dan kehidupan manusia sudah diakui para pemikiran tokoh dunia sejak dahulu.

Aristoteles mengatakan manusia dipengaruhi oleh aspek geografi dan


lembaga politik. Montesquieu menyatakan bahwa iklim memengaruhi perilaku
politik dan semangat manusia. Arnold Toynbee menyatakan peradaban
manusia akan tumbuh pada lingkungan yang sukar dan penuh tantangan
sehingga melahirkan elan vital. Henry Thomas Bucle mengatakan bahwa iklim,
tanaman, dan tanah saling berkaitan dalam mempengaruhi karakter dan sifat
manusia.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor


lingkungan (tanah, iklim, topografi, sumber daya alam) dapat menjadi
prakondisi bagi sifat dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi salah satu
variabel yang memengaruhi kehidupan manusia. Manusia pun dapat
memengaruhi lingkungan demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya.

Bab ini mengkaji masalah lingkungan hidup dan manusia serta hubungan
timbal balik antara keduanya. Uraiannya mencakup : hakikat dan makna
lingkungan bagi manusia; kualitas penduduk dan lingkungan terhadap
kesejahteraan manusia; problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi
masyarakat beradab; isu-isu penting tentang persoalan lintas budaya dan
bangsa.
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa hakikat dan makna lingkungan bagi manusia?


2. Bagaimana kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan
manusia ?
3. Apa saja problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi
masyarakat beradab?
4. Apa saja isu-isu penting penting persoalan lintas budaya dan bangsa ?
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Hakikat dan Makna Lingkungan Bagi Manusia

Manusia merupakan makhluk yang cepat beradaptasi dengan


lingkungan. Adaptasi ini sangat diperlukan supaya manusia bisa bertahan hidup
dari seleksi alam. Oleh sebab itu, makna lingkungan sebagai tempat tinggal
manusia juga sebagai teman hidup manusia. Tuhan menciptakan segalanya
termasuk lingkungan, hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, dan
tugas manusia hanyalah menjaga dan melestarikan lingkungan agar tidak
berdampak pada kerusakan lingkungan. Jika lingkungan rusak dan punah,
manusia pun akan mengalami kepunahan. Lingkungan adalah suatu media di
mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang
khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup
yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih
kompleks dan riil (Elly M. Setiadi, 2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya. Menurut pasal 1 UU No. 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dinyatakan bahwa lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Dalam ilmu
biologi, lingkungan adalah kombinasi antara keadaan fisik yang terikat dengan
kondisi sumber daya alam, seperti; tanah, air, energi surya, mineral, serta flora
serta fauna yang juga tumbuh diatas tanah maupun di dalam lautan, dengan
kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti tindakan bagaimana
menjaga lingkungan fisik tersebut. Lingkungan menurut ilmu biologi ini terdiri
dari komponen ​abiotik dan ​biotik. ​Komponen abiotik adalah segala yang tidak
bernyawa seperti; tanah, udara, air, iklim kelembaban, cahaya, bunyi.
Sedangkan Komponen biotik adalah segalah sesuatu yang bernyawa, seperti;
tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme (virus dan bakteri).
Sementara itu, jika dikaitkan dengan ilmu sosial kemasyarakatan dan
hubungannya bersama manusia. Lingkungan dapat berbentuk lingkungan fisik
dan non fisik. Lingkungan alam dan lingkungan buatan adalah lingkungan fisik.
Lingkungan alam adalah keadaan yang diciptakan oleh Tuhan untuk manusia,
seperti air, tanah, pohon, udara, sungai, dan lain sebagainya. Sementara
lingkungan buatan adalah lingkungan yang dibuat oleh manusia, seperti
jembatan, jalan, bangunan rumah, dan lain sebagainya.

Sementara itu, lingkungan non fisik adalah lingkungan sosial budaya


dimana manusia tinggal. Lingkungan sosial adalah wilayah tempat
berlangsungnya berbagai kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai
kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai, serta terkait dengan
ekosistem dan tata ruang. Lingkungan sangat penting bagi manusia, arti
penting bagi manusia antara lain sebagai berikut:

1. lingkungan merupakan tempat hidup manusia untuk hidup, tinggal


menetap, hingga berkembang biak.
2. lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia, seperti
tanah yang subur yang dapat ditanami dengan berbagai macam
tanaman yang menjadi penopang keberhasilan hidup manusia (padi,
kopi, teh dan lain-lain) dan lingkungan perairan yang dapat dimanfaatkan
untuk kegiatan tambak ikan dan lain-lain.
3. lingkungan mempengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang
mendiaminya. Manusia yang hidup di lingkungan pegunungan umumnya
bersuara lembut dan memiliki sifat yang lembut pula. sementara manusia
yang hidup di lingkungan dekat pantai umumnya bersuara keras (akibat
pengaruh kerasnya suara deburan ombak) dan memiliki sifat yang keras
pula.
4. lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia,
karena kondisi lingkungan dapat membuat manusia berpikir bagaimana
cara mengolahnya dengan menggunakan akal budinya sehingga
manusia akan mampu menciptakan dan mengkreasi.
5. manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan
untuk kebutuhan dan kebahagiaan hidup.
2.2. Kualitas Penduduk dan Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Manusia

​1. Hubungan Lingkungan terhadap Kesejahteraan Manusia

Lingkungan memberikan makna atau arti penting bagi manusia dalam


rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Lingkungan dapat memberikan sumber
kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera. Lingkungan hidup menjadi
sumber dan penunjang hidup. Dengan demikian, lingkungan mampu
memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia.

Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam


pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan,
dan pengembangan lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan memiliki tujuan
sebagai berikut:

a. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup


sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya.

b. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.

c. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.

d. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk


kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.

e. Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara


yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.

Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh manusia adalah bagaimana


manusia melakukan berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat
sementara kualitas lingkungan juga semakin baik. Lingkungan yang berkualitas
pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan
kesejahteraan.

Undang-undang No. 23 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup


yang mengatur hak, kewajiban, dan peran warga negara perihal pengelolaan
ini. Hak, kewajiban, dan peran itu sebagai berikut:
1. Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang
baik dan sehat.
2. Setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang
berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup. Setiap
orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan hidup
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan
hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup.
4. Setiap yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban
memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan
lingkungan hidup.
5. Masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya
untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup.

2. Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan

Di negara, penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan.


Sebagai modal dasar atau set pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai
sasaran pembangunan, tetapi juga merupakan pelaku pembangunan. Mereka
adalah subjek dan objek dari pembangunan negara. Pembangunan pada
dasarnya dilakukan oleh penduduk negara dan ditujukan untuk kebutuhan dan
kesejahteraan penduduk yang bersangkutan.

Hal yang berkaitan dengan penduduk negara meliputi:

1. Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan,


etos kerja, dan kepribadian.
2. Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk,
pertumbuhan, persebaran, perataan, dan pertimbangan penduduk di tiap
wilayah negara.

Pertumbuhan penduduk akan selalu berkaitan dengan masalah


lingkungan hidup. Penduduk dengan segala aktivitasnya akan memberikan
dampak terhadap lingkungan. Demikian pula semakin meningkatnya upaya
pembangunan menyebabkan semakin meningkatnya dampak terhadap
lingkungan hidup. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada
lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan. Lingkungan
hidup bisa berdampak positif dan negatif bagi kesejahteraan penduduk.

Perubahan positif akibat kegiatan manusia terhadap lingkungan,


misalnya dengan pembangunan jalan-jalan raya yang bisa menghubungkan
daerah-daerah yang sebelumnya terisolasi. Pembuatan saluran air, taman kota,
penghijauan, penanaman turus jalan, pembuat bendungan, dan lain-lain adalah
contoh-contoh kegiatan yang menjadikan lingkungan memberi dampak positif
bagi manusia. Perubahan yang positif dari lingkungan tersebut tentu saja dapat
memberikan keuntungan dan sumber kesejahteraan bagi penduduk.

Perubahan negatif yaitu kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan


lingkungan hidup tidak hanya meniadakan daya dukung lingkungan itu sendiri,
tetapi juga memberi resiko bagi kehidupan manusia. Kerusakan lingkungan
hidup merupakan problematika besar yang dialami umat manusia sekarang ini.
Bahkan, isu tentang lingkungan hidup merupakan satu dari tiga isu global
dewasa ini, yaitu isu tentang HAM, demokrasi, dan lingkungan.

Beberapa problema lingkungan hidup dewasa ini antara lain:

1. Pencemaran (polusi) lingkungan, yang mencakup pencemaran udara,


pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara.

2. Masalah kehutanan, seperti penggundulan hutan, pembalakan hutan,


dan kebakaran hutan.

3. Erosi dan Banjir.

4. Tanah longsor, kekeringan, dan abrasi pantai.

5. Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca.

6. Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk, seperti


gatal-gatal, batuk, infeksi saluran pernapasan, diare, dan tipes.
Kerusakan lingkungan hidup memberi efek yang besar bagi
kelangsungan hidup manusia itu sendiri karena lingkungan sangat berkaitan
dengan masalah ketahanan hidup (survival) manusia.
2.3. Problematika Lingkungan Sosial Budaya

Lingkungan sosial adalah interaksi antara masyarakat dengan


lingkungan, maupun lingkungan yang juga terdiri dari makhluk sosial atau
manusia. Lingkungan sosial inilah yang kemudian membentuk suatu sistem
pergaulan yang memiliki peranan besar di dalam membentuk sebuah
kepribadian seseorang, dan kemudian terjadilah sebuah interaksi di antara
orang atau juga masyarakat dengan lingkungannya.

1. Interaksi dalam Lingkungan Sosial

Interaksi sosial adalah perilaku sosial masyarakat ditentukan oleh


tekanan sosial yang dihadapi. Artinya, perilaku diciptakan salah satunya
sebagai respon terhadap lingkungan sekitar, khususnya kelompok sosial.
Interaksi sosial bisa terjadi dalam situasi persahabatan ataupun permusuhan
(kerja sama atau konflik), bisa dengan tutur kata, jabat tangan, bahasa isyarat,
atau bahkan tanpa kontak fisik. Interaksi sosial hanya dapat berlangsung antara
pihak-pihak apabila terjadi reaksi dari kedua belah pihak.

2. Pranata dalam Lingkungan Sosial

Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan yang
berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan
khusus dalam masyarakat. Contohnya, permainan basket yang diperagakan
anak-anak sekolah yang sedang istirahat dan pertandingan basket dalam suatu
kejuaraan. Maksud dari contoh ini adalah contoh yang pertama bukan pranata
karena berlangsung dalam situasi tidak resmi dan tidak adanya aturan baku
yang ditetapkan. Sedangkan contoh yang kedua merupakan pranata karena
berlangsung dalam situasi resmi dengan mendasarkan pada aturan
pertandingan silat yang telah ditetapkan.
3. Problema dalam Kehidupan sosial

Problema sosial merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan


yang abnormal, amoral, berlawanan, dengan hukum, dan bersifat merusak.
Problema sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral yang menyimpang
sehingga perlu diteliti, diperbaiki, bahkan untuk dihilangkan. Problema sosial
yang terjadi dan dihadapi masyarakat banyak dan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :

a. Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan,


dan pengangguran.
b. Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
c. Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa,
dan disorganisasi.
d. Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian,
kejahatan, kenakalan anak, konflik ras, dan konflik keagamaan.
2.4. Isu-isu Penting tentang Persoalan Lintas Budaya dan Bangsa

Isu-isu penting yang menjadi persoalan lintas budaya dan bangsa pada
umumnya merupakan isu global yang menjadi keprihatinan umat manusia
sedunia. Merupakan isu global karena persoalan ini tidak hanya dihadapi umat
manusia dalam suatu negara atau wilayah tertentu, tetapi melanda ke berbagai
belahan dunia.

Berikut ini adalah isu-isu yang mengenai lingkungan dan isu mengenai
kemanusiaan, yaitu :

1. Isu tentang Lingkungan


a. Kekurangan Pangan
Kekurangan pangan menciptakan kekhawatiran berbagai
pihak. Dunia pun diliputi kekhawatiran itu, karena pertambahan
penduduk yang tinggi, terutama di negara-negara berkembang.
Kekurangan pangan menciptakan gejala serius berupa
kelaparan, karena pangan itu merupakan kebutuhan pokok
manusia yang hakiki.
b. Kekurangan Sumber Air Bersih
Sejak dulu air diakui sebagai sumber kehidupan.
Khususnya air bersih banyak dimanfaatkan manusia untuk
berbagai keperluan, terutama sekali untuk minum. Kurangnya
ketersediaan air bersih berarti telah terjadi kelangkaan air
sebagai sumber kehidupan. Tidak tersedianya air bersih dapat
memicu timbulnya berbagai macam penyakit, seperti kolera, tifus,
malaria, demam berdarah, dan penyakit lain yang menular.

c. Perubahan iklim
Sumber energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas
alam) yang dihasilkan oleh banyak pembangkit energi
mengakibatkan terjadinya pencemaran udara. Perubahan iklim
mengakibatkan adanya perubahan-perubahan yang tidak
terkirakan sebelumnya, seperti peningkatan suhu, melelehnya
gunung es permukaan air laut naik, banyaknya banjir dan badai,
serta musim panas yang semakin panjang.
2. Isu Tentang Kemanusiaan
a. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah global yang sering
dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan, dan kekurangan di
berbagai keadaan hidup.
b. Konflik atau Perang
Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua
orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya
atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh
perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut
ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan dan
lain sebagainya.
c. Wabah Penyakit
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit
menular dalam masyarakat yang jumlah penderitaannya
meningkat secara nyata, melebihi keadaan yang lazim pada
waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.
Sumber penyakit dapat berasal dari manusia, tumbuhan, dan
benda-benda yang mengandung atau tercemar penyakit, serta
yang menimbulkan wabah. Wabah membahayakan kesehatan
masyarakat karena dapat mengakibatkan sakit, cacat, dan
kematian.
BAB III
ANALISIS MASALAH
3.1 Masalah

Corona, Kriminalitas dan Ragam Imbas Sosial Masyarakat

Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah ​kejahatan ​menonjol terjadi saat


pandemi ​covid-19​. Kebutuhan tinggi jelang Ramadan ditengarai turut
memengaruhi. Belum lagi pembebasan ribuan narapidana dengan dalih
mengurangi risiko penyebaran di dalam sel bui. Sejumlah kasus perampokan
jadi yang paling menyita perhatian. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya
Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan pelaku menargetkan minimarket
atau toko yang menjual kebutuhan sehari-hari. Sementara itu Kepala Bagian
Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Asep Adi Saputra
mengatakan peningkatan angka kejahatan selama masa pandemi corona
sekitar 11,8 persen. Peningkatan terbanyak saat ini adalah pencurian dengan
pemberatan (curat).

Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Reza Indragiri mengatakan


keterbatasan gerak selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB)
membuat masyarakat banyak yang tak bisa memenuhi kebutuhan
sehari-harinya. Rasa frustasi itulah yang menurut Reza bisa memicu seseorang
untuk melakukan tindak kekerasan dan kejahatan. Apalagi masa pandemi dan
PSBB diterapkan jelang Ramadan di mana kebutuhan masyarakat makin
meningkat. Reza mengatakan di sejumlah negara barat, hasil riset
menunjukkan bahwa tingkat kejahatan selalu naik setiap hari Natal, utamanya
kejahatan properti. Kejahatan properti adalah kejahatan yang termasuk di
dalamnya pencurian, perampokan, pencurian kendaraan bermotor, kejahatan
dengan pembakaran atau pencurian barang di toko swalayan.

Reza juga menyoroti pembebasan napi lewat program asimilasi dan


integrasi untuk mencegah penyebaran Covid-19. Menurutnya pembebasan napi
boleh jadi tepat sebab penerapan protokol pencegahan corona di lapas, seperti
physical distancing susah untuk diterapkan. Namun demikian, Reza
mengatakan pembebasan para napi justru bisa meningkatkan risiko lain di
masyarakat yakni kejahatan. Para napi itu berpotensi untuk mengulangi
perbuatan kriminal. Pemerintah juga yang akan dirugikan karena sudah
mengeluarkan biaya untuk membina para napi tersebut, namun ternyata
terkesan sia-sia. Reza mengkritik sejumlah pihak yang menyatakan angka
residivisme relatif rendah dibanding jumlah keseluruhan napi yang dibebaskan.
Sementara itu pengamat sosial Universitas Negeri Jakarta (UNJ),
Ubedilah Badrun mengatakan corona memang berimbas pada semua aspek
kehidupan masyarakat. Dari mulai pengangguran, peningkatan angka
kemiskinan, hingga kejahatan. Ubedilah juga menyoroti pembebasan napi saat
pandemi corona. Menurutnya, sekitar 15 atau 20 persen napi yang dibebaskan
memiliki kecenderungan untuk kembali berbuat jahat. Berbagai cara telah
dilakukan pemerintah untuk meredam imbas sosial ekonomi wabah corona.
Pembagian paket bahan kebutuhan pokok adalah salah satunya. Bantuan
paket sembako bukan hanya datang dari pemerintah daerah juga dari
pemerintah pusat. Bantuan ini dikhususkan bagi warga miskin yang terdampak
corona.

3.2 Analisis
Penduduk dengan segala aktivitasnya akan memberikan dampak
terhadap lingkungan. Demikian pula semakin meningkatnya upaya
pembangunan menyebabkan semakin meningkatnya dampak terhadap
lingkungan hidup. Dampak tersebut dapat berupa dampak positif dan negatif.
Dari berita tersebut, dapat kita ketahui bahwa kasus tersebut merupakan
dampak negatif yang menjadi problematika lingkungan hidup dan sosial budaya
bangsa Indonesia saat ini. Namun, bukan hanya Indonesia yang sedang
menghadapi pandemi ini melainkan negara di seluruh dunia.
Penyebab dari pandemi ini antara lain disebabkan oleh kerusakan
lingkungan dan perburuan satwa liar. Kualitas SDM berkaitan dengan
pengelolaan lingkungan. Aktivitas manusia yang tidak dilandasi rasa tanggung
jawab, lestari, dan hanya memikirkan keuntungan, seperti pembakaran hutan,
pembalakan liar, dan pengalihfungsian lahan mengakibatkan kerusakan
lingkungan dan banyak hewan liar kehilangan habitatnya. Akibatnya hewan liar
tersebut mendekati lingkungan hidup manusia dan membawa berbagai sumber
penyakit. Contohnya adalah virus korona ini. Virus korona atau Covid-19
berasal dari Wuhan (China) dan mulai menjangkit di seluruh dunia.
Akibatnya banyak negara mengambil kebijakan untuk mengurangi
penyebaran pandemi ini, diantaranya melakukan social distancing, physical
distancing dan pembatasan sosial berskala besar. Pemerintah Indonesia pun
mengambil langkah pencegahan tersebut. Namun, hal tersebut berdampak
besar pada pada semua aspek kehidupan masyarakat. Melemahnya kegiatan
ekonomi memberikan tekanan di masyarakat. Adanya tekanan dari perubahan
yang terjadi mengakibatkan perilaku masyarakat juga terpengaruh, dari mulai
pengangguran, peningkatan angka kemiskinan, hingga kriminalitas. Hal
tersebut menjadi problematika lingkungan sosial budaya bangsa Indonesia saat
ini. Dengan demikian, problematika lingkungan hidup berdampak pada
penurunan kesejahteraan hidup manusia (lingkungan sosial budaya).
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Manusia merupakan makhluk yang cepat beradaptasi dengan


lingkungan. Adaptasi ini sangat diperlukan supaya manusia bisa bertahan hidup
dari seleksi alam. Oleh sebab itu, makna lingkungan sebagai tempat tinggal
manusia juga sebagai teman hidup manusia. Tuhan menciptakan segalanya
termasuk lingkungan, hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, dan
tugas manusia hanyalah menjaga dan melestarikan lingkungan agar tidak
berdampak pada kerusakan lingkungan.

Lingkungan sosial adalah interaksi antara masyarakat dengan


lingkungan, maupun lingkungan yang juga terdiri dari makhluk sosial atau
manusia. Lingkungan sosial inilah yang kemudian membentuk suatu sistem
pergaulan yang memiliki peranan besar di dalam membentuk sebuah
kepribadian seseorang, dan kemudian terjadilah sebuah interaksi di antara
orang atau juga masyarakat dengan lingkungannya.

Hubungan Lingkungan terhadap kesejahteraan manusia dimulai dari


lingkungan memberikan makna atau arti penting bagi manusia dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya. Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh
manusia adalah bagaimana manusia melakukan berbagai upaya agar kualitas
manusia meningkat sementara kualitas lingkungan semakin baik. Lingkungan
yang berkualitas pada akhirnya memberikan manfaat bagi manusia, yaitu
meningkatkan kesejahteraan.

Dalam problematika lingkungan sosial budaya, lingkungan sosial inilah


yang kemudian membentuk suatu sistem pergaulan yang memiliki peranan
besar di dalam membentuk sebuah kepribadian seseorang, dan kemudian
terjadilah sebuah interaksi di antara orang atau juga masyarakat dengan
lingkungannya. Seperti interaksi dalam lingkungan sosial, problema dalam
kehidupan sosial, dan pranata dalam lingkungan sosial
Dalam masalah yang dianalisis dari kelompok kami yaitu sejumlah
kejahatan ​menonjol terjadi saat pandemi ​covid-19 dengan adanya pembebasan
ribuan narapidana dengan dalih mengurangi risiko penyebaran di dalam sel bui.
Dari masalah tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa penduduk dengan
segala aktivitasnya akan memberikan dampak terhadap lingkungan. Demikian
pula semakin meningkatnya upaya pembangunan menyebabkan semakin
meningkatnya dampak terhadap lingkungan hidup. Dampak tersebut dapat
berupa dampak positif dan negatif. Kita sebagai pelaku yang melakukan
aktivitas harus pintar memilih mana yang baik dan yang tidak baik.

4.2 Saran

Berdasarkan makalah ini, ada beberapa saran yang kami sampaikan


kepada pembaca yaitu:
● Sebaiknya pembaca lebih banyak mempelajari tentang hakikat
dan makna lingkungan bagi manusia, kualitas penduduk dan
lingkungan sosial budaya yang dihadapi manusia, serta isu-isu
penting tentang persoalan lintas budaya dan bangsa.
● Jadikanlah makalah ini sebagai pedoman untuk meningkatkan
motivasi belajar.

Terima Kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb.


DAFTAR PUSTAKA

Herminanto dan Winarno. 2009. ​Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.​ Jakarta: Bumi
Aksara.

Pemerintah Indonesia.1997.​Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang


Pengelolaan Lingkungan Hidup​. Lembaran RI Tahun 1997 No. 68.
Jakarta: Sekretariat Negara.

Setiadi, Elly M dkk. 2006. ​Ilmu Sosial dan Budaya Dasar edisi ​. Jakarta:
Kencana.

thr/sur.2020.”Corona, Kriminalitas dan Ragam Imbas Sosial Masyarakat”.


https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200424151758-12-496997/
corona-kriminalitas-dan-ragam-imbas-sosial-masyarakat.Diakses pada
4 Agustus 2020.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai