Anda di halaman 1dari 10

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Dr. Siti Kotijah, S.H., M.H

Materi Pertemuan Ketiga

Wewenang dan Kewenangan


Setiap kewenangan dan/atau tindakan harus
ditetapkan dan/atau dilakukan oleh badan
dan/atau pejabat pemerintahan yang
berwenang. Badan dan/atau pejabat
pemerintahan dalam menggunakan wewenang
wajib berdasarkan yaitu perundang-undangan,
dan AUPB. Pejabat pemerintahan dilarang
menyalagunakan kewenangan dalam menetapak
dan/atau melakukan keputusan dan/atau
tindakan.

Pejabat pemerintah itu memiliki hak untuk


menggunakan kewenangan dalam mengambil
keputusan dan/atau tindakan. Hak badan dan
pejabat itu melaksanakan kewenangan yang
dimiliki berdasarkan ketentuan perundang-
undangan dan AUPB, serta menyelesaikan
kewenangan dilingkungan atau wilayah
kewenangannya.

Kewajiban badan dan pejabat adalah memenuhi


keputusan dan /atau tindakan sesuai dengan
kewenangan.

Setiap keputusan dan/atau tindakan harus


ditetapkan oleh badan dan/atau pejabat
pemerintah yang berwenang. Dalam
menggunakan kewenangan pejabat berdasarkan
kepada peraturan perundang-undangan, dan
AUPB.

Pejabat administrasi pemerintah dilarang


menyalagunakan kewenangan dalam
menetapkan dan/atau melakukan keputusan
dan/atau tindakan.

Kewenangan untuk melakukan tindakan,


wewenang berupa:
a. Hak untuk menjalankan suatu urusan
pemerintahan (arti sempit);
b. Hak untuk secara nyta mempengaruhi
keputusan yang akan diambil oleh instansi
pemerintah lainnya;
c. Terkait dengan suatu masa tertentu,
kewenangan di batasi sebagai dasar hukum;
d. Ada batas tertentu, ada batas wilayah;
e. Pelaksanaan wewenang terikat hukum tertulis
dan tidak tertulis

Batas wewenang dan kewenangan yaitu


a. Masa atua tenggang waktu wewenang;
b. Wilayah atau daerah berlakunya wewenang dan
c. Cakupan bidang atau materi wewenang

Macam kewenangan:
a) Kewenangan atribusi adalah pemberian
kewenangan kepada badan dan/atau pejabat
pemerintahan oleh UUD NRI Tahun 1945 atau
UU;
b) Kewenangan delegasi adalah pelimpahan
kewenangan dari badan dan/atau pejabat
pemerintah yang lebih tinggu kepada badan
dan/atau pejabat pemerintahan yang lebih
rendah dengan tanggungjawab dan tanggung
gugat beralih sepenuhnya kepada pemerintah
delagasi.
c) Kewenangan Mandat adalah pelimpahan
kewenangan dari badan dan/atau pejabat
pemerintahan yang lebih tinggi kepada badan
dan/atau pejabat pemerintahan yang lebih
rendah dengan tanggungjawab dan tanggung
gugat tetap berada pada pemberi mandat
Dengan administrasi pemerintahan, tujuan untuk
mencegah terjadinya penyalagunaan wewenang.

Badan dan/pejabat pemerintahan memperoleh


kewenangan melalui atribusi apabila:
a. Atur dalam UUD NRI Tahun 1945;
b. Merupakan wewenang baru atau sebelumnya
tidak ada; dan
c. Atribusi diberikan kepada badan dan/atau
pejabat pemerintah.
badan dan/atau pejabat pemerintah yang
memperoleh wewenang melalui atribusi,
tanggungjawab kewenangan berada pada badan
dan/atau pejabat pemerintahan yang
bersangkutan.

Pendelegasian kewenangan ditetapkan


berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Badan dan/atau pejabat pemerintah
memperoleh wewenang melalui delegasi apabila:
a) Diberikan oleh badan dan /atau pejabat
pemerintahan kepada badan dan/atau pejabat
pemerintahan lainnya;
b) Ditetapkan dalam PP, Perpres, dan Perda;
c) Merupakan wewenang pelimpahan atau
sebelumnya telah ada.
Kewenangan yang didelegasikan kepada badan
dan/atau pejabat pemerintahan tidak dapat
didelegasikan lebih lanjut kecuali ditentukan lain
dalam peraturan perundang-undangan. Badan
dan/atau pejabat dapat menyelegasikan tindakan
dengan ketentuan:
a) Dituangkan dalam bentuk peraturan sebelum
wewenang dilaksanakan;
b) Dilakukan dalam lingkungan pemerintahan itu
sendiri; dan
c) Paling banyak diberikan kepada badan
dan/atau pejabat pemerintahan satu tingkat
di bawahnya.
Badan dan/atau pejabat pemerintah yang
memberikan delegasi dapat menggunakan sendiri
kewenangan yang telah diberikan melalui
delegasi, kecuali ditentukan lain dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan. Dalam hal
pelaksanaaan wewenang berdasarkan delegasi
menimbulkan ketidakefektikan penyelenggaran
pemerintahan, badan dan/atau pejabat yang
memberikan kewenangan dapat menarik kembali
wewenang yang telah didelegasikan.
Badan/atau pejabat pemerintahan yang
memperoleh wewenangan melalui delegasi,
tanggungjawab kewenangan berada pada
penerima delagasi.

Badan dan/atau pejabat pemerintahan


memperoleh mandat apabila,
a) Ditugaskan oleh badan dan/atau pejabat
pemerintahan di atasnya, dan
b) Merupakan pelaksanaan tugas rutin. Pejabat
yang melaksanakan tugas rutin ini, terdiri atas
(I) pelaksana harian yang melaksanakn tugas
rutin dari pejabat definitif yang berhalangan
sementara, dan (ii) pelaksana tugas yang
melaksanakan tugas rutin dari pejabat definitif
yang berhalangan tetap.
Yang dimaksud atas pejabat pemerintahan
adalah pejabat langsung yang mempunyai
kedudukan dalam organisasi atau strata
pemerintahan yang lebih tinggi.

Badan dan/atau pejabat pemerintahan yang


dapat memberikan mandat kepada badan
dan/atau pejabat pemerintahan lain yang
menjadi bawahannya, kecuali ditentukan lain
dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan. Badan dan/atau pejabat
pemerintahan yang menerima mandat harus
menyebutkan atas nama badan dan/atau pejabat
pemerintahan yang memberikan mandat. Badan
dan/atau pejabat pemerintahan yang
memberikan mandat dapat menggunakan sendiri
wewenang yang telah diberikan melalui mandat,
kecuali ditentukan lain ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Kewenangan mandat tidak efektif dalam


pelaksanaan dalam penyelenggaran
pemerintahan, badan dan/atau pejabat
pemerintahan yang memberikan mandat dapat
menarik kembali wewenang yang telah diberikan
mandat.

Badan dan/atau pejabat pemerintah yang


memperoleh wewenang melalui mandat tidak
berwenang mengambil keputusan dan/atau
tindakan yang bersifat strategis yang berdampak
pada perubahan status hukum pada aspek
organisasi, kepegawaian, dan alokasi anggaran.
Badan dan/atau pejabat pemerintah yang
memperoleh mandat mempunyai tanggungjawab
kewenangan tetap kepada pemberi mandat.

Pembatasan kewenangan yang melekat pada


badan dan/atau pejabat antara lain:
a) Masa atau tenggang waktu wewenang; dan
b) Cukupan bidang atau materi wewenang.
Badan dan/atau pejabat pemerintahan yang
telah berakhir masa atau tenggang waktu
wewenang tidak dibenarkan mengambil
keputusan dan/atau tindakan.

Sengketa kewenangan
Badan dan/atau pejabat pemerintah mencegah
terjadinya sengketa kewenangan dalam
penggunaan kewenangan. Apabila terjadi
sengketa kewenangan di lingkungan
pemerintahan, kewenangan penyelesaian
sengketa kewenangan berada pada antar atasan
pejabat pemerintahan yang bersengketa melalui
koordinasi untuk menghasilkan kesepakatan
kecuali ditentukan lain peraturan perundang-
undangan.

Dalan hak penyelesaian sengketa kewenangan,


menghasilkan kesepakatan, maka kesepakatan
tersebut mengikat para pihak yang bersengketa
sepanjang tidak merugikan keuangan negara,
aser negara, dan/atau lingkungan hidup.

Dalam hal penyelesaian sengketa kewenangan,


tidak menghasilkan kesepakatan penyelesaian
sengketa kewenangan di lingkungan
pemerintahan pada tingkat terakhir diputuskan
oleh presiden.
Pada penyelesaian sengketa kewenangan yang
melibatkan negara diselesaikan oleh MK. Apabila
dalam sengketa kewenangan menimbulkan
kerugian negara, aset negara, dan/atau
lingkungan hidup, sengketa tersebut diselesaikan
sesuau dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Sengketa kewenangan 2 bentuk antara lain;
a. Kewenangan pejabat pemerintah yang tumpang
tindih atau tidak jelasnya pejabat menangani
urusan pemerintah; dan
b. Kewenangan izin
Larangan penyalagunaan wewang
Badan dan/atau pejabat pemerintahan dilarang
menyalagunakan wewenang. Larangan
penyalagunaan wewenang meliputi:
a. Larangan melampaui wewenang; badan
dan/atau pejabat pemerintahan
dikategorikan melampaui wewenang apabila
keputusan dan/atau tindakan yang dilakukan
(1) Melampaui masa jabatan atau batas
waktu berlakunya wewenang;
(2) Melampaui batas wilayah berlakunya
wewenang; dan
(3) Bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Badan dan/atau pejabat pemerintahan
dikategorikan mencampuradukan wewenang,
apabila keputusan dan/atau tindakan yang
dilakukan; (1) di luar cakupan bidang atau materi
wewenang yang diberikan, dan/atau
bertentangan dengan tujuan wewenang yang
diberikan.
Badan dan/atau pejabat pemerintahan
diketegorikan bertindak sewenang-wenang,
apabila keputusan dan/atau tindakan yang
dilakukan (I) tanpa dasar kewenangan dan/atau
(ii) bertentangan dengan putusan pengadilan
yang berkekuatan hukum tetap.
Keputusan dan/atau tindakan yang ditetapkan
dilakukan untuk melampaui wewenang atau
secara sewenang-wenang, tidak sah apabila telah
diuji dan ada putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap. Keputusan dan/atau
tindakan yang ditetapkan dan dilakukan dengan
mencampuradukan wewenang dapat dibatalkan
apabila telah diuji dan ada putusan pengadilan
yang berkuatan hukum tetap.

Pengawasan terhadap larangan penyalagunaan


wewenang dilakukan oleh aparat pengawasan
intern pemerintah.
Pengadilan berwenang menerima, memeriksa,
dan memutuskan ada atau tidak unsur
penyalagunaan wewenang yang dilakukan
pejabat pemerintahan. Badan dan/atau pejabat
pemerintahan dapat mengajukan permohonan
kepada pengadilan untuk menilai ada atau tidak
ada unsur penyalagunaan wewenang dalam
keputusan dan/atau tindakan.

Anda mungkin juga menyukai