NIM : 190130100011016
Tugas Rotasi Kesmavet Pertemuan Pertama Tanggal 8 Juni 2020
“ Standar Keamanan Pangan”
1. Mengkoleksi standar mutu untuk susu, daging, telur, olahan susu, olahan daging dan olahan
telur (direkap dalam bentuk tabel)
2. Mencari standar proses produksi pangan asal hewan
Standar Susu dan Produk Olahan Susu
B. Daging Sapi
1. Ruang Lingkup
Standar ini menetapkan klasifikasi, peta dan tingkatan mutu karkas, tingkatan mutu
daging, pengemasan, pelabelan dan penyimpanan karkas dan daging sapi. Standar ini tidak
berlaku untuk sapi lokal.
2. Acuan Normatif
SNI 2897:2008, metode pengujian cemaran mikroba dalam daging, telur, susu dan hasil
olahannya.
3. Istilah dan Definisi
Untuk tujuan penggunaan standar ini, istilah dan definisi berikut digunakan:
3.1 Karkas
Bagian dari tubuh sapi sehat yang telah disembelih secara halal sesuai dengan
CAC/GL 24-1997, telah dikuliti, dikeluarkan jeroan, dipisahkan kepala dan kaki mulai
dari tarsus/karpus ke bawah, organ reproduksi dan ambing, ekor serta lemak yang
berlebih.
3.2 Daging
Bagian otot skeletal dari karkas sapi yang aman, layak dan lazim dikonsumsi
oleh manusia, dapat berupa daging segar, daging segar dingin atau daging beku.
3.3 Daging Segar
Daging yang belum diolah dan atau tidak ditambahkan kan dengan bahan
apapun.
3.4 Daging Segar Dingin
Daging yang mengalami proses pendinginan setelah penyembelihan,
sehingga temperatur bagian daging dalam antara 0ºC sampai 4ºC.
3.5 Daging Beku
Daging segar yang sudah mengalami proses pembekuan di dalam blast
freezer dengan temperatur internal minimum -18ºC.
3.6 Marbling
Butiran lemak putih yang tersebar dalam jaringan otot daging lemak
intramuskular.
3.7 Perubahan Warna
Penyimpangan warna karena terdapat memar pendarahan, “freeze burn”
dan atau perubahan warna lainnya, yang disebabkan oleh mikroorganisme atau zat-
zat kontaminan.
3.8 Memar
Perubahan warna dan konsistensi pada daging akibat benturan fisik.
3.9 Freeze Burn
Perubahan warna pada daging akibat kontak dengan permukaan yang sangat
dingin di bawah temperatur -18ºC.
3.10 Ketebalan Lemak Karkas
Jaringan lemak subkutan subkutaneous.
3.11 Konformasi Karkas
Jaringan otot skeletal dan jaringan lemak sebagai unit komersial yang
berhubungan dengan ukuran tulang rangka.
3.12 Warna Karkas
Warna pada sayatan segar otot punggung (back muscle) atau otot daging kelapa
pada paha belakang (round).
3.13 Nomor Kontrol Veteriner
Sertifikat sebagai bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya persyaratan hygiene
sanitasi sebagai kelayakan dasar jaminan keamanan pangan asal hewan pada unit usaha
pangan asal hewan.
4. Klasifikasi
4.1 Klasifikasi Karkas
Karkas diklasifikasikan berdasarkan umur dan jenis kelamin seperti terlihat pada
tabel di bawah ini:
Kelompok Deskripsi
Veal Karkas yang berasal dari sapi dengan umur
di bawah setahun
Yearling Karkas yang berasal dari sapi dengan
umur 1 sampai dengan 2 tahun dan
belum menunjukkan adanya gigi seri
permanen yang terkikis
Young Karkas yang berasal dari sapi dara
dengan 3 sampai dengan 7 gigi seri
permanen terkikis
Young Prime Karkas yang berasal dari kastrasi atau sapi
jantan yang tidak menunjukkan tanda
kelamin sekunder mempunyai tiga atau
lebih gigi seri permanen yang terkikis
Prime Karkas yang berasal dari sapi betina atau
jantan dengan 8 gigi seri permanen terkikis
Cow/Steer/Ox Karkas yang berasal dari sapi betina
atau jantan yang telah mencapai dewasa
kelamin
5. Persyaratan Mutu
5.1 Karkas
Tingkatan mutu karkas sapi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
5.2 Daging
Tingkatan mutu daging sapi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
C. Telur
1. Ruang Lingkup
Standar ini menetapkan klasifikasi, persyaratan mutu, pelabelan dan penyimpanan.
2. Acuan Normatif
SNI 2897:2008, metode pengujian cemaran mikroba dalam daging, telur, susu dan
hasil olahannya.
3. Istilah dan Definisi
Untuk tujuan penggunaan standar ini, istilah dan definisi berikut digunakan:
3.1 Telur Ayam Konsumsi
Telur ayam yang belum mengalami proses fortifikasi, pendinginan, pengawetan
dan proses pengeraman.
3.2 Kondisi Kerabang
Bagian otot skeletal dari karkas sapi yang aman, layak dan lazim dikonsumsi
oleh manusia, dapat berupa daging segar, daging segar dingin atau daging beku.
3.3 Kondisi Kantong Udara
Kedalaman (air cell depth) dan kebebasan bergerak kantong udara.
3.5 Kondisi Kuning Telur
Bentuk, posisi, penampakan batas dan kebersihan.
3.6 Bau
Khas bau telur.
3.7 Benda Asing
Material lain yang bukan komponen telur.
3.8 Nomor Kontrol Veteriner
Sertifikat sebagai bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya persyaratan hygiene
sanitasi sebagai kelayakan dasar jaminan keamanan pangan asal hewan pada unit usaha
pangan asal hewan.
4. Klasifikasi
Telur ayam konsumsi diklasifikasikan berdasarkan warna kerabang dan bobot
telur.
4.1 Warna Kerabang
Sesuai dengan galurnya.
4.2 Klasifikasi Potongan Daging
a. Kecil (<50 g)
b. Sedang (50 g sampai dengan 60 g)
c. Besar (>60 g)
5. Persyaratan Mutu
5.1 Fisik
Tingkatan mutu fisik dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
No Faktor Mutu Tingkatan Mutu
Mutu I Mutu II Mutu III
1. Kondisi kerabang
a. Bentuk a. Normal a. Normal a. Abnormal
b. Kehalusan b. Halus b. Halus b. Sedikit kasar
c. Keutuhan c. Tebal c. Sedang c. Tipis
d. kebersihan d. Utuh d. Utuh d. Utuh
e. bersih e. Sedikit e. Banyak noda
noda kotor dan sedikit
(stain) kotor
2. Kondisi kantong udara (dilihat dengan peneropongan)
a. Kedalaman a. <0,5 cm a. 0,5 – 0,9 a. > 0,9 cm
kantong b. Tetap cm b. Bebas
udara ditempat b. Bebas bergerak dan
b. Kebebasan bergerak dapat
bergerak terbentuk
gelembung
udara
3. Kondisi putih telur
a. Kebersihan a. Bebas a. Bebas a. Ada sedikit
b. Kekentalan bercak bercak bercak
c. Indeks darah atau darah,atau darah,tidak
benda benda ada benda
asing asing asing lainnya
lainnya lainnya b. Encer,kuning
b. Kental b. Sedikit telur belum
c. 0,134- encer tercampur
0,175 c. 0,092- dengan putih
0,133 telur
c. 0,050-0,091
4 Kondisi kuning telur
a. Bentuk a. Bulat a. Agak a. Pipih
b. Posisi b. Ditengah pipih b. Aak kepinggir
c. Penampakan c. Tidak b. Sedikit c. Jelas
batas jelas bergeser d. Ada sedikit
d. Kebersihan d. Bersih dari bercak darah
e. Indeks e. 0,458- tengah e. 0,330-0,393
0,521 c. Agak
jelas
d. Bersih
e. 0,394-
0,457
5. Bau Khas Khas Khas
9. Perlabelan
Informasi pada label kemasan minimal mencantumkan:
a. Nama produk
b. Merk dagang
c. Tanggal produksi
d. Nama dan alamat produsen
e. NKV
f. Label halal
10. Penyimpan
Penyimpanan telur konsumsi dilakukan pada temperature kamar dengan
kelembapan antara 80% dan 90%, maksimum selama 14 hari setelah ditelurkan atau
pada temperature antara 4 dan 7º C dengan kelembapan antara 60% dan 70%,
maksimum 30 hari setelah ditelurkan.
Sosis Daging
Sosis daging merupakan produk olahan daging yang dihaluskan dengan atau tanpa
penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan yang diizinkan dan dimasukkan ke
dalam selongsong sosis dengan atau tanpa proses pemasakan.
Syarat mutu sosis daging