Anda di halaman 1dari 47

PENINGKATAN KOMPETENSI SDM KETENAGALISTRIKAN UNTUK PENCEGAHAN

KECELAKAAN KETENAGALISTRIKAN
(sebagai implementasi regulasi sertifikasi kompetensi ketenagalistrikan)
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KETENAGALISTRIKAN, ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

1
AGUS YULIANTO

2000 – 2002 Production Staff PT. Lippo Tsk Indonesia


2002 – 2006 Engineering PT. Yasulor Indonesia
2006 – 2016 Widyaiswara BDTBT
2017 – now Widyaswara PPSDM KEBTKE
2018 – now Asesor Madya Pembangkit di LSK PPSDM KEBTKE
2018 – now Asesor Muda di LSK PPSDM KEBTKE
2019 – now Asesor Muda Instalasi Pemanfaatan di LSK PPSDM KEBTKE
2019 – now Asesor di LSP BPSDM ESDM

FORMAL:
D3 – Teknik Listrik Politeknik Universitas Diponegoro
S1 – Elektro Universitas Jayabaya
S2 – K3 Universitas Airlangga

0818 181 075

joant818@gmail.com
PPSDM KEBTKE
Your Future Energy Partner
PEMBANGKIT LISTRIK
Pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri
yang dipakai untuk memproduksi dan
membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber
tenaga, seperti PLTU, PLTA, PLTB, PLTG, PLTS, PLTSa,
dan lain-lain.

 Pembangkit listrik biasanya terhubung ke dalam


sistem ketenagalistrikan.

Bagian utama dari pembangkit listrik ini adalah


generator, yakni mesin berputar yang mengubah
energi mekanis menjadi energi listrik dengan
menggunakan prinsip medang magnet dan
penghantar listrik. Mesin generator ini diaktifkan
dengan menggunakan berbagai sumber energi yang
sangat bemanfaat dalam suatu pembangkit listrik.
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
Transmisi tenaga listrik adalah proses penghantaran
tenaga listrik dari pembangkit listrik, ke gardu induk.

Listrik ditransmisikan pada tegangan tinggi untuk


mengurangi hilangnya listrik pada saat dihantarkan
dalam jarak yang jauh.

Listrik dapat ditransmisikan melalui saluran listrik


udara, maupun melalui saluran listrik bawah tanah

Transmisi listrik bawah tanah biasanya digunakan di


kawasan urban dan di kawasan dengan lingkungan
yang sensitif.
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
 Distribusi tenaga listrik adalah tahap akhir dalam
pengiriman tenaga listrik
 Distribusi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu:
 Distribusi Primer:
Yaitu jaringan distribusi yang berasal dari jaringan
transmisi yang diturunkan tegangannya di Gardu
Induk (GI) menjadi Tegangan Menengah (TM)
dengan nominal tegangan 20 KV (JTM), kemudian
disalurkan ke Pelanggan JTM dan di turunkan
tegangannya di gardu distribusi untuk disalurkan
ke pelanggan.
 Distribusi Sekunder:
Yaitu jaringan distribusi dari gardu distribusi untuk
di salurkan ke pelanggan dengan klasifikasi
tegangan rendah yaitu 220 V atau 380 V (JTR). Dari
JTR didistribusikan ke rumah pelanggan melalui
Sambungan Rumah (SR).
INSTALASI PEMANFAATAN
TENAGA LISTRIK

Instalasi pemanfaatan tenaga listrik merupakan


instalasi tenaga listrik akhir yang digunakan
untuk dimanfaatkan pelanggan
Instalasi pemanfaatan tenaga listrik (pelanggan)
dikategorikan sebagai berikut:
Instalasi Pemanfaat Tenaga Listrik Tegangan
Tinggi
Instalasi Pemanfaat Tenaga Listrik Tegangan
Menengah
Instalasi Pemanfaat Tenaga Listrik Tegangan
Rendah
KLASIFIKASI KEGIATAN
KETENAGALISTRIKAN
1. Konsultansi, 4. Pemeliharaan, dan
Jenis 2. Pembangunan & Pemasangan, 5. Pengoperasian.
Pekerjaan
3. Pemeriksaan & Pengujian,

Bidang

Keterangan:
Sub PLTU/G/GU/P Kit = Pembangkit
Bidang /A/MH/D/N/E TET, TT, GI TM, TR TT, TM, TR Tran = Transmisi
Dis = Distribusi
BT
Man = Pemanfaatan

8
Dalam kehidupan sehari - hari,
listrik sangat dibutuhkan, namun
pada sisi lain, listrik sangat
membahayakan keselamatan kalau
tidak dikelola dengan baik.
Tower SUTT di Rembang Roboh,
Begini Penjelasan PLN Jateng
• Editor: Danar Widiyanto
• 26 Februari 2020 WIB

SEMARANG, KRJOGJA.com – Tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)


milik PLN di Rembang, Selasa, (25/2/2020) sekitar pukul 23.26 WIB roboh
diterjang hujan angin. Tower No 67 SUTT 150 kV Rembang-Pati dan
Rembang-PLTU Rembang mengalami gangguan juga akibat perubahan
struktur tanah.
Akibat kejadian tersebut, sejumlah wilayah di Kabupaten Rembang dan Blora
mengalami padam listrik. Wilayah yang terdampak di Kabupaten Rembang
antara lain Kecamatan Gunem, Pancur, Sarang, Sluke, Sumber, Kragan,
Pamotan, Sedan, Kaliori (sebagian), Lasem (sebagian), Rembang (sebagian),
dan Sulang (sebagian).
Sedangkan di Kabupaten Blora wilayah yang terdampak antara lain
Kecamatan Todanan, kunduran, Japah, Ngawen, Banjarejo, Randublatung,
Doplang, Jati, Blora Kota (sebagian), Tunjungan (sebagian), Jepon (sebagian),
Cepu (sebagian), dan Kedungtuban (sebagian).
Disinyalir tower yang berlokasi di Desa Kabongan Kidul, Kabupaten Rembang
ini roboh akibat hujan berkepanjangan sehingga kekuatan struktur tanah
sebagai penyangga pondasi tower berkurang karena genangan air.
Menurut Senior Manager General Affairs PLN Distribusi Jateng & DIY, Elly
Oktaviani Ciptati, pihak PLN sudah melakukan upaya pernormalan yaitu dari
sisi distribusi listrik PLN sedang mengupayakan manuver jaringan 20 kV
untuk meminimalisir dampak akibat gangguan sehingga masyarakat
terdampak tidak mengalami padam listrik terlalu lama, sementara itu tim
dari transmisi mengerahkan 75 personil gabungan dari Rembang, Kudus, dan
Semarang untuk melakukan recovery tower yang roboh.
“Fokus kami adalah mengamankan warga serta menyalakan listrik ke
pelanggan secepat mungkin, dan kami memohon maaf kepada masyarakat https://www.krjogja.com/berita-
yang terdampak padam listrik akibat kejadian ini,” paparnya, Rabu lokal/jateng/semarang/tower-sutt-di-rembang-roboh-begini-
(26/2/2020). (Cha) penjelasan-pln-jateng/
KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN KETENAGALISTRIKAN

11
BIAYA KERUGIAN KECELAKAAN KETENAGALISTRIKAN
KERUGIAN TERLIHAT
• Tower Listrik yang roboh
• Ganti Rugi terhadap bangunan yang tertimpa
$X
KERUGIAN YANG TIDAK TERLIHAT
• Terputusnya suplai tenaga listrik
• Kerusakan produk dan material

$XXX $XXXX
• Terganggunya Instalasi Pelanggan Jaringan listrik (Industri
HINGGA dan UKM terganggu aktivitas produksi)
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: • Biaya legal hukum
KERUSAKAN PROPERTI • Pengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas dan peralatan
(BIAYA YANG TAK gawat darurat
DIASURANSIKAN) • Sewa peralatan
• Waktu untuk penyelidikan

$X HINGGA $XX • Gaji terus dibayar untuk waktu yang hilang


BIAYA LAIN YANG • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik

12
KESELAMATAN
KETENAGALISTRIKAN
UNTUK SIAPA
TUJUAN PENERAPAN KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

Andal bagi instalasi merupakan kondisi instalasi tenaga listrik beroperasi secara
berkesinambungan sesuai mutu yang dipersyaratkan;

Aman bagi instalasi merupakan kondisi instalasi tenaga listrik bebas dari
resiko kerusakan akibat ketidaknormalan operasi dan gangguan;

Aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lain


merupakan kondisi instalasi tenaga listrik bebas dari bahaya listrik, bahaya mekanik,
bahaya termal, dan bahaya kimia terhadap manusia dan makhluk hidup lainnya;

Ramah lingkungan merupakan kondisi instalasi tenaga listrik memenuhi ambang


batas medan listrik dan medan magnet, baku mutu emisi, nilai ambang batas bising, dan baku
mutu limbah sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku

14
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

VISI & AMAN, ANDAL & AKRAB LINGKUNGAN


INSTALASI PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK YANG

STANDAR SNI & SNI WAJIB (EX SPLN & STANDAR


& KETENAGALISTRIKAN LAINNYA)

KESELAMATAN KESELAMATAN KESELAMATAN KESELAMATAN


WUJUD KERJA &UMUM LINGKUNGAN INSTALASI

PEKERJA MASYARAKAT LINGKUNGAN INSTALASI


PERLINDUNGAN (PEGAWAI & TK BUKAN PEG) &
UMUM SEKITAR INSTALASI PENYEDIAAN T.L

PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA &


KECELAKAAN PENCEMARAN KERUSAKAN
MASY.UMUM INSTALASI
KEBAKARAN

• TEMPAT KERJA • SERTIFIKAT BAKU MUTU • PROSEDUR O & M


PERSYARATAN &
LAIK OPERASI • SERTIFIKAT LAIK
• LINGKUNGAN KERJA PEMANFAATAN
LINGKUNGAN.
• PROSEDUR KERJA OPERASI
T.L
INSTALASI
(SOP) • PENYULUHAN
BAHAYA T.L. PENYEDIAAN
• KOMPETENSI • SERTIFIKAT
• TANDA
PERINGATAN / KOMPETENSI
LARANGAN
G
Kebijakan nasional
Kebijakan nasional
Teg.Tinggi/ dalam hal
dalam hal upaya
penyediaan
menjamin
tenaga listrik
tempat kerja
Teg.Ekst.Tingi (pengusahaan)
yang Aman dan
yang Andal, Aman
lingkungan yang
dan
Sehat
Teg.Menengah/ Akrap lingkungan

Teg.Rendah
M

Tempat kerja Instalasi, Manusia, Lingkungan


TENAGA
KERJA

PROSES

BAHAN ALAT
TEORI DOMINO
(William W. Heinrich 1930)

A B C D E

LINGKUNGAN SIFAT PERBUATAN/ KECELAKAAN


SOSIAL CIDERA/RUSAK
INDIVIDU KONDISI
BERBAHAYA

PERSYARATAN PENGENDALIAN :

~ MENGENDALIKAN DAN MENIADAKAN


PERBUATAN/KONDISI BERBAHAYA
PERBUATAN BERBAHAYA
(UNSAFE ACTION)

• Melaksanakan kegiatan • Mengambil posisi pada tempat yang berbahaya


ketenagalistrikan tanpa • Memperbaiki Bagian Pembangkit /Transmisi/
pengetahuan, keterampilan dan Distribusi/Instalasi Ketenagalistrikan dalam
sikap (Tidak memiliki serkom) keadaan beroperasi / tanpa izin
• Melaksanakan kegiatan Pembangkit • Lalai memberikan peringatan atau lupa
/Transmisi/Distribusi/Instalasi mengamankan tempat kerja
Ketenagalistrikan tanpa wewenang • Bersenda gurau tidak pada tempatnya
• Melaksanakan kegiatan Pembangkit • Memaksakan diri untuk bekerja walaupun sakit
/Transmisi/Distribusi/Instalasi
Ketenagalistrikan yang tidak sesuai • Merancang /memasang peralatan tanpa
prosedur pengaman
• Membuat Alat Proteksi/Pengaman
ketenagalistrikan tidak berfungsi
• Lalai menggunakan APD
KENAPA PERBUATAN TIDAK AMAN
DILAKUKAN

• KURANG PENGETAHUAN
• KURANG TERAMPIL/ PENGALAMAN
• TIDAK ADA KEMAUAN
• FAKTOR KELELAHAN
• JENIS PEKERJAAN YG TIDAK SESUAI
• GANGGUAN MENTAL
• KESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAH LAKU
MANUSIA
Unsafe Action

21
Unsafe Action

22
KONDISI BERBAHAYA
(UNSAFE CONDITION)

• Proteksi atau pembatas/pengaman • Kebersihan lingkungan kerja yang jelek


yang tidak memadai • Polusi udara di ruangan kerja (gas, uap,
• Komponen Pembangkit asap, debu, dsb.)
/Transmisi/Distribusi/Instalasi
Ketenagalistrikan yang rusak tetap • Kebisingan yang berlebihan
digunakan • Pemaparan Radiasi
• Penempatan barang yang salah • Ventilasi yang tidak memadai
• Sistem peringatan yang tidak • Penerangan yang tidak memadai
memadai
• Pengabaian terhadap perkiraan
bahaya kebakaran/peledakan
Unsafe Condition

24
Unsafe Condition

25
PENYEBAB TERJADINYA KONDISI BERBAHAYA

ENERGY MATERIAL

KONDISI
BERBAHAYA

SITE &
STRUCTURE MACHINERY
DISEBABKAN OLEH :
-Environmental Stress
-Failures
-Design Characteristics
HEINRICH`S ACCIDENT TRIANGLE

1 Serious or fatal injury (0,33%)

29 Minor injury (8,78%)

No injury accidents
RESULT 300 (90,90%)

CAUSES 3000 Unsafe Acts and


Condition
PENYEBAB KECELAKAAN
(De Reamer Theory)

IMMEDIATE KASUS CONTRIBUTING


KECELAKAAN
CAUSES
CAUSES
1.Manajemen
1.PERBUATAN AKIBAT dan Supervisi
BERBAHAYA KECELAKAAN
(Unsafe Acts)
2.Kondisi Mental
2.KONDISI -Cidera Pekerja
-Kerusakan Asset
BERBAHAYA -Kerusakan Lingkungan
(Unsafe Conditions) -Berpengaruh thd :
3. Kondisi Fisik
-Produktivitas, Kualitas, Pekerja
Effisiensi Biaya, Loss
BASIC
CAUSES

INDIRECT UNSAFE UNSAFE


CAUSES CONDITIONS ACTS

UNPLANNED
DIRECT RELEASE OF
CAUSES ENERGY

ACCIDENT
Kerugian

Kecelakaan

Pekerjaan Tidak Aman


Kondisi Tidak Aman
Pengetahuan Belajar Sehat Pekerja
Keterampilan Berlatih Baik Mesin / Alat
Sikap Disiplin Bagus Lingkungan

Dukungan Manajemen
Menurut ILO
(International Labour Organization)
 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
 STANDARISASI
 INSPEKSI / PEMERIKSAAN
 RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS & STATISTIK
 PENINGKATAN KOMPETENSI (PENDIDIKAN & LATIHAN)
 PERSUASI
 ASURANSI
 PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA
PENGERTIAN KOMPETENSI
Kompetensi berasal dari kata “competency” merupakan kata benda
yang menurut Powell (1997:142) diartikan sebagai 1) kecakapan,
kemampuan, kompetensi 2) wewenang. Kata sifat dari competence
adalah competent yang berarti cakap, mampu, dan tangkas.
Pengertian kompetensi menurut Stephen Robbin (2007:38) bahwa
kompetensi adalah “kemampuan (ability) atau kapasitas seseorang
untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan, dimana
kemampuan ini ditentukan oleh 2 (dua) faktor yaitu kemampuan
intelektual dan kemampuan fisik.
Menurut Boyatzis, Kompetensi adalah kapasitas yang ada pada
seseorang yang bisa membuat orang tersebut mampu memenuhi
apa yang disyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu organisasi
sehingga organisasi tersebut mampu mencapai hasil yang
diharapkan
PENGERTIAN KOMPETENSI

Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, Kompetensi


adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Dengan berbagai pandangan tersebut di atas dapat
dirumuskan kesimpulan bahwa kompetensi merupakan
kemampuan menjalankan tugas atau pekerjaan dengan
dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan, dan didukung
oleh sikap yang menjadi karakteristik individu.
PENINGKATAN KOMPETENSI SDM KETENAGALISTRIKAN
MELALUI

1 Peningkatan
Ketenagalistrikan
Kompetensi Keselamatan

2 Peningkatan Kompetensi Ketenagalistrikan

3 Sertifikasi Kompetensi Ketenagalistrikan


Peningkatan Kompetensi
Keselamatan Ketenagalistrikan
Peningkatan Pengetahuan Keselamatan
Instalasi Ketenagalistrikan

Peningkatan Pengetahuan Keamaanan


Instalasi ketenagalistrikan dan
Manusia

Peningkatan Pengetahuan Keselamatan


Lingkungan Ketenagalistrikan
Arus / Tegangan listrik

DANGER Tidak tampak


Tidak berbau
Tidak berbunyi

Dapat dirasakan
Dapat menyebabkan

Kematian
Bahaya Listrik
Sengatan Listrik Ledakan

Arus Lebih
Medan
Efek Termal Elektromagnet

37
Peningkatan Kompetensi Ketenagalistrikan
Pengetahuan Perencanaan
Ketenagalistrikan

Pengetahuan Pengawasan Pembangunan


dan Pemasangan Ketenagalistrikan
Sesuai dengan
Pengetahuan Pembangunan dan
Pemasangan Ketenagalistrikan Kaidah Teknis
Ketenagalistrikan
Pengetahuan Pemeriksaan dan
Pengujian Ketenagalistrikan
yang
dipersyaratkan
Pengetahuan Pengoperasian
Ketenagalistrikan

Pengetahuan Pemeliharaan
Ketenagalistrikan
150 kV
INDUSTRI

PLTA
PLTD
PLTP 20 kV
PLTG BISNIS
PLTU TRAFO GI TRAFO GI
PLTGU RUMAH
20/150 kV 150/20 kV
220 V
PUBLIK
TRAFO SOSIAL
DISTRIBUSI

PEMBANGKITAN PENYALURAN PEMANFAATAN


TRANSMISI/DISTRIBUSI
Sertifikasi Kompetensi Ketenagalistrikan

 Merupakan bentuk pengakuan atas


kompetensi yang dimiliki.
 Menunjang pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan standar yang berlaku.
 Meningkatkan daya saing
Standar Kompetensi Ketenagalistrikan adalah rumusan suatu kemampuan yang
dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap serta penerapannya
ditempat kerja yang mengacu pada unjuk kerja yang dipersyaratkan.

PENGETAHUAN KETERAMPILAN

SIKAP

KOMPETENSI
41
CAKUPAN KETERAMPILAN DALAM
STANDAR KOMPETENSI
Keterampilan melaksanakan
pekerjaan
Keterampilan
mengelola pekerjaan
Task Skill yang berbeda
Keterampilan
beradaptasi Task
Transfer
Management
Skill Skill

Keterampilan
Job/Role Contingency Keterampilan
mengantisipasi
mengelola Environment Management kemungkinan
lingkungan kerja Skill Skill

Sumber: Regional Model Competency Standard


(RMCS)
42
JENJANG KUALIFIKASI KETENAGALISTRIKAN
1. Jenjang kualifikasi Ketenagalistrikan menetapkan level Okupasi Jabatan.
2. Okupasi Jabatan adalah kedudukan yang menempatkan tugas, wewenang,
hak dan tanggung jawab yang melekat pada seorang dalam suatu satuan
organisasi atau bidang pekerjaan.
3. Okupasi Jabatan mengemas beberapa Standar Kompetensi, ke dalam:
a. Kompetensi Inti; dan
b. Kompetensi Pilihan.
Tenaga Teknik JKK Asesor Ketenagalistrikan

Ahli Utama Level 9


Ahli Madya Level 8
Ahli muda Level 7 Asesor Utama
Teknisi/Analis Utama Level 6 Asesor Madya
Teknisi/Analis Madya Level 5 Asesor Muda
Teknis/Analis Muda Level 4
Operator/Pelaksana Utama Level 3
Operator/Pelaksana Madya Level 2
Operator/Pelaksana Muda Level 1

43
PPSDM KEBTKE
KLASIFIKASI KOMPETENSI Your Future Energy Partner

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN


1. Konsultansi, 4. Pemeliharaan, dan
Jenis 2. Pembangunan & Pemasangan, 5. Pengoperasian.
Pekerjaan
3. Pemeriksaan & Pengujian,

Bidang

Keterangan:
Sub PLTU/G/GU/P Kit = Pembangkit
Bidang /A/MH/D/N/E TET, TT, GI TM, TR TT, TM, TR Tran = Transmisi
Dis = Distribusi
BT
Man = Pemanfaatan

Okupasi Jabatan

44
METODOLOGI SERTIFIKASI
KOMPETENSI KETENAGALISTRIKAN

Perpanjangan

Uji Kompetensi Penyetaraan


Sertifikasi
Kompetensi
Ketenagalistrikan
Penilaian Penyesuaian
Portofolio

Vokasional

Sertifikasi Ulang

45
Quote Today

Safety doesn’t happen by


Accident

Anda mungkin juga menyukai