Anda di halaman 1dari 16

Hati

Pengertian

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di


rongga perut sebelahkanan atas, berwarna kecoklatan. Hati
mendapat suplai darah dari pembuluh nadi(arteri hepatica) dan
pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkusoleh
selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah
dan empeduyang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula
glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah
yan gtelah tua disebut histiosit.Sebagai alat eksresi hati
menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernihkehijauan,
di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin),
garamempedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan.
Zatr warna empeduterbentuk dari rombakan eritrosit yang
telah tua atau rusak akan ditangkaphistiosit selanjutnya
dirombak dan haeglobinnya dilepas.
Fungsi
Fungsi Hati diantaranya sebagai berikut :
Mengatur jumlah karbohidrat yang ada didalam tubuh hati juga
menjaga agar glukosa darah tetap terjaga alias tidak jauh dari
90 mg/dl
Dapat menyeimbangkan jumlah lemak dalam tubuh
Berfungsi Mengatur keseimbangan asam amino, asam lemak,
trigliserida, dan kolesterol
Dan juga Mengatur sirkulasi hormone
Fungsi lain Memproduksi empedu dan mensekresi empedu
Dapat Memproduksi protein plasma didalam tubuh manusia
Dapat membersihkan zat zat berbahaya contohnya bekas bekas
obat.
Membersihkan antibodi residu (sisa)
Bekerja Memakan antigen (dilakukan oleh sel-sel hepar)
Dan befungsi Memakan (memfagosit) mifroorganisme
Dan bermanfaat Menyimpan vitamin larut lemak (Vitamin A, D,
E, K) dan vitamin B12
Dan juga Menyimpan mineral didalam tubuh kita
Memproses emulsi lemak (emulsifikasi lemak)
Menghentikan kerja obat (inaktivasi obat)
Kandung Empedu

Pengertian
Kantung empedu atau kandung empedu Bahasa Inggris:
gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat
menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh
untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung
empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap -
bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna
cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan
dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.
Bagian-bagian dari kandung empedu, terdiri atas:
Fundus vesikafelea, merupakan bagian kandung empedu yang
paling akhir setelah korpus vesikafelea.
Korpus vesikafelea, bagian dari kandung empedu yang
didalamnya berisi getah empedu. Getah empedu adalah suatu
cairan yang disekeresi oleh sel hati sebanyak 500-1000 cc setiap
harinya, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi
cairan empedu dapat meningkat pada saat mencerna lemak.
Leher kandung empedu. Merupakan saluran pertama tempat
masuknya getah empedu ke badan kandung empedu lalu
berkumpul dan dipekatkan dalam kandung empedu.
Duktus sistikus. Panjangnya kurang lebih 3 ¾ cm. berjalan dari
leher kandung empedu dan bersambung dengan duktus
hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum.
Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke
duodenum.
Fungsi
Kandung empedu memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan
cairan empedu dan memekatkan cairan empedu yang ada
didalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan elektrolit. Cairan
empedu ini adalah cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati.
Pada individu normal, cairan empedu mengalir ke kandung
empedu pada saat katup Oddi tertutup. Dalam kandung
empedu, cairan empedu dipekatkan dengan mengabsorpsi air.
Derajat pemekatannya diperlihatkan oleh peningkatan
konsentrasi zat-zat padat. Cairan empedu yang dihasilkan oleh
hati mengandung 97% air, sedangkan kadar rata-rata air yang
terkandung dalam cairan empedu yang telah tersimpan
didalam kandung empedu adalah 89%. Bila saluran empedu
dan duktus sistikus dijepit, maka tekanan dalam saluran
empedu akan naik sampai kira-kira 30 mm cairan empedu
dalam 30 menit dan sekresi empedu berhenti. Akan tetapi bila
saluran empedu dijepit dan duktus sistikus dibiarkan terbuka,
air akan diabsorspi dalam kandung empedu dan tekanan
intrafilier naik hanya kira-kira 100 mm cairan empedu selama
beberapa jam.
Cairan yang disekresikan oleh sel-sel hepatosit dalam organ hati
adalah cairan yang berwarna kekuningan atau kecoklatan atau
kuning kehijauan yang disekresikan oleh sel-sel hati. Setiap hari
sel-sel hati mensekresikan 800-1000 ml cairan empedu dengan
pH sekitar 7,6-8,6. Cairan empedu sebagian besar terdiri atas
air, garam-garam empedu, kolesterol, dan sebuah fosfolipid
(lesitin), pigmen-pigmen empedu dan beberapa ion-ion, serta
zat-zat lain yang ada dalam larutan elektrolit alkali yang mirip
dengan getah pancreas. selain itu fungsi empedu untuk
membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil
pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta
membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Garam empedu
menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak dan
vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu
penyerapannya dari usus. Hemoglobin yang berasal dari
penghancuran sel darah merah diubah menjadi bilirubin
(pigmen utama dalam empedu) dan dibuang ke dalam empedu.
Berbagai protein yang memegang peranan penting dalam
fungsi empedu juga disekresi dalam empedu. FISIOLOGI HATI
A. PENGERTIAN HATI
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, beratnya
sekitar 1 - 2,3 kg. Hati berada di bagian atas rongga abdomen
yang menempati bagian terbesar region hipokondriak. Bagian
atas dan anterior memiliki struktur yang halus terpasang tepat
di bawah permukaan diafragma, bagian posterior tampak tidak
beraturan. Hati terbungkus dalam kapsul tipis yang tidak elastic
dan sebagian tertutupi oleh lapisan peritoneum.Lipatan
peritoneum membentuk ligament penunjang yang melekatkan
hati pada permukaan inferior diafragma. Hati memiliki empat
lobus. Dua lobus yang berukuran paling besar dan jelas terlihat
adalah lobus kanan yang berukuran besar, sedangkan lobus
yang berukuran lebih kecil, berbentuk baji, adalah lobus kiri.
Dua lobus lainnya adalah lobus kaudatus dan kuadratus yang
berada di permukaan posterior.

B. FUNGSI HATI
Hati dapat merupakan pusat metabolism tubuh dengan fungsi
yang sangat beragam, yaitu:
1. Pembentukan energi dan interkonversi substrat.
a. Metabolisme karbohidrat
Glukosa dari asupan makanan masuk ke hati melalui vena
portahepatika, dimana sel-sehati kemudian mengambil,
mengkonversinya menjadi glikogen. Hati juga berperan dalam
glikogenesis dan glukogenesis
b. Metabolisme protein
Hati merupakan tempat utama proses deaminasi dan
transaminasi oksidatif, di mana terjadi pemindahan gugus-
gugus asam amino antarmolekul untuk menghasilkan substrat
bagi metabolism karbohidrat dan sintesis asam amino.
c. Metabolisme lipid
2. Sintesis dan sekresi protein-protein plasma
Hati memproduksi dan mensekresi banyak protein yang
menyusun konstituen plasma darah, termasuk albumin, faktor-
faktor pembekuan darah, protein-protein pengikat hormone
dan obat, dan juga beberapa hormone maupun prekursornya.
Oleh karena fungsi ini, hati berperan penting dalam
mempertahankan tekanan onkotik plasma melalui sintesis
albumin, menfasilitasi koagulasi darah melalui sintesis dan
modifiasi protein-protein pembekuan darah, fungsi pengaturan
tekanan darah melalui produksi angiotensinogen, pertumbuhan
melalui produksi insulin like growth factor-1 (IGF-1), dan
metabolisme E hormone melalui produksi steroid hormone-
binding globulin (SHBG) dan thyroid-binding globulin (TBG).
3. Solubilisasi, transport dan penyimpanan
a. Sirkulasi enterohepatik asam empedu
Hati mensintesis dan mensekresikan asam empedu yang
berperan dalam solubilisasi. Fungsi solubilisasi berperan dalam
absorbs zat-zat nutrisi (lipid, vitamin larut lemak) serta eksresi
(kolesterol, bilirubin, metabolit xenobiotik).
b. Inaktivasi dan detoksifikasi komponen dan metabolit
xenobiotik
Xenobiotik merupakan komponen yang tidak memiiki nilai gizi
dan memiliki potensi toksik. Obat merupakan salah satu
komponen xenobiotik. Komponen ini kemudian akan
diekskresikan oleh ginjal, namun untuk proses eliminasi yang
efektif, komponen ini perlu diubah menjadi hidrofilik (larut
dalam air). Proses konversi menjadi komponen hidrofilik ini
dilakukan oleh hati.
Proses konversi ini terjadi dalam 2 tahap yang dikatalisasi oleh
enzim-enzim yang berbeda. Pada reaksi fase 1, komponen asal
ditransformasi menjadi komponen yang lebih polar dengan
pemberian satu atau lebih. Sebagian besar reaksi fase 1
melibatkan proses oksidasi, dengan enzim-enzim yang terlibat
sebagian besar terletak di dalam reticulum endoplasma (RE)
halus, dan sebagian terletak di sitoplasma. Enzim yang terlibat
pada reaksi fase 1 biotransformasi obat merupakan kompleks
enzim yang tersusun atas NADPH-sitokrom P450 reduktase dan
serangkaian homoprotein yang disebut sebagai sitokrom P450.
Obat dikombinasikan dengan sitokrom P450_3-obat. Kompleks
ini kemudian mengalami reduksi menjadi kompleks sitokrom
P450_2-obat dengan NADPH-sitokrom P450 reduktase sebagai
katalisator. Kompleks tereduksi kemudian dikombinasi dengan
molekul oksigen untuk membentuk intermediate oksigen. Satu
atom dari molekul oksigen kemudian dikombinasikan dengan 2
atom hydrogen dan 2 elektron untuk membentuk molekul air.
Atom oksigen lain tetap terikat dengan kompleks sitokrom
P450-obat dan ditransfer dari sitokrom P450 kemolekul obat.
Produk obat dengan atom oksigen yang terikorporasi padanya
dilepaskan dari kompleks tersebut. Sitokrom P450_3 dapat di
daur ulang untuk proses oksidasi molekul obat lain.
Pada reaksi fase II, produk reaksi fase I mengalami konjugasi
dengan beberapa komponen untuk menjadikan produk
tersebut lebih hidrofilik. Konjugasi sebagian besar dengan asam
glukuronat sebagai substansi, dengan glukuronil transferase
sebagai katalisator. Molekul lain yang digunakan dalam proses
konjugasi di antara yang lisin, taurin, dan sulfat.
c. Solubilisasi lipid
Melalui produksi dan eksport-import berbagai apoliprotein, hati
berperan dalam transport lipid dari saluran cerna ke hati dan
jaringan serta dari jaringan ke hati, serta imporkolesterol dari
jaringan ke hati. Berbagai lipoprotein yang berperan dalam
transport lemak di antaranyakilomikron very low-density
lipoprotein (VLDL), low-density lipoprotein (LDL),
sertahightdensity lipoprotein (HDL).
4. Proteksi dan pembersihan
a. Fungsi fagositik dan endositik sel-sel Kupffer
Hati merupakan lini pertahanan terakhir sistem gastro intestinal
terhadap mikroorganisme patogen. Peran ini dijalankan hati
melalui fungsi monosit hati, sel Kupffer.
b. Fungsi endositik hepatosit
Hepatosit memiliki beberapa reseptor spesifik bagi protein
plasma yang rusak yang berbeda dari reseptor yang terdapat di
permukaan sel-sel Kupffer.
c. Metabolisme ammonia
Ammonia dibentuk dari deaminasi asam amino yang di
metabolisme di dalam hepatosit menjadi substansi urea yang
kurang toksik.
d. Sintesis glutation oleh hati
Glutation merupakan reagen reduksi sitoplasma utama yang
berfungsi mereduksi spesiesoksi genreaktif, khususnya
hidrogen peroksida. Hati mungkin juga mengeksport glutation
untuk digunakan oleh jaringan lain.
5. Hati juga mencadangkan beberapa substansi, selain
glikogen:
a) vitamin A (cadangan 1–2 tahun)
b) vitamin D (cadangan 1–4 bulan)
c) vitamin B12 (cadangan 1-3 tahun)
d) zat besi
e) zat tembaga.
2. FISIOLOGI KANDUNG EMPEDU
A. PENGERTIAN KANDUNG EMPEDU
Sebuah kantong berentuk terong dan merupakan membaran
berotot, letaknya dalam sebuah lobus di sebelah permukaan
bawah hati sampai pinggir depannya, panjangnya 8-12 cm,
berkapasitas 60 cm3. Lapisan empedu yang terdiri dari lapisan
luar serosa/parietal, lapisan otot bergaris, lapisan dalam
mukosa/visceral disebut juga membran mukosa.
Duktussistikus, panjangnya ± 3 ½ cm yang berjalan dari lekuk
empedu berhubungan dengan duktus hepatikus membentuk
saluran empedu ke duedenum. Sterkobilin memberi
warnafeses dan sebagian diabsorpsi kembali oleh darah dan
membuat warna pada urine yang disebuturobilin.
B. FUNGSI KANDUNG EMPEDU
· Membantu pencernaan dan penyerapan lemak , bukan
karena enzim dalam empedu yang menyebabkan pencernaan
lemak, tetapi karena asam empedu dalam empedu melakukan
dua hal :
ü Asam empedu membantu mengemulsikan partikel-partikel
lemak yang besar dalam makanan menjadi banyak partikel
kecil, permukaan partikel tersebut dapat diserang oleh enzim
lipase yang disekresikan dalam getah pancreas.
ü Asam empedu membantu absorbs produk akhir lemak yang
telah dicerna melalui membran mukosa intestinal.
· Sebagai persediaan getah empedu dan membuat getah
empedu menjadi kental.
· Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel-sel
hati jumlah setiap hari dari setiap orang dikeluarkan 500-1000
ml sehari yang digunakan untuk mencerna lemak 80% dari
getah empedu pigmen (warna) insulin dan zat lainnya.
· Tempat menyimpan cairan empedu dan memekatkan
cairan empedu yang ada di dalamnya dengan cara
mengabsorpsi air dan elektrolit. Cairan empedu ini adalah
cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sehati. Untuk membuang
limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil pemecahan sel
darah merah (haemoglobin) dan kelebihan kolesterol) serta
membantu pencernaan dan penyerapan lemak.

3. FISIOLOGI PANKREAS

A. PENGERTIAN PANKREAS
Sekumpulan kelenjar yang strukturnya sangat mirip dengan
kelenjar ludah, panjangnya kira-kira 15 cm, lebar 5 cm mulai
dari duodenum sampai limpa, dan beratnya rata-rata 60-90
gram. Pankreaster bentang pada vertebra lumbalis I dan II di
belakang lambung.
Bagiandaripankreas : Kaput Pankreas, terletak di sebelah kanan
rongga abdomen dan di dalam lekukan duedenum yang
melingkarinya. Korpus pancreas, merupakan bagian utama dari
organ ini, letaknya di belakang lambung dan di depan vertebra
umbali spertama. Ekorpankreas, bagian runcing di sebelah kiri
menyentuh limpa.
B. FUNGSI PANKREAS
· Fungsi eksokrin, membentuk getah pankreas yang berisi
enzim dan elektrolit.
· Fungsi endoktrin, sekelompok kecil sel-sel epitelium yang
berbentuk pulau-pulau kecil atau pulau langerhans, yang
bersama-sama membentuk organ endokrin yang
menyekresikan insulin.
· Fungsi sekresi eksternal, cairan pancreas dialirkan ke
duodenum yang berguna untuk proses pencernaan makanan di
intesnum.
· Fungsi sekresi internal, sekresi yang dihasilkan oleh pulau-
pulau langerhans sendiri langsung dialirkan ke dalam peredaran
darah. Sekresinya disebut hormon insulin dan glukagon.
Hormon tersebut dibawa ke jaringan untuk membantu
metabolism karbohidrat.

C. FUNGSI DARI ENZIM – ENZIM PENCERNAAN PANKREAS


Sekresi pankreas mengandung banyak enzim untuk mencerna
tiga jenis makanan utama : protein, karbohidrat, dan lemak.
Enzim-enzim pancreas yang paling penting untuk mencerna
protein adalah tripsin, kimotripsin, dan karboksipolipeptidase.
1) Tripsin dan kimotripsin memisahkan seluruh dan sebagian
protein yang dicerna menjadi peptide berbagai ukuran tetapi
tidak menyebabkan pelepasan asam-asam amino bentuk
tunggal. Namun karboksipolipeptidase ternyata memecah
beberapa peptide menjadi asam-asam amino bentuk tunggal,
sehingga menyelesaikan pencernaan beberapa protein menjadi
bentuk asam amino
2) Enzim pankreas untuk mencerna karbohidrat adalah
amilase pankreas, yang akan menghidrolisis pati, glikogen, dan
sebagian besar karbohidrat lain (kecuali selulosa) untuk
membentuk sebagian besar disakarida dan beberapa
trisakarida.
3) Enzim pancreas untuk mencerna lemak adalah
· Lipase pancreas, yang mampu menghidrolisis lemak netral
menjadi asam lemak dan monogliserida.
· Kolesterol esterase, yang menyebabkan hidrolisis ester
kolesterol.
· Fosfolipase, yang memecah asam lemak dari fosfolipid.

DAFTAR PUSTA

Anonim. (2013). Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan. (online).


Tersedia:
http://berbagiyangbisadibagi.blogspot.com/2013/01/anatomi-
fisiologi-biokimia-sistem.html (diakses 27 September 2014.
08:00)
Apriliani. (2013). Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan.
(online). Tersedia:
http://analisapriliani2012.mhs.unimus.ac.id/files/2012/07/pato
fisi.pdf (diakses 27 September 2014. 08:15)
Wikipedia. (2012). Enzim Percernaan. (online) tersedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Enzim_pencernaan (diakses 26
September 2014. 15:55)
Wikipedia. (2014). Hati. (online). Tersedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Hati (diakses 26 September 2014.
16:00)

Anda mungkin juga menyukai