Anda di halaman 1dari 8

SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN PENYALURAN AIR BUANGAN BANDAR

\ UDARA SYAMSUDIN NOOR TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH PENUMPANG


WATER SUPPLY SYSTEM AND SEWERAGE SYAMSUDIN NOOR AIRPORT ON THE IM-
PROVEMENT NUMBER OF PASSENGERS

WellyPakan Ataline Muliasari


Peneliti Bidang Transportasi Udara Peneliti Bidang Transportasi Udara
Badan Litbang Perhubungan Badan Litbang Perhubungan
Jl. Medan Merdeka Timur No 5 Jakarta Pusat 10110 Jl. Medan Merdeka Timur No 5 Jakarta Pusat 10110
email: wilpak 1945@yahoo.com email: atalinesuhartouo@gmail.com

Diterima: 7 Mei 2013, Revisi 1: 30 Mei 2013, Revisi 2: 10 Juni 2013, Disetujui: 21 Juni 2013

ABSTRAK
Peningkatan jumlah penumpang di Bandar Udara Syamsudin Noor juga perlu diimbangi dengan
peningkatan kualitas pelayanan. Selain meningkatkan kapasitas terminal untuk peningkatan kenyamanan
penumpang, perlu juga diperhatikan penyediaan air bersih yang merupakan kebutuhan pokok manusia.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di bandar udara, diperlukan air bersih dengan kapasitas yang
memenuhi peningkatan jumlah pergerakan penumpang setiap tahunnya. Selain itu, diperlukan juga sys-
tem penyediaan yang meliputi proses pengaliran dari sumber air menuju bandar udara. Terkait dengan
hal tesebut diatas, maka perlu dilakukan pengkajian sistem dan kapasitas penyediaan air bersih Bandar
udara Samsudin Noor - Banjarmasin Kalimantan Selatan. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa
kebutuhan supply air bersih di Bandar udara Syamsudin Noor Banjarmasin adalah 65.352 lt / hari (65m3/
hari). Sementara itu, dengan supply air bersih 32 m 3 /jam didapatkan 3 (tiga) sumur bor yang tersedia.
Penyediaan air bersih (Q) yang dibutuhkan untuk Bandar Udara Syamsudin Noor adalah 65.352 lt, sehingga
estimasi kapasitas air buangan diperkirakan 80% x 65.352 = 52.281 lt. Terkait dengan hal tersebut diatas,
maka debit pengaliran di bandara ini adalah (Q) = 6,43m3/ dt dan diameter saluran untuk Bandar udara
Syamsudin Noor dengan debit air hujan rata-rata sebesar 2400 mm/ dt adalah 1.32 m
Kata kunci: supply, debit, air bersih, debit air hujan

ABSTRACT
Increasing the number ofpassengers in the Syamsudin Noor airport also needs to be balanced with improved quality of
care. In addition to increasing the capacity of the terminal to increase passenger comfort, it should also be noted that the
provision of clean water is a basic human need. To meet the need for clean water in airports, needed clean water with
the capacity to meet the increasing number of passenger movements annually . In addition, the system is also required
which includes the provision of drainage of water sources to airports. Related to the above proficiency level , it is
necessary to study the system and water supply capacity Samsudin Noor airport - Banjarmasin South Kalimantan .
From the analysis, it can be concluded that the need for clean water supply in Syamsudin Noor Banjarmasin airport is
65 352 liters/ day ( 65m 3 /day). Meanwhile, the clean water supply 32 m3 /h obtained three (3) boreholes available
. Water supply (Q) required for Syamsudin Noor airport is 65 352 liters, so that the estimated capacity of wastewater
estimated to be 80 % x 65 352 = 52 281 lt. Related to the above, the discharge is drainage at the airport ( Q) = 6.43 m3
/ dt and duct diameter for Syamsudin Noor Airports with rain water discharge an average of2400 mm/ dt is 1.32 m
Keywords: supply, debit, clean water, discharge rainwater

Volume25,Nomor 7, Juli 2013 495


PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA
Bandar udara Syamsudin Noor merupakan bandar 1. Wikipedia, Air bersih, 2013, menyatakan bahwa f
udara yang terletak di kota Banjarmasin Kalimantan Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya
Selatan. Bandar udara yang dikelola oleh PT. berbasis air yang bermutu baik dan biasa
Angkasa Pura I ini memiliki landasan pacu dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi
sepanjang 2.500 m dan lebar 45 m, berada sekitar 25 atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-
km dari kota Banjarmasin. hari termasuk diantaranya adalah sanitasi;
Bandar udara Syamsudin Noor pada tahun 2012 2. Wikipedia, Sanitasi, 2013, menyatakan Sanitasi
telah melayani 3.637.841 penumpang, dan 30.668 adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan
take off dan landing pesawat udara. Jumlah hidup bersih dengan maksud mencegah
pergerakan penumpang di bandar udara ini manusia bersentuhan langsung dengan kotoran
meningkat 21 % dari tahun 2012. dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan
harapan usaha ini akan menjaga dan
Peningkatan jumlah penumpang di Bandar udara
meningkatkan kesehatan manusia.
Syamsudin Noor juga perlu diimbangi dengan
peningkatan kualitas pelayanan. Selain 3. Sugengzend.blogspot.com, Pengukuran
meningkatkan kapasitas terminal untuk Kapasitas Air, 2010 menyatakan bahwa dalam
peningkatan kenyamanan penumpang, perlu juga rangka penyediaan air bersih bagi masyarakat
diperhatikan penyediaan air bersih yang merupakan perlu diketahui kapasitas air yang tersedia.
kebutuhan pokok manusia. Untuk mengetahui kapasitas air yang tersedia
Kebutuhan air bersih di bandar udara meliputi perlu dilakukan pengukuran kapasitas air (debit
air) .
kebutuhan air untuk pesawat udara, penumpang,
pekerja di bandar udara, dan siapapun pengguna 4. Gordon dkk, Teknik pengukuran debit, 1992,
jasa pelayanan bandar udara. Oleh sebab itu, mengemukakan tentang teknik pengukuran
kebutuhan air bersih dialokasikan berdasarkan debit aliran di lapangan dapat dilakukan melalui
fasilitas pendukung kegiatan di bandar udara baik empat kategori, yaitu;
berupa toilet, mushola hingga kantin/ restoran yang a. Pengukuran volume air sungai;
tentunya memerlukan air sebagai kebutuhan
b. Pengukuran debit dengan cara mengukur
pokoknya. Semakin padat jumlah penumpang di
kecepatan aliran dan luas penampang
suatu bandar udara, maka semakin banyak pula
melintang;
kebutuhan air bersih di bandar udara tersebut.
c. Pengukuran debit dengan menggunakan
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal bahan pewarna yang dialirkan dalam aliran
Perhubungan Udara Nomor SKEP 347/XII/99, sungai;
kebutuhan air bersih di suatu bandar udara dihitung
d. Pengukuran debit dengan membuat
dari jumlah orang pada jam puncak dengan
bangunan pengukur debit seperti weir dan
mempertimbangkan tingkat kebocoran 20 %.
flume.
Sementara itu, aliran air dengan pi pa sesuai dengan
SKEP 347 /XII/99 dilakukan dengan 5. Ojak Zakaria, Menentukan Debit, Volume Dan
memperhitungkan faktor kecepatan, dimana Waktu, 2012, menyatakan bahwa Debit air adalah
kecepatan maksimum aliran tersebut dalam suatu kecepatan aliran zat cait per satuan waktu.
perencanaan yang ekonomis adalah 2,5m/ detik. Misalnya Debit air sungai adalah 3.000 liter /
detik. Artinya setiap 1 detik air yang mengalir di
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di bandar
sungai adalah 3.000 liter. Satuan debit digunakan
udara, diperlukan air bersih dengan kapasitas yang
dalam pengawasan kapasitas atau daya
memenuhi peningkatan jumlah pergerakan
tampung air di sungai atau bendungan agar
penumpang setiap tahunnya. Selain itu, diperlukan
dapat dikendalikan. Untuk dapat menentukan
juga system penyediaan yang meliputi proses
debit air maka kita harus mengetahui satuan
pengaliran dari sumber air menuju bandar udara.
ukuran volume dan satuan ukuran waktu
Terkait dengan hal tesebut diatas, maka perlu
terlebih dahulu, karena debit air berkaitan erat
dilakukan pengkajian sistem dan kapasitas
dengan satuan volume dan satuan waktu.
penyediaan air bersih Bandar udara Samsudin Noor
- Banjarmasin Kalimantan Selatan. 6. Rofiq Iqbal, ST, M.Eng, Ph.D. (ITB), Pengantar
Sistem Plumbing dan Perpompaan Sistem

496 Volume 25, Nomor 7, Juli 2013


Plumbing, 2008, kebutuhan air bersih di 1) Selama airnya digunakan, perubahan
perkotaan umumnya tersedia dari hasil tekanan yang terjadi pada alat plambing
) penampungan air hujan, sungai, maupun air
tanah. Air hujan merupakan air lunak dan hanya
hampir tidak berarti. Perubahan tekanan ini
hanyalah akibat perubahan muka air dalam
baik untuk daerah yang mempunyai curah hujan tangki atap;
tinggi. Untuk memanfaatkan air hujan, 2) Sistem pompa yang menaikkan air ke tangki
diperlukan suatu penampungan yang besar. atap bekerja secara otomatik dengan cara
Tetapi, air tampungan ini akan menjadi tempat yang sangat sederhana sehingga kecil sekali
telur nyamuk. Selain itu, akan berbahaya karena kemungkinan;
banyak terkontaminasi bakteri, zat organik, dan 3) Timbulnya kesulitan. Pompa biasanya
non organik. dijalankan dan dimatikan oleh alat yang
7. www.ilmutekniksipil.com, Macam-macam mendeteksi muka dalam tangki atap;
Sistem Penyediaan Air Bersih,2012, ada beberapa 4) Perawatan tangki atap sangat sederhana
sistem penyediaan air bersih antara lain : dibandingkan dengan misalnya tangki tekan.
a. Sistem Sambungan Langsung, Pada sistem
sambungan Langsung, pipa distribusi dalam
gedung disambung langsung dengan pipa
utama penyediaan air bersih. Sistem ini dapat
diterapkan untuk perumahan dan gedung-
ged ung kecil dan rendah, karena pada
umumnya pada perumahan dan gedung
kecil tekanan dalam pipa utama terbatas dan
dibatasinya ukuran pipa cabang dari pipa
utama. Ukuran pipa cabang biasanya diatur
dan ditetapkan oleh Perusahaan Air Minum.
ILMifTEKNIKSIP COM

Bii&\ 1111.. Batai


1111>•
,.w. Kttn
imil )llln pn;il

lubing ~ Sriok,. Ko<al


10111101
\ mctnaaaif
PAM Gambar 2. Sistem Tangki Atap
'. > '
c. Sistem Tangki Tekan,
Prinsip sistem ini adalah sebagai berikut : air yang
Pipa d:~riboli PAM Pi1>1 di~riblai PAM
telah ditampung dalam tangki bawah, dipompakan
l•I llllf _I., ..... pmll (bl ''"'' pn111, dj ll!awall jllao
ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup sehingga
udara di dalamnya terkompresi.air dari tangki
Gambar 1. Sistem Sambungan Langsung pipa tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi
distribusi bangunan. Pompa bekerja secara otomatik yang
diatur oleh suatu dtektor tekanan, yang menutup/
b. Sistem Tangki Atap, Pada sistem Tangki membuka saklar motor listrik penggerak pompa:
Atap air ditampung lebih dahulu dalam pompa berhenti bekerja kembali setelah tekanan
tangki bawah. (dipasang pada lantai terendah mencapai suatu batas maksimum yang ditetapkan
bangunan atau dibawah muka tanah), dan bekerja kembali setelah tekanan mencapai suatu
kemudian dipompakan ke suatu tangki atas batas maksimum tekanan yang ditetapkan juga.
yang biasanya dipasang di atas atap atau di Daerah fluktuasi biasanya ditetapkan 1-1.5 kg/ cm2.
atas lantai tertinggi bangunan. Dari tangki Sistem tangki tekan biasanya dirancang sedemikian
ini, air didistribusikan ke seluruh bangunan. rupa agar volume udara tidak lebih dari 30%
Sistem Tangki Atap diterapkan karena terhadap volume tangki dan 70% volume tangki
alasan-alasan sebagai berikut: berisi air. Jika awalnya tangki tekan berisi udara

Volume25,Nomor 7, Juli 2013 497


bertekanan atmosfer, kemudian diisi air, maka vol- Studi terdahulu
ume aur yang akan mengalir hanya 10% volume
1. Nurandani Hardyanti dan Nurmeta Diana Fitri,
tangki. Untuk mengatasi hal ini, dimasukkan udara
Studi Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Bersih
kempa bertekanan lebih besar daripada tekanan
untuk Kebutuhan Domestik dan Non Domestik,
atmosfer.
http://eprints.undip.ac.id, 2006, menyampaikan
ILMITEKNll<SIPIL COM
bahwa unit pengolahan air untuk kebutuhan
domestik PT Apac Inti Corpora yang sumber
aimya berasal dari sumur dalam meliputi aerasi
dan filtrasi dengan sand filter. Sedangkan unit
pengolahan air untuk kebutuhan non domestik
perusahaan dengan sumber air berasal dari
Sungai Bade dan Sarana Tirta Ungaran (STU)
Mccnmr--~~~-t:t::t:::t::::t"t-"""1
meliputi screening, koagulasi, flokulasi,
air
sedimentasi dan filtrasi dengan carbon filter
(pengolahan pendahuluan) dan pengolahan
lanjutan dengan ion exchange. Kinerja bangunan
pengolahan air secara keseluruhan belum
memenuhi criteria desain yang berlaku, yaitu
koagulasi, flokulasi, dan clarifier sehingga
menyebabkan proses pengolahan air kurang
optimal.
Gambar 3. Sistem Tangki tekan
2. Isnarno, Pembuatan Sumur alam Guna
d. Sistem Tanpa Tangki Memenuhi Kebutuhan Air Bersih (Studi Kasus
Dalam sistem Tanpa Tangki tidak digunakan tangki Ds. Plesungan Kee. Gondangrejo Kab.
apapun, baik tangki bawah, tangki tekan maupun Karanganyar), Jumal teknik sipil dan arsitektur,
tangki atap. Air dipompakan langsung ke sistem universitas tunas pembangunan Surakarta, 2008,
distribusi bangunan dan pompa menghisap air menyampaikan bahwa Kekurangan akan air
langsung dari pipa utama (misal : pipa utama minum dialami wilayah Kabupaten Karanganyar
PDAM). khususnya wilayah dibarat Sungai Bengawan
Solo. Dengan sifat tanah yang porous dan
8. www.ilmutekniksipil.com, Mekanika Fluida, berbutir kasar maka air hujan tidak dapat
2012, Mekanika fluida adalah ilmu mekanika dari tersimpan dengan baik dalam tanah. Sehingga
zat cair dan gas yang didasarkan pada prinsip pada waktu musim kemarau, wilayah
yang sama dengan prinsip yang dipakai pada Kabupaten Karanganyar di barat Sungai
zat padat aliran zat cair di dalam pipa dapat Bengawan Solo mengalami kekurangan air
diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu aliran bersih. Hal ini salah satunya dapat ditanggulangi
laminar dan aliran turbulen. Aliran laminar dengan adanya pemanfaatan air tanah. Usaha
adalah aliran yang bergerak dalam lapisan- yang paling tepat dalam mengatasi krisis air
lapisan atau lamina-lamina, tukar menukar mo- bersih khususnya di Desa Plesungan Kecamatan
mentum secara molekuler saja. Aliran turbulen Gondang rejo yaitu dengan cara pembuatan
mempunyai gerakan partikel-partikel fluida sumur dalam. Kapasitas debit air yang dihasilkan
yang sangat tidak menentu, dengan saling tukar dengan adanya pembuatan sumur dalam di Desa
menukar momentum dalam arah melintang. Plesungan yaitu sebesar 1,27 liter/ detik. Kualitas
air tanah yang dihasilkan di Desa Plesungan
9. www.ilmutekniksipil.com, Dasar - dasar memenuhi syarat - syarat umum air bersih.
hidrolika , 2012, Hidrolika adalah Ilmu terapan Dengan adanya pembuatan sumur dalam
yang berurusan dengan sifat mekanis fluida, tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh
mempelajari perilaku air, secara mikro ataupun pengguna karena sekarang pengguna tidak lagi
makro. Dalam tenaga fluida, hidrolika kesusahan dalam mendapatkan air bersih.
digunakan untuk pembangkit, kontrol, dan Sebelumnya pengguna harus ngangsu/ ambil air
perpindahan tenaga dengan fluida yang di sumur tetangga yang tidak kering jaraknya
dimampatkan. cukup jauh. Pemanfaatan air tanah masih dapat

498 Volume 25, Nomor 7, Juli 2013


dikembangkan guna peningkatan pelayanan air adalah sebagai berikut:
bersih kepada masyarakat antara lain menambah a. Kebutuhan air (Q) = Jumlah orang x pemakaian
titik - titik pengeboran baru. Usaha pelestarian rata-raa
air tanah di Desa Plesungan disamping dengan b. Kebocoran diperhitungkan 20 %
cara reboisasi atau penghijauan, perlu juga
c. Jadi Q = 1,2 x Jumlah orang x Pemakaian rata-
dilakukan adanya konsep SR yang meliputi re-
rata
duce (menghemat), reuse (menggunakan), recov-
ery (memfungsikan), recycle (mengelolah), dan I Q total = 1,2 x M PAR
recharge (mengisi).
Keterangan:
3. Ataline Muliasari, Analisa Penyediaan M = Jumlah orang saat jam puncak (Peak Hour)
Kebutuhan Fasilitas Air Bersih Untuk
Mendukung Rencana Pengoperasian Bandar PAR = Pemakaian air rata-rata
Udara Baru Karawang, Warta Penelitian 3. Kecepatan Aliran Air
Perhubungan, 2012, menyampaikan bahwa dari
Aliran air dengan pipa sesuai dengan SKEP 347/
hasil analisis yang memanfaatkan metode
XII/99 memperhitungkan faktor kecepatan, dimana
kuantitif sesuai dengan SKEP 347/XII/99, maka
kecepatan maksimum tersebut dalam suatu
dapat disimpulkan bahwa perlu dipersiapkan
perencanaan yang ekonomis adalah 2,5 m/ detik.
penyediaan aliran air bersih minimal sebanyak
Untuk mengetahui besarnya pengaliran dan
392.220 liter perhari apabila bandar udara baru
kehilangan tekan ketika pengaliran dihitung dengan
di Karawang beroperasi. Oleh sebab itu bila
rum us:
direncanakan kecepatan maksimum ekonomis
menurut SKEP 347/XII/99 adalah 2,Sm / detik, Kecepatan (V)
maka diameter pipa (d) yang dibutuhkan adalah V =Q/ A
15.48 cm. V = kecepatan m/ dt
A = Luas Penampang pipa (m2)
METODOLOGI PENELITIAN
4. Penyaluran air pada bangunan menurut SKEP
Metode analisis pada penelitian dilakukan dengan 347/XII/99:
mengolah data sekunder sebagai berikut:
a. Air buangan dari aktifitas manusia akan
1. Penyediaan air bersih mengandung berbagai macam unsur yang
Besamya kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan mudah busuk sehingga menimbulkan bau yang
klasifikasi pemakaian bangunan serta jenis kegiatan. tidak sedap dan efek yang ditimbulkan akan
Klasifikasi dan asumsi kebutuhan air bersih untuk membahayakan lingkungan, oleh sebab itu air
masing-masing penggunaan air bersih adalah seperti buangan harus diolah terlebih dahulu sebelum
tabel 1 dibawah ini yang dihitung pada jam puncak dibuang kesaluran terbuka atau peresapan
pemakaian (peak hour): didalam tanah.
Tabel 1. Pemakaian air rata-rata b. Estimasi kapasitas air buangan dapat dihitung
No Pemakaian Bangunan/ Pemakaian air rata- berdasarkan prosentase penyediaan air bersih
yakni diperkirakan +/ - 80%
Jenis Kegiatan rata / 1 orang / 1 hari
c. Sistem penyaluran air buangan dalam pipa
1 Penum pang 3
adalah grafitasi kemiringan pipa air buangan
2 Staff/ Karyawan 10 horizontal 1 % -2%. Air buangan diolah dalam
3 Pengantar / Penjemput 3
septic tank kemudian diresapkan dalam tanah.

4 Restaurant / Kantin 20 d. Pemipaan air buangan dilakukan dengan


ketentuan:
5 Mushola 10
1) Pipa horizontal berukuran 80 mm (3")
Sumber: SKEP 347/XII/99 dipasang dengan kemiringan minimum 2%
2. Perhitungan kebutuhan air bersih dan pipa berukuran lebih besar 1 %

Rumus untuk menghitung air bersih dibandar udara 2) Setiap perubahan arah pipa pembuangan
I sebagaimana tercantum pada SKEP 347/XII/99 dibuat dengan sudut a = 45°
·~

Volume25,Nomor 7, Juli 2013 499


3) Belokan dengan radius pendek hanya diizin HASIL DAN PEMBAHASAN
dipasang pada air buangan cair
Bandar udara Syamsudin Noor Banjarmasin
4) Lubang pembersih clean out harus dipasang merupakan bandar udara sibuk yang setiap harinya
pada pipa air buanagan belokan dengan melayani sekitar 5.200 penumpang berangkat dan
sudut a == 900 5.400 penumpang datang. Selain itu, bandar udara
5) Dimensi pi pa pembuangan minimal ini juga harus menyediakan air bersih untuk
berukuran: pengantar dan penjemput penumpang serta
karyawan.
Water closet :4"
Urinoir : 1,5" A. Supply air bersih
Lavatory : 1,5' Supply air bersih untuk Bandar Udara Syamsudin
Drain : 2" Noor Banjarmasin didapatkan dari swadaya bandar
udara itu sendiri. Di bandar udara ini tersedia tiga
e. Sistem pemipaan vent yang berfungsi untuk buah sumur bor dengan kedalaman 150 m yang
mengalirkan gas dan bau yang terbentuk dari terdiri dari satu buah sumur dengan 1 power house,
buangan manusia, serta untuk menghindari sebuah sumur dengan 2 power house, dan sebuah
aliran balik. sumur khusus untuk PKP-PK.
f. Prinsip pengaliran air hujan adalah sistem Pada masing-masing sumur tersebut memiliki
grafitasi, sedangkan tujuan pembuangan air kapasitas yang berbeda-beda yaitu;
hujan adalah mengalirkan air hujan secepat
mungkin ke seluruh pembuangan yang terdekat. 1. Pompa submersible 1 dengan ~apasitas 7,5 PK dan
Air hujan yang tertangkap oleh atap disalurkan dapat memberikan supply air bersih sebanyak 17
melalui roof drain dan pipa-pipa talang untuk m 3/jam;
selanjutnya dialirkan keseluruh drainase keliling 2. Pompa submersible 2 dengan kapasitas 7,5 PK dan
bangunan. Dimensi saluran air hujan dihitung dapat memberikan supply air bersih sebanyak 17
saat debit aliran pada kondisi puncak, yaitu m 3 /jam; dan
dihitung dengan rumus:
3. Pompa submersible PKP-PK dengan kapasitas 7,5
Q ==FxCxlxAxCs PK dan dapat memberikan supply air bersih
Dimana: sebanyak 18 m 3 /jam;
Q == Debit pengaliran m 3/ detik Dengan penyediaan air bersih secara swadaya, maka
F == Konstanta 0.278 Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin selama
ini tidak pemah mengalami gangguan supply air
A = Luas daerah pengaliran (Km2)
bersih dan diharapkan akan tetap cukup meskipun
1 = Intensitas hujan (mm/jam) terjadi peningkatan jumlah pergerakan penumpang
Cs =Storage coeficient dan pesawat.
C = Koefisien pengaliran rata-rata suatu daerah B. Penyediaan air bersih
(Bandara: 0.9)
Besamya kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan
Kemiringan saluran sedapat mungkin sama atau klasifikasi pemakaian bangunan serta jenis kegiatan.
tidak jauh berbeda dengan kemiringan muka Klasifikasi dan asumsi kebutuhan air bersih untuk
tanah. Pengaliran tidak boleh mengakibatkan masing-masing penggunaan air bersih dihitung
erosi atau endapan dengan kecepatan aliran pada jam puncak pemakaian (peak hour) dengan
maksimal 3 m/ dt dan minimum 0,75/ detik. memanfaatkan rumus untuk menghitung air bersih
g. Perencanaan saluran air hujan dapat dilakukan di bandar udara sebagaimana tercantum pada SKEP
dengan rumus: 347/XIl/1999 adalah sebagai berikut:
D = 3.2789 x (n x Q Y'0.375 x SA-0.5, dimana: 1. Kebutuhan air (Q) = Jumlah orang x pemakaian
D =Diameter saluran rata-rata
Q = Debit air hujan m 3/ dt 2. Kebocoran diperhitungkan 20 %
S = Kemiringan Saluran 3. Jadi Q = 1,2 x Jumlah orang x Pemakaian rata-
rata
n = KoefisienKekasaran Manning (antara 0.015
s/d 0.0004) Q total= 1,2 x M PAR

500 Volume 25, Nornor 7, Juli 2013


Keterangan: V =Q/A
M = Jumlah orang saat jam puncak (Peak Hour) Dimana:
V = kecepatan m/ dt
PAR = Pemakaian air rata-rata
A = Luas Penampang pipa (m2)
Untuk menghitung kebutuhan air (Q) di Bandar
Oleh sebab itu, untuk memperoleh perencanaan
Udara Syamsudin Noor diperlukan beberapa data
yang ekonomis yaitu 2,5 m/ dt, maka luas
primer yaitu jumlah penumpang rata-rata pada
waktu sibuk, jumlah pengantar dan penjemput, dan penampang pipa yang dibutuhkan adalah:
jumlah staff/karyawan, seperti terlihat pada tabel 2 A =QI 2,5
dibawah ini: = 65.352 / (2,5 x 3600 dt x 24 jam)

Tabel 2. Jumlah Orang saat peak hour = 0.302 m 2

Pemakaian Bangunan/ J umlah ra ta-rata = 30 cm2


No
Jenis Kegiatan Peak hour
Diameter pipa minimal yang dibutuhkan (d)
1 Pen um pang 10.600 A =n xr2
Staff/ Karyawan 583 r2 = 30/3,14
2
= 9.55 cm dibulatkan = 10 cm
3 Pengantar / Penjemput 5.300 r = fio = 3,16 cm
Sumber: Bandar udara Syamsudin Noor d = 2x3.16cm
= 6.32 cm dibulatkan = 7 cm
Sementara itu, diperlukan juga data sekunder yaitu
jumlah restaurant dan mushola. Terkait dengan hal D. Penyaluran air buangan
tersebut diatas, maka data sekunder yang Estimasi kapasitas air buangan dapat dihitung
didapatkan adalah sebagai berikut: berdasarkan prosentase penyediaan air bersih yakni
Tabel 3. Jumlah restaurant & terminal
Lo by Area parkir Lo by Jumlah
Ruang terminal ke berangka tan kendaraan Kedatangan
Restaurant 29 4 2 8 43
Mus ho la 4 2 1 7
Sumber: Bandar udara Syamsudin Noor
diperkirakan + /- 80%. Penyediaan air bersih (Q)
Contoh perhitungan secara manual dari data primer yang dibutuhkan untuk Bandar udara Syamsudin
dan sekunder yang didapatkan adalah sebagai Noor adalah 65.352 lt, sehingga estimasi kapasitas
berikut:
air buangan diperkirakan 80% x 65.352 = 52.281 lt.
Qstaff = 1,2 x Jumlah orang x Pemakaian rata-rata
1. Dimensi saluran air hujan untuk Bandar udara
= 1,2 x 583 x 10 lt
Syamsudin Noor yang memiliki luas area 257 Ha
= 6.996 lt (2.570 Km2 ), dihitung saat debit aliran pada
Terkait dengan hal tersebut diatas, dengan kondisi puncak dan dibuat dengan kemiringan
memanfaatkan program excel maka perhitungan 2 % dengan rumus:
kebutuhan air untuk Bandar udara Syamsudin Noor Q = F x C x 1 x A x Cs, dimana
(tabel 4). Q = Debit pengaliran m 3/ detik
C. Kecepatan aliran air dan diameter pipa mini- F = Konstanta 0.278
mal yang dibutuhkan A = Luas daerah pengaliran (Km2)
Aliran air dengan pipa memperhitungkan faktor 1 = Intensitas hujan (mm/jam)
kecepatan, dimana kecepatan maksimum tersebut Cs = Storage coeficient
dalam suatu perencanaan yang ekonomis adalah 2,5
C = Koefisien pengaliran rata-rata suatu daerah
m/ detik. Untuk mengetahui besamya pengaliran (Bandara: 0.9)
dan kehilangan tekan ketika pengaliran dihitung
dengan rumus: Terkait dengan hal tersebut diatas, maka debit
pengaliran di bandara ini adalah sebagai berikut:

Volume25,Nomor 7, Juli 2013 501


Q =FxCxlxAxCs diperkirakan +/- 80%. Penyediaan air bersih (Q)
Q = 0.278 x 0.9 x 5 x 2.570 x 0.02 x 0.1 yang dibutuhkan untuk Bandar udara Syamsudin
Noor adalah 65.352 lt, sehingga estimasi kapasitas
Q = 6,43m3I dt air buangan diperkirakan 80% x 65.352 = 52.281 lt.
2. Perencanaan saluran air hujan dapat dilakukan Terkait dengan hal tersebut diatas, maka debit
dengan rumus: pengaliran di bandara ini adalah (Q) = 6,43m3 / dt
dan diameter saluran untuk Bandar udara
D = 3,2789 x (n x Q )l'0,375 x S"-0,5, dimana:
Syamsudin Noor dengan debit air hujan rata-rata
D = Diameter saluran sebesar 2400 mm/ dt adalah 1.32 m
Q = Debit air hujan m 3/ dt
DAFTAR PUSTAKA
S = Kemiringan Saluran
Ataline Muliasari, 2012, Analisa Penyediaan Kebutuhan
n = Koefisien Kekasaran Manning (antara 0.015 Fasilitas Air Bersih Untuk Mendukung Rencana
s/d 0.0004) Pengoperasian Bandar Udara Baru Karawang, Warta
Terkait dengan hal tersebut diatas, maka diameter Penelitian Perhubungan.
saluran untuk Bandar udara Syamsudin Noor Gordon dkk, 1992, Teknik pengukuran debit.
dengan deblt air hujan rata-rata sebesar 2400 mm/
dt, adalah sebagai berizkut: Isnamo, 2008, Pembuatan Sumur alam Cuna Memenuhi
D = 3,2789 x (n x Q )"0,375 x S"-0,5 Kebutuhan Air Bersih (Studi Kasus Ds. Plesungan
Kee. GondangrejoKab. Karanganyar),Jumal teknik
= 3,2789 x (0.0002 x 2.4)"0,375 x 0.02"-0,5 sipil dan arsitektur, universitas tunas
D = 1.32m pembangunan Surakarta.
Nurandani Hardyanti dan Nurmeta Diana Fitri, 2006,
KESIMPULAN Studi Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Bersih untuk
Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa Kebutuhan Domestik dan Non Domestik, http://
kebutuhan supply air bersih di Bandar udara eprints.undip.ac.id
Syamsudin Noor Banjarmasin adalah 65.352 lt / hari Ojak Zakaria, 2012, Menentukan Debit, Volume Dan
(65m3/hari). Sementara itu, dengan supply air bersih Waktu
32 m 3 /jam didapatkan 3 (tiga) sumur bor yang
tersedia. Dengan penyediaan air bersih secara Rofiq Iqbal, ST, M.Eng, Ph.D. (ITB), 2008, Pengantar
swadaya, maka Bandar udara Syamsudin Noor Sistem Plumbing dan Perpompaan Sistem Plumbing.
Banjarmasin selama tidak pernah mengalami Sugengzend .blogspot.com, 2010, Pengukuran
gangguan supply air bersih dan diharapkan akan Kapasitas Air.
tetap cukup meskipun terjadi peningkatan jumlah
Wikipedia, Air bersih, 2013
pergerakan penumpang dan pesawat. Aliran air
dengan pipa memperhitungkan faktor kecepatan, Wikipedia, Sanitasi, 2013
dimana kecepatan maksimum tersebut dalam suatu www.ilmutekniksipil.com, Dasar - dasar hidrolika ,
perencanaan yang ekonomis adalah 2,5 m/ detik. 2012
Oleh sebab itu, dari hasil pengolahan data diketahui
bahwa luas menampang pipa (A) untuk saluran air www.ilmutekniksipil.com, Macam-macam Sistem
bersih adalah 30 cm2, atau dengan diameter (d) 7 Penyediaan Air Bersih, 2012
cm2 • Estimasi kapasitas air buangan dapat dihitung www.ilmutekniksipil.com, Mekanika Fluida, 2012
berdasarkan prosentase penyediaan air bersih yakni

502 Volume25,Nomor 7, Juli 2013

Anda mungkin juga menyukai