Anda di halaman 1dari 9

PSIKOPEDAGOGIA ©2014 Universitas Ahmad Dahlan

2014. Vol. 3, No.1 ISSN: 2301-6167

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Inggris Melalui Media


Brosur Bimbingan Belajar dan Diskusi Kelompok pada Siswa SMP

Sarleni Rhepon
SMK Negeri 2 Kepahiang - Bengkulu
Email : lhenie_87@yahoo.com

This study aims to increase the motivation to learn English through brochures tutoring and group discussions
to junior high school students in orphanages orphaned daughter 'Aisyiyah. This research is action research
(action research) with reference to the research design and Mc Taggart Kemmis. Subjects numbered nineteen
people. Data collection instrument using a Likert scale of learning motivation, observation guidelines, and
guidelines for the interview. Data analysis using t-test results showed that posttest Nineteen students are in
good category, with a score percentage is between 76% - 100%. Based on the results of this study concluded
that the media brochure tutoring and group discussions can increase motivation to learn English junior high
school students in orphanages orphaned daughter `Aisyiyah. The results of this study can be used by
counselors in helping students improve motivation to learn English through brochures tutoring and group
discussions.

Keywords: motivation to learn, brochures, groups discussion

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar bahasa Inggris melalui media brosur bimbingan
belajar dan diskusi kelompok kepada siswa SMP di Panti asuhan yatim putri ‘Aisyiyah. Penelitian ini adalah
penelitian tindakan (action research) dengan desain penelitian mengacu pada Kemmis dan Mc Taggart.
Subjek penelitian berjumlah sembilan belas orang. Instrumen pengumpulan data menggunakan skala Likert
tentang motivasi belajar, pedoman observasi, dan pedoman wawancara. Analisis data menggunakan t-test
Hasil posttest menunjukkan bahwa Sembilan belas siswa berada dalam ketegori baik, dengan skor persentase
berada diantara 76% - 100%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media brosur bimbingan
belajar dan diskusi kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar bahasa Inggris siswa SMP di panti asuhan
yatim putri `Aisyiyah. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh konselor dalam membantu siswa
meningkatkan motivasi belajar bahasa Inggris melalui media brosur bimbingan belajar dan diskusi kelompok.

Kata kunci : motivasi belajar, media brosur, diskusi kelompok

Pendahuluan belajar, adanya dorongan dan kebutuhan belajar,


memiliki cita-cita, merasa senang belajar, dan
Panti asuhan mengasuh siswa dari jenjang tertarik untuk belajar (Uno, 2008:23). Oleh
pendidikan di sekolah dasar hingga perguruan karena itu, perlu bagi siswa merasa senang
tinggi. Berbagai fasilitas yang ada di panti asuhan belajar, giat belajar dan tekun mengerjakan tugas-
dapat dimanfaatkan untuk menunjang prestasi tugas, mengulangi pelajaran sepulang sekolah dan
akademik siswa. Perhatian dari ibu pengasuh di berusaha memahami materi pelajaran yang ada di
panti asuhan turut membantu dalam mengontrol sekolah, agar tercapai prestasi akademik yang
proses belajar mereka, sehingga siswa dapat memuaskan.
mengembangkan kebiasaan belajar yang baik. Siswa yang senang belajar dapat
Syah (1995:132) menjelaskan ada tiga faktor menyesuaikan diri pada mata pelajaran yang
yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor bersifat menghafal, menghitung, maupun pada
internal seperti kesehatan jasmani, tingkat mata pelajaran yang menggunakan kemampuan
kecerdasan, sikap, bakat, minat, motivasi; dan verbal. Pelajaran bahasa Inggris merupakan salah
faktor eksternal seperti sifat-sifat orang tua, satu pelajaran yang menggunakan kemampuan
praktik pengelolaan keluarga, gedung sekolah dan verbal, kemampuan menghafal, dan kemampuan
letaknya, alat-alat belajar; serta faktor pendekatan menulis dalam menyusun kata yang benar. Siswa
belajar seperti strategi yang digunakan siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi pada mata
dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pelajaran bahasa Inggris, maka akan tekun belajar
penting bagi siswa motivasi dalam kegiatan pelajaran bahasa Inggris serta mampu
belajarnya. Siswa yang memiliki motivasi belajar mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Menurut
maka ia memiliki keinginan berhasil dalam Untari ( 2013) keberhasilan dalam proses belajar

30
31
MOTIVASI BELAJAR, BROSUR, DISKUSI KELOMPOK

mengajar dapat diukur dari keberhasilan siswa kegiatan belajarnya. Hal tersebut juga dirasakan
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang pada siswa SMP di panti asuhan yatim putri
dilaksanakan ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Mengulang pelajaran di sekolah juga dapat Hasil wawancara pada beberapa anak asuh
dilakukan melalui diskusi kelompok. Pada saat pada tingkat SMP, mengatakan bahwa mereka
diskusi kelompok, siswa yang telah memahami sering merasa malas belajar, sering menunda-
materi pelajaran sekolah dapat membantu nunda kegiatan belajarnya, dan akan belajar lebih
menjelaskan kembali materi tersebut pada teman serius jika akan ada ujian. Menurut ibu pengasuh,
kelompoknya yang belum memahami materi sebagian anak asuh SMP jika memiliki waktu
pelajaran tersebut, dan seluruh anggota kelompok luang maka tidak dimanfaatkan untuk mengulang
dapat berdialog membahas materi pelajarannya. pelajaran sekolah atau mempelajari pelajaran
Adanya, diskusi kelompok akan membantu berikutnya. Sebagian, anak asuh menggunakan
mengatasi kesulitan belajar anggota kelompok, waktu luang dengan hal-hal yang kurang
dan juga dapat saling memberikan semangat mendukung kegiatan belajar, seperti membaca
belajar. buku cerita, mengobrol, dan lain-lain. selanjutnya,
Salah satu upaya mengarahkan siswa agar ibu pengasuh juga mengatakan
semangat belajar yaitu dengan melaksanakan Anak asuh juga mengalami kesulitan belajar
layanan bimbingan belajar. Yusuf & Nurihsan pada mata pelajaran tertentu di sekolahnya. Dari
(2006:10) mengemukakan layanan bimbingan hasil wawancara pada beberapa anak asuh,
belajar diarahkan untuk membantu siswa dalam diketahui bahwa mereka kurang menyukai
menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pelajaran bahasa Inggris di sekolahnya. Menurut
belajar. Seperti, masalah pengenalan kurikulum, sebagian anak asuh, pelajaran bahasa Inggris
pemilihan jurusan, cara belajar, penyelesaian tersebut memiliki kosa kata yang sulit dihafal dan
tugas-tugas dan latihan, pencarian dan susunan kalimat yang sulit dibaca, sehingga
penggunaan sumber belajar, perencanaan mereka menganggap pelajaran bahasa Inggris
pendidikan lanjutan, dan lain-lain. Oleh karena sulit dimengerti. Keterangan tersebut juga
itu, siswa dapat menemukan cara belajar yang didukung oleh pendapat ibu pengasuh bahwa
tepat sesuai dengan keadaan dirinya, sebagian anak asuh menganggap pelajaran bahasa
meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan Inggris di sekolah tergolong sulit sehingga anak
keterampilan belajar serta pengembangan sikap asuh tersebut kurang berminat mempelajari
untuk menimbulkan kebiasaan belajar yang baik. pelajaran bahasa Inggris.
Layanan bimbingan bersifat informative Sebagai solusi untuk membantu hambatan
kepada siswa (Sukmadinata, 2005:243). Layanan belajar anak asuh, maka pihak panti
tersebut dapat diberikan secara langsung seperti mendatangkan relawan sebagai pengajar di panti
di dalam kelas atau tatap muka, maupun secara asuhan. Pengajar tersebut berasal dari mahasiswa
tidak langsung melalui suatu media berbentuk mengajar pelajaran sekolah termasuk pelajaran
brosur, tulisan dalam majalah sekolah, tulisan bahasa Inggris. Ibu pengasuh mengatakan jika
pada papan bimbingan, dan lain sebagainya. anak asuh belajar bersama pengajar panti, mereka
Layanan bimbingan belajar melalui media kurang aktif bertanya atau menyampaikan
brosur yang diberikan pada siswa terbilang cukup pendapat karena malu bertanya, sehingga mereka
efektif. Materi pada brosur bimbingan belajar tetap kurang mengerti pelajaran bahasa Inggris.
disusun menarik, dengan tulisan yang berwarna- Hasil wawancara dengan ibu pengasuh bahwa
warni, penekanan teks yang penting dengan huruf nilai pelajaran bahasa Inggris sebagian anak asuh
dicetak tebal atau dicetak miring, dan SMP kurang memuaskan dibandingkan dengan
memanfaatkan gambar-gambar yang disesuaikan nilai pelajaran lainnya (misalnya biologi).
dengan materi. Oleh karena itu, informasi yang Beberapa anak asuh mengatakan jika mereka
disusun dalam brosur bimbingan belajar dapat mendapat PR dari guru bahasa Inggris di sekolah,
dibaca dan dipahami oleh siswa secara mandiri. maka beberapa mereka akan mengerjakan PR
Sehingga, siswa dapat mengembangkan kebiasaan tersebut semampunya saja, dan sisa pertanyaan
belajar yang baik, bahkan dapat meningkatkan yang belum dijawab akan dijawab dengan
minat dan motivasi belajarnya. menyalin pekerjaan teman di kelasnya.
Dalam kenyataan, kurangnya motivasi belajar Beberapa anak asuh mengatakan bahwa guru
masih menjadi salah satu faktor penghambat bimbingan dan konseling di sekolah belum
keberhasilan belajar siswa. Beberapa siswa masih memanfaatkan layanan bimbingan belajar dalam
memiliki rasa malas belajar, malas mengulang bentuk brosur bimbingan belajar. Padahal anak
pelajaran dari sekolah, dan malas membaca buku asuh tertarik untuk membaca materi yang ada
pelajaran. Sehingga, tidak sedikit siswa pada brosur tentang pengenalan suatu sekolah
memperoleh hasil nilai ujiannya tergolong atau universitas. Beberapa anak asuh mengatakan
rendah, karena ketidakseriusan siswa dalam bahwa mereka suka membaca terutama buku
32
RHEPON

bacaan yang sifatnya ringan di baca misalnya mengemukakan pengertian motivasi belajar.
novel atau komik. Jika ada waktu luang, anak Winkel & Hastuti (2004:169) menyatakan bahwa
asuh SMP meminjam buku bacaan di “motivasi belajar ialah keseluruhan daya
perpustakaan panti. Hasil observasi, di panti penggerak psikis dalam diri siswa yang
asuhan tersebut belum ada yang memanfaatkan menimbulkan kegiatan belajar, menjamin
media brosur sebagai upaya membantu mengatasi kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan
hambatan belajar anak asuh. Beberapa anak asuh arah pada kegiatan belajar demi mencapai suatu
SMP juga mengatakan bahwa mereka belum tujuan.” Selanjutnya, Dimyati & Mudjiono
pernah mempelajari pelajaran bahasa Inggris (2006:239) mengemukakan “motivasi belajar
secara berkelompok bersama teman sebaya di merupakan kekuatan mental yang mendorong
panti. terjadinya proses belajar”. Berikutnya, Yamin
Melihat fenomena tersebut, perlu alternatif (2007:219) juga mengemukakan motivasi belajar
pemecahan masalah untuk membantu anak asuh merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri
mengatasi hambatan belajarnya. Mengingat seseorang untuk dapat melakukan kegiatan
perlunya kemampuan dalam berbahasa Inggris, belajar, menambah keterampilan dan pengalaman.
misalnya untuk kelulusan sekolah SMP, untuk Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat
melanjutkan pendidikan ke sekolah favorit, atau disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah suatu
untuk meraih pekerjaan yang diminati di masa penggerak psikis yang ada dalam diri siswa yang
yang akan datang. Oleh karena itu, motivasi dapat menimbulkan aktivitas belajar, menjamin
belajar pada mata pelajaran bahasa Inggris kelangsungan aktivitas belajar, serta mengarahkan
khususnya untuk anak asuh SMP di panti asuhan aktivitas belajarnya kepada tujuan belajarnya.
perlu ditingkatkan. Peningkatan motivasi belajar Djamarah (2008:157) telah merumuskan beberapa
pelajaran bahasa Inggris tersebut agar anak asuh fungsi motivasi dalam belajar, antara lain
SMP di panti kelak dapat memanfaatkan Motivasi sebagai pendorong perbuatan. pada
kemampuan bahasa Inggrisnya untuk mencapai mulanya siswa tidak ada hasrat untuk belajar,
cita-citanya. tetapi karena ada sesuatu yang dicari muncullah
Salah satu upaya untuk meningkatkan minatnya untuk belajar. Hal ini dalam rangka
motivasi belajar pelajaran bahasa Inggris bagi untuk memuaskan rasa ingin tahunya dari sesuatu
anak asuh, yaitu dengan cara memberikan layanan yang akan dipelajari. Sesuatu yang belum
bimbingan belajar. Pemberian layanan bimbingan diketahui itu akhirnya mendorong siswa untuk
belajar tersebut melalui pemberian media brosur belajar dalam rangka mencari tahu. Siswa pun
bimbingan belajar dan melaksanakan diskusi mengambil sikap seiring dengan minat terhadap
kelompok. Brosur bimbingan belajar tersebut suatu objek. Sikap itulah yang mendasari dan
berisi materi-materi bimbingan belajar dalam mendorong ke arah sejumlah perbuatan dalam
bentuk cetak yang menarik, misalnya materi belajar. Motivasi sebagai penggerak perbuatan,
tentang cara belajar bahasa Inggris yang efektif, Dorongan psikologis yang melahirkan sikap
kiat mudah belajar bahasa Inggris, dan lain-lain. terhadap siswa merupakan suatu kekuatan yang
Brosur yang telah diberikan pada anak asuh tak terbendung, yang kemudian terjelma dalam
nantinya akan dibahas saat diskusi kelompok. bentuk gerakan psikofisik. Di sini siswa sudah
Pelaksanaan diskusi kelompok tersebut bertujuan melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiwa
agar anak asuh dapat berdialog dan berinteraksi dan raga. Sikap berada dalam kepastian perbuatan
antar anggota kelompok untuk membahas materi dan akal pikiran mencoba membedah nilai yang
bimbingan belajar yang telah diberikan. terpatri dalam wacana, prinsip, dalil, dan hukum,
Secara operasional, penelitian ini bertujuan sehingga mengerti betul isi yang dikandungnya.
untuk meningkatkan motivasi belajar bahasa Motivasi sebagai pengarah perbuatan, Siswa
Inggris melalui media brosur bimbingan belajar yang memiliki motivasi dapat menyeleksi
perbuatan yang harus dilakukan dan yang
dan diskusi kelompok kepada siswa SMP di Panti
diabaikan. Siswa yang ingin mendapatkan sesuatu
asuhan yatim putri ‘Aisyiyah. Hasil penelitian ini dari suatu mata pelajaran tertentu, tidak mungkin
dapat digunakan oleh konselor dalam membantu dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran
siswa meningkatkan motivasi belajar bahasa yang lain. Siswa akan mempelajari mata pelajaran
Inggris melalui media brosur bimbingan belajar di mana tersimpan sesuatu yang akan dicari
dan diskusi kelompok. sebagai tujuan belajarnya. Tujuan belajar itulah
sebagai pengarah yang memberikan motivasi
Kajian Literatur dalam belajar. Dengan tekun siswa akan belajar
agar tujuannya mencari sesuatu yang ingin
Motivasi Belajar Pelajaran Bahasa Inggris diketahui/dimengerti itu cepat tercapai. Motivasi
Motivasi belajar sangat diperlukan dalam sangat berpengaruh terhadap proses kegiatan
aktivitas belajar. Banyak para ahli yang telah belajar siswa. Sukmadinata (2007:387)
33
MOTIVASI BELAJAR, BROSUR, DISKUSI KELOMPOK

mengemukakan motivasi belajar memegang Bimbingan belajar juga dapat diberikan secara
peranan yang sangat penting, mempengaruhi langsung oleh pembimbing secara tatap muka
aktivitas, kesungguhan, dan akhirnya menentukan atau pemberian bimbingan belajar secara tidak
hasil belajar siswa. Sehingga, siswa akan langsung dengan memanfaatkan suatu media
bersungguh-sungguh, tekun, dan rajin belajar. bimbingan. Media yang dipilih dalam penelitian
Sebaliknya, jika siswa kurang memiliki motivasi ini yaitu brosur bimbingan belajar. Menurut
belajar maka akan menunjukkan gejala-gejala: Arsyad (2002:37) brosur sebagai media cetakan
kemalasan, keengganan, apatisme, bekerja asalan, ialah pengumuman atau pemberitahuan mengenai
mudah menyerah, putus asa dan sebagainya. sesuatu program atau pelayanan. Selanjutnya,
Selanjutnya, Sardiman (2006:83) mengemukakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)
adapun ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi mengemukakan “brosur ialah 1. Bahan informasi
dalam belajar, antara lain tekun menghadapi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun
tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan secara bersistem; 2. Cetakan yang hanya terdiri
minat terhadap bermacam-macam masalah, lebih atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid; 3.
senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas Selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat
yang rutin, dapat mempertahankan pendapatnya. tetapi lengkap.”
tidak mudah melepaskan hal-hal yang diyakini, Berdasarkan penjelasan tersebut, maka media
senang mencari dan memecahkan masalah brosur ialah suatu alat untuk menyampaikan
pembelajaran. informasi yang sistematis yang dicetak pada
Apabila siswa memiliki ciri-ciri tersebut, beberapa halaman kertas dan dilipat. Oleh karena
berarti ia selalu memiliki motivasi belajar yang itu, media brosur bimbingan belajar merupakan
cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan suatu alat untuk menyampaikan informasi yang
sangat penting dalam pembelajaran. Motivasi diberikan kepada siswa dalam menghadapi dan
belajar pelajaran bahasa Inggris ialah suatu memecahkan masalah belajarnya.
penggerak psikis yang ada dalam diri individu Penyusunan brosur perlu diperhatikan susunan
yang menimbulkan aktivitas belajar pelajaran kalimat dalam teks, agar siswa yang pembaca
bahasa Inggris, menjamin kelangsungan aktivitas tidak bingung dalam memahami materi yang
belajarnya, serta mengarahkan aktivitas disusun. Materi dalam brosur ditulis dengan
belajarnya kepada tujuan belajarnya. Motivasi bahasa yang ringkas dan mudah dipahami. Brosur
belajar bahasa Inggris juga dapat timbul dari juga didesain agar menarik perhatian, dan dicetak
dalam diri individu (intrinsik) maupun dari luar di atas kertas yang baik dalam usaha membangun
diri (ekstrinsik). Faktor intrinsik ini berupa hasrat citra yang baik terhadap layanan atau produk
dan keinginan untuk berhasil dari kegiatan tersebut.
belajarnya, serta adanya dorongan untuk butuh Brosur bimbingan belajar berisi berbagai
belajar. Sedangkan faktor ekstrinsik berupa materi tentang pemecahan masalah belajar siswa.
keinginan mendapat penghargaan, adanya Adapun materi yang disampaikan dalam materi
lingkungan belajar yang kondusif, kegiatan brosur bimbingan belajar, antara lain informasi
belajar yang menarik. mengenai gaya belajar yang baik sesuai dengan
keadaan dirinya, informasi mengenai cara belajar
Brosur Bimbingan Belajar yang efektif dan efisien, informasi mengenai
Layanan bimbingan dapat diberikan secara teknik menguasai materi pelajaran.
langsung maupun tidak langsung, sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Winkel & Hastuti Diskusi Kelompok
(2004:111) yaitu: Bimbingan langsung berarti Sukardi (2008:220) mengemukakan bahwa
pelayanan bimbingan yang diberikan kepada “diskusi kelompok ialah suatu pertemuan dua
siswa oleh tenaga bimbingan sendiri, dalam suatu orang atau lebih, yang ditujukan untuk saling
pertemuan tatap muka dengan satu siswa atau tukar pengalaman dan pendapat, dan biasanya
sejumlah siswa. Bimbingan tidak langsung berarti menghasilkan suatu keputusan bersama”.
pelayanan bimbingan yang diberikan oleh tenaga Pelaksanaan diskusi kelompok memiliki beberapa
bimbingan melalui tenaga pendidik yang lain, keuntungan bagi siswa, yaitu seperti yang telah
misalnya seorang guru yang telah berkonsultasi dikemukakan oleh Suryosubroto (2002:185)
dengan konselor sekolah tentang siswa tertentu antara lain melibatkan semua siswa secara
dan kemudian berhubungan lagi dengan siswa itu; langsung dalam proses belajar, setiap siswa dapat
atau pelayanan yang diberikan oleh tenaga menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan
bimbingan melalui suatu medium, misalnya bahan pelajarannya masing-masing,
dalam brosur, pamflet, tulisan dalam majalah menumbuhkan dan mengembangkan cara berpikir
sekolah, tulisan pada papan bimbingan, dan lain dan sikap ilmiah, dengan mengajukan dan
sebagainya. mempertahankan pendapatnya dalam diskusi
diharapkan para siswa akan dapat memperoleh
34
RHEPON

kepercayaan akan (kemampuan) diri sendiri, dan SPSS 12. Instrumen penelitian tersebut diuji coba
menunjang usaha-usaha pengembangan sikap kepada 34 responden. pernyataan-pernyataan
sosial dan demokratis para siswa. yang diikutkan dalam skala motivasi belajar
adalah yang memiliki koefisien korelasi tidak
Metode Penelitian kurang dari 0,30. Item skala motivasi belajar yang
akan digunakan yaitu item yang sahih berjumlah
Penelitian ini menggunakan penelitian 33 item. Setelah diuji reliabilitas dengan teknik
tindakan (action research). Desain penelitian Alpha Cronbach menggunakan program
mengacu pada Kemmis dan Mc Taggart, meliputi komputer SPSS 12, instrumen memiliki koefisien
perencanaan, pelaksanaan (acting) dan 0,684. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen
pengamatan (observing), refleksi (Arikunto, motivasi belajar memiliki reliabilitas tinggi.
2005:93). Data dianalisis melalui analisis deskriptif
Perencanaan dimaksudkan bahwa tindakan kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Analisis
yang akan dilakukan harus memandang ke depan. deskriptif kuantitatif memanfaatkan teknik
Selanjutnya, pelaksanaan tindakan adalah persentase, dan analisis deskriptif kualitatif yaitu
pelaksanaan yang merupakan implementasi atau persentase yang dinyatakan dalam bilangan
penerapan isi rencana yang dibuat (Arikunto, diubah menjadi sebuah predikat misalnya baik,
2006:18). Berikutnya, observasi yang dilakukan cukup, kurang, tidak baik. Adapun data kualitatif
untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan dalam penelitian ini adalah data hasil observasi,
tindakan dengan rencana tindakan, dan untuk wawancara. Hasil nilai pre test dengan post test
mengetahui motivasi belajar pelajaran bahasa yang diperoleh dari subjek penelitian akan
Inggris siswa setelah diberikan tindakan. dibandingkan untuk mengetahui adanya
Terakhir, refleksi dilakukan untuk memahami peningkatan motivasi belajar pelajaran bahasa
proses dan mengetahui sejauh mana pengaruh Inggris pada siswa SMP di Panti Asuhan Yatim
pemberian brosur bimbingan belajar dan diskusi Putri ‘Aisyiyah Yogyakarta.
kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar
pelajaran bahasa Inggris siswa, serta kendala yang Hasil Penelitian dan Pembahasan
terjadi selama proses pemberian tindakan
berlangsung. Refleksi diperoleh dari hasil Adapun hasil pelaksanaan tindakan meliputi
wawancara pada subjek penelitian dan hasil pra tindakan, siklus I, dan siklus II. Adapun
observasi pelaksanaan diskusi kelompok. penjelasannya sebagai berikut.
Peneliti mengangkat masalah pembelajaran Pra Tindakan
siswa yang akan dipecahkan, dengan Pemberian pre test motivasi belajar pada subjek
memperbaiki proses pembelajaran dengan suatu penelitian. Adapun rangkuman hasil pre test
tindakan. Penelitian ini bertujuan meningkatkan sebagaimana Tabel 1
motivasi belajar pelajaran bahasa Inggris bagi
Tabel 1.
siswa SMP di panti asuhan yatim putri ‘Aisyiyah
Rangkuman Hasil Pre test
Yogyakarta. Peneliti berkerja sama dengan salah
seorang musrifah yang ada panti asuhan dalam Jumlah
Kategori Skor Nama Inisial (%)
pelaksanaan tindakan. Musrifah tersebut ialah Siswa
seorang anak panti asuhan yang mengenyam 76% - Bq, En, Mf,
Baik 6 31,58
pendidikan di perguruan tinggi, yang dipercaya 100% Ms, Ri, St.
untuk membimbing adik tingkatnya yang tinggal Bl, Bt, Dw, Dn,
di panti asuhan tersebut. Hf, Is, Ng, Ri,
Cukup 56% - 75% 13 68,42
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Rs, Sr, Tl, Tn,
siswa SMP di panti asuhan yatim putri ‘Aisyiyah Um
Yogyakarta berjumlah 19 orang. Pemilihan Kurang
40% - 55% - 0 0
subjek penelitian melalui teknik populasi, yaitu Baik
teknik pemilihan subjek yang didasarkan pada Tidak
< 40% - 0 0
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan Baik
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui
ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2009:89).
bahwa sebelum diberi tindakan, rata-rata motivasi
Pengumpulan data menggunakan instrumen belajar pada mata pelajaran bahasa Inggris siswa
skala model Likert tentang motivasi belajar,
di panti asuhan berada dalam kategori cukup.
wawancara, dan observasi. Validasi instrumen
Selanjutnya, peneliti membagi siswa menjadi dua
yang digunakan yaitu logical validity (validitas
kelompok berjumlah 9 atau 10 orang setiap
logik) karena validitasnya berdasarkan pada
kelompoknya. Pembagian kelompok diserahkan
konstruksi teoritik yang diukur. Uji validitas
pada siswa dibantu oleh peneliti dan Musrifah
instrumen ini menggunakan program komputer panti. Berikutnya, peneliti memberikan brosur
35
MOTIVASI BELAJAR, BROSUR, DISKUSI KELOMPOK

bimbingan belajar kepada siswa. Mereka diminta kelompok, peneliti membahas materi pada brosur
untuk membaca dan memahami isi materi bimbingan belajar tersebut, dan memberi
tersebut, dan pada pertemuan yang akan datang kesempatan pada peserta untuk bertanya jika ada
materi tersebut akan dibahas dalam diskusi yang kurang dimengerti tentang materi dalam
kelompok. brosur, peneliti meminta masing-masing
Siklus I kelompok untuk memikirkan gaya belajarnya dan
Pada siklus I, peneliti melakukan perencanaan, meminta mereka untuk menjawab pertanyaan
pelaksanaan tindakan I, observasi, refleksi, dan yaitu apa gaya belajarmu dan bagaimana anda
melaksanakan post test I. Peneliti menjelaskan dapat menghafalkan kosa kata bahasa Inggris
tentang bentuk diskusi kelompok yang akan sesuai dengan gaya belajarmu, pertanyaan
dilaksanakan, yaitu membahas materi-materi tersebut dijawab secara berdiskusi bersama teman
brosur bimbingan belajar dan meminta siswa ikut kelompoknya. Hasil diskusi ditulis dalam kertas
aktif dalam kegiatan tersebut, pada siklus ini akan yang telah disediakan, siswa menyampaikan hasil
dibagikan 2 buah brosur bimbingan belajar, diskusi kelompok. Selanjutnya, peneliti menarik
pemberian materi brosur bimbingan belajar secara kesimpulan berdasarkan kegiatan diskusi
berkala, masing-masing dibahas satu kali kelompok tersebut, peneliti mengakhiri kegiatan
pertemuan saat diskusi kelompok berlangsung, diskusi kelompok dengan meminta siswa untuk
pelaksanaan diskusi kelompok I dengan Brosur melafazkan hamdallah.
bimbingan belajar I berjudul : Cara Mengikuti Hasil observasi dari pelaksanaan tindakan
Pelajaran Bahasa Inggris Di Kelas. Adapun yaitu pelaksanaan diskusi kelompok I dapat
kegiatan yang dilaksanakan yaitu : peneliti berjalan. Seluruh siswa mendengarkan penjelasan
memulai kegiatan diskusi kelompok dengan tentang bahasan materi brosur, tampak siswa
berdo’a. Setelah itu, peneliti sebagai pembahas malu-malu dalam mengungkapkan pendapat, dan
materi menyampaikan tujuan dan manfaat dari siswa belum berani bertanya, pelaksanaan diskusi
pelaksanaan diskusi kelompok, peneliti kelompok II berjalan lancar. Seluruh peserta
membahas materi brosur bimbingan belajar yang mendengarkan penjelasan tentang materi yang
telah diberikan. Siswa diberi kesempatan untuk dibahas, siswa telah dapat mengemukakan
ikut berpartisipasi. Apabila ada yang belum pendapatnya, dan beberapa siswa telah berani
dimengerti, maka peneliti memberi kesempatan bertanya. Hasil refleksi yaitu berdasarkan
kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan pengamatan yang dilakukan peneliti bersama
dari temannya, selanjutnya, peneliti memberi Musrifah Panti, tampak seluruh siswa
pertanyaan agar siswa dapat berdiskusi bersama memperhatikan penjelasan materi, berpartisipasi
teman kelompoknya. Pertanyaannya yaitu dalam mengerjakannya tugas kelompok, namun
bagaimana persiapan siswa sebelum belajar seluruh siswa belum mampu mengemukakan
pelajaran bahasa Inggris dikelas, dan apa saja pendapatnya.
yang dilakukan ketika mengikuti pelajaran bahasa Berdasarkan wawancara, diketahui bahwa
Inggris di kelas. Jawaban dari pertanyaan tersebut siswa memahami materi brosur bimbingan belajar
dapat ditulis pada kertas yang telah disediakan. yang diberikan. Tulisan dalam brosur yang
Peneliti bersama Musrifah panti mengamati warna-warni membuat siswa tertarik
jalannya diskusi kelompok. membacanya. Beberapa siswa mengusulkan untuk
Berikutnya, siswa dapat menyampaikan hasil lebih banyak memberikan gambar-gambar pada
diskusi mereka. Peneliti menyimpulkan hasil dari brosur agar brosur tersebut lebih baik lagi.
diskusi kelompok yang telah berlangsung. Peneliti melakukan post test I setelah
Peneliti memberikan penguatan kepada siswa pemberian tindakan. Hasil post test I tersebut
untuk menerapkan tips mengikuti pelajaran yaitu 12 orang siswa yang berada dalam kategori
bahasa Inggris di kelas yang telah dibahas. baik diantaranya Bq, Bl, Dw, Dn, En, Hf, Mf, Ms,
Peneliti mengakhiri kegiatan diskusi kelompok Ri, Sr, St, Tl. Kemudian 7 orang siswa lainnya
dengan meminta siswa untuk melafazkan masih berada dalam kategori cukup, yaitu Bt, Is,
hamdallah, dan membagikan brosur ke dua untuk Ng, Rn, Rs, Tn, Um. Secara keseluruhan, target
dibaca dan akan didiskusikan pada waktu penelitian belum tercapai karena motivasi belajar
berikutnya. pelajaran bahasa Inggris siswa belum berada
Pelaksanaan diskusi kelompok II dengan dalam kategori baik, sehingga perlu diadakan
Brosur bimbingan belajar I berjudul: tindakan kembali yang diberikan dalam siklus II.
Menghafalkan Kosa Kata Bahasa Inggris Sesuai
Dengan Gaya Belajarmu. Adapun kegiatan yang Siklus II
dilaksanakan yaitu peneliti memulai kegiatan Pada siklus II, peneliti melakukan
diskusi kelompok dengan berdo’a. Setelah itu, perencanaan, pelaksanaan tindakan II, observasi,
peneliti sebagai pembahas materi menyampaikan refleksi, dan melaksanakan post test. Adapun
tujuan dan manfaat dari pelaksanaan diskusi rincian kegiatannya pada siklus ini akan
36
RHEPON

dibagikan 2 buah brosur bimbingan belajar yang lancar, karena siswa sudah mulai aktif bertanya
dibuat lebih menarik dengan memberikan gambar mengenai materi yang belum dimengerti. Mereka
lebih banyak, pemberian materi brosur bimbingan juga antusias untuk mengerjakan pertanyaan
belajar secara berkala, masing-masing dibahas kelompok, pelaksanaan diskusi kelompok II
satu kali pertemuan saat diskusi kelompok berjalan lancar, karena siswa mau mengerjakan
berlangsung, pelaksanaan diskusi kelompok I pertanyaan kelompok. Selain itu, terdapat
dengan Brosur bimbingan belajar I berjudul : Tips beberapa siswa yang bertanya mengenai materi
Asyik Belajar Bahasa Inggris. Adapun kegiatan dalam brosur bimbingan belajar dan dapat
yang dilaksanakan yaitu peneliti memulai dijawab oleh siswa lain.
kegiatan diskusi kelompok dengan berdo’a.
Setelah itu, peneliti sebagai pembahas materi Hasil refleksi yaitu hasil dari pelaksanaan
menyampaikan tujuan dan manfaat dari diskusi kelompok yaitu siswa menjadi paham
pelaksanaan diskusi kelompok, peneliti mengenai tujuan mempelajari pelajaran bahasa
membahas materi dalam brosur tersebut dan Inggris, dan apa saja yang membuat mereka
memberikan kesempatan pada siswa untuk tertarik belajar bahasa Inggris, serta siswa juga
menyampaikan pertanyaan. peneliti memberikan mengerti bagaimana cara membuat catatan
pertanyaan pada siswa untuk mendiskusikan pelajaran bahasa Inggris yang rapi sehingga
jawabannya bersama rekan kelompoknya, mudah untuk dibaca., hasil wawancara, siswa
pertanyaannya yaitu apakah tujuan anda merasakan manfaat mengikuti kegiatan diskusi
mempelajari pelajaran bahasa Inggris dalam kelompok tersebut karena memperoleh
jangka pendek dan panjang, dan bagaimanakah pengetahuan mengenai cara belajar bahasa Inggris
cara anda agar anda tertarik mempelajari yang sebelumnya belum mereka ketahui. Selain
pelajaran bahasa Inggris. Hasil diskusi ditulis itu siswa dapat belajar mengungkapkan
pada kertas yang disediakan. pendapatnya. Siswa lebih tertarik membaca
Siswa mempresentasikan hasil diskusi. brosur bimbingan belajar yang diberikan karena
Selanjutnya, peneliti mengajak siswa untuk terdapat gambar yang menarik.
menarik kesimpulan berdasarkan materi yang Hasil yang diperoleh subjek penelitian
dibahas. Peneliti mengakhiri kegiatan diskusi menunjukkan kemampuan akhir yang baik
kelompok dan membagikan brosur bimbingan dibandingkan dengan kemamuan awal sebelum
belajar yang kedua untuk dibaca dan akan diberi tindakan. Hal ini menunjukkan bahwa
didiskusikan pada pertemuan berikutnya. motivasi belajar pelajaran bahasa Inggris siswa
Pelaksanaan diskusi kelompok II dengan telah mengalami peningkatan, sehingga peneliti
Brosur bimbingan belajar II berjudul: Asyiknya menghentikan pemberian tindakan karena telah
Belajar Bahasa Inggris Dengan Catatan Rapi. mencapai target penelitian yaitu motivasi belajar
Adapun kegiatan yang dilaksanakan yaitu peneliti pelajaran bahasa Inggris siswa berada dalam
memulai kegiatan diskusi kelompok dengan kategori baik.
berdo’a. Setelah itu, peneliti sebagai pembahas Motivasi belajar sangat diperlukan dalam
materi menyampaikan tujuan dan manfaat dari kegiatan belajar, agar siswa dapat menjalankan
pelaksanaan diskusi kelompok, peneliti aktivitas belajar. Hal ini seperti yang telah
menjelaskan materi tersebut dan memberikan dikemukakan oleh Djamarah (2008:148) bahwa
kesempatan untuk bertanya jika ada materi yang motivasi sangat diperlukan karena seseorang yang
kurang dimengerti, peneliti memberikan tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak
pertanyaan yang akan didiskusikan siswa bersama akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Selain
teman kelompoknya, pertanyaannya yaitu itu Robertus Angkowo dan Kosasih (2007:36)
bagaimana anda membuat catatan pelajaran mengemukakan seseorang melalukan suatu usaha
bahasa Inggris yang rapi agar tertarik untuk karena ada motivasi. Adanya motivasi yang kuat
membaca catatan tersebut. Hasil diskusi ditulis dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik,
dalam kertas yang telah disediakan, siswa sehingga semakin tinggi motivasi belajar
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. seseorang maka hasil belajarnya akan baik pula.
Selanjutnya, peneliti mengajak siswa menarik Tindakan yang diberikan dalam penelitian ini
kesimpulan dari kegiatan diskusi tersebut. Selain yaitu pemberian brosur bimbingan belajar dan
itu peneliti meminta pada siswa untuk pengadaan diskusi kelompok. Siswa yang telah
menerapkan hasil diskusi mereka serta menerima brosur bimbingan belajar, akan
menerapkan tips-tips yang telah diberikan dalam membahas materi tersebut dalam kegiatan diskusi
bentuk brosur bimbingan belajar agar mereka kelompok. Berbagai materi dalam brosur
menjadi semangat belajar pelajaran bahasa bimbingan belajar berisi tentang materi layanan
Inggris. bimbingan belajar.
Hasil observasi dari pelaksanaan tindakan Brosur bimbingan belajar disusun sedemikian
yaitu pelaksanaan diskusi kelompok I berjalan rupa dengan materi tidak terlalu panjang agar
37
MOTIVASI BELAJAR, BROSUR, DISKUSI KELOMPOK

siswa tidak bosan membacanya. Arsyad belajar pelajaran bahasa Inggris yang baik,
(2002:88) mengemukakan pedoman menyusun dengan skor persentase berada diantara 76% -
brosur bimbingan belajar yaitu warna yang 100%..
digunakan sebagai alat penuntun dan penarik Pelaksanaan siklus II dengan memodifikasi
perhatian kepada informasi yang penting, selain brosur bimbingan belajar yaitu pemberian
itu dapat menggunakan penekanan kata-kata gambar-gambar serta bentuk huruf teks diganti
kunci atau judul dengan huruf dicetak tebal atau lebih unik agar siswa lebih tertarik membaca
dicetak miring, atau informasi yang penting diberi brosur bimbingan belajar yang telah diberikan.
penekanan dengan menggunakan kotak. Selain itu, peneliti berusaha agar siswa dapat ikut
Penggunaan garis bawah sebagai alat penuntun menyumbangkan pendapatnya mengenai topik
sedapat mungkin dihindari karena membuat kata yang sedang dibahas, misalnya peneliti meminta
itu sulit dibaca. Selain itu, Arsyad (2002:37) seluruh siswa dapat memberikan kesimpulan dari
mengemukakan lembaran pada brosur dapat berisi diskusi kelompok. Setelah pemberian tindakan
gambar atau foto di samping teks materi. pada siklus II, seluruh siswa mengalami
Pelaksanaan diskusi kelompok merupakan peningkatan motivasi belajar pelajaran bahasa
pertemuan dua orang atau lebih untuk saling Inggris. Motivasi belajar pelajaran bahasa Inggris
bertukar pendapat dan bertukar pengalaman, dan seluruh siswa atau 19 siswa berada dalam
biasanya menghasilkan suatu keputusan. ketegori baik, dengan skor persentase berada
Pelaksanaan diskusi kelompok tersebut diantara 76% - 100%. Hal ini menunjukkan
dimaksudkan memberi kesempatan kepada siswa tercapainya tujuan penelitian yaitu seluruh siswa
untuk memahami lebih jauh materi-materi yang mengalami peningkatan motivasi belajar
ada dalam brosur bimbingan belajar yang telah pelajaran bahasa Inggris. Peningkatan rata-rata
diberikan. Pada saat diskusi kelompok persentase motivasi belajar pelajaran bahasa
berlangsung siswa mendapatkan kesempatan Inggris dapat dilihat dalam Tabel 2.
bertanya dan menyampaikan pendapatnya dengan
Tabel 2
konsekuensi siswa harus mendengarkan penyaji
Persentase Rata-Rata Motivasi Belajar Pelajaran
materi ketika materi tersebut dibahas dan tidak
Bahasa Inggris
berbisik dengan teman disekitarnya.
Tindakan yang diberikan pada siswa
mengenai pemberian brosur bimbingan belajar No. Skor motivasi belajar Persentase Kriteria
dan pelaksanaan diskusi kelompok ternyata siswa SMP rata-rata
mampu meningkatkan motivasi belajar pelajaran
1. Pre test 74,2 Cukup
bahasa Inggris siswa. Adapun peningkatan dari
setiap tindakan pada siswa yaitu motivasi belajar 2. Post test I 77,39 Baik
pelajaran bahasa Inggris siswa sebelum diberi
tindakan yaitu terdapat 6 siswa dari 19 siswa 3. Post test II 80,66 Baik
berkategori baik, dengan skor persentase berada
diantara 76% - 100%. 13 siswa lainnya berada Skor skala motivasi belajar yang diperoleh
dalam berkategori cukup, dengan skor persentase siswa terus mengalami peningkatan karena materi
berada diantara 51% - 75%. Hal ini menunjukkan brosur bimbingan belajar menggunakan bahasa
sebagian siswa kurang semangat belajar pelajaran yang ringkas dan mudah dipahami. Selain itu,
bahasa Inggris sehingga perlu ditingkatkan materi yang disusun menggunakan bentuk huruf,
melalui pelayanan bimbingan dan konseling. Pada
warna dan gambar yang menarik. Pelaksanaan
awal pelaksanaan tindakan atau siklus I yaitu diskusi kelompok juga mempengaruhi motivasi
dengan pemberian dua buah brosur bimbingan belajar siswa, karena dengan diadakan diskusi
belajar dan dua kali mengadakan diskusi kelompok siswa menjadi lebih paham mengenai
kelompok. Siswa mendengarkan materi yang materi brosur bimbingan belajar yang telah
dijelaskan oleh peneliti, namun siswa belum diberikan.
berani memberikan pendapatnya. Setelah Hasil wawancara kepada siswa mengenai
pemberian tindakan tersebut motivasi belajar kegiatan diskusi kelompok yang telah dilakukan,
siswa mengalami peningkatan. Motivasi belajar dapat disimpulkan bahwa mereka senang
pelajaran bahasa Inggris setelah diberi tindakan mengikuti kegiatan diskusi kelompok karena
(siklus I) diketahui 12 siswa dari 19 siswa berada mereka mendapatkan informasi yang berguna
pada kategori baik, dengan skor persentase berada
bagi dirinya, dapat belajar mengemukakan
diantara 76% - 100%, sedangkan 7 siswa dari 19 pendapat di depan teman-temannya, dapat belajar
siswa berada dalam ketegori cukup, dengan skor menghargai pendapat antar anggota kelompok.
persentase berada diantara 51% - 75%. Oleh Oleh karena itu, melalui diskusi kelompok siswa
karena itu, peneliti perlu kembali memberikan dapat memahami materi brosur bimbingan belajar
tindakan agar seluruh siswa memiliki motivasi yang telah diberikan. Hasil wawancara kepada
38
RHEPON

siswa mengenai brosur bimbingan belajar, dapat Djamarah, S. B. (2008). Psikologi Belajar (Edisi
disimpulkan pemberian brosur bimbingan belajar Dua). Jakarta: Rineka Cipta.
tersebut membuat siswa mengerti cara belajar Sardiman. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar
yang baik karena materi brosur bimbingan belajar Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
yang disusun dengan kalimat yang mudah Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif
dipahami, pemberian gambar dan warna tulisan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
yang menarik. Sukardi, D. K. (2008). Pengantar Pelaksanaan
Observasi mengenai motivasi belajar siswa Program Bimbingan dan Konseling di
setelah diberi tindakan, menunjukkan siswa Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
merespon materi yang disampaikan pengajar di Sukmadinata, N. S. (2005). Landasan Psikologi
panti asuhan, mau bertanya jika ada materi yang Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja
belum dimengerti, membawa buku materi Rosdakarya.
pelajaran, dan mau mengerjakan tugas yang Sukmadinata, N. S. (2007). Bimbingan dan
diberikan. Hal ini berarti siswa semangat Konseling dalam Praktek. Bandung: Maestro.
mengikuti pembelajaran tentang pelajaran bahasa Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar
Inggris. Mengajar di Sekolah Wawasan Baru,
Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa Beberapa Metode Pendukung, dan Beberapa
media brosur bimbingan belajar dan diskusi Komponen Layanan Khusus. Jakarta: Rineka
kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar Cipta.
pelajaran bahasa Inggris siswa SMP di panti Syah, M. (1995). Psikologi Pendidikan dengan
asuhan yatim putri ‘Aisyiyah Yogyakarta. Hasil Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja
penelitian ini telah sesuai dengan tujuan Rosdakarya.
penelitian untuk membantu meningkatkan Uno, H. B. (2008). Teori Motivasi dan
motivasi belajar pelajaran bahasa Inggris siswa. Pengukurannya: Analisis di bidang
pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Kesimpulan Untari, Yusrina Anggraini. (2013). peningkatan
hasil belajar IPS siswa kelas v melalui metode
Kesimpulan yang dapat dikemukakan dari simulasi. PSIKOPEDAGOGIA Bimbingan
penelitian ini adalah media brosur bimbingan dan Konseling, 2(2): 9-17.
belajar dan diskusi kelompok dapat meningkatkan Winkel, W. S., & Hastuti, M. M. S. (2004).
Bimbingan dan Konseling di Institusi
motivasi belajar pelajaran bahasa Inggris siswa
Pendidikan (Edisi Revisi). Yogyakarta: Media
SMP khususnya di panti asuhan yatim putri Abadi.
`Aisyiyah Yogyakarta. Hasil penelitian ini dapat Yamin, M. (2007). Kiat Membelajarkan Siswa.
digunakan oleh konselor dalam membantu siswa Jakarta: Gaung Persada Press.
meningkatkan motivasi belajar bahasa Inggris Yusuf, S. & Nurihsan, A. J. (2006). Landasan
melalui media brosur bimbingan belajar dan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja
diskusi kelompok. Rosdakarya.

Referensi

Alwi, H., Sugono, D., Adiwimarta, S. S., Lapowi,


Hans., Ruskhan, A. G., Burhanuddin, E., &
Supadi, H. (2002). Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka.
Angkowo, R., & Kosasih, A. (2007). Optimalisasi
Media Pembelajaran Mempengaruhi
Motivasi, Hasil Belajar dan Kepribadian.
Jakarta: Grasindo.
Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian (Edisi
Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2006). Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Arsyad, A. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Anda mungkin juga menyukai