Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

GERONTIK DENGAN HIPERTENSI

Oleh :

Nur Safitri (AOA0170850)

DIII KEPERAWATAN
LAPORAN PENDAHULUAN

HIPERTENSI

A.Pengertian

Berdasarkan JNC VII,seseorang dikatakan hipertensi bila tekanan sistolik nya


melebihi 140 mmHg dan atau diastoliknya melebihi 90 mmHg berdasarkan rerata dua atau
tiga kali kunjungan yang cermat sewaktu duduk dalam satu atau dua kali kunjungan.

B.Etiologi

Berdasarkan etiologinya hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi hipertensi


primer/essensial dengan insiden 80-95% dimana pada hipertensi jenis ini tidak diketahui
penyebabnya. Selain itu terdapat pula hipertensi sekunder akibat adanya suatu penyakit
atau kelainan yang mendasari, seperti stenosis arteri renalis, penyakit parenkim ginjal,
feokromositoma, hiperaldosteronism, dan sebagainya.

C.Faktor Resiko Hipertensi


Faktor-faktor yang tidak dapat dimodifikasi antara lain faktor genetik, umur, jenis
kelamin, dan etnis. Sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi meliputi stres, obesitas dan
nutrisi.2,4
a. Usia
Usia mempengaruhi faktor resiko terkena Hipertensi dengan kejadian paling
tinggi pada usia 30 – 40 th. Kejadian 2X lebih besar pada orang kulit hitam, dengan
3X lebih besar pada laki-laki kulit hitam, dan 5X lebih besar untuk wanita kulit
hitam.
b. Jenis kelamin
Komplikasi hipertensi meningkat pada seseorang dengan jenis kelamin laki-
laki.
c. Riwayat keluarga
Riwayat keluarga dengan hipertensi memberikan resiko terkena hipertensi
sebanyak 75%.
d. Obesitas
Meningkatnya berat badan pada masa anak-anak atau usia pertengahan resiko
hipertensi meningkat.
e. Serum lipid
Meningkatnya triglycerida atau kolesterol meninggi resiko dari hipertensi.
f. Diet
Meningkatnya resiko dengan diet sodium tinggi, resiko meninggi pada
masyarakat industri dengan tinggi lemak, diet tinggi kalori.
g. Merokok
Resiko terkena hipertensi dihubungkan dengan jumlah rokok dan lamanya
merokok. Terdapat penambahan kriteria, sebagai berikut :
a. Keturunan atau Gen

Kasus hipertensi esensial 70%-80% diturunkan dari orang tuanya


kepada anaknya.
b. Stres Pekerjaan
Hampir semua orang di dalam kehidupan mereka mengalami stress
berhubungan dengan pekerjaan mereka. Stres dapat meningkatkan tekanan
darah dalam waktu yang pendek, tetapi kemungkinan bukan penyebab
meningkatnya tekanan darah dalam waktu yang panjang
c. Asupan Garam
Konsumsi garam memiliki efek langsung terhadap tekanan darah.
Terdapat bukti bahwa mereka yang memiliki kecenderungan menderita
hipertensi secara keturunan memiliki kemampuan yang lebih rendah untuk
mengeluarkan garam dari tubuhnya
d. Aktivitas Fisik (Olahraga)
Olahraga lebih banyak dihubungkan dengan pengelolaan hipertensi
karena olahraga isotonik dan teratur dapat menurunkan tekanan darah.

D.Patogenesis Hipertensi
Pada dasarnya hipertensi merupakan penyakit multifaktorial yang timbul akibat
berbagai interaksi faktor-faktor resiko tertentu. Faktor-faktor resiko yang mendorong
timbulnya kenaikan.3
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di
pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf
simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medula
spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui saraf simpatis ke
ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan
merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah kapiler, dimana dengan
dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah kapiler.

Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon


pembuluh darah terhadap rangsang vasokontriktor. Individu dengan hipertensi sangat
sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut
bisa terjadi. Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh
darah sebagai respon rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang mengakibatkan
tambahan aktivitas vasokontriksi. Medula adrenal mengsekresi epinefrin yang
menyebabkan vasokontriksi. Korteks adrenal mengsekresi kortisol dan steroid lainnya,
yang dapt memperkuat respon vasokontriktor pembuluh darah. Vasokontriksi yang
mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin. Renin
merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II,
suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh
korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,
menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung
mencetus keadaan hipertensi. Perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh
darah perifer bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada lanjut
usia. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat, dan
penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan
kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri
besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh
jantung (volume sekuncup), mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan
tahanan perifer.

Pada dasarnya, tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung dan tekanan perifer.
Berbagai faktor yang mempengaruhi curah jantung dan tekanan perifer akan
mempengaruhi tekanan darah seperti asupan garam yang tinggi, faktor genetik, stres,
obesitas, faktor endotel. Selain curah jantung dan tahanan perifer sebenarnya tekanan
darah dipengaruhi juga oleh tebalnya atrium kanan, tetapi tidak mempunyai banyak
pengaruh. Dalam tubuh terdapat sistem yang berfungsi mencegah perubahan tekanan
darah secara akut yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi yang berusaha untuk
mempertahankan kestabilan tekanan darah dalam jangka panjang. Sistem pengendalian
tekanan darah sangat kompleks. Pengendalian dimulai dari sistem yang bereaksi dengan
cepat misalnya reflek kardiovaskuler melalui sistem saraf, reflek kemoreseptor, respon
iskemia, susunan saraf pusat yang berasal dari atrium, arteri pulmonalis otot polos. Dari
sistem pengendalian yang bereaksi sangat cepat diikuti oleh sistem pengendalian yang
bereaksi kurang cepat, misalnya perpindahan cairan antara sirkulasi kapiler dan rongga
intertisial yang dikontrol hormon angiotensin dan vasopresin. Kemudian dilanjutkan
sistem yang poten dan berlangsung dalam jangka panjang misalnya kestabilan tekanan
darah dalam jangka panjang dipertahankan oleh sistem yang mengatur jumlah cairan tubuh
yang melibatkan berbagai organ. Peningkatan tekanan darah pada hipertensi primer
dipengaruhi oleh beberapa faktor genetik yang menimbulkan perubahan pada ginjal dan
membran sel, aktivitas saraf simpatis dan renin, angiotensin yang mempengaruhi keadaan
hemodinamik, asupan natrium dan metabolisme natrium dalam ginjal serta obesitas dan
faktor endotel. Akibat yang ditimbulkan dari penyakit hipertensi antara lain penyempitan
arteri yang membawa darah dan oksigen ke otak, hal ini disebabkan karena jaringan otak
kekurangan oksigen akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak dan akan
mengakibatkan kematian pada bagian otak yang kemudian dapat menimbulkan stroke.
Komplikasi lain yaitu rasa sakit ketika berjalan kerusakan pada ginjal dan kerusakan pada
organ mata yang dapat mengakibatkan kebutaan, sakit kepala, Jantung berdebar-debar,
sulit bernafas setelah bekerja keras atau mengangkat beban kerja, mudah lelah,
penglihatan kabur, wajah memerah, hidung berdarah, sering buang air kecil terutama di
malam hari telingga berdering (tinnitus) dan dunia terasa berputar.

E.Manifestasi Klinis Hipertensi


Gambaran klinis pasien hipertensi meliputi nyeri kepala saat terjaga, kadang-
kadang disertai mual dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah intrakranial.
Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi. Ayunan langkah yang tidak
mantap karena kerusakan susunan saraf pusat. Nokturia karena peningkatan aliran darah
ginjal dan filtrasi glomerulus. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan
tekanan kapiler. Gejala lain yang umumnya terjadi pada penderita hipertensi yaitu pusing,
muka merah, sakit kepala, keluaran darah dari hidung secara tiba-tiba, tengkuk terasa
pegal dan lain-lain
F.Diagnosis Hipertensi
Berdasarkan anamnesis, sebagian besar pasien hipertensi bersifat asimptomatik.
Beberapa pasien mengalami keluhan berupa sakit kepala, rasa seperti berputar, atau
penglihatan kabur. Hal yang dapat menunjang kecurigaan ke arah hipertensi sekunder
antara lain penggunaan obat-obatan seperti kontrasepsi hormonal, kortikosteroid,
dekongestan maupun NSAID, sakit kepala paroksismal, berkeringat atau takikardi serta
adanya riwayat penyakit ginjal sebelumnya. Pada anamnesis dapat pula digali mengenai
faktor resiko kardiovaskular seperti merokok, obesitas, aktivitas fisik yang kurang,
dislipidemia, diabetes milletus, mikroalbuminuria, penurunan laju GFR, dan riwayat
keluarga.

Berdasarkan pemeriksaan fisik, nilai tekanan darah pasien diambil rerata dua kali
pengukuran pada setiap kali kunjungan ke dokter. Apabila tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
pada dua atau lebih kunjungan maka hipertensi dapat ditegakkan. Pemeriksaaan tekanan
darah harus dilakukan dengan alat yang baik, ukuran dan posisi manset yang tepat
(setingkat dengan jantung) serta teknik yang benar. Pemeriksaan penunjang dilakukan
untuk memeriksa komplikasi yang telah atau sedang terjadi seperti pemeriksaan
laboratorium seperti darah lengkap, kadar ureum, kreatinin, gula darah, elektrolit, kalsium,
asam urat dan urinalisis. Pemeriksaan lain berupa pemeriksaan fungsi jantung berupa
elektrokardiografi, funduskopi, USG ginjal, foto thoraks dan ekokardiografi. Pada kasus
dengan kecurigaan hipertensi sekunder dapat dilakukan pemeriksaan sesuai indikasi dan
diagnosis banding yang dibuat. Pada hiper atau hipotiroidisme dapat dilakukan fungsi
tiroid (TSH, FT4, FT3), hiperparatiroidisme (kadar PTH, Ca2+), hiperaldosteronisme
primer berupa kadar aldosteron plasma, renin plasma, CT scan abdomen, peningkatan
kadar serum Na, penurunan K, peningkatan eksresi K dalam urin ditemukan alkalosis
metabolik. Pada feokromositoma, dilakukan kadar metanefrin, CT scan/MRI abdomen.
Pada sindrom cushing, dilakukan kadar kortisol urin 24 jam. Pada hipertensi renovaskular,
dapat dilakukan CT angiografi arteri renalis, USG ginjal, Doppler Sonografi.

G.Penatalaksanaan Hipertensi
Penatalaksanaan hipertensi meliputi modifikasi gaya hidup namun terapi
antihipertensi dapat langsung dimulai untuk hipertensi derajat 1 dengan penyerta dan
hipertensi derajat 2. Penggunaan antihipertensi harus tetap disertai dengan modifikasi gaya
hidup.

Tujuan pengobatan pasien hipertensi adalah:

Target tekanan darah <150/90, untuk individu dengan diabetes, gagal ginjal, dan
individu dengan usia > 60 tahun <140/90

 Penurunan morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler


Selain pengobatan hipertensi, pengobatan terhadap faktor resiko atau
kondisi penyerta lainnya seperti diabetes mellitus atau dislipidemia juga harus
dilaksanakan hingga mencaoai target terapi masing-masing kondisi.
Pengobatan hipertensi terdiri dari terapi nonfakmakologis dan
farmakologis. Terpai nonfarmakologis harus dilaksanakan oleh semua pasien
hipertensi dengan tujuan menurunkan tekanan darah dan mengendalikan
faktor-faktor resiko penyakit penyerta lainnya.
Modifikasi gaya hidup berupa penurunan berat badan (target indeks massa
tubuh dalam batas normal untuk Asia-Pasifik yaitu 18,5-22,9 kg/m2), kontrol
diet berdasarkan DASH mencakup konsumsi buah-buahan, sayur-sayuran,
serta produk susu rendah lemak jenuh/lemak total, penurunan asupan garam
dimana konsumsi NaCl yang disarankan adalah < 6 g/hari. Beberapa hal lain
yang disarankan adalah target aktivitas fisik minimal 30 menit/hari dilakukan
paling tidak 3 hari dalam seminggu serta pembatasan konsumsi alkohol. Terapi
farmakologi bertujuan untuk mengontrol tekanan darah hingga mencapai
tujuan terapi pengobatan. Berdasarkan JNC VIII pilihan antihipertensi
didasarkan pada ada atau tidaknya usia, ras, serta ada atau tidaknya gagal
ginjal kronik. Apabila terapi antihipertensi sudah dimulai, pasien harus rutin
kontrol dan mendapat pengaturan dosis setiap bulan hingga target tekanan
darah tercapai. Perlu dilakukan pemantauan tekanan darah, LFG dan elektrolit.

obat antihipertensi:
1. Diuretik
Obat-obatan jenis diuretic bekerja dengan mengeluarkan cairan
tubuh (lewat kencing), sehingga volume cairan tubuh berkurang
mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan dan berefek
pada turunnya tekanan darah. Contoh obat-obatan ini adalah:
Bendroflumethiazide, chlorthizlidone, hydrochlorothiazide, dan
indapamide.
2. ACE-Inhibitor
Kerja obat golongan ini menghambat pembentukan zat
angiotensin II (zat yang dapat meningkatkan tekanan darah). Efek
samping yang sering timbul adalah batuk kering, pusing sakit kepala
dan lemas. Contoh obat yang tergolong jenis ini adalah Catopril,
enalapril, dan lisinopril.
3. Calsium channel blocker
Golongan obat ini berkerja menurunkan menurunkan daya pompa
jantung dengan menghambat kontraksi otot jantung (kontraktilitas).
Contoh obat yang tergolong jenis obat ini adalah amlodipine,
diltiazem dan nitrendipine.
4. ARB
Kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat
angiotensin II pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya
pompa jantung. Obat-obatan yang termasuk golongan ini adalah
eprosartan, candesartan, dan losartan.
5. Beta blocker
Mekanisme obat antihipertensi ini adalah melalui penurunan daya
pompa jantung. Jenis obat ini tidak dianjurkan pada penderita yang
telah diketahui mengidap gangguan pernafasan seperti asma
bronchial. Contoh obat yang tergolong ke dalam beta blocker adalah
atenolol, bisoprolol, dan beta metoprolol.

Pathway :
FORMAT PENGKAJIAN DATA DASAR

Nama Mahasiswa :Nur Safitri Tempat Praktik :

NIM :AOA0170850 Tanggal Praktik :

1. IDENTITAS
Nama :Ny.D

Alamat :Dsn.Gamoh Ds.Dayurejo Kec.Prigen Kab.Pasuruan

Jenis Kelamin :P

(1) Laki-laki
(2) Perempuan
Umur :

(1) Middle
(2) Elderly
(3) Old
(4) Very Old
Status :Menikah

(1) Menikah
(2) Tidak menikah
(3) Janda
(4) Duda
Agama :Islam

(1) Islam
(2) Protestan
(3) Hindu
(4) Katholik
Suku :Jawa

(1) Jawa
(2) Madura
(3) Lain-lain, Sebutkan……………….
Tingkat Pendidikan :Tamat SD

(1) Tidak tamat SD


(2) Tamat SD
(3) SMP
(4) SMU
(5) PT
(6) Buta huruf
Status tempat tinggal :Rumah pribadi

(1) Rumah pribadi


(2) Keluarga
(3) Tuna wisma
(4) Panti
Lama tinggal di Panti :

(1) < 1 tahun


(2) 1-3 tahun
(3) > 3 tahun
Sumber pendapatan :

(1) Ada, jelaskan Suami dan anak


…………………………………………………………………………………………
….……….
(2) Tidak, jelaskan
…………………………………………………………………………………………
…………
Keluarga yang dapat dihubungi :
(1) Ada,
Anak……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…..
(2) Tidak ,
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………..
Riwayat Pekerjaan :
………………………………………………………………………………….

2. RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan yang dirasakan saat ini :

(1) Nyeri dada (-)


(2) Pusing (-)
(3) Batuk (-)
(4) Panas (-)
(5) Sesak (-)
(6) Gatal (-)
(7) Diare(-)
(8) Jantung berdebar (-)

Apa keluhan yang anda rasakan tiga bulan terakhir :

(1) Nyeri dada (-)


(2) Pusing(-)
(3) Batuk(-)
(4) Panas(-)
(5) Sesak(-)
(6) Gatal(-)
(7) Diare(-)
(8) Jantung berdebar (-)
(9) Nyeri sendi(-)
(10) Penglihatan kabur (-)

Penyakit saat ini :

(1) Sesak nafas/PPOM (-)


(2) Nyeri sendi/rematik(-)
(3) Diare(-)
(4) Penyakit kulit (-)
(5) Jantung(-)
(6) Mata(-)
(7) DM(-)
(8) Hipertensi (iya)

Kejadian penyakit 3 bulan terakhir :

(1) Sesak nafas/PPOM (-)


(2) Nyeri sendi/rematik(-)
(3) Diare(-)
(4) Penyakit kulit(-)
(5) Jantung(-)
(6) Mata(-)
(7) DM(-)
(8) Hipertensi(iya)

3. STATUS FISIOLOGIS
Bagaimana postur tulang belakang lansia :

(1) Tegap
(2) Membungkuk
(3) Kifosis
(4) Skoliosis
(5) Lordosis
Tanda-tanda vital dan status gizi :
(1) Suhu :36,5
(2) Tekanan darah :160/90mmHg
(3) Nadi :90x/mnt
(4) Respirasi :22x/mnt
(5) Berat badan :65kg
(6) Tinggi badan

PENGKAJIAN HEAD TO TOE

1. Kepala
Kebersihan : kotor/bersih

Kerontokan rambut : ya/tidak

Keluhan : ya/tidak

Jika ya, jelaskan :


…………………………………………………………………………………….

2. Mata
Konjungtiva : anemis/tidak

Sclera : ikterik/tidak

Strabismus : ya/tidak

Penglihatan : kabur/tidak

Peradangan : ya/tidak

Riwayat katarak : ya/tidak

Keluhan : ya/tidak

Jika ya, jelaskan : …………………………………………..

3. Hidung
Bentuk : simetris/tidak

Peradangan : ya/tidak

Penciuman : terganggu/tidak

Jika ya, jelaskan ………………………………………………………………..

4. Mulut dan tenggorokan


Kebersihan : baik/tidak

Mukosa : kering/lembab

Peradangan/stomatitis : ya/tidak

Gigi geligi : karies/tidak, ompong/tidak

Radang gusi : ya/tidak

Kesulitan mengunyah : ya/tidak

Kesulitan menelan : ya/tidak

5. Telinga
Kebersihan : bersih/tidak

Peradangan : ya/tidak

Pendengaran : terganggu/tidak

Jika terganggu, jelaskan


………………………………………………………………………………………

6. Leher
Pembesaran kelenjar tyroid : ya/tidak

JVD : ya/tidak
Kaku kuduk : ya/tidak

7. Dada
Bentuk dada : normal chest/barrel chest/pigeon chest/lainnya

Retraksi : ya/tidak

Wheezing : ya/tidak

Ronchi : ya/tidak

Suara jantung tambahan: ya/tidak

Ictus cordis : ya/tidak

8. Abdomen
Bentuk : distanded/flat/lainnya

Nyeri tekan : ya/tidak

Kembung : ya/tidak

Supel : ya/tidak

Bising usus : ada/tidak, frekuensi : kali/menit

Massa : ya/tidak, region

9. Genetalia
Kebersihan : baik/tidak

Haemorroid : ya/tidak

Hernia : ya/tidak

10. Ekstremitas
Kekuatan otot : (skala 1-5)

Kekuatan otot

1 : lumpuh
2 : ada kontraksi
3 Melawan gravitasi dengan sokongan
4 Melawan gravitasi tapi tidak ada tahanan
5 Melawan gravitasi dengan tahanan sedikit
6 Melawan gravitasi dengan kekuatan penuh
Postur tubuh : skoliosis/lordosis/tegap (normal)

Rentang gerak : maksimal/terbatas

Deformitas : ya/tidak,

Jelaskan : ……………………………………………………….

Tremor : ya/tidak

Edema kaki : ya/tidak, pitting edema/tidak

Penggunaan alat bantu: ya/tidak,

Jenis : …………………………………………………………..

Refleks

KANAN KIRI

Biceps

Triceps

Knee

Achiles

Keterangan :

Refleks + : normal

Refleks - : menurun/meningkat
11. Integumen
Kebersihan : baik/tidak

Warna : pucat/tidak

Kelembaban : kering/lembab

Gangguan pada kulit : ya/tidak,

jelaskan :………………………………………………………

IV.PENGKAJIAN KESEIMBANGAN UNTUK LANSIA (Pengkajian Keseimbangan)

1. Keseimbangan Berdiri
SKORE BANTUAN BANTUAN LANGKAH
PENUH SEBAGIAN DEMI
LANGKAH
TIDAK
LENGKAP

0 - <10 detik/tidak < 10 detik/tidak


mampu mampu

1 - < 10 detik/tidak 10 detik


mampu

2 <3 detik/tidak 10 detik


mampu

3 3-9 detik 10 detik

4 10 detik 10 detik

Jumlah skor keseimbangan berdiri : …………….

2. Kecepatan Berjalan (berjalan ± 2,5 meter)


Skore : tidak mampu

Skore 1 : lebih dari 5,6 detik


Skore 2 : 4,1-5,6 detik

Skore 3 : 3,2 – 4 detik

Skore 4 : kurang dari 3,2 detik

Jumlah skore berjalan : …………………….

3. Berdiri dari kursi (lima kali dengan tangan menyilang didada)


Skore 0 : tidak mampu

Skore 1 : > 16,6 detik

Skore 2 : 13,7 -16,5 detik

Skore 3 : 11,2-13,6 detik

Skore 4 : <11,2 detik

Jumlah skore berjalan :1………………………

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

Bila lansia tinggal dengan keluarga bagaimana :Baik-baik saja

Hubungan dengan sesama anggota keluarga :

(1) Tidak ada komunikasi


(2) Mampu berkomunikasi
(3) Mampu berinteraksi
(4) Mampu bekerjasama
Hubungan dengan orang lain diluar rumah

(1) Tidak dikenal


(2) Sebatas kenal
(3) Mampu berinteraksi
(4) Mampu bekerjasama
Kebiasaan lansia berinteraksi ke rumah tetangga
(1) Selalu
(2) Sering
(3) Jarang
(4) Tidak pernah
(5) Bila tinggal didalam panti/kelompok
Motivasi penghuni panti

(1) Kemampuan sendiri


(2) Terpaksa
Hubungan dengan orang lain dalam wisma

(1) Tidak dikenal


(2) Sebatas kenal
(3) Mampu berinteraksi
(4) Mampu bekerjasama
Hubungan dengan orang lain diluar wisma didalam panti

(1) Tidak dikenal


(2) Sebatas kenal
(3) Mampu berinteraksi
(4) Mampu bekerjasama
Kebiasaan lansia berinteraksi ke wisma lainnya dalam panti :

(1) Selalu
(2) Sering
(3) Jarang
(4) Tidak pernah
Stabilitas emosi

(1) Labil
(2) Stabil
(3) Iritabel, Jelaskan
…………………………………………………………………………………………
………
(4) Datar
Frekuensi kunjungan keluarga :
(1) 1 kali/bulan
(2) 2 kali/bulan
(3) Tidak pernah

APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA

Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi social lansia

No. URAIAN FUNGSI SKOR

1 Saya puas bahwa saya dapat kembali ADAPTATION 2


pada keluarga (teman-teman) saya untuk
membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya

2 Saya puas dengan cara keluarga (teman- PARTNERSHIP 1


teman) saya membicarakan sesuatu
dengan saya dan mengungkapkan
masalah dengan saya

3 Saya puas dengan cara keluarga (teman- GROWTH 2


teman) saya menerima dan mendukung
keinginan saya untuk melakukan
aktivitas/arah baru.

4 Saya puas dengan cara keluarga (teman- AFFECTION 1


teman) saya mengekspresikan afek dan
berespon terhadap emosi-emosi saya
seperti marah, sedih/mencintai.

5 Saya puas dengan cara teman-teman RESOLVE 2


saya dan saya menyediakan waktu
bersama-sama.

Kategori Skor : TOTAL 8

Pertanyaan-pertanyan yang dijawab :

1. Selalu : skor 2
2. Kadang-kadang : skor 1
3. Hampir tidak pernah : skor 0
Interpretasi :

< 3 = disfungsi berat

4-6 = disfungsi sedang

>6 = fungsi baik

Smilkstein, 1978 dalam gerontologic nursing and health aging 2005

VI.PENGKAJIAN FUNGSIONAL LANSIA

1. Masalah Emosional
Pertanyaan tahap 1

(1) Apakah klien mengalami susah tidur Tidak


(2) Ada masalah atau banyak pikiran Kadang kadang
(3) Apakah klien murung atau menangis sendiri Tidak
(4) Apakah klien sering was-was atau kuatir Tidak

Lanjutkan pertanyaan tahap 2 jika jawabannya ya 1 atau lebih

Pertanyaan tahap 2

(1) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu bulan :Pusing
(2) Ada masalah atau banyak pikiran : Tidak
(3) Ada gangguan atau masalah dengan orang lain:Tidak ada
(4) Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter :Tidak
(5) Cenderung mengurung diri:Tidak
Lebih dari 1 atau sama dengan 1 jawaban ya, maka masalah emosional
ada atau ada gangguan emosional

Gangguan emosional

2. Pengkajian Kecemasan

Tingkat Karakteristik Ya Tidak


kecemasan
Ringan Fisiologis

1. TTV Normal
2. Ketegangan Otot Menurun
3. Pupil Normal Ya
4. Konstriksi
Emosional

5 Nyaman, Rileks Ya
6. Suara Tenang
7. Perilaku Biasa
Kognitif

8. Tanggap Terhadap Rangsangan Ya


9. Dapat Mengatasi Masalahnya
Sendiri
Subyektif Ya

10. Penuh Perhatian


Sedang Fisiologis

11. TTV Mulai Meningkat


12. Diaporesis
13. Ketegangan Otot Meningkat
14. Pupil Dilatasi
15. Vasokonstriksi Daerah Perifer
Emosional Tidak

16. Ketakutan
17. Ketegangan
Kognitif

18. Perhatian Focus


Subyektif Tidak

19. Telapak Tangan Berkeringat


20. Waspada
Berat Fisiologi

21. Terdapat Respon Fight And


Flight
22. TTV Meningkat
23. Diaporesis Meningkat
24. Sering BAK
25. Nafsu Makan Menurun
26. Sesak Nafas
27. Pusing
Emosional Tidak

28. Perasaan Terancam


29. Otot Kaku
Subyektif Tidak

30. Hyperactive
Panik Fisiologi Tidak

31. Tekanan Darah Menurun


32. Nadi Meningkat
33. Wajah Pucat
Emosional Tidak

34. Menangis
35. Perilaku Menyerang
36. Marah
Kognitif Tidak

37. Tidak Memakai Logika


Subyektif Tidak

38. Nyeri Dada


39. Bicara Cepat
40. Gelisah
Jumlah

Skor akumulasi :

Ringan : bila jawaban 50% atau lebih terdapat pada karakteristik kecemasan ringan.

Sedang: bila jawaban 50% atau lebih terdapat pada karakteristik kecemasan sedang
Berat : bila jawaban 50% atau lebih terdapat pada karakteristik kecemasan berat

Panik : bila jawaban 50% atau lebih terdapat pada karakteristik panik.

(Dimodifikasi dari Arnold dan Carson. 1996. Mental Health Nursing: The Nurse, Patient
Journey. Philadelphia: Sounders Company).

3. Pengkajian Depresi
Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological
Nursing, 2006

Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil

1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 0

2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan 1 0 0


kesenangan

3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 0

4. Anda sering merasa bosan 1 0 0

5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 0

8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 0

7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 0

8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0

9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar 1 0 0


melakukan sesuatu hal

10 Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan 1 0 0


. anda

11 Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 0


.

12 Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0


.

13 Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 0


.

14 Anda merasa tidak punya harapan 1 0 0


.

15 Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 0
.

Jumlah

Interpretasi :

Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi

4. Tingkat Kerusakan Intelektual

Dengan menggunakan SPMSQ (Short Portable Mental Status Quesioner).

Ajukan beberapa pertanyaan pada daftar dibawah ini :

Benar Salah Nomo Pertanyaan


r
Ya 1 Tanggal berapa hari ini ?
Ya 2 Hari apa sekarang ?
Ya 3 Apa nama tempat ini ?
Ya 4 Dimana alamat anda ?
Ya 5 Berapa umur anda ?
Ya 6 Kapan anda lahir ?
Ya 7 Siapa presiden Indonesia ?
Ya 8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
Ya 9 Siapa nama ibu anda ?
Ya 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap
angka baru, secara menurun
JUMLAH
Interpretasi :

Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh

Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan

Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang

Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat


Kesimpulan :……………………………………………………………………………

IDENTIFIKASI ASPEK KOGNITIF

Dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)

No Aspek Nilai Nilai Kriteria

Kognitif maksimal Klien

1 Orientasi 5 Menyebutkan dengan benar :

Tahun :2020

Musim :

Tanggal :23/06/2020

Hari :Selasa

Bulan :juni

2 Orientasi 5 Dimana sekarang kita berada ?

Negara Indonesia

Propinsi jawa timur

Kabupaten/kota pasuruan

Panti

Wisma

3 Registrasi 3 Sebutkan 3 nama obyek (misal : kursi, meja,


kertas), kemudia ditanyakan kepada klien,
menjawab :

1. kursi
2. meja
3. kertas
4 Perhatian 5 Meminta klien berhitung mulai dari 100
dan kemudia kurangi 7 sampai 5 tingkat.
kalkulasi
Jawaban :

1. 93
2. 86
3. 79
4. 72
5. 65
5 Mengingat 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek
pada poin ke- 2 (tiap poin nilai 1)

6 Bahasa 9 Menanyakan pada klien tentang benda


(sambil menunjukan benda tersebut).

1.

3. Minta klien untuk mengulangi kata berkut :

“ tidak ada, dan, jika, atau tetapi )

Klien menjawab :

Minta klien untuk mengikuti perintah berikut


yang terdiri 3 langkah.

4. Ambil kertas ditangan anda

5. Lipat dua

6. Taruh dilantai.

Perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila


aktifitas sesuai perintah nilai satu poin.

7. “tutup mata anda”

8. Perintahkan kepada klien untuk menulis


kalimat dan

9. Menyalin gambar 2 segi lima yang saling


bertumpuk
Total nilai 30

Interpretasi hasil :

24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif

18 – 23 : gangguan kognitif sedang

0 - 17 : gangguan kognitif berat

Kesimpulan :…………………………………………………………………………………..

VII.PENGKAJIAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN

Kebiasaan merokok

(1) > 3 batang sehari


(2) < 3 batang sehari
(3) Tidak merokok
Pola Pemenuhan kebutuhan sehari-hari

Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi

Frekuensi makan :

(1) 1 kali sehari


(2) 2 kali sehari
(3) 3 kali sehari
(4) Tidak teratur
Jumlah makanan yang dihabiskan

(1) 1 porsi habis


(2) ½ porsi yang dihabiskan
(3) < ½ porsi yang dihabiskan
(4) Lain-lain
Makanan tambahan :

(1) Dihabiskan
(2) Tidak dihabiskan
(3) Kadang-kadang dihabiskan
Pola pemenuhan cairan :

Frekuensi minum :

(1) < 3 gelas sehari


(2) > 3 gelas sehari
Jika jawaban < 3 gelas sehari, alas an :

(1) Takut kencing malam hari


(2) Tidak haus
(3) Persediaan air minum terbatas
(4) Kebiasaan minum sedikit
Jenis minuman

(1) Air putih


(2) The
(3) Kopi
(4) Susu
(5) Lainnya,……………………

Pengkajian determinan nutrisi pada lansia

No Indikator Skor

1. Menderita sakit atau kondisi yang mengakibatkan perubahan jumlah dan 2


jenis makanan yang dikonsumsi

2. Makan kurang dari 2 kali dalam sehari 3


3. Makan sedikit buah, sayur atau olahan susu 2

4. Mempunyai tiga atau lebih kebiasaan minum minuman beralkohol setiap 2


harinya

5. Mempunyai masalah dengan mulut atau giginya sehingga tidak dapat 2


makan makanan yang keras

6. Tidak selalu mempunyai cukup uang untuk membeli makanan 4

7. Lebih sering makan sendirian 1

8. Mempunyai keharusan menjalankan terapi minum obat 3 kali atau lebih 1


setiap harinya

9. Mengalami penurunan berat badan 5 Kg dalam enam bulan terakhir 2

10. Tidak selalu mempunyai kemampuan fisik yang cukup untuk belanja, 2
memasak atau makan sendiri

Total score

American Dietetic Association and National Council on the Aging, dalam Introductory
Gerontological Nursing, 2001

Interpretations:

0 – 2 : Good3 – 5 : Moderate nutritional risk6 ≥: High nutritional risk

Pola kebiasaan tidur

Jumlah waktu tidur

(1) <4jam
(2) 4-6 jam
(3) >6 jam
Gangguan tidur berupa :

(1) Insomnia
(2) Sering terbangun
(3) Sulit mengawali
(4) Tidak ada gangguan
Penggunaan waktu luang ketika tidak tidur :

(1) Santai
(2) Diam saja
(3) Ketrampilan
(4) Kegiatan keagamaan
Pola eliminasi BAB :

Frekuensi BAB

(1) 1 kali sehari


(2) 2 kali sehari
(3) Lainnya, …………………………….
Konsistensi

(1) Encer
(2) Keras
(3) Lembek
Gangguan BAB :

(1) Inkontinensia alvi


(2) Konstipasi
(3) Diare
(4) Tidak ada
Pola BAK :

Frekuensi BAK

(1) 1-3 kali sehari


(2) 4-6 kali sehari
(3) >6 kali sehari
Warna urine

(1) Kuning jernih


(2) Putih jernih
(3) Kuning keruh
Gangguan BAK
(1) Inkontinensia urine
(2) Retensi urine
(3) Lainnya,…………………….
Pola Aktivitas

Kegiatan produktif lansia yang sering dilakukan

(1) Membantu kegiatan dapur


(2) Berkebun
(3) Pekerjaan rumah tangga
(4) Ketrampilan tangan
Pola Pemenuhan kebersihan Diri

Mandi

(1) 1 kali sehari


(2) 2 kali sehari
(3) 3 kali sehari
(4) <1 kali sehari
Memakai sabun

(1) Ya
(2) Tidak
Sikat gigi

(1) 1 kali sehari


(2) 2 kali sehari
(3) Tidak pernah, alasan………………………………
Menggunakan pasta gigi

(1) Ya
(2) Tidak
Kebiasaan berganti pakaian bersih

(1) 1 kali sehari


(2) > 1 kali sehari
(3) Tidak ganti
Tingkat kemandirian Barthel Indeks

No Jenis aktivitas Nilai Penilaian


. Bantuan Mandiri

1 Makan/minum 5 10
10

2 Berpindah dari kursi roda 5-10 15 15


ke tempat
tidur/sebaliknya

3 Kebersihan diri : cuci 0 5 5


muka, menyisir, dll

4 Keluar/masuk kamar 5 10 10
mandi

5 Mandi 0 5 5

6 Berjalan (jalan datar) 10 15 15

7 Naikturun tangga 5 10 10

8 Berpakaian/bersepatu 5 10 10

9 Mengontrol defekasi 5 10 10

10 Mengontrol berkemih 5 10 10

JUMLAH 100

Keterangan :

0-20 : Ketergantungan penuh/total

21-61 : Ketergantungan berat

62-90 : Ketergantungan moderat

91-99 : Ketergantungan ringan

100 : Mandiri
I. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
PEMUKIMAN

Luas bangunan :

Bentuk bangunan :

(1) Rumah
(2) Petak
(3) Asrama
(4) Paviliun
Jenis Bangunan :

(1) Permanen
(2) Semi Permanen
(3) Non permanen
Atap Rumah :

(1) Genting
(2) Seng
(3) Ijuk
(4) Kayu
(5) Asbes
Dinding :

(1) Tembok
(2) Kayu
(3) Bambu
(4) Lainnya, ………………….
Lantai :

(1) Semen
(2) Tegel
(3) Keramik
(4) Tanah
(5) Lainnya, …………………
Kebersihan lantai :
(1) Baik
(2) Kurang
Ventilasi

(1) < 15 % luas lantai


(2) 15% luas lantai
Pencahayaan :

(1) Baik
(2) Kurang
Jelaskan,………………………..

Pengaturan penataan perabot :

(1) Baik
(2) Kurang
Kelengkapan alat rumah tangga :

(1) Lengkap
(2) Tidak lengkap, jelaskan, ………………………..

SANITASI

Penyediaan air bersih (MCK)

(1) PDAM
(2) Sumur
(3) Mata air
(4) Sungai
(5) Lainnya,………………………….
Penyediaan air minum :

(1) Air rebus sendiri


(2) Beli (aqua)
(3) Air biasa tanpa rebus
Pengelolaan jamban :

(1) Bersama
(2) Kelompok
(3) Pribadi
(4) Lainnya,……………..

Jenis jamban :

(1) Leher angsa


(2) Cemplung terbuka
(3) Cemplung tertutup
(4) Lainnya, ……………….
Jarak dengan sumber air :

(1) <10 meter


(2) > 10 meter
Sarana pembuangan air limbah (SPAL) :

(1) Lancar
(2) Tidak lancar
Petugas sampah :

(1) Ditimbun
(2) Dibakar
(3) Daur ulang
(4) Dibuang sembarang tempat
(5) Dikelola dinas
Polusi udara ;

(1) Pabrik
(2) Rumah tangga
(3) Industri
(4) Lainnya,…………….
Pengelolaan binatang pengerat :

(1) Tidak
(2) Ya, (…..) dengan racun
(..…) dengan alat

(.….) lainnya,……………

FASILITAS

Peternakan

(1) Ada
(2) Tidak, sebutkan ……………………
Perikanan

(1) Ada
(2) Tidak, sebutkan ………………….
Sarana Olah raga

(1) Ada
(2) Tidak, sebutkan ……………….
Taman

(1) Ada
(2) Tidak, sebutkan ……………….
Ruang paertemuan

(1) Ada
(2) Tidak, luasnya …………….
Sarana hiburan

(1) Ada
(2) Tida, sebutkan………………
Sarana ibadah

(1) Ada
(2) Tidak, sebutkan ……………
KEAMANAN DAN TRANSPORTASI

Keamanan

System keamanan lingkungan

Penanggulangan kebakaran

(1) Ada
(2) Tidak
Penanggulangan bencana :

(1) Ada
(2) Tidak
Transportasi

Kondisi jalan masuk ke rumah/panti :

(1) Rata
(2) Tidak rata
(3) Licin
(4) Tidak licin
Jenis transportasi yang dimiliki

(1) Mobil
(2) Sepeda motor
(3) Lainnya,……………. Jumlah :…………………
Komunikasi

Sarana komunikasi

(1) Ada
(2) Tidak ada
Jenis komunikasi yang digunakan dalam panti :

(1) Telphon
(2) Kotak surat
(3) Fax
(4) Lainnya
Cara penyebaran informasi :

(1) Langsung
(2) Tidak langsung
(3) Lainnya, ………………..

Malang, …. …………………

Mahasiswa,

(…………………………………………….

FORMAT ANALISA DATA

Nama Pasien : Tanggal Pengkajian :

Umur : No. Reg

No. Data Fokus Etiologi Masalah Keperawatan


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Tanggal Pengkajian :

No. Reg : Diagnosa Medis :

No. Tanggal Dx. Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional


Keperawatan Hasil
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien :

No. Reg :

No. Tanggal Dx. Keperawatan Jam Intervensi Evaluasi Hasil

S:

O:

A:

P:
CATATAN PERKEMBANGAN KLIEN
Nama Klien : Tanggal Pengkajian :

No. Reg : Diagnosa Medis :

Tgl Dx. Kep S O A P I E

S:
O:

A:

P:
RESUME KEPERAWATAN
Nama : Dx. Medis:

No./Tgl S O A P I E

S:

O:

A:

P:
Lampiran Form 2

1. Pengkajian Masalah emosional

Pertanyaan tahap 1

(1) Apakah klien mengalami susah tidur


(2) Ada masalah atau banyak pikiran
(3) Apakah klien murung atau menangis sendiri
(4) Apakah klien sering was-was atau kuatir
Lanjutkan pertanyaan tahap 2 jika jawaban ya 1
atau lebih

Pertanyaan tahap 2

(1) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu bulan
(2) Ada masalah atau banyak pikiran
(3) Ada gangguan atau masalah dengan orang lain
(4) Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter
(5) Cenderung mengurung diri

Lebih dari 1 atau sama dengan 1 jawaban ya,


maka masalah emosional ada atau ada gangguan
emosional

Gangguan emosional

Kesimpulan :
…………………………………………………………………………………………
Lampiran FORM 3

2. Pengkajian Tingkat kerusakan intelektual

Dengan menggunakan SPMSQ (short portable mental status quesioner).

Ajukan beberapa pertanyaan pada daftar dibawah ini :

Benar Salah Nomor Pertanyaan

1 Tanggal berapa hari ini ?

2 Hari apa sekarang ?

3 Apa nama tempat ini ?

4 Dimana alamat anda ?

5 Berapa umur anda ?

6 Kapan anda lahir ?

7 Siapa presiden Indonesia ?

8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?

9 Siapa nama ibu anda ?

10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari


setiap angka baru, secara menurun

JUMLAH

Interpretasi :

Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh

Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan

Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang

Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat

Kesimpulan :……………………………………………………………………………
Lampiran FORM 4

Pengkajian Kecemasan

Tingkat Karakteristik Ya Tidak


kecemasan

Ringan Fisiologis

1. TTV Normal

2. Ketegangan Otot Menurun

3. Pupil Normal

4. Konstriksi

Emosional

1. Nyaman, Rileks

2. Suara Tenang

3. Perilaku Biasa

Kognitif

1. Tanggap Terhadap Rangsangan

2. Dapat Mengatasi Masalahnya Sendiri

Subyektif

1. Penuh Perhatian

Sedang Fisiologis

1. TTV Mulai Meningkat

2. Diaporesis

3. Ketegangan Otot Meningkat

4. Pupil Dilatasi

5. Vasokonstriksi Daerah Perifer


Emosional

1. Ketakutan

2. Ketegangan

Kognitif

1. Perhatian Focus

Subyektif

1. Telapak Tangan Berkeringat

2. Waspada

Berat Fisiologi

1. Terdapat Respon Fight And Flight

2. TTV Meningkat

3. Diaporesis Meningkat

4. Sering BAK

5. Nafsu Makan Menurun

6. Sesak Nafas

7. Pusing

Emosional

1. Perasaan Terancam

2. Otot Kaku

Subyektif

1. Hyperactive

Panik Fisiologi

1. Tekanan Darah Menurun


2. Nadi Meningkat

3. Wajah Pucat

Emosional

1. Menangis

2. Perilaku Menyerang

3. Marah

Kognitif

1. Tidak Memakai Logika

Subyektif

1. Nyeri Dada

2. Bicara Cepat

3. Gelisah

Jumlah

Skor akumulasi :

Ringan : bila jawaban 50% atau lebih terdapat pada karakteristik kecemasan ringan.

Sedang: bila jawaban 50% atau lebih terdapat pada karakteristik kecemasan sedang

Berat : bila jawaban 50% atau lebih terdapat pada karakteristik kecemasan berat

Panik : bila jawaban 50% atau lebih terdapat pada karakteristik panik.

( Dimodifikasi dari Arnold dan Carson. 1996. Mental Health Nursing: The Nurse, Patient
Journey. Philadelphia: Sounders Company ).
Lampiran Form 5

Pengkajian Depresi

Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological
Nursing, 2006

Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil

1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1

2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0

3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0

4. Anda sering merasa bosan 1 0

5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1

8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0

7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1

8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0

9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0


sesuatu hal

10 Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0


.

11 Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1


.

12 Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0


.

13 Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1


.

14 Anda merasa tidak punya harapan 1 0


.

15 Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0
.

Jumlah
Interpretasi :

Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi


Lampiran Form 6:

APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA

Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia

NO URAIAN FUNGSI SKORE

1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman- ADAPTATION
teman) saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya

2. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)saya PARTNERSHIP


membicarakan sesuatu dengan saya dan mengungkapkan
masalah dengan saya

3. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya GROWTH


menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan
aktivitas / arah baru

4. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya AFFECTION


mengekspresikan afek dan berespon terhadap emosi-emosi
saya seperti marah, sedih/mencintai

5. Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya RESOLVE


meneyediakan waktu bersama-sama

Kategori Skor: TOTAL

Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab:

1. Selalu : skore 2
2. Kadang-kadang : 1
3. Hampir tidak pernah : skore 0

Intepretasi:
< 3 = Disfungsi berat

4 - 6 = Disfungsi sedang

> 6 = Fungsi baik

Smilkstein, 1978 dalam gerontologic nursing and health aging 2005

Lampiran Form 7

Pengkajian Keseimbangan

1. Keseimbangan berdiri

Langkah-demi
Skore Bantuan penuh Bantuan sebagian langkah tidak
lengkap

0 - < 10 dtk/ tdk mampu < 10 dtk/ tidak


mampu

1 - < 10 dtk/tdk mampu 10 dtk

2 < 3 dtk/ tdk mampu 10 dtk

3 3 – 9 detik 10 dtk

4 10 dtk 10 dtk

Jumlah Skor keseimbangan berdiri :

2. Kecepatan berjalan ( berjalan ± 2,5 meter)

Skore 0 : tidak mampu

Skore 1 : lebih dari 5,6 detik

Skore 2 : 4, 1 – 5,6 detik

Skore 3 : 3,2 - 4 detik


Skore 4 : kurang dari 3,2 detik

Jumlah skore berjalan :

3. Berdiri dari kursi (lima kali dengan tangan menyilang di dada)

Skore 0 : tidak mampu

Skore 1 : > 16,6 detik

Skore 2 : 13,7 – 16,5 detik

Skore 3 : 11,2 – 13,6 detik

Skoe 4 : < 11,2 detik

Jumlah skore berjalan :

Anda mungkin juga menyukai