Anda di halaman 1dari 55

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

POST TB PARU PADA Tn. H DENGAN MASALAH KEPERAWATAN


MANAJEMEN KESEHATAN TIDAK EFEKTIF
DI DUSUN BETIRING 09/03 KABUPATEN GRESIK

Untuk Memenuhi
Tugas Profesi Keperawatan Keluarga

Oleh :
Aisyiyah Cahya Ningrum
AOA0170842

DIII Keperawatan - Kelas Kasuari

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG
TAHUN AKADEMIK 2020
1.1 Konsep Keluarga
1.1.1 Pengertian
Keluarga adalah sistem sosia dua atau lebih orang yang hidup bersama yang
mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi, tingga bersama dan
saling menguntungkan, empunyai tujuan bersama, mempunyai generasi
peneus, salingpengertian dan saling menyayangi.(Murray & Zentner, 1997)
dikutip dari (Achjar, 2010).
Menurut Duvall dalam (Harmoko, 2012) konsep keluarga merupukan
sekumpulan orang yang di hubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental emosional, dan sosial dari
tiap anggota. Keluarga merupakan aspek terprnting dalam unit terkecil dalam
masyarakat, penrima asuhan, kesehatan anggota keluarga dan kualitas
kehidupan keluarga saling berhubungan dan menempati posisi antara individu
dan masyarakat.
Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
Keluarga adalah unit terkecil dari mastarakat yang terdiri dari dua orang atau
lebih denganikatan perkawinan, kelahiran atau adopsi yang tinggal di satu
tempat/ rumah, saling berinteraksi satu sama lain, mempunyai peran masing-
masing dan mempertahankan suatu kebudayaan.
1.1.2 Struktur keluarga
Struktur keluarga di gambarakan sebagai berikut menurut Friedman (2010) :
a. Struktur komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakukan secara
jujur, terbuka, melibatkan emosi, konflik selesai dan hirarki kekuatan.
Komunikasi keluarga bagi pengirim yakni mengemukakan pesan secara
jelas dan berkualitas, serta meminta dan menerima umpan balik. Penerima
pesan mendengarkan pesan, memberikan umpan balik dan valid.
Komunikasi dalam keluarga dikatakan tidak berfugsi apabila tertutup,
adanya isu atau berita negatif, tidak berfokus pada satu hal, dan selalu
mengulang isu dan pendapat sendiri. Komunikasi keluarga bagi pengirim
bersifat asumsi, ekspresi perasaan tidak jelas, judgemental ekspresi, dan
komunikasi tidak sesuai. Penerima pesan gagal mendengar, diskualifikasi
ofensif (bersifat negatif), terjadi miskomunikasi, dan kurang atau tidak
valid.
b. Struktur peran
Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi
sosial yang diberikan. Jadi, pada struktur peran dapat bersifat formal atau
informal. Posisi/status adalah posisi individu dalam masyarakat misal
status sebagai suami/istri.
c. Struktur kekuatan
Struktur kekuatan adalah kemampuan dari individu untuk mengontrol,
memengaruhi, atau mengubah perilaku orang lain. Hak (lagimate power),
ditiru (referent power), keahlian (experpower), hadia (reward power),
paksa (coercive power), dan efektif (efektif power).
d. Struktur nilai dan norma
Nilai adalah sistem ide-ide, sikap keyakinan yang mengikat anggota
keluarga dalam budaya tertentu. Sedangkan norma adalah pola perilaku
yang diterima pada lingkungan sosial tertentu, lingkungan keluarga, dan
lingkungan masyarakat sekitar keluarga. Nilai, suatu sistem, kepercayaan
yang secara sadar atau tidak dapat mempersatukan anggota keluarga.
Norma, pola perilaku yang baik menurut masyarakat berdasarkan sistem
nilai dalam keluarga. Budaya, kupulan dari pada perilaku yang dapat
dipelajari, dibagi, dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan
masalah.
1.1.3 Tipe keluarga
Tipe keluarga menurut Harmoko (2012) yaitu sebagai berikut :
a. Keluarga Inti ( Nuclear Family) , adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak-anak yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-
sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu/keduanya dapat berkerja
di luar rumah.
b. Keluarga Besar ( Exstended Family), adalah keluarga inti di tambah
dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara
sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c. Keluarga (Dyad Nuclear) yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami
dan istri tanpa anak. Keduanya atau salah satu berkerja di rumah.
d. “three generation” yaitu keluarga tiga generasi atau lebih yang tinggal
dalam satu rumah
e. Institutional yaitu anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu
rumah misalnya panti-panti.
f. “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua
(ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan
oleh perceraian atau kematian.
g. “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang
dewasa (misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk
bekerja atau kuliah) dengan tidak adanya keinginan untuk menikah
h. “Unmarried parent and child” yaitu Keluarga yang terdiri dari orang tua
(terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah, atau anaknya di
adopsi.
i. “Reconstitud Nuclear” yaitu pembentuka baru dari keluarga inti melalui
perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam pembentuan satu rumah
dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun
hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat berkerja di luar
rumah
j. “Commune Family” yaitu Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya)
yang tidak ada hubungan saudara hidup bersama dalam satu rumah,
sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama : sosialisasi anak
dengan melelui aktivitas kelompok atau membesarkan anak bersama.
k. “The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family” yaitu Keluarga
yang hidup bersama dan berganti –ganti pasangan tanpa melelui
pernikahan.
l. “Gay And Lesbian Family” yaitu Seseorang yang mempunyai persamaan
sex hidup bersama sebagaimana suami –istri (marital partners).
m. “Cohibiting Couple” yaitu Orang dewasa yang hidup bersama diluar
ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
n. “Group-Marriage Family” yaitu Beberapa orang dewasa menggunakan
alat –alat rumah tangga bersama yang saling merasa sudah menikah,
berbagi sesuatu termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
o. “Group Network Family” yaitu Keluarga inti yangdibatasi aturan atau
nilai –nilai, hidup bersama atau berdekatan satu sama lainnya dan saling
menggunakan barang –barang rumah tangga bersama, pelayanan dan
tanggung jawab membesarkan anaknya
p. “Foster Family” yaitu Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga atau saudara didalam waktu sementara, pada saat orang tua anak
tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga
yang aslinya.
q. “Homeless Family” yaitu Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanent karena krisis personal yang dihubungkan
dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
r. “Gang” yaitu Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang
muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai
perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan criminal dalam
kehidupannya.
1.1.4 Fungsi keluarga
Menurut Friedman (2010) mengidentifikasi lima fungsi keluarga, sebagai
berikut:
a. Fungsi Afektif
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan
psikologis anggota keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan anak
sebagai anggota masyarakat yang produktif serta memberikan status pada
anggota keluarga.
c. Fungsi Reproduksi
Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa generasi
dan untuk keberlangsungan hidup masyarakat.
d. Fungsi Ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakaian, tempat tinggal,
perawatan kesehatan
1.1.5 Tahap perkembangan keluarga
a. Tahap pertama pasangan baru atau keluarga Baru (Berganning Family)
Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu, yaitu suami dan
istri membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan
keluarga masing-masing. Pasangan baru menikah yang belum mempunyai
anak. Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :
1) Membina hubungan intim yang memuaskan.
2) Menetapkan tujuan bersama.
3) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok
social.
4) Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB.
5) Persiapan menjadi orang tua.
6) Memehami prenatal care (pengertisn kehamilan, persalinan dan
menjadi orang tua).
b. Tahap kedua keluarga dengan kelahiran anak pertama < 30 bulan (Child
Bearing).
Keluarga yang menantikan di mulai dari kehamilan sampai kelahiran anak
pertama dan berkelanjutan sampai anak pertama berusia 30 bulan.
Kehimilan dan kelahiran bayi perlu disiapkan oleh pasangan suami istri
melalui beberapa tugas perkembangan yang penting. Sehingga pasangan
harus beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi kebutuhan bayi,
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan
krisis keluarga. Studi klasik Le Master (1957) dari 46 orang tua
dinyatakan 17 % tidak bermasalah selebihnya bermasalah dalam hal :
1) Suami merasa diabaikan.
2) Peningkatan perselisihan dan argument.
3) Interupsi dalam jadwal kontinu.
4) Kehidupan seksusl dan social terganggu dan menurun.
Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :
1) Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual dan
kegiatan).
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
3) Membagi peran dan tanggung jawab (bagaimana peran orang tua
terhadap bayi dengan memberi sentuhan dan kehangatan).
4) Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
5) Konseling KB post partum 6 minggu.
6) Menata ruang untuk anak.
7) Biaya / danaChild Bearing.
8) Memfasilitasi role learningangggota keluarga.
9) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.
c. Tahap ketiga keluarga dengan Anak Pra Sekolah
Pada saat ini orang tua beradaptasi terhadapkebutuhan-kebutuhan dan inat
dari anak prasekolah dalam meningkatkan pertumbuhannya. Kehidupan
keluarga pada tahap ini sangat sibuk dan anak sangat bergantung pada
orang tua. Tugas perkembangannya adalah menyesuaikan pada kebutuhan
pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar
dan kotak sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya. Tugas
perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga.
2) Membantu anak bersosialisasi.
3) Beradaptasi dengan anak baru lahir, anakl yang lain juga terpenuhi.
4) Mempertahankan hubungan di dalam maupun di luar keluarga.
5) Pembagian waktu, individu, pasangan dan anak.
6) Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan kembang
anak.
d. Tahap keempat keluarga dengan Anak Usia Sekolah (6 –13 tahun)
Tahap ini di mulai pada saat anak yang tertua memasuki sekolah pada usia
6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini eluarga mencapai
jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk.Tugas
perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah
dan lingkungan lebih luas.
2) Mendoprong anak untuk mencapai pengembangandaya intelektual
3) Menyediakan aktivitas untuk anak.
4) Menyesuaikan pada aktivitas komuniti dengan mengikut sertakan
anak.
5) Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan dan
kesehatan anggota keluarga.
e. Tahap kelima keluarga dengan Anak Remaja (13-20 tahun).
Tahap ini di mulai ketia anak perama berusia 13 tahun dan berakhir
sampai pada usia 19-20 tahun, pada saat anak meninggalkan rumah orang
tuanya. Tujuannya keluarga melepas anak remaja dan memberi tanggung
jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri
menjadi lebih dewasa. Tugas perkembangan keluarga pada saatini adalah :
1) Pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang
seimbang dan brertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang
yang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi).
2) Memelihara komunikasi terbuka antara anak dan orange tua.hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
3) Memelihara hubungan intim dalam keluarga.
4) Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota
keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota
keluarga.
f. Tahap keenam keluarga dengan Anak Dewasa (anak 1 meninggalkan
rumah).
Tahap ini di mulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya
tahap ini bergantung pada banyaknya anak dalam keluarga. Tujuan utama
tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan
dalam melepas anaknya untuk hidup sendiri. Tugas perkembangan
keluarga mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima
kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam
keluarga, berperan sebagai suami istri, kakek dan nenek. Tugas
perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2) Mempertahankan keintiman.
3) Menbantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.
4) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anaknya.
5) Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.
6) Berperan suami –istri kakek dan nenek.
7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak
–anaknya.
g. Tahap ke tujuh keluarga usia pertengahan (Midle Age Family).
Tahap ini di mulai saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada tahap ini
semua anak meninggalkan rumah, maka pasangan berfokus untuk
mempertahankan kesehatan dengan berbagai aktifitas. Tugas
perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah
minat social dan waktu santai.
2) Memuluhkan hubungan antara generasi muda tua.
3) Keakrapan dengan pasangan.
4) Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga.
5) Persiapan masa tua/ pension.
h. Tahap Kedelapan Keluarga Lanjut Usia.
Tahap terakhir perkembangan keluarga dimulai saat salah satu pasangan
pensiun, berlanjut salah satu pasangan meninggal. Proses usia lanjut dan
pensiun merupakan realitas yang tidak dapat dihinari karena berbagai
proses stresor dan kehilangan yang harus dialami keluarga. Tugas
perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Penyesuaian tahap masa pension dengan cara merubah cara hidup.
2) Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian.
3) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.
4) Melakukan life review masa lalu

1.2 Konsep TB Paru


1.2.1 Pengertian
Tuberkulosisi adalah suatu penyakit menular yang di sebabkan oleh kuman
dari kelompok mycobacterium yaitu mycobacterium tuberculosis (Kemenkes
RI, 2014).
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
tuberkulosis yang ditularkan melalui udara (droplet nuclei) saat seorang pasien
tuberkulosis batuk dan percikan ludah yang mengandung bakteri tersebut
terhirup oleh orang lain saat bernafas. Tuberculosis adalah penyakit
infeksius,yang terutama menyerang parenkin paru. Tuberculosis dapat juga di
tularkan kebagian tubuh lainnya termasuk meningen, ginjal, tulang, dan nodus
limfe. Tuberculosis adalah suatau penyakit granulomatosa kronis menular
yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit inibiasanya
menyerang paru, tetapi mungkin menyerang semua organ atau jaringan
ditubuh. (Widoyono, 2011).
1.2.2 Anatomi dan fisiologi

a) Anatomi
1) Nares anterior, adalah saluran-saluran didalam lubang-lubang hidung.
Saluran-saluran itu bermuara kedalam bagian yang dikenal sebagai
vestibulum ( rongga) hidung. Lap[isan nares anterior memuat
sejumlah kelenjar sebaseus yang ditutupi bulu kasar. Kelenjar-
kelenjar itu bermuara kedalam rongga hidung.
2) Rongga hidung, dilapisi selaput lendir yang sangat kaya akan
pembuluh darah, bersambung dengan lapisan faring dan selaput lendir
semua sinus yang mempunyai lubang masuk kedalam rongga hidung.
Daerah pernapasan dilapisi epithelium silinder dan epitel berambut
yang mengandung sel lendir.
3) Faring (tekak), adalah pipa beroto yang berjalan dari dasar tengkorak
sampai persambungannya dengan usofagus pada ketinggian tulang
rawan krikoid. Letaknya dibelakang hidung (nasofaring), dibelakang
mulut (orofaring), Belakang laring (faring-laringeal). , farinases
posterior adalah muara rongga-rongga hidung ke nasofaring.
4) Laring ( tenggorok) terletak didepan bagian terendah faring yang
memisahkanya dari kolumna vertebra, berjalan dari faring sampai
ketinggian vertebra servikalis dan masuk kedalam trakea
dibawahnaya. Laring terdiri atas dua lempeng atau lamina yang
bersambung digaris tengah. Laring terdiri atas kepingan tulang rawan
yang diikat bersama oleh ligament dan membrane, yang terbesar
diantaranya ialalh tulang rawan tiroid, dan disebelah depannya
terdapat benjolan subkutaneus yang dikenal sebagai jakin, yaitu
sebelah depan leher.
5) Trakea ( batang tenggorok) , panjangnya kira-kira 9 cm, tersusun atas
16-20 lingkaran tak lengkap berupa cincin tulang rawan yang diikat
bersama jaringan fibrosa dan yang melengkapi lingkaran disebelah
belakang trakeanselain itu juga memuat beberapa jaringan otot.
6) Bronkus terbentuk dari belahan dua trakea pada ketinggian kira-kira
vertebra torakalis kelima mempunyai struktur serupa dengan trakea
dan dilapisi oleh jenis sel yang sama. Bronkus-bronkus itu berjalan
kebawah dan kesamping ke arah tampak paru-paru.
7) Bronkiolus ,adalah anak cabang dari batang tenggorok yang terdapat
dalam rongga tenggorokan dan akan memanjang sampai ke paru-paru.
Ciri khas bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar
pada mukosanya, pada bagian awal dari cabang bronkiolus hanya
memiliki sebaran sel globet dan epitel.
8) Alveolus, adalah struktur anatomi yang memiliki bentuk
berongga.Terdapat pada parenkim paru-paru, yang merupakan ujung
dari saluran pernapasan.
9) Paru- paru, ada dua merupakan alat pernapasan. Paru-paru mengisi
rongga dada, terletak disebelah kanan dan kiri dan ditengah
dipisahkan oleh jantung beserta pembuluh darah besarnya dan
struktur lainnya yang terletak didalam mediastinum. Paru-paru
mempunyai permukaan luar yang menyentuh iga-iga, permukaan
dalam yang memuat tampuk paru-pru, sisi belakang yang menyentuh
tulang belakang, dan sisi depan yang menutupi sebagian sisi depan
jantung ( Evelyn.C. Pearce, 2011)
b) Fisiologi
Fungsi paru-paru ialah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Pada
pernafasan melalui paru-paru atau pernafasan eksterna, oksigen dipungut
melalui hidung dan mulut pada waktu bernafas, oksigen masuk melalui
trakea dan pipa brokkhial ke alveoli, dan dapat berhubungan erat dengan
darah didalam kapiler pulmonaris. Didalam paru-paru karbon dioksida,
salah satu hasil buangan metabolism menembus membrane alveolar
kapiler dari kapiler darah ke alveoli, dan setelah melalui pipa bronchial
dan trakea, dinapaskan keluat melalui hidung dan mulut. Empat proses
yang berhubungan dengan pernapasan pulmoner atau pernapasan
eksterna :
1) Ventilasi pulmoner, atau gerak pernapasan yang menukar udara
dalam alveoli dengan udara luar.
2) Arus darah melalui paru-paru.
3) Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga dalam
jumlah tepat dapat mencapai semua bagian tubuh.
4) Difussi gas yang menembusi membrane pemisah alveoli dan kapiler,
CO2 lebih mudah berdifusi daripada oksigen.
Pada saat badan bergerak lebih banyak darah datang ke paru-paru
membawa terlalu banyak CO2 dan O2 terlalu sedikit, jumlah CO2 tidak
dapat dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah, hal
ini meran merangsang pusat pernapasan dalam otak untuk memperbesar
kecepatan dan dalamnya pernapasan (Evelyn C. Pearce, 2011).
1.2.3 Etiologi
Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang lurus atau agak bengkok
dengan ukuran 0,2-0,4 x 1-4 µ. Kuman ini tumbuh lambat, koloni tampak
setelah lebih kurang 2 minggu bahkan kadang-kadang setelah 6-8 minggu.
Suhu optimum 370C, tidak tumbuh pada suhu 250C atau lebih dari 400C
(Hateyaningsih, 2009).
1.2.4 Patofisiologi
Port desentri kuman mycobacterium tuberculosis adalah saluran pernafasan,
saluran pencernaan, dan luka terbuka pada kulit. Kebanyakan infeksi terjadi
melalui udara (air bone), yaitu melalui inbalasi dropplet yang mengandung
kumn-kuman basil tuberkel yang terinfeksi.Basil tuberkel yang mncapai
alveolus dan diinhalasi terjad atas satu sampai tiga gumpalan. Basil yang lebih
besar cenderung bertahan di saluran hidung dan cabang besar bronkus,
sehingga tidak menyebabkan penyakit. Setelahberada dalam ruang alveolus,
kuman akan mulai mengakibatkan peradangan. Leukosit polimorfoklear
tampak memfagosit bakteri di tempat ini, namun tidak mmbunuh organisme
tersebut.Sesudah hari pertm, maka leukosi diganti oleh magrofag. Alveoli yng
terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul gejala pneumonia akut.
Pneuoni selular ini dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga tidak ada sisa
yang tertinggal atau proses dapat berjalan terus dan bakteri terus difagosis atau
berkembang biak di dalamselbsil juga menyebar melalui getahbning menuju
getah bning regional. Makrofag yang mengadakan infiltrasi menjadi lebih
panjang dan sebagian brsatu, sehingg membentuk sel tuberkelepiteloid yang
dikelilingi oleh fosit. Reaksi ini biasanya membutuhkan waktu 10-20 jam.
1.2.5 Pathways
1.2.6 Manifestasi klinis
a) Demam
Biasanya menyerupai demam influenza, panas tubuh mencapai 40-41
derajat celcius, keadaan ini sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh
pasien dan berat ringannya infeksi kuman tubercolosis yang masuk.
b) Batuk / batuk darah
Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus, batuk ini dapat terjadi
selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan sifat batuk ini bermula
dari batuk kering kemudian batuk beproduktif yang menghasilkan sputum
keadaan yang lanjut adalah berupa batuk darah karaena terdapat pembuluh
darah yang pecah.
c) Sesak napas
Sesak napas akan di temukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang
infiltrasinya sudah meliputi setengah paru-paru.
d) Nyeri dada
Nyeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga
menimbulkan pleuritis.
e) Malaise
Gejala malaise sering ditemukan berupa anoreksia tidak ada nafsu makan,
badan makin kurus, sakit kepala, nyeri otot, keringat malam
(Setiati dkk, 2013).
1.2.7 Penatalaksanaan
a) Kemoterapi, bertujuan Mengobati pasien dengan sedikit mungkin
mengganggu aktivitas hariannya, Mencegah kematian atau komplikasi
lanjut akibat penyakitnya. Mencegah kambuh. Mencegah munculnya
resistensi obat dan Mencegah lingkungannya dari penularan.
b) Terapi obat
Obat-obatan TB dapat diklsifikasikan menjadi dua jenis resimen, yaitu
obat lapis pertama dan lapis kedua. Kedua lapisan ini diarahkan ke
penghentian pertumbuhan basil, pengurangan basil dan pencegahan
Terjadinya resistensi. Obat-obatan lapis pertama, terdiri dari Isoniazid
(INH) mempunyai kemmpuan bakterisidal TB yang kuat, Rifampisin
,menghambat polymerase DNA-dependent ribonucleic acid M.
tubercolosis, Pirazinamid , hanya diberikan untuk 2 bulan pertama
pengobatan, efek samping yang sering diakibatkan adalah hepatotoksisitas
dan hiperurisemia, Etambutol, mempunyai efek bakteriostatis,
Streptomisin, merupakan obat golongan antibiotic golongan
aminoglikosida yang harus diberikan secara parenteral dan bekerhja
mencegah pertumbuhan organism ekstraseluler. Obat TB yang aman
diberikan ibu hamil adalah isoniazid, rifampisin, etambutol. Obat lapis
kedua dicadangkan untuk pengobatan kasus-kasus resisten multi-obat.
Pengobatan TB sekurang-kurangnya memerlukan waktu 6 bulan agar
dapat mencegah perkembangan resistensi obat (Setiati dkk, 2013)
c) Usaha preventif Vaksinasi BCG merupakan imunisasi yang banyak
dilakukan untuk anak-anak.
1) Kemoprofilaksis terhadap tubercolosis merupakan masalah tersendiri
dalam penanggulangan tubercolosis paru disamping diagnosis yang
cepat dan pengobatan yang adekuat.
2) Pemeliharaan lingkungan seperti : tidak meludah sembarangan, tidak
menggunakan alat makan bersama, serta mampu meningkatkan
pencahayaan dan ventilasi udara, dan memisahkan binatang
peliharaan tidak satu rumah.
3) Penerapan etika batuk yang sesuai dengan aturan ( Halim, 2013).
d) Pembedahan indikasi terapi bedah saaat ini adalah :
1) Pasien dengan sputum BTA positif setelah pengobatan diulang.
2) Pasien dengan batuk darah massif atau berulang.
3) Drainase empiema tubercolosis
4) Untuk mengatasi gangguan mekanik yang timbul pada tuberculosis
tulang (Setiati dkk, 2013).
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

IDENTIFIKASI DATA
1. Nama Kepala Keluarga:
Tn. H
2. Alamat:
Jalan Embong Terusan 09/03, Dusun Betiring, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme,
Kabupaten Gresik : 08823581****
3. Komposisi Keluarga:
JENIS TEMPAT,
N HUBUNG PEKERJA PENDIDIK
NAMA KELAM TANGGAL
O AN AN AN
IN LAHIR
1. Tn. H L Suami 02/09/1972 Swasta SMK
2. Ny. M P Istri 12/06/1977 Wiraswasta SD
3. Tn. D L Anak 06/01/1997 Wiraswasta SMK
4. Nn. A P Anak 10/06/1999 Pelajar SMK
5. Tn. D L Anak 30/08/2006 Pelajar SMP

4. Genogram

5. Tipe Bentuk Keluarga:


Tipe keluarga Tradisional “Inti” terdiri dari suami, istri dan anak
6. Latar Belakang Budaya (Etnis)
5.1 Latar belakang etnis keluarga (suami dan istri):
Tn. H dan Ny. M terlahir dan besar di lingkungan keluarga suku jawa, begitupun
anak-anak mereka.
5.2 Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya:
Kegiatan keagaamaan yaitu sholat lima waktu, mengaji setelah sholat magrib
(beberapa anggota keluarga ada yang rutin dan tidak rutin mengaji).
Kegiatan sosial yaitu bercengkraman dengan masyarakat sekitar rumah, maupun
nongkrong di warung kopi, bermain ke rumah sanak saudara terdekat dari rumah.
Kegiatan budaya yaitu mencium tangan ketika hendak pergi, bila bertemu orang
yang lebih tua juga mencium tangan sebagai tanda hormat.
Kebiasaan-kebiasaan diet terkait budaya:
Tidak memakan makanan yang tidak diperbolehkan oleh agama yang dianut,
misalnya daging babi. Tidak meminum minuman khamer/minuman yang
memabukkan.
5.3 Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi (apakah keluarga
memiliki kepercayaan tradisional asli dalam bidang kesehatan):
Tidak Ada
7. Identifikasi Religius
6.1 Agama yang dianut keluarga:
Islam
6.2 Keaktifan keluarga dalam kegiatan agama:
Anggota keluarga lebih sering melaksanakan kegiatan ibadah sendiri-sendiri.
6.3 Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut dalam kehidupan
keluarga terutama dalam hal kesehatan:
Percaya bahwa kesembuhan datang dari tuhan dan manusia hanya berusaha untuk
mencari kesembuhan.
8. Status Ekonomi
7.1 Jumlah pendapatan per bulan:
Lebih kurang 5.000.000 rupiah.
7.2 Sumber-sumber pendapatan per bulan:
Perkerjaan Tn. H di salah satu rumah sakit, usaha warung kelontong Ny. M.
7.3 Jumlah pengeluaran per bulan:
Lebih kurang 5.000.000 rupiah
7.4 Apakah pendapatan mencukupi kebutuhan keluarga?
 ya  tidak
7.5 Bila tidak, bagaimana keluarga mengaturnya?
Tn. H menerima pekerjaan tambahan.
9. Aktivitas Rekreasi atau Waktu Luang
Tulislah aktivitas-aktivitas waktu luang dari subsistem keluarga:
Jika ada hari libur misalnya pada hari sabtu dan minggu jika tidak ada kegiatan keluarga
pergi ke malang untuk berkunjung ke salah satu anaknya dan sesekali pergi ke tempat
wisata, untuk sekedar berenang atau menikmati udara segar.

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


10. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Keluarga dengan anak remaja
11. Sejauh mana keluarga memenuhi tugas-tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap
perkembangan saat ini? Jelaskan:
Orang tua memberikan kebebasan kepada setiap anak-anak untuk memilih apapun yang
di sukai dan mendukung segalah kegiatan yang di lakukan jika dirasa kegiatan itu positif.
Jika anak melakukan kesalahan orang tua sangat jarang memukul atau bahkan tidak
pernah, hanya memberikan nasehat dan di haruskan segerah memperbaiki kesalahannya.
Komunikasi antara anak dan orang tua cukup dan tidak terlalu intens di karenakan
anggota keluarga mempunyai kegiatan masing-masing dan bertemu hanya sore atau
malam hari, dan tidak jarang pada malam hari anak-anak pergi keluar untuk bermain.
12. Riwayat keluarga mulai kejadian-kejadian dan pengalaman-pengalaman yang unik
berkaitan dengan kesehatan (perceraian, kematian, hilang, dll.) yang terjadi dalam
kehidupan keluarga:
Tidak Ada

DATA LINGKUNGAN
13. Karakteristik Rumah
12.1 Kepemilikan tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, dll.):
Tinggal sebuah rumah milik sendiri.
12.2 Gambarkan kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah). Interior rumah
meliputi jumlah ruangan, penggunaan, dan bagaimana ruangan diatur. Jelaskan
bagaimana kondisi dan kecukupan perabot? Apakah penerangan dan ventilasi
adekuat? Apakah lantai, tangga, dan susunan bangunan lain dalam kondisi yang
baik?
Rumah terletak di perkampungan, jalan depan rumah relatif sedikit kendaraan yang
lalu lalang. Sangat banyak tumbuhan hijau dan pepohonan terdapat lahan hijau di
depan area rumah (kurang lebih lebar 6 meter dan panjang 15 meter), sehingga
udara bersih cukup banyak, di belakang rumah juga masih luas terbentang
persawahan. Terdapat lahan parkir muat untuk 2 mobil dan beberapa sepeda motor.
Bangunan rumah tidak moderen dan cenderung rumah lama, berdiri sejak tahun
1998, dan sudah mengalami 2x renovasi bagian dalam nya, luas bangunan rumah
lebar 11 dan panjang 12 meter. Rumah terdiri dari 2 lantai. Di lantai 1 Terdapat
ruang tamu, 1 musholah, 2 kamar mandi, 7 kamar (4 di lantai bawah, 3 di lantai
atas), Terdapat ruang keluarga yang berfungsi sebagai tempat menonton TV,
belajar, mengaji, dan lain sebagainya. Di lantai atas terdapat kamar tidur, ruang
jemur pakaian, ruang mencuci, area penyimpanan barang-barang, ruangan di lantai
2 cenderung tidak di gunakan beraktifitas sehari-hari, dan kamar di lantai 2
cenderung tidak digunakan dan beralih fungsi menjadi tempat barang-barang.
Ventilasi cukup baik, setiap kamar terdapat jendela ke arah luar. Ruang tamu
memiliki 3 kaca jendela seukuran pintu masuk sehingga memungkin kan cahaya
masuk ke dalam rumah. Di bagian ruang keluarga ada 1 cendela yang
memungkinkan cahaya masuk tapi tidak untuk ventilasi udara. Lantai dan dinding
mengunakan keramik, untuk keramik dinding hanya setengah dari tinggi rumah,
tangga menggunakan keramik tapi tidak ada pegangan di kanan dan kirinya.
Sumber air terdapat 2 sumur di luar dan di dalam rumah (air di gresik tidak
sejerni/bening/sesegar seperti di malang).
12.3 Amati suplai air minum, penggunaan alat-alat masak, pengamanan untuk
kebakaran di dapur:
Air minum memakai air isi ulang, pengunaan alat makan di gunakan bersama-sama
antar anggota keluarga, pengaman untuk kebakaran di dapur hanya mnegandalkan
dekat air sumur jika terjadi kebakaran, tidak ada APAR.
12.4 Amati sanitasi air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun dan handuk di kamar mandi:
Sanitasi air cukup karena ada beberapa air yang masuk di dalam penampungan air
dan ada yang lagsung di buang ke tanah. Sehingga air yang di buang ke tanah
langsung terserah dan masuk kembali ke sumur. Sehingga menimbulkan air yang
bau di sumur. Sama seperti rumah-rumah kampung lainnya yaitu menggunakan
toilet jongkok dan bak air saja. Ada sabun, odol, sikat gigi, sikat WC, Sapu WC,
pembersih lantai, handuk tidak tersedia di kamar mandi, sehingga jika akan mandi
harus membawa anduk sekalian.
12.5 Kaji pengaturan tidur di dalam rumah. Jelaskan apakah pengaturan tersebut
memadai bagi anggota keluarga, dengan pertimbangan usia mereka:
Ketika masih kecil sampai SD di haruskan tidur siang jam 11.30-14.00. kalau pun
tidak tidur siang tetap bermain di dalam rumah, misalnya menonton TV yang
akhirnya kecapeaan dan tertidur juga. Ketika beranjak dewasa jam 21.00-22.00
lampuh rumah beberapa sudah di matikan dan pintuh, cendela, pagar sudah ditutup
dan di kunci jika semua sudah berada di rumah.
12.6 Keadaan umum kebersihan, sanitasi, dan keamanan rumah, jelaskan apakah ada
vektor pembawa penyakit:
Di karenakan rumah cukup banyak tanaman dan pepohonan, daun-daun di rumah
sering berguguran sehingga harus lebih sering di sapu, di sapu setiap hari untuk
bagian luar maupun di dalam rumah, di pel hanya beberapa kali dalam seminggu
tidak setiap hari, rumah cukup aman dan jauh dari kehidupan hewan-hewan buas
meskipun terdapat banyak pepohonan dan tanaman tidak ada ular, kalajengking
dan lain-lainnya. Vektor yang dapat membawah penyakit yaitu adanya nyamuk dan
tikus di luar maupun di dalam rumah, sehingga cukup mengaggu.
12.7 Kaji perasaan-perasaan subyektif keluarga terhadap rumah. Jelaskan apakah
keluarga menganggap rumahnya memadai bagi mereka:
Menurut Tn. H sangat cukup memadai dan cukup nyaman dan layak huni. Menurut
Ny.M sangat nyaman karena tempat paling nyaman adalah rumah, meskipun se
jelek maupun sebagus apapun. Menurut Tn.D cukup nyaman untuk tidur dan
beristirahat. Menurut Nn.A cukup nyaman dan tenang. Menurut An. D cukup
tenang, nyaman.
12.8 Evaluasi pengaturan privasi dan jelaskan bagaimana keluarga merasakan privasi
mereka memadai:
Dengan memiliki ruang privasi masing-masing seperti kamar tidur, dan
membersihakn kamar masing-masing agar barang maupun benda-benda yang di
rasa cukup penting dan tidak penting dapat tersimpan/di rawat atau bahkan di
buang jika memang di perlukan, dan tidak menyalahkan orang lain bila mana
terjadi sesuatu.
14. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas
13.1 Karakteristik-karakteristik lingkungan
a. Tipe lingkungan/komunitas (desa, kota, subkota, antarkota) :
Dusun
b. Tipe lingkungan tempat tinggal (hunian, industrial, campuran hunian dan
industri kecil, agraris):
Hunian
c. Adanya dan jenis-jenis industri di lingkungan (masalah-masalah polusi air).
Jelaskan:
Tidak ada
13.2 Bagaimana karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas?
Sebuah dusun tidak terlalu jauh dari pusat kota, sebagian besar adalah hunian
berupa rumah-rumah dan masih terdapat luas persawahan maupun tambak ikan.
Masyarakat lingkungan sekitar bekerja sebagian besar di pabrik.
13.3 Sebutkan kelas sosial dan karakteristik etnis penghuni:
Keluarga Tn.H merupakan keluarga dengan status ekonomi menengah dengan
penghasilan keluarga kurang lebih 5.000.000 rupiah perbulan. Tn.H sehari-hari
berkerja di salah satu RS Swasta, Ny. M berjualan makan dan minuman, Tn.D anak
pertama bekerja membengkel, sedangkan anak ke 2 dan ke 3 masi dalam proses
pendidikan. Penghasilan yang di peroleh cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangga meskipun terkadang kurang cukup untuk membayar pendidikan anak ke 2
di jenjang perguruan tinggi. Tetapi Tn. H selalu berusaha memenuhi setiap
kebutuhan keluarga. Alat elektronik yang di miliki di rumah adalah TV, setrika,
kipas angin, mesin cuci, pompa air, alat musik (piano), dll. Kendaraan yang di
miliki 5 sepeda motor dan 1 mobil. Keluarga makan tidak teratur dan tergantung
waktu lapar, jika lapar maka anggota keluarga mengambil sendiri makanan yang
sudah di sediakan untuk di makan.
13.4 Pelayanan kesehatan dan sosial apa sajakah yang ada dalam lingkungan dan
komunitas?
a. Fasilitas ekonomi (warung, toko, apotik, pasar):
di lingkungan sekitar taerdapat beberapa toko kelontong yang menyediakan
beberapa perlengkapan kebutuhan rumah tangga, usaha yang paling banyak di
lingkungkan sekitar adalah warung/stand penjual makan dan minuman. Ada 2-4
apotik di daerah lingkungan sekitar yang dapat di jangkau. Cukup jauh dari
pasar tradisional 10-15 km, sedangkan untuk Mall cukup dekat sekitar 1-2 km.
b. Fasilitas kesehatan:
Di lingkungan sekitar Terdapat poskesdes, terdapat klinik bersalin, klinik
praktik dokter dan cukup dekat dengan salah satu RSUD rujukan yaitu 1-2 km
dan beberapa rumah sakit juga cukup dekat, sedangkan puskesmas cukup jauh.
c. Lembaga pelayanan sosial (kesejahteraan, konseling, pekerjaan):
Cukup dekat dengan kantor bupati gresik, dan beberapa kantor dinas, misalnya
kantor dinas pekerjaan umum, kantor pajak, samsat, dll.
13.5 Sebutkan dan jelaskan lembaga pendidikan yang ada:
Di lingkungan desa Semua jenjang pendidikan dari kelompok bermain hingga
SMA ada termasuk juga ada pondok pesantren, hanya saja kebanyakan milik
swasta dan yang milik negeri hanya ada 1 SDN. Perguruan tinggi jaraknya dari
rumah kurang lebih 5 km dan merupakan perguruan tinggi swasta.
13.6 Fasilitas rekreasi yang dimiliki daerah:
Di lingkungan sekitar tidak ada tempat rekreasi dan untuk fasilitas rekreasi
terbilang cukup jauh jaraknya, hanya ada 1 Mall yang di dalamnya menyediakan
fasilitas bermain (time Zone).
13.7 Transportasi umum untuk akses ke pelayanan kesehatan dan fasilitas sosial (jarak,
kecocokan, jam, dll.), jelaskan:
Lebih banyak masyarakat sekitar menggunakan kendaraan pribadi jika
memeriksakan kepelayanan kesehatan maupun faslitas lain, jika tidak ada
kendaraan pribadi bisa menyewa atau naik angkot/ojek karena sangat dekat dengan
terminal angkot, bis, dan pangkalan ojek atau memesan kendaraan secara online .
15. Mobilitas Geografis Keluarga
Sudah berapa lama keluarga tinggal di daerah ini, apakah sering berpindah tempat?
Keluarga sering berpindah-pindah rumah, menyesuaikan keinginan tanpa ada paksaan,
atau menyesuaikan tempat pendidikan yang sedang ingin di tempuh tapi tetap di
kota/kabupaten yang sama. Hanya saja rumah yang saat ini di tinggali adalah rumah
pertama yang dibangun dan cukupluas untuk di tinggali bersama ketika ak-anak dewasa
dan membutuhkan ruang privasi sendiri.
16. Hubungan Keluarga dengan Fasilitas-fasilitas dalam Komunitas
15.1 Penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan, sebutkan tempat pelayanan kesehatan
dan sejauh mana mereka menggunakan pelayanan dan fasilitas:
Sejak kecil jika sakit atau berobat maka pergi ke salah satu rumah sakit yang orang
tua juga bekerja di situ meskipun jaraknya cukup jauh dari rumah, karena untuk
mempermudah menemani dan informasi lebih lanjutnya serta biaya. Tetapi
semenjak ada kewajiban BPJS maka di haruskan untuk periksa di faskes pertama
sesuai dengan yang tertera di kartu BPJS.
Cukup sering menggunakan fasilitas kesehatan jika di rasa perlu.
15.2 Pembiayaan kesehatan (JPS, JPKM, Dana Sehat, LSM, sendiri):
BPJS kesehatan
17. Sistem Pendukung atau Jaringan Sosial Keluarga
Buat sistem pendukung formal maupun informal di luar keluarga (ekomap):
Tidak Ada.

STRUKTUR KELUARGA
18. Pola-pola Komunikasi
Apakah komunikasi berjalan efektif? Jelaskan:
Komunikasi cukup efektif karena setiap anggota keluarga memahami setiap bahasa yang
digunakan antar anggota keluarga, penyampaian maksut dan tujuan juga tidak berbelit-
belit dan cederung langsung pada point yang di tujuh.
19. Struktur Kekuasaan
18.1 Bagaimana keluarga membuat keputusan? Jelaskan:
Setiap anggota keluarga berhak memutuskan bagaimana dirinya bertidak, hanya
ketika tindakan di rasa kurang pas maka di arahkan oleh orang tua, tidak jarang
orang tua pun berbeda pendapan, misalnya keinginan anak. Anak ingin membeli
sesuatu tetapi salah satu orang tua mendukung dan salah satu tidak.
18.2 Atas dasar kekuasaan apa anggota keluarga membuat keputusan (kekuasaan tak
berdaya, keahlian, penghargaan, paksaan kekuasaan berdasarkan kekuatan/
berpengaruh, kekuasaan aktif)? Adakah yang mendominasi dalam keluarga?
Sebutkan:
Yang mendominasi adalah orang tua yaitu ayah maupun ibu, karena semua
pemegang kekuasan ekonomi/keuangan adalah orang tua, dan pengalaman orang
tua lebih banyak dari pada anak-anak sehingga jika ada di rasa tindakan salah akan
di tegur
20. Struktur Peran
19.1 Sebutkan posisi dan peran formal setiap anggota keluarga. Jelaskan adakah konflik
peran dalam keluarga:
Tn.H berperan sebagai kepala keluarga, suami, ayah, pekerja yang mencari uang di
dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
Ny.M berperan sebagai istri, ibu, pengatur rumah tangga, penyedia kebutuhan
rumah tangga, merawat anak, dan lain-lain.
Tn.D berperan sebagai anak pertama berusia 23 tahun, tidak terpaksa dan tidak ada
paksaan untuk membantu orang tua dalam memenuhi kehidupan keluarga, dan
hanya di tuntun untuk dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Dan kehidupan Tn.D
masih dalam pengawasan dan aturan orang tua.
Nn.A berperan sebagai anak ke dua berusia 21 tahun , masi dalam proses
pendidikan, tidak berkerja, di rumah membantu untuk membersikan beberapa
bagian rumah.
An.D berperan sebagai anak ke tiga berusia 13 tahun, masi dalam proses
pendidikan, tidak berkerja, di rumah membantu untuk embersihkan beberapa
bagian rumah.
Setiap anggota keluarga berkewajiban untuk mebersihkan kamar nya masing-
masing. Tidak ada pembantu di dalam rumah.
19.2 Adakah peran-peran informal dalam keluarga? Jelaskan:
Tn.H berperan sebagai pendorong anak-anak mereka agar dapat meningkatkan
kualitas kehidupan anak-anaknya dan keluarga.
Ny M berperan sebagai penyelaras perbedaan yang ada di antara anggota keluarga
dengan perubahan atau ide yang baik.
19.3 Apa pengaruh/dampak terhadap orang-orang yang memainkan peran-peran
informal tersebut?
Anak-anak memahami tentang perbedaan, kesederhanan, dan tanggung jawab
masing-masing. Memahami permasalah dari banyak sudut pandang, dan menerima
ide maupun masukan dari orang lain. Tidak bersikap gegaba dalam mengambil
keputusan, dan menjadi lebih pemikir.
19.4 Bagaimana masalah-masalah kesehatan mempengaruhi peran-peran keluarga?
Beberapa anggota keluarga pernah mengalami sakit salah satunya yaitu Tn.H
sebagai kepala keluarga dan sebagai pencari nafka di keluarga. Beliau di diangnosa
menederita TBC dan di haruskan menjalani pengobatan. Tn.H menjalani
pengobatan TBC selama 1,8 tahun (2015-2017). Dalam waktu itu ekonomi dapat di
bilang cukup stabil, mungkin terkadang keuangan sedikit macet karena terdapat
beberapa pemaskan yang berkurang.
19.5 Adakah bukti tentang stres atau konflik akibat peran, baik yang menerima peran
maupun yang kehilangan peran? Jelaskan:
Bukti sterss atau konflik akibat peran saat ini tidak ada. Karena setiap terjadi
permasalahan dalan angota keluarga menjalankan peran, dengan segera akan
memikirkan solusi terbaik. Misalnya ketika ibu pergi ke luar kota, makan urusan
dapur/makan dapat di alihkan ke saudara/nenek dari pihak ibu yang terdekat di
samping rumah. Ayah juga dapat membelikan makanan di luar atau makan
bersama di luar.
21. Nilai-nilai Keluarga
Apakah ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dengan kelompok atau komunitas yang
lebih luas? Adakah konflik nilai dalam keluarga? Jelaskan:
Sebagian besar nilai yang di anut oleh keluarga cukup sesuai dengan yang ada di
masyarakat yang lebih luas, tetapi ada beberapa nilai yang berbeda juga, misalnya
mengikuti “Yasinan/Selamatan/Rutinan” yang di adakan pada setiap minggu atau
bulannya, anggota keluarga tidak sering mengikuti itu, hanya mungkin jika ada
selamatan di orang yang sangat dekat baru mengikuti, sebagai tanda menghormati.
Keadaan ini terjadi karena orang di lingkungan sekitar rumah sebagian besar menganut
faham NU sedangkan anggota keluarga mengikuti faham Kemuhammadiyaan yang di
anut oleh kepela keluarga.
Konflik nilai dalam keluarga adalah ketika pulang larut malam, akibatnya cukup
membuat orang tua khawatir mengenai keadaannya. Tetapi konflik itu tetap di cari solusi
yang terbaik, misalnya dengan memutus rantai bermain dengan cara mengirim ke sebuah
kota untuk memulai usaha dan hidup mandiri.

FUNGSI KELUARGA
22. Fungsi Afektif
Pola Kebutuhan Keluarga – Respons
21.1 Apakah anggota keluarga merasakan kebutuhan individu-individu lain dalam
keluarga?
Sangat merasakan
Apakah anggota orangtua (suami/istri) mampu menggambarkan kebutuhan-
kebutuhan psikologis anggota keluarganya?
Mampu
Apakah setiap anggota keluarga memiliki orang yang dipercaya dalam keluarga
untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya?
Orang kepercayaan anggota keluarga adalah keluarga itu sendiri._________________
21.2 Apakah kebutuhan, keinginan, perbedaan dihormati oleh anggota keluarga yang
lain?
Ada kebutuhan ingin di hormati di setiap anggota keluarga, agar setiap anggota
keluarga memiliki dan mengerti hak dan kewajiban serta privasi masing-masing.

Apakah dalam keluarga ada rasa saling menghormati satu sama lain?
Ada, karena pada dasarnya posisi orang tua lebih tinggi dan berpengaruh dari pada
anak-anak sehingga rasa saling menghormati di rasa cukup penting, tapi rasa saling
menghormati itu juga tidak boleh memberikan jarak pada orang tua dan anak, agar
tidak terjadi ketakutan menghadapi orang tua atau trauma saat menyampaikan
pendapat.
Apakah keluarga sensitif terhadap persoalan-persoalan setiap individu?
Tidak begitu sensitif, jika dirasa persoalan itu masih tergolong baik atau wajar.
Tetapi ketika persoalan itu dianggap terlalu menyimpang jauh dan sudah melebih
batas toleransi maka keluarga akan lebih sensitif.

Saling Memperhatikan (Mutual Naturance), Keakraban, dan Identifikasi


21.3 Sejauh mana anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain?
Dalam pemenuhan kebutuhan hidup misalnya makan, tempat tinggal,
hiburan/rekreasi pendidikan , dll. Hal yang mungkin mencolok adalah pendidikan
formal maupun non formal. Orang tua setiap hari selalu bertanya bagaiaman proses
pendidikan (sekolah), terutama jika ujian, ayah selalu bertanya bagaiaman ujian
berlangsung, apakah bisa menjawab soal-soal yang di berikan, dan mengingatkan
jangan sampai lupa menulis nama di lembar ujian, serta bertanya pelajaran yang di
ujikan besok dan mengajurkan untuk mempelajarinya. Jika pendidikan non formal
di rumah salah satu contohnya adalah ketika waktu sholat selalu di ingatkan untuk
sholat, dan jika belum sholat maka di buru-buru untuk cepat melaksanakan sholat
sebelum waktu habis, dan betanya apakah hari sudah mengaji sendiri atau
belum/tidak mengaji.

Apakah mereka saling mendukung satu sama lain?


Snagat saling mendukung antara orang tua dan anak, maupun anak dengan anak
lain.

21.4 Apakah terdapat perasaan akrab dan intim diantara lingkungan hubungan keluarga?
Bercengkraman saat menonton TV, saat melakukan kegiatan bersama-sama
misalnya bersih-bersih rumah atau kegiatan yang lain.

Apakah menunjukkan kasih sayang satu sama lain?


Menurut pandangan saya sangat terlihat biasa saja, seperti keluarga pada umunya,
kasih sayang antar anggota keluarga di tunjukkan tidak begitu mencolok di depan
setiap anggota keluarga masing-masing.
Keterpisahan dan Keterikatan
21.5 Bagaimana keluarga menghadapi keterpisahan dengan anggota keluarga? Jelaskan:
Menghubungi keluarga dengan teknlogi yang ada saat ini, misalnya video call. Dan
jika ada waktu luang/libur berkunjung untuk mengetahui keadaannya.
Apakah keluarga merasa adanya keterikatan yang erat antara satu dengan yang
lainnya?
Ada karena setiap anggota keluarga saling membutuhkan satu sama lain.
23. Fungsi Sosialisasi
22.1 Adakah otonomi setiap anggota dalam keluarga? Jelaskan:
Setiap anggota keluarga harus menjaga nama baik keluarga, mengikuti arahan
orang tua tidak membantah.
Adakah saling ketergantungan dalam keluarga?
Ya
22.2 Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak dan fungsi
sosialisasi?
Orang tua (ayah, ibu) bertanggung jawab membesarkan anak dan memastikan
tumbuh berkembang dengan baik dans esuai proses maupun waktunya.
Apakah fungsi ini dipikul bersama?
Ya
Jika demikian, bagaimana hal ini diatur?
Ayah sebagai pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun
pendidikan, sedangkan ibu mengatur kebutuhan dan setiap kegiatan di rumah.
22.3 Adakah faktor sosial-budaya yang mempengaruhi pola-pola membesarkan anak?
Jelaskan:
Ya, sosial-budaya lingkungan sekitar atau keadaan sekitar rumah mempengaruhi
pola membesarkan anak. Misalnya pada usia dini anak-anak sekolah di antar orang
tua untuk bersekolah dan belajar, pada usia remaja anak-anak sudah berangkat
sendiri untuk kesekolah dan saat menginjak dewasa anak-anak mulai bertanggung
jawab atas tindakan yang dilakukan, meskipun masi dalam pengawasan orang tua.
22.4 Apakah keluarga saat ini mempunyai masalah/risiko dalam mengasuh anak?
Sebutkan:
Tidak ada karena anak-anak pada keluarga cenderung sudah mulai dewasa,
sehingga mengerti dan memahami setiap anggota keluarga lain, dan dapat
bertanggung jawab atas diri masing-masing.
22.5 Apakah lingkungan rumah cukup memadai bagi anak-anak untuk bermain (cocok
dengan tahap perkembangan anak)?
Sangan Cocok, dari usia pra sekolah sampai dewasa
Apakah ada peralatan/permainan anak-anak yang cocok dengan usia?
Pada usia remaja cenderung lebih pada permainan olaraga, misalanya bulu tangis
atau sepak bola, tetapi pada era teknologi saat ini, banyak permainan di akses
melalui Handphone atau barang elektronik lainnya yang meungkin orang dewasa
juga menyukainya.
24. Fungsi Perawatan Kesehatan
23.1 Keyakinan, nilai, dan perilaku keluarga:
Nilai-nilai apa yang dianut keluarga terkait dengan kesehatan?
Kesembuhan datang dari tuhan dan manusia hanya berusahan mencari kesembuhan
dengan cara berobat ke fasilitas kesehatan atau pengobatan tradisonal seperti jamu
atau pun pijit.
23.2 Definisi dari keluarga tentang sehat/sakit dan tingkat pengetahuan mereka:
Bagaimana keluarga mendefinisikan kesehatan dan sakit bagi anggota keluarga?
Sehat berarti dapat melakukan aktifitas fisik apapun tanpa terkendala fisik maupun
psikologi., sedangkan sakit merupakan keadaan tubuh rentan/tidak mampu
melakukan sesuatu karena keterbatasan fisik maupun pikiran.
Dapatkah keluarga melaporkan dan mengobservasi gejala-gejala dan perubahan-
perubahan penting pada anggota yang sakit?
Dapat dilihat dari kebiasaan maupun tingkah laku sehari-hari maupun saat awal-
awal sakit atau bahkan sudah sakit.

Apa sumber-sumber informasi kesehatan dari anggota keluarga?


Teknologi (HP,TV), orang-orang terdekat
Bagaimana pengetahuan tentang kesehatan diteruskan kepada anggota keluarga?
Memberikan informasi seperti menshere informasi di chat telephone atau
memberikan informasi secara verbal langsung.
23.3 Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa/diketahui:
Apakah keluarga mengetahui bahwa anggota keluarga mengalami masalah
kesehatan?
Tau
Masalah-masalah kesehatan apa yang saat ini diidentifikasi oleh keluarga?
Sebutkan:
Masalah kesehatan fisik, meliputi batuk, bersin, dll. Masalah kebersihan
lingkungan dan kebersihan diri.
Masalah kesehatan apa yang dianggap serius / sangat penting bagi keluarga?
Masalah kesembuhan penyakit dan manajemen agar penyakit tersebut tidak
datang/kambuh kembali.
Tindakan-tindakan yang telah dilakukan keluarga terhadap masalah kesehatan saat
ini:
Berusaha rutin selalu menjaga kebersihan di lingkungan maupun diri sendiri pada
setiap anggota keluarga.
23.4 Praktik diet keluarga:
Apakah keluarga mengetahui tentang makanan yang bergizi? Jelaskan:
Tau dan cukup di praktekkan, tapi terkadang juga tidak di perhatikan setiap
makanan yan di makan, misalnya makan makanan (mie setan) dengan level pedas
yang cukup membuat sakit pada perut.
Apakah diet keluarga memadai (catatan riwayat pola-pola makan keluarga untuk
tiga hari)? Sebutkan:
Tidak ada diet dalam keluarga.
Pada hari ini (09/06/2020) makan yang tersedia di rumah ikan mujaer di semur
dengan tahun dan tempe serta makanan pokok mengunakan nasi, dan minuman
menggunakan air putih.
Siapa yang bertanggung jawab terhadap perencanaan, belanja, dan penyiapan
makanan?
Ayah dan ibu (orang tua).
Bagaimana makanan disiapkan? Apakah kebanyakan digoreng, direbus,
dipanggang, dimasak dengan microwave, atau disajikan mentah?
Di goreng dan direbus, dimasak dengan kompor.
Jenis makanan yang dikonsumsi keluarga setiap hari:
Makanan pokok nya adalah nasi, sedangkan untuk lauk pauk nya bermacam-
macam.
Apakah ada pembatasan-pembatasan anggaran?
Ada
Apakah makanan disimpan pada tempat yang benar? Jelaskan:
Makanan di letakkan di meja makan/di atas kompor.
Sebutkan jadwal makan keluarga (utama dan selingan):
Tidak ada jadwal makan, karena jika terasa lapar baru makan, dan jika tidak bisa
menyemil atau tidak makan. Kecuali waktu ramadhan, waktu makan pada jam
berbuka yaitu adzan magrib.
23.5 Kebiasaan tidur dan istirahat:
Pada jam berapa keluarga biasa tidur?
Pada malam hari biasanya jam 21.00-22.00 hingga pagi hari jam 05.00 atau waktu
sholat subuh sebelum fajar.

Apakah jumlah jam tidur setiap anggota keluarga cukup? Bila tidak, alasannya?
Cukup, karena jika malam hari tidurnya di rasa kurang maka setelah aktivitas di
pagi hari selesai, tidur di lanjutkan atau tidur siang.
Adakah kesulitan tidur pada keluarga? Sebutkan:
Beberapa tidak dapat tidur tenang karena deadline tugas yang harus segera di
kumpulkan, sehingga harus tidur larut malam.
Dimana anggota keluarga tidur?
Di kasur kamar masing-masing
23.6 Latihan dan rekreasi:
Apakah keluarga menyadari bahwa rekreasi dan olahraga secara aktif sangat
dibutuhkan untuk kesehatan (menyadari/tidak)?
menyadari, karena rekreasi merupakan salah satu aktifitas untuk merefres
pikiransehingga timbul perasaan senang begitu juga olaraga.
Jenis-jenis rekreasi dan aktivitas-aktivitas fisik apa yang anggota keluarga lakukan
secara reguler? Sebutkan:
Pergi jalan-jalan ke tempat wisata alam maupun kolam renang hanya untuk sekedar
berenang/berendam.
Apakah kegiatan-kegiatan ini diikuti oleh semua anggota keluarga atau hanya
anggota tertentu? Jelaskan:
Seuruh anggota keluarga.
23.7 Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga:
Apakah ada kebiasaan penggunaan alkohol, tembakau, kopi, cola, atau teh (kafein
dan teobromin adalah stimulan) yang dilakukan oleh keluarga?
Ayah dan anak pertama laki-laki setiap hari mengkonsumsi kopi dan rokok.
Apakah anggota keluarga secara reguler menggunakan obat-obatan tanpa resep
atau dengan resep (dengan resep / tidak)?
Beberapa obat di konsumsi tanpa resep, misalnya ketika pusing, hidung
tersumbat/flu, panas. Meminum obat-obatan yang di beli di apotik. Tetapi ada
beberapa obat yang di konsumsi sesuai resep dan ajuran dokter ketika sudah
berobat di fasilitas kesehatan.
Apakah keluarga menyimpan obat-obatan dalam jangka waktu lama dan
menggunakannya kembali (ya/tidak)?
Ya

Apakah obat-obatan diberi label secara tepat dan berada di tempat yang aman, jauh
dari jangkauan anak-anak (ya/tidak)?
Berada di kotak obat (firsst aid box) tapi beberapa juga ada di tempat lain misalya,
di kamar pribadi sendiri-sendiri.
23.8 Peran keluarga dalam praktik perawatan diri:
Apa yang keluarga lakukan untuk memperbaiki status kesehatan? Jelaskan:
Belajar dari kejadian masalah kesehatan yang pernah terjadi dan menerima
masukan maupun arahan dari orang lain.
Apa yang keluarga lakukan untuk mencegah sakit/penyakit? Jelaskan:
Menjaga lingkunga, diri sendiri dan perilaku.
Siapa yang membuat keputusan dalam bidang kesehatan dalam keluarga?
Orang tua (Ayah dan Ibu).
Apakah keluarga mengetahui cara perawatan pada anggota keluarga yang sakit?
Jelaskan:
Sedikit tau, dan hanya tau untuk saki-sakit yang ringan misalnya saja demam.
23.9 Praktik lingkungan:
Apakah saat ini keluarga terpapar polusi udara, air, suara dari lingkungan?
Jelaskan:
Polusi Udara karena di kabupaten/kota yang di tinggali saat ini merupakan
kab/kota dengan banyak pabrik-pabrik, dan polusi kendaraan juga ada jika
terbawa angin terkadang bau Amoniak dari salah satu pabrik juga tercium
meskipun keberadaannya cukup jauh.
Apakah anggota keluarga menggunakan pestisida, cairan pembersih, lem, pelarut,
logam berat, dan racun dalam rumah? Sebutkan:
Ya, pembersih lantai (So Klin), pembersih pakaian dan pembersih WC (porselen),
kapur barus untuk serangga.
Jelaskan bagaimana pola keluarga dalam mandi, cuci, dan penggunaan jamban:
Sumber air untuk mandi dan mencuci menggunakan air sumur, menggunakan
kamar mandi berada di dalam rumah.

23.10 Cara-cara pencegahan secara medis:


Bagaimana pendapat keluarga tentang kondisi sehat?
Kondisi dapat melakukan aktifitas apapun secara fisik dan dengan kondisi pikiran
yang masi sadar penuh dan tidak diorientasi pada kenyataan.
Kapan pemeriksaan kesehatan terakhir dilakukan?
Bulan januari-februari sebelum wabah Covid-19 menyebar lebih luas di
indonesia.
Bagaimana status imunisasi dari keluarga (pada bayi, balita, ibu hamil)? Jelaskan:
Imunisasi lengkap dan sesuai arahan tenaga kesehatan.
23.11 Praktik kesehatan gigi:
Apakah keluarga teratur dalam pemeriksaan gigi? Jelaskan:
Tidak teratur, karena datang ke fasilitas kesehatan gigi, saat sakit gigi saja.
Jelaskan bagaimana keluarga melakukan perawatan gigi:
Sikat gigi dengan pembersih gigi (odol) dan menggunakan cairan pembersih gigi
untuk bau mulut (Listerin), dan tidak memakan makanan yang barbau mulut
secara berlebihan.
Apakah ada kebiasaan makan manis (permen, coklat)?
Tidak terlalu sering, hanya billa ketika ada makanan tersebut ya di coba/ di
makan.
23.12 Riwayat kesehatan keluarga:
Buatlah riwayat genetika dan penyakit keluarga pada masa lalu maupun masa
sekarang – diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stroke,
rematik, penyakit ginjal, tiroid, asma, keadaan alergi lain, penyakit-penyakit
darah, dan penyakit keluarga lainnya:
Tn.H merupakan 4 bersaudara dan 3 dari saudara termasuk tn.H menderita
penyakit paru-paru yang mungkin di turunkan dari ayah Tn.H (alm). Diagnosa
penyakit tersebut adalah TB paru dan Tn.H sudah menjalani pengobatan selama
kurang lebih 1,8 tahun pada tahun (2015-2017) Rutin tanpa putus obat hingga
keadaan cukup baik. Dan Tn.H memahami serta cukup mengerti akan keadaan
dirinya, tetapi beberapa kebiasaan tidak dapat di tinggalkan secara langsung,
misalkan merokok, pada saat sebelum pengobatan TB paru Tn.H merupakan
perokok aktif dan tiap hari meroko, tetapi saat pengobatan sudah berlahan
berhenti meskipun terkadang ingin, hanya 1 atau beberapa batang rokok pada
beberapa hari/seminggu/sebulan sekali, begitu juga saat setelah pengobatan.
Apakah terdapat riwayat penyakit-penyakit keluarga yang berkaitan dengan
lingkungan? Sebutkan:
Mungkin dan bisa jadi, karena dari beberapa anggota keluarga sebelum Tn.H di
diagnosa seperti itu saudara-saudara Tn.H menderita penyakit yang sama
meskipun ada yang tidak merokok atau kebiasan baik. Tetapi di area tempat
tinggal cukup jauh dari area pabrik, bisa jadi polusi udara terbawah angin.
23.13 Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima:
Dari praktisi perawatan kesehatan apa dan/atau lembaga perawatan kesehatan apa
anggota keluarga menerima perawatan?
Anggota keluarga menerima perawatan dari lembaga kesehatan medis/ tenaga
medis seperti di puskesmas, klinik, rumah sakit.
Apakah praktisi atau lembaga ini bertemu dengan semua anggota keluarga dan
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan perawatan kesehatan anggota keluarga?
Cukup sering bertemu. Tetapi untuk memperhatikan kebutuhan perawatan
anggota keluarga cukup kurang.
23.14 Perasaan dan persepsi menyangkut pelayanan perawatan kesehatan:
Bagaimana perasaan keluarga terhadap jenis-jenis pelayanan perawatan kesehatan
bagi keluarga yang tersedia dalam komunitas? Jelaskan:
Terdapat poskesdes di desa, cukup membantu ketika mengalami sakit.
Apakah keluarga memiliki pengalaman masa lalu dengan pelayanan perawatan
kesehatan yang keluarga terima? Jelaskan:
Ya, pengalaman berobat jalan ketika sakit, pengalam berobat rawat inap ketika
sakit, dan cukup di layani, sesuai dengan keadaan dan sama seperti pada pasien-
pasien umumnya.
Apakah keluarga merasa puas, nyaman, percaya dengan perawatan yang diterima
dari pemberi layanan kesehatan? Jelaskan:
Ya cukup puas dan berterimakasih, karena bagaimana pun anggota keluarga
sudah di bantu, dan pelayanan pun juga sudah cukup baik.
Apa sikap dan harapan keluarga terhadap peran perawat?
Bisa mengembangkan lagi kemampuan maupun pengetahuan dari berbagai segi
tingkat kesehatan, agar kesehatan di indonesia dapat terus berkembang ke arah
yang lebih baik.
23.15 Pelayanan kesehatan darurat:
Jika tidak ada pelayanan darurat, apakah keluarga mengetahui dimana pelayanan
darurat terdekat (menurut syarat-syaratnya) baik untuk anak-anak maupun
anggota keluarga yang dewasa? Jelaskan:
Mengetahui, orang tua maupun anak sejak kecil sudah cukup akrab
denganfasilitas kesehatan maupun rumah sakit.
Apakah keluarga mengetahui bagaimana memanggil ambulans dan perawatan
paramedis? Jelaskan:
Ayah mengetahui karena bekerja di RS, Anak Ke dua mengetahui karena
pendidikan nya di kesehatan dan pernah praktek klinik di RS, Sedangkan Ibu,
Anak pertama dan anak Ke tiga menjawab tidak tau, tapi jika memang di
perlukan akan brosing nomer telepon RS Terdekat maupun ambulan.
Apakah keluarga memiliki suatu perencanaan kesehatan darurat? Jelaskan:
Tidak ada, hanya saja jika sakit segera periksa ke fasilitas kesehatan dengan
BPJS.
23.16 Sumber pembiayaan:
Bagaimana keluarga akan membayar pelayanan-pelayanan kesehatan? Jelaskan:
Anggota keluarga menggunakan asuransi kesehatan (BPJS) yang langsung
terbayarkan oleh melalui tempat bekerja kepala keluarga.
Apakah keluarga memiliki asuransi swasta atau bantuan medis? Haruskah
keluarga membayar penuh atau sebagian? Jelaskan:
Asuransi BPJS, cara membayar dengan memotong gaji memaluli tempat bekerja
kepala keluarga.

Apakah keluarga mendapat pelayanan gratis (atau mengetahui pelayanan gratis


bagi mereka)?
Tidak, karena menggunakan BPJS meskipun tidak berbayar ke fasilitas
kesehatan, tetapi tetap berkewajiban membayar pada setiap bulannya.
23.17 Transportasi untuk mendapat perawatan:
Berapa jauh fasilitas perawatan dari rumah keluarga?
Kurang lebih 1-2 km jika ke RS, kurang lebih 5-15 km jika ke puskesmas
Alat transportasi apa yang keluarga gunakan untuk mencapai fasilitas perawatan?
Mobil atau sepeda motor.
Jika keluarga harus menggunakan angkutan umum, masalah-masalah apa yang
timbul dalam hubungannya dengan jam pelayanan dan lamanya perjalanan ke
fasilitas pelayanan kesehatan? Jelaskan:
Masalah yang timbul jika menggunakan angkutan umum adalah waktu di
perjalanan, karena tidak tau seberapa derajat keparahan dalam membutuhkan
penangganan medis ketika terjadi masalah.
25. Sebutkan stressor jangka pendek (< 6 bulan) dan stressor jangka panjang (> 6 bulan)
yang saat ini terjadi pada keluarga?
Keuangan, ekonomi, karena kebutuhan terus ada pada setiap harinya.
Apakah keluarga dapat mengatasi stressor biasa dan ketegangan sehari-hari? Jelaskan:
Ya dengan Saling mengebrol mencari solusi, berkerjakeras untuk mencari tambahan
pekerjaan untuk pemenuhan kebutuhan, rekreasi dan refressing kan fisik maupun pikiran
dengan berjalan-jalan melihat keindahan alam hijau maupun berolaraga
berenang/berendam.
26. Bagaimana keluarga mengatasi masalah tersebut? Jelaskan:
Saling mengebrol mencari solusi, berkerjakeras untuk mencari tambahan pekerjaan untuk
pemenuhan kebutuhan, rekreasi dan refressing kan fisik maupun pikiran dengan berjalan-
jalan melihat keindahan alam hijau maupun berolaraga berenang/berendam.

27. Strategi koping apa yang digunakan oleh keluarga untuk menghadapi tipe-tipe masalah
(koping apa yang dibuat)?
Jika terjadi masalah segera di selesaikan tanpa menunggu waktu berlama-lama dan
menyerahkan semua kepada tuhan, karena manusia hanya berusaha untuk memperbaiki.
Apakah anggota keluarga berbeda dalam cara-cara koping terhadap masalah-masalah
mereka sekarang? Jelaskan:
Perbedaan tentu saja ada dalam menanggapi setiap permasalah ada yang dengan marah,
sabar, diam,dll. Tetapi tujuan nya sama yaitu sama mencari jalan keluar/solusi dan tetap
menyerahkan semua kepada tuhan dan berusaha menyelesaikan.
ANALISA DATA

Data Fokus Masalah Keperawatan Etiologi


Ds : Manajemen Kesehatan Ketidak cukupan
Tidak Efektif petunjuk untuk
- Tn.H mengatakan sudah
bertindak
menjalani pengobatan TB selama (pola pengaturan dan
1,8 tahun tanpa putus obat pengintegrasian
(20015-2017), dan terakhir kali penanganan masalah
periksa pada bulan juni 2019 kesehatan ke dalam
pada saat akan menjalani operasi kebiasaan hidup sehari-hari
close fraktur coles (S). Sekalian tidak memuaskan untuk
foto thorax paru-paru. mencapai status kesehatan
yang di harapkan.)
-Tn. H mengatakan cukup sulit
dan tidak bisa langsung tidak
merokok sama sekali, karena ini
merupakan kebiasan.

Do :
- Tn.H masih merokok tapi
tidak sesering saat sebelum
di diagnosa dokter TB paru.
- Tn.H jarang berolaraga dan
sibuk berkerja
- Pemahaman terhadap
perilaku sehat cukup di
mengerti, tetapi tidak dapat
melaksanakan dengan baik.
Ds : Bersihan jalan nafas Proses infeksi
tidak efektif
Tn. H mengatakan jika malam Merokok
hari maupun cuaca dingin sering (ketidakmampuan
pilek (terutama jika malam hari membersikan sekret atau
terasa dingin) tetapi ketika panas obstruksi jalan napas untuk
tidak. mempertahankan jalan
napas tetap paten)
Do :
Tn.H perokok aktif
Ingusan dan bersin pada malam
hari
Tidak batuk
Ada Roncki di semua lapang
paru.
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan:

No Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran


Skor
1. Sifat masalah 1 2/3x1=0,6 Bila masalah ini tidak di atasi
Aktual: 3 maka beresiko terjadi
kekambuhan ulang/serangan ke
Risiko: 2
2, sehingga mengakibatkan
Potensial: 1
pengobatan akan lebih susah
2. Kemungkinan masalah 2 1/2x2=1 Dengan di berikan pengetahuan
dapat diubah dan pola hidup di rubah ke arah
Mudah: 2 yang lebih baik misalnya
berolaraga, dan berhenti
Sebagian: 1
merokok dapat kemungkinan
Tidak dapat: 0
masalah teratasi.
3. Potensial masalah untuk 1 2/3x1=0,6 Dengan dukungan dari keluarga
dicegah klien dapat memiliki
Tinggi: 3 kepercayaan diri dan dapat
berlahan merubah kebiasaan
Cukup: 2
menjadi lebih baik
Rendah: 1
4. Menonjolnya masalah 1 2/2x1=1 Karena kebiasaan yang ada dan
Segera: pola hidup yang sudah ada sejak
lama, maka untuk mendapatkan
Tidak perlu segera: 2
kualitas hidup lebih baik lagi di
Tidak dirasakan: 1
perlukan perubahan.
Total Skor : 5 3,2
RENCANA DAN IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa
No Tujuan Rencana Intervensi Implementasi Tanggal TTD
Keperawatan
1. Manajemen Kebiasaan hidup sehari- (Edukasi Kesehatan)
kesehatan tidak hari dapat memusakan
Observasi : - Mengali dan mengkaji informasi 9/6/2020
efektif dan dapat mencapai
sesuai dengan lembar pengkajian.
status kesehatan yang di - identifikasi kesiapan dan
harapkan. kemampuan menerima
- Melihat tingkah laku/ prilaku 9/6/2020
informasi
dalam keseharian dan
- Identifikasi faktor-faktor yang
membandingkan dengan data
dapat meningkatkan dan
informasi dari lembar pengkajian
menurunkan perilaku hidup
bersih dan sehat.
- Membuat SAP dan Leflet
Terapeutik mengenai TB paru daan hidup 11/6/2020
sehat dan menyiapkan SOP
- Sediakan materi dan media
Fisioterapi dada, dan batuk
pendidikan keshatan
efektif
- Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan - Memuat kesepakatan akan
Edukasi : melakukan pendidikan kesehatan 11/6/2020
mengenai TB paru dan Hidup
- Jelaskan faktor risiko yang sehat.
dapat mempengaruhi - Memberikan penyuluhan
kesehatan kesehatan mengenai pengertian
Diagnosa
No Tujuan Rencana Intervensi Implementasi Tanggal TTD
Keperawatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih TB Paru, tanda gejala, tips dan 12/6/2020
dan sehat, misalkan cara pencegahan TB paru yang
berolaraga/meditasi berhubungan dengan hidup bersih
dan sehat seperti batuk efektif,
lingkungan sehat, gizi seimbang,
tidak merokok, dan olaraga
teratur.
- Menjelaskan pentingnya
menghindari kekambuhan TB
paru. 12/6/2020
- Melakukan bersih-bersih rumah
setiap hari (menyapu, menata,
mengepel, membersihkan 13/6/2020
peralatan yang kotor)
- Menjemur kasur, bantal, guling,
13/6/2020
2. Bersihan jalan Mampu membersihkan
napas tidak sekret dan jalan nafas (Manajemen jalan napas)
- Melakukan pengkajian fisik pola 9/6/2020
efektif paten Observasi nafas (normal), frekuensi
- Monitor pola napas (fekuensi, (18x/menit), Bunyi tambahan
kedalam, usaha napas) (wheezing pada semua lapang
- Monitor bunyi nafas paru), Sputum (tidak ada).
tambahan
- Monitor sputum (jumlah,
- Memposisikan pasien duduk
Diagnosa
No Tujuan Rencana Intervensi Implementasi Tanggal TTD
Keperawatan
warna, aroma). (fowler) 11/6/2020
Terapeutik
- Memberikan minum air hangat,
- Posisikan semi-fowler atau wadah berisi air sabun, tisue. 11/6/2020
fowler - Melakukan fisioterapi dada
- Berikan minum hangat (clepping, firilasi, dan ll sesuai
- Lakukan fisioterapi dada, jika SOP) 11/6/2020
perlu. - Mengajarkan batuk efektif
dengan cara menarik nafas
Edukasi
panjang dan dalam terlebih 11/6/2020
- Anjurkan minum cairan 2000 dahulu kemudian mengeluarkan
ml/hari, jika tidak nafas dengan batuk, sesuai SOP
kontraindikasi - Memberikan edukasi untuk hidup
- Ajarkan teknik batuk efektif sehat dengan mengkonsumsi air
putih yang cukup.
12/6/2020
CATATAN PERKEMBANGAN KELUARGA

No.
Tanggal Perkembangan
Dx
S:
1,2 9/6/2020
klien mengatakan senang di lakukan pengkajian, dan mengatakan
sedang tidak flu, dan tidak bisa menghentikan merokok secara
langsung.
O:
- pola nafas (normal)
- frekuensi (18x/menit)
- Bunyi tambahan (Roncki pada semua lapang paru)
- Sputum (tidak ada)
- Klien dapat memahami informasi (kesadaran composmentis)
- Dapat mengerti bahasa yang di gunakan
- Mengerti Informasi yang diberikan dari berbagai tenaga
kesehatan yang memberikan edukasi sebelumnya tapi belum
bisa melaksanakan dengan baik mengenai pola hidup sehat.
A: Masalah Belum Selesai
P: Lanjutkan Intervensi
(Edukasi Kesehatan)
- Sediakan materi dan media pendidikan keshatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat, misalkan
berolaraga/meditasi
(Manajemen Jalan Nafas)
- Posisikan semi-fowler atau fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu.
- Anjurkan minum cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
S:
1,2 11/6/2020
klien mengatakan jika pagi dan siang berkerja sehingga asuhan
keperawatan dilakukan pada sore dan malam hari ketika di rumah
dan sudah pulang kerja.
O:
- pola nafas normal tidak sesak dan tidak ada nyeri dada.
- frekuensi (20x/menit)
- Bunyi tambahan rocki terdengan pada seluruh lapang paru
- Sputum dahak keluar sedikit saat batuk efektif,, terdapat sekret
yang keluar berwarna bening sedikit mngumpal dan kental.
keluar dari hidung dan mulut.
- Klien tampak tenang dan siap saat akan di lakukan tindakan
fisioterapi dada dan batuk efektif.
- Klien mengikuti arahan dan mendengarkan penjelasan dengan
baik.
- Klien bisa melakukan batuk efektif sendiri saat di berikan
kesempatan mencoba sendiri

A: masalah selesai sebagian


P: Lanjutkan Intervensi
(Edukasi Kesehatan)
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat, misalkan
berolaraga/meditasi
(Manajemen Jalan Nafas)
- Anjurkan minum cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
S:
1,2 12/6/2020
-klien mengatakan berusaha untuk hidup sehat dan mengurangi
merokok dengan mencari aktifitas yang membuat diri menjadi
tenang, misalnya melakukan pekerjaan memasang barang-barang
elektronik yang dapat di lakukan dirumah maupun di luar rumah,
berolaraga voli dan belajar bermain alat musik.
-Ketika di tanya Klien mengatakan mencoba teknik batuk efektif 2
kali sendiri dan sekali dapat mengeluarkan dahak, dahak hanya
sedikit yang keluar.
O:
-Kesadaran normal komposmentis
-Dapat memahami informasi dan mengerti bahasa yang digunakan
-kooperatif saat di berikan informasi hidup sehat dan cara-cara yang
perlu dilakukan untuk menghindari serangan kedua TB paru.
-Tidak ada pertanyaan yang di tanyakan ketika diberikan informasi.
A: maslah belum selesai
P: Lanjutkan Intervensi
- Lihat dan amati setiap tindakan yang di lakukan klien saat di
rumah untuk mengetahui setiap perubahan kualitas hidup yang
baik
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat, misalkan
berolaraga/meditasi. Selalu Ingatkan setiap hari untuk
melakukan hidup bersih dan sehat.
- Posisikan semi-fowler atau fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu.
- Ajarkan teknik batuk efektif
S : klien mengatakan mencoba batuk efektif hari ini 1 kali dan keluar
1,2 13/6/2020
dahak cairan putih sedikit kental, klien mengatakan hari ini tidak
merokok, dan mencoba terus untuk tidak merokok sedikit demi
sedikit, meskipun sulit sedikit demi sedikit di coba karena ingin
sehat terus dan tidak sakit.
O:
- Menjagah kebersihan rumah dengan membersihkan area rumah
setiap hari, menjemur alat tidur (bantal,guling,kasur)
- Membuka semua jendela dan vetilasi rumah setiap hari agar
udara dapat bersirkulasi dan cahaya matahari dapat masuk
- Bersama-sama antar anggota kelurga saling memahami dan
menjaga kebersihan
- Klien pulang jam 9 malam dan langsung mandi dan bersih-
bersih diri, bercengkraman sedikit dengan anggota keluarga
kemudian tidur.
- Klien mengingat yang di ajarkan dan mencoba satu kali saat di
ajurkan untuk mencoba, tetapi tidak keluar dahak.
- Klien tampak bersin-bersin bebrapa kali.
A : Masalah belum teratasi
P ; lanjutkan intervensi
- Lihat dan amati setiap tindakan yang di lakukan klien saat di
rumah untuk mengetahui setiap perubahan kualitas hidup yang
baik
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat, misalkan
berolaraga/meditasi. Selalu Ingatkan setiap hari untuk
melakukan hidup bersih dan sehat.
- Posisikan semi-fowler atau fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu.
- Ajarkan teknik batuk efektif
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TB PARU DAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Topik : Hidup bersih dan sehat untuk menghindari TB paru serangan ke dua
Sasaran : Tn.H
Hari/Tanggal : Jum`at , 12 Juni 2020
Jam : 20.00 WIB
Waktu : 1 x 30 menit
Tempat : Di Rumah

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan diharapkan Tn.H dapat
memahami tentang pentingnya hidup bersih dan sehat untuk mencegah kekambuhan dan
dapat mengimplementasikan dalam kehidupan nya, sehingga tercipta tubuh yang sehat
dalam kehidupannya

B. Strategi Pelaksanaan
Strategi yang digunakan dalam penyampaian pendidikan kesehatan ini berupa
1. Ceramah dan
2. Tanya jawab

C. Media Pendidikan kesehatan


Media Pendidikan kesehatan yang digunakan:
1. Materi SAP
2. Leflet

D. Pokok Materi
1. Pengertian TB, tanda gejalah, bahaya kekambuhan TB
2. Tips dan cara pencegahan TB
3. Hidup bersih dan sehat dengan batuk efektif, lingkungan sehat, gizi seimbang, tidak
merokok dan olaragah.

E. Rencana Proses Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan


NO Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Peserta
1 1 Menit Pembukaan : - Menjawab Salam
- Mendengarkan
- Pendidik memberi salam
dan
- Menjelaskan tujuan pembelajaran
Memperhatikan
- Menyebutkan materi / pokok
bahasan yang akan disampaikan

2 10 Menit Pelaksanaan : - Menyimak dan


Menjelaskan materi pendidikan memperhatikan
kesehatan secara berurutan dan teratur,
materi :

1. Pengertian TB paru, tanda dan


gejalah, bahaya kekambuhan TB
paru.
2. Tips dan Cara pencegahan TB paru
3. Hidup bersih dan Sehat dengan cara
batuk efektif, lingkungan bersih,
gizi seimbang, tidak merokok,
olaraga
3 2 Menit - Praktek batuk efektif - Memperhatikan
dengan seksama

4 2 Menit - Membuka sesi tanya jawab - Bertanya,dan


menjawab
pertanyaan
5 1 Menit Penutup :
-Menjawab salam
- Mengucapkan terima kasih dan
salam

F. Metode Evaluasi
a. Metode Evaluasi : Tanya jawab
b. Jenis Evaluasi : Lisan
Materi :
A. Pengertian TB
Tuberkulosisi adalah suatu penyakit menular yang di sebabkan oleh kuman dari
kelompok mycobacterium yaitu mycobacterium tuberculosis (Kemenkes RI, 2014).
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
tuberkulosis yang ditularkan melalui udara (droplet nuclei) saat seorang pasien
tuberkulosis batuk dan percikan ludah yang mengandung bakteri tersebut terhirup oleh
orang lain saat bernafas. Tuberculosis adalah penyakit infeksius,yang terutama
menyerang parenkin paru. Tuberculosis dapat juga di tularkan kebagian tubuh lainnya
termasuk meningen, ginjal, tulang, dan nodus limfe. Tuberculosis adalah suatau penyakit
granulomatosa kronis menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit inibiasanya menyerang paru, tetapi mungkin menyerang semua organ atau
jaringan ditubuh. (Widoyono, 2011).

B. Tanda dan gejalah TB paru


a. Demam
Biasanya menyerupai demam influenza, panas tubuh mencapai 40-41 derajat celcius,
keadaan ini sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh pasien dan berat ringannya
infeksi kuman tubercolosis yang masuk.
b. Batuk / batuk darah
Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus, batuk ini dapat terjadi selama
berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan sifat batuk ini bermula dari batuk kering
kemudian batuk beproduktif yang menghasilkan sputum keadaan yang lanjut adalah
berupa batuk darah karaena terdapat pembuluh darah yang pecah.
c. Sesak napas
Sesak napas akan di temukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang infiltrasinya
sudah meliputi setengah paru-paru.
d. Nyeri dada
Nyeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga
menimbulkan pleuritis.
e. Malaise
Gejala malaise sering ditemukan berupa anoreksia tidak ada nafsu makan, badan
makin kurus, sakit kepala, nyeri otot, keringat malam
(Setiati dkk, 2013).

C. Bahaya Kekambuhan TB
Tuberculosis merupakan penyakit yang berpotensi mengancam jiwa. TBC juga
merupakan infeksi bakteri udara yang dapat ditemukan diseluruh dunia. Penyakit ini
membutuhkan pengobatan yang panjang. Dan dengan kedisiplinan pengobatan,
sebenarnya penyakit ini dapat disembuhkan. Namun kadang meskipun dengan
pengobatan, infeksi ulang TBC dapat menjadi masalah. Bahaya dari kekambuhan ini
adalah kematian karena obat yang digunakan sudah resisten terhadap bakterinya.
Pengobatan untuk gejalah TBC dapat berlangsung dari 6 bulan hingga 1 tahun dan
kadang-kadang ada penderita yang mengalami resistan terhadap obat TBC. Ada beberapa
pil yang harus diminum pada saat yang sama setiap hari, dengan ketepatan dan
kedisiplinan jadwal minum obat. Jika aturan pengobatan TBC tidak ditepati, maka
pengobatan dapat gagal.
Ada banyak perdebatan mengenai kekambuhan TBC disebabkan karena infeksi lagi
dengan strain yang sama atau reinfeksi TBC dengan Strain bakteri baru. Di amerika
serikat dan kanada, kasus TB yang paling sering terjadi adalah kekambuhan infeksi asli.
Hal tersebut terjadi mungkin karena pengobatan yang tidak memadai dan vukan karena
infeksi TBC dengan strain baru. Mengobati kekambuhan TBC yang disebabkan oleh
pengobatan yang tidak berhasil atau tidak lengkap justru lebih sulit, karena sering kali
bakteri telah menjadi resisten terhadap pengobatan dan kombinasi yang berbeda dari
obat-obatan yang telah diambil selama periode yang lebih lama. hasil penelitian
menunjukkan bahwa penyebab utama resistensi obat TBC merupakan jenis TBC yang
paling sulit diobati. Cara terbaik untuk mencegah TBC adalah untuk selalu disiplin
dengan aturan pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter yang merawat dan pola
hidup bersih dan sehat.
D. Tips dan cara pencegahan TB
a. Menutup mulut saat btuk dan bersin dengan sapu tangan dan tisue
b. Tidak meludah disembarang tempat, tetapi di wadah yang berisi air sabun atau lysol,
kemudia di buang pada lubang dan ditimbun dengan tanah.
c. Menjemur alat tidur secara teratur pada pagi hari.
d. Membuka jendela pada pagi hari agar rumah dapat udara bersih dan cahaya matahari
yang cukup
e. Makan makanan yang bergizi
f. Aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari
g. Tidak merokok
h. Menghindari minuman beralkohol
i. Berperilaku hidup bersih dan sehat
j. Istirahat cukup
k. Periksa kesehatan secara rutin.
E. Batuk Efektif
Batuk efektif adalah suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat menghemat
energi sehingga tidak mudah lelah mengeluarkan dahak secara maksimal. Batuk
merupakan gerakan refleks yang bersifat reaktif terhadap masuknya benda asing dalam
saluran pernafasan. Gerakan ini terjadi atau dilakukan tubuh sebagai mekanisme alamiah
terutama untuk melindungi paru-paru.
Batuk efektif merupakan batuk yang dilakukan dengan sengaja. Batuk efektif dilakukan
melalui gerakan yang terencana atau dilatihkan terlebih dahulu. Dengan batuk efektif,
maka berbagai penghalang yang menghambat atau menutup saluran pernafasana dapat
dihilangkan. Berikut batuk efektif yang benar, yaitu :
a. Sedikit berpaling dari orang yang ada disekitar anda dan tutup hidung dan mulut
anda dengan menggunakan tissue atau saputangan atau lengan dalam baju anda
setiap kali merasakan dorongan untuk batuk atau bersin

b. Segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah

c. Segera cuci tangan menggunakan sabun

d. Gunakan masker.

F. Lingkungan sehat
Bersih adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantarannya debu, sampah dan bau.
Lingkungan yang sehat sudah tentu bersih. Kebersihan lingkungan harus dimulai dari
rumah dulu. Ciri lingkungan sehat adalah :
a. Memenuhi standar fisiologis (rasa nyaman dan aman) yaitu suhu ruangan berkisar
18-20 oC, penerangan cukup, ventilasi udara baik dengan cara membuka jendela
siang hari, Udara bersih, segar dan terasa sejuk, tidak bau
b. Memenuhi kebutuhan psikologosi atau ketenangan yaitu rumah diatur dengan rasa
keindahan, memiliki ruang privasi sendiri.
c. Menghindari terjadinya penyakit dan kecelakaan yait kontruksi rumah harus kuat,
terdapat pembuangan sampah dan limbah air, ada sumber air, Sumber air bersih dan
lancar, tidak tersumbat sampah
d. Menjagah kebersihan lantai, dinding dan langit-langit rumah , Ada tempat sampah
dan keadaanya bersih, tidak berserakan, Tumbuhan hijau terpelihara dan tertata rapi.
G. Gizi seimbang
a. Menciptakan pola makan yang baik, makan pada pagi hari untuk memberikan energi
saat beraktifitas sehingga mencegah lemas dan kelelahan, makan siang untu
mengistirahatkan otak dan membuat otak agar dapat lebih baik, makanan malam
untuk menghilangkan rasa Lelah dan menganti energi yang sudah di gunakan saat
beraktifitas.

b. Makan makanan yang mengandung zat gizi (biji-bijian, sayuran, ikan, daging) dan
mengonsumsi buah sayur yang banyak mengandung vitamin-vitamin untuk
menambah kekebalan daya tahan tubuh dan agar tetap sehat

c. Meminum air putih secukupnya yaitu 1,5 / 2 liter perhari, sesuai dengan keadaan
tubuh. 

H. Tidak merokok
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang berbahaya untuk kesehatan.kebiaaan
merokok terbukti dapat mengakibatkan beberapa penyakit paru obstruksi kronik, dan
lainnya. Hal ini dikarenakan rokok mengandung bahan kimia berbahaya. Beberapa cara
untuk berhenti merokok adalah
a. Mengkonsumsi permen
b. Mencari hobi baru sesuai pession untuk mengalihkan pikiran dan keinginan untuk
merokok.
c. Mencari sugesti ketika akan tergoda rokok, misalnya “aku tidak merokok”.
d. Mengurangi asupan kafein seperti kopi.
e. Hindari orang merokok dan dengarkan nasihat orang-orang
f. Mencari bantuan profesional seperti merokok, karena kecanduan rokok biasanya
kecanduan psikologis.
I. Olaraga
Olaraga yang dapat di lakukan untuk melegahkan pernafasan pada pendereita TB paru
ketika Pulih adalah bisa melakukan olaraga yang ada di bawah ini.
a. Berjalan, adalah pilihan tepat, terutama jika baru saja memulai. Bisa melakukannya
di taman, mal atau pusat kebugaran dengan menggunakan treadmill. Tidak perlu
terburu-buru dalam melakuakn olaraga, mulailah dengan berjalan tidak terlalu jau
dan dengan kecepatan lambat.
b. Bersepeda, sepeda stasioner bisa berkerja dengan baik untuk melegakan pernapasan.
Bisa mengayuh sepeda di rumah dengan ritme lambat, kemudian melanjutkan
dengan bersepeda di luar ruangan untuk menikmati udara segar dan pemandangan.
Jika latihan membuat sesak nafas maka berhentilah an duduklah beberapa menit
sampai merasa lebih baik
c. Forward arm raises yaitu melakukan menahan beban di sisi tubuh mu dan telapak
tangan menghadap ke dalam. Tarik nafas lalu hembuskan napas belahan saat kamu
mengangkat kedua lengan lurus ke depan setinggi bahu. Tarik napas perlahan saat
kamu menurunkan lengan. Gerakan ini bisa memperkuat lengan atas dan bahu.
Buatdua set dengan 10-15 pengulangan.
d. Latihan dengan diafragma, caranya adalah berbaring dengan lutut ditekuk atay
duduk di kursi, atu tangan di dada dan satu di bawah tulang rusuk kemudian secara
perlahan tarik nafas melalui hidung, sehingga perut membuat tangan terangkat.
Buang napas dengan mengerutkan bibir dan kencangkan perut dan tangan di dada
jangan bergerak. Lakukan 5-10 menit, 3-4 kali sehari. Gerakan ini akan melegahkan
pernapasan
e. Lakukan tai chi, sebuah praktik kuno asal tiongkok yang lembut dan mengalir,
sangat tepat bagi pengidap gangguan pernapasan, latihan ringan untuk jantung dan
paru dan dapat membantu mengencangkan otot, dan dapat mereleksan serta
mengurangi stress.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KENDEDES MALANG
JL. Panji Suroso No. 06 Malang
65126 Telp (0341) 488762 fax (0341)
488763

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


FISIOTERAPI DADA
Tindakan untuk melepaskan dan mengeluarkan sekret
yang terakumulasi dan mengganggu di saluran nafas
Pengertian
bagian bawah.
1. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret
2. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret
Tujuan

1. Jelaskan tujuan dan prosedur kepada klien dan minta


Persiapan klien untuk tenang.
2. Anjurkan dan bantu klien dalam posisi semi fowler
atau fowler (duduk).
1. Kertas tissue
2. Bengkok
Alat dan
3. Perlak/alas
Bahan 4. Sputum pot berisi desinfektan
5. Air minum hangat
6. stestoskop
A. Tahap Pra-Interaksi
1. Melakukan pengecekan program terapi
Prosedur 2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
4. Membawa alat di dekat pasien dengan benar
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan
terapeutik
2. Menanyakan nama dan tanggal lahir pasien
(melihat gelang pasien)
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan
dilakukan kepada keluarga pasien.
4. Menanyakan persetujuan dan kesiapan keluarga
pasien.
C. Tahap Kerja
1. Mencuci Tangan
2. Menjaga privacy klien.
3. Memasang alas/perlak dan bengkok pada
pangkuan dan air panas pada baskom di lantai.
4. Mengatur posisi pasien semi fowler atau fowler
5. Memasang perlak/alas dan bengkok (dipangkuan
pasien bila duduk/ di dekat mulut bila tidur
miring).
6. Lakukan clapping dengan cara tangan perawat
menepuk punggung secara bergantian.
7. Lakukan vibrasi pada punggung pasien. Anjurkan
pasien saat dahak keluar, bersihkan area mulut dan
hidung dengan tissue.
8. Menganjurkan pasien inspirasi dalam, tahan
sebentar, kedua tangan perawat di punggung
pasien
9. Meminta pasien untuk melakukan ekspirasi, pada
saat yang bersamaan tangan perawat melakukan
vibrasi
10. Meminta pasien menarik nafas, menahan nafas,
dan membatukkan dengan kuat
11. Menampung lender dalam sputum pot
12. Melakukan auskultasi paru
13. Melakukan auskultasi paru.
14. Merapikan keadaan pasien.
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan.
2. Membaca tahmid dan berpamitan pada pasien.
3. Merapikan alat-alat
4. Mencuci tangan.
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan.
Sumber : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes Malang. Kumpulan Standart
Operasional Prosedur.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KENDEDES MALANG
JL. Panji Suroso No. 06 Malang
65126 Telp (0341) 488762 fax (0341)
488763

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


BATUK EFEKTIF
Latihan mengeluarkan secret yang terakumulasikan dan
mengganggu di saluran nafas dengan cara dibatukkan
Pengertian

1. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi secret


Tujuan 2. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostic
laboraturium
3. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret
1. Jelaskan tujuan dan prosedur kepada klien dan minta
Persiapan klien untuk tenang.
2. Anjurkan dan bantu klien dalam posisi semi fowler
atau fowler (duduk).
1. Kertas tissue
2. Bengkok
Alat dan
3. Perlak/alas
Bahan 4. Sputum pot berisi desinfektan
5. Air minum hangat

A. Tahap prainteraksi
1. Mengecek program terapi
Prosedur 2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap orientasi
1. Memberikan salam dan nama klien
2. Menjelaskan tujuan dan sapa nama klien
C. Tahap kerja
1. Menjaga privasi klien
2. Mempersiapkan klien
3. Meminta klien meletakkan satu tangan di dada dan
satu tangan di perut
4. Melatih klien tuberkulosis melakukan napas perut
(menarik napas dalam melalui hidung hingga 3
hitungan, jaga mulut tetap tertutup)
5. Meminta klien tuberkulosis merasakan
mengembangnya perut
6. Meminta klien tuberkulosis menahan napas hingga 3
hitungan
7. Meminta klien tuberkulosis menghembuskan napas
perlahan dalam 3 hitungan (lewat mulut, bibir seperti
meniup)
8. Meminta klien tuberkulosis merasakan
mengempisnya perut
9. Memasang perlak/alas dan bengkok (di pangkuan
penderita tuberkulosis bila duduk atau di dekat mulut
bila tidur miring)
10. Meminta penderita tuberkulosis untuk melakukan
napas dalam 2 kali, pada inspirasi yang ketiga tahan
napas dan batukkan dengan kuat
11. Menampung lendir ditempat pot yang telah
disediakan tadi
Sumber : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes Malang. Kumpulan Standart
Operasional Prosedur.
Daftar Pustaka

1. Achjar, H.A., Komang. 2010. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta:Sagung Seto.


2. Halim, Abdul,Tjahjono, Achmad, dan Muh. Fakhri Husein. 2010 Sistem
Pengendalian Manajemen. Edisi Revisi, Yogyakarta: UPP AMP YPKN
3. Pearce, Evelyn C. 2011. Anatomi dan Fisiologis Untuk Para Medis,Cetakan kedua
puluh Sembilan. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.
4. Setiadi. 2013. Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan.Yogyakarta: Graha
Ilmu

Anda mungkin juga menyukai