Untuk Memenuhi
Tugas Profesi Keperawatan Keluarga
Oleh :
Aisyiyah Cahya Ningrum
AOA0170842
a) Anatomi
1) Nares anterior, adalah saluran-saluran didalam lubang-lubang hidung.
Saluran-saluran itu bermuara kedalam bagian yang dikenal sebagai
vestibulum ( rongga) hidung. Lap[isan nares anterior memuat
sejumlah kelenjar sebaseus yang ditutupi bulu kasar. Kelenjar-
kelenjar itu bermuara kedalam rongga hidung.
2) Rongga hidung, dilapisi selaput lendir yang sangat kaya akan
pembuluh darah, bersambung dengan lapisan faring dan selaput lendir
semua sinus yang mempunyai lubang masuk kedalam rongga hidung.
Daerah pernapasan dilapisi epithelium silinder dan epitel berambut
yang mengandung sel lendir.
3) Faring (tekak), adalah pipa beroto yang berjalan dari dasar tengkorak
sampai persambungannya dengan usofagus pada ketinggian tulang
rawan krikoid. Letaknya dibelakang hidung (nasofaring), dibelakang
mulut (orofaring), Belakang laring (faring-laringeal). , farinases
posterior adalah muara rongga-rongga hidung ke nasofaring.
4) Laring ( tenggorok) terletak didepan bagian terendah faring yang
memisahkanya dari kolumna vertebra, berjalan dari faring sampai
ketinggian vertebra servikalis dan masuk kedalam trakea
dibawahnaya. Laring terdiri atas dua lempeng atau lamina yang
bersambung digaris tengah. Laring terdiri atas kepingan tulang rawan
yang diikat bersama oleh ligament dan membrane, yang terbesar
diantaranya ialalh tulang rawan tiroid, dan disebelah depannya
terdapat benjolan subkutaneus yang dikenal sebagai jakin, yaitu
sebelah depan leher.
5) Trakea ( batang tenggorok) , panjangnya kira-kira 9 cm, tersusun atas
16-20 lingkaran tak lengkap berupa cincin tulang rawan yang diikat
bersama jaringan fibrosa dan yang melengkapi lingkaran disebelah
belakang trakeanselain itu juga memuat beberapa jaringan otot.
6) Bronkus terbentuk dari belahan dua trakea pada ketinggian kira-kira
vertebra torakalis kelima mempunyai struktur serupa dengan trakea
dan dilapisi oleh jenis sel yang sama. Bronkus-bronkus itu berjalan
kebawah dan kesamping ke arah tampak paru-paru.
7) Bronkiolus ,adalah anak cabang dari batang tenggorok yang terdapat
dalam rongga tenggorokan dan akan memanjang sampai ke paru-paru.
Ciri khas bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar
pada mukosanya, pada bagian awal dari cabang bronkiolus hanya
memiliki sebaran sel globet dan epitel.
8) Alveolus, adalah struktur anatomi yang memiliki bentuk
berongga.Terdapat pada parenkim paru-paru, yang merupakan ujung
dari saluran pernapasan.
9) Paru- paru, ada dua merupakan alat pernapasan. Paru-paru mengisi
rongga dada, terletak disebelah kanan dan kiri dan ditengah
dipisahkan oleh jantung beserta pembuluh darah besarnya dan
struktur lainnya yang terletak didalam mediastinum. Paru-paru
mempunyai permukaan luar yang menyentuh iga-iga, permukaan
dalam yang memuat tampuk paru-pru, sisi belakang yang menyentuh
tulang belakang, dan sisi depan yang menutupi sebagian sisi depan
jantung ( Evelyn.C. Pearce, 2011)
b) Fisiologi
Fungsi paru-paru ialah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Pada
pernafasan melalui paru-paru atau pernafasan eksterna, oksigen dipungut
melalui hidung dan mulut pada waktu bernafas, oksigen masuk melalui
trakea dan pipa brokkhial ke alveoli, dan dapat berhubungan erat dengan
darah didalam kapiler pulmonaris. Didalam paru-paru karbon dioksida,
salah satu hasil buangan metabolism menembus membrane alveolar
kapiler dari kapiler darah ke alveoli, dan setelah melalui pipa bronchial
dan trakea, dinapaskan keluat melalui hidung dan mulut. Empat proses
yang berhubungan dengan pernapasan pulmoner atau pernapasan
eksterna :
1) Ventilasi pulmoner, atau gerak pernapasan yang menukar udara
dalam alveoli dengan udara luar.
2) Arus darah melalui paru-paru.
3) Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga dalam
jumlah tepat dapat mencapai semua bagian tubuh.
4) Difussi gas yang menembusi membrane pemisah alveoli dan kapiler,
CO2 lebih mudah berdifusi daripada oksigen.
Pada saat badan bergerak lebih banyak darah datang ke paru-paru
membawa terlalu banyak CO2 dan O2 terlalu sedikit, jumlah CO2 tidak
dapat dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah, hal
ini meran merangsang pusat pernapasan dalam otak untuk memperbesar
kecepatan dan dalamnya pernapasan (Evelyn C. Pearce, 2011).
1.2.3 Etiologi
Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang lurus atau agak bengkok
dengan ukuran 0,2-0,4 x 1-4 µ. Kuman ini tumbuh lambat, koloni tampak
setelah lebih kurang 2 minggu bahkan kadang-kadang setelah 6-8 minggu.
Suhu optimum 370C, tidak tumbuh pada suhu 250C atau lebih dari 400C
(Hateyaningsih, 2009).
1.2.4 Patofisiologi
Port desentri kuman mycobacterium tuberculosis adalah saluran pernafasan,
saluran pencernaan, dan luka terbuka pada kulit. Kebanyakan infeksi terjadi
melalui udara (air bone), yaitu melalui inbalasi dropplet yang mengandung
kumn-kuman basil tuberkel yang terinfeksi.Basil tuberkel yang mncapai
alveolus dan diinhalasi terjad atas satu sampai tiga gumpalan. Basil yang lebih
besar cenderung bertahan di saluran hidung dan cabang besar bronkus,
sehingga tidak menyebabkan penyakit. Setelahberada dalam ruang alveolus,
kuman akan mulai mengakibatkan peradangan. Leukosit polimorfoklear
tampak memfagosit bakteri di tempat ini, namun tidak mmbunuh organisme
tersebut.Sesudah hari pertm, maka leukosi diganti oleh magrofag. Alveoli yng
terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul gejala pneumonia akut.
Pneuoni selular ini dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga tidak ada sisa
yang tertinggal atau proses dapat berjalan terus dan bakteri terus difagosis atau
berkembang biak di dalamselbsil juga menyebar melalui getahbning menuju
getah bning regional. Makrofag yang mengadakan infiltrasi menjadi lebih
panjang dan sebagian brsatu, sehingg membentuk sel tuberkelepiteloid yang
dikelilingi oleh fosit. Reaksi ini biasanya membutuhkan waktu 10-20 jam.
1.2.5 Pathways
1.2.6 Manifestasi klinis
a) Demam
Biasanya menyerupai demam influenza, panas tubuh mencapai 40-41
derajat celcius, keadaan ini sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh
pasien dan berat ringannya infeksi kuman tubercolosis yang masuk.
b) Batuk / batuk darah
Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus, batuk ini dapat terjadi
selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan sifat batuk ini bermula
dari batuk kering kemudian batuk beproduktif yang menghasilkan sputum
keadaan yang lanjut adalah berupa batuk darah karaena terdapat pembuluh
darah yang pecah.
c) Sesak napas
Sesak napas akan di temukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang
infiltrasinya sudah meliputi setengah paru-paru.
d) Nyeri dada
Nyeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga
menimbulkan pleuritis.
e) Malaise
Gejala malaise sering ditemukan berupa anoreksia tidak ada nafsu makan,
badan makin kurus, sakit kepala, nyeri otot, keringat malam
(Setiati dkk, 2013).
1.2.7 Penatalaksanaan
a) Kemoterapi, bertujuan Mengobati pasien dengan sedikit mungkin
mengganggu aktivitas hariannya, Mencegah kematian atau komplikasi
lanjut akibat penyakitnya. Mencegah kambuh. Mencegah munculnya
resistensi obat dan Mencegah lingkungannya dari penularan.
b) Terapi obat
Obat-obatan TB dapat diklsifikasikan menjadi dua jenis resimen, yaitu
obat lapis pertama dan lapis kedua. Kedua lapisan ini diarahkan ke
penghentian pertumbuhan basil, pengurangan basil dan pencegahan
Terjadinya resistensi. Obat-obatan lapis pertama, terdiri dari Isoniazid
(INH) mempunyai kemmpuan bakterisidal TB yang kuat, Rifampisin
,menghambat polymerase DNA-dependent ribonucleic acid M.
tubercolosis, Pirazinamid , hanya diberikan untuk 2 bulan pertama
pengobatan, efek samping yang sering diakibatkan adalah hepatotoksisitas
dan hiperurisemia, Etambutol, mempunyai efek bakteriostatis,
Streptomisin, merupakan obat golongan antibiotic golongan
aminoglikosida yang harus diberikan secara parenteral dan bekerhja
mencegah pertumbuhan organism ekstraseluler. Obat TB yang aman
diberikan ibu hamil adalah isoniazid, rifampisin, etambutol. Obat lapis
kedua dicadangkan untuk pengobatan kasus-kasus resisten multi-obat.
Pengobatan TB sekurang-kurangnya memerlukan waktu 6 bulan agar
dapat mencegah perkembangan resistensi obat (Setiati dkk, 2013)
c) Usaha preventif Vaksinasi BCG merupakan imunisasi yang banyak
dilakukan untuk anak-anak.
1) Kemoprofilaksis terhadap tubercolosis merupakan masalah tersendiri
dalam penanggulangan tubercolosis paru disamping diagnosis yang
cepat dan pengobatan yang adekuat.
2) Pemeliharaan lingkungan seperti : tidak meludah sembarangan, tidak
menggunakan alat makan bersama, serta mampu meningkatkan
pencahayaan dan ventilasi udara, dan memisahkan binatang
peliharaan tidak satu rumah.
3) Penerapan etika batuk yang sesuai dengan aturan ( Halim, 2013).
d) Pembedahan indikasi terapi bedah saaat ini adalah :
1) Pasien dengan sputum BTA positif setelah pengobatan diulang.
2) Pasien dengan batuk darah massif atau berulang.
3) Drainase empiema tubercolosis
4) Untuk mengatasi gangguan mekanik yang timbul pada tuberculosis
tulang (Setiati dkk, 2013).
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
IDENTIFIKASI DATA
1. Nama Kepala Keluarga:
Tn. H
2. Alamat:
Jalan Embong Terusan 09/03, Dusun Betiring, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme,
Kabupaten Gresik : 08823581****
3. Komposisi Keluarga:
JENIS TEMPAT,
N HUBUNG PEKERJA PENDIDIK
NAMA KELAM TANGGAL
O AN AN AN
IN LAHIR
1. Tn. H L Suami 02/09/1972 Swasta SMK
2. Ny. M P Istri 12/06/1977 Wiraswasta SD
3. Tn. D L Anak 06/01/1997 Wiraswasta SMK
4. Nn. A P Anak 10/06/1999 Pelajar SMK
5. Tn. D L Anak 30/08/2006 Pelajar SMP
4. Genogram
DATA LINGKUNGAN
13. Karakteristik Rumah
12.1 Kepemilikan tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, dll.):
Tinggal sebuah rumah milik sendiri.
12.2 Gambarkan kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah). Interior rumah
meliputi jumlah ruangan, penggunaan, dan bagaimana ruangan diatur. Jelaskan
bagaimana kondisi dan kecukupan perabot? Apakah penerangan dan ventilasi
adekuat? Apakah lantai, tangga, dan susunan bangunan lain dalam kondisi yang
baik?
Rumah terletak di perkampungan, jalan depan rumah relatif sedikit kendaraan yang
lalu lalang. Sangat banyak tumbuhan hijau dan pepohonan terdapat lahan hijau di
depan area rumah (kurang lebih lebar 6 meter dan panjang 15 meter), sehingga
udara bersih cukup banyak, di belakang rumah juga masih luas terbentang
persawahan. Terdapat lahan parkir muat untuk 2 mobil dan beberapa sepeda motor.
Bangunan rumah tidak moderen dan cenderung rumah lama, berdiri sejak tahun
1998, dan sudah mengalami 2x renovasi bagian dalam nya, luas bangunan rumah
lebar 11 dan panjang 12 meter. Rumah terdiri dari 2 lantai. Di lantai 1 Terdapat
ruang tamu, 1 musholah, 2 kamar mandi, 7 kamar (4 di lantai bawah, 3 di lantai
atas), Terdapat ruang keluarga yang berfungsi sebagai tempat menonton TV,
belajar, mengaji, dan lain sebagainya. Di lantai atas terdapat kamar tidur, ruang
jemur pakaian, ruang mencuci, area penyimpanan barang-barang, ruangan di lantai
2 cenderung tidak di gunakan beraktifitas sehari-hari, dan kamar di lantai 2
cenderung tidak digunakan dan beralih fungsi menjadi tempat barang-barang.
Ventilasi cukup baik, setiap kamar terdapat jendela ke arah luar. Ruang tamu
memiliki 3 kaca jendela seukuran pintu masuk sehingga memungkin kan cahaya
masuk ke dalam rumah. Di bagian ruang keluarga ada 1 cendela yang
memungkinkan cahaya masuk tapi tidak untuk ventilasi udara. Lantai dan dinding
mengunakan keramik, untuk keramik dinding hanya setengah dari tinggi rumah,
tangga menggunakan keramik tapi tidak ada pegangan di kanan dan kirinya.
Sumber air terdapat 2 sumur di luar dan di dalam rumah (air di gresik tidak
sejerni/bening/sesegar seperti di malang).
12.3 Amati suplai air minum, penggunaan alat-alat masak, pengamanan untuk
kebakaran di dapur:
Air minum memakai air isi ulang, pengunaan alat makan di gunakan bersama-sama
antar anggota keluarga, pengaman untuk kebakaran di dapur hanya mnegandalkan
dekat air sumur jika terjadi kebakaran, tidak ada APAR.
12.4 Amati sanitasi air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun dan handuk di kamar mandi:
Sanitasi air cukup karena ada beberapa air yang masuk di dalam penampungan air
dan ada yang lagsung di buang ke tanah. Sehingga air yang di buang ke tanah
langsung terserah dan masuk kembali ke sumur. Sehingga menimbulkan air yang
bau di sumur. Sama seperti rumah-rumah kampung lainnya yaitu menggunakan
toilet jongkok dan bak air saja. Ada sabun, odol, sikat gigi, sikat WC, Sapu WC,
pembersih lantai, handuk tidak tersedia di kamar mandi, sehingga jika akan mandi
harus membawa anduk sekalian.
12.5 Kaji pengaturan tidur di dalam rumah. Jelaskan apakah pengaturan tersebut
memadai bagi anggota keluarga, dengan pertimbangan usia mereka:
Ketika masih kecil sampai SD di haruskan tidur siang jam 11.30-14.00. kalau pun
tidak tidur siang tetap bermain di dalam rumah, misalnya menonton TV yang
akhirnya kecapeaan dan tertidur juga. Ketika beranjak dewasa jam 21.00-22.00
lampuh rumah beberapa sudah di matikan dan pintuh, cendela, pagar sudah ditutup
dan di kunci jika semua sudah berada di rumah.
12.6 Keadaan umum kebersihan, sanitasi, dan keamanan rumah, jelaskan apakah ada
vektor pembawa penyakit:
Di karenakan rumah cukup banyak tanaman dan pepohonan, daun-daun di rumah
sering berguguran sehingga harus lebih sering di sapu, di sapu setiap hari untuk
bagian luar maupun di dalam rumah, di pel hanya beberapa kali dalam seminggu
tidak setiap hari, rumah cukup aman dan jauh dari kehidupan hewan-hewan buas
meskipun terdapat banyak pepohonan dan tanaman tidak ada ular, kalajengking
dan lain-lainnya. Vektor yang dapat membawah penyakit yaitu adanya nyamuk dan
tikus di luar maupun di dalam rumah, sehingga cukup mengaggu.
12.7 Kaji perasaan-perasaan subyektif keluarga terhadap rumah. Jelaskan apakah
keluarga menganggap rumahnya memadai bagi mereka:
Menurut Tn. H sangat cukup memadai dan cukup nyaman dan layak huni. Menurut
Ny.M sangat nyaman karena tempat paling nyaman adalah rumah, meskipun se
jelek maupun sebagus apapun. Menurut Tn.D cukup nyaman untuk tidur dan
beristirahat. Menurut Nn.A cukup nyaman dan tenang. Menurut An. D cukup
tenang, nyaman.
12.8 Evaluasi pengaturan privasi dan jelaskan bagaimana keluarga merasakan privasi
mereka memadai:
Dengan memiliki ruang privasi masing-masing seperti kamar tidur, dan
membersihakn kamar masing-masing agar barang maupun benda-benda yang di
rasa cukup penting dan tidak penting dapat tersimpan/di rawat atau bahkan di
buang jika memang di perlukan, dan tidak menyalahkan orang lain bila mana
terjadi sesuatu.
14. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas
13.1 Karakteristik-karakteristik lingkungan
a. Tipe lingkungan/komunitas (desa, kota, subkota, antarkota) :
Dusun
b. Tipe lingkungan tempat tinggal (hunian, industrial, campuran hunian dan
industri kecil, agraris):
Hunian
c. Adanya dan jenis-jenis industri di lingkungan (masalah-masalah polusi air).
Jelaskan:
Tidak ada
13.2 Bagaimana karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas?
Sebuah dusun tidak terlalu jauh dari pusat kota, sebagian besar adalah hunian
berupa rumah-rumah dan masih terdapat luas persawahan maupun tambak ikan.
Masyarakat lingkungan sekitar bekerja sebagian besar di pabrik.
13.3 Sebutkan kelas sosial dan karakteristik etnis penghuni:
Keluarga Tn.H merupakan keluarga dengan status ekonomi menengah dengan
penghasilan keluarga kurang lebih 5.000.000 rupiah perbulan. Tn.H sehari-hari
berkerja di salah satu RS Swasta, Ny. M berjualan makan dan minuman, Tn.D anak
pertama bekerja membengkel, sedangkan anak ke 2 dan ke 3 masi dalam proses
pendidikan. Penghasilan yang di peroleh cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangga meskipun terkadang kurang cukup untuk membayar pendidikan anak ke 2
di jenjang perguruan tinggi. Tetapi Tn. H selalu berusaha memenuhi setiap
kebutuhan keluarga. Alat elektronik yang di miliki di rumah adalah TV, setrika,
kipas angin, mesin cuci, pompa air, alat musik (piano), dll. Kendaraan yang di
miliki 5 sepeda motor dan 1 mobil. Keluarga makan tidak teratur dan tergantung
waktu lapar, jika lapar maka anggota keluarga mengambil sendiri makanan yang
sudah di sediakan untuk di makan.
13.4 Pelayanan kesehatan dan sosial apa sajakah yang ada dalam lingkungan dan
komunitas?
a. Fasilitas ekonomi (warung, toko, apotik, pasar):
di lingkungan sekitar taerdapat beberapa toko kelontong yang menyediakan
beberapa perlengkapan kebutuhan rumah tangga, usaha yang paling banyak di
lingkungkan sekitar adalah warung/stand penjual makan dan minuman. Ada 2-4
apotik di daerah lingkungan sekitar yang dapat di jangkau. Cukup jauh dari
pasar tradisional 10-15 km, sedangkan untuk Mall cukup dekat sekitar 1-2 km.
b. Fasilitas kesehatan:
Di lingkungan sekitar Terdapat poskesdes, terdapat klinik bersalin, klinik
praktik dokter dan cukup dekat dengan salah satu RSUD rujukan yaitu 1-2 km
dan beberapa rumah sakit juga cukup dekat, sedangkan puskesmas cukup jauh.
c. Lembaga pelayanan sosial (kesejahteraan, konseling, pekerjaan):
Cukup dekat dengan kantor bupati gresik, dan beberapa kantor dinas, misalnya
kantor dinas pekerjaan umum, kantor pajak, samsat, dll.
13.5 Sebutkan dan jelaskan lembaga pendidikan yang ada:
Di lingkungan desa Semua jenjang pendidikan dari kelompok bermain hingga
SMA ada termasuk juga ada pondok pesantren, hanya saja kebanyakan milik
swasta dan yang milik negeri hanya ada 1 SDN. Perguruan tinggi jaraknya dari
rumah kurang lebih 5 km dan merupakan perguruan tinggi swasta.
13.6 Fasilitas rekreasi yang dimiliki daerah:
Di lingkungan sekitar tidak ada tempat rekreasi dan untuk fasilitas rekreasi
terbilang cukup jauh jaraknya, hanya ada 1 Mall yang di dalamnya menyediakan
fasilitas bermain (time Zone).
13.7 Transportasi umum untuk akses ke pelayanan kesehatan dan fasilitas sosial (jarak,
kecocokan, jam, dll.), jelaskan:
Lebih banyak masyarakat sekitar menggunakan kendaraan pribadi jika
memeriksakan kepelayanan kesehatan maupun faslitas lain, jika tidak ada
kendaraan pribadi bisa menyewa atau naik angkot/ojek karena sangat dekat dengan
terminal angkot, bis, dan pangkalan ojek atau memesan kendaraan secara online .
15. Mobilitas Geografis Keluarga
Sudah berapa lama keluarga tinggal di daerah ini, apakah sering berpindah tempat?
Keluarga sering berpindah-pindah rumah, menyesuaikan keinginan tanpa ada paksaan,
atau menyesuaikan tempat pendidikan yang sedang ingin di tempuh tapi tetap di
kota/kabupaten yang sama. Hanya saja rumah yang saat ini di tinggali adalah rumah
pertama yang dibangun dan cukupluas untuk di tinggali bersama ketika ak-anak dewasa
dan membutuhkan ruang privasi sendiri.
16. Hubungan Keluarga dengan Fasilitas-fasilitas dalam Komunitas
15.1 Penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan, sebutkan tempat pelayanan kesehatan
dan sejauh mana mereka menggunakan pelayanan dan fasilitas:
Sejak kecil jika sakit atau berobat maka pergi ke salah satu rumah sakit yang orang
tua juga bekerja di situ meskipun jaraknya cukup jauh dari rumah, karena untuk
mempermudah menemani dan informasi lebih lanjutnya serta biaya. Tetapi
semenjak ada kewajiban BPJS maka di haruskan untuk periksa di faskes pertama
sesuai dengan yang tertera di kartu BPJS.
Cukup sering menggunakan fasilitas kesehatan jika di rasa perlu.
15.2 Pembiayaan kesehatan (JPS, JPKM, Dana Sehat, LSM, sendiri):
BPJS kesehatan
17. Sistem Pendukung atau Jaringan Sosial Keluarga
Buat sistem pendukung formal maupun informal di luar keluarga (ekomap):
Tidak Ada.
STRUKTUR KELUARGA
18. Pola-pola Komunikasi
Apakah komunikasi berjalan efektif? Jelaskan:
Komunikasi cukup efektif karena setiap anggota keluarga memahami setiap bahasa yang
digunakan antar anggota keluarga, penyampaian maksut dan tujuan juga tidak berbelit-
belit dan cederung langsung pada point yang di tujuh.
19. Struktur Kekuasaan
18.1 Bagaimana keluarga membuat keputusan? Jelaskan:
Setiap anggota keluarga berhak memutuskan bagaimana dirinya bertidak, hanya
ketika tindakan di rasa kurang pas maka di arahkan oleh orang tua, tidak jarang
orang tua pun berbeda pendapan, misalnya keinginan anak. Anak ingin membeli
sesuatu tetapi salah satu orang tua mendukung dan salah satu tidak.
18.2 Atas dasar kekuasaan apa anggota keluarga membuat keputusan (kekuasaan tak
berdaya, keahlian, penghargaan, paksaan kekuasaan berdasarkan kekuatan/
berpengaruh, kekuasaan aktif)? Adakah yang mendominasi dalam keluarga?
Sebutkan:
Yang mendominasi adalah orang tua yaitu ayah maupun ibu, karena semua
pemegang kekuasan ekonomi/keuangan adalah orang tua, dan pengalaman orang
tua lebih banyak dari pada anak-anak sehingga jika ada di rasa tindakan salah akan
di tegur
20. Struktur Peran
19.1 Sebutkan posisi dan peran formal setiap anggota keluarga. Jelaskan adakah konflik
peran dalam keluarga:
Tn.H berperan sebagai kepala keluarga, suami, ayah, pekerja yang mencari uang di
dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
Ny.M berperan sebagai istri, ibu, pengatur rumah tangga, penyedia kebutuhan
rumah tangga, merawat anak, dan lain-lain.
Tn.D berperan sebagai anak pertama berusia 23 tahun, tidak terpaksa dan tidak ada
paksaan untuk membantu orang tua dalam memenuhi kehidupan keluarga, dan
hanya di tuntun untuk dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Dan kehidupan Tn.D
masih dalam pengawasan dan aturan orang tua.
Nn.A berperan sebagai anak ke dua berusia 21 tahun , masi dalam proses
pendidikan, tidak berkerja, di rumah membantu untuk membersikan beberapa
bagian rumah.
An.D berperan sebagai anak ke tiga berusia 13 tahun, masi dalam proses
pendidikan, tidak berkerja, di rumah membantu untuk embersihkan beberapa
bagian rumah.
Setiap anggota keluarga berkewajiban untuk mebersihkan kamar nya masing-
masing. Tidak ada pembantu di dalam rumah.
19.2 Adakah peran-peran informal dalam keluarga? Jelaskan:
Tn.H berperan sebagai pendorong anak-anak mereka agar dapat meningkatkan
kualitas kehidupan anak-anaknya dan keluarga.
Ny M berperan sebagai penyelaras perbedaan yang ada di antara anggota keluarga
dengan perubahan atau ide yang baik.
19.3 Apa pengaruh/dampak terhadap orang-orang yang memainkan peran-peran
informal tersebut?
Anak-anak memahami tentang perbedaan, kesederhanan, dan tanggung jawab
masing-masing. Memahami permasalah dari banyak sudut pandang, dan menerima
ide maupun masukan dari orang lain. Tidak bersikap gegaba dalam mengambil
keputusan, dan menjadi lebih pemikir.
19.4 Bagaimana masalah-masalah kesehatan mempengaruhi peran-peran keluarga?
Beberapa anggota keluarga pernah mengalami sakit salah satunya yaitu Tn.H
sebagai kepala keluarga dan sebagai pencari nafka di keluarga. Beliau di diangnosa
menederita TBC dan di haruskan menjalani pengobatan. Tn.H menjalani
pengobatan TBC selama 1,8 tahun (2015-2017). Dalam waktu itu ekonomi dapat di
bilang cukup stabil, mungkin terkadang keuangan sedikit macet karena terdapat
beberapa pemaskan yang berkurang.
19.5 Adakah bukti tentang stres atau konflik akibat peran, baik yang menerima peran
maupun yang kehilangan peran? Jelaskan:
Bukti sterss atau konflik akibat peran saat ini tidak ada. Karena setiap terjadi
permasalahan dalan angota keluarga menjalankan peran, dengan segera akan
memikirkan solusi terbaik. Misalnya ketika ibu pergi ke luar kota, makan urusan
dapur/makan dapat di alihkan ke saudara/nenek dari pihak ibu yang terdekat di
samping rumah. Ayah juga dapat membelikan makanan di luar atau makan
bersama di luar.
21. Nilai-nilai Keluarga
Apakah ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dengan kelompok atau komunitas yang
lebih luas? Adakah konflik nilai dalam keluarga? Jelaskan:
Sebagian besar nilai yang di anut oleh keluarga cukup sesuai dengan yang ada di
masyarakat yang lebih luas, tetapi ada beberapa nilai yang berbeda juga, misalnya
mengikuti “Yasinan/Selamatan/Rutinan” yang di adakan pada setiap minggu atau
bulannya, anggota keluarga tidak sering mengikuti itu, hanya mungkin jika ada
selamatan di orang yang sangat dekat baru mengikuti, sebagai tanda menghormati.
Keadaan ini terjadi karena orang di lingkungan sekitar rumah sebagian besar menganut
faham NU sedangkan anggota keluarga mengikuti faham Kemuhammadiyaan yang di
anut oleh kepela keluarga.
Konflik nilai dalam keluarga adalah ketika pulang larut malam, akibatnya cukup
membuat orang tua khawatir mengenai keadaannya. Tetapi konflik itu tetap di cari solusi
yang terbaik, misalnya dengan memutus rantai bermain dengan cara mengirim ke sebuah
kota untuk memulai usaha dan hidup mandiri.
FUNGSI KELUARGA
22. Fungsi Afektif
Pola Kebutuhan Keluarga – Respons
21.1 Apakah anggota keluarga merasakan kebutuhan individu-individu lain dalam
keluarga?
Sangat merasakan
Apakah anggota orangtua (suami/istri) mampu menggambarkan kebutuhan-
kebutuhan psikologis anggota keluarganya?
Mampu
Apakah setiap anggota keluarga memiliki orang yang dipercaya dalam keluarga
untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya?
Orang kepercayaan anggota keluarga adalah keluarga itu sendiri._________________
21.2 Apakah kebutuhan, keinginan, perbedaan dihormati oleh anggota keluarga yang
lain?
Ada kebutuhan ingin di hormati di setiap anggota keluarga, agar setiap anggota
keluarga memiliki dan mengerti hak dan kewajiban serta privasi masing-masing.
Apakah dalam keluarga ada rasa saling menghormati satu sama lain?
Ada, karena pada dasarnya posisi orang tua lebih tinggi dan berpengaruh dari pada
anak-anak sehingga rasa saling menghormati di rasa cukup penting, tapi rasa saling
menghormati itu juga tidak boleh memberikan jarak pada orang tua dan anak, agar
tidak terjadi ketakutan menghadapi orang tua atau trauma saat menyampaikan
pendapat.
Apakah keluarga sensitif terhadap persoalan-persoalan setiap individu?
Tidak begitu sensitif, jika dirasa persoalan itu masih tergolong baik atau wajar.
Tetapi ketika persoalan itu dianggap terlalu menyimpang jauh dan sudah melebih
batas toleransi maka keluarga akan lebih sensitif.
21.4 Apakah terdapat perasaan akrab dan intim diantara lingkungan hubungan keluarga?
Bercengkraman saat menonton TV, saat melakukan kegiatan bersama-sama
misalnya bersih-bersih rumah atau kegiatan yang lain.
Apakah jumlah jam tidur setiap anggota keluarga cukup? Bila tidak, alasannya?
Cukup, karena jika malam hari tidurnya di rasa kurang maka setelah aktivitas di
pagi hari selesai, tidur di lanjutkan atau tidur siang.
Adakah kesulitan tidur pada keluarga? Sebutkan:
Beberapa tidak dapat tidur tenang karena deadline tugas yang harus segera di
kumpulkan, sehingga harus tidur larut malam.
Dimana anggota keluarga tidur?
Di kasur kamar masing-masing
23.6 Latihan dan rekreasi:
Apakah keluarga menyadari bahwa rekreasi dan olahraga secara aktif sangat
dibutuhkan untuk kesehatan (menyadari/tidak)?
menyadari, karena rekreasi merupakan salah satu aktifitas untuk merefres
pikiransehingga timbul perasaan senang begitu juga olaraga.
Jenis-jenis rekreasi dan aktivitas-aktivitas fisik apa yang anggota keluarga lakukan
secara reguler? Sebutkan:
Pergi jalan-jalan ke tempat wisata alam maupun kolam renang hanya untuk sekedar
berenang/berendam.
Apakah kegiatan-kegiatan ini diikuti oleh semua anggota keluarga atau hanya
anggota tertentu? Jelaskan:
Seuruh anggota keluarga.
23.7 Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga:
Apakah ada kebiasaan penggunaan alkohol, tembakau, kopi, cola, atau teh (kafein
dan teobromin adalah stimulan) yang dilakukan oleh keluarga?
Ayah dan anak pertama laki-laki setiap hari mengkonsumsi kopi dan rokok.
Apakah anggota keluarga secara reguler menggunakan obat-obatan tanpa resep
atau dengan resep (dengan resep / tidak)?
Beberapa obat di konsumsi tanpa resep, misalnya ketika pusing, hidung
tersumbat/flu, panas. Meminum obat-obatan yang di beli di apotik. Tetapi ada
beberapa obat yang di konsumsi sesuai resep dan ajuran dokter ketika sudah
berobat di fasilitas kesehatan.
Apakah keluarga menyimpan obat-obatan dalam jangka waktu lama dan
menggunakannya kembali (ya/tidak)?
Ya
Apakah obat-obatan diberi label secara tepat dan berada di tempat yang aman, jauh
dari jangkauan anak-anak (ya/tidak)?
Berada di kotak obat (firsst aid box) tapi beberapa juga ada di tempat lain misalya,
di kamar pribadi sendiri-sendiri.
23.8 Peran keluarga dalam praktik perawatan diri:
Apa yang keluarga lakukan untuk memperbaiki status kesehatan? Jelaskan:
Belajar dari kejadian masalah kesehatan yang pernah terjadi dan menerima
masukan maupun arahan dari orang lain.
Apa yang keluarga lakukan untuk mencegah sakit/penyakit? Jelaskan:
Menjaga lingkunga, diri sendiri dan perilaku.
Siapa yang membuat keputusan dalam bidang kesehatan dalam keluarga?
Orang tua (Ayah dan Ibu).
Apakah keluarga mengetahui cara perawatan pada anggota keluarga yang sakit?
Jelaskan:
Sedikit tau, dan hanya tau untuk saki-sakit yang ringan misalnya saja demam.
23.9 Praktik lingkungan:
Apakah saat ini keluarga terpapar polusi udara, air, suara dari lingkungan?
Jelaskan:
Polusi Udara karena di kabupaten/kota yang di tinggali saat ini merupakan
kab/kota dengan banyak pabrik-pabrik, dan polusi kendaraan juga ada jika
terbawa angin terkadang bau Amoniak dari salah satu pabrik juga tercium
meskipun keberadaannya cukup jauh.
Apakah anggota keluarga menggunakan pestisida, cairan pembersih, lem, pelarut,
logam berat, dan racun dalam rumah? Sebutkan:
Ya, pembersih lantai (So Klin), pembersih pakaian dan pembersih WC (porselen),
kapur barus untuk serangga.
Jelaskan bagaimana pola keluarga dalam mandi, cuci, dan penggunaan jamban:
Sumber air untuk mandi dan mencuci menggunakan air sumur, menggunakan
kamar mandi berada di dalam rumah.
27. Strategi koping apa yang digunakan oleh keluarga untuk menghadapi tipe-tipe masalah
(koping apa yang dibuat)?
Jika terjadi masalah segera di selesaikan tanpa menunggu waktu berlama-lama dan
menyerahkan semua kepada tuhan, karena manusia hanya berusaha untuk memperbaiki.
Apakah anggota keluarga berbeda dalam cara-cara koping terhadap masalah-masalah
mereka sekarang? Jelaskan:
Perbedaan tentu saja ada dalam menanggapi setiap permasalah ada yang dengan marah,
sabar, diam,dll. Tetapi tujuan nya sama yaitu sama mencari jalan keluar/solusi dan tetap
menyerahkan semua kepada tuhan dan berusaha menyelesaikan.
ANALISA DATA
Do :
- Tn.H masih merokok tapi
tidak sesering saat sebelum
di diagnosa dokter TB paru.
- Tn.H jarang berolaraga dan
sibuk berkerja
- Pemahaman terhadap
perilaku sehat cukup di
mengerti, tetapi tidak dapat
melaksanakan dengan baik.
Ds : Bersihan jalan nafas Proses infeksi
tidak efektif
Tn. H mengatakan jika malam Merokok
hari maupun cuaca dingin sering (ketidakmampuan
pilek (terutama jika malam hari membersikan sekret atau
terasa dingin) tetapi ketika panas obstruksi jalan napas untuk
tidak. mempertahankan jalan
napas tetap paten)
Do :
Tn.H perokok aktif
Ingusan dan bersin pada malam
hari
Tidak batuk
Ada Roncki di semua lapang
paru.
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan:
Diagnosa
No Tujuan Rencana Intervensi Implementasi Tanggal TTD
Keperawatan
1. Manajemen Kebiasaan hidup sehari- (Edukasi Kesehatan)
kesehatan tidak hari dapat memusakan
Observasi : - Mengali dan mengkaji informasi 9/6/2020
efektif dan dapat mencapai
sesuai dengan lembar pengkajian.
status kesehatan yang di - identifikasi kesiapan dan
harapkan. kemampuan menerima
- Melihat tingkah laku/ prilaku 9/6/2020
informasi
dalam keseharian dan
- Identifikasi faktor-faktor yang
membandingkan dengan data
dapat meningkatkan dan
informasi dari lembar pengkajian
menurunkan perilaku hidup
bersih dan sehat.
- Membuat SAP dan Leflet
Terapeutik mengenai TB paru daan hidup 11/6/2020
sehat dan menyiapkan SOP
- Sediakan materi dan media
Fisioterapi dada, dan batuk
pendidikan keshatan
efektif
- Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan - Memuat kesepakatan akan
Edukasi : melakukan pendidikan kesehatan 11/6/2020
mengenai TB paru dan Hidup
- Jelaskan faktor risiko yang sehat.
dapat mempengaruhi - Memberikan penyuluhan
kesehatan kesehatan mengenai pengertian
Diagnosa
No Tujuan Rencana Intervensi Implementasi Tanggal TTD
Keperawatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih TB Paru, tanda gejala, tips dan 12/6/2020
dan sehat, misalkan cara pencegahan TB paru yang
berolaraga/meditasi berhubungan dengan hidup bersih
dan sehat seperti batuk efektif,
lingkungan sehat, gizi seimbang,
tidak merokok, dan olaraga
teratur.
- Menjelaskan pentingnya
menghindari kekambuhan TB
paru. 12/6/2020
- Melakukan bersih-bersih rumah
setiap hari (menyapu, menata,
mengepel, membersihkan 13/6/2020
peralatan yang kotor)
- Menjemur kasur, bantal, guling,
13/6/2020
2. Bersihan jalan Mampu membersihkan
napas tidak sekret dan jalan nafas (Manajemen jalan napas)
- Melakukan pengkajian fisik pola 9/6/2020
efektif paten Observasi nafas (normal), frekuensi
- Monitor pola napas (fekuensi, (18x/menit), Bunyi tambahan
kedalam, usaha napas) (wheezing pada semua lapang
- Monitor bunyi nafas paru), Sputum (tidak ada).
tambahan
- Monitor sputum (jumlah,
- Memposisikan pasien duduk
Diagnosa
No Tujuan Rencana Intervensi Implementasi Tanggal TTD
Keperawatan
warna, aroma). (fowler) 11/6/2020
Terapeutik
- Memberikan minum air hangat,
- Posisikan semi-fowler atau wadah berisi air sabun, tisue. 11/6/2020
fowler - Melakukan fisioterapi dada
- Berikan minum hangat (clepping, firilasi, dan ll sesuai
- Lakukan fisioterapi dada, jika SOP) 11/6/2020
perlu. - Mengajarkan batuk efektif
dengan cara menarik nafas
Edukasi
panjang dan dalam terlebih 11/6/2020
- Anjurkan minum cairan 2000 dahulu kemudian mengeluarkan
ml/hari, jika tidak nafas dengan batuk, sesuai SOP
kontraindikasi - Memberikan edukasi untuk hidup
- Ajarkan teknik batuk efektif sehat dengan mengkonsumsi air
putih yang cukup.
12/6/2020
CATATAN PERKEMBANGAN KELUARGA
No.
Tanggal Perkembangan
Dx
S:
1,2 9/6/2020
klien mengatakan senang di lakukan pengkajian, dan mengatakan
sedang tidak flu, dan tidak bisa menghentikan merokok secara
langsung.
O:
- pola nafas (normal)
- frekuensi (18x/menit)
- Bunyi tambahan (Roncki pada semua lapang paru)
- Sputum (tidak ada)
- Klien dapat memahami informasi (kesadaran composmentis)
- Dapat mengerti bahasa yang di gunakan
- Mengerti Informasi yang diberikan dari berbagai tenaga
kesehatan yang memberikan edukasi sebelumnya tapi belum
bisa melaksanakan dengan baik mengenai pola hidup sehat.
A: Masalah Belum Selesai
P: Lanjutkan Intervensi
(Edukasi Kesehatan)
- Sediakan materi dan media pendidikan keshatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat, misalkan
berolaraga/meditasi
(Manajemen Jalan Nafas)
- Posisikan semi-fowler atau fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu.
- Anjurkan minum cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
S:
1,2 11/6/2020
klien mengatakan jika pagi dan siang berkerja sehingga asuhan
keperawatan dilakukan pada sore dan malam hari ketika di rumah
dan sudah pulang kerja.
O:
- pola nafas normal tidak sesak dan tidak ada nyeri dada.
- frekuensi (20x/menit)
- Bunyi tambahan rocki terdengan pada seluruh lapang paru
- Sputum dahak keluar sedikit saat batuk efektif,, terdapat sekret
yang keluar berwarna bening sedikit mngumpal dan kental.
keluar dari hidung dan mulut.
- Klien tampak tenang dan siap saat akan di lakukan tindakan
fisioterapi dada dan batuk efektif.
- Klien mengikuti arahan dan mendengarkan penjelasan dengan
baik.
- Klien bisa melakukan batuk efektif sendiri saat di berikan
kesempatan mencoba sendiri
Topik : Hidup bersih dan sehat untuk menghindari TB paru serangan ke dua
Sasaran : Tn.H
Hari/Tanggal : Jum`at , 12 Juni 2020
Jam : 20.00 WIB
Waktu : 1 x 30 menit
Tempat : Di Rumah
B. Strategi Pelaksanaan
Strategi yang digunakan dalam penyampaian pendidikan kesehatan ini berupa
1. Ceramah dan
2. Tanya jawab
D. Pokok Materi
1. Pengertian TB, tanda gejalah, bahaya kekambuhan TB
2. Tips dan cara pencegahan TB
3. Hidup bersih dan sehat dengan batuk efektif, lingkungan sehat, gizi seimbang, tidak
merokok dan olaragah.
F. Metode Evaluasi
a. Metode Evaluasi : Tanya jawab
b. Jenis Evaluasi : Lisan
Materi :
A. Pengertian TB
Tuberkulosisi adalah suatu penyakit menular yang di sebabkan oleh kuman dari
kelompok mycobacterium yaitu mycobacterium tuberculosis (Kemenkes RI, 2014).
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
tuberkulosis yang ditularkan melalui udara (droplet nuclei) saat seorang pasien
tuberkulosis batuk dan percikan ludah yang mengandung bakteri tersebut terhirup oleh
orang lain saat bernafas. Tuberculosis adalah penyakit infeksius,yang terutama
menyerang parenkin paru. Tuberculosis dapat juga di tularkan kebagian tubuh lainnya
termasuk meningen, ginjal, tulang, dan nodus limfe. Tuberculosis adalah suatau penyakit
granulomatosa kronis menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit inibiasanya menyerang paru, tetapi mungkin menyerang semua organ atau
jaringan ditubuh. (Widoyono, 2011).
C. Bahaya Kekambuhan TB
Tuberculosis merupakan penyakit yang berpotensi mengancam jiwa. TBC juga
merupakan infeksi bakteri udara yang dapat ditemukan diseluruh dunia. Penyakit ini
membutuhkan pengobatan yang panjang. Dan dengan kedisiplinan pengobatan,
sebenarnya penyakit ini dapat disembuhkan. Namun kadang meskipun dengan
pengobatan, infeksi ulang TBC dapat menjadi masalah. Bahaya dari kekambuhan ini
adalah kematian karena obat yang digunakan sudah resisten terhadap bakterinya.
Pengobatan untuk gejalah TBC dapat berlangsung dari 6 bulan hingga 1 tahun dan
kadang-kadang ada penderita yang mengalami resistan terhadap obat TBC. Ada beberapa
pil yang harus diminum pada saat yang sama setiap hari, dengan ketepatan dan
kedisiplinan jadwal minum obat. Jika aturan pengobatan TBC tidak ditepati, maka
pengobatan dapat gagal.
Ada banyak perdebatan mengenai kekambuhan TBC disebabkan karena infeksi lagi
dengan strain yang sama atau reinfeksi TBC dengan Strain bakteri baru. Di amerika
serikat dan kanada, kasus TB yang paling sering terjadi adalah kekambuhan infeksi asli.
Hal tersebut terjadi mungkin karena pengobatan yang tidak memadai dan vukan karena
infeksi TBC dengan strain baru. Mengobati kekambuhan TBC yang disebabkan oleh
pengobatan yang tidak berhasil atau tidak lengkap justru lebih sulit, karena sering kali
bakteri telah menjadi resisten terhadap pengobatan dan kombinasi yang berbeda dari
obat-obatan yang telah diambil selama periode yang lebih lama. hasil penelitian
menunjukkan bahwa penyebab utama resistensi obat TBC merupakan jenis TBC yang
paling sulit diobati. Cara terbaik untuk mencegah TBC adalah untuk selalu disiplin
dengan aturan pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter yang merawat dan pola
hidup bersih dan sehat.
D. Tips dan cara pencegahan TB
a. Menutup mulut saat btuk dan bersin dengan sapu tangan dan tisue
b. Tidak meludah disembarang tempat, tetapi di wadah yang berisi air sabun atau lysol,
kemudia di buang pada lubang dan ditimbun dengan tanah.
c. Menjemur alat tidur secara teratur pada pagi hari.
d. Membuka jendela pada pagi hari agar rumah dapat udara bersih dan cahaya matahari
yang cukup
e. Makan makanan yang bergizi
f. Aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari
g. Tidak merokok
h. Menghindari minuman beralkohol
i. Berperilaku hidup bersih dan sehat
j. Istirahat cukup
k. Periksa kesehatan secara rutin.
E. Batuk Efektif
Batuk efektif adalah suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat menghemat
energi sehingga tidak mudah lelah mengeluarkan dahak secara maksimal. Batuk
merupakan gerakan refleks yang bersifat reaktif terhadap masuknya benda asing dalam
saluran pernafasan. Gerakan ini terjadi atau dilakukan tubuh sebagai mekanisme alamiah
terutama untuk melindungi paru-paru.
Batuk efektif merupakan batuk yang dilakukan dengan sengaja. Batuk efektif dilakukan
melalui gerakan yang terencana atau dilatihkan terlebih dahulu. Dengan batuk efektif,
maka berbagai penghalang yang menghambat atau menutup saluran pernafasana dapat
dihilangkan. Berikut batuk efektif yang benar, yaitu :
a. Sedikit berpaling dari orang yang ada disekitar anda dan tutup hidung dan mulut
anda dengan menggunakan tissue atau saputangan atau lengan dalam baju anda
setiap kali merasakan dorongan untuk batuk atau bersin
d. Gunakan masker.
F. Lingkungan sehat
Bersih adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantarannya debu, sampah dan bau.
Lingkungan yang sehat sudah tentu bersih. Kebersihan lingkungan harus dimulai dari
rumah dulu. Ciri lingkungan sehat adalah :
a. Memenuhi standar fisiologis (rasa nyaman dan aman) yaitu suhu ruangan berkisar
18-20 oC, penerangan cukup, ventilasi udara baik dengan cara membuka jendela
siang hari, Udara bersih, segar dan terasa sejuk, tidak bau
b. Memenuhi kebutuhan psikologosi atau ketenangan yaitu rumah diatur dengan rasa
keindahan, memiliki ruang privasi sendiri.
c. Menghindari terjadinya penyakit dan kecelakaan yait kontruksi rumah harus kuat,
terdapat pembuangan sampah dan limbah air, ada sumber air, Sumber air bersih dan
lancar, tidak tersumbat sampah
d. Menjagah kebersihan lantai, dinding dan langit-langit rumah , Ada tempat sampah
dan keadaanya bersih, tidak berserakan, Tumbuhan hijau terpelihara dan tertata rapi.
G. Gizi seimbang
a. Menciptakan pola makan yang baik, makan pada pagi hari untuk memberikan energi
saat beraktifitas sehingga mencegah lemas dan kelelahan, makan siang untu
mengistirahatkan otak dan membuat otak agar dapat lebih baik, makanan malam
untuk menghilangkan rasa Lelah dan menganti energi yang sudah di gunakan saat
beraktifitas.
b. Makan makanan yang mengandung zat gizi (biji-bijian, sayuran, ikan, daging) dan
mengonsumsi buah sayur yang banyak mengandung vitamin-vitamin untuk
menambah kekebalan daya tahan tubuh dan agar tetap sehat
c. Meminum air putih secukupnya yaitu 1,5 / 2 liter perhari, sesuai dengan keadaan
tubuh.
H. Tidak merokok
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang berbahaya untuk kesehatan.kebiaaan
merokok terbukti dapat mengakibatkan beberapa penyakit paru obstruksi kronik, dan
lainnya. Hal ini dikarenakan rokok mengandung bahan kimia berbahaya. Beberapa cara
untuk berhenti merokok adalah
a. Mengkonsumsi permen
b. Mencari hobi baru sesuai pession untuk mengalihkan pikiran dan keinginan untuk
merokok.
c. Mencari sugesti ketika akan tergoda rokok, misalnya “aku tidak merokok”.
d. Mengurangi asupan kafein seperti kopi.
e. Hindari orang merokok dan dengarkan nasihat orang-orang
f. Mencari bantuan profesional seperti merokok, karena kecanduan rokok biasanya
kecanduan psikologis.
I. Olaraga
Olaraga yang dapat di lakukan untuk melegahkan pernafasan pada pendereita TB paru
ketika Pulih adalah bisa melakukan olaraga yang ada di bawah ini.
a. Berjalan, adalah pilihan tepat, terutama jika baru saja memulai. Bisa melakukannya
di taman, mal atau pusat kebugaran dengan menggunakan treadmill. Tidak perlu
terburu-buru dalam melakuakn olaraga, mulailah dengan berjalan tidak terlalu jau
dan dengan kecepatan lambat.
b. Bersepeda, sepeda stasioner bisa berkerja dengan baik untuk melegakan pernapasan.
Bisa mengayuh sepeda di rumah dengan ritme lambat, kemudian melanjutkan
dengan bersepeda di luar ruangan untuk menikmati udara segar dan pemandangan.
Jika latihan membuat sesak nafas maka berhentilah an duduklah beberapa menit
sampai merasa lebih baik
c. Forward arm raises yaitu melakukan menahan beban di sisi tubuh mu dan telapak
tangan menghadap ke dalam. Tarik nafas lalu hembuskan napas belahan saat kamu
mengangkat kedua lengan lurus ke depan setinggi bahu. Tarik napas perlahan saat
kamu menurunkan lengan. Gerakan ini bisa memperkuat lengan atas dan bahu.
Buatdua set dengan 10-15 pengulangan.
d. Latihan dengan diafragma, caranya adalah berbaring dengan lutut ditekuk atay
duduk di kursi, atu tangan di dada dan satu di bawah tulang rusuk kemudian secara
perlahan tarik nafas melalui hidung, sehingga perut membuat tangan terangkat.
Buang napas dengan mengerutkan bibir dan kencangkan perut dan tangan di dada
jangan bergerak. Lakukan 5-10 menit, 3-4 kali sehari. Gerakan ini akan melegahkan
pernapasan
e. Lakukan tai chi, sebuah praktik kuno asal tiongkok yang lembut dan mengalir,
sangat tepat bagi pengidap gangguan pernapasan, latihan ringan untuk jantung dan
paru dan dapat membantu mengencangkan otot, dan dapat mereleksan serta
mengurangi stress.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KENDEDES MALANG
JL. Panji Suroso No. 06 Malang
65126 Telp (0341) 488762 fax (0341)
488763
A. Tahap prainteraksi
1. Mengecek program terapi
Prosedur 2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap orientasi
1. Memberikan salam dan nama klien
2. Menjelaskan tujuan dan sapa nama klien
C. Tahap kerja
1. Menjaga privasi klien
2. Mempersiapkan klien
3. Meminta klien meletakkan satu tangan di dada dan
satu tangan di perut
4. Melatih klien tuberkulosis melakukan napas perut
(menarik napas dalam melalui hidung hingga 3
hitungan, jaga mulut tetap tertutup)
5. Meminta klien tuberkulosis merasakan
mengembangnya perut
6. Meminta klien tuberkulosis menahan napas hingga 3
hitungan
7. Meminta klien tuberkulosis menghembuskan napas
perlahan dalam 3 hitungan (lewat mulut, bibir seperti
meniup)
8. Meminta klien tuberkulosis merasakan
mengempisnya perut
9. Memasang perlak/alas dan bengkok (di pangkuan
penderita tuberkulosis bila duduk atau di dekat mulut
bila tidur miring)
10. Meminta penderita tuberkulosis untuk melakukan
napas dalam 2 kali, pada inspirasi yang ketiga tahan
napas dan batukkan dengan kuat
11. Menampung lendir ditempat pot yang telah
disediakan tadi
Sumber : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes Malang. Kumpulan Standart
Operasional Prosedur.
Daftar Pustaka