Disusun Oleh :
Pembimbing :
Sebagai syarat kelulusan tugas akhir praktek profesi yang diselenggarakan pada
tanggal 8-20 Juni 2020 telah disetujui dan disahkan, pada :
Malang,
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
( )
LAPORAN PENDAHULUAN
I. KONSEP KELUARGA
I.1 Definisi Keluarga
Keluarga adalah dua individu atau lebih dari dua individu yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan
dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di
dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Friedman,2010).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena
hubungan darah, perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang
berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya (Ali, 2010).
Menurut Duvall dalam (Harmoko, 2012) konsep keluarga merupakan
sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang
umum: meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan social dari
tiap anggota. Keluarga merupakan aspek terpenting dalam unit terkecil dalam
masyarakat, penerima asuhan, kesehatan anggota keluarga dan kualitas
kehidupan keluarga saling berhubungan, dan menempati posisi antara individu
dan masyarakat (Harmoko, 2012).
Menurut WHO keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan (WHO dalam
Harmoko 2012).
2.4 Patofisiologi
Proses menua terjadi adanya penurunan fisik berdasarkan fungsi
bagian dari beberapa bagian tubuh. Salah satunya terjadi perubahan
konsekuensi patologis pada sistem endokrin yang menyebabkan menurunnya
fungsi sel beta sehingga sekresi insulin dapat menurun dan terjadi intoleransi
glukosa sehingga munculah diagnosa diabetes mellitus. Diabetes mellitus
dapat menyebabkan perubahan status kesehatan yang menyebabkan kurangnya
informasi sehingga muncul diagnosa keperawatan defisit pengetahuan.
Perubahan status kesehatan juga dapat menyebabkan kegagalan mengikuti
perawatan/pengobatan mengakibatkan kurangnya pengetahuan tentang
program terpeutik sehingga muncul diagnose keperawatan manajemen
kesehatan tidak efetif. Perubahan status kesehatan juga menyebabkan
keinginan untuk meningkatkan gaya hidup dan promosi kesehatan sehingga
muncul diagnosa keperawatan kesiapan meningkatkan koping keluarga.
Intoleransi glukosa menyebabkan hiperglikemi yang menyebabkan
aturan terapeutik yang komplek dapat terjadi kegagalan mengikuti aturan
pengobatan dalam kehidupan sehari-hari. Kegagalan penggunaan obat diabetic
oral dapat menyebabkan muncul diagnosa keperawatan resiko ketidakstabilan
kadarbglukosa darah. Hiperglikemi juga dapat menyebabkan ginjal tidak
mampu menyerap glukosa yang tersaring keluar sehingga menyebabkan
glukosuria yang menyebabkan diuresis osmotik dan menyebabkan poliuria dan
timbul kehilangan cairan secara aktif. Sehingga muncul diagnosa kekurangan
volume cairan.
Glukosa tidak masuk dalam sel dapat menyebabkan sel kekurangan
glukosa (bahan baku metabolisme) sehingga terjadi kelaparan sel-sel tubuh
dan hati merespon dengan melakukan gluconeogenesis (asam amino, asam
lemak, glikogen) sehingga dapat terjadi pemecahan glikogen secara terus-
menerus yang menyebabkan massa otot menurun dan terjadi penurunan berat
badan sehingga dapat timbul masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh.
2.5 Pathway
Intoleransi glukosa
2.7 Penatalaksanaan
1. Edukasi
Edukasi dengan tujuan promosi hidup sehat. Materi edukasi tingkat awal
yang dilaksanakan di pelayanan kesehatan primer dengan materi tentang
perjalanan penyakit diabetes mellitus. Makna dan perlunya pengendalian
dan pemantauan diabetes mellitus secara berkelanjutkan. Penyulit diabetes
mellitus dan resikonya. Intervensi non-farmakologis dan farmakologis serta
target pengobatan. Interaksi antara asupan makanan, aktifitas fisik, dan obat
antihiperglikemia oral atau insulin serta obat-obatan lain. Cara pemantauan
glukosa darah dan pemahaman hasil glukosa darah atau urin mandiri.
Mengenal gejala dan penanganan awal hipoglikemia. Pentingnya latihan
jasmani yang teratur. Pentingnya perawatan kaki. Cara menggunakan
fasilitas kesehatan. Dan dapat juga menggunakan materi edukasi pada
tingkat lanjut dilaksanakan pelayanan kesehatan sekunder atau tersier yang
meliputi mengenal dan mencegah penyulit akut diabetes mellitus.
Pengetahuan mengenai penyulit menahun diabetes mellitus.
Penatalaksanaan diabetes mellitus selama menderita penyakit lain. Rencana
untuk kegiatan khusus contoh olahraga. Kondisi khusus yang dihadapi
contoh hamil. Pemeliharaan atau perawatan kaki, (PERKENI, 2015).
3. Olah Raga
1) Continous (terus-menerus)
Latihan harus berkesinambungan terus-menerus tanpa henti dalam
waktu tertentu, contohnya seperti berlari, istirahat, lalu mulai berlari
lagi.
2) Rhytmical (berirama)
Olahraga harus dipilih yang berirama, yaitu otot berkontraksi dan
relaksasi secara teratur. Contohnya, jalan kaki, berlari,
berenang, atau bersepeda.
3) Interval (berselang)
Latihan dilakukan secara berselang-seling antara gerak lambat dan
cepat. Contohnya, lari dapat diselingi dengan jalan cepat atau jalan
cepat diselingi jalan biasa (asalkan tidak berhenti).
4) Progressive (meningkat)
Latihan dilakukan meningkat secara bertahap sesuai kemampuan dari
ringan sampai sedang hingga mencapai 30-60 menit dan intensitas
latihan mencapai 60-70% maximum heart rate. Sementara frekuensi
latihan dilakukan 3-5 kali per minggu.
5) Endurance (daya tahan)
Latihan harus ditujukan pada latihan daya tahan untuk meningkatkan
kemampuan pernapasan dan jantung. Hal ini di penuhi oleh olahraga
seperti jalan kaki, berlari, berenang, atau bersepeda.
4. Farmakologis Obat
1) Obat Hipoglikemik Oral (OHO)
a. Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue)
Sulfonilurea, obat golongan ini mempunyai efek utama
meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pancreas dan
merupakan pilihan utama untuk pasien dengan berat badan
normal dan kurang, namun masih boleh di berikan kepada pasien
dengan berat badan lebih. Penggunaan sulfonylurea jangka
panjang tidak dianjurkan untuk orangtua, gangguan fungsi ginjal
dan hati, kurang nutrisi serta penyakit kardiovaskular, hal inii
bertujuan untuk mencegah hipoglikemia.
Glinid, merupakan obat yang cara kerjanya sama dengan
sulfonylurea, dengan penekanan pada meningkatkan sekresi
insulin fase pertama. Golongan ini terdiri atas dua macam obat
yaitu repaglinid (derivate asam benzonat) dan nateglinid (derivat
fenilalanin). Obat ini di absorpsikan dengan cepat setelah
pemberian secara oral dan diekskresikan secara cepat melalui
hati.
b. Penambah sensitivitas terhadap insulin
Tiazolidindion (rosiglitazone dan pioglitazone) berikatan pada
Peroxisome Proliferator Activated Receptor Gamma, suatu
reseptor inti di sel otot dan sel lemak. Golongan ini mempunyai
efek menurunkan risistansi insulin dengan meningkatkan jumlah
jumlah protein pengangkut glukosa, sehingga meningkatkan
ambilan glukosa di perifer. Tiazolidindion dikontraindikasikan
pada pasien dengan gagal jantung kelas I-IV karena dapat
memperberat edema atau retensi cairan juga pada gangguan
fungsi hati. Pasien yang menggunakan tiazolidindion perlu
dilakukan pemantauan fungsi hati secara berkala.
c. Penghambat glukoneogenesis (metformin)
Obat ini mempunyai efek utama mengurangi produksi glukosa
hati (glukoneogenesis), di samping juga memperbaiki ambilan
glukosaperifer. Obat ini utamanya dipakai pada penyandang
diabetes yang bertubuh gemuk. Metformin dikontraindikasikan
pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal (serum kreatinin >
1,5 mg/dL) dan hati, serta pasien-pasien dengan kecenderungan
hipoksemia (misalnya penyakit serebrovaskular, sepsis, renjatan,
dan gagal jantung). Metformin dapat memberikan efek samping
mual, untuk mengurangi keluhan tersebut dapat diberikan pada
saat atau sesudah makan.
d. Penghambat glukosidase alfa (acarbose)
Obat ini bekerja dengan mengurangi absorpsi glukosa di usus
halus, sehingga mempunyai efek menurunkan kadar glukosa
darah sesudah makan. Acarbose tidak menimbulkan efek
samping hipoglikemia. Efek samping yang paling sering di
temukan ialah kembung dan flatulens.
2) Insulin
Berdasarkan berbagai penelitian klinis, insulin selain dapat
memperbaiki status metabolic dengan cepat (terutama kadar glukosa
darah), juga memiliki efek lain yang bermanfaat, antara lain
perbaikan inflamasi. Pada pasien DMT-1 (DM tipe 1), terapi insulin
dapat diberikan segera setelah diagnosis ditegakkan. Sementara pada
DMT-2 dapat menggunakan hasil Konsesus PERKENI 2006 yaitu
jika kadar glukosa darah tidak terkontrol dengan baik (A 1C > 6,5%)
dalam jangka waktu 3 bulan dengan 2 obat oral, maka sudah ada
indikasi untuk memulai terapi kombinasi obat antidiabetik oral
insulin. Lebih jelasnya menurut PB PABDI (2013) insulin diperlukan
pada keadaan-keadaan berikut.
a. Penurunan berat badan yang cepat.
b. Kendali kadar glukosa darah yang buruk (A1C > 6,5% atau
kadar glukosa darah puasa > 250 mg/dL).
c. DM lebih dari 10 tahun.
d. Hiperglikemia berat yang disertai ketosis, hiperglikemia
hiperosmolar non-ketotik, dan hiperglikemia dengan asidosis
laktat.
e. Gagal dengan kombinasi OHO dosis hamper maksimal.
f. Stress berat (infeksi sistemik, operasi besar, IMA, dan stroke).
g. Kehamilan dengan DM (diabetes mellitus gestasional) yang
tidak terkendali dengan perencanaan makan.
h. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.
i. Kontraindikasi dan atau alergi terhadap (OHO) (Aini &
Ardiana 2016).
2.8 Komplikasi
Beberapa komplikasi yang mungkin akan muncul pada diabetes mellitus,
(Aini & Ardiana 2016).
1. Komplikasi yang bersifat akut
a. Koma hipoglikemia
Kondisi ini ditandai adanya penurunan glukosa darah kurang dari
60 mg/dl. Hipoglikemia biasa terjadi pada DM tipe 1 karena
pemberian dosis insulin yang berlebih sehingga terjadi penurunan
glukosa dalam darah. Sering terjadi juga pada pasien yang
menjalani terapi obat DM sulfoniluria (glibenclamid). Penyebab
lainnya adalah puasa disertai olahraga.
b. Krisis hiperglikemia
Ketoasidosis, merupakan dampak dari pathogenesis primer
DM yaitu defesiensi insulin. Ketoasidosis lebih banyak terjadi
pada pasien DM tipe 1. Ketidakmampuan transport glukosa ke
dalam sel dan metabolism glukosa seluler, menyebabkan tubuh
menggunakan lemak sebagai sumber energi. Akibatnya akan
terjadi peningkatan kadar gula darah dari 300 hingga 800 mg/dl.
Hiperglikemia hyperosmolar nonketotik (HHNK), terjadi pada DM
tipe 2 akibat tingginya kadar gula darah dan kekurangan insulin
secara relatif, biasanya dijumpai pada orangtua pengidap diabetes
setelah konsumsi makanan tinggi karbohidrat. Perbedaan dengan
ketoasidosis adalah HHNK tidak terjadi ketosis karena kadar
insulin masih cukup sehingga tidak terjadi liposiss besar-besaran.
c. Efek somogyi adalah penurunan unik kadar glukosa darah pada
malam hari, diikuti oleh peningkatan rebound pada paginya.
Hipoglikemia malam hari kemungkinan besar berkaitan dengan
penyuntikan insulin di sore harinya. Penyebab utama efek somogyi
adalah dosis insulin yang berlebihan.
d. Fenomena fajar (dawn phenomenon) adalah hiperglikemia pada
pagi hari (anatara jam 5 dan 9, referensi lainnya menyebutkan
antara 3 dan 5 pagi) yang tampaknya disebabkan oleh peningkatan
sirkardian kadar glukosa pada pagi hari.
2. Komplikasi yang bersifat kronis
a. Makroangiopati yang mengenai pembuluh darah besar, pembuluh
darah jantung, pembuluh darah tepi, dan pembuluh darah otak.
Pembuluh darah besar dapat mengalami aterosklerosis sering
terjadi pada NIDDM. Komplikasi makroangiopati adalah penyakit
vaskular otak (stroke),penyakit arteri coroner, dan penyakit
vaskuler perifer (hipertensi, gagal ginjal).
b. Mikroangiopati yang mengenai pembuluh darah kecil, retinopati
diabetik, nefropati diabetik, dan neuropati. Nefropati terjadi karena
perubahan mikrovaskular pada struktur dan fungsi ginjal yang
menyebabkan komplikasi pada pelvis ginjal. Retinopati (perubahan
pada retina) terjadi karena penurunan protein dalam retina dan
kerusakan endotel pembuluh darah. Perubahan ini dapat berakibat
gangguan dalam pengelihatan. Neuropati terjadi karena perubahan
metabolik diabetes mengakibatkan fungsi sensorik dan motorik
saraf menurun, yang selanjutnya akan menyebabkan penurunan
persepsi nyeri .neuropati dapat terjadi pada tungkai dan kaki
(gejala yang paling dirasakan yaitu kesemutan, kebas), saluran
pencernaan (neuropati pada saluran pencernaan menyebabkan
diare dan konstipasi), kandung kemih (kencing tidak lancar), dan
reproduksi (impotensi).
c. Rentan infeksi seperti TB paru, gingivitis, dan infeksi saluran
kemih.
d. Kaki diabetik.
Perubahan mikroangiopati, makroangiopati, dan neuropati
menyebabkan perubahan pada ekstermitas bawah. Komplikasinya
dapat terjadi gangguan sirkulasi, terjadi infeksi, gangrene,
penurunan sensasi dan hilangnya fungsi saraf sensorik. Semua ini
dapat menunjang terjadinya trauma atau tidak terkontrolnya infeksi
yang akhirnya menjadi ganggren.
2.9 Pencegahan
Pencegahan diabetes mellitus di bagi menjadi empat bagian yaitu,
( Fatimah, 2015).
1. Pencegahan primordial
Upaya untuk memberikan kondisi pada masyarakat yang
memungkinkan penyakit tidak mendapat dukungan dari kebiasaan,
gaya hidup dan factor risiko lainnya. Prakondisi ini harus diciptakan
dengan multimitra. Pencegahan premodial pada penyakit Diabetes
Mellitus misalnya adalah menciptakan prakondisi sehingga masyarakat
merasa bahwa konsumsi makan kebarat-baratan adalah suatu pola
makan yang kurang baik, pola hidup santai atau kurang aktivitas, dan
obesitas adalah kurang baik bagi kesehatan.
2. Pencegahan primer
Upaya yang ditujukan pada orang-orang yang termasuk kelompok
risiko tinggi, yaitu mereka yang belum menderita Diabetes Mellitus,
tetapi berpotensi untuk menderita Diabetes Mellitus diantaranya :
a. Kelompok usia tua (>45tahun)
b. Kegemukan (BB(kg) >120% BB idaman
c. Tekanan darah tinggi (140/90 mmHg)
d. Riwayat keluarga Diabetes Mellitus
e. Riwayat kehamilan dengan BB bayi lahir >4000 gr
Untuk pencegahan primer harus dikenai faktor-faktor yang dipengaruhi
terhadap timbulnya Diabetes Mellitus dan upaya untuk menghilangkan
faktor-faktor tersebut. Sejak dini harus ditanamkan pentingnya kegiatan
jasmani teratur, pola dan jenis makanan yang sehat menjaga badan agar
tidak terlalu gemuk, dan resiko merokok bagi kesehatan.
3. Pencegahan sekunder
Upaya mencegah atau menghambat timbulnya penyakit dengan
tindakan deteksi dini dan memberikan sejak awal penyakit. Pilar utama
pengelolaan Diabetes Mellitus meliputi :
a. Penyuluhan
b. Perencanaan makanan
c. Latihan jasmani
d. Obat berkhasiat hipogikemik
4. Pencegahan tersier
Upaya mencegah terjadinya kecacatan lebih lanjut dan merehabilitasi
pasien sedini mungkin, sebelum kecacatan tersebut menetap. Pelayanan
kesehatan yang holistik dan terintegrasi antar disiplin terkait sangat
diperlukan, terutama di rumahsakit rujukan, misalnya para ahli disiplin
ilmu seperti ahli penyakit jantung, mata, rehabilitasi medis, gizi dan
lain-lain.
2.10 Konsep Asuhan Keperawatan
A. PENGKAJIAN
Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama kepala keluarga ( KK )
2. Alamat dan telfon
3. Pekerjaan kepala keluarga
4. Pendidikan kepala keluarga
5. Komposisi keluarga
6. Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau
masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut .
7. Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta
mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut berkait dengan
kesehatan.
8. Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan
yang dapat mempengaruhi kesehatan.
9. Status sosial ekonomi
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan
baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga yang
lain. Kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga,
barang yang dimiliki keluarga.
10. Aktifitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat pergi bersama-sama
untuk mengunjungi tempat rekreasi.
Nonton TV.
Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
11. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari
keluarga inti
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum
terpenuhi oleh keluarga, serta kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi.
13. Riwayat keluarga inti (tinggal dalam satu rumah)
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga
inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat
kesehatan masingmasing anggota keluarga, perhatian
terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi),
sumber Yankes yang biasa digunakan keluarga serta
pengalaman terhadap Yankes.
14. Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari
pihak suami dan istri.
Pengkajian Lingkungan
15. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas
rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela,
pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah
tangga, jenis septik tank, jarak septik tank dengan
sumber air, sumber air minum yang digunakan serta
denah rumah.
16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW menjelaskan mengenai
karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat yang meliputi
kebiasaan, lingkungan fisik, aturan / kesepakatan penduduk
setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.
17. Mobilisasi geografis keluarga
Mobilisasi geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan
keluarga berpindah tempat.
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana
keluarga interaksinya dengan masyarakat.
19. Sistem penduduk keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga
adalah jumlah anggota keluarga yang sehat,
fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk
menunjang kesehatan.
Fisik, psikis atau dukungan dari anggota keluarga.
Sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.
Struktur Keluarga
20. Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota
keluarga. 21. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.
22. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik
secara formal maupun informal.
23. Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh
keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.
Fungsi Keluarga
24. Fungsi efektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota
keluarga perasaan memiliki dan dimiliki dalam
keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota
keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan
sikap saling menghargai.
25. Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi / hubungan
dalam keluarga sejauh mana anggota keluarga belajar
disiplin, norma, budaya dan perilaku.
26. Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan
makanan, pakaian, perlindungan serta merawat anggota
keluarga yang sakit, sejauh mana pengetahuan keluarga
mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga
melaksakan 5 tugas kesehatan.
Hal-Hal Yang Dikaji Sejauh Man Keluarga Melakukan
Pemenuhan Tugas Perawatan Keluarga adalah :
a. Untuk mengetahui pengetahuan keluarga mengenal
masyarakat kesehatan, yang perlu dikaji adalah
sejauh mana keluarga mengetahui mengenai fakta-
fakta dari masalah kesehatan yang meliputi
pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan
mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap
masyarakat.
b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga
mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah :
Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti
mengenai sifat dan luasnya masalah.
Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga.
Apakah keluarga merasa menyerah terhadap
masyarakat yang dialami.
Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan
penyakit.
Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap
masalah kesehatan.
Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan
yang ada.
Apakah keluarga kurang mempercayai terhadap tenaga
kesehatan.
Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap
tindakan dalam mengatasi masalah.
c. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit, yang perlu dikaji adalah :
Sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakit
( sifat, penyebaran, komplikasi, prognosa dan cara
perawatannya).
Sejauh mana keluarga mengetahui tentang sifat dan
perkembangan perawatan yang dibutuhkan.
Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas
yang diperlukan untuk perawatan.
Sejauh mana keluarga mengetahui tentang
sumber-sumber yang ada dalam keluarga
(anggota keluarga yang bertanggung jawab,
sumber keuangan / finansial, fasilitas fisik,
psiko sosial).
Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit.
d. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat,
hal yang perlu dikaji adalah :
Sejauh mana keluarga mengetahui sumber-sumber
keluarga yang dimiliki.
Sejauh mana keluarga mengetahui pentingnya hygiene sanitasi.
C. Intervensi
IDENTIFIKASI DATA
2. Alamat:
Jl. Wiroto RT/RW 06/07
:________08127XXXXXX______________________
3. Komposisi Keluarga:
JENIS TEMPAT,
N HUBUNG PEKERJA PENDIDIK
NAMA KELAM TANGGAL
O AN AN AN
IN LAHIR
4. Genogram
Y
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Hubungan perkawinan
X : Meninggal
Y : Pasien
5.3 Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi (apakah keluarga
memiliki kepercayaan tradisional asli dalam bidang kesehatan):
Tidak ada ______________________________________________________________
______________________________________________________________________
7. Identifikasi Religius
6.1 Agama yang dianut keluarga:
Islam
6.2 Keaktifan keluarga dalam kegiatan agama:
Sholat 5waktu, pengajian, yasinan. __________________________________________
8. Status Ekonomi
7.1 Jumlah pendapatan per bulan:
Rp. 1000.000
______________________________________________________________________
Aktivitas yang dilakukan keluarga ketika ada waktu luang yaitu berkumpul keluarga dan
kadang ke tempat wisata. _____________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
DATA LINGKUNGAN
12.2 Gambarkan kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah). Interior rumah
meliputi jumlah ruangan, penggunaan, dan bagaimana ruangan diatur. Jelaskan
bagaimana kondisi dan kecukupan perabot? Apakah penerangan dan ventilasi
adekuat? Apakah lantai, tangga, dan susunan bangunan lain dalam kondisi yang
baik?
Rumah bagian eskterior terdapat halaman yang tidak begitu luas. Rumah bagian
interior meliputi ruang tamu, kamar 2, dapur, kamar mandi, gudang dan tempat tv.
Penerangan dan velintilasi adekuat, lantai keramik tidak licin, dan tidak ada tangga.
_____________________________________________________________________
12.3 Amati suplai air minum, penggunaan alat-alat masak, pengamanan untuk
kebakaran di dapur:
Keluarga mensuplai air minum dengan membeli aqua, penggunaan alat masak
dengan kompor gas.
12.4 Amati sanitasi air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun dan handuk di kamar mandi:
sanitasi air baik , masilitas toilet menggunakan jamban duduk, selalu ada sabun di
kamar mandi, handuk diletakan di jemuran khusus.
12.5 Kaji pengaturan tidur di dalam rumah. Jelaskan apakah pengaturan tersebut
memadai bagi anggota keluarga, dengan pertimbangan usia mereka:
Keluarga melakukan tidur siang secukupnya jika tidak sedang ada kegiatan, dan
tidur malam yang teratur.
12.6 Keadaan umum kebersihan, sanitasi, dan keamanan rumah, jelaskan apakah ada
vektor pembawa penyakit:
Keadaan umum kebersihan baik, sanitasi dan keamanan rumah pun baik.___________
12.8 Evaluasi pengaturan privasi dan jelaskan bagaimana keluarga merasakan privasi
mereka memadai:
Keluarga melakukan privasi dengan sebaik mungkin, dan selalu menggunakan
sebutuhnya sehigga selalu memadai.
14. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas
13.1 Karakteristik-karakteristik lingkungan
a. Tipe lingkungan/komunitas (desa, kota, subkota, antarkota):
Lingkungan rumah tidak jauh dari jalanraya kota.___________________________
13.4 Pelayanan kesehatan dan sosial apa sajakah yang ada dalam lingkungan dan
komunitas?
a. Fasilitas ekonomi (warung, toko, apotik, pasar):
Lingkungan rumah tidak jauh dari warung, toko, apotek, pasar, dan minimarket.
b. Fasilitas kesehatan:
Pelayanan kesehatan di lingkungan sekitar ada bidan praktek mandiri, dokter
praktek mandiri, klinik, serta puskesmas.__________________________________
13.7 Transportasi umum untuk akses ke pelayanan kesehatan dan fasilitas sosial (jarak,
kecocokan, jam, dll.), jelaskan:
Menggunakan kendaraan pribadi akses perjalan sekitar 5-10menit.________________
_____________________________________________________________________
Tidak ada konflik dalam keluarga, keluarga selalu mengikuti kesesuain kelompok atau
komunitas di lingkungan tempat tinggal.
FUNGSI KELUARGA
Mampu
Apakah setiap anggota keluarga memiliki orang yang dipercaya dalam keluarga
untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya?
Iya ada.
21.2 Apakah kebutuhan, keinginan, perbedaan dihormati oleh anggota keluarga yang
lain?
Iya
Apakah dalam keluarga ada rasa saling menghormati satu sama lain?
Iya keluarga saling menghormati.
Apakah keluarga sensitif terhadap persoalan-persoalan setiap individu?
Tidak
21.4 Apakah terdapat perasaan akrab dan intim diantara lingkungan hubungan keluarga?
Iya
Apakah menunjukkan kasih sayang satu sama lain?
Iya sangat menunjukan __________________________________________________
Apakah keluarga merasa adanya keterikatan yang erat antara satu dengan yang
lainnya?
Iya.__________________________________________________________________
22.2 Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak dan fungsi
sosialisasi?
Orangtua._____________________________________________________________
_____________________________________________________________________
Jika demikian, bagaimana hal ini diatur?
_____________________________________________________________________
22.4 Apakah keluarga saat ini mempunyai masalah/risiko dalam mengasuh anak?
Sebutkan:
Tidak ada masalah.
_____________________________________________________________________
22.5 Apakah lingkungan rumah cukup memadai bagi anak-anak untuk bermain (cocok
dengan tahap perkembangan anak)?
Iya cukup memadai.
_____________________________________________________________________
Iya ada.
_____________________________________________________________________
23.2 Definisi dari keluarga tentang sehat/sakit dan tingkat pengetahuan mereka:
Bagaimana keluarga mendefinisikan kesehatan dan sakit bagi anggota keluarga?
Menurut keluarga sehat dalam keluarga tidak hanya tentang fisik tapi juga
psikolgis juga sangat berpengaruh untuk kesehatan anggota keluarganya. Sakit
merupakan keadaan dimana anggota keluarga merasakan sesuatu yang tidak
biasa/masalah dalam dirinya sendiri atau keluarganya.
Iya dapat.
Masalah kesehatan apa yang dianggap serius / sangat penting bagi keluarga?
Merubah kebiasaan menjadi lebih baik dan bersih dengan menerapkan protokol
kesehatan._____________________________________________________________
Iya memadai.
Riawayat pola makan keluarga dalam tiga hari selalu mengkonsumsi sayur, lauk,
dan buah. _____________________________________________________________
Ibu.
Nasi,sayur,lauk.________________________________________________________
Tidak ada
_____________________________________________________________________Apakah maka
Iya, makanan yg sudah di letakan di meja makan dan di tutup dengan tudungsaji.____
Pukul21.00____________________________________________________________
Apakah jumlah jam tidur setiap anggota keluarga cukup? Bila tidak, alasannya?
Tidak , pada anggota keluarga yang terkena DM selalu terbangun tengah malam
untung BAK dan tidak bisa melanjutkan tidurnya kembali.
_____________________________________________________________________
anggota keluarga yang terkena DM jika terbangun tengah malam untung BAK dan
tidak bisa melanjutkan tidurnya kembali.
_____________________________________________________________________
Menyadari.____________________________________________________________
Jenis-jenis rekreasi dan aktivitas-aktivitas fisik apa yang anggota keluarga lakukan
secara reguler? Sebutkan:
Apakah kegiatan-kegiatan ini diikuti oleh semua anggota keluarga atau hanya
anggota tertentu? Jelaskan:
_____________________________________________________________________Anggota terte
beraktifitas berlebihan atau pergi jauh.
_____________________________________________________________________
Ya
Apakah obat-obatan diberi label secara tepat dan berada di tempat yang aman, jauh
dari jangkauan anak-anak (ya/tidak)?
Ya __________________________________________________________________
Menjaga imun atau daya tahan tubuh mengkonsumsi makanan sehat dan menjaga
kebersihan____________________________________________________________
Apakah keluarga mengetahui cara perawatan pada anggota keluarga yang sakit?
Jelaskan:
ya, jika keluarga yang sakit tidak cepat sembuh ketika dirawat dirumah maka
segera di bawa ke pelayanan kesehatan.____________________________________
Tidak. ______________________________________________________________
Jelaskan bagaimana pola keluarga dalam mandi, cuci, dan penggunaan jamban:
Keluarga mandi 2x sehari di kamar mandi, mencuci di tempat cuci, dan jamban
selalu di bersihkan/disikat.
____________________________________________________________________
Bagaimana status imunisasi dari keluarga (pada bayi, balita, ibu hamil)? Jelaskan:
tidak ada.
____________________________________________________________________
Tidak. ______________________________________________________________
Ibu terkena diabetes. Menurut riwayat genetika penyakit keluarga ayah ibu dan
kakak-kakaknya juga terdiagnosa diabetes._________________________________
Apakah praktisi atau lembaga ini bertemu dengan semua anggota keluarga dan
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan perawatan kesehatan anggota keluarga?
Tidak._______________________________________________________________
____________________________________________________________________
Tidak._______________________________________________________________
Apakah keluarga merasa puas, nyaman, percaya dengan perawatan yang diterima
dari pemberi layanan kesehatan? Jelaskan:
Tidak. ______________________________________________________________
Tidak.
Alat transportasi apa yang keluarga gunakan untuk mencapai fasilitas perawatan?
Motor.______________________________________________________________
Tidak ada.
25. Sebutkan stressor jangka pendek (< 6 bulan) dan stressor jangka panjang (> 6 bulan)
yang saat ini terjadi pada keluarga?
Tidak ada.
Apakah keluarga dapat mengatasi stressor biasa dan ketegangan sehari-hari? Jelaskan:
Bisa
Intoleransi glukosa
DM tipe 2
3. Ds : pasien mengatakan
Proses menua alami yang disertai adanya
sering BAK pada malam Gangguan pola tidur penurunan fisik
hari bahkan setelah tidur
atau pada tengah malam. Perubahan konsekuensi patologis pada
Setelah BAK pasien sistem endokrin
mengalami tidak bisa tidur
Menurunnya fungsi sel beta
kembali.
Do : - Menurunnya sekresi insulin
Intoleransi glukosa
DM tipe 2
Hiperglikemia
Poliuria
Diagnosa
No Keperawat Tujuan Rencana Intervensi Implementasi Tanggal Paraf
an
1. Identifikasi kesiapan
Manajeme dan kemampuan
2. Setelah menerima informasi 1. Melakukan pengkajian Senin,
n
dilakukan 2. Sediakan materi dan terhadap pasien dan 08-06-
kesehatan
tindakan media pendidikan 2020
tidak keluarga.
keperawatan kesehatan
efektif 3. Jadwalkan pendidikan 2. Mengidentifikasi
diharapkan kesiapan dalam
kesehatan sesuai
pasien dan menerima informasi
kesepakatan
keluarga 4. Beri kesempatan untuk 3. membuat jadwal
dapat bertanya pendidikan kesehatan
menerapkan 5. Jelaskan faktor resiko
manajemen yang dapat
kesehatan mempengaruhi
secara kesehatan
efektif.
50 | B u k u P a n d u a n P r o f e s i K e p e r a w a t a n K e l u a r g a
Diagnosa
No Keperawat Tujuan Rencana Intervensi Implementasi Tanggal Paraf
an
1. Mengidentifikasi Selasa,
kemampuan pasien dalam 09-06-
Setelah
1. Identifikasi kesiapan menerima informasi 2020
Manajeme dilakukan
dan kemampuan 2. Menyediakan media
n tindakan
2. menerima informasi
keperawatan pendidikan kesehatan
kesehatan 2.Sediakan materi dan
diharapkan media pendidikan 3. Menyepakati jadwal
tidak
pasien dan kesehatan pelaksanaan pendidikan
efektif
keluarga 3.Jadwalkan pendidikan kesehatan
dapat kesehatan sesuai 4. Memberikan pendidikan
menerapkan kesepakatan kesehatan
51 | B u k u P a n d u a n P r o f e s i K e p e r a w a t a n K e l u a r g a
Diagnosa
No Keperawat Tujuan Rencana Intervensi Implementasi Tanggal Paraf
an
1. Memilihkan beberapa
lagu atau musik yang Selasa,
Setelah disukai pasien 09-06-
dilakukan 2. Memberikan terapi musik 2020
1. Identifikasi minat
3. Gangguan tindakan terhadap musik dengan cara
pola tidur keperawatan 2. Identifikasi musik menganjurkan melakukan
diharapkan yang disukai terapi ketika masalah
gangguan 3. Pilih musik yang muncul.
pola tidur disukai 3. Menjelaskan tujuan dan
pasien dapat 4. Berikan terapi musik prosedur terapi music
teratasi. sesuai indikasi 4. Menganjurkan pasien
5. Jelaskan tujuan dan rileks ketika
prosedur terapi mendengarkan musik
musik
6. Anjurkan rileks
selama
mendengarkan musik
Rabu,
1. Mengobservasi
10-06-
pemahaman dan daya ingat
Setelah 2020
dalam penyampaian
1. dilakukan
1. Identifikasi kesiapan informasi sebelumnya.
Kesiapan tindakan
dan kemampuan menerima 2. Mengobservasi perubahan
peningkata keperawatan
informasi dalam pemeliharaan
n koping diharapkan
2. Sediakan materi dan kesehatan sehari-hari
keluarga pasien dan
media pendidikan
keluarga
kesehatan
dapat
3. Jadwalkan pendidikan
meningkatka
kesehatan sesuai kesepatan
n gaya hidup
4. Jelaskan penangan
dan promosi
masalah kesehatan
kesehatan
5. Ajarkan program
dalam
kesehatan dalam
kehidupan
kehidupan sehari-hari
keluarganya
6. Ajarkan cara
pemeliharaan kesehatan
Rabu,
1. Mengobservasi 10-06-
kemampuan pasien dalam 2020
mengingat pendidikan
Setelah
52 | B u k u P a n d u a n P r o f e s i K e p e r a w a t a n K e l u a r g a
Diagnosa
No Keperawat Tujuan Rencana Intervensi Implementasi Tanggal Paraf
an
53 | B u k u P a n d u a n P r o f e s i K e p e r a w a t a n K e l u a r g a
Diagnosa
No Keperawat Tujuan Rencana Intervensi Implementasi Tanggal Paraf
an
pemeliharaan kesehatan
54 | B u k u P a n d u a n P r o f e s i K e p e r a w a t a n K e l u a r g a
CATATAN PERKEMBANGAN KELUARGA
No.
Tanggal Perkembangan
Dx
S: pasien dan keluarga mengungkapkan keinginan perubahan status kesehatan
1. Selasa,
keluarganya menjadi lebih baik lagi dan siap meningkatkan gaya hidup sehat.
09-06-2020
O: pasien dan keluarga tampak keinginan atau harapan besar dalam apa yang di
sampaikan.
P:
1. Mengidentifikasi kemampuan pasien dalam menerima informasi
menyediakan media pendidikan kesehatan
2. Menyepakati jadwal pendidikan kesehatan
3. Menjelaskan penanganan masalah kesehatan
4. Mengajarkan program kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Mengajarkan cara pemeliharaan kesehatan
(intervensi dilanjutkan)
2. Selasa,
S : pasien dan keluarga mengatakan belum begitu paham terlalu dalam tentang DM.
09-06-2020
O : pasien hanya menerapkan penatalaksaan DM yang diketahui saja, tampak
kesehatan belum termanajemen dengan baik.
P:
1. Mengidentifikasi kemampuan pasien dalam menerima informasi
2. Menyediakan media pendidikan kesehatan
3. Menyepakati jadwal pelaksanaan pendidikan kesehatan
4. Memberikan pendidikan kesehatan
5. Memberi kesempatan untuk bertanya
(intervensi dilanjutkan)
3. Selasa,
S: pasien mengatakan sering BAK pada malam hari bahkan setelah tidur atau pada
09-06-2020
tengah malam. Setelah BAK pasien mengalami tidak bisa tidur kembali
O:-
55 | B u k u P a n d u a n P r o f e s i K e p e r a w a t a n K e l u a r g a
A:Gangguan pola tidur (masalah belum teratasi)
P:
(intervensi dilanjutkan)
10-06-2020 O: Pasien dan keluarga tampak mulai melakukan perubahan dalam pemeliharaan
kesehatan sehari-hari
P:
(intervensi dilanjutkan)
56 | B u k u P a n d u a n P r o f e s i K e p e r a w a t a n K e l u a r g a
S: Pasien mengatakan sudah mencoba menerapkan terapi musik namun karena belum
terbiasa, pasien masih belum bisa segera tidur tetapi setelah kurang lebih 2jam pasien
S: Pasien mengatakan terapi music yang semalam dilakukan berhasil dan mampu
membuat tidur kembali dengan cepat.
57 | B u k u P a n d u a n P r o f e s i K e p e r a w a t a n K e l u a r g a
O: Pasien tampak puas
3. Kamis,
58 | B u k u P a n d u a n P r o f e s i K e p e r a w a t a n K e l u a r g a
59 | B u k u P a n d u a n P r o f e s i K e p e r a w a t a n K e l u a r g a